Tittle : Past Or Future?

Chapter 14

Author : Choi Ryeosomnia

Rate : T

Cast :

_Kim Ryeowook ( yeoja )

_Cho Kyuhyun

_Kim Jong Woon aka Yesung

_Lee Sungmin

And Other Person

Pair : Kyuwook, Yewook, slight Kyumin

Summary :

Aku yang selalu mencintaimu tanpa memikirkan perasaanmu yang sesungguhnya terhadapku..

Aku tak pernah tahu apakah kau benar-benar mencintaku atau tidak..

Tapi saat dia hadir diantara kita, itu membuatku merasa hancur..

Dan saat itu aku sadar, bahwa cinta ini tumbuh hanya dipihakku saja..

Saat ini rasanya ingin pergi saja dari dunia ini..

_Choi Ryeosomnia_

.

.

.

Seseorang—namja itu kini semakin dalam memaksa Ryeowook untuk membalas ciumannya. Bahkan ia tak memberi kesempatan sedikit pun pada Ryeowook untuk sekedar bicara atau bernafas. Ia memang Egois melakukan ini, tapi ini bukan kemauannya, ia melakukan ini karena keadaan.

" Hmmpph..Lepphhas..Hmmpt " Ryeowook terus berontak dan memukul, menarik, dan segala macam apa pun itu hanya untuk melepas paksaan namja berambut coklat madu itu. Ia tak menyangka juga bahwa namja itu begitu tega melakukan pemaksaan ini kepadanya.

Merasa sudah kehabisan oksigen, akhirnya namja itu melepas tautan bibirnya sembari mengucapkan, " Saranghae~ jeongmal Saranghae Wookie-ah " mata teduh namja itu seolah menghipnotis pandangan Ryeowook.

Entah apa yang ada dalam pikiran Ryeowook saat itu, hingga akhirnya ia...

" Nado. Nado Saranghae Kyu " ucapan itu terlontar begitu lembut bersamaan dengan air mata yang meluncur keluar dari pelupuk matanya. Sebuah kata yang begitu berarti bagi namja di hadapannya yang kini tersenyum dengan menangis secara bersamaan.

Kyuhyun! namja itu bagaikan melayang menuju surga ketika 'kata' yang akhir-akhir ini ia nantikan keluar dari bibir mungil itu. Ia menangkupkan kedua tangannya membingkai wajah kecil yeoja itu, mencoba mencari ketulusan dan kehangatan yang dulu selalu ia dapatkan dari mata karamel itu. Dan ia menemukannya! Hatinya terenyuh. Berbunga seindah musim semi, hatinya menghangat seperti musim panas, dan hati yang terasa membeku seperti musin dingin itu seolah mencair hanya dengan kata 'Saranghae' dari Ryeowook.

Ia menutup matanya. Mencoba membuka semua memory yang dulu pernah ia alami dan lewati bersama Ryeowook. bahkan air mata itu kini ikut menetes bersama dengan kebahagiaan yang terasa begitu seperti keajaiban. Sungguh, ia sangat berterimakasih pada Tuhan. Ia berjanji akan menjaga Ryeowooknya, tak akan membuatnya menangis lagi, tak akan menyia-nyiakannya lagi, dan tak akan membiarkannya menangis dalam pelukan namja lain. Terimakasih Tuhan ^^

GREEEPP~

Kyuhyun membawa tubuh mungil yang begitu ia rindukan itu dalam pelukannya. Memberi dan membagi kehangatan bersama di pagi yang begitu cerah. Berkali-kali Kyuhyun mendaratkan kecupannya pada puncak kepala itu. Mengucapkan beribu-ribu kata 'Gomawo' dan 'Saranghae' berulang kali.

" Gomawo Wookie-ah, aku berjanji tak akan melukaimu lagi " ucapnya lembut.

Ryeowook mengangguk. " Aku percaya padamu Kyu~ "

Kyuhyun merenggangkan pelukannya, memberi sedikit jarak pada tubuh keduanya. kembali memegang dagu Ryeowook untuk mengecup bibir merah itu.

CHUU~

" Aku mencintaimu "

Ryeowook kembali mengangguk, " Aku jauh lebih mencintaimu "

" Tidak! Jangan mencintaiku lebih dari cintaku padamu. Aku lah yang paling mencintaimu "

" Aku bahkan selalu mencintaimu "

" Anii! Cintaku lebih besar dari cintamu "

" Bohong. Sudah jelas-jelas aku yang selama ini tetap mencintaimu "

" Maka dari itu, sekarang biarkan aku yang mencintaimu lebih dalam, kau cukup menerima besarnya cintaku "

" Ya! mana bisa seperti itu. Aku mencintaimu. Titik! "

" Tapi cintamu tak sebesar cintaku "

Keduanya saling beradu argument tentang cinta—siapa—yang—paling—besar.

Kkk~ mereka ini benar-benar pasangan aneh. Baru beberapa menit saling mengungkapkan cinta dan romantis tapi kembali lagi seperti kebiasaan yang dulu. Bertengkar, tak ada yang mau mengalah dan ahh~ kalian tahu sendiri bagaimana pasangan aneh ini.

Kyuhyun menarik pinggang langsing itu untuk merapatkan tubuhnya pada dirinya. Membuat Ryeowook langsung diam saat mendapati Kyuhyun yang tersenyum ganjil dan begitu errrrr..Mesum.

" A-apa? Ja-jangan macam-macam padaku ya " ancamnya. Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya. " Kau mengancam Chagy? " alis Kyuhyun naik turun menggoda Ryeowook. issh.. rasanya sudah lama sekali mereka tak seperti ini. Melihat bagaimana raut wajah Ryeowook yang bersemu merah membuatnya gemas ingin sekali mencubit pipinya yang memerah itu.

Bibir Ryeowook maju beberapa centi. Kesal karena baru awal mereka baikan sudah harus seperti ini lagi. Terkadang ia juga bingung, bagaimana bisa ia jatuh cinta pada namja evil seperti dia.

CHUUU~

" Aku hanya bercanda. Aku mencintaimu " dengan sedikit mengerling ia kembali memagut bibir yang begitu membuatnya kecanduan. Jinjaa.. rasanya benar-benar membuatnya ingin lagi, lagi, dan lagi merasakannya. Kyuhyun merasa sudah akan gila.

" Kyu, hentikan! " pekik Ryeowook kesal. " Kau menciumku sudah berulang kali " lanjutnya.

Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Tertawa kecil karena merasa bodoh. Tiba-tiba Kyuhyun menepuk jidatnya, " Astagaaa~ aku melupakan sesuatu "

Ryeowook mendadak ikut bingung karena Kyuhyun lari begitu saja meninggalkannya. Mau mengejar tapi akhirnya ia urungkan. Mungkin Kyuhyun memiliki sesuatu hal yang harus ia selesaikan — pikirnya.

Langkah kecil kakinya berjalan menyusuri lantai koridor yang sudah agak sedikit ramai. Wajahnya mendadak berubah muram saat manik karamelnya menemukan seorang yeoja bernama Sungmin tengah berdiri di depan kelasnya. Rasa Was-was merasuk ke dalam benaknya. Dengan sekuat tenaga ia mencoba mempertahankan wajah angkuh dan dinginnya yang sudah ia pelajari dari Kyuhyun.

Langkahnya terhenti ketika tepat akan melewati Sungmin karena tangannya di tahan oleh yeoja tersebut. " Aku ingin bicara padamu " suaranya kecil namun masih terdengar oleh indra pendengar Ryeowook.

Menghela nafas berat. Dan mulai berjalan mengikuti arah langkah Sungmin yang membawanya ke taman belakang sekolah. Yeah, mungkin hanya ini tempat favorite para murid-murid yang ingin berbicara serius, melepas setres atau mungkin hanya sekedar menenangkan pikiran mereka.

" Apa yang ingin kau bicarakan? " tak mau berbasa-basi Ryeowook dengan lugas mengucapkannya secara gamblang.

" Ck, tidak bisakah hanya berbasa-basi sebentar saja? "

" Maaf, aku tak punya banyak waktu. Dan aku juga merasa tak ada urusan lagi denganmu "

Sungmin tersenyum. Ia sadar akan ketidaknyamanan gadis ini akan kehadirannya. Ia tersenyum kecut ketika mengingat hal apa saja yang telah di lakukannya pada yeoja berpostur mungil di depannya ini. Semua perkataan Key saat itu telah ia buktikan. Semua hal yang sudah ia awali kini telah berakhir. Yah, berakhir dengan mengatakan pada dunia bahwa ia adalah seorang pecundang!

Hatinya miris ketika ia harus mengakui bahwa ia memang benar-benar seperti seorang pecundang, yang kalah karena merasa terkhianati oleh sahabatnya padahal ia kalah karena memang ini sudah takdir akan permainan yang telah ia buat sendiri.

" Mianhae "

Satu kata singkat yang keluar begitu saja dari bibir berbentuk 'M' itu membuat Ryeowook hampir saja kehilangan bola matanya karena terlalu shock. Apa? Mianhae?

" Aku tahu kau pasti sangat membenciku. Aku bersalah padamu, membuatmu terluka, menuduhmu merusak hubunganku dengan Kyuhyun dan masih banyak lagi "

Hah~ Sungmin menarik nafas panjang. " Tapi sekarang aku sadar bahwa ini semua tak lebih adalah karena kecerobohanku sendiri "

"..."

" Aku dibutakan oleh cinta. Aku selalu berfikir mengenai hal-hal yang seharusnya menjadi milikku tanpa tahu mana hal yang salah dan benar, aku minta maaf Wookie-ah " suaranya memelan. Ryeowook masih menatap datar Sungmin. Ia masih tak tahu harus berbuat apa. Membencinya pun tak akan ada hasilnya karena membenci itu sama saja dengan melukai diri sendiri. Bukankah membenci seseorang itu lebih sulit dari pada dibenci orang lain?

Ryeowook menatap iba Sungmin yang kini juga tengah memandangnya seolah ia memang butuh pemaafan. " Selama ini dengan caramu selalu mencari alasan untuk membuatnya berada disisimu dan melupakanku adalah hal yang salah "

" Aku tahu itu Wookie " jawabnya pelan dan lirih.

