Fic ini aku buat karena hoby, pertama tahu mengenai cerita-cerita fanfiction di web seseorang. Ceritanya begitu menginspirasi, tapi semua tokohnya dalam film naruto, dan tentu saja aku juga ingin buat. Hehe, jadi curhat deh, baiklah ayo mulai (^0^).

Summary : "Aku Sakura Haruno, seorang perempuan yang di bilang beruntung. Kenapa?, karena mendapatkan kehidupan yang sangat layak, namun bukan murni karena garis keturunan, tapi karena aku adalah anak angkat. Sejak kecil aku sudah sebatang kara, melihat kesengsaraanku, seorang teman karib dari almarhum ayahku mengangkatku sebagai anak. Kini namaku adalah uchiha sakura, entah pantas atau tidak. Tidak hanya itu, aku pun sangat senang karena mendapatkan seseorang yang mencintaiku. Namun, apa pendapat kalian jika orang yang mencintaiku itu adalah kakakku sendiri?. Aku sangat menolak hal ini, namun dia adalah tipe pemaksa. Lalu apa yang harus aku lakukan?. Berharap agar ada orang yang membantuku, atau berharap semua ini hanyalah mimpi?.

Chapter : 1

Pairing : SASUSAKU X NARUSAKU

Rate : T

Genre : Friendship, romance, humor, hurt/comfort (maaf jika banyak typo, hehe)

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto

WARNING : 00C, alur gaje cerita buatanku, lebay (mungkin), author masih pemula (maklumi), untuk yang sengaja maupun yang tidak sengaja membaca fanfic abal-abal ini tolong komen ya *0* (plak).

/

/

/

/

Don't like ? (T-T) Don't read! (0)

Itadakimasu (^0^)

/

/

/

/

"sakura-chan, selamat datang di rumah kami" Ujar seorang anak kecil berkuncir dengan riang.

Suasana di kediaman uchiha sangatlah paten dengan kemegahannya, dekorasi yang terbilang professional di buat oleh arsitektur ahli. Barang-barang yang berkilauan akan harganya yang tinggi. Serta kedudukan pemilik corporation uchiha yang terkenal di seluruh pelosok negeri membuat mereka di segani dan di takuti.

Kini di ruang berkumpulnya keluarga, terdapat tiga orang anak kecil sedang asyik mengobrol. Yang satu dengan wajah imut dan rambut di kuncir satu, dialah sang sulung uchiha, itachi. Yang duduk di sampingnya adalah anak perempuan yang sangat manis dan cantik memiliki warna rambut bubble gum, ya, dia sakura. Dan yang duduk menyendiri adalah sang bungsu uchiha, sasuke.

"kita akan tinggal bersama, menyenangkan bukan" Ujar itachi tersenyum lebar.

"iya, aku juga membayangkan hal itu" Jawab sakura tersenyum manis.

"hei sasuke, bagaimana menurutmu?" Tanya itachi menghampiri adiknya.

"bagiku sama saja, menyebalkan dan merepotkan" Jawab sasuke melirik sakura tajam lalu melenggang pergi.

Itachi melipat kedua tangannya di depan dada, tanda kesal pada sikap adiknya yang tidak sopan.

"i-itachi-nii, apakah sasuke-kun baik-baik saja?" Tanya sakura khawatir melihat tatapan tajam sasuke.

Sontak itachi pun menoleh pada sakura. "tak apa sakura-chan, dia memang seperti itu" Jawab itachi tersenyum ramah.

Sakura pun lega mendengarnya. "syukurlah" Gumamnya.

"baiklah, ayo kita keliling dulu, kau pasti suka" Ajak itachi seraya menarik sakura keluar ruangan. Sakura hanya tersenyum gembira, sungguh apakah ini awal dari kebahagiaannya?.

/

/

/

11 YEARS

/

/

/

Terlihat seorang laki-laki dengan paras wajah yang dewasa sedang melakukan aktifitasnya di pagi hari, yaitu membaca Koran. Matanya menelusuri dengan teliti setiap kata-kata yang bertengger di sana. halaman demi halaman dia buka untuk mencari informasi yang lebih menarik. Namun sepertinya hal yang lain membuatnya buyar dengan aktifitasnya.

