Akira No Shikigawa : Bisa dibilang seperti itu, panti asuhan yang menampung anak-anak berbakat dibawah kekuasaan Namikaze Legion

: Sara tidak akan satu sekolah dengan Naruto, karena KSHS adalah sekolah khusus laki-laki

Bubble bee : Sebenarnya bukan terobsesi, tapi Naruto melihat sosok ibunya dalam diri Sara

Guest i : Klo soal tambah pairing sepertinya tidak bisa, lagipula fic ini tidak ber-genre romance. Dan Naruhaku? Disini Haku itu laki-laki, lagipula dianime-nya klo tidak salah gender Haku itu emang laki-laki kan

Yamaguchi Akane : Bisa dibilang seperti itu, semua anggota Namikaze Family pada error semua. Dan soal pertemuan Naruto dan Minato sepertinya belum bisa dijelaskan di chap ini. Emang sebelumnya author berniat untuk menjelaskannya di chap ini. Tapi karena tuntutan jalan cerita, akhirnya tidak bisa.

Den'Nara : Fic ini tidak jadi di discontinue

Summary : Ini bukanlah cerita sinetron yang didalamnya hanya menerangkan tentang masalah percintaan. Tapi ini adalah dunia nyata, dimana mereka yang memiliki kekuatan akan mendapatkan kekuasaan.

Disclaimer : Masashi Kishimoto Sensei

Pair : MAYBE

Genre : Friendship and Hurt/Comfort


CROWS ZERO

Sara POV

Tahun 2011, bulan 10, hari 24. Hari yang cukup cerah, setidaknya untukku. Oh ya, hari ini juga adalah hari pertamaku masuk sekolah, dan sekarang aku sudah resmi menjadi salah satu murid di Kirin High School. Alasan aku masuk Kirin adalah karena KSHS merupakan sekolah khusus laki-laki, jadi tidak mungkin aku masuk ke sana, kecuali jika menyamar menjadi seorang laki-laki. Tapi kupikir itu adalah ide yang sangat buruk.

Tidak hanya aku yang menjadi murid baru di sekolah ini, tetapi juga Shizuka, seorang murid baru pindahan dari Inggris, tepatnya dari Westminister Highschool. Hanya saja dia masuk di kelas 2-C, sedangkan aku di kelas 2-A. Bahkan sebelumnya Naruto juga sempat berkata kalau Shizuka adalah salah satu anak panti asuhan yang dibiayai langsung oleh Namikaze Family.

Bicara soal Namikaze Family, entah kenapa aku jadi penasaran dengan pembicaraan Naruto dan Minato-jisan. Tapi apa pun itu, kuharap semuanya baik-baik saja.

END Sara POV

...

Hari yang normal seperti hari-hari sebelumnya, mungkin itulah yang ada dalam pikiran Muku saat ini. Namun perhatiannya segera teralihkan oleh seorang perempuan yang memanggilnya, yang diketahui adalah Sara.

"Hai, bolehkah aku makan siang bersamamu? Lagipula satu-satunya orang yang kukenal dikelas ini hanya kau saja" seru Sara

"Tentu"

Sementara di kelas 2-C, terlihat Shizuka yang tetap tidak beranjak dari kursinya semenjak dia masuk. Tidak lama kemudian, gadis itu membuka bekal makanan yang dibawanya dan memakannya secara perlahan. Tidak ada seorang pun yang berada didalam kelas tersebut selain dirinya, walaupun begitu, sepertinya dia sangat menyukai keadaannya sakarang ini. Semenjak masih berada di Inggris, dia memang selalu seperti itu, selalu menyukai tempat yang hening. Jika dijelaskan secara logis, setiap orang memiliki tingkat konsentrasi yang berbeda dengan yang lainnya, yang membedakannya hanyalah faktor internal dan eksternal. Sejauh mana kemampuanmu dalam menyimpan data didalam memory otak kecilmu dan sejauh mana kamu bisa menginterpretasikannya. Tentunya semua itu tidak bisa terjadi begitu saja, dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk dapat menyalin semua data secara maksimal ke dalam otak kecilmu, dan tentunya salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah kondisi dimana tempatmu berada. Namun jika dilihat secara psikologis, tingkahnya itu seperti menjauhi pergaulan.

