Seorang gadis kecil tengah tidur dengan nyenyaknya setelah dua jam bermain dengan temannya. Kemudian sebuah tangan kecil menyentuh pipi gembul gadis itu. Senyuman terukir dibibirnya.

"Kau selalu manis." ungkapnya sambil merubah sentuhan menjadi usapan lembut. Hal ini tentu saja membuat sang gadis kecil bangun dari tidurnya.

"Kenapa Sasu-kun?" tanyanya dengan penasaran pada laki-laki kecil itu. "Kau manis." balasnya dengan masih menunjukkan senyuman. Semburat merah mewarnai wajah gadis kecil itu.

Malu bercampur senang. Dan itu membuat mereka terdiam. Sedetik kemudian, laki-laki kecil itu menggenggam tangan kecil sang gadis. "Sasu menyukai Saki."

Gadis itu semakin memerah, dengan senyuman lembut ia membalas,

"Saki juga menyukai Sasu..."

.

.

.

Shōjikina

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Pairing : SasuSaku

Rated : T

Genre : Romance, Hurt/Comfort

Warning : OOC, Abal, Gaje,Typo

Sukide wa arimasen, yon de inai ^^

Chapter 4

Sasuke POV

5.00 AM

Selalu pada jam segini, aku terbangun dari tidur karena mimpi itu. Mimpi yang mungkin sudah ribuan kali selalu menemani tidurku. Mimpi yang memunculkan diriku saat masih kecil dan seorang gadis yang bahkan sampai saat ini tidak kuketahui nama aslinya. Dimana dia tinggal atau seperti apa rupanya sekarang.

Aku hanya tahu gadis kecil itu bernama Saki. Gadis kecil yang lebih manis daripada Hinata. Aku tidak berbohong. Kulangkahkan kaki jenjangku mendekati jendela yang masih menampakkan langit gelap.

Hinata... Sebenarnya aku tidak ingat secara pasti kapan aku bertemu dengannya. Aku hanya ingat dialah gadis yang menemaniku saat dirumah sakit. Yang membantu Ibu merawatku. Dan karena itu juga hatiku berdebar dan kusimpulkan itu sebagai perasaan suka. Dan mulai saat itu juga aku menjadikan dia sebagai cinta pertamaku.

Berkali-kali aku mencoba menjadikannya sebagai kekasih, tapi tetap ditolak. Alasannya? Bukan aku yang dia cintai dan aku hanya sahabat untuknya. Lalu muncul Sakura dihadapanku. Tersenyum dan memanggil namaku, "Sasuke-kun". Seolah dia telah lama mengenalku.

Tapi ada satu hal yang membuatku aneh. Karena aku juga merasa telah lama mengenalnya. Bahkan ketika aku mencoba mengatakan "Hanya Hinata yang kucintai." Ada perasaan janggal yang membuat hati terdalamku seolah menjawab "Bukan. Bukan dia"

"Sial! Aku benar-benar butuh udara segar!" rutukku kemudian mengganti baju tidur dengan pakaian olahraga.

.

.

.

.

Hosh... Hosh

Aku menghentikan kegiatan lari, mengambil nafas, dan kemudian duduk di salah satu bangku taman. Netra hitamku memandang kelangit yang sedang tidak bersahabat. Dan kupastikan hari ini akan turun hujan.

Aku mengangkat tangan kanan keatas menghadapku. Tangan yang kemarin Sakura genggam.

"...apapun yang akan terjadi, aku akan selalu mencintaimu. Aku akan selalu berada disisi Sasuke-kun. Karena..."

Ucapannya berputar kembali seperti lagu atau mungkin pengingat. Entahlah, aku tidak mengerti. Aku tidak mengerti mengapa dia berkata seperti itu. Aku memejamkan mata sesaat dan...

"Anata ga hontou ni daisuki desu sekalipun aku sudah terhapus."

Terhapus? Ini semakin membuatku tidak mengerti dengan perkataannya. Memangnya aku pernah berhubungan dengan gadis itu apa (?).

"Dasar gadis aneh." kataku dengan mata yag sudah tidak terpejam lagi.

Tapi lanjutan dari ucapannya membuatku merasakan detakan aneh. Detakan yang tidak pernah bisa kurasakan saat bersama Hinata. Berbeda seperti sesuatu kembali. Ditambah dia tersenyum dengan lembut padaku.

Tidak! Dia selalu tersenyum padaku tapi tidak pernah selembut itu. Dan entah mengapa senyuman itu mengingatkanku pada,

"Saki juga menyukai Sasu..."

Gadis kecil yang selalu berada dimimpiku. "Apa mungkin gadis kecil itu adalah Saku-.. Tidak! Mereka orang yang berbeda,Sasuke. Beda!" aku menolak asumsi yang memungkinkan Sakura adalah gadis kecil dimimpiku.