"ohayou, itachi-nii" Sapa seorang gadis bermata emerald dengan rambut soft pink sebahunya.

Sontak yang di panggil pun menolehkan kepalanya. "ohayou, sakura-chan" Jawab itachi tersenyum ramah.

"apa sudah lama menunggu?" Tanya sakura seraya duduk di samping itachi.

"lumayan" Jawab itachi seraya merapikan korannya. "hei, ini hari pertamamu masuk Konoha High School, ya?" Tanya itachi saat melihat penampilan berseragam sakura.

"tentu saja, tidak hanya aku, tapi sasuke-kun juga" Jawab sakura seraya mengoleskan slai cherry kesukaanya.

"ngomong-ngomong, di mana si baka ototou itu?" Tanya itachi asal.

Saat itu pula muncul seorang pemuda berparas sangat tampan dengan rambut emonya, muncul di balik pintu besar. Ya, dia adalah uchiha sasuke.

"jangan panggil aku seperti itu" Geram sasuke mendathglare itachi, sedangkan itachi hanya terkekeh pelan.

"ini, sasuke-kun" Ujar sakura seraya menyodorkan sepotong roti yang sudah di oleskan slai tomat.

"hn" Jawab sasuke seraya duduk di bangku utama.

Itachi memajukan mulutnya saat melihat sakura hanya mempedulikan sasuke, sedangkan dirinya sama sekali tidak di beri secuil roti pun.

"hmph, sakura-chan jahat, masa cuma si baka ototou saja yang di berikan roti, sedangkan aku?" Ujar itachi pura-pura marah.

Sontak sakura menoleh pada itachi "gomen ne, aku baru mau menyiapkannya untuk itachi-nii" Jawab sakura tersenyum manis. Dan sukses membuat itachi tersenyum lebar. Sasuke hanya diam dan menyantap rotinya.

Waktu sarapan mereka hanya di temani suara detikan jam dinding. Tidak ada yang berbicara saat makan, hei, bukankah itu memang adab makan yang baik. Kini mereka hanya tinggal bertiga, sudah sebulan yang lalu mereka memutuskan untuk mandiri, mencoba jauh dari keluarga. Setiap hari sakura lah yang berperan sebagai ibu rumah tangga. Dan terkadang di bantu oleh kakaknya ini, lebih tepatnya itachi dan bukan sasuke. Dan sekarang sakura dan sasuke memasuki tahun pelajaran baru di Konoha High School.

"sasuke, di sekolah kau harus menjaga sakura-chan ya, aku tidak menjamin para siswa di sana sepenuhnya memiliki sikap yang baik" Ujar itachi saat selesai sarapan. Sakura hanya melirik itachi yang tiba-tiba bicara seperti itu.

"hn" Jawab sasuke datar.

"apa artinya?" Tanya itachi bingung.

"hn" Ulang sasuke lagi.

Melihat kakak sulungnya yang akan naik darah, sakura segera mengambil inisiatif. "hehe, itachi-nii seperti tidak tahu aku saja, jangankan mereka para siswa di sekolah, kakakku sendiri saja bisa ku kalahkan" Ujar sakura terkikik pelan.

"e?" Itachi kembali mengingat, saat itu dia pernah di banting sakura karena jahil, akibatnya seluruh tubuhnya terasa kaku selama dua hari. "kau ini" Gumam itachi sebal.

"aku selesai, ayo berangkat" Ujar sasuke seraya melenggang pergi.

"sasuke-kun, aku ingin naik sepeda saja" Ujar sakura bangkit dari duduknya.

Itachi menoleh pada sakura. "kau kan bisa berangkat bersama sasuke dengan mobil, bukankah jarak rumah ke sekolah lumayan jauh" Ujar itachi memperingatkan.

Sasuke hanya melihat sakura dengan tatapan datar.

"aku bisa memotong jalan, lagipula ini masih pagi, itung-itung olahraga" Jawab sakura meniru gaya para atletis.

"kau yakin?" Tanya itachi khawatir. Sakura mengangguk mantap.

"hn, terserah kau saja" Ujar sasuke yang kembali melangkahkan kakinya.

