Disclaimer :

Super Junior belongs to ELF, God and their parents

But this story is MINE! :D

Genre : Romance, Humor, Friendship

.

Rate : T (?)

.

Pair : HaeHyuk, slight KiHyuk (Friendship), SiBum, KyuMin

Warning : OOC, Garing, Typo(s), Cerita Pasaran, YAOI!

.

Don't like, Don't read!

.

.

First Boyfriend (HaeHyuk Version)

.

.

.

Chapter 4

Hyukjae POV

Sudah sekitar 15 menit aku menyusuri koridor sekolah baruku yang ternyata sangat luas ini bersama Kyuhyun. Yup, Kyuhyun yang tadi baru saja berkenalan denganku yang notabane adalah adik dari seorang Lee Donghae. Ketua OSIS menyebalkan yang sudah berani membuatku kesal pagi tadi. Aish, betapa sialnya hari pertamaku di sini. Tapi aku harap ikan cucut itu tak akan menggangguku lagi untuk hari-hari selanjutnya, karena aku tentu saja menginginkan masa-masa SMA yang indah dan tentram, bukan malah masa-masa yang kelam dan menyebalkan.

"..kkie..Eunhyukkie.." dan tiba-tiba aku merasakan seseorang menepuk pundakku seraya melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku, yang ternyata adalah seorang Cho Kyuhyun. "Kau melamun ya?" tanyanya.

"Haha..i-iya." jawabku kikuk.

"Jangan melamun terus, nanti kau bisa kerasukan loh." candanya yang entah kenapa membuatku sedikit ngeri.

"Ya! Candaanmu tidak lucu!" ujarku kesal seraya mencubit lengannya pelan.

"Aaaw, memang tidak. Siapa bilang lucu? Kau ini aneh, haha." tawanya.

"Ya, ya terserahlah. Jadi sekarang di mana aulanya?" tanyaku mulai tak sabaran karena sudah dari tadi aku hanya terus menyusuri koridor yang terasa tak berujung ini.

"Sudah dekat kok, tuh." tunjuknya pada sebuah ruangan berpintu cukup besar yang tepat berada di seberang tempat kami berdiri sekarang.

"Oh, yang itu. Ya sudah aku masuk dulu ya?" baru aku hendak berlari menuju aula, aku merasa ada sesuatu yang menarik lenganku. Dan yah tentu saja Kyuhyun yang melakukannya. Aku pun langsung menoleh padanya dan menatapnya dengan tatapan 'Ada apa?'.

"Perlu kuantar?" tawarnya.

"Tidak usah, lagipula kau kan sudah mengantarkanku sampai sini." tolakku karena tidak ingin merepotkan Kyuhyun lagi.

"Ayolah, sekalian aku ingin bertemu dengan hyung-ku." tawarnya lagi dan kali ini dengan sedikit memaksa. Aku yang tak ingin membuang waktu pun hanya mengangguk sebagai persetujuan. Kami pun dengan segera berlari menuju aula untuk err…bertemu dengan ikan cucut tadi lagi.

.

.

.

Dan di sinilah kami sekarang. Kami sedang berada tepat di depan seorang Lee Donghae yang tentu saja masih dengan lagaknya yang sok ketampanan itu. Kalau saja dia bukan hyung-nya Kyu, aku tidak akan sudi bertatapan muka lagi dengannya.

"Hyung! Bagaimana penyambutannya? Sudah selesai ya?" tanya Kyuhyun pada Donghae seraya memperhatikan aula yang kini sudah kosong. Yah tidak benar-benar kosong, karena masih ada beberapa orang─yang sepertinya sama-sama murid baru di sini.

"Iya. Memangnya kenapa, Kyu?" balasnya balik bertanya sambil terseyum yang menurutku uh sangat menjijikkan itu.

"Tidak hanya bertanya. Hehe, berarti temanku satu ini sudah terlambat dong?" tanya Kyuhyun sambil melirik kearahku dan aku langsung menatapnya tajam.