" Itu semua bukan karena kau begitu sayang kepadanya, bukan juga karena kau begitu mencintainya. Melainkan karena kau merasa iri dan ditinggalkan olehnya. Cinta tak seperti itu Sungmin-ssi. Bukan begitu. "

Sungmin menangis dalam diam mendengar perkataan Ryeowook. ia tak berusaha memotong atau mencela ucapan gadis mungil itu. Bahkan ia rela jika memang harus di tampar berulang kali asal Ryeowook dapat memaafkannya.

" Kau melakukan ini semua karena kau tak mau mengakui dan menerima kenyataan bahwa kau sangat terluka " Ryeowook berucap datar dengan wajah yang juga datar. Seperti bukan Ryeowook yang seperti biasa.

Sungmin membelalakkan kedua kelopak matanya.

" Luka yang kau fikir telah kau dapatkan dari Kyuhyun, yang kini malah dengan enteng memilih kebahagiaan bersamaku—tanpa memikirkan derita yang ia timbulkan padamu, kau tidak mau menerima semua itu sendirian. Kau tak mau terluka seorang diri "

Tak ada sanggahan yang keluar dari bibir Sungmin. Ia bahkan tak menyangka bahwa yeoja di depannya ini begitu detail dalam mendefinisikan dirinya yang sesungguhnya ia sendiri tak tahu kenapa ia bisa berbuat sejauh ini.

" Lalu dengan begitu kau menciptakan sebuah ilusi bahwa apa yang telah di lakukannya itu adalah sebuah keterpaksaan karena ia terikat perjodohan denganku. Kau membuat Kyuhyun menjadi dekat lagi dengamu dan seolah melupakanku. Kau melakukan itu karena kau hanya tak mau terluka sendirian Sungmin-ssi. Kau merasa bahwa aku berhak mendapatkan kesedihan yang sama dengamu. Tapi...tidakkan kau berfikir bahwa disini..Kyuhyun lah yang menderita? Apa kau tak senang melihatnya tersenyum lagi seperti dahulu kala? "

Sungmin membatu. Ia baru menyadari bahwa selama ini ia benar-benar bodoh. Ia tak memikirkan perasaan Kyuhyun, yang ia pikirkan hanyalah bagaimana agar ia bisa melukai Ryeowook. Sungmin tertegun, ia tak menyangka betapa piciknya dirinya. Membuat Kyuhyun dan Ryeowook harus merasakan sakit yang telah ia buat, harus menderita akibat keegoisannya sendiri. Demi Tuhan, hatinya seperti di remas saat ini.

" Kau hanya tidak mau mengakui hatimu hancur. Sungguh tak masuk akal kau dapat menerima semua ini begitu saja. Bukankah semua yang aku katakan tentangmu adalah benar? " intonasi nadanya masih rendah tapi terdengar cukup tajam hingga membuat hati Sungmin bagai teriris.

Sungmin meneteskan air matanya. Ryeowook benar. Selama ini ia hanya tak mau disakiti. Selama ini ia tak sadar bahwa sesungguhnya ia lah yang telah menyakiti. Menyakiti dan disakiti? Semua seperti ilusi dalam benak Sungmin, hingga ia tak bisa membedakan siapa yang salah dan disalahkan.

BRUUKK~

Sungmin berlutut dihadapan Ryeowook. " Maafkan aku " sesalnya dengan mengenggam jemari Ryeowook erat. Ryeowook tampak kaget namun ia segera tersenyum. " Bangunlah, kau tak perlu seperti ini "

Sungmin menggeleng, " Tidak! Ku mohon maafkan aku. Aku bersalah padamu "

Ryeowook mengangkat tubuh Sungmin dan menaruh kedua tangannya di pundak Sungmin. " Aku bahkan sudah memaafkanmu dari awal " bibir mungil itu menampilkan sebuah senyum tulus.

Sungmin terpanah akan senyum itu. " Jeongmal Mianhae "

" Memaafkanmu adalah hal yang sepatutnya ku lakukan, tetapi melupakan kesalahanmu merupakan hal yang mustahil bagiku "

"..."

" Setelah ini jadilah dirimu sendiri, jadikan ini sebuah pelajaran. Minta maaflah pada orang-orang yang kau sakiti, dan terakhir berdo'alah pada Tuhan, dan minta ampunan padanya. Dengan begitu semua akan kembali baik-baik saja "

Sedikit menepuk pundak Sungmin lalu berlalu pergi meninggalkannya yang masih merenungi semua ucapannya. Matanya masih melirik sekilas akan keadaan Sungmin yang sudah agak tenang. Senyum itu kembali merekah di bibirnya. Hah~ sekarang ia jadi sadar akan ucapan Key Sunbae. " Kau tahu, air selalu menang dengan mengalah. Dia tak pernah menyerang, namun selalu menang pada akhir perjuangan. Kelak itu lah yang akan terjadi padamu. "

Ryeowook tertawa kecil mengingat ucapan Key pada saat ia bertemu di halte bis waktu itu. Key benar, ia akan memenangkan ini semua. Tanpa menyerang terlebih dahulu.

.

Sisi buruk itu selalu ada dalam hati setiap orang, tanpa terkecuali.

Itu adalah... rasa cemburu yang membabi-buta yang bahkan tak sanggup membuatmu melihat mana yang terbaik bagi dirimu maupun pasanganmu

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

Ryeowook mendudukkan tubuhnya di samping Kibum yang kini tengah membaca novel. Mengamati dengan seksama seorang Kibum yang bahkan tak mempedulikannya. Apa Ryeowook tak kesal? Kkk~ awalnya iya, tapi ia sudah terbiasa dengan Kibum yang seperti ini. Ryeowook mengalihkan pandangannya pada bangku belakangnya, dimana terdapat Taemin yang kini juga sedang melihatnya sambil tersenyum lebar menampilkan gigi rapinya.

" Hai, Wookie-ah " sapa Taemin ceria seperti biasa.

Ryeowook mengkerutkan keningnya saat melihat sesuatu yang berbeda dari Taemin. " Kau sedang bahagia? "

Taemin mengangguk.

" Ada apa? " Ryeowook melengkan kepalanya menghadap Kibum, " Bummie, apa ada yang aku lewatkan? " tanyanya.

" Yeah, yang kau lewatkan adalah hal dimana seorang Lee Taemin telah menjalin hubungan dengan manusi kodok dari kelas sebelah " menjawab dengan masih fokus pada bukunya.

" Kodok? " bingungnya.

Taemin merengut dan sedikit menjambak rambut hitam Kibum. " Namanya Minho, Choi Minho. " saat melafalkan nama tersebut Taemin terlihat bersemu merah. Ryeowook akhirnya tertawa kecil. Dia tahu bahwa ternyata sekarang Taemin sudah berpacaran dengan namja yang diam-diam ia cintai eh?

" Jinja? Akkhh..selamat ne. Lalu kapan kau akan meneraktir kita? " godanya.

" Tunggu, kalau aku sudah punya uang. Sekarang tanggal tua, dan uang ku sudah habis tau " sungutnya.

" Ah, Bummie..lalu bagaimana hubunganmu dengan namja bermarga sama dengan Minho itu? " celetuk Taemin.

" Bermarga sama dengan Minho? Nugu? Kau memiliki namjacingu Bummie? " bingung Ryeowook.

Kibum tampak malu-malu saat mengungkapkannya. Issh, jarang sekali kan yeoja dingin seperti dia bisa tersenyum seperti ini. " A-aku sedang men-menjalaninya dengan Siwon Oppa" gugupnya. Jinjaa..bahkan seorang Kibum bisa gugup jika dihadapkan soal cinta eoh?

Ryeowook membulatkan matanya lucu. Lalu sedetik kemudian ia berteriak girang. " Kyaaa~ kalian jahat. Kenapa tak memberitahuku sih? "

" Kau terlalu sibuk dengan cinta segi empatmu sih "

" Mianhae " sesal Ryeowook. Taemin dan Kibum menepuk pundak Ryeowook, " Gwenchana, kita hanya bercanda. Dan lagi kita tak mau berbagi cerita bahagia kita saat keadaanmu yang tak baik "

" Nah, kalau begitu kalian harus meneraktirku besok, eothokke? " mata Ryeowook berbinar sambil mengatupkan kedua tangannya berpose memohon agar mendapat makan gratis.

Taemin dan Kibum kini tertawa bersama. Hah~ Ryeowook merasa hari ini sangat menyenangkan. Kebahagiaannya terasa lengkap.

Semua terasa seperti kembang api di malam festival. Meskipun semua akan lenyap dalam sekejap tapi akan tetap meninggalkan jejak yang berbekas di hati setiap orang yang melihatnya. Begitu pun dengan kisah ini, mungkin semua bisa berakhir, tapi kenangan ini akan tetap menjadikan kisahnya seperti sebuah elegi yang tak lekang akan waktu dan masa.

.

Mulai sekarang, kita harus memikirkan hal yang membahagiakan

Karena itu akan membuat suasana hati kita lebih baik, bahagia dan tenang ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

Dan disinilah mereka. Di dalam ruangan music. Yesung, namja itu tengah duduk dengan di depannya terdapat grand piano. Matanya masih menatap lurus kedepan tak menghiraukan dan tak merasa terusik dengan kehadiran namja berwajah evil di sampingnya yang masih berdiri.

" Wookie, sudah menjadi milikku. Jadi ku minta pergilah dari kehidupannya. Jangan ganggu kehidupan kita "

Satu ucapan itu membuat Yesung mengangkat sebelah bibirnya, menyeringai tipis tanpa sepengetahuan Kyuhyun. " Ryeowook tak pernah menyuruhku pergi dari kehidupannya, jadi kau tak berhak berbicara seperti itu "

" Tentu saja aku berhak, karena aku namjacingunya dan aku juga calon suaminya " ungkapnya dengan intonasi yang meninggi.

"..."

" Dia sudah memilih untuk kembali padaku, jadi tak ada alasan lagi untuk kau menjadi namjacingunya "

" Namjacingunya? " ulang Yesung.

" Ya! aku tahu, semua memang salahku. Aku membiarkannya terluka dan pada akhirnya ia menjalin hubungan bersamamu " suara Kyuhyun terdengar begitu rendah, seolah yang ia ucapkan merupakan kenangan yang buruk baginya.

Yesung hanya mampu tersenyum.

" Tolong lepaskan dia. Relakan dia untukku "

DEG!

