Disclaimer :

MASASHI KISHIMOTO-SENSEI

Genre:

Entahlah aku bingung, mungkin humor and romance lagi

Pairing:

Hanya ada SasuNaru, karena ini untuk memperingati SasuNaru Day

Warning:

Shonen-Ai, OOC, tidak sesuai EYD, typo(s), aneh, alur cepat(?), abal, Jelek, berantakan, hancur, banjir(?), gempa(?), tsunami(?) dan lain-lain

Summary:

Naruto dan kakak laki-lakinya Deidara hidup berdua sejak orang tua mereka meninggal dunia. Deidara bekerja sebagai seorang designer untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Hari-hari Naruto biasa-biasa saja, namun sejak insiden ciuman itu banyak yang berubah.

DON'T LIKE DON'T READ.

Happy reading to all

Chapter 2

~oOo~

NARUTO POV

"Namikaze Naruto, ikut aku sekarang". Heh ada apa ini kenapa aku di tarik-tarik seperti ini, dan kenapa yang menariku ini…Sa-suke?

Sesampainya di atap

"Ada apa Sasuke?"Tanyaku bingung

"Namikaze Naruto aku suka padamu, aku cinta padamu, dan jadilah pacarku"

Cengong? Pasti

Bingung? Apa lagi

Tidak percaya? Lebih

"Hah, ka-kau bisa katakan lagi Sasuke?"Pinta Naruto

"Tidak ada siaran ulang"Jelasnya. Secepat kilat Sasuke mendorongku kedinding terdekat dan mengurungku di antara kedua lengan putih miliknya. Entah hanya perasaanku atau memang wajah Sasuke semakin lama semakin dekat dengan wajahku. Sekarang aku bisa merasakan bibirnya menempel dengan bibirku, tapi Sasuke tidak tinggal diam karena dia langsung melumat bibirku dengan ganas dan penuh nafsu.

"Engh.."eh suara apa itu, apa itu suaraku kenapa aku bisa mengeluarkan suara seperti itu.

"Sa….Sasuke~"erangku lagi, sial aku tidak bisa melepaskannya, mungkin sekarang wajahku memerah karena menikmti permainannya.

NARUTO END POV

"NARUTO!" Panggil Deidara dari lantai bawah, namun tidak ada jawaban sama sekali dari orag yang bersankutan.

'Hah..hah ternyata hanya mimpi, kukira itu sungguhan' Pikirnya dengan peluh yang membanjiri tubuhnya.

"NARUTO CEPAT BANGUN ATAU KAU AKAN KEHILANGAN RAMEN-RAMENMU SELAMA DUA BULAN"Panggilnya lagi di tambah dengan sebuah ancaman yang mematikan bagi Namikaze Naruto.

"IYA AKU BANGUN DEI-NII"Balas Naruto.

"Ukh kepalaku sakit"Gumam Naruto seraya memegangi kepalanya yang sedikit pusing dan berjalan menuju kamar mandi dan bersiap untuk ke sekolah.

SKIP TIME

Di koridor sekolah Naruto berjalan menuju kelasnya masih dengan memikirkan mimpinya tadi malam.

'Ya ampun apa-apaan mimpiku itu, mimpi yang benar-benar diluar dugaan'Gerutunya dalam hati, karena terlalu asik dengan pikirannya sampai-sampai tidak menyadari ada seseorang yang menghampirinya.

"Namikaze"Panggilnya

"….."

"Namikaze"

"A-Eh-I-Iya?"Tanya Naruto bingung.

"Kau ini kenapa?"Tanya balik Sasuke

"Eh Sa-Sasuke kau bertanya padaku?".

'Aduh bukannya menjawab pertanyaanku, malah nanya balik'Inner Sasuke mulai ilfeel

"Hn"

"Hmm aku tidak apa-apa"

"Apa tugas sejarahnya sudah selesai?"

'Bibir itu, a…aku menginginkannya'Pikir Naruto

"Hei Namikaze"Panggil Sasuke Lagi

"Eh-I-iya?"

