Sial! Ini menyedihkan. Seorang laki-laki muda yang mendapat julukan Evil Prince begini bisa luluh hanya dengan berhadapan degnan seorang gadis mungil berambut hitam dengan mata foxy-nya yang menghipnotis. Membuatku selalu merona malu karenanya. Ini salah! Amat salah! Seharusnya dia yang begitu. Bukan aku.

ARGH! Bagaimana ini? Bagaimana para hyung mengetahuinya?

Mereka pasti tertawa habis-habisan.

.

.

Paparazzi © Kazuma B'tomat

Warning : KyuMin GS

Kazuma House Production present…

.

.

Lagi. Aku melihatnya tertawa bersama dua perempuan di sepanjang koridor kampus, memasukki kelasnya di lantai empat. Senyumnya manis, itu kesan pertama yang kudapat darinya. Setelah empat bulan lebih menjadi stalkernya, bukan hanya senyumnya saja yang memukau. Tapi semua yang ada padanya.

Namanya Lee Sungmin. Kebanyakan orang memanggilnya Sungmin atau Minnie. Dia masuk dalam jurusan design. Dia memiliki kembaran, namanya Lee Ryeowook yang tadi berjalan di sebelahnya. Dan seorang teman yang bernama Kim Kibum.

Dia bukan tipe perempuan feminim, tapi bukan juga tipe yang tomboy. Kebanyakan aku melihatnya memakai baju yang seakan asal saja dia ambil dan memiliki warna yang bertabrakan. Seperti hari ini. Kaos pink dan jaket kuning. Rambutnya hitam lurus sepunggung dan dibiarkan tergerai. Tidak ada makeup di wajahnya, setidaknya menurut pengamatanku.

"Hoi, Magnae Setan!" panggil suara yang sudah sangat kukenal. Donghae hyung. Tangannya dengan cepat mengacak-acak rambutku.

Aku meliriknya dengan death glare. "Apa maumu, Ikan?" tanyaku tanpa memperdulikan sopan santun. Sebodo amat dengan sopan santun, lagian siapa suruh mengacak-acak rambut yang sudah kutata dan kuusahakan supaya tidak berubah bentuk dari pagi ini.

"Menjadi stalker, huh?" tanyanya tepat sasaran.

Aku bungkam, tidak menjawab. Menjawab pun hanya akan menjadi bulan-bulanan mereka–Leeteuk, Donghae, Siwon, Kangin, Hangeng, Yesung, dan Shindong–di dorm Super Junior.

Oh ya, aku belum bilang, aku adalah Cho Kyuhyun. Anggota dari boyband Korea, Super Junior. Aku adalah member termuda di sana. Aku sudah lulus kuliah. Dan bagaimana aku bisa mengetahui tentang Sungmin? Waktu itu, dia mengikuti tes masuk di sini. Dan tidak sengaja aku melihatnya. Beberapa minggu setelah itu, mulailah aku menjadi stalkernya.

Hari ini kami bertujuh, minus Siwon hyung, diundang mengisi acara di kampus ini. Makanya, tidak kusia-siakan saat ini untuk melihat Sungmin.

"Ayo kembali ke sana. Kangin sudah kesal setengah mati mencarimu yang hilang tiba-tiba!" kata Donghae yang mendahuluku kembali ke tempat di mana mobil mereka diparkir. Dengan ogah-ogahan, kuikuti langkahnya.

Ketika sampai di mobil mereka, anggota Super Junior berdiri mengelilingi sesuatu yang menarik perhatianku. Donghae, laki-laki yang memiliki napa panggilan Ikan itu, dengan cepat berlari menuju mobil, tidak ingin ketinggalan berita. Sementara aku masih berjalan santai tanpa memperdulikan tatapan dari mahasiswi-mahasiswi yang melihatku tanpa penyamaran sedikitpun.

"Ini pacarku," kata Yesung memperkenalkan seorang gadis yang kurang lebih mirip dengan Sungmin, hanya saja memiliki rambut kecoklatan bergelombang sepundak yang ditutupi topi. "Namanya Ryeowook. Lalu ini Kibum, temannya." Yesung menunjuk gadis berambut hitam yang dikuncir kuda, berkaca mata, dan memiliki wajah datar. He? Bagimana bisa ada gadis dengan wajah sedatar itu? Sama sekali tidak ada manis-manisnya. Bahkan saat diperkenalkan oleh Yesung, dia sama sekali tidak tersenyum.

