Desember, 2004

"Baiklah, Sungmin dan Kibum" seseorang memerintahkan mereka berdua untuk mendekat, keduanya tersenyum manis ala 90-an. Kibum dan Sungmin saling mengaitkan kaki.

"Kyunnie Chagi! Ayo ikut!" sebelum kamera menjepret terlebih dahulu gadis cantik dengan bando pink menarik seorang namja yang kebetulan sedang berjalan sambil menenteng disket . ia lalu mengaitkan tanganya di lengan namja yang tampak kebingungan itu.

Seorang namja lainya dengan seragam yang berkeringat dan bola basket di tanganya berteriak dari kejauhan "Tunggu! Aku ikut juga!" Ia lalu mendekat, merapatkan diri disamping kekasihnya yang berdiri disebelah si pemegang disket. Pria tampan dengan senyuman joker dan dengan tinggi diatas rata-rata itu ikut ikutan tersenyum.

"Baiklah.. satu.. dua.. tiga!"

Terciptalah sebuah foto yang menampilkan keempatnya. Tersenyum bahagia dengan guratan penuh makna. Dua orang terlihat tersenyum lepas Sementara dua orang lagi tersenyum kaku dan dingin . tapi, Tidak ada yang melihat kebelakang jika dua orang dengan guratan wajah kaku itu saling berpegangan tangan.

.

.

.

.

"SECRET"

Cast :

Cho Kyuhyun

Kim Kibum

Choi Siwon

Lee Sungmin

KyuBum, Sibum and KyuMin couple

Warning: Genderswitch, Typo(s)

Don't like the cast or plot. Do not BASH, please.

.

.

.

.

2012

"Kyunnie.. ayo cepat!"

Seorang gadis dengan kulit seputih salju dengan cepat melepaskan pakaianya sendiri. Mulai dari mantel bulu yang dikenakanya hingga bra merah yang menyangga dua benda keramat miliknya. Semetara Kyuhyun – nama pria yang dengan cepat pula merengkuh tubuh gadis itu hanya diam. Membiarkan sosok didepanya melepas pakaianya satu persatu. Ini musim dingin, benar-benar tidak ada kehangatan di ruangan ini selain apa yang diinginkan keduanya. Seks.

Kyuhyun memasukkan kondom kedalam kemaluanya sebelum akhirnya memeluk Kibum dengan serakah. Ia menciumi Kibum dari atas hingga ke bawah. Memiliki yeoja itu selagi ia bisa, perlahan tapi pasti, lama-lama makin ke bawah. Kyuhyun menciumi leher mulus Kibum dan memberikan banyak sekali Kiss Mark disana. Yeoja itu mengerang, sentuhan sentuhan ini membangkitkan nafsunya, ia begitu merindukan sosok berambut kecokelatan yang kini menimpanya, Kibum lalu mendesah kecil saat Kyuhyun mulai memainkan putingnya yang sudah agak mengeras itu. horny.

"Let's do it"

Kibum mengangguk, perahan tapi pasti, Kyuhyun yang sudah tidak mengenakan sehelai pakaian sama sepertinya itu memeluk pinggangnya yang ramping lalu menciumnya dengan kasar. Ia membalas ciuman yang lama-lama panas dan amat sangat lama itu, otomatis, lengan keduanya bertautan di leher. Membuat ciuman itu makin mudah dan sesekali mereka berhenti untuk menarik nafas panjang. Keduanya, berciuman sambil berjalan mendekati sebuah kasur berukuran besar dengan sprei berwarna pink. Konyol memang, tapi itulah yang terjadi.

Kyuhyun membelai rambut Kibum manja, ditatapnya sosok cantik di hadapanya, mahakarya tuhan yang luar biasa. "Bummie… aku merindukanmu"

"Aku juga Kyuhyunnie" Jawabnya sambil menatap sorot mata Kyuhyun. Keduanya diam sejenak, sebelum akhirnya Kyuhyun menyandarkan diri ke tubuh Kibum. Gadis itu membelainya manja, membiarkanya terpejam beberapa saat sampai akhirnya Kyuhyun sendiri yang memulai. Mendekatkan pinggulnya kearah Kibum lalu menekannya, membiarkan kemaluanya sendiri yang mencari milik Kibum.

