Salah gaul

Summary: sumpah, Mukuro itu nggak alay ataupun kamseupay. Dia cuma salah gaul. Fic humor. Maaf kalo gagal _

Pairing: all x 69

Disclaimer: mohon jika ada yang bertemu Mukuro, bilang dia dicari tukang rujak (?)

Warning: mungkin nggak lucu. Humor gagal dan melempem. Bikin pokerface. Gajelas dan gak mutu. Mistypo. Alay. Norak. Kamseupay. Kalo nggak suka ada tombol back.

.

.

.

.

.

.

.

.

Author: panaaaaas! *guling2an di lantai*

Giotto: AUTHOR! *nangkring diatas badan Author tiba-tiba*

Author: PEGI LU JAUH-JAUH BULE NISTA! PEGI! PEGI! *timpuk bata*

Giotto: *dalem ati* gue bakal gangguin fic lu sampe gue dapet peran and J.c* muahahahahahahahaha ohok! Ohok! *BOFF!* *ilang pake bom asep*

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Malem minggu.

Ralat. Malam minggu adalah untuk mereka yang pacaran atau punya pacar (baca: uke atau seme). Mukuro tidak lagi mengenal malam minggu setelah diputusin sama Tsuna. Yang dia kenal sekarang adalah Sabtu malam. Di Sabtu malam yang mencekam bak malam Jumat itu, Mukuro mengubek-ubek lemari pakaiannya. Ia mengambil dan mengenakkan kaos V neck berwarna ijo motif tentara, jaket baseball warna putih dan biru tua ala cowok ganteng yang ada di iklan F*tami 17, legging super ketat motif jerapah dengan gambar-gambar lain yang tidak jelas, ditambah boots dari kulit uler warna emas. Haknya 15 cm. Jambul na—indahpun tidak lupa dihiasi mahkota bunga dan glitter-glitter.

Kayak dandanan kalo mau mangkal di Taman Lawang.

Papi Daemon yang syok dan kejang-kejang liat dandanan anaknya yang asusila dan tidak senonoh melebihi personel Trio M*can, hanya bertanya dengan nada super nyantai.

"Mau kemane, nak?"

"Mau nonton konser, pi." Jawab Mukuro super excited.

"Konser?" si papi Daemon menaikkan alis. "Konser apaan?"

"SUJU." Jawab si Mukuro lagi. "Suster Judes. Boyband dari Korea itu lho, pi! Yang personelnya ganteng-ganteng beudd…"

"Dimane?"

"di YOUTUBE, pi."

Krik.

Krik.

"Yaudah, baek-baek ya." kata si papi pala semangka. "Jangan bikin gaduh."

Super krik.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kur,"

Panggilan yang lebih mirip untuk sebutan ayam kate yang sedang sakau dan kabur dari kandangnya itu diutarakan oleh papi kita yang berponi ala buat tropis, Papi Daemon. Saat pintu kamar Mukuro diketok, anaknya yang tidak lain tidak bukan adalah bujang buah tropis itu sedang asyik masyuk dengan video Youtube dikamarnya.

"SORI SORI SORI SORI…." Iapun bersenandung sambil joget-joget. "LIMA KALI KAU SELINGKUHI AKUUUUUU! AAAAKKUUUUU SUDAH TAK TAHAN LAGIIIII! MENDINGAN KU, STOP SAMPAI DISINIIII!"

"Mukuro?" panggil sang papi.

"JANGAN NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP….."

Mukuro masih terus ngomong NGAREP NGAREP NGAREP NGAREP…saat ia membukakan pintu kamar untuk papinya. Sang papi yang lama-lama bete ngedengerin Mukuro berbunyi NGAREP NGAREP NGAREP…..terus, membekap mulutnya dengan hak sepatu boots kulit uler emasnya sendiri.

"Bawel banget sih lu. Bikinin minum gih." Kata si papi jutek.

"Minum?" Mukuro mengerutkan celana leggingnya yang super ketat. Eh, alisnya maksud gue.

"Minum. Ada cowoknya si Chrome lagi ngapel."

Mukuro membuatkan teh manis anget sambil berpikir keras: siapa cowok bernyali besar yang sudi datang ngapelin adeknya? Pasti si Chrome Dokuro yang imut dan manis udah bilangin pacar-pacarnya kalau kalau mereka datang (apalagi kalo wajah mereka imut dan lucu) pasti tidak akan kembali dalam keadaan suci. Entah diraep sang kakak, atau lebih parah—disado sama si papi.

Saat Mukuro hendak mengantarkan minum, ia ternganga. Tidak sadar gelasnya pecah dan iler dari mulutnya tumpah kemana-mana.

"Gimana dress baruku, Enmakun?"

Kozato Enma, salah satu uke terimut dengan sikap malu-malu dan kelihatan begitu enak untuk diraep (eh?) yang kali ini sedang main ke rumah Chrome dengan kedok terselubung cuma menangkupkan kedua tangannya dibawah dagu.

"You're beautiful, beautiful, beautiful….." katanya dengan tampang oh-sangat-uke-sekali….

"Ihh….Enmakun so sweet…." Kata Chrome dengan wajah blushing.

"Eh, Chrome-chan…." Kata Enma lagi. "Tau nggak, ada yang baru nih….."