"Dan ini kakaknya Wookie, Sungmin." Yesung menunjuk gadis yang sudah tidak asing di mataku.

Entah mengapa, perutku terasa sakit berada dalam jarak sedekat ini dengan gadis itu. Dia masih menunjukkan cengiran lebar dan deretan gigi putihnya yang seperti kelinci. Kakiku terasa lemas seketika. Seperti malaikat.

Angel and Evil, huh?

Tiba-tiba manager kami datang dan menyuruh kami untuk segera masuk ke mobil karena habis ini masih ada kegiatan. Hah… benar-benar menghancurkan momen saja. Tapi mau bagaimana lagi, kami hanya bisa menurut. Tapi sempat-sempatnya saja Si Yesung hyung mencium pipi kekasihnya.

Andaikan hal yang sama terjadi juga padaku.

.

.

.

.

.

"Hei, Si Magnae Setan itu ke mana?" tanya Kangin yang tidak melihat Kyuhyun sedari pagi, bahkan saat sarapan pun tidak. Padahal jam di dinding bahkan sudah menunjukkan tengah hari.

Dari depan TV, Donghae menjawab, "Paling main PSP," lalu kembali memakai keripiknya. "Biasanya juga begitu, kan?"

Meskipun kebencian Kangin pada magnaenya yang kalau sudah jahil itu sampai ke ubun-ubun, tetap saja dia mengkhawatirkan laki-laki berusia dua puluh tiga tahun itu. Dia coba ketuk pintunya. "Hei, Bocah!" panggilnya, tapi tidak ada jawaban.

Donghae pun segera menaruh bungkus keripiknya, dan mendekati Kangin yang ada di depan kamar Kyuhyun. "Cho Kyuhyun!" panggil Donghae sambil mendekatkan telinganya ke pintu. Tidak ada suara sama sekali. "Apa mungkin dia mati?" tanyanya polos.

Kangin panik. "Ah! Mana mungkin!" Dia menggedor-gedor pintu kamar Kyuhyun dengan tidak sabaran. "Magnae Setan! Kau kenapa! Ya! Buka pintunya!

CEKLEK…

Kyuhyun keluar dengan rambut berantakkan seperti orang baru bangun tidur. Di tangannya juga masih memegang PSP hitam kesayangannya. "Kalian apa-apaan sih? Aku baru tidur tadi pagi tahu! Enak aja dibilang mati!"

Dengan tidak manusiawi dan tanpa menunggu jawaban dari kedua hyungnya itu, Kyuhyun membating pintu dan kembali tidur. Sementara Kangin dan Donghae melongo, lalu memandang satu sama lain.

"Kita nggak seharusnya khawatir berlebihan pada setan itu," kata Donghae menuju tempatnya semula, kembali memakan keripiknya. "Dia begitu juga gara-gara game gilanya."

Kangin merasa menyesal telah mengkhawatirkan magnaenya sampai berlebihan. Manusia itu masih saja bisa mengerjai orang dengan cara sepolos itu, rutuknya sambil berlalu ke dapur. Tahu begitu, kubiarkan saja dia di kamar tanpa makan seharian.

.

.

.

.

.

Tempat ini tidak layak untuk ditempati dan disebut sebagai kamar. Baju-baju kotor bekas pakai berserakan di mana-mana, begitu pula dengan sampah bekas karet penghapus, kaus kaki, dan kertas-kertas yang terlihat masih baru. Bahkan Yesung yang suka berjalan saat tidur, tidak mau masuk ke kamar magnaenya itu.

Sementara Kyuhyun masih betah tidur-tiduran di atas kasur yang acak-acakan. Tangannya tidak memegang PSP kesayanganya, dan malah memegang sebuah kertas denga foto seorang gadis di sana. Matanya tidak berkedip, dan malah menyusuri wajah sang objek foto.

"Hei, Lee Sungmin, sebentar lagi kau akan jadi milikku," ucapnya entah pada siapa sambil menunjukkan evil smirk kebanggaannya.

To Be Continue

940 words

Hahaha… ini fic pertama saya di fandom ini. Maaf kalo OOC, karena saya bukan ELF, tapi nekad bikin beginian.

Sign,

Uchiha Kazuma Big Tomat

Finished at:

Monday, June 18, 2012

06.55 P.M

Published at:

Monday, June 18, 2012

07.10 P.M

Paparazzi © Kazuma House Production ® 2012