Sekarang sudah waktunya untuk pulang dan setiap murid mulai beranjak meninggalkan tempat duduknya, mereka berjalan dengan teratur meninggalkan ruangan kelas, ada yang langsung pulang, ada yang berencana pergi ke Game Center bersama teman sebayanya, serta ada juga laki-laki dan perempuan yang berjalan sambil bergandengan tangan. Semuanya memiliki kegiatan menyenangkan bersama. Sejenak berdiam diri, tapi akhirnya Shizuka langsung bergegas meninggalkan sekolahnya menuju ke suatu tempat, dan tepat didepan gerbang sekolah, dia berjalan melewati Muku dan Sara yang sedang asyik mengobrol. Tidak ada respon apapun yang terlihat dari kedua pihak, seolah mereka memang tidak mengenal satu sama lain.

Sementara itu di Konoha Senior High School terlihat SAC (Sabaku Army's Cooperation) yang terdiri dari Gaara, Hidan, Neji, Lee, Kimimaro, serta dua bersaudara Sakon dan Ukon sedang melakukan pertemuan di lapangan KSHS, mereka sedang menyusun rencana untuk menjatuhkan kekuasaan Namikaze Army's. Jika dilihat dari jumlah anggota yang dimiliki SAC sekarang ini, bisa dibilang mereka adalah Namikaze Army's kedua di KSHS. Diperkirakan jumlah SAC mencapai 150 orang lebih, ini merupakan sebuah prestasi tersendiri karena bisa mengumpulkan orang-orang yang memiliki cukup pengaruh di KSHS dan menyatukannya dalam sebuah kelompok bernama SAC dibawah kekuasaan Gaara. Bahkan Sora selaku ketua kelompok Tokaji menyatakan bahwa 'Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Baik Namikaze Army's maupun SAC, mereka memiliki pengaruh yang sama terhadap KSHS. Dan kita tidak bisa menentukan siapa penguasa tunggal selanjutnya selama mereka belum saling menjatuhkan satu sama lain'. Tidak hanya dihadiri oleh ketujuh anggota SAC diatas, tapi juga oleh 150 anggota lainnya, ini menandakan besarnya pengaruh kelompok tersebut di KSHS.

"Apa mereka serius akan melakukannya?" ucap Kiba yang merupakan anggota kelompok Tokaji dari balik jendela lantai dua

"Tentu saja, dan ini pasti akan menarik" balas Sora

"Tapi, lawan mereka adalah kelompok yang paling berkuasa di sekolah ini" lanjut Kiba

"Apa kau tidak melihatnya, Kiba? Sekarang SAC telah menjelma menjadi kelompok yang memiliki pengaruh yang sama dengan Namikaze Army's" kali ini Shino yang angkat bicara

"Selama satu tahun terakhir ini Namikaze Army's telah mendominasi KSHS, dan selama itu pula tidak ada satu kelompok pun yang berani melawan mereka karena perbedaan kekuatan yang terlalu jauh. Tapi sekarang ada satu kelompok yang berani melawan kekuasaan mereka, ini pasti akan sangat menarik" seru Sora

Sementara itu dihalaman belakang KSHS terlihat Naruto, Sasuke, Temujin dan Haku sedang bersantai bersama setelah jam pelajaran usai.

"Aku tidak percaya kau benar-benar melakukannya, Sasuke" seru Naruto sambil memegangi kerah baju Sasuke dengan air mata anime-nya

"Kau mengatakan hal itu lebih dari lima kali, dan itu membuat kepalaku sakit" balas Sasuke sambil melepaskan genggaman tangan Naruto dikerah bajunya

"Hahaha, jujur saja, aku juga tidak menyangka. Ini pertama kalinya aku melihatmu membawa bento buatan ibumu ke sekolah" seru Temujin

"Bukan aku yang meminta, tapi dia sendiri yang memaksaku untuk membawanya. Bahkan dia mengancam akan membakar habis seluruh pohon tomat yang telah kurawat selama ini jika aku tidak menuruti kemauannya" balas Sasuke

"Aku iri padamu, kau masih memiliki keluarga yang harmonis, Sasuke" ujar Haku

"Kalau begitu, ayo kita rayakan peristiwa keajaiban dunia ini dengan makan-makan. Tenang saja, kali ini Sasuke yang akan mentraktir kita bertiga" seru Naruto tiba-tiba dari arah belakang Sasuke

"Jangan berkata seenaknya" balas Sasuke dengan empat sudut siku-siku dikepalanya

Tidak lama kemudian terlihat dua orang murid KSHS yang sepertinya masih kelas 1 mendatangi Namikaze Army's, mereka berdua adalah bawahan langsung Temujin.

