Chapter 8

Di dalam mobil Mamori dan Yuzuki sama-sama diam. Yuzuki asyik menyetir sedangkan Mamori sibuk dengan pikirannya sendiri. Tapi kesunnyian itu pecah oleh Yuzuki yang tiba-tiba menyetel radio. Lagu 'Nightmare' dari Avenged Sevenfold memulai intronya. Suara piano yang agak Gothic pun mengalun pelan.

"Maaf ya kak! Aku pasang musik yang agak rock, kakak nggak keberatan kan?"

"Ehm, nggak apa-apa kok. Lagipula ini nggak terlalu roc-" suara Mamori terputus oleh suara drum yang berdentum kencang dan gitar yang sangat berbeda jauh dari suara piano yang lembut sebelumnya. Suara M. Shadows yang khas pun terdengar. Di dalam mobil sekarang sudah tidak bisa disebut sunyi lagi. Ditambah Yuzuki memasang dengan volume cukup tinggi. Suara drum, gitar dan bass campur menjadi satu.

Merekapun melanjutkan perjalanan. Yuzuki menyenandungkan liriknya yang tentu saja tidak bisa didengar Mamori karena musik rock menutupi semua suara di dalam mobil. Merasa suasana tidak enak (buat Mamori), Mamori pun berusaha mencairkan suasana. Mamori memutuskan untuk bertanya pada Yuzuki tentang Hiruma daripada dia diam saja. "Eh, Yuzuki-kun!"

"Hm, ya kenapa?" Yuzuki merespon panggilan Mamori tanpa menoleh, sambil tetap menyenandungkan liriknya.

"Kenapa kita ke rumah sakit? Kakakmu bagaimana?"

"Ah, kemarin setelah kak Mamori pulang, kak Youichi dioperasi. Tapi selain itu dia baik-baik saja kok"

"O, operasi? Dia nggak apa-apa kan?" Mamori kaget setelah mendengar kata operasi. Setelah dia mendengar Youichi alergi susu dari Yuzuki, Mamori pikir hanya alergi biasa. Ternyata sampai operasi.

"Ya, cuma pembedahan biasa, kok. Tenggorokannya bengkak sehingga menutupi jalan masuk udara, jadi harus di buka supaya kakak bisa bernafas. Tapi, selebihnya kak Youichi baik-baik saja, kok! Jangan khawatir" Yuzuki memberikan senyuman lembut pada Mamori supaya Mamori lebih tenang. Mamori tersenyum balik.

Suasana kembali diam, Mamori sibuk dengan pikirannya sedangkan Yuzuki sibuk dengan lagunya. Mamori menatap keluar, pikirannya sibuk dengan lamunan tentang Hiruma.

"Apa Hiruma-kun baik2 baik saja ya? Gimana keadaan dia yang sebenarnya? Apa sekarang dia sendirian? Apa orangtuanya tidak menemani?" tunggu! Tadi di sekolah rasanya Yuzuki mengatakan sesuatu tentang orangtuanya. Ingatan Mamori kembali pada waktu Yuzuki datang ke Deimon tadi.

"Ayah ibuku nggak pernah membeli mobil, lagipula mereka sudah 6 tahun nggak tinggal bersama kami."

Mamori mengingat kembali perkataan Yuzuki tadi. Hatinya sekarang dipenuhi rasa keingintahuan karena ucapan Yuzuki tadi. 'Apa itu artinya Hiruma-kun tinggal sendiri bersama Yuzuki? Kemana orangtuanya pergi? Dulu, Kurita dan Musashi pernah cerita saat mereka SMP, Hiruma bilang soal ayahnya yang pemain shogi dan peneliti tubuh manusia sampai dia meninggal, tapi rasanya itu bohong deh. Tapi, kalau benar ayahnya sudah meninggal, bagaimana dengan ibunya? Apa, apa mereka masih hidup?'

Mamori sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi dan memutuskan untuk bertanya pada Yuzuki. "Yu, yuzuki-kun!"

"Kenapa lagi kak?" kali ini Yuzuki menoleh pada Mamori.

"Yuzuki-kun, boleh aku bertanya sesuatu?"

"Apa itu?" pandanganya kembali ke depan.

"Maaf kalau ini bersifat agak pribadi, Yuzuki-kun. Tapi, sebenarnya dimana orangtuamu?"

Mata Yuzuki melebar sambil tetap menatap lurus ke depan saat mendengar pertanyaan Mamori. Yuzuki kemudian sedikit memalingkan wajahnya sambil menunduk ke arah yang berlawanan dengan posisi duduk Mamori. Setelah diam beberapa saat, kemudian dia mematikan radio dan menatap Mamori dengan pandangan serius. "Kak, sebenarnya..."


