Criminality

Diclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing: Sasuke x Naruto | Neji x Gaara | Sasori x Deidara

Rate : T | M

Genre: Romance | Crime | Mistery | Bloody

Warning: OOC | Typo | Yaoi | Edit | Dark Naruto, Gaara, dan Deidara | Disini kulit Naruto berwarna putih pucat.

.

.

.

Hexmon adalah organisasi mafia berdarah dingin yang telah diakui oleh lima negara besar. Sampai sekarang, para anggota Hexmon tidak bisa dilacak identitasnya, mereka selalu lolos dari kejaran para FBI.

Menurut dunia, Hexmon Mafia beranggotakan yang ber-gender laki-laki, dan memiliki wajah yang di atas rata-rata.

Hanya itu yang dunia ketahui ciri-ciri anggota mafia berdarah dingin ini, ciri-ciri tersebut juga masih diragukan.

xxx

Washigton DC, United States.

Malam di kota yang bernama Washigton DC ini begitu dingin. Angin berhembus dengan liar sehingga membuat daun-daun sedikit berjatuhan, terkadang terdengar suara kelelawar yang mengerikan, dan juga suara burung hantu. Di kota ini, kejahatan sangat begitu nyata, terbukti dengan adanya markas Hexmon Mafia yang merupakan kelompok organisasi mafia tebesar di dunia, yang anggotanya sudah terpencar di dunia lain, karena perintah tugas dari sang pemimpin.

Markas kelompok mafia berdarah dingin itu bernama Hexmon Mansion. Mansion–atau yang biasa mereka sebut markas itu berdiri kokoh dan megah. Markas itu sangat mewah dan terpencil. Siapa kira kalau mansion megah nan mewah itu adalah markas sebuah organisasi mafia?

Seorang pemuda berambut hitam panjang, yang memiliki iris mata berwarna kuning seperti ular, sedang berjalan menyelusuri lorong markas dengan angkuh. Ia terus berjalan dengan ekspersi datar sampai ia menemukan pintu yang terbuat dari besi. Pintu itu hanya terbuka dengan sidik jari pemimpin, dan anggota mafia.

Perlahan pintu yang tebuat dari besi itu terbuka, dan memperlihatkan para anggota yang sedang melakukan aktivitas lain, tanpa menyadari kalau pintu telah dibuka oleh pemimpin mereka.

Pemimpin yang diketahui bernama Orochimaru Testarossa memasuki ruangan itu, dan segera saja pintu itu tertutup rapat saat ia Orochimaru telah memasuki ruangan tersebut.

"Ehm!" Orcohimaru berdehem keras, sontak seluruh anggota yang berada diruangan itu langsung menghentikan aktivitas mereka, dan langsung berbaris rapi di depan sang ketua.

Orochimaru menatap seluruh anggotanya dengan seringai yang selalu terlukis di wajah pucatnya, sedangkan para anggotanya hanya menatap sang ketua dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Diantara kalian, akan saya tugaskan untuk pindah ke Tokyo, Japan. Orang yang saya pilih akan berugas di negara terkutuk itu, telah saya tetapkan markas yang megahnya setengah dari markas kita." Ucap Orochimaru memulai pembicaraan.

".. maka dari itu, saya telah memilih orang yang tepat untuk melakukan tugas di sana. Orang yang saya pilih adalah Namikaze Naruto, Sabaku Gaara, dan Uzumaki Deidara." Kata Orochimaru melanjutkan, sambil menatap ketiga orang yang dipilihnya.

Sedangkan ketiga orang yang dimaksud, hanya menganggukan kepala mereka, pertanda mereka mematuhi perintah sang ketua.

Melihat itu Orochimaru menyeringai, "Kalian akan bersekolah di Tokyo International School, sekolah itu termasuk golongan elit, cocok untuk kalian yang berasal dari keluarga terpandang," Orochimaru berjalan mendekati ketiga pria itu dengan seringainya, dan menatap mereka dengan mata ularnya.

"Tugas kalian adalah, kalian harus membunuh Ne Nagato Zhe, Xiah Konan, dan He Sakon Zhuo. Mereka terdiri dari dua lelaki, dan satu perempuan yang memiliki darah cina. Mereka termasuk salah satu murid di sekolah itu. selain bertugas, kalian juga harus menuntut ilmu di sana, karena mereka juga mengajarkan informasi seputar FBI." Kata Orochimaru menjelaskan sambil mengeluarkan seringainya.

"Baik, Orochimaru-sama. Tapi, apa alasan kami untuk membunuh mereka, un?" tanya seorang pria berambut pirang dan memiliki iris mata Aquamarine yang bernama Uzumaki Deidara.

Dengan wajah dingin, ia menjawab, "Karena orang tua mereka telah membunuh seluruh anggota Testarossa Clan, dan aku adalah anggota Clan Testarossa terakhir. Orang tua mereka juga mengajarkan anak-anak mereka, agar anak-anaknya menjadi seperti orang tuanya saat mereka besar nanti," jawab Orochimaru dengan nada rendah dan dingin.