"Apaaaaa?" tanya si Chrome penasan.

"Ini dia!" kata Enma sambil menunjukkan sebungkus biscuit. "Ore* es krim rasa cendol!"

"Hah? Cendooool~~" kata Chrome girang. Mereka berduapun makan biskut berasa ajaib itu dengan so sweet.

Mukuro, yang melihat ada belalang cungkring ngapelin adeknya langsung merasa panas. Bukan, bukan karena dia berani-beraninya ngapelin Chrome, tetapi BERANI-BERANINYA SI CHROME PUNYA PACAR YANG LEBIH IMUT DARI (MANTAN) UKENYA!

Ehm…..

"EH, BELALANG CUNGKRING!" Tunjuk Mukuro sok kece. "Mau ngapain kau kesini, heeeeh!?"

Entah kenapa Enma malah pasang kuda-kuda jurus bangau. "Aku lagi latihan, om! Ngahahahahaha…"

Mirip iklan Mie (tidak) sedap rasa kari kental yang iklannya anak-anak bocah lagi main bola.

Kampret.

"Punya modal ape lu ngapelin adek gue?!" Mukuro yang tak mau kalah pasang kuda-kuda jurus onta (?)

"5 KELEBIHAAAN!" Kata Enma sambil mengacungkan telapak tangannya kayak Sang Budha meskipun nggak mirip. Kalo dipikir-pikir mirip iklan salah satu bank ya?

"Cih, lima kelebihan doaaang." Mukuro tidak gentar sedikitpun. "Tunjukkin di mari!"

Enmapun berusaha tenang. Demi mendapatkan hati Chrome yang dia dambakan, dia harus menghadapi keganasan nanasnista ini.

Jurus pertama: gombal.

"Eum…..papa kamu dokter gigi ya?" kata Enma datar.

"Kok tauuuuuuuuuu?" kata Mukuro sok imut.

"Pantes. BAU JIGONG! NGAHAHAHAHAHA!"

Mukuro yang nggak terimapun membalas. "Papa kamu dokter hewan ya?"

"Nggak siiih! Papaku dokter bedaaaah." Kata Enma ngeles.

"Eh, kamu punya spidol, nggak?" Mukuro masih tidak menyerah.

Enmapun mengorek idung. Eh, mengorek kantong maksudnya. "Nggak punya."

"Kalo nomor hape punya?"

Saat mengorek kantong jaketnya, Enma berseru. "Eh, ada deng!"

Battle gombal dimenangkan oleh Enma.

Jurus kedua: ceng-cengan. (bagi yang nggak ngerti, ceng-cengan adalah saling ngatain)

"Beh, ajib banget nih gayanya bang Mukuro, kayak upil gajah." Kata Enma nyantai.

"Hehe, bisa aja, jigong onta." Balas Mukuro nggak mau kalah.

Giotto: *entah muncul dari mana* MASAK AEEER!

Enma+Author: BIAR MATEEENG!

Giotto: MASAK AEEER!

Enma+Author: BIAR MATEEENG!

Giotto: Makan sukro pake opak sama bihun. Eh, Mukuro! Kagak usah sok ganteng. Muka lu kayak sempak firaun!

Author: *ROFL*

Giotto: tuh, gue belain, Ma! *ngajak toss*

Enma: lu emang temen gue, le! *toss*

Mukuro yang benar-benar panas membara karena Enma mendapat bantuan ghaib masih tidak mau kalah. Iapun membalas.

"Dasar cabe rawit Cirebon." Katanya. Emang garing dan gak lucu.

Enma menanggapinya dengan datar. "Iya deh bang. Lu kayak Jastin Biber. Gua tau kok."

Mukuro menyeringai.

"Jastin Biber abis dilindes Sukhoi. Ngahahahahahahaha!"

Kalah telak.

Kampret.

Enma yang merasa simpatikpun akhirnya menari untuk menghibur hati Mukuro.

"don't cry…..dont be shy….kamu cantik apa adanyaaaa. Sadariiiiii syukuriiiiiiiiii dirimu sempurnaaaaaaaaa."

Entah kenapa goyangan ala girlband itu malah membuat Mukuro pingsan dengan hidung berdarah dan wajah mesum.

"Chibi chibi chibi…..hahahahaha!" tambah si Enma.

Dan yang paling nggak disangka: Enma itu fans berat cherr*belle alias twiboy.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Seperti salah satu kutipan dalam film yang bertemakan pocong itu juga pocong:

Saat kau galau, bershowerlah.

Dan memang itu yang dilakukan Mukuro. Showeran di kamar mandi. Setelah diputusin sang uke, dan diledekin abis-abisan sama twiboy yang mukanya lebih uke, runtuh sudah harga diri Mukuro jika emang punya.

"Liat aja, gue bakal bales dendam!" ikrar Mukuro.

Seperti apa balas dendamnya?

Saksikan dalam Putih Abu-abu episode berikutnya! #lho?!#

.

.

.

.

.

.

.

.

Enma: i love you baby baby baby alihkan padaku~~~ *goyang itik*

Giotto: J.c*! pokoknya J.c*******! *guling2*

Enma: it's a brand new day! *masih asik goyang2*

Giotto: J.c*! pokoknya J.c*******! *masih guling2*

Author: *kolaps akibat epilepsi mendadak*