"Aku bertanya padamu, apa tugas sejarahnya sudah selesai?"Tanyanya lagi sambil menghela nafas berat.

"Aku baru menyelesaikannya setengah"Jawabnya

"Kau ini kenapa, sejak tadi kau ini melamun saja. Apa kau sakit?"Tanya Sasuke yang langsung menempelkan telapak tangannya ke dahi Naruto.

"E-Eh aku-aku tidak apa-apa, hanya kurang tidur saja semalam"Jelasnya bohong

"Hn, baiklah"

"NAMIKAZE NARUTO KERUANGANKU SEKARANG JUGA!"Teriak Sang kepala sekolah membahana keseluruh ruangan di sekolah

"Aduh kenapa perasaanku jadi tidak enak begini ya?"Tanya Naruto pada dirinya sendiri

"Lebih baik segera keruangan kepala sekolah sebelum dia menghancurkan sekolah hanya untuk bertemu denganmu"Jelas Sasuke yang entah sejak kapan sudah berada di jarak yang cukup jauh dari Naruto berada.

"Huuh"Naruto hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya

Sesampainya di ruang kepala sekolah. Naruto langsung mendapat sambutan hangat dipagi hari dari kepala sekolah sekaligus nenek tercintanya.

"NAMIKAZE NARUTO KAU INI APA-APAAN HAH, KENAPA MEMBAWA MAJALAH DEWASA SEPERTI INI KESEKOLAH?"Tanya (baca:Teriak) Tsunade sang kepala sekolah yang di takuti seantero KONOHAGAKUEN MIDDLETON HIGH SCHOOL sambil menunjukkan majalah XXX yang dia ketahui sebagai milik Naruto .

Glek, Naruto hanya bisa menelan ludah dengan susah payah karena suara yang membahana itu terdengar di telinganya.

"Ma-maksud Tsunade baa-chan apa?"Tanya Naruto yang sama sekali tidak tahu menahu

"Kau jangan pura-pura tidak tahu, karena sudah jelas-jelas seorang guru menemukan majalah ini di dalam lokermu"Jelas Tsunade

"Hah"Naruto hanya bisa cengong kuadrat karena penjelasan tersebut.

"Aku tidak pernah menyimpan majalah seperti itu baa-chan"Jelas Naruto

"Sudah jangan mengelak lagi, sekarang kau dihukum membersihkan kolam renang sampai bersih"Perintah Tsunade

"APAA?"

"Sekarang keluar dari ruanganku dan buang majalah ini"Perintah Tsunade lagi tanpa melihat tatapan memohon dari orang yang diperintahnya. Karena diabaikan begitu saja Naruto langsung berjalan menuju kelas untuk menemui orang dia ketahui sebagai pemilik majalah yang ada di tangannya.

Sesampainya dikelas Naruto segera menghampiri seseorang yang telah menjadi sahabatnya dari kelas 1 smp yang sedang asik mengobrol dengan yang lainnya.

"KIBA APA MAKSUDMU DENGAN MELETAKAN MAJALAH INI DI LOKERKU?"Bukannya membuang majalah tadi ketempat sampah, Naruto malah melempar majalah itu ke wajah Kiba dengan kesalnya.

"Hah, majalah?"Tanya kiba bingung, diapun memungut majalah yang dilempar Naruto tadi dan memperhatikannya dengan seksama.

"GARA-GARA MAJALAH INI AKU DAPAT HUKUMAN DARI KEPALA SEKOLAH, BAKA"Teriak Naruto kesal.

"WAAAH INIKAN MAJALAH XXX MILIKU YANG BARU AKU BELI KEMARIN"Teriaknya heboh. Semua yang mendengarkan hanya bisa diam bahkan ada yang blushing entah karena apa.

"Baka"Gumam Naruto seraya meninggalkan kelas yang isinya hanya orang-orang aneh. Berarti dia juga aneh, Sasuke juga aneh, kalo yang lainnya sih memang aneh#PLAK.

