Summary : Lee Sungmin memang aneh, itu kata semua orang yang melihat sikap pendiamnya. Tapi Cho Kyuhyun jauh lebih aneh karena bisa-bisanya tertarik dengan namja aneh seperti Lee Sungmin.

.

Pairing : Cho Kyuhyun x Lee Sungmin

Disclaimer : KyuMin saling memiliki. Kkkk~

Warning : YAOI, Typo(s), DLDR!

.


Kim Woonkie

Present,

Take Care of My Strange Boy


.

Pandangan orang-orang terhadap Lee Sungmin selama ini sungguh berbanding terbalik dengan pemikiran Kyuhyun sendiri. Tidak ada kesan aneh, berandalan, cuek atau dingin yang Kyuhyun lihat dari diri Sungmin seperti yang orang-orang katakan. Malah sebaliknya, Sungmin terlihat begitu manis di mata Kyuhyun. Sungmin yang cantik, Sungmin yang indah.

Dan Kyuhyun tak perlu berpikir ulang untuk menyukai sosok tersebut. Yah, dia menyukai—ah ani, Kyuhyun mencintai Sungmin. Ia menyadarinya saat tak sengaja menabrak Sungmin di koridor sekolah seminggu yang lalu. Dan selama itu pula Kyuhyun memulai aksinya untuk mendekati Sungmin, untuk dilirik Sungmin lebih tepatnya.

Seperti saat ini, Kyuhyun tengah berada di kantin bersama HaeHyuk couple. Disaat dua namja berbeda sifat itu sibuk dengan dunia mereka masing-masing, begitu pula dengan Kyuhyun. Namja berambut agak ikal itu terlihat sangat 'betah' memperhatikan Sungmin yang duduk di sudut ruangan kantin, sendirian.

Walaupun sendirian, Sungmin tampak menikmati kesendiriannya itu. Dengan sesekali Sungmin membalik halaman demi halaman komik Jepang di tangannya, dan di depan namja berambut blonde itu—tepatnya di atas meja—juga terdapat susu kotak dan roti melon.

'Tuk!'

Kyuhyun melotot saat melihat ada gumpalan sampah yang terbang dan jatuh saat mengenai bahu Sungmin. Murid-murid lain yang melihat hal itu sontak tertawa puas, sementara Sungmin hanya diam dengan wajah datarnya, membuat Kyuhyun geram. Hell! Mereka memperlakukan Sungmin sudah seperti tempat sampah! Dan apa-apaan itu? Murid lain ikut melempar sampah ke arah Sungmin! Woy! Tempat sampah yang asli tepat di sampingmu, bodoh!

Tak tahan. Akhirnya Kyuhyun bangkit berdiri dari kursinya. Eunhyuk yang duduk di depannya kontan menoleh, dan langsung memasang wajah bingung saat Kyuhyun pergi meninggalkannya dengan membawa makan siangnya.

"Y-YA! Kyuhyun-ah! Kau mau kemana!" Teriak Eunhyuk heran. Pertanyaannya tersebut tidak didengar Kyuhyun. Sepupunya itu terus berjalan dengan santai.

"Biarkan saja, Hyukkie. Mungkin dia mau pindah dan makan bersama temannya yang lain." Ujar Donghae kalem.

"Hem, mungkin sa—YA! Apa yang dilakukannya!" Eunhyuk kembali berteriak. Matanya melotot kaget saat melihat ulah yang Kyuhyun lakukan. Magnae itu ternyata berjalan ke arah meja Sungmin dan duduk tepat di samping Sungmin.

"Cho Kyuhyun.."

.

.

Kyuhyun refleks tersenyum saat tidak ada lagi yang melempar sampah ke arah Sungmin saat ia duduk di samping namja manis itu. Dan kini, sebagai gantinya, seluruh pasang mata yang berada di kantin saat itu tengah menatap dirinya dengan berbagai macam ekspresi. Mereka heran karena melihat Kyuhyun yang duduk di samping Sungmin. Terlebih lagi, Kyuhyun itu siswa populer. Kenapa dia sudi duduk bersama Sungmin yang aneh itu? Batin mereka bertanya-tanya.

"Ya! Cho Kyuhyun-ssi! Hati-hati kau duduk di sampignya! Nanti kau bisa ketularan aneh." Salah satu siswa di kantin itu menegur.