Yesung menoleh cepat memandang Kyuhyun yang menundukkan kepalanya. Suara Kyuhyun yang berintonasi seperti memohon itu membuatnya kaget. Jinja.. seorang Kyuhyun? Cho Kyuhyun yang angkuh itu? Memohon padanya?

" Jika aku tak mau? " tantangnya.

Kyuhyun menatap tajam Yesung. Memberi deathglare mematikannya. " Jika kau tak mau melepaskannya, maka aku yang akan melepaskannya "

" Benarkah? " alisnya terangkat sebelah.

" Jangan mempermainkan aku "

" Aku mencintainya. Dan sampai kapan pun aku tak akan melepaskannya untukmu "

" Kau... " Kyuhyun menggeram kesal, demi Tuhan, jika saja ia tak ingat bahwa kedatangannya disini untuk bicara baik-baik dengannya mungkin sudah sejak awal ia akan menonyor kepala besar Sunbae nya ini dengan kepalan tangannya yang sudah sedari tadi mengepal kuat.

" Apa-apaan kau ini. Ryeowook sudah memilihku, dan sudah sewajarnya kau yang mengaku mencintainya harus melepaskannya untuk bahagia bersamaku " tangannya menuding Yesung yang masih saja tetap stay cool seperti biasa.

" Kita masih belum tahu apa yang akan terjadi kedepannya, lagi pula aku masih belum yakin bahwa kau akan membahagiakannya setelah berulang kali melukainya " dengan santainya ia berucap begitu.

Kyuhyun mengatupkan bibirnya rapat-rapat, rahangnya mengeras menahan gejolak dalam dadanya yang sudah melampaui batas. Ini adalah pertama kalinya ia menahan amarahnya yang sudah di ubun-ubun.

" Lagi pula permintaanmu sangatlah aneh. Cih, menyuruhku untuk melepaskannya? Haha "

"..." Kyuhyun masih diam. Dia merasa di permalukan dengan tawa Yesung yang seolah meremehkannya.

" BAGAIMANA BISA AKU MELEPASKANNYA? "

Kyuhyun terlonjak saat Yesung berteriak keras di depan wajahnya. Cukup, dia sudah tak bisa menahannya lebih lama lagi.

" Kalau kau memang tak bisa melepaskannya, biar aku yang akan membuatnya melepaskan—"

" SEDANGKAN AKU SENDIRI BAHKAN TAK PERNAH BISA MEMILIKINYA " Yesung kembali berteriak keras memotong ucapan Kyuhyun.

" KALAU BEGITU—eehh? " Kyuhyun tak meneruskan teriakannya, dan malah memandang Yesung yang kini sudah memerah entah menahan amarah atau menahan tangis. " Maksudmu? "

" Kau menang. Kau sudah menang dari awal "

"..." Tak ada tanggapan. Kyuhyun memilih diam mendengarkan Yesung.

" Aku tak pernah memilikinya. Sedetik pun aku tak pernah memiliknya " matanya memandang nyalang kepada Kyuhyun. mata yang menyiratkan guratan kesedihan. " Aku memang berusaha memiliknya waktu itu...tapi kau tahu apa yang ia lakukan? " Yesung memberi jeda sebentar pada ucapannya, " Ia tak memperbolehkanku masuk dalam hati dan kehidupannya. Meskipun hanya untuk sementara waktu saja. Aku memohon padanya, memohon dan setiap hari memohon, tapi jawaban yang aku jawabkan selalu sama. Ia menolakku " Yesung mengepalkan tangannya, matanya menutup rapat mengingat memory beberapa waktu yang lalu...

~FlashBack~

" Tetaplah diam dan cobalah untuk menyukaiku, dengan begitu kau tak akan membuat luka di hatiku " Yesung masih keras kepala untuk meyakinkan Ryeowook agar mau mencoba memulai hubungan dengannya.

" Aku...mianhae Oppa. Aku tak bisa " sesalnya.

Yesung menatap sedih pada caramel indah itu. " Aku tak bisa. Aku tak bisa belajar mencintaimu, karena cintaku hanya untuk Kyuhyun. oppa tahu itu " Ryeowook menggigit bibir bawahnya. Kenapa? Kenapa disaat –saat seperti ini Yesung mengucapkan kata-kata yang tak pernah ia duga?

" Gwenchana~ kau bisa berpura-pura mencintai Oppa Wookie-ah, setidaknya izinkan Oppa berada di hatimu meskipun itu hanyalah sebuah kebohongan "

Ryeowook menggeleng. " Aku lelah Oppa. Aku lelah melakukan kebohongan lagi. Aku lelah membohongi semuanya bahwa aku baik-baik saja saat melihat Kyuhyun bersama Sungmin Sunbae, jadi ku mohon jangan membuatku melakukan kebohongan lagi. Ini menyakitkan! "

TES..

Air mata itu mengalir bagaikan anak sungai membasahi pipi Ryeowook. ia tak bisa membuat kebohongan lagi, ia tak mau melukai Yesung, tak melukai dirinya sendiri yang sudah terluka terlalu dalam.

" Maafkan aku Oppa " nada suaranya bergetar.

Yesung tersenyum, ia tahu bahwa akhirnya akan seperti ini. Sekuat tenaga ia mencoba pun akhirnya akan seperti ini. Ryeowook tak akan pernah bisa mencintainya. Cih, Yeoja itu sudah terlanjur mencintai Kyuhyun. yesung tahu betul soal itu, tapi dia hanya ingin mencoba. Dan salahkah? Jika ia mencoba?. Di hapusnya lelehan air mata itu lalu mengecup pipi chubby yang sekarang tak sechubby dulu.

" Oppa tahu itu. Oppa tak akan memaksamu Wookie " lembut...suara itu sungguh lembut terdengar ditelinga Ryeowook. semua terasa semakin menyesakkan bagi Ryeowook. bagaimana ini? Ia melukai Yesung oppa. Orang yang selama empat bulan ini selalu bersamanya saat ia sedih, senang, duka, bahagia dan apa pun itu. Ia merasa bersalah, tertekan dan ah~ masih banyak sekali. Rasanya seperti gadis tak tahu diri yang terkesan jahat.

" Jangan menangis, kau membuat Oppa merasa bersalah "

" Jangan perlakukan aku seperti ini Oppa, aku tak pantas mendapat perlakuan Oppa. Aku gadis jahat yang melukai Oppa. Mianhae Oppa, jeongmal mianhae " air mata itu semakin deras melanda wajah nan imut Ryeowook.

Yesung memeluk tubuh mungil itu dalam rengkuhannya. Mencoba menenangkannya dengan mengecup puncak kepalanya sayang, " Sssttt, kau tak bersalah. Uljima~ "

"..."

" Boleh Oppa minta sesuatu? "

Pertanyaan Yesung dijawab anggukan kepala oleh Ryeowook yang masih setia berdiam diri dalam dekapan hangatnya. " Bolehkah Oppa tetap mencintaimu? "

DEG!

Ryeowook tak habis pikir dengan yesung. Bagaimana bisa ia bicara seperti itu? Bukankah ia sudah melukainya? Tapi kenapa Yesung masih saja mencintainya? Ugghh~ kau gadis jahat Ryeowook-ah.

" Apa itu tak akan membuat Oppa semakin tersakiti? "

Yesung tertawa kecil, " Aniyaa~ asal kau ijinkan Oppa untuk tetap mencintaimu, maka Oppa akan baik-baik saja "

Ryeowook berfikir sebentar , sebelum akhirnya ia mengagguk menyetujui.

" Gomawo~ "

CHUUU~

Yesung mengecup kening Ryeowook sayang.

~FlashBack Off~

.

" Tak ada yang perlu kau takutkan lagi, kau memilikinya seutuhnya " kelopak mata yang menyembunyikan kedua obsidian itu kini terbuka sempurna. Kyuhyun tersenyum. " kau serius? "

" Kau mau aku menarik kata-kataku lagi? "

Kyuhyun sontak menggeleng cepat, " Tidak, tidak! Aku hanya ingin menegaskan saja. Jadi...kau melepaskannya? "

" Sudah ku bilang kan, kalau aku tak akan pernah melepaskannya "

Kyuhyun kembali naik darah.

" Karena aku tak pernah memilikinya " sambung Yesung cepat. Oh..kau lupa apa yang telah dikatakan oleh Yesung eoh?

Kyuhyun mengangguk. " Gomawo..jeongmal Gomawo "

Kyuhyun menepuk sekilas pundak Yesung sekilas dan berjalan meninggalkan Yesung seorang diri sembari mengucapkan, " Ku harap kau akan menemuka seseorang yang lebih baik dari Ryeowook, meskipun menurutku tak ada yang lebih baik lagi dari dia "

Yesung tersenyum tipis menanggapinya. " Ya! kau benar. Bahwa tak akan ada yang lebih baik lagi dari dia " gumamnya pelan. Yesung meremas dada kirinya. Ini pertama kalinya setelah sekian lama ia tak pernah merasakan sakit hati yang begitu menyesakkan seperti ini.

.

Kenyataan memang menyakitkan dan kamu hanya perlu menghadapinya dengan hati yang kuat

.

.

.

Kyuhyun berjalan dengan binar mata yang bahagia. Semua sudah jelas, tak ada yang perlu di ragukan lagi. Bahkan senyum itu mengembang membuat siswa-siswa yang melihatnya bersemu merah. Jarang sekali kan seorang Cho Kyuhyun tersenyum di depan umum?

" Jeongmal Gomawo " kata Kyuhyun yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri. Entah itu sebuah terimakasih yang ditujukan kepada siapa, tapi yang jelas ia benar-benar berterimakasih. Hah~ hatinya seolah lega sekarang. Ia tak perlu takut bahwa Ryeowooknya akan meninggalkannya lagi. Hatinya begitu terenyuh saat Yesung membeberkan semuanya. Jadi, selama ini Ryeowook tak pernah menerima Yesung? Dan itu karenanya?. Oh Tuhan, terimakasih. Sungguh!

.

Tuhan memiliki waktu yang tepat. Tidak pernah terlalu awal, tidak pernah terlambat.

Memang dibutuhkan sedikit kesabaran, tapi itu sepadan dengan menunggu ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

Seorang yeoja dengan tubuh kurusnya, bersandar pada pintu mobil Audy hitam yang menyangga tubuh rampingnya.

Dan sesosok yeoja bergigi kelinci terlihat dari kejauhan telah berlari sekuat tenaga menghampiri yeoja yang tadi bersandar di pintu mobil tersebut.