"Payah, gara-gara baka-kiba aku jadi dihukum membersihkan kolam renang"Gerutu Naruto yang saat ini sedang menjaring kotoran-kotoran yang ada di dalam kolam renang.

"Tsunade baa-chan juga tidak mau mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu", sedang asiknya dia membersihkan kolam renang tiba-tiba jaringnya terasa berat seperti ada sesuatu yang tertangkap oleh jaringnya itu.

"Ukh berat, sampah apa sih ini?"Tanyanya sembari mengangkat sampah itu dan yang benar saja sampah itu adalah

"APA INI, BUKANNYA INI CELANA PENDEK MILIK CHOUJI YANG WAKTU ITU HILANG?"Naruto yang tahu itu celana milik chouji langsung saja dia lempar ke belakang tanpa memperdulikan apa itu akan mengenai seseorang atau tidak.

"Hei, kalau melemparnya lihat-lihat dulu, Namikaze"Protes seseorang yang hampir saja terkena lemparan celana pendek milik Chouji jika dia tidak menhindarinya dengan dengan cepat.

"Eh?"Naruto yang terkejut reflek lihat kebelakang dan menemukan seseorang yang protes tersebut.

"Sasuke?"

"Hn"

"Kenapa kau ada disini?"Tanya Naruto

"Aku hanya ingin bertanya sesuatu"Jawabnya

"Ber….tanya sesuatu?"

"Hn"

"Silahkan saja kalau kau ingin bertanya"Jelas Naruto

"Apa yang kau rasakan waktu kita berciuman?"Tanya Sasuke to do point

BLUSH, Naruto yang mendengar itu langsung ingat waktu insiden berciuman tanpa sengaja di kelas dan mimpinya waktu Sasuke mengatakan cinta padanya lalu menciumnya.

"Y-Yang aku ra-rasakan?"Tanyanya sedikit ragu.

"Hn"

"I-Itu…itu…aku…"Tiba-tiba kepala Naruto terasa pusing kembali bahkan kali ini lebih sakit dari sebelumnya dan tubuhnya makin panas, karena tidak kuat menahannya akhirnya Naruto tidak sadarkan diri dan tercebur kedalam kolam renang yang ada di belakannya.

"Uukh Sa….Suke"Panggil Naruto dari dalam air dengan sisa kesadaran yang masih ada. Sasuke yang tidak tahu harus berbuat apa hanya meminta tolong, namun karena mereka sedang berada di area kolam renang jadi tidak ada orang atau siswa yang mendengar teriakannya. Karena usahanya sia-sia, Sasukepun segera membuka sepatunya dan menceburkan diri ke dalam kolam renang yang kedalamannya hampir 3 meter itu.

'Bertahanlah Naruto'Pinta Sasuke yang sudah meraih tangan Naruto dan segera menariknya kedalam pelukannya setelah memeluk Naruto dengan kuat Sasukepun langsung berenang ketepi kolam dan membaringkan Naruto yang tidak sadarkan diri.

"NARUTO…NARUTO BANGUN"Teriak Sasuke panik dan entah sejak kapan tidak memanggil naruto dengan nama marganya.

"HEI NARUTO BANGUN"Teriak Sasuke yang sedang mengguncang-guncangkan tubuh Naruto dengan panik, sekuat tenaga Sasuke berusaha membangunkan Sasuke dengan menekan-nekan dada Naruto agar dapat mengeluarkan air yang tertelan.

"Naruto Sadarlah"Panggil Sasuke yang masih menekan-nekan dada Naruto. Karena Naruto tidak kunjung sadar Sasukepun mulai mendekatkan wajahnya dan membuka mulutnya dan mulut Naruto untuk memberikan nafas buatan dan kembali menekan-nekan dada Naruto. Setelah berusaha menyadarkan Naruto, akhirnya diapun sadar meski belum sepenuhnya.

"UHUK UHUK" Naruto yang sudah bisa bernafas kembali langsung saja terbatuk dan mengeluarkan air yang tadi sempat tertelan olehnya.