At Hospital

Yuzuki dan Mamori sedang berdiri di depan mobil di lapangan parkir rumah sakit. Mereka berdua menunggu anggota DDB yang lain. Yuzuki berdiri santai sambil bersandar pada mobil sedangkan Mamori hanya diam menunduk. Meskipun tidak kelihatan, sebenarnya suasana di antara mereka berdua agak canggung. Mamori melirik ke arah gerbang rumah sakit sekedar untuk membuang waktu.

"Ah, itu mereka" Mamori yang melihat anggota DDB yang memasuki halaman rumah sakit langsung berlari menyusul mereka, sementara Yuzuki cuma berjalan santai mengikuti Mamori.

"Mamo-nee!" teriak Suzuna sambil melambaikan tangannya.

"Suzuna-chan!" balas Mamori.

Tanpa basa-basi, Mamori langsung mengajak anak2 DDB ke ruanganya Hiruma. Sebenarnya mereka masih menunggu Yuzuki yang jalan paling terakhir karena cuma Yuzuki yang tahu kamar Hiruma. Selama perjalanan dari lapangan parkir sampai ke lorong rumah sakit mereka kebanyakan diam. Sampai akhirnya secara tidak sengaja bertemu dengan Makigami.

"Oh, Yuzuki, Mamori, kalian sudah sampai ya? Cepat juga" kata Makigami tanpa menyadari anggota DDB ada di belakang mereka berdua.

"Cih, ini nggak cepat kok. Kami masih harus menunggu mereka naik bis" kata Yuzuki sambil menunjuk ke arah belakang. Sekarang Makigami baru sadar kalau dari tadi ada segerombolan anak memakai blazer hijau di belakang Yuzuki.

"Ehm, bukannya Youichi cuma memintamu untuk membawa Mamori?" kata Makigami sambil berbisik ke telinga Yuzuki.

"Mereka minta ikut jadi sekalian aja"

"Kau yakin?"

"Yakin"

"Ya, sudah kalau begitu, cepat antar mereka ke kamar Youichi"

"Loh, bibi tidak ikut?"

"Tidak, aku masih ada pemeriksaan sebentar lagi, dan pasienku sudah menumpuk"

"Baiklah"

Beberapa saat kemudian mereka sampai ke depan kamar rumah sakit bernomor 417. Kamar tersebut berada di lantai 5 di rumah sakit itu. Anggota DDB plus Yuzuki diam sambil memandangi pintu.

"..." sedetik

"..." dua detik

"..." lima det-"siapa yang mau masuk?" sela Yuzuki memecah kesunyian.

"..." anggota DBB masih saja diam. Yuzuki yang ada di belakang mereka mulai kesal. Mamori yang ada disebelahnya cuma bisa tersenyum garing.

"SUDAH CEPAT MASUK SANA!" sambil berkata begitu, Yuzuki langsung menendang anggota DDB yang ada di depannya. Tak disangka, muncul efek domino setelah Yuzuki menendang anggota DDB yang ada paling belakang yaitu Kurita. Sebenarnya, saat Kurita akan jatuh, Komusubi tetap diam, sementara Haha bersaudara langsung mendorong orang di depannya supaya tidak tertindih Kurita. Tapi apa daya, berhubung banyak orang di depan pintu, akhirnya tidak ada cukup ruang untuk berpindah tempat yang mengakibatkan mereka terkena Kuri Hammer dari Kurita. Sementara anggota DDB yang ada di depan Haha Bersaudara, kehilangan keseimbangan dan akhirnya menimpa satu sama lain dan mendorong pintu sampai terbuka.


BRAKKK!

Dengan terbukanya pintu kamar rumah sakit itu, Hiruma Youichi yang ada di dalamnya dan sedang duduk di ranjang, menoleh ke arah sumber suara. Yang terlihat buat Hiruma saat ini adalah, adiknya, Yuzuki, berdiri sambil memasang wajah datar menatap dirinya, Manager sialan alias Mamori yang menutup mulutnya sambil sweatdrop, dan di depannya terdapat tumpukan mayat anak-anak DDB yang bergelimpangan saling tindih menindih, ah ada 4 mayat gepeng yang dilindas Kurita juga.

"Hai,nii-san!" seakan tidak terpengaruh oleh tumpukan mayat yang ada di depannya, Yuzuki memasang senyum cerianya untuk kakaknya.

"..." Hiruma hanya menatap anggota DDB yang masih di lantai kemudian adiknya dengan tatapan mata datar.

"Sesuai yang kakak perintahkan, aku sudah membawa kak Mamori, nih!" kata Yuzuki sambil menggandeng tangan Mamori melewati anggota DDB. Setelah itu, Yuzuki berpindah tempat menghadap jendela. Para anggota DDB yang mulai pulih-pun berusaha bangkit.