"Seperti yang sudah diketahui, Gaara, Hidan, Neji, Lee, Kimimaro serta dua bersaudara Sakon dan Ukon. Mereka semua berada dilapangan utama KSHS, aku tidak begitu yakin, tapi sepertinya mereka sedang mencari cara untuk menjatuhkan kekuasaanmu, Naruto-san" jelasnya

"Bagaimana menurutmu, Naruto?" ujar Temujin

"Sekali sampah, tetap saja sampah. Biarkan saja mereka bertindak sesukanya. Tapi jika mereka ingin menantang kita bertarung, maka kita akan meladeninya dengan senang hati" balas Naruto dengan evil smile-nya

"Setelah satu tahun menunggu, akhirnya sekarang ada juga kelompok yang berani menentang kekuasaan kita. Setidaknya, sekolah ini tidak membosankan lagi seperti saat-saat sebelumnya" ujar Temujin

"Itu karena kau selalu mengirim setiap orang yang menentang kekuasaan kita ke ranjang Rumah Sakit. Dan untuk sekarang, diantara ketujuh anggota inti SAC, siapa yang akan kau jadikan target sasaranmu?" balas Haku

"Sasaran ya? Kalau begitu, aku pilih Neji Hyuuga" balas Temujin dengan evil smirk sambil menjilat bibir bawahnya

"Hah dasar, jadi kalian berencana untuk menyelesaikannya sekarang juga" ucap Naruto tiba-tiba

Dengan cepat Sasuke, Temujin dan Haku langsung menyeret Naruto ke arah pohon sakura terdekat lalu mengikatnya disana.

"Woi apa-apaan ini, cepat lepaskan aku" seru Naruto

"Maaf Naruto, tapi sekarang bukan waktu yang tepat bagimu untuk menunjukkan taringmu" ucap Sasuke

"Ini namanya pemberontakan. Cepat lepaskan aku sekarang juga!" balas Naruto

"Tenang saja, kami akan membiarkan mereka sampai tiba saatnya mereka menantang kita. Bukankah itu sudah menjadi ciri khas kita, Naruto" ucap Sasuke yang sudah berjalan membelakangi Naruto dengan diikuti yang lainnya sambil mengangkat tangan kanannya, pertanda sampai jumpa untuk hari esok.

"ITU JUGA AKU TAHU, TAPI BAGAIMANA AKU BISA PULANG DENGAN KEADAAN YANG SEPERTI INI" teriak Naruto, namun hasilnya sia-sia saja karena mereka sudah menghilang dari pandangannya.

Tidak terasa satu jam telah berlalu semenjak kepergian para pemberontak laknat itu, dan sekarang Naruto masih terikat dipohon sakura ini. Bukan tanpa alasan mereka meninggalkannya dalam keadaan terikat seperti ini, dengan fakta bahwa ia adalah petarung terkuat dengan tingkat intelijen tertinggi di Namikaze Army's, membuatnya ditakuti dan dihormati oleh lawan maupun kawan.

"Hah, apa yang harus kulakukan sekarang? Dia pasti marah karena aku pulang telat lagi" ucap Naruto entah pada siapa

Tidak terasa hari sudah semakin sore dan Naruto masih terikat rapi dipohon sakura belakang sekolah, ia dapat memastikan kalau sudah tidak ada siapapun lagi dilingkungan ini, kecuali mungkin penjaga sekolah. Ya, hanya itu satu-satunya harapan Naruto sekarang.

"Namikaze-san"

Entah karena sudah bosan dengan keadaannya sekarang, sampai-sampai Naruto tidak menyadari ada seseorang yang berdiri dua meter dari tempatnya berada. Bukan jawaban yang diberikan, Naruto hanya melihat siapa orang yang memanggilnya. Beberapa detik kemudian Naruto langsung merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah lepas dari ikatan tersebut. Baru setelah itu ia menanyakan maksud kedatangan gadis tersebut menemuinya.