Setelah beberapa menit, akhirnya sasuke dan sakura selesai menyiapkan segala sesuatunya untuk sekolah. Sasuke dengan mobil sport hitamnya dan sakura dengan sepedanya. Sungguh kepribadian yang berbeda.

"aku berangkat" Ujar sasuke yang menyalakan mesin mobilnya.

"hati-hati" Ujar sakura tersenyum pada sasuke.

"hn" Jawab sasuke seraya menjalankan mobilnya dan keluar.

"sakura, kau juga hati-hati ya" Ujar itachi seraya mengusap puncak kepala sakura.

"hai, itachi-nii" Jawab sakura riang. Diapun menaiki sepedanya lalu mulai melaju keluar. "aku berangkat" Ujarnya sebelum benar-benar keluar.

"semoga hari ini menjadi hari pertama yang menyenangkan ya" Gumam itachi.

/

/

/

/

Sepanjang perjalanan sakura bersenandung riang, bagaimana tidak, jalan yang sakura lalui di kelilingi oleh hamparan padang rumput, pepohonan rindang, dan seringkali mata sakura di manjakan dengan pemandangan padang bunga yang beraneka ragam. Bukan taman bunga nasional juga sih, tapi ini lebih dari cukup membuat sakura bersemangat.

Setelah beberapa menit melakukan perjalanan, akhirnya sakura dapat melihat bangunan sekolahnya yang baru. Sungguh kokoh dan megah. Tentu saja, Konoha High School terkenal elit dalam segala bidang dan itu menjadikan sekolah ini sebagai unggulan di jepang.

Sakura berhenti mengayun sepedanya saat dekat dengan pintu gerbang, entah kenapa sesuatu di hadapannya membuat dirinya ingin melihatnya secara intens. Di sana, sorang pemuda berjalan dengan santai, penampilan berseragamnya sama dengan sakura, siswa KHS juga rupanya. Bagi sakura pemuda itu berbeda, entah dari segi apa. Mata saphiernya yang cerah, rambut jabriknya yang terlihat (wooouw), kulit tan khas pria, tubuh yang terlihat kekar, gayanya yang hampir mirip dengan sasuke saat berjalan.

'kenapa aku ini?' Batin sakura bingung saat tidak mau melepaskan pandangannya pada pemuda itu. Saat semakin dekat, tidak di sangka pemuda itu menoleh pada sakura lalu tersenyum ramah.

"ohayou" Ujarnya ramah.

Sakura terdiam membatu, mataya seakan terhipnotis saat melihat sosok itu di jarak sedekat ini.

'tampan' Batin sakura kagum. 'tunggu, itu seperti kumis rubah' Sambung sakura saat melihat geretan di pipi sang pemuda. Namun itu terlihat cocok.

"o-ohayou" Jawab sakura gugup.

"siswa baru ya?" Tanyanya.

"i-iya, apakah anda senior di sini?" Tanya sakura balik.

"hm, perkenalkan namaku namikaze naruto, ketua osis di sekolah ini" Jawab pemuda itu seraya mengulurkan tangannya pada sakura.

'ke-ketua osis?' Batin sakura heran, 'pantas saja penampilannya begitu mengagumkan, ternyata seorang ketua osis' sambungnya.

"perkenalkan, namaku uchiha sakura, salam kenal" Jawab sakura seraya menjabat tangan naruto.

"aku harap kau senang bersekolah di sini" Ujar naruto tersenyum ramah.

"i-iya" Jawab sakura gugup saat melihat senyuman itu. (hei, kenapa lama-lama sakura jadi seperti hinata?).

"naruto-kun" Panggil seseorang di belakang sakura. Sontak sakura dan naruto pun menoleh.

"hinata-chan?" Gumam naruto.

'naruto-kun?, apakah wanita ini kekasihnya?' Batin sakura ragu.

"kenapa berangkat duluan? padahal dokumen-dokumennya kan ada padaku" Ujar wanita itu menghampiri naruto.

Sesaat sakura perhatikan, wanita ini seperti putri saja, dengan kharismanya, warna mata yang sempurna, wajah bangsawan, rambut indigo sebahu, poni yang tertata rapi, dan sikapnya pun terkesan lembut.