"Akhirnya kau sadar juga"Ucap Sasuke yang tanpa sadar memeluk Naruto dengan erat. Karena tidak mau terjadi suatu hal yang lebih buruk, tanpa persetujuan orang yang bersangkutan Sasuke langsung saja menggendong Naruto di punggungnya.

'Hangat'Pikir Naruto yang sedang melingkarkan tangannya ke leher jenjang Sasuke dan bersandar di punggung lebar Sasuke.

"Hei, ada apa?"Tanya seorang murid yang penasaran akan keramaian yang ada saat melihat Sasuke yang berjalan di koridor dengan Naruto yang digendong di punggung Sasuke dan dalam keadaan sama-sama basah kuyub.

"Katanya si Namikaze itu tenggelam di kolam"Jelas seseorang lainnya. Murid-murid yang ada di keramaian itu hanya melihatnya tanpa ada rasa ingin menolong sedikitpun.

Setelah beberapa menit melewati koridor-koridor akhirnya Sasuke dengan Naruto dipunggungnya sampai di UKS dan untungnya di dalam UKS itu ada Shizune seorang guru yang bertugas di UKS. Setelah masuk ke dalam UKS Sasuke langsung membaringkan Naruto dan meminta Shizune untuk memeriksanya.

"Pantas saja dia pingsan, dia terkena demam"Jelasnya seraya memperhatikan suhu tubuh Naruto dalam sebuah termometer di tangannya.

"Suhu badannya 37,8 celcius, sebaiknya kau istirahat Naruto dan kau Sasuke tolong jaga Naruto karena aku akan menelpon keluarganya"

"Hn".Shizunepun keluar dari ruang UKS untuk menelpon pihak keluarga dari Naruto dan meminta izin ke kelas Naruto. Naruto yang sudah sadar hanya memandang Sasuke yang masih mengeringkan rambut ravennya dengan tatapan sayu.

"Sasuke….Arigatou"Ucapnya pelan

"Kenapa kau tidak bilang kalau kau sedang sakit?"Tanya Sasuke datar

"Gomenasai Sasuke"Balas Naruto tanpa menjawab pertanyaan Sasuke.

"Kalau kau sakit yang repot itu bukan kau tapi orang lain"Jelas Sasuke yang kini mengambil tempat duduk di samping ranjang tempat Naruto berbaring.

"Gomen"Jawab Naruto lagi

"Kalau ada masalah katakan saja padaku kalau kau tidak keberatan"Ucap Sasuke.

"A-Arigatou "Balasnya ditambah dengan senyuman manisnya meski awalnya sempat terkejut akan ucapan Sasuke barusan.

"SASUKE-KUN"Panggil si rambut pink, Sakura.

"Hn"

"Kudengar kau dan Naruto tercebur kedalam kolam renang, apa kalian baik-baik saja?"Tanya Sakura khawatir.

"Hn"

"Umm Sasuke-kun, aku ingin bicara denganmu sebentar"Pinta Sakura

"Silahkan"Jawab Sasuke singkat.

"Sebenarnya…hanya berdua"Jelasnya lagi sembari menatap Naruto dengan tatapan meminta perhatian.

"Silahkan saja kalau kalian ingin berbicara berdua"Kata Naruto yang membalas tatapan memohon Sakura, Sasuke hanya diam melihat Naruto yang tersenyum padanya.

"Pergilah"Pinta atau lebih tepatnya Perintah Naruto pada Sasuke yang meminta kepastian

"Baiklah ayo keluar, Naruto aku keluar sebentar". Sasukepun keluar dengan Sakura yang ada di depannya. Naruto yang di tinggal sendiri di UKS kini merasa bosan

'Oh ya kalau tidak salah tadi Sasuke memanggilku Naruto bukan Namikaze ya?'Batinnya bertanya-tanya sambil senyam-senyum dengan pipi cubby yang mulai dihiasi semburat merah yang menambah kesan manis padanya.