Hari 24, pukul 16.13. Saat ini Naruto dan gadis yang tadi menolongnya, yang tidak lain adalah Shizuka sedang berada di Ichiraku Ramen, tempat yang biasa dikunjungi Naruto setelah pulang sekolah. Tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka berdua memakan pesanannya dalam keadaan hening, dan tidak lama kemudian Naruto keluar dari kedai tersebut disusul Shizuka.

Sementara itu di Konoha Park's Arena, terlihat Temujin yang berdiri seperti menunggu kedatangan seseorang. Ya, seseorang yang akan ia kirimkan ke ranjang rumah sakit tidak lama lagi. Untuk urusan seperti ini ia memang selalu sabar menunggu, siapa pun lawannya, berapa pun jumlahnya, seperti apa pun statusnya, baik laki-laki atau perempuan tidak ada pengecualian. Tidak lama kemudian, orang yang ditunggunya terlihat sedang berjalan sendirian didepan matanya.

"Akhirnya kau datang juga, sampah" ucap Temujin sambil menjilat bibir bawahnya

Setelah itu ia langsung berjalan ke arah Neji sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Sedangkan Neji hanya berdiri diam saat melihat salah satu anggota Namikaze Army's menghadang jalannya.

"Maaf mengganggu perjalananmu, tapi aku tidak memiliki pilihan lain selain mengirimmu ke ranjang rumah sakit, dasar sampah" ucap Temujin dan setelah itu terlihat 30 orang lebih yang merupakan anak buah Temujin keluar dari tempat persembunyiannya.

"Jadi ini yang dilakukan oleh Namikaze Army's, menyingkirkan setiap lawan-lawannya. Kalau kau memang memiliki keberanian, kenapa kau tidak bertarung denganku satu lawan satu?" balas Neji

"Aku tidak mau mengotori tanganku hanya untuk melawan sampah sepertimu" seru Temujin

Baik satu lawan satu melawan Temujin atau pun melawan orang-orang yang kini mengepungnya, kedua-duanya merupakan pilihan yang sulit, apalagi setelah berhembus kabar yang menyatakan bahwa Temujin seorang diri berhasil mengalahkan dua orang senior KSHS, atau tepatnya mantan murid KSHS, Sasori dan Deidara.

"Terima saja kenyataannya, Hyuuga Neji" ucap Temujin kemudian meninggalkannya begitu saja

Sementara itu yang bersangkutan hanya bisa mendecih dan yang terjadi selanjutnya adalah Neji terkapar diatas tanah dengan luka lebam hampir disekujur tubuhnya.

Dilain tempat, kini Naruto sudah berada didepan pintu apartemennya. Setelah mengumpulkan segenap keberanian yang ada dalam dirinya, perlahan ia mulai mengetuk pintu tersebut. Beberapa detik kemudian pintu itu pun terbuka dan menampakkan sosok yang tidak lain adalah imouto-nya sendiri.

"Selamat datang" seru Tamamo

Naruto yang merasa heran pun hanya diam saja dan berjalan masuk dibelakang sosok tersebut sambil mencoba menerka berbagai kemungkinan kenapa Tamamo tidak marah padanya, padahal ia pulang lewat dari jam sekolahnya. Baru saja ia memilah berbagai kemungkinan yang ada, matanya sudah disuguhkan oleh seorang anak laki-laki berambut hijau spike dengan mata kuning menyala. Dilihat dari perawakannya, sepertinya ia seusia dengan imouto-nya.

"Siapa dia?" ucap Naruto dengan nada tidak suka

"Oh, namanya Shukaku. Namun aku dan teman-teman dikelas lebih sering memanggilnya Shu" seru Tamamo yang kini berada disamping Naruto

"Begitu" hanya itu balasan dari Naruto

Setelah itu, Tamamo langsung meninggalkan mereka berdua untuk membuatkan minum. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Bahkan Shu tidak berani untuk menatap pemuda pirang tersebut, kabar tentang Namikaze Army's tentu saja tidak asing lagi. Apalagi semua orang dikelasnya sudah tahu kalau Tamamo adalah adik dari ketua kelompok tersebut, dan kini orang yang berada dalam pikirannya itu duduk disampingnya.

