Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : Romance, Drama
Rated : M

.

.

.

Chapter 1

.

.

Drap Drap Drap

Derap kaki menapak di jalanan Kota Konoha. Seorang gadis berambut pink sebahu berlari tergesa-gesa sambil menjinjing tas belanjaan yang berisi bahan makanan untuk esok hari. Malam ini tampak sunyi, gadis itu berlari melewati perumahan di kawasan HI.

Di lain sisi seorang pemuda berjalan dengan langkah gontai. Kemeja putih yang dikenakannya terlihat kusut, dan 3 kancing atas terbuka. Sehingga memperlihatkan dada bidang yang sungguh atletis.

Gadis berambut pink berlari dan belok ke kanan. Tapi ...

.

.

.

BRUKK BRAKK

.

.

"Aduh!"

"Ukh! Shit."

Rupanya gadis itu bertubrukan dengan pemuda yang tampak berpenampilan berantakan. Belanjaan yang dibawa gadis itu berserakan di sana-sini.

"Hei! kalau jalan pake ma-, Eh?" kata-kata gadis itu terhenti dan terheran. Tak disangka pemuda itu menatap tajam ke arah gadis itu.

"Eh, k-kenapa kau memandangiku begitu," kata gadis itu ketakutan.

Pemuda itu tak menjawab, tapi hanya gerak tubuh saja. Wajah pemuda itu semakin dekat ke arah wajah gadis itu.

BLUGHH

"Kyaaa!" jerit gadis itu, karena pemuda itu memanggul tubuh gadis itu.

.

.

.

.

BRAKK

"Uhk!" pekik gadis itu. Karena pemuda itu menghempasnya ke sofa panjang.

Pemuda itu membawa gadis itu ke apartemen miliknya.

'Ah, pemuda itu sangat tampan. Eh! Kenapa dia membawaku ke sini,' batin gadis itu.

"Apa yang kau lihat," ujar pemuda itu sambil lepas kemejanya.

"Hei, kau berniat melepas baju di depan seorang gadis! Kenapa kau membawaku ke si-Kyaaa! Da-Hmpp," teriakan gadis itu tertahan, karena pemuda berambut raven itu membekap mulut gadis itu dengan tangannya.

Kenapa gadis itu tadi menjerit? Jawabannya adalah pemuda itu melepas celana boxer yang dipakainya di depan gadis itu.

.

.

"Jangan berteriak. Kamu mau tahu kenapa aku membawamu ke sini?" ucap pemuda tersebut.

Gadis itu mengangguk dan harap-harap cemas.

"Aku ingin menikmati tubuhmu," gumamnya menyeringai.

DEG

Gadis itu terkaget tak percaya, dan...

PLAAK

Tamparan mulus mendarat di pipi pemuda itu sebelah kiri.

"Dasar pemuda rendahan! Baru bertemu langsung main kotor!" ketus gadis itu, kemudian berlari ke arah pintu. Tapi...

GREEP

"Kyaaa! Lepas apa yang kamu lakukan!" gadis itu berteriak dan berontak.

"Jangan takut, aku tak akan bermain kasar..." gumam pemuda itu.

"Kumohon, jangan..." pinta gadis itu ketakutan.

BRAKK

Gadis itu terhempas ke dinding, lalu pemuda itu mengurungnya dengan kedua tangannya. Lalu pemuda itu menciumi tengkuk gadis itu penuh nafsu.

"Egh~, hentikan ugh~" ucap gadis itu diiringi desahan. Namun pemuda itu tak peduli dengan ucapan gadis itu.

'Sebentar lagi, kamu akan merasakan kenikmatan yang tak terduga.'

'Kami-sama, tolong aku. Ugh~, pemuda ini sungguh kurang ajar. Aku tidak mau kehilangan kesucianku. Aha!' batin gadis berambut pink, Sakura mendapat ide.

Pemuda berambut raven, saat ini berusaha melepas pakaian Sakura. Tapi masih menciumi tengkuk Sakura dan memberikan kiss mark di sana-sini.

'Bersiaplah pemuda mesum. Rasakan ini!' batin Sakura bersiap-bersiap melancarkan aksinya.

"HYAAH!" seru Sakura menendang titik lemah dari pemuda itu.

"Akhh!" pekik pemuda itu sambil memegang 'itu' nya, yang tadi ditendang Sakura.

"Yes! Rasakan akibatnya pemuda rendahan. Sampai jumpa, jaa-ne!" Sakura tampak ceria lalu melangkah pergi.

"Hei! Tunggu! Dasar gadis sialan. Cih! Menyebalkan," geram pemuda itu, Sasuke.

.

.

.

.

Tak berapa lama Sakura sampai di apartemennya. Dengan menaiki taksi.

"Hh...Hh...Hh..." Sakura terengah-engah.

"Akhirnya aku bisa kabur juga. Pemuda itu mengerikan, dia tampan sih, tapi dalamnya bejad."