"hehe, habisnya aku sudah ingin berangkat" Jawab naruto nyengir. Sesaat naruto melirik ke sampingnya, lalu memperkenalkan sakura.

"hinata-chan, perkenalkan dia sakura, siswa baru di sini, sama sepertimu" Ujar naruto memperkenalkan sakura. Sakura hanya sedikit membungkuk tanda perkenalan.

"aku namikaze hinata, salam kenal" Ujar hinata tersenyum lembut.

'namikaze? lho? jangan-jangan?' Batin sakura menduga-duga.

"dia adalah adikku, semoga kalian bisa berteman baik ya" Pinta naruto senang.

"tentu" Jawab sakura tersenyum ramah. 'lega rasanya mengetahui wanita ini hanya adiknya' Batin sakura.

"baiklah hinata-chan, sakura, aku permisi dulu untuk mengisi dokumen-dokumen ini, jaa" Ujar naruto melambaikan tangan seraya melenggang pergi.

"kakakmu mengagumkan ya" Ujar sakura ada hinata di sampingnya.

Hinata menoleh. "mengagumkan?" Ulang hinata seraya memiringkan kepalanya.

"ya, sudah baik, ketua osis, dan ta…" Kata-kata sakura terpotong begitu saja saat innernya memperingatkan. Segera ia membungkam mulutnya yang selalu berkata polos.

"hihi, aku tahu lanjutannya sakura-chan" Ujar hinata terkikik pelan.

Sungguh wajah sakura sudah seperti kepiting rebus, ternyata tanpa di lanjutkan pun hinata sudah tahu apa yang ingin sakura katakan.

Hinata kembali menatap sosok sang kakak yang memasuki sekolah. "sampai saat ini belum ada wanita yang bisa menaklukkan hatinya" Gumam hinata.

Sakura menoleh pada hinata. "maksudmu?" Tanya sakura penasaran.

"hehe, nanti aku ceritakan, sebaiknya kita masuk dulu, sepertinya sebentar lagi bel akan berbunyi" Jawab hinata tersenyum lembut.

Sakura tidak menuntut atas jawaban hinata, karena dia memang tidak bisa memaksa.

"ya, baiklah" Jawab sakura tersenyum manis seraya mendorong sepedanya memasuki gerbang.

Mereka berdua pun memasuki sekolah beriringan dengan siswa lainnya. Sepertinya hari pertama sekolah, sakura sudah mendapatkan teman, hal yang bagus bukan. Tapi sadarkah, karena hal itu membuat seseorang yang sedari melihat kejadian tadi dengan mata onyx nya menatap tajam ke arah sakura yang sudah menghilang memasuki sekolah.

"hei kamu" Panggil seseorang di belakang pemuda onyx ini. Sontak dia pun menolehkan pandangannya.

"maukah menjadi temanku?, rasanya kau pantas jadi te…" kata-kata siswa itu terpotong saat pemuda bermata onyx ini menatapnya tajam.

"jangan ganggu aku, berengsek" Ujarnya kesal.

Takut karena tatapan tajamnya, akhirnya siswa itu segera pergi.

Pemuda ini kembali pada atifitasnya, menatap seseorang yang sudah tidak nampak lagi dengan tatapan yang masih tajam dan menusuk.

"aku tidak akan membiarkanmu, sakura" Gumamnya.

/

/

/

/

To Be Continued

Aaaaaaaaayey, chapter pertama di story yang, err ke berapa ya, hehe. Akhirnya finish juga. Sakura aku jadikan bermarga uchiha, cocok gax ya? Itu sih terserah pembaca aja yang membayangkannya, hehe. Lalu hinata jadi adiknya naruto dech. Awalnya aku ingin langsung membuat sasuke menyatakan segalanya pada sakura. Tapi kayaknya kurang seru kalau di sekaligusin. Maaf ya (T0T) kalau banya typo yang mengganggu para pembaca. Tapi, untuk kekurangan lainnya aku serahkan pada pembaca juga, agar aku bisa memperbaiki.

Hehe, mohon bantuannya ya, chibi tunggu.