"Ah.. kyu…Kyuhy… " Kibum mendesah. Ia memang mudah sekali terangsang dengan pria itu, selagi Kyuhyun asik bermain dengan kemaluaya ia melingkarkan lenganya ke leher Kyuhyun. Bertumpu dan merasakan sensasi sensasi dalam tubuhnya . membiarkan Kyuhyun meraba payudaranya sesuka hati sambil menciuminya.

"Say my name, chagi" Kyuhyun berbisik sambil mendesah di telinga Kibum. Gadis itu makin mengerang dan mendesah, dan Kyuhyun menhentakkan pinggangnya. Membuat Kibum mengejang hingga kaki-nya ikut-ikutan menggeliat. Ia sudah benar-benar dalam titiknya kali ini. Orgasme. Lubang dalam kemaluanya sudah berdenyut-denyut ketika Kyuhyun mempercepat genjotanya sementara Kibum yang tidak tahan lalu menarik seprai dan mencengramnya keras-keras. Kyuhyun menghentakkan pinggulnya, lagi. Dengan cepat Kibum mengimbangi permainan Kyuhyun dengan menggerak-gerakkan pinggulnya berlawanan arah dengan Kyuhyun.

"Cho..Kyu.. Arrrghh Kyuhyun!"

"Saranghae, 'Choi' Kibum" Kyuhyun menghentikan permainanya sebelum nantinya Kibum lemas dan tidak bisa pulang. Ia mengecup kening sosok gadis di depanya yang sedang mengumpulkan kekuatanya untuk berdiri. Kibum begitu lemas, sungguh lelah harus mencuri-curi waktu ke rumah Kyuhyun lalu harus kembali ke rumahnya sendiri.

Kyuhyun menyanggah tubuh Kibum. Jari-jarinya yang jenjang sibuk membelai gadis itu. ia begitu menyayanginya. Menyayangi seorang Choi Kibum.

Lalu Kibum berbalik merangsangnya, ia menundukkan tubuhnya dan mengulum milik Kyuhyun dengan cepat. "Bummie.. Jangan! Aaarghh Bummie.. yes that!" Kibum asik mengulum, memaju mundurkan mulutnya dan membuat Kyuhyun menggeliat manja, Kibum yang terduduk sementara Kyuhyun yang berdiri sambil menopangnya.

"Oooh yes that! Kibummie! More! More!" Kibum mengulum lagi dengan cepat, membiarkan Kyuhyun orgasme dengan sendirinya. Kakinya menggelinjang. Keduanya begitu bahagia. Kyuhyun mengerang ketika cairan putih yang bening itu keluar dari kemaluanya. Sementara Kibum menelan apa yang sudah ada di dalam mulutnya seakan belum minum dua hari. Menjilati cairan itu sampai habis. Benar-benar habis.

Keduanya tersengal-sengal. Dua jam yang sangat menyenangkan di pagi hari. Setelah dirasa cukup mereka membaringkan tubuh. Beristirahat sejenak sambil memejamkan matanya. Kyuhyun menyandarkan dirinya lagi ke Kibum, kali ini, yang menjadi bantalan adalah payudara Kibum yang cukup besar dan indah. Membuatnya serasa ingin tidur lagi.

My Bunny is calling…

"Shit!" maki Kyuhyun. Ia menoleh ke meja kecil yang berada disamping kasurnya. Ia menenagkan dru nafasnya yang tadi tersengal-sengal dan membiarkan ada jarak antara dirinya dan Kibum. Sementara Kibum hanya diam.

"Yeobseyo?"

"BabyKyu! Kamu dimana?"

"Hem… dirumah" Ucap Kyuhyun sambil membelai lagi rambut Kibum.

"Bisa tolong antarkan laptop-ku ke butik nggak?" Tanya suara diseberang sana yang terlihat cemas.

"Hem.. baiklah, tapi aku sedang kedatangan client, bagaimana kalau sejam lagi?"