Dengan senyum tipis yang terpatri dibibirnya, Key menyambut kedatangan sahabatnya. " Apa sudah selesai? "

Yeoja bergigi kelinci bername tag 'Lee Sungmin' itu hanya diam dengan wajah yang acak-acakan. Matanya sembab, bahkan dikedua pipinya masih mengalir air matanya.

" Apa...aku bodoh Key? "

Key lagi-lagi hanya mampu mengumbar senyum manisnya. Kakinya berjalan menghampiri Sungmin yang tak jauh dari jangkauannya. Dan segeralah dipeluknya tubuh menggigil Sungmin yang lebih bisa dibilang bergetar itu. " Kau sudah melakukan hal baik Min, kau tidak melakukan kesalahan "

Tangis Sungmin seolah pecah mendengar penuturan Key. " Kau tahu semuanya tentangku Key. Banyak hal buruk tentangku, banyak hal egois yang melekat dalam diriku. Bahkan aku menjahatimu, tapi kau masih baik padaku, masih menganggapku sahabatmu. Aku...aku minta maaf Key "

Angin siang itu bersemilir perlahan, memainkan helaian rambut Sungmin dan Key yang berpadu dalam sebuah harmoni kehidupan.

Key memejamkan matanya. Sahabat...baginya Sungmin adalah orang pertama yang mengakui keberadaannya. Meskipun Sungmin telah melukainya, tapi ia tetaplah sahabat terbaiknya.

" Kau akan benar-benar pergi? " ucap Key memecah keheningan.

" Aku hanya akan menyelesaikan sekolahku di Jepang, setelah aku meraih impianku, aku akan kembali lagi kesini...menemuimu "

Keduanya saling tersenyum. Mengumbar bahagia bersama yang mungkin sebentar lagi akan berakhir karena perpisahan.

" Berjanjilah, kau akan menjadi Sungmin yang baik hati jangan biarkan sisi buruk hatimu menguasaimu kembali. Dan pulanglah bersama seseorang yang jauh lebih baik dari Kyuhyun lalu temui aku " titah Key panjang lebar.

Sungmin melepaskan pelukannya. " Dan berjanjilah bahwa kau pun akan menjadi seseorang yang kuat, carilah sahabat sebanyak mungkin. Dan setelah itu aku akan menemuimu setelah mendapatkan seseorang yang tepat untukku dan pastinya...kau juga sudah harus bersama seseorang yang mendampingimu "

Key tertawa kecil. Lalu keduanya kembali berpelukan. " Kajja, kita berangkat sebelum kau tertinggal pesawat "

Sungmin mengangguk.

.

.

Sahabat...?

Ya...kau adalah sahabatku. Dan selamanya akan begitu ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

" Kau memaafkannya? " Taemin dan Kibum bertanya bersamaan.

Ryeowook tersenyum lembut, " Yah..ku pikir pemaafan itu perlu bagi setiap orang yang pernah melukai kita "

" Kau memiliki hati yang baik Wookie-ah, kau memaafkan seseorang yang sudah menyakitimu dengan begitu dalam " — Taemin.

" Dan kau tak pernah sedikit pun membencinya, itu yang membuatku begitu kagum pada kebaikan hatimu " — Kibum

" Apa untungnya bagiku untuk membencinya? Membenci seseorang lebih menyakitkan daripada dibenci " Ucapan Ryeowook membuat kedua sahabatnya itu kini turut tersenyum.

" Aku setuju padamu " ucap Kibum dan Taemin bebarengan yang membuat ketiga manusia itu tertawa. Seluruh murid di kelas itu pun ikut tersenyum menyaksikan persahabatan mereka. Selalu seperti itu... saat yang satu sedih maka yang lain ikut merasakan, saat yang satu bahagia maka semuanya pun ikut tersenyum.

Persahabatan mereka itu... ummhh~ seperti manifestasi dari apa yang mereka sebut cinta, yang mereka sebut sayang, yang mereka sebut berarti, dan yang mereka sebut Segalanya.

.

Persahabatan benar-benar menyatu dalam jiwa, dia bersimpati terhadap apa saja.

Seseorang tak akan bahagia tanpa yang lain, salah satu tidak bisa sedih sendirian.

Karena kita...adalah SAHABAT ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

" Hae.. sebentar lagi kita akan naik ke kelas tiga? "

" Hmm? "

" Setelah itu kita akan lulus "

" Lalu? "

" Lalu...apa tujuanmu? "

Donghae tampak berfikir saat kata-kata 'tujuan' ditanyakan oleh kekasih yang sudah hampir 2 tahun ini menemaninya dalam setiap hembusan nafas suka, duka, sedih bahkan bahagia.

" Memang kau mau apa? "

Eunhyuk langsung memasang muka sebal saat ia bertanya tapi malah ditanya balik. " Issh, aku kan bertanya. Seharusnya kau menjawabnya " ketusnya yang membuat Donghae tertawa pelan.

" Aku..ummhh mungkin aku ingin selamanya bersamamu.

Yaaa.. selamanya bersamamu " lanjutnya yang memberi jeda sebentar pada perkataannya.

Eunhyuk tersenyum, " Aku pun begitu Hae "

.

Sebuah kisah cinta kecil yang ikut mewarnai jalan cerita Ryeowook dan Kyuhyun. Sebuah kisah romantisme yang ikut andil dalam meramaikan cerita cinta dan persahabatan ini.

Kisah yang akan selalu berlanjut sampai mereka mendapatkan penerus untuk menyelesaikan kisah mereka dan membuka lembaran baru tiap detik, menit dan jam hingga masa memanggil ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

Kyuhyun berdiri bersandar pada tembok dengan tangan yang melipat di dadanya serta kaki yang berdiri menyilang. Matanya terus mengamati tiap siswa yang keluar dari kelas tersebut, berharap seseorang yang dinantinya akan segera muncul di hadapannya.

Dan mata berpupil bulat itu kini memancarkan sinarnya saat yeoja—Ryeowook berdiri dihadapannya dengan senyum menawan yang selalu ia rindukan itu.

" Sudah siap? " tanya Kyuhyun.

" Ne~ kajja kita pulang " tangannya bergelayut manja pada lengan sang namjacingu. Bibirnya tak pernah lepas dari senyum.

" Kau sudah tak sabar untuk memberitahu semua orang di rumah bahwa kau sudah memiliku lagi eh? " godanya.

Ryeowook memasang wajah masam saat itu juga, " Bukannya kau yang begitu bahagia karena kau memiliku lagi eoh? "

" Tsk, selalu bisa membalikkan kata-kata " sedikit menyentil hidung bangir yeojacingunya.

" Issh, kau pun begitu "

" Ne~~ dan kau tetap mencintaiku "

" Tentu "

Kyuhyun melepaskan lengannya yang dijadikan pegangan oleh Ryeowook dan berganti memeluk pundak kecil itu hingga tubuh mereka berjalan beriringan begitu rapat seolah tak mau lepas. Dan Ryeowook pun kini memeluk pinggang Kyuhyun.

CHUU~

Kyuhyun mengecup pipinya gemas, " Jeongmal Saranghae~ "

.

Hari yang penuh dengan kebahagiaan setelah melewati saat-saat yang menakjubkan.

Lelah. Tapi bahagia.

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

" Kenapa harus pulang sekarang sih? Kita kan baru saja berbaikan? Aku bahkan belum merasakan tidur satu ranjang denganmu "

Ryeowook mendelik tajam memberikan deathglare mematikan pada Kyuhyun. tidur satu ranjang? Apa dia sudah tidak waras?

" Tidak bisa. Umma mu kan sudah sehat, dan lagi Appa mu juga akan pulang jadi sudah tak ada alasan lagi untuk aku menginap disini " mendudukkan dirinya disamping Kyuhyun yang kini mendengus sebal.

" jangan mendengus dihadapanku, aku benci itu "

Kyuhyun langsung berhenti mendengus dan beralih memutar bola mata malas.

" Lagi pula kita bisa bertemu setiap hari disekolah kan? "

" Tapi tidak dengan hari minggu "

" Hei, apa enam hari belum cukup? " heran Ryeowook.

" Aku sudah terbiasa bersamamu setiap hari, mendengar teriakanmu, melihat kecerobohanmu dan rasanya akan kosong sekali saat tak bersamamu meskipun itu hanya sehari saja " keluh Kyuhyun.

Ryeowook membuang muka. Wajahnya pasti sudah memerah saat Kyuhyun dengan jujurnya membuka semua yang ada dalam otaknya.

" Bagaimana kalau kita tinggal di apartment seperti dulu? Huh? "

" Tidak mau! " tolaknya.

" Oh ayolaahh Chagy "

" Sudah ku bilang tidak mau ya tidak mau, jangan memaksa "

" Tsk, kalau begitu berikan aku.."

Ryeowook menatap Kyuhyun dengan mengangkat sebelah alisnya tak mengerti.

CHUUU~

Kyuhyun menyambar bibir Ryeowook. memberikan ciuman hangat dengan frase lama yang membuat Ryeowook pun mau tak mau juga hanyut dalam ciuman lembut itu. Lama..lama dan ciuman itu masih berlangsung. Hingga~

CEKLEEKK~
" Omooo~ Yak! Apa yang kau lakukan CHO KYUHYUUUN? "

Teriakan seorang Heedictator aka Umma Kyuhyun aka Heechul langsung membuat Ryeowook mendorongnya hingga kepala Kyuhyun membentur tembok di belakangnya.

Kyuhyun meringis dan bertambah meringis lagi saat Heechul menjewer telinganya kasar.

" Aww Umma..leppas.. sakiit..sakiit " rengeknya yang tak dipedulikan oleh Heechul.

Ryeowook hanya mampu terkekeh kecil saat Heechul dan Kyuhyun sudah keluar dari kamar yang sebenarnya milik Kyuhyun.

.

Mencintai seseorang memang melelahkan dan menyakitkan, tapi itu bukan sesuatu yang bisa membuatku berhenti.

Dan sekarang aku tahu bahwa semua yang aku jalani selama ini telah membuahkan hasil.

Aku memilikimu seutuhnya ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

Mobil mewah milik Kyuhyun itu berhenti tepat di depan rumah mewah kediaman keluarga 'KIM'. Wajah muram tergambar jelas dimukanya. Rasa tak mau pisah dengan yeoja mungil yang ada disampingnya sangat kental terasa meskipun ia berusaha sekuat tenaga untuk mengabaikannya. Matanya melirik sekilas pada yeoja yang begitu nyenyak tertidur dalam alam mimpinya.