Tapi walau begitu, senyumannya kemarin seolah menyiratkan bahwa ada hal buruk yang mungkin terjadi di esok hari. Gara-gara itu, sejak pulang sekolah, aku terus memikirkan hal yang akan terjadi. Dan kemungkinan ada dua hal yang menurutku terjadi.

Satu, dia sudah tahu kebenarannya. Atau dua, ada orang lain muncul dan membuat hubungan retak sehingga kami berpisah.

"Kemungkinan pertama, walau dia tahu kebenarannya, dia pasti akan terus disisiku dan mencintaiku seperti saat ini..." ucapku dengan penuh rasa percaya diri. Sakura hanya mencintaiku, Uchiha Sasuke, jadi mana mungkin dia akan meninggalkanku.

Aku mulai terdiam selama beberapa menit dan kemudian, "Yang terakhir, Sakura tetap mencintaiku tapi entah aku merasa akan ada seseorang yang merebutnya dariku. Dan hubungan kami berakhir. Berpisah." lanjutku.

Tiba-tiba aku merasakan sesak setelah mengucapkan kemungkinan kedua. Seolah takut Sakura pergi (lagi). Tapi kenapa? Bukankah aku harusnya merasa senang? Tidak ada lagi gadis menyebalkan yang akan menggangguku? Kenapa... ?

Sasuke POV End

.

.

.

Kediaman Hyuuga

"Hatsyim! Aku baik-baik saja Naruto-kun hanya terserang demam. Besok juga pasti sembuh." ucap gadis bermata lavender pada pemuda yang tengah menghubunginya.

"Kau ini! Hah, cuaca di Jepang sedang tidak bagus, jadi jaga kondisimu dan jangan lupa minum Hinata?"omel pemuda itu pada sang gadis yang ia rasa cukup keras kepala saat sedang sakit.

Hinata mendesah kecil mendengar omelan Naruto. Walau berada di negara yang berbeda, pemuda itu tetap protective padanya dan Hinata menyukai sikap Naruto. Membuatnya terus merasa berarti dihidup Naruto.

"Aku mengerti, Naruto-kun. Hm kapan kau akan pulang?" tanya Hinata yang mulai mengeratkan selimut guna mengurangi suhu ruangan yang sebenarnya sudah tidak terlalu dingin. Atau memang karena efek demam tingginya (?)

" Aku hanya perlu mengurus sedikit masalah lagi, setelah itu aku akan kembali ke Jepang. Kenapa? Kau sudah tidak sabar ingin bertemu denganku ya?"goda Naruto yang membuat sang keturunan Hyuuga itu bersemu.

"Y-ya, aku sangat merindukanmu, Naruto-kun." jawab Hinata dengan sedikit gugup atau lebih tepatnya malu. Kekasihnya itu selalu bisa membuat dirinya memerah dan menghangat walau hanya dengan kalimat yang sederhana.

"Aku juga merindukanmu, ." Naruto membalasnya tanpa ragu. Karena ia juga merindukan gadis itu. Gadis yang harus rela ia tinggalkan sementara waktu demi sebuah "syarat".

Hinata tersenyum mendengar balasan Naruto. Ia akan bersabar menunggu kepulangan Naruto, sekalipun itu harus menunggu beberapa tahun lagi. Karena hati dan dirinya telah memilih Naruto sebagai pelabuhan terakhir sejak pertama kali mereka bertemu.

"Hinata,bagaimana hubungan Sasuke dan Sakura? Apa sudah ada perkembangan? Apa Teme masih melakukan hal aneh atau apapun?"Naruto membuka kembali percakapan dengan beberapa pertanyaan yang selalu ia khawatirkan sejak meninggalkan Jepang.

"Belum tapi aku merasa, Sakura mulai mengetahui segalanya. Dan Sasuke, dia kadang masih menemuiku dan mengatakan hal yang sama."

"Tunggu, bisa kau perjelas maksud dari 'mulai' dan 'kadang',Hime?" tuntut Naruto dengan nada yang cukup tidak sabar.

"Sudah tiga hari, Sakura tidak menemui Sasuke. Seperti ia sedang menghindari sesuatu dan sepertinya itu berdampak secara tidak langsung pada Sasuke. Biasanya dalam sehari, ia bisa tiga sampai empat kali menemuiku, tapi sekarang malah terbilang jarang." jelas Hinata sambil menatap langit-langit kamar untuk mengingat kejadian yang akhir-akhir ini baru terjadi.

Seandainya Hinata berada disana atau lebih tepatnya berada dihadapan Naruto, ia akan melihat manik Aquamarine itu berbinar.