"Okay, Kyu aku…"

Ia mematikan telefonya sebelum Sungmin berbicara lagi lalu menaruhnya asal. Kibum menoleh kearahnya "Dari Sungmin-kah?" Kyuhyun mengangguk. Sementara Kibum hanya menaikkan alisnya.

"kalau begitu, aku harus cepat-cepat pulang" Ia berdiri, lalu meraih pakaianya dan memakainya perlahan sementara Kyuhyun menghampirinya dan memeluknya dari belakang.

"Tunggulah disini sebentar" Kyuhyun menciumnya lagi. Tidak dengan nafsu. Halus sekali.

"Aku tidak enak, Kyu.. aku pulang, ne?" Akhirnya Kyuhyun mengangguk. Membiarkan gadis itu perlahan berjingkat meraih tas-nya yang berada tidak jauh dari kasur, perlahan ia lalu mengeluarkan sekotak lunch box berwarna hijau.

"AKu sudah memasakkanmu Galbi, jangan lupa makan ya sayang" sebelum akhirnya pergi dengan tergesa-gesa. Kibum mengecup kening Kyuhyun dan pulang, ke rumahnya sendiri. Rumah keluarga Choi yang terhormat.

January 2004

"Aku menyukainya"

Seorang pria menutup lokernya dan menoleh kearah sahabatnya yang baru saja selesai latihan basket itu melepas kacatamatanya. "Siapa?"

Siwon tersenyum, memamerkan deretan gigi-giginya yang putih cemerlang. Tubuhnya begitu sempurna, atletis dan tampan. "Kim Kibum"

Kyuhyun memutar otak, Kim Kibum, siapa itu? ia tidak mengenal sosok itu "Kim Kibum? Siapa dia?" tanyanya sambil melepas kaca mata yang ia kenakan lalu mengunci lokernya yang berisi buku-buku berharga miliknya.

Jam istirahat merupakan saat yang tepat bagi keduanya untuk bertemu. Seorang Kutu buku dan atlet sekolah dengan kehidupan yang bertolak belakang namun bersahabat sejak kecil. pria bermarga Choi dan Cho. Siwon dan Kyuhyun. Keduanya adalah sepasang sahabat yang sudah bersama sejak kecil. Siwon seorang atlet basket sekolah, ia begitu populer dan banyak yeoja yang mengejar-ngejarnya. Tapi baru kali ini ia bercerita tentang seseorang yang menarik hatinya. Itu tandanya ia benar-benar mencintai sosok Kim Kibum yang diceritakanya.

"Yak! Cho Kyuhyun! Kau tidak mengenalnya?" Kyuhyun menggeleng, memangnya siapa itu Kibum?

"Dia itu, ketua klub sains, temanya Sungmin juga kok!" Sungmin, nama itu. pacar seorang pendian bernama Cho Kyuhyun. Gadis cantik yang dikenal sebagai salah satu cheerleader sekolah. Entah bisa disebut apa hubungan mereka, keberuntungan atau memang jodoh. Keduanya memutuskan untuk berpacaran setelah setahun ini duduk sebangku. Kebersamaanlah yang membuat timbulnya benih-benih cinta diantara mereka. Kyuhyun hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya. Tanda bahwa ia mengerti.

Setelah itu, tentu saja Siwon berusaha menakhlukkan gadis yang memang terkenal dengan kecantikan dan hatinya yang sekeras es. Baru sekali dalam hidup Kyuhyun. Siwon memiliki ketertarikan pada gadis. Karena menurutnya itu bagus, Kyuhyun dan Sungmin akhirnya membantu hubungan keduanya. Pada awalnya memang sulit karera Kibum cenderung menutup dirinya. Namun entah karena luluh melihat tekad Siwon yang sekuat baja itu atau memang ia sudah lelah menolak, akhirnya mereka jadian juga.

Kyuhyun tidak terlalu dekat dengan Kibum seperti Siwon yang sudah akrab dengan Sungmin. Ia adalah tipe pria yang canggung. Sama seperti Kibum yang pendiam dan tidak suka berbasa-basi. Sedangkan Siwon dan Sungmin memang sudah akrab karena Siwon-lah yang mendekatkan Kyuhyun dengan Sungmin. Menurutnya, Kibum hanya teman pacarnya, sebatas itu.