"Ehehe, You-nii..." Suzuna tersenyum kaku.

"Ah, maafkan kami ya, Hiruma-san" sambil berusaha berdiri, Sena meminta maaf.

"MUKYA, maafkan kami, MAX!"

"Eh Hiruma-kun bagaimana kondisimu?"

SINNGGG...

Sunyi. Hiruma tidak berteriak marah, Hiruma tidak memaki-maki anak-anak DDB karena mengganggunya, Hiruma tidak menembakkan senjatanya, Hiruma tidak berkata sedikit pun!

Semua anak-anak DDB berpikir ada apa, ini? Mereka pikir Hiruma sudah sangat-sangat marah sampai-sampai tidak berkata sedikitpun. Bahkan Musashi juga sangat yakin. Anak-anak DDB sekarang hanya menunduk ketakutan.

"Ehm, maafkan mereka, Hiruma-kun. Aku tahu mereka salah sudah masuk ke kamarmu dengan cara yang kurang baik, tapi itu semua ada alasannya. Kau tidak bisa marah pada kami hanya karena ini. Mereka tidak sengaja, kau tahu? Ini..." kata-kata Mamori terputus oleh gerakan tangan Hiruma yang mengisyaratkan dia untuk berhenti. Kemudian, bukannya melanjutkan isyarat tangannya, Hiruma malah melempar bantalnya dan kemudian mengenai kepala Yuzuki yang masih menatap keluar jendela.

Yuzuki kemudian menoleh ke arah Hiruma. Terlihat jelas wajahnya menahan tawa.

"Pffttt, maaf maaf. Iya, akan kejelaskan pada mereka." Sambil menahan tawa, Yuzuki berbalik menghadap ke arah Hiruma yang kesal pada adiknya itu.

"Eeh, sebenarnya, kemarin kak You mengalami pembedahan pada lehernya, lebih tepatnya tenggorokkannya." Jeda Yuzuki sebentar karena dia masih menahan tawa.

"Karena tenggorokkannya yang bengkak itu, jalan nafasnya menjadi tertutup sehingga dia tidak bisa bernafas. Dokter harus membuka ehm, tenggorokkannya dan memasang alat bantu pernafasan di lehernya sehingga dia tidak bisa berbicara." Begitu Yuzuki selesai dengan penjelasan singkatnya, Hiruma langsung menarik sedikit kerah pakaian rumah sakitnya sehingga terlihat jelas alat bantu pernafasannya atau disebut Cannula terpasang di lehernya. Para anggota DDB hanya bisa berwajah "Ooohh"

"Eh, lalu, bagaimana caranya dia berkomunikasi?" tiba-tiba Musashi langsung melontarkan pertanyaan ini.

"Kalau denganku atau Sakura ataupun kak Mamori, kakak bisa pakai bahasa isyarat, kan?! Kalau dengan orang lain ada cara tersendiri kok"

"Oh, begitu. Eh, tunggu! Siapa Sakura?" kali Kurita yang menanggapi dengan ekspresi bingungnya.

"Eh, iya, siapa itu Sakura?" Mamori mengulang pertanyaan Kurita.

"Jangan-jangan, mantan pacarnya You-nii ya?"

"Ha?"

"Haa?"

"Haaaa?"

"Hi, hiruma-san punya mantan pacar?"

"Mukya! Cewek seperti apa yang mau dengan Hiruma-san?"

Suasana semakin gaduh gara-gara Suzuna yang memulai omongan 'mantan pacar'. Mamori yang ikut mendengar omongan anak-anak DDB sebenarnya sedih, namun dia berusaha tertawa menutupi perasaannya itu. Sementara itu, Yuzuki sekali lagi cuma menahan tawa. Hiruma yang kehilangan suaranya, cuma diam sambil menahan kesal. Namun, suasana terselamatkan oleh suara pintu terbuka.

CKLEK...

"Youchi-nii!" terlihat anak perempuan berumur sekitar 7 tahun. Rambutnya hitam panjang di kuncir kuda. Poninya disisir ke samping, tapi masih sedikit memperlihatkan telinganya yang rucing. Matanya memiliki warna yang berbeda. Yang kanan berwarna merah dan yang kiri berwarna hijau.


Para anak-anak DDB hanya diam menatap sesosok anak kecil yang tidak mereka kenal. Sakura yang menyadari orang-orang asing di sekitarnya cuma diam. Kedua bola mata hetrochromia -nya cuma menatap anak-anak DDB sembari berjalan menuju ranjang Hiruma. Hiruma hanya diam saat adiknya berjalan menuju ke arahnya. Kemudian dia mengangkat Sakura naik ke ranjangnya. Para anggota DDB ber-jawdropped saat Hiruma mengangkat Sakura dan kemudian duduk di pangkuan Hiruma dengan tangan Hiruma yang berjaga di kanan-kiri Sakura, supaya Sakura tidak jatuh. Sakura kemudian memberikan semacam alat yang mirip hp pada Hiruma.