"Ne, Kyuhyun-ssi. Sebaiknya kau duduk bersama kami saja." Seorang yeoja ikut memanggil Kyuhyun. Diikuti oleh siswa-siswa yang lainnya. Hey, siapa yang tidak ingin dekat dengan namja populer itu? Selain wajah Kyuhyun yang tampan, Kyuhyun juga memiliki otak yang cerdas. Selain itu, Cho Sooman—kakeknya dan Eunhyuk—juga merupakan pendonor keuangan terbesar di Chansung HS ini. Tak heran banyak orang yang bertekuk lutut padanya.

Mendengar ucapan tak masuk akal murid-murid tersebut, Kyuhyun hanya bisa tersenyum sambil kembali menyantap makan siangnya. Dasar bodoh, batin namja itu.

'Sret..'

Kyuhyun kontan menoleh saat melihat Sungmin yang tiba-tiba berdiri. Kyuhyun langsung menahan tangan Sungmin sebelum namja itu pergi.

"Mau kemana?" Tanya Kyuhyun.

"Temani aku di sini. Aku tidak terbiasa makan seorang diri."

Gemas. Itulah yang dirasakan Kyuhyun karena Sungmin yang terus-terusan diam. Dari awal Kyuhyun melihat Sungmin, tidak sekalipun ia melihat Sungmin bersuara. Membuat Kyuhyun penasaran. Seberapa merdukah suara namja bersurai pirang ini?

"Disini saja." Entah apa yang dipikirkan Sungmin sehingga ia menurut saja saat Kyuhyun menuntunnya untuk kembali duduk. Sungmin juga diam ketika Kyuhyun menyentuh kepalanya untuk mengambil sampah berupa bungkusan permen di sana.

"Cih, sebodoh apa mereka itu sehingga tidak bisa membedakan yang mana kepala orang atau bukan." Omel Kyuhyun. Ia kembali menyantap makan siangnya, sedikit terburu-buru karena takut Sungmin akan pergi meninggalkannya.

Sungmin yang melihat hal itu hanya bisa diam—lagi. Wajah stoic-nya melirik Kyuhyun sekilas, kemudian menghela napas pelan lalu melanjutkan aktifitasnya yang sempat terhenti—membaca komik.

.

"Awal yang bagus Cho Kyuhyun-ssi!"

'Sret!'

Eunhyuk menoleh refleks, "YA KIM KIBUM! Sejak kapan kau di sini?" Tanyanya setengah berteriak pada sosok namja mungil yang duduk di kursi Kyuhyun tadi.

Kibum yang sedari tadi memperhatikan Kyuhyun dan Sungmin, menatap teman seperjuangannya di club dance itu dengan tampang innocent.

"Aku? Sudah dari tadi kok, Hyuk."

.

.

"Kenapa diam?"

"..."

"Kenapa kau diam saja saat orang-orang itu melemparimu dengan sampah?"

"..."

"Melihat kau yang hanya diam, membuatku berpikir—"

"Apa urusannya denganmu?" Sungmin mendelik tak suka pada namja yang berdiri di depannya saat ini. Namja dengan tampang yang membuat Sungmin muak. Tampang sok baik, sok peduli padanya. Dan namja itu juga sudah lancang mengikuti Sungmin ke halaman di samping lapangan sekolah. Sungmin yang selalu datang dan duduk sendirian di bawah pohon besar di sana kini 'ditemani' oleh Kyuhyun.

Ck, siapa sih namja ini? Tiba-tiba saja mendekatiku?

"Jangan coba-coba untuk mendekatiku lagi." Suara Sungmin terdengar sangat dingin, dan mata foxy besarnya menatap Kyuhyun tajam.

"Berhenti mengikutiku lagi, brengsek. Jangan kira aku tidak tahu dengan semua ulah yang sudah kau lakukan. Berhenti meletakan barang-barang tak penting di lokerku! Berhenti mengikuti kemanapun aku pergi dan berhentilah menatapku dengan tatapan sok baikmu itu!"

Dan skak mat! Kyuhyun terdiam, tidak bisa bersuara karena mendengar ucapan Sungmin barusan.

Kyuhyun memang sangat menginginkan mendengar suara namja bermarga Lee itu tapi bukan dengan nada sinis dan perkataan pedas seperti ini!

"Min, aku-" Kyuhyun mendengus melihat Sungmin yang sudah pergi meninggalkannya. Namja tampan itu mengacak rambutnya frustasi. Ia tak menyangka akan sangat sesulit ini mendekati Sungmin.

'Puk,'

"Jangan putus asa, Kyuhyun-ssi. Sungmin-hyung begitu karena dia belum pernah mengenalmu sebelumnya."

Kyuhyun tersentak saat seseorang menepuk pundaknya. Dia menoleh dan mendapati namja mungil berdiri di sampingnya.