"Seperti apa wajah ketiga anak-anak mereka?" tanya pria berambut pirang acak-acakan dan memiliki iris mata berwarna Sapphire yang bernama Namikaze Naruto.

Orochimaru merogoh kantung jas hitamnya, dan mengeluarkan tiga buah foto, lalu ia memberikan ketiga foto itu kepada Naruto.

Naruto mengambil ketiga foto itu, dan memperhatikan wajah mereka dengan detail, yang diikuti Deidara, dan pria berambut merah yang memiliki iris mata berwarna Jade yang bernama Sabaku Gaara.

Mereka bertiga memperhatikan wajah-wajah korban mereka dengan detail, tetapi tetap mempertahankan wajah tanpa ekspresi mereka.

"Pada saat kita berangkat ke sekolah, apakah kita harus membawa pistol?" tanya Gaara tanpa mengalihkan pandangannya dari foto.

"Tidak. Kalian akan memantau mereka dulu, lakukan secara hati-hati, jangan bertindak gegabah! Karena satu kesalahan saja akan berakibat fatal. Disaat kalian sudah mengumpulkan cukup informasi, dan memiliki waktu yang tepat, barulah kalian boleh menghabisi mereka." Jawab Orochimaru dengan seringai mengerikannya.

Mereka bertiga menatap Orochimaru dan mengangguk.

"Tapi, bagaimana dengan sekelompok FBI sialan itu?" tanya Naruto yang tampaknya sangat membenci para FBI.

"Kalian harus berhati-hati dengan kelompok FBI yang satu ini. Ku dengar, ada tiga anggota FBI Last Black yang akan melaksanakan tugas di Tokyo. Jadi kalian harus berhati-hati,"

Mata Deidara langsung terbelalak mendengarnya, "Apa? Last Black, un!" teriak Deidara dengan tatapan tidak percaya.

Orochimaru mengangguk. "Ya, Last Black. Mereka selalu mengicar kita, agen FBI yang katanya telah diakui lima negara besar itu selalu ingin mengicar kita," kata Orochimaru dengan nada sinis.

"Kalian harus benar-benar berhati-hati dengan kelompok FBI yang satu ini, karena kelompok itu bukan FBI biasa," kata Orochimaru mengingatkan.

Naruto, Gaara, dan Deidara mengangguk.

"Hmm.. satu lagi, kalian harus berpura-pura menjadi orang yang ceria,"

Naruto, Gaara, dan Deidara membelalakkan matanya saat mendengar perkataan yang–menurut mereka sangat gila.

"Kau bercanda," desis Naruto dengan nada dingin.

Sedangkan para anggota yang lain hanya terkekeh mendengar perintah sang ketua, karena mereka tau Naruto, Gaara, dan Deidara adalah orang yang sangat dingin.

'Bagaimana ya kalau mereka tersenyum?'

Pikir para anggota yang mulai membayangkan wajah Naruto, Gaara, dan Sasori yang sedang tersenyum.

Dan hasilnya?

Wajah mereka memerah dengan sempurna.

Orochimaru menyeringai, "Tentu saja tidak. Penyamaran ini dilakukan agar mereka semua tidak curiga dengan kalian, karena.. mana mungkin orang jahat memiliki wajah yang hangat, dan seperti malaikat." Ucap Orochimaru sambil melipat tangannya di depan dada.

"Tapi–"

"Saya tidak menerima penolakan, Uzumaki Deidara." Potong Orochimaru dengan nada rendah.

Deidara menggigit bibirnya, "Iya, un.."

Naruto, Gaara, dan Deidara saling berpandangan, saling memikirkan betapa memalukan sekali mereka yang dikenal seperti iblis dan dingin ini, akan menjelma sebagai sosok malaikat yang penuh kehangatan dan senyuman manis.

"Baiklah, sekarang persiapkan diri kalian. Karena besok, kalian akan pergi ke Tokyo, Japan. Kota dan negara terkutuk itu,"

"Baik, Orochimaru-sama."

Mereka pun pasrah untuk apa yang terjadi besok.

Saat mereka ingin berbalik, tiba-tiba mereka ditahan oleh suara Orochimaru.

"Satu lagi, kalian harus latihan tersenyum, dan hilangkan tatapan mata tajam kalian!"

'Apakah Orochimaru-sama sudah gila?'

Batin mereka miris yang tidak menyangka akan mendapat tugas seperti ini. Mereka rela ditugasi untuk membunuh siapapun, asalkan tidak melakukan hal yang menurut mereka sangat memalukan.

Tapi, mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Karena seluruh kekuasaan hidup mereka telah di genggam oleh Orochimaru.

Mereka pun hanya mengangguk pasrah.