Hanya sebatas itu.

2012

Kyuhyun membuka pintu butik perlahan menggunakan tangan kanan sementara tangan kirinya sibuk menjinjing laptop. Tampak Sungmin yang sedang membuat sketsa sambil sesekali mengucek matanya, wajah itu tidak menyadari kehadiranya jadi Kyuhyun memutuskan untuk mengagetkannya dari samping.

"Minnie!" pekiknya. Saking kagetnya Sungmin sampai menjatuhkan pensil yang sedang dipakainya menggambar.

Sungmin menoleh "Yaampun BabyKyu, lama banget"

"Maaf sayang" Kyuhyun duduk di sebuah sofa yang tidak jauh dari kursi Sungmin. "Tadi, ada client menelfon" Ucapnya dengan nada penyesalan. Sungmin nematap wajahnya perlahan, Kyuhyun seorang pengacara yang cukup terkenal . tidak ingin terlalu terganggu dengan kehidupan kantor, ia menyulap rumah sebagai tempat kerjanya sehingga ia memang selalu berada di rumah.

Sungmin tersenyum lalu mengambil laptopnya. Hari ini ia sangat sibuk dengan pembuatan sketsa untuk karya musim selanjutnya yang belum rampung ia kerjakan. Setelah menyalakanya, kakinya melangkah ke arah dispenser dan membuatkan suaminya cokelat hangat. Kyuhyun dengan senang hati meminumnya. Perjalanan ke butik Sungmin memang tidak jauh, tapi karena sekarang musim dingin, semuanya membuatnya beku kedinginan.

"Sudah makan siang?" Kyuhyun mengangguk "Tadi sebelum kesini aku pergi ke kedai Galbi"

Sungmin hanya manggut-manggut. Ia memang tidak bisa memasak, jadi setiap hari keduanya harus makan di restaurant atau makanan instant. Dan pada kasus Kyuhyun sebenarnya ia tidak pernah menghabiskan uang untuk ke restaurant, karena setiap hari sudah ada yang memastikan ia akan makan siang. "Seharusnya aku bisa memasakan jadi kita tidak repot begini…" Sungmin merasa buruk sekali. Ia merasa gagal menjadi seorang istri, yang kadang dimasakkan suaminya. Namun beginilah nasib seorang desaigner yang cukup ternama seperti dirinya. Selalu sibuk setiap saat, jadi tidak pernah ada waktu hanya untuk sekedar belajar masak.

"Sudahlah sayang… I'm fine" Kyuhyun mengelus pucuk rambut Sungmin. Melihat istrinya yang merasa buruk tentu ia sangat tidak tega. Ada sedikit rasa simpati pada wanita dengan wajah aegyo dihadapanya. Wanita disebelahnya ini terus-terusan menyalahkan dirinya sendiri karena kekuranganya sebagai wanita.

Sungmin mendekatkan diri lalu memeluk pinggang Kyuhyun "Tetap saja aku kan ga-"

"Ssssst Minnie, nggak boleh ngomong gitu lagi ya chagi, ne?" Sugnmin mengangguk, membiarkan Kyuhyun menenagkanya sambil mengelus-elus punggunya.

"Terimakasih Baby, kamu sudah menerimaku apa adanya" Sungmin mengecup bibir tipis milik Kyuhyun. Ia tidak bergeming dan hanya menatap Sungmin. "Aku mencintamu, sangat-sangat mencintaimu" Sungmin lalu mengulum bibir itu sebelum akhirnya Kyuhyun menarik nafas dan berkata

"Nado saranghae, Lee Sungmin" lalu menarik bibir Sungmin dan berciuman lebih dalam.

Seorang pria dengan koper kerjanya berjalan dan terlihat sangat gagah. Dibelakangnya, terdapat dua bodyguard yang masing-masing di lengkapi senjata. Pria yang berdiri di tengah sudah pasti majikanya, Choi Siwon.