"Kibum?"

"Kau harus bekerja keras! Sungmin-hyung itu aslinya sangat baik. Kau hanya perlu bersamanya terus agar Sungmin-hyung menyadari keberadaanmu dan mengakui bahwa kau itu bukan orang jahat! Arraseo? Ne, HWAITING, KYUHYUN-SSI!"

Kibum mengepalkan tangan mungilnya di udara. Matanya berapi-api penuh semangat dan sedetik kemudian dia sudah berlari pergi meninggalkan Kyuhyun.

"Di-dia kenapa?" Gumam Kyuhyun, sweatdrop dengan tingkah aneh Kibum yang selalu datang dan pergi tiba-tiba.

.


.

'Kau dimana, Magnae? Cepat pulang!'

Kyuhyun menghela napas melihat sederet kalimat yang tertera di layar iPhone hitamnya. Ya ampun, kenapa Eunhyuk itu sangat brother complex sekali? Kyuhyun baru keluar selama 10 menit dan disuruh pulang? Cih, you kidding me, Lee Hyukjae. Sepupumu itu bukan namja berusia 3 tahun lagi. -_-

Yah, saat ini Kyuhyun tengah berjalan-jalan sore di taman kota dekat apartement-nya. Namja tampan itu tidak betah di rumah. Telinganya sudah panas mendengar ceramah Eunhyuk mengenai masalah di sekolah tadi. Eunhyuk juga tak berhenti bertanya ini-itu tentang Sungmin membuatnya sakit kepala saja.

"Untung saja tatapan itu tidak bisa melukai orang, Kyuhyun-ssi. Jika saja bisa, aku dapat memastikan kalau kau akan bergeletak tak berdaya karena ditatap lapar oleh yeoja-yeoja yang duduk di seberang sana."

Kyuhyun sukses tersedak air yang diminumnya saat mendengar suara Kibum yang tiba-tiba terdengar. Namja bersurai coklat pendek itu melotot ke arah namja seputih salju di depannya dimana ada Kibum yang tengah memakan es krim vanilanya dengan polos. YA! Sejak kapan namja berpipi tembam itu berada di sini!

"Apa yang kau lakukan di sini, KIM KIBUM?" Memberi penekanan pada dua kata terakhir, Kyuhyun menatap Kibum tajam. Serius! Kebiasaan Kibum yang selalu muncul tiba-tiba bisa membuatnya terkena serangan jantung.

Kibum menjilat es krimnya, "aku sedang jalan-jalan bersama Siwonnie, eh, gak sengaja ngeliat kau sedang nongkrong di cafe ini. Yah, jadinya aku nyusul." Namja dengan rambut hitam legam itu menjawab santai. Ia melirik ke sampingnya yang ternyata ada namja lain yang duduk di sana, Choi Siwon—ketua OSIS di Chansung HS.

Alis Kyuhyun terangkat sebelah, "ka-kalian sedang apa?" Tanyanya hati-hati.

"Kami? Tentu saja kencan. Ini sudah satu bulan kami jadian lho~" pamer Kibum lagi dan Kyuhyun sukses sweatdrop mendengarnya.

.

.

Kyuhyun menghela napas untuk kesekian kalinya hari ini. Bagaimana tidak, setelah moment pertamanya dengan Sungmin tadi pagi yang jauh dari kata romantis, sekarang dia malah harus melihat secara live pasangan yang sedang mabuk kasmaran. Tepat di depan matanya, Kibum membuka mulutnya lucu agar Siwon segera menyuapinya steak yang tadi mereka pesan.

"AH!" Kibum tiba-tiba berteriak yang membuat Kyuhyun terkejut.. lagi.

Dengan mulut yang penuh makanan, namja manis itu menatap Kyuhyun, "aku lupa memberitahumu sesuatu, Kyuhyun-ssi!" Serunya.

"Soal apa?" Kyuhyun menanggapi malas. Tangannya sibuk mengelus dada pasca terkejut tadi.

"Sungmin-hyung! Dia ada di sekitar sini, tadi aku bersama Siwonnie melihatnya di toko buku!" Ujar Kibum kelewat semangat sampai makanan di mulutnya berhamburan keluar.

"Bummie.." Tegur Siwon seraya mengusap sudut bibir Kibum yang nyengir-nyengir tak jelas.

Kyuhyun melihatnya memutar bola mata bosan. Dasar sok pamer kemesraan, batinnya. Namun sedetik kemudian namja tampan itu tersenyum. Kyuhyun berdiri dari kursinya dan beranjak keluar cafe.