"Ya begitulah." jawabnya dengan nada santainya seperti biasanya. Aku pun hanya memutar kedua bola mataku karena bosan melihat lagaknya itu. "Dan biasanya kalau siswa baru itu terlambat, akan dapat hukuman loh." dan mataku kontan membulat saat kata-kata itu meluncur dari mulutnya. Dan dapat kudengar Kyuhyun terkikik geli melihat responku barusan.

"Yah! Berhenti tertawa atau kupukul kau, Kyu." ancamku kesal dan tanpa sadar aku mem-poutkan bibirku.

"Hyukkie, jangan menggodaku." ucap ikan cucut ini tiba-tiba.

"Menggodamu? Aku? Yang benar saja." balasku.

"Bibirmu itu menggoda, Hyukkie. Kau tidak sadar ya?" ucapnya lagi dan aku berani bersumpah kalau kali ini ia kembali memamerkan cengirannya yang sangat aku benci.

"Ya! Berhenti menggodanya hyung! Apa kau tidak lihat kalau wajah Eunhyuk sudah memerah begitu?" dan kini Kyuhyun pun malah membuatku makin kesal dengan candaannya barusan. Tapi tentu saja aku hanya diam dan pura-pura tidak mendengarkan sama sekali percakapan hyung dan dongsaeng-nya yang juga sama-sama gila.

"Oh, benarkah? Ah, maafkan aku Hyukkie baby. Aku tidak tahu kalau aku membuatmu menjadi malu." ucap ikan ini lagi sambil berpura-pura memasang wajah bersalahnya. Dan apa tadi dia bilang barusan? Hyukkie baby? Ya ampun. Aku rasa ia memang benar-benar gila.

"Hahaha, ya sudahlah hyung. Aku pergi dulu ya. Aku masih ada sedikit urusan." pamit Kyuhyun yang tentu saja membuatku menatapnya horror. "Kenapa Hyuk? Ada sesuatu di wajahku?" tanyanya.

"Ti-tidak." jawabku. Aish, Kyuhyun terkutuk! Kau ingin meninggalkanku dengan orang ini? Hyung tersayangmu yang dari tadi menatapku dengan tatapan laparnya? Kau menyebalkan Kyu.

"Oh baiklah. Oya hyung, kau bilang tadi siswa yang terlambat akan mendapat hukuman kan?" tanya Kyuhyun lagi.

"Nae. Wae?" angguknya.

"Jangan memberi Hyuk hukuman yang terlalu berat ya? Kasian dia, kan masih murid baru. Nae?" pinta Kyuhyun yang entah kenapa malah membuatku berpikir kalau ucapannya barusan malah memiliki makna yang berlainan.

"Hm. Tenang saja. Dia 'aman' bersamaku." dan kini Donghae sudah berdiri tepat di sampingku dan merangkul pundakku. Setelahnya Kyuhyun pun pergi begitu saja.

Normal POV

Hyukjae kini hanya diam membatu di tempatnya. Ia sama sekali tidak berani menatap wajah orang yang berada di sampingnya. Kenapa? Ya tentu saja karena dia takut kalau nanti tiba-tiba Donghae melakukan hal yang aneh-aneh terhadapnya.

"Hyukkie baby, kau kenapa bisa terlambat, hm?" tanya Donghae dengan suara se-seductive mungkin sambil mengelus pipi Hyukjae lembut.

"Bukan urusanmu." jawab Hyukjae ketus.

"Hyukkie baby kau tidak boleh bicara begitu padaku. Aku kan hanya ingin tahu saja." ucap Donghae.

"Kalau begitu kau tidak perlu tahu." kembali Hyukjae menjawabnya ketus.

"Bisakah sekali saja kau bersikap ramah padaku? Aku saja sudah mulai bersikap ramah padamu." ucap Donghae sambil memanyun-manyunkan bibirnya yang tentu saja membuatnya benar-benar mirip seperti ikan, yah seperti itulah pendapat Hyukjae yang melihatnya.

"Pffft… Hahaha! Apa-apaan dengan ekspresi wajahmu itu? Benar-benar mirip ikan!" ledek Hyukjae sambil tertawa.

"Ikan? Well, ikan yang tampan tentunya. Iya kan, Hyukkie baby?" balas Donghae narsis.

