Monster april present...

"Minnie-ah hosh! Tunggu aku~" anak lelaki itu berlari dengan cepat—mencoba menyusul seorang anak perempuan yang lebih jauh didepannya menggunakan sepeda. Peluh sesekali Ia seka kala berulang kali menetes dipermukaan wajahnya.

"Ah, aku sudah lambat mengkayuhnya! Kamu saja yang lemah Kyu!" balas anak perempuan itu tanpa berniat menghentikan laju sepeda pink-nya untuk sekedar memberikan tumpangan pada anak lelaki itu.

"Ah, Minnie... izinkan aku ikut di sepe—"

—CKITTT!

*BRUK!*

"Auw! Appo~," rintihnya setelah terjungkal. "Yak Minnie kenapa tiba-tiba berhenti sih? Kenapa ga bilang dulu kalau aku boleh menumpang! Lihat, lututku jadi berdarah kan?" kata Kyu sembari memegangi lututnya yang lecet, ia meringis kesakitan.

Minnie—atau Sungmin mencoba pun turun dari sepeda-nya dengan khawatir, Ia segera mendekati anak yang umurnya 2 tahun lebih muda darinya. "Gwenchanayo?" tanyanya panik.

"Ah, ini sakit sekali Minnie-ah! Pokoknya kamu harus bertanggung jawab!" tuntut Kyuhyun dengan ekspresi kesakitan yang terlalu berlebihan. Sungmin menghela nafas pasrah.

"Baiklah aku akan mengantarkanmu sampai rumah," Sungmin pun bangkit dari posisi jongkoknya dan membersihkan seragam SD-nya yang sedikit kotor lalu mengulurkan tangannya pada Kyuhyun, "Ayo!"

Sret!

—Sungmin menarik tubuh Kyuhyun yang jauh lebih tinggi darinya dan...

GREB!

Sungmin Shock berat karena Kyuhyun tiba-tiba memeluknya erat, sementara Kyuhyun tengah menyeringai evil penuh kemenangan. Huh, seharusnya kita tahu bahwa evil smirk milik Kyu itu memang terbentuk sejak usia dini(?)

"Pokoknya aku mau Minnie jadi pengantin wanita-ku... ya?" bisik Kyuhyun pelan.

BRUK!

Sungmin mendorong kyuhyun keras hingga bokong milik si evil itu kembali bertemu aspal, "YAK! ANDWE~! AKU TIDAK MAU!" jerit Sungmin segera menaiki sepedanya dan berlalu dengan cepat.

Kyuhyun langsung bangkit dan kembali mengejar 'calon pengantin' impiannya dan melupakan luka kaki yang sebenarnya sama-sekali tidak berpengaruh pada namja cilik itu.

"Yak! Noona, tunggu aku~!"

Huh, dunia memang sudah gila. Anak berumur delapan tahunpun sudah berani melamar eoh?

.

.

.

"Selamat Ulang Tahun Minnie-ah! Cukkae~, kamu tambah cantik!" seru Kyuhyun heboh sembari mengangkat kado-nya tinggi-tinggi, sementara Sungmin hanya merona mendengarnya.

"Hey, aku ini lebih besar darimu Kyu, panggil aku noona! Ah, Cepatlah kalau mau kasih ucapan selamat," kata Sungmin ketus, padahal pada dasarnya Ia hanya sedang gugup.

Kyuhyun nyengir kuda lalu mengulurkan tangannya pada Sungmin, berniat mengucapkan selamat. Sungmin pun tersenyum lembut dan menyambutnya menjadi sebuah jabatan tangan.

"Humm, baiklah... noona Minnie yang manis selamat ulang tahun ya! Semoga kau makin cantik, makin menyukaiku, makin menyayangiku dan—"

Sungmin menggeram malu, sedangkan kedua orang tua mereka hanya geleng-geleng maklum mengetahui kalau Kyuhyun itu cinta banget sama yang namanya Lee Sungmin.

"—Yak! Kenapa semua itu terdengar sebagai doa-mu? Kamu berniat mendoakanku tidak sih?" protes Sungmin dengan wajah memerah dan mengundang tawa dari keluarga yang menyaksikan.

"Umm dan... menikah denganku!" lanjut Kyuhyun cepat dan menarik jabatan tangan mereka sehingga Sungmin dan Kyuhyun berdekatan, lalu...

CHU~

Ah, pendaratan bibir(?) yang sempurna Kyu! Pipi-nya yang chubby berhias rona merah memang selalu mnggoda bukan?

Kedua orang tua mereka hanya bisa cengo melihat adegan sekilas tadi. Semuanya terlalu shock untuk menerima bahwa adegan tadi dilakukan oleh anak-anak seumuran 12-14 tahun!

"C-Cho... Cho... CHO KYUHYUN! APA YANG KAMU LAKUKAN!" yup, benar! Kalian tahu-kan itu siapa? Tentu saja Leeteuk, sang Umma Kyuhyun. Kini Sungmin tengah merona hebat sembari memegangi pipinya, sementara Kyuhyun hanya nyengir lebar tanpa dosa dengan semburat merah menghiasi kedua pipinya.