"Aduh bosan-bosan"Gerutu Naruto yang sekarang sedang berguling-guling di atas ranjang UKS untuk mencari posisi yang nyaman untuk tidur.

'Sepertinya aku harus ke toileti'. Narutopun turun dari ranjang dan berjalan pelan menuju toilet pria yang jaraknya lumayan dekat dari UKS. Selang beberapa waktu Naruto keluar dari toilet dengan kelegaan yang menempel di wajahnya.

'Hmm daripada kembali ke UKS lebih baik aku melihat apa yang di lakukan Sasuke dan Sakura'Pikirnya penarasan.

Di atap gedung sekolah. Sasuke dan Sakura masih dalam keheningan yang menyelimuti mereka.

"Eh-Umm Sa-Sasuke-kun aku ingin mengatakan sesuatu padamu"Sakurapun menjelaskan apa yang ingin dia katakana

"Hn"

"A-Aku suka padamu, apa kau mau jadi pacarku?"Tanya Sakura to do point

"…."

"Aku benar-benar suka padamu Sasuke-kun"Ucapnya lagi seraya berlari kearah Sasuke dan memeluknya. Tanpa di sadari oleh keduanya ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka berdua.

'Te-Ternyata aku memang tidak bisa bersama-sama Sasuke'Pikirnya dengan air mata yang turun dari kedua iris biru lautnya dan mulai membasahi pipinya.

'Lebih baik aku kembali dan tidak pernah bertemu dengan Sasuke lagi'Lanjutnya dan segera pergi meninggalkan atap sekolah dengan airmata yang masih berbekas di masing-masing pipinya.

"Aku tidak bisa"Jawab Sasuke seraya melepaskan diri dari Sakura.

"Ke-Kenapa?"Tanya Sakura yang sedang mencoba menahan air matanya

"Karena aku menyukai orang lain"Jawabnya

"Ba-Baiklah aku mengerti"Sambil tersenyum terpaksa.

"Aku tahu kau pasti akan mengerti Sakura". Karena tidak mau membuat Naruto menunggunya terlalu lama akhirnya Sasuke pergi meninggalkan Sakura yang masih bertahan dengan senyum paksanya. Sepeninggal Sasuke barulah Sakura berkicau seperti burung yang tidak di beri makan sang majikan(?).

"Hah ternyata sia-sia karena tetap saja aku di tolak olehnya, ya sudahlah lagipula masih banyak laki-laki yang mau denganku"Pikirnya Positif.

Kembali ke UKS. Naruto yang masih patah hati hanya bisa menangis di ranjang UKS dengan posisi menghadap jendela samping.

'Lalu untuk apa Sasuke baik padaku kalau kenyataannya dia sudah bersama Sakura…hiks...'

"Naruto"Panggil Sasuke yang telah memasuki ruang UKS dan berdiri di belakang Naruto. Tidak ada jawaban dari orang yang bersangkutan Sasukepun memanggilnya kembali

"Naruto apa kau tertidur?"Tanya Sasuke

"….."

"Sepertinya dia memang tertidur". Hening sesaat sebelum ternjadinya pendobrakan dari seorang pemuda cantik berambut pirang panjang

"NARU-CHAAAN"Teriak Deidara yang langsung menghampiri ranjang tempat Naruto tidur. Naruto yang memang awalnya pura-pura tertidur kini berpura-pura juga bangun dari tidurnya.

"Engh Dei-nii"Ujarnya

"Kenapa kau tidak katakan padaku kalau kau sedang sakit, un?"Tanya Deidara khawatir

"Hehehe gomen, maaf membuat Dei-nii khawatir"Jawabnya dengan tersenyum, meski begitu di matanya masih terlihat setitik air mata yang keluar.

"Sasuke terima kasih dan Selamat tinggal"Ucap Naruto seraya pergi bersama Deidara dan meninggalkan Sasuke yang masih menatap kepergian Naruto datar. Di dalam mobil Naruto masih diam seribu bahasa, Deidara yang melihatnya jadi khawatir.