" Bangunlah~ " suaranya lembut terdengar sampai bisa dijangkau oleh pendengaran sang yeoja.

" Eunggh " lenguhnya. Mata caramel itu membuka perlahan dan mengerjap-ngerjap lucu.

" Sudah sampai? " tanyanya sambil memandang ke jendela samping untuk memastikan bahwa itu rumahnya. " Kalau tak cepat turun maka aku akan membawamu pulang lagi ke rumah "

Mata Ryeowook membulat lucu, " Ya! jangan macam-macam " pekiknya membuat Kyuhyun terkekeh.

" Umma mu sudah sampai terlebih dahulu tadi "

Ryeowook mengangguk, " Kalau begitu aku masuk dulu ne~ "

Baru saja tangannya akan membuka pintu mobil Kyuhyun tapi tangannya tertahan karena Kyuhyun membalikkan tubuhnya, " Cium aku " katanya yang lebih terdengar seperti sebuah perintah.

Ryeowook memanyunkan bibirnya beberapa centi, CHUUU~~

" Sudah, sekarang biarkan aku pulang, aku sungguh mengantuk Kyu~ " melasnya.

Kyuhyun mendesah pelan, " Ya sudah. Cepat masuk, salam untuk Leeteuk Ahjumma ne~ "

CHUU~
kyuhyun kembali mengecupnya, kali ini di keningnya.

Matanya mengikuti semua pergerakan Ryeowook hingga yeoja berbadan mungil itu memasuki pintu rumahnya. Hatinya lega kerena bisa memastikan bahwa yeoja nya akan baik-baik saja, setidaknya sampai esok pagi. Possessive eoh?

.

.

.

" Do you believe in happy ending? "

" Depends. Anything that you believe will end up happy then all will end happily "

" Do you believe in 'destiny' in your life? "

" Yes, i believe it. "

...

" So you believe that the destiny of your life is happy ending? "

—Silent

.

.

.

Masa-masa SMA yang membuat mereka bertumbuh dalam sebuah cerita yang mengesankan kini telah berakhir digantikan dengan masa yang dipenuhi dengan catatan tentang masa depan.

Masa-masa SMA, dimana sebuah cerita yang bermula dari sebuah kebetulan, membentuk cerita persahabatan yang mengesankan, terdapat konflik yang menguji kesabaran dan menguras air mata, bahkan harus membuat salah satu dari mereka tersakiti. Tapi inilah indahnya hidup, dimana kau bisa membuat cerita seindah mungkin, membuat moment termanis bersama teman, sahabat, kekasih bahkan musuh sekalipun. Semua cerita itu akan terangkum dalam sebuah buku kenangan.

.

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

Kyuhyun. hari-harinya kini telah banyak dihabiskan dengan tumpukan-tumpukan kertas dan dokumen yang berada di depan meja kerjanya. Dia kini tengah sibuk meniti karir cemerlang disalah satu anak perusahan Cho Corp, bisnis milik keluarga besarnya.

Di usianya yang menginjak 23 tahun memaksanya untuk berfikir matang akan masa depannya ke depan. Masa depan yang akan ia lalui bersama gadis yang sudah 7 tahun ini menemani kesehariannya. Gadis yang dulu sempat ia sia-siakan. Ia menepati janjinya, janji tak akan membuat yeoja itu menangis. Dan sekarang?

Kyuhyun tersenyum membayangkan gadis itu. Di sela-sela kegiatan bekerjanya, ia tak pernah lupa sedikit pun akan gadis itu. Tangannya mengambil smart phonenya dan menekan-nekan tombol touch screen itu lalu mendekatkannya pada telinganya. Ia sedang menghubungi seseorang yang teramat ia cintai.

Terdengar suara dari seberang sana —seseorang yang mengangkat telponnya.

" Aku merindukanmu Chagy~ " kata Kyuhyun sambil tersenyum.

Ryeowook tersenyum di sebrang sana, ia hafal betul bahwa di jam-jam makan siang begini pasti namjanya itu akan menghubunginya. Mengucapkan kata rindu, mengumbar kata cinta, dan berakhir dengan desahan kesal karena harus mematikan ponselnya karena jam kerja berlanjut.

Ryeowook terkekeh geli mengingatnya, " Aku juga merindukanmu Kyu~ " balasnya manja.

" Kapan kau pulang hmm? Aku jemput? "

Ryeowook tersenyum kembali, inilah yang ia suka dari seorang Cho Kyuhyun yang sekarang, Cho Kyuhyun yang perhatian, selalu mengutamakannya, memperhatikan setiap hal kecil tentang dirinya, memastikan bahwa dirinya akan baik-baik saja. Ia menyukainya, dan selalu menyukai namja itu. Yah, Cho Kyuhyun yang kini sudah dewasa.

" Ne~ sekalian nanti kita mampir di butik tempat kita memesan baju pernikan ne~ "

Ryeowook bersemu merah saat mengucapkan kata 'pernikahan'. Jinjaaa... ia dulu sangat berharap bahwa ia akan menikah dengan seseorang yang ia cintai dan mempunyai keluarga yang bahagia.

" Baiklah, nanti aku menjemputmu. Jam pulangmu sama seperti biasa kan? "

Ryeowook mengangguk, " Ne~ "

" Ya sudah, aku harus melanjutkan pekerjaanku, jaga dirimu baik-baik. Saranghae~ "

Pip. Sambungan itu terputus.

.

Semua hal yang terjadi telah memberikan arti kehidupan yang baru bagi semuanya ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

Yeoja itu tersenyum lembut dengan menggendong seorang bayi bermata kelinci yang sama dengannya , ia bertutur lembut, " Sisi buruk itu selalu ada dalam hati setiap orang, tanpa terkecuali.

Itu adalah... rasa cemburu yang membabi-buta yang bahkan tak sanggup membuatmu melihat mana yang terbaik bagi dirimu maupun pasanganmu "

Dalam detik berikutnya seorang namja berstatus suaminya itu ikut mengelus rambut hitam anak semata wayangnya. " Terimakasih, telah memberikanku buah hati yang sangat menggemaskan sepertinya " Jungmo— nama namja itu mencium kening istrinya Lee Sungmin dengan sayang.

Sungmin tersenyum lembut menatap sang suami. " Besok adalah hari pernikahan Key dan Onew. Dan lusa Ryeowook dan Kyuhyun akan menyusul juga. Hah~ rasanya sangat bahagia saat mengetahui orang-orang itu kini sudah merajut kisah mereka " ucapnya tenang dengan masih membelai rambut sayang buah hatinya.

Jungmo kini juga ikut tersenyum, " Ya. besok aku akan memesankan gaun untukmu untuk menghadiri resepsi pernikahan mereka "

.

Semua berjalan sesuai takdir yang ditentukan oleh Tuhan

Yang telah membuat Sungmin kehilangan Kyuhyun adalah sisi buruk dalam hatinya sendiri,

Namun sekarang semua itu sudah tak penting lagi

Semua sudah berakhir berganti dengan lembaran baru yang indah

Tersenyum bahagia menyambut takdir yang begitu menyenangkan ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

" Wookie-ah, aku sudah memberi cuti untukmu untuk mengurus segala persiapan pernikahanmu. Bersantai-santailah sejenak, agar kau tak jatuh sakit saat hari pernikahanmu nanti. Ck, jangan keras kepala. Kalau kau sakit, bisa-bisa Evil itu akan menjadikanku babi guling " Eunhyuk yang berstatus pemilik resto terkenal di seoul itu memberi wejangan(?) pada sang Koki handal yang tak lain adalah sahabatnya + Hoobaenya sendiri pada masa SMA dulu.

Ryeowook tertawa kecil. Issh, dia sangat bahagia sekali. Semua orang memperhatikannya. " Gomawo ne Eonnie. Dan jangan berlebihan begitu, aku akan menjaga tubuhku dengan baik kok " tersenyum lebar yang akhirnya membuat Eunhyuk menghela nafas berat.

Kepala Eunhyuk selalu terasa mau pecah jika sudah menyangkut Ryeowook. gadis itu amat keras kepala. Sudah cukup kepalanya pening mengurusi kedua anaknya yang amat nakal, dan juga sang Suami yang memiliki tingkat kemesuman yang amat tinggi membuatnya mau tak mau harus bisa membagi waktunya. Hah~ rasanya lelah sekali, tapi juga menyenangkan.

Ryeowook tersenyum saat namja yang sedari tadi ia tunggu akhirnya sampai di depan matanya. Namja itu mengecup sekilas keningnya. " Sudah lama menunggu? "

Ryeowook mengangguk. Kyuhyun menatap Ryeowook dengan tatapan seolah menyesal. " Mianhae~ pekerjaan di kantor sangat banyak, itu membuatku sedikit mengalami hambatan "

" Gwenchana, lagi pula aku disini juga senang. Karena ada Eunhyuk Eonnie dan dua little Lee yang mengajakku bermain " ungkapnya senang.

" Noona, gomawo ne sudah menjaga calon istriku " kata Kyuhyun ramah.

Bukankah sudah ku katakan bahwa Kyuhyun yang sekarang adalah Kyuhyun yang dewasa? Jadi jangan kaget jika kalian mendapati Kyuhyun yang sangat ramah. Kkk~

Eunhyuk menatap sebal Kyuhyun yang seenak jidatnya saja mencium bibir Ryeowook di depannya dan kedua anaknya. " Ekhem, kalian memberi tontonan tak senonoh pada bocah dibawah umur " cibir Eunhyuk yang membuat keduanya langsung menghentikan aktifitasnya.

Ryeowook menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sedangkan Kyuhyun hanya mampu tersenyum kikuk. " Hehe, kalau begitu kita permisi pulang dulu ne Eonnie~ "

Memeluk Eunhyuk erat dan seolah mencurahkan rasa terimakasih yang teramat banyak karena sudah mau menjadikannya Koki handal di resto nya selama ini.

" Aku akan menemui kalian lagi di gereja tempat kalian mengucap janji " Eunhyuk mengerlingkan sebelah matanya, menggoda kedua pasangan yang terlihat amat serasi ini.

BLUSSHH~ wajah Ryeowook memerah padam. Eunhyuk dan Kyuhyun hanya tertawa kecil melihatnya.