"Gomawo, Kim Kibum." Ujarnya dengan seringaian.

Hanya satu tujuan Kyuhyun saat ini, yaitu menemui Lee Sungmin-nya.

.

.

Kyuhyun tersenyum lebar. Menemukan sosok Sungmin di toko buku yang super luas dan ramai ini tak begitu sulit baginya. Terima kasih untuk rambut blonde Sungmin yang tampak mencolok dan terlihat satu-satunya di sana.

Kyuhyun menghampiri Sungmin yang berada di rak bagian komik-komik. Namja Lee itu terlihat sibuk membaca komik di tangannya, hingga tidak menyadari ada orang yang tak sengaja menabrak rak di depannya karena berdesak- dengan pengunjung lain dan hal itu membuat rak tersebut agak oleng.

Mata Kyuhyun melebar saat melihat rak yang tampak oleng itu lama-lama memiring hingga akhirnya terjatuh.

"MIN!"

'BRAK!'

Suara keras tiba-tiba terdengar di toko buku tersebut, disusuli pekikan para yeoja yang terkejut karenanya. Sungmin lah satu-satunya yang paling terkejut di sana. Mata bulatnya terbelalak, seluruh pandangannya dipenuhi sosok Kyuhyun yang terpejam di depannya.

"K-kalian berdua.. Gwaenchana?" Tanya salah satu pengunjung, tampak cemas, "Y-YA! Kalian semua! Kenapa diam? Bantu mereka cepat." Ucapnya lagi pada para pengunjung yang lain.

Sungmin yang melihat hal itu hanya bisa diam, lebih tepatnya tidak tau harus bicara atau berbuat apa. Mata foxy-nya masih tertuju pada Kyuhyun yang memeluk tubuhnya erat—mengabaikan orang-orang yang membantu dengan menyingkirkan rak buku yang menimpa dirinya—ah, ralat, tubuh Kyuhyun.

"Ya, anak muda. Kalian tidak apa-apa?" Tanya seorang wanita paruh baya yang membuat Sungmin tersadar.

"A-a.." Sungmin menoleh namun sedetik kemudian kembali menatap Kyuhyun. Posisi mereka berdua saat ini tengah terduduk di lantai, dengan kini Sungmin yang memegangi Kyuhyun.

"Temanmu kenapa? Dia baik-baik saja 'kan?" Tanya wanita paruh baya itu lagi.

"Mollayo.." Jawab Sungmin, "ta-tapi dia tidak bergerak.. Mungkin pingsan."

"Mwo? Jinjja? Aissh.. Kalau begitu cepat bawah dia ke rumah sakit!"

"N-ne.."

.

.

Putih. Adalah hal pertama yang dilihat Kyuhyun saat manik onyx-nya terbuka. Bau obat-obatan khas rumah sakit juga dapat dirasakan indera penciuman namja tampan itu.

Mengerang pelan, Kyuhyun memegangi kepalanya yang terasa sangat nyeri. Sedikit heran, ternyata dia sedang berada di rumah sakit karena seingatnya tadi tengah berada di toko buku. Toko buku?

"Sungmin!" Seru Kyuhyun tiba-tiba sambil beranjak bangun, namun tubuhnya kembali terhempas ke tempat tidur karena nyeri di kepalanya semakin menjadi.

"Akh.." Ia meringis.

"Pabbo."

Mata Kyuhyun yang sempat tertutup langsung terbuka kembali saat suara yang sudah sangat dikenalinya terdengar. Ia menoleh ke sumber suara dan menemukan Sungmin tengah berjalan menghampirinya. Namja manis itu duduk di kursi samping ranjang Kyuhyun.

"Kepalamu mengalami pendarahan kecil dan memar karena tertimpa rak juga buku-buku hard cover di toko buku tadi." Jelas Sungmin seakan menjawab kebingungan Kyuhyun.

Kyuhyun yang mendengarnya ber-oh ria.

"Kau sendiri tidak apa-apa 'kan? Ada yang sakit?" Pertanyaan Kyuhyun barusan mengundang helaan napas oleh Sungmin. Sungmin tidak habis pikir dengan namja yang baru sadar dari pingsannya itu. Bagaimana mungkin Kyuhyun menanyakan keadaan Sungmin padahal yang terluka jelas-jelas adalah dirinya sendiri?

Bocah ini baik atau bodoh sih? Pikir Sungmin. Baik? Hem, kau mulai berpikir Kyuhyun itu baik, Lee Sungmin?