"Jadi kau adalah teman sekelas Tamamo?" ucap Naruto sambil duduk santai dan menaikkan kakinya ke atas meja dihadapannya

"I-iya, Naruto-san" jawabnya gugup

"Biar kuberitahu satu hal, jika kau sampai memiliki hubungan lebih dari sekedar teman dengan imouto-ku. Akan kupastikan hidupmu tidak akan tenang" ucap Naruto tepat ditelinga Shu dengan seringainya. Sedangkan yang bersangkutan dipastikan saat ini sudah tegang dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

'Semoga saja aku masih bisa pulang dengan selamat' ucap Shu dalam hatinya

"Wow, aku tidak pernah menyangka. Kau bisa langsung akrab dengan nii-san, Shu" ucap Tamamo yang datang tiba-tiba sambil membawakan minuman untuk mereka berdua

"Tentu saja, lagipula Shu adalah tipe orang yang enak untuk diajak ngobrol" balas Naruto seenaknya

"Benar kan Shu?" lanjut pemuda pirang tersebut, sedangkan Shu hanya menganggukkan kepalanya dengan raut wajah yang tegang

Kemudian mereka bertiga melanjutkan kegiatannya masing-masing, tepatnya Tamamo dan Shu mengerjakan tugas kelompok mereka, sedangkan Naruto lebih memilih diam sambil memperhatikan mereka berdua, perlahan sebuah senyuman tipis pun terukir diwajahnya.

Sementara itu dikediaman Uchiha, terlihat Mikoto yang bergegas menuju ke salah satu kamar putranya, dia tahu bahwa putra bungsunya itu memang selalu pulang dan pergi seenaknya, bahkan tanpa memberi kabar apapun. Namun kali dia ingin memastikan sesuatu. Bagi kebanyakan orang, memberikan bekal bento kepada anaknya adalah sebuah hal yang biasa. Namun bagi dirinya, hal tersebut merupakan salah satu cara untuk memperbaiki hubungan keluarga dengan putra bungsunya itu. Kini Mikoto sudah berada dikamar putranya dan pandangannya langsung tertuju pada sebuah benda yang terletak diatas meja belajar Sasuke, sebuah kotak bekal yang sudah dicuci bersih dengan secarik kertas diatasnya. Mikoto kemudian mengambil kertas yang berisi pesan tersebut lalu membacanya.

'Bekal yang dibuat kaa-san memang enak. Aku tidak memaksa untuk membuatkannya lagi untukku. Tapi, terima kasih untuk bekalnya.

Sasuke'

"Tentu saja, aku akan membuatkannya lagi dengan senang hati" ucap Mikoto dengan senyum yang mengembang dibibirnya

Berbeda dengan anggota Namikaze Army's yang lain, sekarang Haku sedang berbelanja untuk keperluannya sehari-hari. Walaupun telah diadopsi oleh Zabuza, ia memang selalu sendiri. Apa boleh buat, pekerjaan ayah angkatnya itu memang memakan waktu siang dan malam. Sebagai satu-satunya anggota FBI yang ditugaskan di Jepang, mengharuskannya untuk bekerja ekstra. Jika dibandingkan dengan ketiga rekannya, Haku merupakan sosok pemuda yang masih menyimpan misteri. Bahkan sejak pertama kali ia bergabung dengan Namikaze Army's, tidak ada seorang pun yang pernah melihatnya bertarung, selain itu tidak ada satu orang pun yang tahu bagaimana cara ia bertarung dan sejauh mana kemampuan yang dimilikinya. Yang diketahui darinya hanyalah, ia adalah seorang yang handal dalam bela diri kendo.

Sedangkan untuk anggota Namikaze Army's yang lain, yaitu Temujin. Setelah memberi pelajaran pada Neji Hyuuga, sekarang ia berada disebuah cafe yang letaknya empat blok dari Konoha Park's Arena bersama lima orang anak buahnya.

"Neji Hyuuga, berani-beraninya sampah laknat sepertimu menantang kekuasaan kami" ucap Temujin kemudian kembali meminum kopi miliknya

Tidak terasa hari sudah berganti malam, semua orang pun mulai menghentikan aktifitas mereka untuk beristirahat dan kembali melanjutkannya di esok hari. Begitu pula dengan Tamamo yang kini sedang menyiapkan makan malam untuk dirinya dan satu orang lagi yang tinggal bersamanya. Sementara itu, Naruto tetap asyik duduk diatas sofa dengan sebuah laptop VAIO dipangkuannya.