"Naru kau kenapa, tidak biasanya kau diam saja, un"

"Tidak ada apa-apa Dei-nii, aku hanya lelah"Jawabnya menyakinkan

"Baiklah, tapi kalau ada apa-apa kau harus beritahu nii-chanmu yang keren ini, un"Pinta dengan narsis tingkat dewa.

"Dei-nii itu bukannya keren tapi cantik"Ejek Naruto yang mulai tersenyum

"He apa maksudmu MANIS"

"Berhenti memanggilku begitu"Balasnya kesal sambil membuang muka kea rah jendela sampingnya. Sesampainya di rumah Naruto langsung masuk kedalam kamar untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya yang lelah.

"Naru ini aku bawakan ramen, ayo dimakan, un"Perintah Deidara yang meletakkan semangkuk ramen yang masih mengeluarkan asap itu di pangkuan Naruto. Naruto menerima ramen itu dan melahapnya dengan niat yang setengah.

"Naru sebenarnya ada apa denganmu, un?"Tanya Deidara pada Naruto yang tidak biasanya diam meski sakit sekalipun. Narutopun menggelengkan kepalanya bahwa dia baik-baik saja.

"Aku ini kakakmu, jadi aku tahu bagaimana sifatmu dari kecil, un"

"Aku tidak apa-apa Dei-nii"

"Baiklah kalau kau masih keras kepala, un".Deidarapun segera mengeluarkan senjata pamungkas andalannya.

"HUWAAAAAAAA!"Teriak Naruto histeris saat Deidara mengeluarkan sebuah laba-laba mainan.

"Katakan sekarang atau tuan laba-laba akan masuk kedalam bajumu, un"Ancam Deidara dengan seringai yang menakutkan sambil mengibas-ngibaskan laba-laba karet di depan wajah horror Naruto.

"KYAAA DEI-NII JAUHKAN LABA-LABA ITU DARIKU"Perintahnya, Semakin lama Naruto terhimpit antara Deidara yang memegang laba-laba dan tembok di belakangnya.

"Ayo katakan, un"

"I-Iya iya"

"Apa aku tidak mendengarmu, un"

"IYA-IYA AKAN AKU AKAN KATAKAN".Akhirnya Naruto menjelaskan kepada Deidara sebab kegalauannya hari itu, dari dia masuk UKS sampai kejadian di atap sekolah dimana dia melihat Sasuke dan Sakura yang sedang berpelukan dan membuatnya patah hati.

"Ya ampun my sweety otouto Naru-chan, ternyata kau sudah besar ya"Jelasnya dan menunjukan wajah terkerennya kalau tidak mau di bilang cantik

"Ah Dei-nii menyebalkan, sebaiknya sekarang dei-nii keluar aku mau istirahat"Perintahnya sedikit kesal. Deidara hanya menuruti perintah adik satu-satunya itu dengan terkikik geli mendengar kegalauan adiknya. Setelah menghilangnya Deidara dibalik pintu, Narutopun melanjutkan acara galaunya.

[Shiranai wo riyuu ni nigete bakari de

Rakuna michi wo susumu no wa kantan dayo ne

Demo ima dake no kono isshu wa

Dare no mono demo nai yo

What's going on, what's going on?

Terdengar lagu dari Domino yang berjudul U can do it dari handphone orange putih miliknya.

"Sasuke?"Tanyanya saat melihat kelayar handphone miliknya.

Chiisai koro ni egaiteta

Narita jibun ni naru tame ni

"Untuk apa dia menelponku"Meski bimbang akhirnya Narutopun mengangkat panggilan tersebut.

Nani shite nani wo mire-]

"Moshi-moshi Namikaze Naruto disini"Jawabnya

"Hai Naruto bagaimana keadaanmu?"Tanya Sasuke berbasa-basi.

"Sudah lebih baik"Jawabnya cukup singkat.