"Kau sudah sadar 'kan?" Tanya Sungmin balik, dan Kyuhyun mengangguk dengan tampang bodoh.

"Kalau begitu aku mau pulang." Tambahnya lagi sambil berdiri. Melihat hal itu sontak Kyuhyun bangun dan menghampiri Sungmin, menahan lengan namja berambut blonde itu, mengabaikan kepalanya yang masih menjerit sakit.

"Mau apa lagi?" Sungmin menghela napas lelah. Mencoba meredam emosi mengingat orang inilah yang telah menyelamatkannya.

"Kau sudah mau pulang? Kenapa cepat sekali?"

"Untuk apa lagi aku berada di sini sedangkan kau sendiri sudah sadar? Sudahlah, aku mau pulang."

"Ani," Kyuhyun menghalangi jalan Sungmin, namja tampan itu melirik jam di tangannya.

"Masih jam 4 sore. Kita jalan-jalan dulu, ne?" Tawarnya dengan tersenyum lebar.

Sungmin mengernyitkan dahinya, "Mwo?"

"Ah, sudahlah. Ayo pergi. Kita kembali ke taman. Kajja!" Ajak Kyuhyun sambil menggenggam tangan kanan Sungmin yang diam. Namja berambut blonde itu memijit dahinya lelah sambil menghela napas panjang.

"Apa sih maunya bocah satu ini?" Gumamnya. Yang anehnya tidak melawan sama sekali saat Kyuhyun mengeratkan tautan jari-jari mereka.

.

.

"Jadi, kita mau kemana dulu?" Tanya Kyuhyun dengan nada antusias pada Sungmin yang berdiri di sampingnya.

Sungmin yang mendengar kata 'kita' lantas memutar bola matanya malas, "kita? Kau saja yang pergi. Aku mau langsung pulang." Ujarnya sambil menyentak tangan Kyuhyun.

"Mwo? Shireo! Kau belum mengucapkan 'terima kasih' padaku mengenai kecelakaan tadi, Min." Seru Kyuhyun sambil kembali mengambil tangan Sungmin untuk digenggamnya.

"Terima kasih? Oke, terima kasih sudah menyelamatkanku tadi." Sungmin memberikan penekanan pada kata 'terima kasih', "dan berhentilah memanggilku 'Min' seperti itu! Dan tanganku—lepaskan!" Serunya lagi yang mulai emosi.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Dengan santai namja tampan itu mengeratkan genggamannya.

"Tidak. Aku tidak perlu ucapan terima kasih yang seperti itu. Temani saja aku hari ini dan akan kuanggap itu tanda terima kasihmu padaku."

"Dalam mimpimu, bocah." Cibir Sungmin yang mulai geram. Hingga tanpa sadar sebuah tinju dari tangannya yang bebas mendarat di wajah tanpan Kyuhyun.

.


TBC


.

Akhirnya bisa updet juga.. fiuh~ Maaf klo chap ini (amat sangat) jelek, soalnya otak saya ini sangat susah utk diajak berkerja sama sehingga feel yang dicari juga suka susah didapat #alasangakmasukakal

Oke, fic ini tamat satu chap lagi yang artinya 3shoot! Chap 3 nya udh diketik setengah jd sekitar 3-4 hari lagi baru bisa updet. Dan mengenai fic yang lain, mohon bersabar~ Sumpah, saya akhir-akhir ini buntu ide untuk melanjutkannya *nangiskejer*

OH IYA! *nepukjidat* soal penampilan Sungmin itu bayangin aja rambut blonde Min yg sekarang tp di fic ini rambut nya agak panjang seleher ampir nyentuh bahu jd bisa di ikat kuncir gitu dan pakaian yang Min kenakan banyangin juga pakaian anak-anak gothic atau emo yg warnanya kebykan wrn hitam, dan pink ituloh.. dan Min suka pake aksesoris berkesan gothic atw emo saat di sekolah juga seperti gelang, cincing atau anting. Makanya kesan Min di sini beda dengan yang lainnya sehingga di bilang aneh.

Ngerti? Iya! Pasti ngerti! Dan jangan lupa add saya di fb ya ^^ Jolanda Arya dan tolong invite pin saya 28012D83 saya kekurangan teman yg suka Kpop di sana -_-

.

Happy Brithday Ury LEADER, ury ANGEL WITHOUT WINGS a.k.a Park Jungsoo a.k.a Leeteuk! SA-RANG-HAE-YO PARK-JUNG-SOO! *cipokbasah*

.

.

Sign,

Kim Woonkie

[at Monday, 02th July 2012, 10.20 WIB]