Pria humoris dan terkenal dikalangan yeoja itu sudah dewasa sekarang dan berubah menjadi seseorang yang berkharisma dan sunguh tampan. Ia makin tinggi, tubuhnya makin tegap dan bentuk wajahnya sedikit berubah. Tidak ada lagi wajah anak-anak dalam dirinya. Ia berubah menjadi sosok yang begitu tampan, seperti pngeran pada umumnya. Dari seorang Atlet sekolah kini ia sudah menjadi pewaris tahta kerajaan bisnis keluarganya. Dan saat ini ia sedang berjalan dari pekarangan rumahnya menuju pintu rumahnya yang terbilang berjarak cukup jauh.

"Cukup sampai disini saja, aku mau masuk" perintahnya pada dua pengawal yang lalu membungkukkan badanya. Ia membuka pintu rumahnya dengan dua tangan. Beberapa pelayan terlihat membungkuk ke arahnya. Sambil tersenyum acuh tidak acuh ia dengan cepat naik tangga dan masuk kamar. Ia sungguh merindukan suasana rumah. Sebulan berada di Amerika untuk urusan bisnis sangat membuatnya rindu suasana rumah, rindu juga pada seorang Choi Kibum.

Siwon membuka pintu kamar dan berhenti. Tidak ada Kibum disana. Hanya sebuah ruangan besar megah dan kosong yang sepi dan dingin. Setelah melepas mantel bulunya ia lalu berjalan turun dan menemukan istri tercintanya sedang berdiri memandang kea rah perapian.

"Wonnie? Sudah pulang, chagi?" Kibum menoleh mendengar suara jejak langkah Siwon. Yeoja itu kemudian memeluk hangat suaminya.

"Aku merindukanmu sayang" bisik Siwon seduktif. "Amerika sungguh menyebalkan karena kamu tidak ikut"

Kibum tertawa kecil. "Begitukah? Bagaimana dengan bisnis disana?"

"cukup baik, mereka mau membuat investasi baru bersama kita"

"Syukurlah" Jawabnya singkat lalu melepaskan dasi yang Siwon kenakan. "Wonnie pasti lelah, ne? aku siapkan air hangat untukmu mandi ya?"

"tidak perlu sayang" Siwon menolak. Ia tidak butuh mandi. Ia butuh Kibum disampingnya sebagai obat penenag. Ia begitu merindukan istrinya yang cantik itu.

Kibum tersenyum lagi. Sudah sebulan ini ia merindukan Siwon. Sosok yang sudah dinikahinya itu memang sangat sibuk dengan perusahaan yang dibangun kedua orang tuanya dari nol. Perlahan ia mengisyarakna kepada pelayan pelayan yang sedari tadi menunggu tuanya memerintah mereka untuk pergi lalu melepaskan kemeja milik Siwon. Tampaknya sebuah tubuh yang terpahat dengan baik itu juga merindukanya karena Siwon langsung merengkuhnya dan menggendongnya masuk kamar.

"Bummie.."

Siwon membelai wajah cantik Kibum yang sedang menatapnya intens diatas kasur. Perlahan, ia lalu mengecup dahi istrinya itu.

"I Miss you so badly.." desahnya. Berpisah dari istri tercintanya membuat rindu dan birahinya memuncah belakangan ini.

Kibum membalas ciuman hangat itu dengan mengecup bibir joker Siwon perlahan "Me Too"

"Benarkah?" Siwon menyeringai

"Tapi tidak hari ini, Kamu harus istirahat, sayang" Well, sebenarnya itu hanya alasan. Kibum-lah yang ingin beristirahat, bertempur dengan Kyuhyun tadi pagi membuat tubuhnya lelah sekali.

"Arrrghh! Baiklah Bummie" Siwon mengalah. Ada baiknya juga tidak berhubungan mala mini. Sebenarnya, ia juga lelah sekali dari tadi duduk di pesawat. Seluruh pungungnya pegal.

Siwon tertidur sementara Kibum sibuk dengan majalah fashion di tanganya. Ia menatap intens pada suaminya itu. sementara perlahan ia berjalan berjingkat dan mengambil handphone-nya yang tergeletak di meja rias.

From : Kyuhyunnie

Bummie, sudah tidur belum?

TBC

Maafkan saya dengan ff tergaje ini T-T

Haruskah dibuat rating M? atau T? atau dihapus saja? -_-