"Hei aku tidak bilang kalau kau tampan kok. Dasar narsis." ledek Hyukjae lagi. 'Persis seperti adiknya.' tambahnya dalam hati.

"Baik, baik, terserah Hyukkie baby saja mau memanggilku apa." ucap Donghae sambil tersenyum. Yap, senyum yang telah membuat banyak yeoja di sekolah itu mimisan dan pingsan karena kehabisan banyak darah.

Dan tanpa Hyukjae sadari, kini wajahnya memanas dan memerah. "I-iya." balasnya singkat. "Err…Donghae." panggil Hyukjae pada Donghae yang tentu saja membuat sang empunya nama menjadi terkejut. Ya jelas saja terkejut, Hyukjae yang dari tadi memanggilnya dengan sebutan 'ikan amis', 'ikan cucut' atau pun sebutan ikan lainnya, barusan memanggilnya dengan namanya sendiri, bukan lagi dengan sebutan ikan.

"Kenapa Hyukkie?" tanya Donghae dengan nada semanis mungkin.

"Ba-bagaimana dengan hukumanku?" tanya Hyukjae takut-takut ia akan di beri hukuman yang berat dan aneh-aneh.

Donghae terlihat berpikir sebentar, "Kau mau hukuman yang bagaimana? Yang berat atau ringan?" tanya Donghae sambil menatap Hyukjae.

"Memangnya kalau yang berat itu bagaimana?" Hyukjae mulai sedikit terlihat ragu.

"Seperti yang sedang di lakukan mereka itu." tunjuk Donghae pada beberapa murid yang tadi di lihat Hyukjae dan Kyuhyun. Dan dapat Hyukjae lihat kalau hukuman mereka sangat melelahkan. Mulai dari mengepel lantai aula hanya dengan sapu tangan dan juga tissue, menyikat lantai dengan sikat gigi, dan juga mengeringkan lantai dengan kipas tangan biasa. 'Kapan selesainya kalau mau membersihkan aula dengan cara seperti itu?' batin Hyukjae merana.

"Kalau yang ringan?" tanyanya lagi.

Bibir Donghae terangkat dan kembali terbentuk sebuah cengiran di bibir tipis namun seksi miliknya itu. Dengan segera Donghae pun menarik Hyukjae untuk keluar dari aula dan mengajaknya ke tempat yang tentu saja Hyukjae tidak tahu.

"Mau kemana?" tanya Hyukjae.

"Ke kantin. Aku lapar." jawab Donghae singkat.

"Hukumannya?"

"Akan kuberitahu di sana." dan Hyukjae hanya mengangguk kecil.

.

.

.

Kini Donghae dan Hyukjae sedang duduk di salah satu meja kantin sekolah mereka. Saat ini kantin terlihat sangat sepi karena memang sekarang belum waktunya istirahat. Donghae terlihat dengan lahap memakan makanan pesanannya─roti sandwich potongan besar dan segelas susu coklat. Sedangkan Hyukjae hanya bisa memperhatikan cara makan Donghae yang terbilang berantakkan itu dengan tatapan tidak percaya. Yah bagaimana bisa seseorang yang tadi terlihat sangat berlagak di depannya dan suka tebar pesona itu kini makan dengan saus yang belepotan dan juga remah-remah roti yang menempel di sudut bibirnya. Oh ayolah, bahkan Hyukjae yakin kalau anak SD bisa memakan sandwich itu dengan lebih baik di banding Donghae.

"Sunbae.." panggil Hyukjae pelan.

"Hm? Hada hapa haby? (Ada apa baby?)" tanya Donghae dengan mulut yang masih terisi penuh dengan sandwich itu.

"Aish, kalau makan itu yang benar dong. Masa sampai belepotan begini." Hyukjae yang tak sabaran pada akhirnya membersihkan mulut Donghae dengan tissue. Yang tentu saja membuat Donghae tersenyum.

"Wah, aku tak menyangka kau sangat perhatian padaku Hyukkie." cengirnya dan mengedip nakal pada Hyukjae. Hyukjae yang melihatnya langsung menatapnya dengan tatapan membunuh dan membuang mukanya untuk menutupi kebodohannya barusan.