"Tadi siang aku melihatmu menangis sebelum keluar dari UKS, ada apa?"Tanyanya lagi penasaran

"Aku tidak apa-apa"Jawab Naruto yang kembali mengeluarkan air matanya karena teringat kejadian tadi siang.

"Dan satu lagi kenapa tadi kau bilang selamat tinggal bukannya sampai jumpa besok?"Tanyanya terus menerus. Ya ampun kenapa Sasuke jadi seperti wartawan yang sedang mencari informasi terbaru dari sebuah kecelakaan mobil. Naruto yang tidak tahu harus menjawab apa langsung memutuskan panggilan dengan Sasuke dan langsung menonaktifkan handphonenya.

'Untuk apa kau mengkhawatirkanku, apa kau sedang mempermainkanku?'Batinnya bertanya, Naruto hanya bisa menangisi nasibnya yang tidak seberuntung orang lain.

SKIP TIME

Pagi ini Naruto yang sedikit membaik kembali kesekolah tercintanya KONOHAGAKUEN MIDDLETON HIGH SCHOOL. Dan kini Naruto sedang berjalan melewati koridor dan pergi ke tempat yang jarang dilewati siswa, atap.

"Hei Naruto kudengar kemarin kau demam, apa sekarang sudah membaik?"Tanya Shikamaru teman sekelas Naruto yang rambutnya mirip nanas yang baru berbuah. Naruto yang membelakangi Shikamaru langsung berbalik dan menatap Shikamaru dengan tatapan sayu dan bibir bawah yang ditarik kebawah.

"Se-Sepertinya kau belum pulih benar"Jelas Shikamaru saat melihat wajah Naruto yang bisa dibilang jelek (=A=)

"Hm mungkin". Tanpa memperdulikan Shikamaru Narutopun meninggalkan Shikamaru yang masih bingung dengan sikap Naruto yang tidak biasa itu.

"Ah merepotkan"Gerutu Shikamaru dan kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Sesampainya di atap Naruto hanya merenung sambil menatap langit biru yang cerah sambil memikirkan dua hari belakangan ini.

"Payah, hanya karena dia sudah memiliki kekasih aku jadi seperti ini"Gumamnya

"Naruto"Panggil seseorang dari ambang pintu atap. Naruto yang masih sibuk dengan acara merenungnya sama sekali tidak mendengar panggilan itu.

"Namikaze Naruto"Panggilnya lagi dan sedikit lebih keras

"MENYEBALKAAN!"Teriak Naruto dan berharap itu bisa melepaskan segala bebannya, orang berada di ambang pintu itu hanya bingung sendiri menatap Naruto yang teriak-teriak tidak jelas.

'Sepertinya dia sedang kesal'Pikir orang itu dan mulai berjalan menghampiri Naruto yang masih belum menyadari kehadirannya. Orang itupun berdiri di samping Naruto yang kini menundukkan kepalanya.

"Hei"Panggil orang itu yang kita ketahui mempunyai rambut raven yang mencuat kebelakang, dan betapa terkejutnya Naruto saat ada seseorang yang sudah berada di sampingnya secara tiba-tiba

"Mau apa kau kesini, Sasuke?"Tanyanya sinis.

"Hn?"Bukannya menjawab Sasuke kembali bertanya akan nada bicara Naruto yang didengarnya.

"Sebaiknya kau pergi dari sini atau kekasihmu akan marah"Jawabnya tanpa menatap wajah Sasuke. Sasuke hanya diam tanpa menuruti perintah Naruto. Naruto yang melihat Sasuke tida beranjak dari tempatnyapun memililh meninggalkan Sasuke yang masih menatap lurus kearah lapangan bola di depannya, namun baru satu langkah dia berjalan tiba-tiba ada yang menarik tangannya untuk tetap di atap itu.

"Tunggu"Pinta Sasuke yang masih memegangi pergelangan tangan Naruto.

"Untuk apa lagi, lagipula aku sudah katakan selamat tinggal padamu?"Tanyanya sedikit bergetar

" Apa maksud perkataanmu ini Naruto?"