" Sampaikan salam pada Donghae Hyung ya Noona kalau aku mampir kesini "

Eunhyuk mengangguk, " Nanti kalau dia sudah pulang dari kantor akan ku sampaikan " jawab Eunhyuk sambil berteriak keras dengan melambaikan tangannya membalas lambaian tangan Ryeowook.

.

Segala sesuatu dalam kehidupan ini diatur oleh goresan takdir

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

Seluruh jemaat yang menghadiri resepsi pernikahan yeoja dengan tubuh kurus yang berbalut gaun pernikahan mewah itu bertepuk tangan kala kedua mempelai telah sah menjadi sepasang suami istri. Key, dia tersenyum bahagia saat Onew mencium keningnya dengan sayang. Bulir-bulir air mata haru dan kebahagiaan itu meluncur begitu saja dari kedua mata sipitnya. Bahkan seseorang, akhh maksudku beberapa orang di bawah altar sana pun ikut meneteskan air matanya melihat sahabatnya kini tengah berhasil merajut cerita indah.

Key berjalan menemui tamu-tamu undangannya, tersenyum lembut kala berbagai do'a mereka torehkan untuk dirinya. Matanya tertuju pada sekumpulan orang—yang ia hafal betul siapa mereka. Senyumnya bertambah lebar saat sahabatnya itu berjalan kearahnya.

GREEPP~

" Chukkae~ " ucapnya saat Sungmin berhasil membawa tubuh kurus itu dalam pelukannya. Key mengelus punggung Sungmin lembut. " Aku menepati janjiku Min " tertawa kecil saat kata-kata itu meluncur dari bibirnya.

Sungmin pun ikut tertawa, " Ya, dan aku pun juga memenuhi janjiku padamu, nah ayo kita kesana " tunjuknya pada beberapa orang yang tersenyum kepadanya. Key mengangguk dan berjalan kearah mereka setelah sebelumnya ia menarik suaminya—Onew.

Disitu terdapat beberapa pasangan. Kibum dengan suaminya—Choi Siwon, Taemin dengan Choi Minho, Sungmin dengan Jungmo, pasangan HaeHyuk dan yang terakhir ada Ryeowook juga Kyuhyun. semuanya mengucapkan selamat kepadanya, Oh Tuhan betapa bahagianya ia saat seluruh orang-orang yang ia sayangi berkumpul dalam resepsi pernikahannya. Meskipun ia tak seberapa dekat dengan mereka, tapi setidaknya mereka adalah teman sekolahnya dulu kan?

Pesta pernikahan itu menjadi kenangan tersendiri bagi mereka semua. Berkumpul bersama menorehkan kisah yang indah, melupakan segala masalah yang dulu memicu mereka untuk saling bersinis. Dan malam ini, Tuhan telah memperlihatkan betapa indah takdir yang telah ia rancang.

.

Bila takdir terpeta, maka alur kehidupan pun akan bergerak ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

Several years later...

" Yak! Berhenti bermain game terus menerus, kau mau membuat anakku menjadi maniak game sepertimu eoh? " yeoja bertubuh mungil itu memekik keras saat Kyuhyun yang sebenarnya adalah suaminya tengah asyik battle game dengan putra kecilnya yang berusia 7 tahun.

Kyuhyun dan Cho Ryeokyu tetap cuek seolah tak mendengar pekikan keras dari sang yeoja yang berada di belakang mereka. Ryeowook mendengus kesal saat merasa diabaikan oleh duo evil itu. " Ciih, anak dan Appa sama saja. Dasar menyebalkan " mendumel tak jelas sembari berlalu pergi menuju dapur untuk memasak makan siang.

Hah~ terkadang ia benar-benar merasa lelah sekali jika harus menghadapi kedua manusia yang sama-sama tak tahu diri itu. Seenaknya saja mencampakkannya, lalu melakukan hal baik untuk meminta maaf padanya. Dan well, jelas saja ia akan memaafkannya kan? mana bisa ia marah terlalu lama pada kedua namja yang selalu mengisi hari-harinya dengan teriakan-teriakan itu? Kkk~

Bibirnya tetap mengerucut imut sembari masih setia mengiris wortel didepannya. Issh, dia benar-benar sangat kesal jika harus seperti ini. Diabaikan oleh kedua orang itu, ia mau diperhatiakn terus, apa tidak bisa?

Lihatlah, bahkan diusianya yang sudah menginjak umur 32 tahun itu ia masih saja suka bermanja dan melakukan tingkah-tingkah seperti remaja labil yang mengalami cinta pertamanya.

Kyuhyun yang merasa tak mendengar teriakan lagi dari sang istri cerewetnya itu akhirnya sedikit khawatir juga. Tidak. Ia tak khawatir karena sang istri akan marah padanya, tapi yang ia khawatirkan adalah— bagaimana kalau nanti malam ini tak mendapat jatah? Apa Cho juniornya bisa bertahan? Kkk~

" hei, Ryeo. Appa mau menemani Umma mu untuk memasak di dapur saja ne, bermainnya disambung nanti saja, Umma nanti pasti akan marah dan membakar PSP kita " suara Kyuhyun kecil takut terdengar Ryeowook mungkin. Cho kecil itu mengangguk, lalu meletakkan PSP nya sembarangan dan mengikuti langkah sang Appa yang menuju dapur tempat Umma nya memasak.

Kyuhyun mengernyit bingung, " Kau mau apa? " tanyanya pada sang anak.

" Aku? Aku juga mau menemani Umma " jawabnya polos. Issh, sifatnya benar-benar mirip dengan Umma nya. Kyuhyun tersenyum senang, anaknya ternyata begitu menyayangi Umma nya.

" Baiklah, kkajja " ajaknya riang.

Sesampainya di dapur, Kyuhyun langsung berjalan menuju istrinya dan memeluk pinggang langsing istrinya dengan erat, refleks Ryeowook menolehkan kepalanya menghadap Kyuhyun.

PLETAKK~

" Aww, kenapa kau menjitakku Chagy? " ringisnya kesakitan sambil mengelus kepalanya yang mendapat jitakan gratis dari Ryeowook.

" Kau benar-benar Appa yang buruk, bagaimana bisa kau melakukan ini didepan anakmu yang masih polos " Ryeowook melepas tautan tangan Kyuhyun dipinggangnya, namun gagal karena Kyuhyun malah mempererat pelukannya. Ryeowook memberi deathglate mematikan pada Kyuhyun yang tentu saja itu sama sekali tak membuatnya takut.

" Wae? Ia sudah 7 tahun " Kyuhyun menoleh pada sang anak yang saat ini tengah duduk dimeja makan dengan menopang dagu sambil memperhatikan kedua orang tuanya yang beradu mulut. " Ryeo, kau sudah memiliki kekasih kan? " tanyanya. Ryeokyu mengangguk imut, " Ne~ " jawabnya mantab.

Ryeowook membulatkan matanya lucu, " MWO? Yak! Sejak kapan kau memiliki kekasih? Kau itu masih kecil Ryeo, berhenti memikirkan hal-hal yang berbau dewasa " teriaknya yang membuat telinga Kyuhyun mendengung.

" Yaiissh, aku sudah dewasa Umma. Aku sudah berhak menentukan siapa yeojacinguku "

Ryeowook mendengus kesal. " Kau! Ini semua pasti karena kau Kyu! Apa yang kau ajarkan padanya? " tanyanya tajam. Kyuhyun hanya menyeringai, " Tidak ada, aku hanya memberinya beberapa tips untuk mendapatkan yeoja yang ia sukai, dan well, ternyata ia sudah pandai sayaaang. Tanpa aku mengajarinya lebih lanjut ia sudah bisa melanjutkannya sendiri " jawabnya santai yang sebenarnya membuat sebuah kedutan siku-siku nampak di dahi kecil istrinya.

Ryeowook menghela nafas berat. Jinjaa.. mereka berdua selalu saja membuat wajahnya dipenuhi dengan kerutan kesal karena perlikau mereka yang tak jauh beda. Demi Tuhan, bagaimana bisa Tuhan memberikannya anak yang sepenuhnya mewarisi watak sang Appa nya begitu menyebalkan.

" Ryeo, masuklah ke kamarmu, Appa dan Umma mau berbicara penting " ucap Kyuhyun sambil menyeringai pada sang anak. Sang anak pun hanya memandang kedua orang tuanya secara bergantian, dan detik berikutnya ia menyeringai.

Ryeowook memijat pelipisnya yang tampak pusing karena melihat seringai mengerikan yang terdapat pada anaknya. Tuhan, salah apa dia hingga seringaiannya pun begitu persisi dengan Kyuhyun? hah~

Sepeninggalnya sang anak, kedua orangtua itu saling menatap. Ryeowook mendengus lalu membalikkan tubuhnya untuk menyelesaikan kegiatan masaknya. Kyuhyun memajukan bibirnya kedepan merasa diabaikan.

" Chagy? "

" Hm? "

SREETT~ dibaliknya secara kasar tubuh mungil yang berbalut celemek berwarna biru itu lalu dengan cepat menyambar bibir tipis itu dengan ganas. Bahkan ia tak memberi kesempatan pada Ryeowook untuk bernafas sedikit pun. Tangan kekar Kyuhyun perlahan memeluk pinggang ramping istrinya dengan possessive, mendekatkan tubuh mungil itu untuk lebih menempel pada dirinya. Ciuman itu semakin lama semakin ganas hingga akhirnya Ryeowook mendorong dada Kyuhyun kasar.

" Ya! dasar mesum " pekik Ryeowook keras yang hanya dibalas dengan seringaian iblis dari sang suami.

" Salah sendiri kau mengacuhkanku "

" Tadi kau juga mengacuhkanku " bibirnya mengerucut imut.

Kyuhyun tertawa kecil, " Aigooo~ berapa umurmu saat ini Wookie-ah? Berhentilah melakukan tingkah imut seperti itu " godanya. Ryeowook hanya memandang sinis suaminya yang menyebalkan itu. Melawannya juga percuma saja kan, ia akan tetap kalah.

.

.

Makan malam di kediaman rumah Cho itu terlihat sangat harmonis meskipun terkadang sang Umma selalu memekik kesal saat kedua namja evil itu saling melempar sayuran yang sudah susah payah ia buat. Kesal rasanya saat hasil kerjamu tak dihargai oleh orang lain.