Sakura tinggal sendiri di apartemen, sedang kedua orang tuanya di kota Suna.

Sakura POV

BRUK

Aku mendudukan diri di kasur empukku. Lalu aku mengambil cermin kecil.

"Uh, sampai merah gini. Bagaimana besok di kampus, bisa-bisa dikatai tidak-tidak," ucapku melihat tengkuk putihku yang kini dipenuh bercak merah.

"Akh! Pemuda aneh, menyebalkan. Awas kalau sampai ketemu lagi, kubikin babak belur!" jeritku frustasi.

End Sakura POV

.

.

.

Keesokan harinya, Sakura berangkat ke kampus. Ada yang berbeda dari penampilan Sakura. Ya, dia pakai syal berwarna pink di lehernya.

'Aku takut kalau ada yang tahu kalau leherku banyak bercak merahnya,' batin Sakura berjalan di koridor kampus dengan perasaan was-was.

"Sakura!" seru gadis berambut pirang panjang diikat satu.

"Eh! Ino," ujar Sakura kaget.

"Sakura, tidak biasa kamu pakai syal?" tanya gadis berambut pirang, Ino.

"Eh, aku hanya..."

"Kamu sakit, Sakura," lanjut Ino menyentuh dahi Sakura.

"Ti-Tidak! Aku sehat, kok," sela Sakura.

"Lantas kamu kenapa? Kalau kamu tak sakit," timpal Ino penasaran.

"Gomen, aku ke toilet dulu," Sakura berlari menuju toilet.

'Aku harus tahu, apa yang disembunyikan Sakura,' batin Ino curiga.

.

.

.

.

Di dalam Toilet wanita...

"Hah~, Ino mulai curiga. Apa yang harus kulakukan. Dalam waktu dekat pasti akan ketahuan, tidak mungkin aku terus memakai ini terus. Sekarang 'kan sedang musim panas, pakai syal terus 'kan gerah," gumam Sakura yang melepas syalnya.

Kriett

'Eh, ada yang datang. Aku harus pakai syal la-Ino!' batin Sakura terkejut.

"Sakura, lehermu banyak bercak merah!" ucap Ino kaget.

"A-Aku kema-"

"Siapa yang melakukan ini padamu?" tanya Ino mendekat ke arahku.

'Gawat, apa yang harus kukatakan,' Sakura tampak kebingungan.

"Hayo, sama siapa, nih?" goda Ino.

"Maksudmu apa?" heran Sakura.

"Kalau boleh tahu siapa orangnya, kenalin dong," lanjut Ino.

"Eh! Aku belum punya pacar," sela Sakura.

"Pelit! Ya, sudah aku ke kelas dulu. Jaa-ne!" pamit Ino.

BLAMM

"Grr, dasar Ino Pig!" geram Sakura.

.

.
Di luar gedung kampus Senior Universitas Konoha, yang Sakura tempati. Mobil Sport berwarna merah , berhenti tepat di depan gerbang itu. Tampaklah pemuda berambut raven keluar dari mobil itu.

" Kyaaaa! Lihat pemuda itu, tampan sekali!" seru gadis berambut merah panjang, Sara.

"Iya, dia keren sekali. Waw, apalagi dadanya yang bidang itu, jadi ingin menyentuhnya!" sahut gadis berambut coklat sebahu, Matsuri.
Pemuda yang dibicarakan itu adalah Sasuke, yang kini berjalan ke gedung kampus itu.

.
.

Drap Drap Drap

Sakura berlari di sepanjang koridor kampus untuk sampai kelasnya. Tapi,...

.

BRUUK

.

"Aduh! Kalau ja-eh?" ketus Sakura sambil menyentuh hidungnya yang tampak memerah, namun kata-katanya terhenti dan kaget.

"Tak kusangka kita bertemu bertemu lagi, dengan cara yang sama," suara datar keluar dari mulut pemuda berambut raven, Sasuke.

"Kyaaa! Pemuda mesum! Kenapa bisa di si-"

"Tidak perlu seheboh itu," Sasuke membekap mulut Sakura dengan tangannya.

"Hmpp, Hmmpp!" Sakura berusaha melepaskan bekapan Sasuke, tapi gagal.

"Sst, tenanglah..." bisik Sasuke di telinga Sakura. Itu membuat Sakura merinding, dan ditutup matanya rapat-rapat.

'Aku harus membawanya keluar dari sini,' batin Sasuke menengok ke kanan ke kiri.

DUUK

Sakura membulatkan matanya, namun kemudian tertutup kembali. Akibat pukulan di tengkuknya, karena ulah Sasuke. Alhasil Sakura pingsan, dan Sasuke mengangkatnya ala bridal style.

.

.

.

.

Tbc_

Author Note :

Gomen, aku masih newbian. Aku mencoba fict sasusaku yang rated M. Aku paling lemah sama pendiskripsian. Maka dari itu aku minta saran, concrit dan review-nya. ^_^