"Itu menunjukkan perkembangan yang bagus,Hime! Setidaknya hati Teme mulai mencair. Tapi, hal buruk mungkin akan terjadi."Sungguh Naruto ingin merayakan kemajuan perasaan Sasuke pada Sakura.

Ya walau belum bisa dipastikan, tapi setidaknya Sasuke mulai membuka hatinya. Kesenangan Naruto tidak berlangsung lama ketika ia mengingat sesuatu dan itu harus ia sampaikan pada Hinata.

"Apa maksudmu, Naruto-kun?"Hinata mengerutkan kedua alisnya. Ia cukup paham apa yang mungkin akan dijelaskan. Tapi, dia tidak ingin mengambil sebuah kesimpulan sebelum hal ini diperjelas oleh Naruto,

"Dia kembali untuk merebut Saku-..." baru saja ia ingin menjawab tapi sebuah suara berat menginterupsinya."Oi Naruto! Cepatlah kita bakal terlambat!" Iris Aquamarinenya menatap sebal pada si pemilik suara.

"Kau mau pergi?"suara lembut Hinata mengalihkan kembali fokus Naruto walau sesaat.

"Begitulah,Hime. Aku mohon sampai aku kembali jaga mereka terutama Sakura. Aku mencintaimu,Hime. Tutt" mohon Naruto lalu mengakhiri kegiatannya dan berjalan dengan sedikit tergesa-gesa kearah pemuda yang tengah menatap arlojinya.

"Aku akan menjaganya. Aku mencintaimu juga, Naruto-kun.." balas Hinata sambil mendekap ponsel yang masih menyala kedadanya. Ia akan menjaga Sakura sesuai janjinya pada Naruto.

Sakura sudah melalui banyak rasa sakit dan kesedihan akibat Sasuke yang menurutnya salah mengartikan kepeduliannya selama ini, sejak mata hitam itu kembali terbuka, "Kau pasti kuat,Sakura-chan." Ucap Hinata sebelum akhirnya ia tertidur dan mulai memasuki alam mimpi.

.

.

.

Bandara Berlin

Naruto masih merenggut kesal pada pemudai yang berjalan disampingnya. Bisa-bisanya pemuda itu menganggu acara menghubungi Hinata yang sudah hampir tiga bulan tidak ia temui.

"Berbohong itu tidak baik,Naruto." Tegur pemuda itu sambil mengacak surai kuning Naruto, yang tentu saja ini membuat sang empu semakin kesal. "Hei, aku bukan anak kecil! Dan aku melakukannya sebagai kejutan untuk Hinata!"

Naruto tidak terima ada orang lain yang seenak jidat mengacak-acak rambutnya selain Hinata dan tentu saja Kaa-chan tersayangnya. Pemuda itu tertawa kecil dengan reaksi Naruto. Mereka kemudian terdiam dan melanjutkan langkah.

"Hei, apa kau benar-benar serius dengan keputusanmu? Maksudku, kau tahu seperti apa perasaan Sakura." tanya Naruto pada laki-laki itu tanpa menghentikan langkahnya. Tanpa mengalihkan pandangannya juga.

Pemuda itu menatap sebentar kearah Naruto lalu menatap lurus kembali kedepan.

"Aku tahu. Dan aku juga tahu apa yang sudah dilakukan Sasuke pada Sakura selama menjalin hubungan. Jadi,kurasa hambatan yang akan kuhadapi demi mendapatkan Sakura sangat kecil." balasnya sambil tersenyum seolah dia telah memenangkan semuanya.

Naruto mengepalkan kedua tangannya, bersiap memukul laki-laki itu. Tapi ia urungkan mengingat keberadaan mereka di tempat umum. Dan ia benci menarik perhatian orang-orang disana termasuk dua pemuda yang sedang menunggu mereka sambil mengobrol.

"Percaya diri sekali kau! Kalau bukan karena kecelakaan yang pernah dialami Teme, dia pasti akan mengingat dan mencintai Sakura dan kau tidak akan pernah punya peluang untuk merebut Sakura!" jelas Naruto sambil menenangkan emosinya walau nada tinggi masih terdengar jelas pada ucapannya.

Sekali lagi ia ingin tertawa melihat reaksi Naruto. Ia benar-benar tidak menyangka, sifat overprotectivenya tidak hanya untuk Hinata tapi juga kedua sahabatnya. Pandangan laki-lakoi itu kemudian mendingin.

"Karena itu aku bersyukur Sasuke tidak mengingat Sakura. Aku yang lebih pantas mencintainya dan membuatnya bahagia bukan Uchiha."

Entah apa lagi yang bisa dijelaskan oleh Naruto saat ini. Ia tidak membenci pemuda itu. Hal normal, jika dia mencintai Sakura. Tapi tidak dengan caranya. Ya walau dia harus akui juga, sifatnya lebih baik dari Sasuke.

Tapi sekali lagi, caranya yang salah.