"Kuh, kakak sekalian, inilah Sakura. Dia adikku, Sakura Hiruma" kata Yuzuki sembari duduk di ranjang Hiruma juga. Sekarang posisi mereka berderet dari Yuzuki, Sakura di tengah dan Youichi Hiruma di pinggir sambil tetap memeluk Sakura.

"APAAA?"


Info Tambahan

(oh, iya! Mumpung masih inget, Veno pernah iseng membuat gambar Yuzuki. Kalau mau lihat, coba cek di facebook Venomous Sakura yang alamatnya kutaruh di profil, cek ya! kasih komentar ya~~)

Nama : Yuzuki Hiruma

Umur : 16 thn

Dekskripsi : mataki-ka hijau tosca. Rambut coklat keemasan. Tinggi 165 cm. SMA.

Orangtua : Yuuya Hiruma dan Yuzuka Shina/ Yuzuka Hiruma

Karakter Info :

Kelihatanya seperti pendiam dan mirip kakaknya, tapi sebenarnya gampang emosian dan moody. Tipe cowok yang terus terang pada orang dekat tapi agak introvert pada orang yang belum dikenalnya. Aslinya, jauh lebih jahil dibanding kakaknya (suka menjahili kakaknya juga). Bisa sangat keras kepala disaat tertentu. Pintar disemua matapelajaran kecuali Sejarah. Bisa memainkan beberapa alat musik terutama drum. Jago nyanyi dan kebalikan dari kakaknya, dia sangat suka keramaian dan pesta.


Owariiii!

Minna~~~, Gomen~~~(TTATT)...

Maaf, beribu maaf Veno tunjukkan pada para readers yang menunggu maupun tidak menunggu, suka maupun tidak suka pada cerita ini karena keleletan Veno dalam mengupdate cerita. Maaf, tapi ini semua ada alasannya, bener. Sedikit curcol, Veno baru saja terkapar gara-gara Bronkhitis(pokoknya penyakit), dan tugas dari sekolah yang berjibun. Akhirnya nggak sempet nulis cerita dan cuma aktif di sosial media facebook, itupun akhir-akhir ini jarang lagi.

Buat readers yang sudah menyumbangkan ide buat nama panggilan, seragam Yuzuki, dll Veno ucapkan banyak terima kasih(Rencananya mau di pake di chapter depan).

Oh, iya. Jangan dipikirkan soal lagu Avenged Sevenfold yang nyempil di atas. Itu cuma salah satu wujud kesukaan Veno pada Avenged kok.

Tapi, kalau boleh jujur, sebagian liriknya itu pas banget buat para budaknya Hiruma, kekekeke. Kalau kepengen tahu sebagian liriknya itu, mampir ke profil saya, hehehehe;p

Makasih buat dukungan dan Review yang readers sudah sampaikan melalui berbagai media, Veno benar-benar mengucapkan terima kasih. Tenang aja, ini bukan kata-kata terakhir kok, "The Dark Family" Still To Be Continued...ThxXD


Balasan Review :

Aika Licht Youichi: iya, chapter 7 ditulis berdasarkan waktu luang yang author miliki makanya pendek banget. makasih buat review-nya

Vita moderato : nggak terlalu asap, kok. seru? makasih banget, hehehe. makasih juga buat saran dan reviewnya.

LalaNurrafa GemasangkalaOke : makasih, adek! sarannya sudah sangat membantu. hehehe, harga mobil aslinya, jauh lebih mahal loh! makasih buat review-nya

hiruma hikari : iya, ini sudah lanjut. review lagi ya!

Guest : ehm, ini Hiruma Hikari juga, ya? pokoknya ini sudah lanjut, hehehe

Axila : hehehe, bisa dong. mau Hiruma yang jelasin atau saya? oke deh, karena Hiruma lagi nggak bisa ngomong biar saia saja yang menjelaskan. nah Axila-san, di fanfic saia ini, Hiruma punya ΒΌ gen orang jerman, dengan kata lain bule. wajar, dong kalau dia jangkung? lagipula kalsium itu nggak cuma dari susu kok. chapter depan akan saia jelaskan lebih detail.

Hoshi Uzuki : iya, ini sudah lanjut. makasih buat review-nya

SugarlessGum99 : uhm, kalau aku cerita sekarang, jadinya nggak seru lagi dong. alergi Hiruma ada hubungannya sama chapter yang mendatang tentang orangtuanya, tapi bukan chapter berikutnya loh, perjalanan masih panjang! ini sudah update, makasih buat reviewnya.


Yaa! READ AND REVIEW!