Lalu mereka bertiga pergi meninggalkan markas besar itu. Sedangkan Orochimaru kembali memberikan tugas untuk anggota yang lain.

.

.

.

New York, United States.

Kota New York adalah kota yang ditempati oleh sebuah kelompok FBI terbesar di dunia, mereka memilih tempat terpencil untuk membangun markas yang seperti mansion itu.

Last Black adalah nama sebuah kelompok FBI yang anggotanya sangat misterius, bahkan kelompok ini telah diakui oleh lima negara besar. Sampai sekarang anggota FBI tidak bisa dilacak oleh siapapun, mereka pintar menghapus jejak dan menutupi identitas mereka. Dunia yang tidak bisa membalas kebaikan para FBI misterius itu, hanya berterima kasih karena kelompok itu selalu memberantas kejahatan.

Tapi, apakah mereka menyadari kalau Last Back ternyata sangat dekat sekali dengan penduduk New York?

xxx

Seorang pemuda berambut putih panjang yang diikat dan memiliki mata berwarna hitam sedang berjalan menelusuri Last Black Mansion–atau yang biasa mereka sebut markas dengan senyuman lebarnya.

Sesekali ia bersiul-siul riang sambil berjalan sampai ia menemukan pintu yang terbuat dari besi. Pintu yang terbuat dari besi ini hanya bisa terbuka dengan password. Yang mungkin tidak terlalu aman, karena gawat kalau para Hexmon Mafia menemukan markas ini, karena mereka dapat membobol password pintu ini dengan mudah.

Pria itu mulai menekan tombol password yang tertempel di pintu dengan bersiul-siul, setelah itu, terbukalah pintu ruangan itu yang memperlihatkan para anggota FBI yang sedang beraktifitas.

Ia memasuki ruangan itu, lalu menekan tombol password lagi sehingga pintu itu kembali tertutup. Para anggota masih belum kehadiran sang pemimpin yang bernama Jiraya Gloriants.

"Ehm, anak-anak!" seru Jiraya yang membuat seluruh anggota yang didalam ruangan itu langsung menoleh dan berbaris rapi di depan sang pemimpin.

Pemimpin yang bernama Jiraya Gloriants itu mentap seluruh anggotanya dengan senyuman hangat di wajahnya, sedangkan para anggota yang ditatap seperti itu membalas menatapnya dengan ekspersi yang berbeda-beda.

"Saya memiliki tugas di Tokyo, Japan." Ucap Jiraya memulai pembicaraan yang wajahnya sekarang menjadi serius.

"Saya telah mempertimbangan dengan matang, untuk saat ini yang bertugas di negara itu adalah Uchiha Sasuke, Hyuuga Neji, dan Akasuna Sasori," lanjut Jiraya sambil menatap ketiga pria yang ia maksud.

"Hn," respon mereka bertiga, pertanda mereka menyetujui perintah pemimpinnya.

"Tugas kalian saat ini adalah menangkap tiga anggota Hexmon Mafia yang saya dengar akan akan tinggal di Tokyo, Japan. Maka dari ini, untuk sementara kalian akan bersekolah di Tokyo International School," Kata Jiraya menjelaskan sambil tersenyum.

"Baiklah. Tapi, kenapa kami harus bersekolah di Tokyo International School? Apa anda yakin kalau kami akan bersekolah disana?" tanya seorang lelaki berambut Raven dan memiliki iris mata berwarna Onyx, yang bernama Uchiha Sasuke.

Jiraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada, dan mengangguk.

"Tentu saja, karena sekolah itu memiliki banyak informasi tentang mafia yang membuat ilmu kalian bertambah." Jawab Jiraya dengan senyumannya.

"Jadi, di sekolah itu ada pemberitahuan informasi seputar mafia?" tanya seorang pria berambut merah bata dan memiliki iris mata berwarna Hazel yang bernama Akasuna Sasori sambil mengangkat sebelah alisnya.

Jiraya mengangguk.

"Begitu, sekolah yang menarik." Gumam seorang pria berambut coklat panjang, dan memiliki iris mata berwarna lavender pucat yang bernama Hyuuga Neji.

"Baiklah, sekarang persiapkan diri kalian, karena besok kalian akan pergi ke Jepang," perintah Jiraya.

"Hn,"

Segera saja mereka bertiga pergi dari markas itu untuk mempersiapkan diri untuk besok. Sedangkan Jiraya, ia sedang memberi tugas untuk anggotanya yang lain.

.

.

.

TBC

Hehe, pendek ya? Gomen pendek, krn masih prolog

Fict ini editan dari fict saya yg sebelumnya :D

Maaf kalau makin jelek, maaf klo ada Typo, maaf klo ada kesalahan, jadi saya minta kritik dan sarannya^^

Untuk crita ini, saya tidak menerima Flame kecuali Flame yang membangun^^

Gimana sm fict ini? Apa mau lanjut? Kalau ga ada yg review, ga jd lanjutT_T