"Kau tahu? Sejak awal Sakura sudah menentukan siapa yang bisa membuatnya bahagia. Entah berapa kalipun dia disakiti. Dia akan tetap memilih Sasuke. Dan kau tidak bisa mengubahnya."

Sungguh ia menyayanginya sebagai teman. Dia tidak ingin laki-laki itu akhirnya terluka pada kesia-siaan. Terluka pada harapan semu yang telah ia buat sendiri.

"Oh ya? Kita lihat saja nanti, Naruto. Apa aku bisa mengubahnya atau tidak. Tapi dengan kondisi saat ini, aku rasa aku bisa mengubahnya." Sekali lagi laki-laki itu membalasnya dengan percaya diri dan meremehkan. Kemudian menghampiri dua pemuda itu, Deidara dan Sasori.

Toeng!

Perempatan muncul didahi Naruto. Sumpah, dia benar-benar akan memukul laki-laki itu setelah tiba di Jepang. "Kau!" Naruto mempercepat langkahnya menyusul laki-laki yang sedang menahan tawa itu.

"Lihat saja, aku akan membuat memar diwajah soknya itu! Tuhan, bisakah Kau kembalikan ingatan Sasuke? Aku berjanji tidak menjelekkan Ino dan melawan Kaa-chan lagi."

.

.

.

.

.

T B C

.

.

.

Haiiii, Author php kembali dengan chapter baru. Maaf ya telat satu minggu karena saya harus mengalah dengan adik saya yg sedang mengerjakan laporan pkl dan tugas. Alasan lainnya karena saya gak sengaja memasukkan unsur rated M haha.

Q&A :

Q: Aku suka bangat ceritanya dan updateny jangan lama-lama.

A: Terima kasih sudah menyukai ceritaku dan hari ini aku update maaf ya telat 1 minggu dari perencanaanku.

Q: Ngerasa ada hawa-hawa yang berbeda dari chapter sebelumnya.

A: wah ada yg peka ternyata. Pas chapter 3 aku bikin tiga versi dan karena dua versi terlalu cepat dan kemungkinan konfliknya makin lama muncul, jadi aku pilih versi yg ketiga yaitu yg diupdate.

Q: Fic ini sampai chapter berapa?

A: Gak sampai 20. Dan diusahakan tahun ini selesai

Q: Kalau ficnya sudah tamat, mau ngapain?

A: Hm sebenernya aku uda bikin draft fic barudi wattpad tapi itu bukan berarti aku ninggalin FFn. Cuma masih pertimbangan. Atau rencana lain ngelanjutin fic yg discontinue. Dan rencana tergila lain saya adalah bikin fic unsur Yaoi hahaha.

=000=

Aku berharap semoga kalian menyukai chapter ini. Dan terimakasih pada reader yang telah mengadd akun sosial saya. Dengan ini saya berharap kita bisa membangun suatu hubungan yang lebih erat antara author dan reader. Maksudnya, saya tidak ingin membuat fic yang hanya bisa memuaskan saya pribadi tapi saya juga ingin memuaskan pembaca.

Juga saya ingin mengetahui pandangan kalian terhadap fic-fic saya. Seperti apa saja kelemahannya, sehingga saya bisa mengembangkan lagi dan lagi kemampuan menulis saya .

Thank you :

, Balok Bambu, Asukasouryou, Red habanerokushi, sasusaku kira, Kagami ichijou, Aiko Furizawa, Kiana Cerry's, Nohara Rin, Sarada Uchiha, sh6, sasusaku, elf, Hikaru No Yukita, Fanytastic, Ucucubi, Hikari Ndychan, Fiyui, sakura, Stanley Steve, YoruChan Kuchiki, Kithara Bluebell, Hime Hime Chan, Yusha Daesung, Koukei Yumisuki, Akasuna no ei-chan, ynw16, HanarinNoHimeko, Akuma Kumacchi, 2309,Yuii L, Harno, Miss.M, sakura uchiha stivani, Miyuyuchan, HestyEclair, Senri Phantomhive, draco, Guest, MadokaAihara, hanazono Yuri, mii-chanchan2, tataruka, gumiho, Jeon Ah Jung, nikaamakusa, arnetta ladypink, genta sakura, sasusaku, genie luciana, fansanime, kagarin, carolin324, ice, kamigaki rin, kamigawa rin, , deyaza, undhott, akasuna ciel, uchihafui17, hartati, ayurifki, hisako, namegembong, songhasub, aeri, n.h, kamisagi rin,sitiaishahramli,nana-chan,Xiu Crissel, Gatah109, Xiu KWelga, Arinamour036, annissa chandra, Shuu-kun, HazeKeiko, Miina Cherry, zarachan

Salam hangat, peluk, dan cium

Akino Shin