"Onii-san, makan malam sudah siap" seru Tamamo

Tidak lama kemudian Naruto langsung menutup laptop miliknya dan bergegas menuju meja makan, mereka berdua memakan makan malamnya dalam diam. Kini waktu telah menunjukkan pukul 20.24 dan Naruto tetap setia bersama laptop miliknya, sementara Tamamo duduk disampingnya sambil menonton TV.

"Nii-san!"

"Hm"

"Onii-san!"

"Ada apa?"

"Apa kemarin malam tou-san datang?"

"Ya, ia datang pukul 23.59, tepatnya satu menit sebelum hari senin tiba"

Sedangkan Tamamo hanya cemberut mendengarnya, percuma saja menahan kantuknya sampai jam 23.00, dan akhirnya dia harus menyerah pada pukul 23.39.

"Lalu apa yang kalian berdua bicarakan?"

"Hanya pembicaraan antara ayah dan anak, tidak kurang tidak lebih, Oh ya, tou-san juga menanyakan keadaanmu, dan kujawab kau baik-baik saja. ."

Setelahnya Naruto langsung menutup laptopnya dan mematikan TV tiba-tiba yang pada akhirnya mendapatkan protes dari Tamamo.

". . sekarang waktunya untuk tidur"

"Mou, onii-san. Tapi aku masih bisa bertahan sampai pukul 22.00"

"Tidak ada alasan, sekarang pergilah tidur"

Tamamo hanya bisa merengut, kemudian dia berjalan ke arah Naruto lalu tba-tiba menendang kakinya hingga yang bersangkutan mengaduh kesakitan.

"Apa yang kau lakukan baka chibi?" ucap Naruto yang masih meringis kesakitan

"Kau terlalu banyak aturan, baka onii-san" balas Tamamo yang kemudian berjalan ke arah pintu kamar tidurnya

Didepan sebuah minimarket, tepatnya di daerah timur konoha. Terlihat Gaara, Hidan beserta Lee sedang membicarakan tentang keadaan Neji yang saat ini masih tergeletak diranjang Rumah Sakit. Bisa dilihat raut kekesalan yang terpampang jelas dari wajah ketiganya.

"Namikaze Army's, mereka tidak bisa dimaafkan" ucap Lee

"Tidak kusangka, mereka bergerak lebih cepat dari yang kubayangkan. Dengan keadaan Neji yang sekarang, jelas-jelas kerugian berada dipihak kita. Walaupun kita sekarang memiliki jumlah anggota yang sama dengan mereka, tapi itu percuma saja jika kita kehilangan salah satu pion utama kita" seru Hidan

"Aku pasti akan menjatuhkan kekuasaannya di KSHS ini" ucap Gaara

Keesokan harinya terlihat Tamamo yang sudah rapi mengenakan seragam sekolahnya. Namun ada yang aneh pagi ini, karena sejak tadi dia belum melihat sosok Naruto.

'TOK TOK TOK' terdengar ketukan dipintu kamar Naruto

"Nii-san, apa kau sudah bangun? Nanti kesiangan loh" seru Tamamo

Beberapa saat kemudian terlihat Naruto yang keluar dengan mengenakan pakaian bebas, bukan seragam sekolahnya. Melihat imouto-nya yang keheranan, akhirnya Naruto mencoba menjelaskan maksudnya.

"Maaf ya Tamamo, hari ini aku tidak akan masuk sekolah. Aku sudah menghubungi Sasuke tadi malam untuk mengizinkanku hari ini dan hari berikutnya, karena ada hal yang ingin kuketahui di Touhoku"

"Dari dulu kau selalu berbuat seenaknya, kau itu memang selalu egois, nii-san. Tapi tenang saja, aku bisa menjaga diri kok"

"Terima kasih atas pengertiannya, jika kau kesepian, kau bisa tinggal bersama Sara. Dan soal kau bisa menjaga diri, jujur saja aku tidak mencemaskanmu, justru yang kucemaskan adalah orang-orang yang akan mencelakaimu"

Tamamo yang mendengarnya hanya bisa menggembungkan kedua pipinya, lagipula siapa yang berani mencoba mencelakai seorang psicopath mengerikan seperti dia. Justru yang Naruto khawatirkan adalah Tamamo tidak bertindak terlalu berlebihan jika memang ada orang yang ingin mencelakainya.

TBC