'Yah! Kenapa kau malah baik padanya Hyukjae? Bisa-bisa dia makin ke-pede-an lagi.' rutuk Hyukjae dalam hati.

"Hei, baby." kali ini Donghae yang memanggilnya.

"Hn? Apa?" balas Hyukjae tanpa memperdulikan panggilan baby yang di tujukan padanya itu.

"Bagaimana kalau aku memberi hukumannya sekarang? Kau tidak keberatan kan?" Donghae perlahan berdiri dari kursi yang ia duduki dan kemudian ia terlihat berdiri tepat di samping Hyukjae. Hyukjae menatapnya dengan pandangan bertanya-tanya.

"Kau mau aku melakukan apa?" tanya Hyukjae penasaran.

Seringaian terlihat di wajah tampan milik Donghae. Namun ia segera menghilangkannya sehingga Hyukjae sama sekali tidak sadar kalau Donghae mempunyai rencana yang sedikit licik untuknya.

"Well, bagaimana kalau hukumannya menjadi namja chinguku?" tawar Donghae seraya mengelus pipi milik Hyukjae.

"MWOOO?" pekik Hyukjae dan membulatkan kedua matanya saking terkejutnya. "KAU PASTI BERCANDA!" lanjutnya dengan berteriak di depan wajah Donghae.

"Bercanda? Aku tidak pernah bercanda, baby." ucap Donghae santai. "Jadi kau mau menerima hukumannya atau tidak?" tawar Donghae lagi.

"Me-memangnya tidak ada yang lain apa?"

"Ada sih. Tapi yang lain tidak seru Hyukkie dan juga tidak menantang. Jadi aku rasa ini hukuman yang paling tepat untuk orang sepertimu."

"Tapi.."

"Ayolah, kau hanya perlu menjadi namja chinguku selama 2 minggu. Setelah itu hukumanmu selesai." Donghae kembali menawarkan hukuman yang baginya sangat menguntungkan untuk dirinya itu. Dan dengan ini ia pasti akan lebih mudah dalam menaklukan monyet imutnya satu ini.

"Tapi kan aku hanya terlambat sunbae. Masa hukumannya sampai harus begini?" tanya Hyukjae yang masih mencoba menolak hukuman yang di tawarkan oleh Donghae tadi.

"Hanya terlambat? Hei, kau sudah mengata-ngataiku, bersikap tidak sopan padaku yang bernotabane sebagai sunbaemu. Dan tadi kau juga tidak datang saat acara penyambutan kepala sekolah di aula kan? Jadi ya ini hukuman yang pantas." jelas Donghae.

"Ya tapi hukumanmu itu konyol."

"Oh benarkah? Atau kau hanya takut hm?" tanya Donghae dengan nada mengejek.

"Takut? Untuk apa aku takut?" balas Hyukjae tak terima.

"Mungkin saja kau takut kalau nanti kau jadi suka padaku. Iya kan?" goda Donghae seraya mencolek dagu Hyukjae.

"Yah! Jangan seenaknya mencolek-colek daguku!" bentak Hyukjae kesal. "Baiklah kalau begitu aku terima hukumanmu! Hanya menjadi namja chingu ikan cucut sepertimu selama 2 minggu kan? Tidak masalah." dan dengan ucapan itu, tanpa Hyukjae sadari kalau kini Donghae tengah tersenyum penuh kemenangan.

'You'll be mine, cutie monkey.'

.

.

.

TBC (?)

Huwaaaa akhirnya lega juga bisa bikin lanjutan dari FF Aya yang ini ^^ Maaf ya kalau Aya baru bisa update sekarang. Habisnya kemaren-kemaren Aya gak dapet wangsit (?) apa-apa buat ngelanjutin FF satu ini. Dan untuk para readers, makasih buat yang sudah meripiu FF Aya dari awal dan juga yang masih menunggu lanjutan dari FF ini (maaf Aya belum sempat balesin satu-satu ^^v). Oya, Aya juga bakal ngeliat ripiu-ripiu dari para readers sekalian. Kalau banyak yang minta lanjut, bakal Aya lanjutin. Tapi kalau cuma sedikit, Aya bakal hapus FF ini dan membuat FF yang baru ^^ Jadi RnR please :D