Ryeowook menghela nafas berat. Bibirnya hampir saja terbuka untuk meneriaki kedua namja itu tapi digagalkan karena telphone rumah mereka berdering. Segera saja Ryeowook bangkit dari duduknya menuju telphone rumah tersebut lalu mengangkatnya.

" Yeobseyo " sapa Ryeowook ramah.

"..."

" Ah..jinja Oppa? "

"..."

" Akh ne, aku dan Kyuhyun pasti akan kesana "

"..."

" Ne, anyyeong "

Ryeowook menutup sambungan itu dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Orang itu...ah rasanya sudah lama sekali mereka tak bertemu. Bagaimana wajahnya saat ini?

Ryeowook kembali mendudukkan tubuhnya dikursi tempatnya tadi. Menyantap makanan yang berada dipiringnya dengan lahap, bahkan ia tak menyadari bahwa kedua namja yang berada di dekatnya telah mengamatinya dengan seksama. Bertanya-tanya pada diri mereka —ada sebenarnya dengan yeoja bertubuh mungil itu?

Kyuhyun berdehem sebentar sebelum memulai aksi bertanyanya pada sang istri. " Ehem "

Ryeowook tetap diam tak menyahut maupun memperhatikannya. Ia masih saja melahap makan malamnya tanpa ada perasaan terganggu sedikit pun. Akhh~ mungkin karena efek seseorang yang tadi menghubunginya.

" Wookie-ah "

Panggilan Kyuhyun akhirnya menyadarkan Ryeowook dari acara bahagianya. " Hm? Kenapa kalian menatapku seperti itu? " tanyanya secara bergantian menatap Kyuhyun dan juga anaknya.

Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya tinggi, " Kau yang ada apa? Sedari tadi ku perhatikan kau senyum-senyum sendiri "

Ryeowook menggaruk sebelah pipinya yang tak gatal dengan cengiran lebar yang menghiasinya. " Haha, tidak ada apa-apa. Aku hanya sedang bahagia Kyu " jujurnya.

" Bahagia? Kenapa? "

" Yesung Oppa "

Wajah Kyuhyun yang tadi kebingungan mendadak muram karena mendengar nama Yesung disebut. Apa lagi dengan ekspresi muka bahagia istrinya semakin membuatnya seolah terbakar cemburu. Apa? Kenapa tiba-tiba Yesung sih? Batinnya kesal.

" Yesung Oppa? " Ryeokyu memiringkan kepalanya imut. Bingung dengan nama yang seolah asing di telinganya itu. Setahunya Umma nya hanya memanggil Oppa pada Donghae Ahjusshi,Minho Ahjussi, Siwon Ahjussi dan Jungmo Ahjussi. Jadi, siapa Yesung itu?

Ryeowook mengacak gemas rambut anak semata wayangnya itu. " Dia seseorang yang Umma sayangi, Ryeo " jawabnya,

Ryeokyu hanya manggut-manggut meskipun sebenarnya ia belum mengerti sama sekali. " Seperti apa Yesung Ahjussi itu, Umma? "

Mata Ryeowook menerawang keatas, mencoba mengingat-ngingat kembali akan wajah Yesung, kelakuannya, tutur katanya, senyumnya, dan—

" Yang pasti dia tak setampan Appa mu ini " Kyuhyun menimpali dengan cuek lalu menyendokkan nasi kedalam mulutnya.

Ryeowook memicingkan matanya tak suka. " Tapi dia berhati malaikat "

" Uhuk~ " Kyuhyun tersedak dan langsung meminum air di gelasnya yang disodorkan oleh Ryeokyu. " Appa kenapa? " tanyanya saat Kyuhyun sudah mulai bisa bernafas lega.

Mata Kyuhyun menatap tajam Ryeowook, " Apa maksudmu dia berhati malaikat? "

Ryeowook mengidikkan bahunya, " Well, dia orang yang baik dan menyenangkan, memberiku perhatian lebih dan selalu ada untukku "

Kyuhyun semakin menggencarkan deathglare andalannya saat istrinya itu terus-terusan memuji namja lain dihadapannya dan anaknya. Issh, apa kata anaknya nanti kalau tahu dulu dirinya pernah menyakiti Umma nya? Aissh, bisa runtuh image nya sebagai pria sejati dimata sang anak.

" Benarkah? Apa Yesung Ahjussi mau membelikanku PSP baru, Umma? "

Ryeowook mengerucutkan bibirnya kedepan saat mendengar pertanyaan Ryeokyu. " Kenapa selalu PSP sih yang ada di otakmu " desahnya frustasi.

" Untuk apa kau meminta pada orang lain kalau Appa masih mampu membelikannya "

" Tapi aku kan ingin mendapat PSP dari orang yang berhati malaikat, Appa "

" Appa juga berhati malaikat " bangganya.

" Tidak. Appa itu iblis, selalu mengganggu Umma, merusakkan PSP ku, dan masih banyak lagi hal-hal yang menunjukkan bahwa Appa adalah seorang iblis " Ryeokyu mengucapkannya dengan wajah polos yang membuat Kyuhyun dan Ryeowook melongo. Jinja... anak berusia 7 tahun itu seolah mengejek teman sebayanya, padahal yang sedang bicara dengannya itu Appa nya. Kkk~

" Ya! apa yang kau bicarakan? " teriak Kyuhyun.

" Yaissh, kenapa kau membentaknya Kyu? " Ryeowook bangkit dari duduk dengan berkacak pinggang.

" Dia mengataiku Wookie-ah " adunya dengan intonasi suara yang masih tinggi.

" Itu kenyataan, kau tak bisa menyangkalnya " kali ini tangan Ryeowook yang awalnya berkacak pinggang menjadi bersendekap di depan dadanya. Memberi pose sok keren yang membuat Kyuhyun ingin sekali membanting tubuh mungil itu ke ranjangnya dan melakukan 'this and that' sampai pagi. Dasar mesum (/.\\)

" Apa? Hei, aku ini suamimu seharusnya kau membelaku "

" Kau menyebalkan jadi aku malas membelamu "

" Yaissh, apa-apaan itu, ka— "

" APPA! UMMA! BERHENTIII~ "

~ Hening~

Tak ada yang berani bersuara lagi ketika Cho kecil itu berteriak lantang menghentikan kedua orang tuanya yang benar-benar labil. " Hah~ Appa dan Umma selalu seperti anak kecil " ucapnya sok dewasa yang rasanya membuat Ryeowook dan Kyuhyun ingin sekali menjitak kepalanya.

" Ini semua karena kau Kyu " Ryeowook duduk dan melanjutkan makannya.

" Kau yang membuatku cemburu dengan memuji Yesung Hyung dihadapanku "

" Itu kenyataan "

" Tetap saja aku cemburu "

" Kau memang pencemburu "

" Itu memang aku "

Ryeokyu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja saat kedua orangtuanya masih saja beradu mulut.

" Jadi, ada apa sampai Yesung Hyung yang jarang sekali menghubungi kita tiba-tiba jadi menghubungimu? "

Ah~ Ryeowook lupa kalau ia tadi ingin memberikan kabar gembira itu pada kedua namja di depannya ini. " Anou, Yesung Oppa akan menikah satu minggu lagi Kyu "

Mata Kyuhyun membulat. " Apa? Jadi dia akan menikah? "

" Eungh "

Kyuhyun tersenyum senang. Hah~ akhirnya, namja yang selalu menghantui pikirannya itu menikah juga. Issh, meskipun ia sudah memiliki Ryeowook tapi tetap saja bayang-bayang Yesung yang akan merusak rumah tangga mereka selalu memenuhi pikirannya selama ini. Oh Kyu~ betapa bejatnya otakmu itu. Kekekeke~

" Dan kita diundang datang dalam pesta pernikahannya "

" Umma, apa aku boleh ikut? "

Ryeowook tertawa renyah, " Tentu sayang, kau memang harus ikut ne~ "

.

Semuanya telah diputuskan. Inilah jalan yang tersedia bagi mereka. Dan inilah jalan yang mereka inginkan ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

Ryeowook, Kyuhyun beserta Ryeokyu telah sampai di pesta pernikahan Yesung yang memang diadakan besar-besaran. Pesta malam itu tak hanya diadakan didalam aula tapi juga outdoor. Para undangan pun tampak berdecak kagum akan pesta yang bisa dibilang sangat mewah ini. Tentu saja mewah, Yesung adalah pemilik perusahan tersohor di Seoul, jadi wajar jika pernikahannya pun akan nampak seperti pernikahan para Raja dan Ratu di negri dongeng.

Ryeokyu terlihat terpana dengan desain taman tempat pesta itu diadakan, berbagai lampu kerlap-kerlip yang berpijar temaram benar-benar membawa kesan romantis bagi siapa saja yang melihatnya. Mata namja berusia 7 tahun mengerjap-ngerjap imut saat manik karamel kelam miliknya menangkap sosok namja tinggi dengan dimple smile yang menghiasi wajahnya.

" Siwon Ahjussi "

Siwon menoleh begitupun dengan yeoja disampingnya. " Halo, anak manis " sapanya saat Ryeokyu berlari kecil menuju ketempatnya dan Kibum. Kibum tampak tersenyum manis. Akhh~ senyum yeoja berwajah dingin itu tetap sama, mempunya bakat untuk membunuh siapa saja yang melihat senyum itu.

" Wookie~ Aigooo, aku merindukanmu " Kibum memeluk erat tubuh sahabatnya itu yang telah lama tak bertemu. " Ck, kau tetap sama, tetap saja kurus "

Ryeowook tertawa, " Mau bagaimana lagi? Ini memang badanku " kedua yeoja itu kembali terkiki kecil dengan berbagai obrolan yang...errrr menjurus intim mungkin.

Sedangkan Kyuhyun, ia lebih memilih berbincang-bincang dengan Siwon yang saat ini tengah dijaili oleh namja evil penerus Kyuhyun tersebut.

Saat mereka semua sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing dan tenggelam dalam obrolan yang mengasyikkan, Yesung datang dengan menggandeng seorang wanita yang memakai dress mini indah serta bermake up tipis, rambutnya yang terurai panjang tergerai indah mengikuti semilir angin malam itu. Kelima orang itu menoleh secara bersamaan, mata mereka tertuju penuh pada Yesung dengan yeoja yang berada disampingnya.