.

.

.

Seorang Yeoja mungil tengah sibuk memetik bunga matahari di pinggiran sungai perbatasan hutan pinus belakang rumahnya dan rumah Kyuhyun. Kau tahu kan kalau mereka itu tetanggaan? Ya, dia Lee Sungmin... rumah Sungmin dan Kyuhyun itu memang berada di kawasan pinggiran kota Seoul bukan di pusatnya yang padat akan gedung-gedung dan kendaraan.

Eh, tunggu... tapi kok ga terdengar ocehan manja si evil yah? Kalian tahu-kan, di situ ada Sungmin disitu-pun Kyuhyun ada(?).

"Eh, tumben sekali dia tidak bersuara? Huh," kata Sungmin penasaran, yah semenjak mereka berpindah tempat ke pinggir sungai ia belum lagi mendengar ocehan atau apapun yang menandakan Kyuhyun masih hidup. Dengan segera ia beranjak dari kebun bunga itu untuk mencari Kyuhyun.

"Ah, ternyata dia disini... hey Ky—" Sungmin kembali menyetop ucapannya, lalu mendekati sosok bocah yang tengah tertidur bersandar pada sebuah pohon pinus besar dengan perlahan, "—rupanya dia tidur." Gumam yeoja berumur 12 tahun itu.

Lama dia memandangi sosok itu dalam diam, wajah tampan seorang Cho Kyuhyun memang memiliki pesona kuat yang mampu membuat Sungmin enggan untuk berhenti menatapnya. "Huh, kau itu tampan tapi nakal!" ucapnya pelan.

"Tapi aku tetap mau menjadi pengantinmu," rona merah dan senyuman tulus hadir secara bersamaan di wajah aegyo itu.

.

.

.

"Hiksu~, pokoknya Kyu ga mau pergi...! pokoknya Kyu mau sama Minnie-ah!" tangis Kyuhyun histeris dan membuat kedua orang tua-nya khawatir.

"Tapi Kyu... appa-mu harus bekerja, kamu harus mengerti..." ujar seorang Yeoja cantik itu dengan lembut, Cho Leeteuk.

"Hiks, pokoknya Kyu ga mau!"

"Kyu...~" Kyuhyun mendongkakkan wajahnya ketika indra pendengarannya menangkap suara yang begitu familiar.

Sungmin berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Kyuhyun yang terduduk dilantai. "Minnie..." lirih Kyuhyun lalu Sungmin menangkup wajah Kyuhyun dengan kedua tangannya dan menatap iris cokelat itu lembut.

Mata keduanya berkaca-kaca, "Mengertilah... itu juga demi kamu dan appa-mu. Pergilah ke Amerika, pasti disana menyenangkan!" ujar Sungmin mencoba seceria mungkin dihadapan Kyuhyun, padahal jelas-jelas air matanya berkata lain.

Kyuhyun menggeleng, "Disana tidak akan menyenangkan kalau tidak ada Minnie!" Katanya ngotot. KangTeuk dan HanChul yang ada disana hanya diam menyaksikan, tidak tega melihat keduanya harus dipisahkan. Merasa bersalah.

"Kyu... dengarkan aku," Sungmin menarik nafas lalu kembali menghembuskannya, "Pergilah ke Amerika dan kembalilah sebagai Kyuhyun yang keren seperti umm... pangeran di dongeng-dongeng itu! Lalu... aku mau menikah denganmu." Kyuhyun melotot tak percaya, benarkah Sungmin mau? Dia tidak berbohongkan?

Lihatlah iris foxy dan rona merah itu Kyu! Dia tak mungkin bohongkan?

Kyuhyun mengangguk mantap, Ia mengusap air matanya lalu berdiri, "Ne, aku akan pergi dan kembali jadi seperti yang Minnie inginkan," ujarnya tegas.

KangTeuk menatap Sungmin dengan pandangan tak percaya, tak bisa dipungkiri bahwa Minnie benar-benar pawangnya Kyuhyun! Sementara pasangan HanChul hanya tersenyum bangga melihat kebijakan anaknya yang luar biasa di umurnya yang masih kecil.

.

.

.

"Love Me? I Love You!" by Monster April

Disclaimer : Super Junior itu milik SM entertaiment, tapi para membernya itu milik Tuhan, Orangtua mereka, dan mereka sendiri. Saya ga bermaksud untuk mengambil keuntungan materi apapun, kecuali untuk bersenang-senang di efef ini ^^

Warning : GenderSwitch for all uke! Yang gasuka sebaiknya cepat menghindar!/Typo(s) yang berceceran dimana-mana/OOC untuk para cast-nya di ff ini/EYD yang ga sempurna/ dan Alur yang di pertanyakan.

Genre : Romance/Drama—Humor juga boleh kalau masuk(?)