"A-Aku tidak…hiks…tahu"Jawabnya dengan air mata yang berbondong-bondong keluar dari iris birunya.

"Se-Sebaiknya...kau..hiks…ja-jauhi aku"

"Tidak akan"Balas Sasuke singkat dan mulai melepaskan genggamannya.

"Ke…kenapa?". Bukannya menjawab pertanyaan Naruto, Sasuke malah berjalan menghampiri Naruto dan membalikkan badan Naruto untuk berhadapan dengannya.

"Entahlah"Jawabnya sembari menarik dagu Naruto untuk menatap lautan yang kini sedang mengalami tsunami.

"Tapi seandainya kau benar-benar menjauhiku, aku pasti tidak akan sanggup walau hanya sedetik". Belum sempat Naruto mencerna perkataan Sasuke dia merasakan ada yang menyentuh bibirnya dengan lembut. Sebelum Naruto menyadarinya Sasuke langsung melepaskan ciuman singkat tersenyum dan menatap wajah Naruto yang masih memasang wajah bingung.

"A-Apa itu?"Tanya Naruto dengan polosnya

"Entahlah, mungkin angin lewat"Jawab Sasuke tidak masuk akal, Naruto yang baru selesai memproses kejadian sebelumnya langsung berteriak.

"APA YANG KAU LAKUKAN BARUSAN SASUKE?"Tanyanya dan kembali menyentuh bibirnya, tiba-tiba wajahnya memanas akan kejadian tersebut namun sedetik kemudian dia teringat akan kejadian kemarin.

"Kenapa kau menciumku…bukannya kau sudah punya kekasih". Dan kembalilah iris biru itu mengeluarkan air mata setitik demi setitik.

"Hn, sejak kapan aku punya kekasih?"Tanya Sasuke bingung sendiri. Langsung saja dia menatap Naruto yang seolah-olah bertanya yang-kau-maksudkan-itu-siapa?.

"Sakura"Jawab Naruto yang langsung menundukkan kepalanya.

"Sakura?"Tanyanya makin bingung.

"Wah ternyata seorang Namikaze Naruto sedang cemburu"lanjut Sasuke dengan seringai yang terlihat jelas di wajah tampannya.

"Ah-eh bu-bukan"

"Tenang saja Sakura itu bukan kekasihku, dia baru menyatakan perasaannya padaku kemarin dan aku menolaknya karena aku-"

CUP

"-menyukaimu"Lanjut Sasuke dan kembali mencium Naruto secara sepihak, lagi-lagi Naruto hanya bisa diam dan baru menyadarinya beberapa detik kemudian.

BLUSH

"A-Apa benar?"Tanya Naruto yang kini wajahnya sudah memerah semerah buah tomat yang baru matang.

"Hn"Jawabnya singkat. Sasukepun mulai meraih pinggang Naruto dan merendahkan wajahnya untuk mencium Naruto kembali, meski awalnya Naruto ragu akhirnya menutup matanya dan mulai mendekatkan wajah juga.

'Ternyata impianku untuk dekat dengannya, menyentuhnya, dan err-menciumnya terwujud juga'Pikir Naruto yang kini menatap Sasuke yang sedang tersenyum lembut didepannya setelah adengan ciuman yang cukup lama.

'Dan tambahan, bahkan aku bisa melihat wajah Sasuke yang sedang tersenyum'Tambahnya plus dengan semburat merah di pipinya.

"Aishiteru Namikaze Naruto"Ucapnya sambil mencium kening Naruto.

"Aishiteru yo Uchiha Sasuke"Balasnya ditambah senyuman yang dapat membuat Sasuke blushing seketika.

THE END

HUWAAAAAAAAAAA….AKHIRNYA SELESAI JUGA FIC DOUBLE CHAPTER INI.

Maaf kalau jelek dan tidak memuaskan, jadi saya hanya ingin mengucapkan

HAPPY ANNIVERSARY SASUNARU#Teriak-teriak pake toa masjid.

And Mohon Reviewnya yach minna-san…

Arigatou