" Hmm, mianhae membuat kalian menunggu. Tamu didalam banyak sekali, dan kalian lebih memilij di luar " kata Yesung menyesal.

" Gwenchana Oppa " kata Ryeowook sambil tersenyum manis.

" Ah, perkenalkan. Dia Kim Ryeorin istriku yang ku nikahi 5 jam yang lalu " Yesung memperkenalkan wanita yang sudah sah menjadi pendampingnya itu dengan nada yang menggoda. Wanita bernama Ryeorin itu tersenyum malu dengan pipi yang sudah memerah padam. " A-annyeong " sapa wanita itu gugup.

.

Ini bukan akhir dari segalanya ^^

.

.

.

Yesung mengajak Ryeowook, Kibum, Kyuhyun, Siwon dan tentu saja jagoan kecil evil itu menuju suatu tempat. Tempat yang sudah ia rancang dengan sedemikian rupa yang memang ia persiapkan untuk orang-orang yang menempati tempat special dihatinya.

Saat ketujuh orang itu sudah sampai di tempat yang di maksud oleh Yesung, mata Kibum, Ryeowook, Kyuhyun dan Siwon langsung membelalak lebar. Bukan karena tempatnya, melainkan pada siapa saja yang telah berada disana terlebih dahulu.

Disana sudah ada Donghae dengan Eunhyuk serta kedua anaknya, Sungmin dan Jungmo, Taemin yang sedang mengandung anak pertama mereka bersama Minho, dan juga Key dengan suaminya Onew. Mereka tersenyum saling melempar senyum. Senyum kebahagiaan. Senyum yang dulu selalu mewarnai kehidupan mereka di masa-masa SMA.

" Halo semua " Donghae mengangkat sebelah tangannya pada orang-orang yang baru saja sampai ditempat tersebut.

Semua yang berada disitu saling menyapa dan berpelukan. Melepas rindu yang rasanya..akkhh sungguh tak tertahankan. Berkumpul bersama dengan orang-orang yang selama ini memberi arti kehidupan bagi setiap siapa saja yang menilai arti persahabatan, cinta, permasalahan dari segi perspektif yang benar.

Semua tersenyum malam itu, menampilkan rasa bahagia yang begitu membuncah.

Ryeowook duduk disamping Kyuhyun dengan Ryeokyu yang duduk sedikit lebih didepan dari mereka berdua. Saat semua sibuk menikmati suasana malam yang menyenangkan itu, tiba-tiba lampu-lampu taman tersebut mati dan digantikan dengan kembang api yang meledak memenuhi langit malam saat itu. Seketika mereka semua memandang kelangit dan mulai menutup mata. Menyeruakan suara hati mereka, membuat permohonan dibawah ledakan kembang api yang terus bermunculan secara terus-menerus. Mungkin kembang api bukanlah bintang jatuh, tapi setidaknya sekarang kembang api tersebut menjadi tontonan yang bahagia bagi kisah ini.

Kyuhyun memeluk pinggang ramping Ryeowook dengan erat, menyeruakkan wajahnya dilekukan leher sang istri, " Apa yang kau lakukan? "

Masih dengan menutup matanya, " Seseorang pernah bilang padaku, saat kau menyalakan kembang api dimalam hari maka saat itu para malaikat Tuhan tengah bersujud menyembah Tuhan, dan itulah saat yang tepat untuk kita membuat permohonan pada Tuhan, karena dengan bantuan para malaikat do'a kita akan tersampaikan pada Tuhan " jawabnya. Kyuhyun tersenyum lembut, wanitanya ini tak pernah berubah, selalu saja masih mempercayai dongeng di masa lalu.

" Lalu apa permohonanmu? " meskipun ia menertawai kelakuan istrinya, akhirnya ia pun kini penasaran dan bertanya..dan lagi...ia juga menutup matanya seolah mengutarakan permohonan kepada Tuhan.

" Aku.. aku hanya ingin kau terus bersamaku dengan menjadi suami serta Appa yang baik bagi anak-anak ku kelak dan...aku ingin semua orang yang ku sayangi bahagia " mata Ryeowook menelisik jauh memandang mata berpupil bulat itu.

Kyuhyun tersenyum. " Permohonanmu telah terkabul Chagy " kini Kyuhyun menegakkan tubuhnya dan memeluk pinggang istrinya possessive. Detik berikutnya ia mendekatkan bibirnya pada bibir sang istri yang masih tampak memerah sama seperti dulu. Semakin dekat dan... CHUU~

Ciuman itu berlangsung teramat lambat, keduanya sama-sama menikmati ciuman yang lembut seolah membawa mereka ke dimensi lain yang hanya terdapat mereka berdua.

" Umma! Appa! "

" Uhuk..Uhuk.. " Ryeowook terbatuk saat mendengar suara aegyanya yang memanggilnya dan Kyuhyun. " Umma dan Appa sedang apa? " tanyanya polos yang memang tadi tak seberapa jelas melihat kegiatan mesum kedua orangtuanya karena suasana begitu gelap.

" Tidak sayang, Umma dan Appa tidak sedang apa-apa " Kyuhyun menjawab lembut.

Ryeokyu mengangguk dan mendudukkan tubuhnya dipangkuan sang Umma, " Umma~ peluk aku " katanya manja. Dengan senang hati Ryeowook memeluk anak semata wayangnya itu dengan erat, membagi kehangatan dengan sang anak. Tak mau kalah, Kyuhyun pun akhirnya ikut andil yang akhirnya memeluk Ryeowook dari samping.

Kehangatan keluarga kecil itu begitu terasa. Kebahagiaan yang teramat sempurna telah mereka rasakan. Tak hanya keluarga 'Cho' yang saat ini tengah bahagia, tapi semua pasangan yang berada disitu pun bahagia. Tersenyum senang akan takdir yang berakhir dengan bahagia.

Mungkin memang benar bahwa 'Tak ada kehidupan yang sempurna' , karena cobaan dalam kehidupan selalu datang silih berganti, ledakan-ledakan yang seolah seperti bom itu siap menghancurkan kebahagiaan mereka. Namun bagi mereka, selama orang yang mereka sayangi berada disamping mereka, mereka semua yakin bahwa sebesar apapun badai mencoba menggoyahkan kebahagiaan mereka, mereka akan tetap bertahan, seberapa besar ledakan bom yang akan menimpa mereka, mereka akan selalu menghadapinya bersama-sama.

.

Ini bukan hanya kisah tentang mengenai Ryeowook dan Kyuhyun, tapi kisah ini adalah milik mereka, milik mereka yang sudah mengukir kisah mereka yang begitu manis dalam rangkaian cerita yang indah. Dan kisah ini tak hanya tentang cinta antara Ryeowook, Kyuhyun, Sungmin dan Yesung, tapi kisah ini juga sebuah kisah persahabatan yang begitu murni.

Sahabat?

Yeah, sahabat adalah ikatan persaudaraan tanpa darah.

Kau percaya itu?

.

Semua yang berada dalam kisah ini memiliki kisah mereka masing-masing dalam semua kejadian ini.

Apa yang telah mereka lewati dan pikirkan telah membuat mereka bertumbuh dewasa dengan seiring kisah yang mereka alami. Mereka memetik pelajaran dari setiap yang mereka alami. Dan dari kesemuanya...yang paling berarti adalah dimana mereka merasa begitu sempurna saat orang-orang yang mereka sayangi turut bahagia ketika salah satu dari mereka tersenyum ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

" Kyu~ "

" Hm? "

" Choose me or your past? "

" Pabboya! Of course I choose you, because you're my future "

—Smiles ^_^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

Seseorang dapat mencapai akhir kisah yang Happy Ending ketika ia dapat mengalahkan musuh terbesar dalam hidupnya sendiri—

—Sisi buruk dalam hatinya sendiri

.

" So you believe that the destiny of your life is happy ending? "

" Yes! My fate has a happy ending. Because you're my destiny Kyu~ "

.

.

FIN—

.

.

.

End Note :

Woahh.. akhirnya kisah 'Choose me or your past' telah selesai \(^,^)/ yeaayy*

Saya benar-benar minta maaf yang sebesar-besarnya jika Ending cerita ini benar-benar memakai alur yang kecepetan, saya tahu itu dan teramat memahami bahwa ini memang sangat tak bertanggung jawab :O

Jujur, saya sedikit kehilangan mood pada saat mengetik Chap ini. Jadi beginilah hasilnya jeongmal mianhae kalau bener-bener buruk banget endingnya, maklum saya ini bukan penulis yang handal, saya hanya seorang mahasiswa berusia 16 tahun yang masih labil. Kkk~

Mungkin ending ini sedikit membuat kalian kecewa!— ini pendapat pribadi saya ^^

Maaf jika endingnya tak sesuai dengan perkiraan, pikiran / ekspektasi kalian, yang pasti saya sudah sangat berusaha \(^O^)/

Semoga gak ada yang protes *lap ingus*

Oke, mungkin kalian bertanya-tanya tadi—siapa sih Kim Ryeorin itu?

Dan... itu adalah SAYA!

What the Fvck? *reader ngamuk-ngamuk sambil muntah-muntah ditempat* oke,oke! Calm down reader tersayang..kkk~

Sebenarnya nama korea saya itu 'Choi Ryeorin' , berhubung disini ceritanya saya menikah dengan Yesung, jadilah nama marga saya berubah menjadi 'KIM'. Kekekeke~

Tujuan saya menggunakan nama saya sebenarnya..umhhhh~ gak rela kalau Yesung jadi milik orang lain selain Ryeowook. karena disini itu Ryeowook jadi milik Kyuhyun, yaa terpaksa sayalah selaku istri simpanan Yesung yang nongol. Kekekeke~ yang gak rela saya nyempil di FF ini, bolehlah kalian bayangin aja kalau yang jadi istri Yesung itu kalian, semua bebas terserah kalian!

Oke *Tarik nafas dalem-dalem* yang terakhir saya ingin mengucapkan beribu-ribu terimakasih buat para reader yang sudah menemani, mereview, menyemangati, dan memberi saya banyak cinta dan kasih sayang(?) selama 4 bulan ini dalam menyelesaikan Fict gaje ini. :* kiiseu and hug

Maaf gak bisa sebutin satu-satu, yang pasti saya sangat menyayangi kalian semua ^^

.

Yosshhh \(^o^~) *sampai jumpa di lain kesempatan*

.

.

Ryeowook's wife ^^