Rated : T(een), tapi bisa naik kapanpun author mauuu~ ^^

Maafkan kalau ada kesamaan dalam judul cerita, alur cerita, tokoh cerita, tema, adegan, konflik atau bahkan klimaks akhir cerita. Percayalah! Itu hanya sebuah kebetulan belaka karena ff ini murni tercipta dari otak nista sang Author ^^

Buat yang ga suka silahkan tekan tombol back pada layar monitor/ponsel anda, sebelum anda menyesal ^^

ENJOY ^^/

Seoul, 20 April 2012...

TaekShang University~

Seorang yeoja mungil berkulit putih tengah duduk di taman TeSha, tangan kecilnya menggenggam sebuah foto berisikan dua bocah kecil tengah tersenyum bahagia. Jemari itu mengusapnya perlahan, senyuman mengembang dibibir plumnya.

"Huh, evil jelek! Kenapa tidak juga kembali sih?!" gerutu Lee Sungmin, yeoja itu memukul-mukul bagian foto yang menampilkan bocah namja.

Setelah puas, yeoja itu melempar foto itu kerumput, "Haaah~" desahnya pelan lalu memejamkan matanya.

Hening.

Yeah, inilah yang Sungmin butuhkan sekarang. Ketika dia mulai merindukan namja bodoh yang masih ditunggunya, namja yang bahkan tidak tahu berada dimana, akan kembali atau tidak. Dan juga Namja yang telah merebut hati-nya dari dulu. Haaah, cukup melelahkan. Tapi Sungmin masih mau menunggunya kok!

"MINNIE!"

"Kyaaa!" jerit Sungmin kaget. Tentu saja, dia kan sedang asyik-asyiknya mengingat masa lalunya yang manis, eh, ternyata monyet cantik yang kini nyengir manis dihadapannya malah merusak semuanya.

"Tenang-tenang, ga usah kaget gitu dong kalau di datengin bidadari cantik seperti aku... hehehe." Ucapnya yeoja berambut pirang itu narsis.

"Huh, bidadari katamu? Bukannya monyet yah? Hahahah!"

PUK!

Lee Eunhyuk—yeoja itu langsung menimpuk Sungmin dengan buku-nya yang tebal, membuat si korban meringis.

"Hey, kau memikirkan namja itu lagi ya?" tanya Eunhyuk sambil memungut foto yang tergeletak disamping kaki jenjang sahabat sejak SMP-nya itu.

"Tidak, aku hanya habis memakinya saja kok." Desisnya lalu bangkit dan membesihkan dress hijau selutut yang dipakai-nya.

"Aku tahu kau merindukannya Minnie, aku juga tahu kalau kau masih menunggunya..." Eunhyuk memberikan foto itu kembali pada si pemilik.

"Aku ada kelas sekarang, aku harus pergi Hyukkie... nanti kita makan siang bersama ya. Daaah~" yeoja rapuh itu berlalu meninggalkan Eunhyuk yang menghela nafas maklum.

"Harusnya kau lelah," gumamnya pelan.

.

.

.

Namja bertubuh jangkung turun dari sebuah mobil merah, kacamata hitam bertengger dihidung mancungnya, sosok itu memasuki kawan TeSha University.

Beberapa mahasiswa/i yang tak sengaja melihatnya berbisik-bisik seru, tapi sosok itu tak mengindahkannya dan tetap berjalan dengan wajah yang begitu dingin.

Langkah tegapnya berhenti di depan pintu ruang administrasi, Ia membuka kacamata hitamnya yang menampilkan iris cokelat yang indah, tajam namun begitu lembut secara bersamaan.

"Huh, Lee Sungmin... aku kembali untuk menagih janjimu, tapi... sedikit permainan untuk membuatmu tergila-gila padaku tak apakan?" Namja itu menampilkan evil smirk yang khas miliknya, lalu dengan langkah pasti Ia memasuki ruang tersebut.

.

.

.

TBC/END?

Bacotan Author's : Ayeemm Kombeeekkk! Huwaaaa, senangnya aku bisa kembali bawa ff baru ^^ #peluk-oppadeul?

Heheh, makasih dan juga aku minta maaf buat kekurangan aku di ff sebelumnya ya? Huwaaaa, terimakasih buat yang menyambut ff kemaren saya dengan hangat. Saya sungguh senang...

Nah, untuk ff ini sendiri mungkin akan multi-chapter yang lumayaaan panjang, jadi mohon saran dalam bentuk riviewnya ya?

Ohya, kemarin saya jg sempat kecewa melihat view ff saya yang kemaren ternyata jauh diatas riviewnya... ^^

Huh, buat yang berminat ff ini, mohon di riview sebanyak-banyaknya ya? Heheh, riview kalian adalah semangat buat author loh! Dan maafkan kalau ff ini ga memuaskan, dan banyak typo soalnya idenya muncul mendadak dan ngebut waktu buatnya.

Mungkin karena pendek, boleh deh chap ini disebut prolog ^^

FB : Adet Clouds Vip'and Elf-Suju

Twitter : .missClouds29

So... mohon,

RIVIEW-nya

04-Agustus-2012