ORANGE NINJA

Salam kenal saya author baru yang ingin ikut meramaikan fandom. Jadi mohon bimbingan dari para senpai sekalian ... ^-^

Cerita di fic ini canon. Tetapi saya rubah beberapa alur cerita dari cerita aslinya (maaf ya, Masashi Kishimoto senpai). Dan satu lagi, Naruto disini pintar. Bukan, bahkan jenius, karena ketika saya melihat di tv juga sebenarnya Naruto itu sangat hebat, buktinya dia bisa menguasai rasengan dalam waktu satu minggu (padahal itu jurus dengan level kerumitan kelas S, dan juga Naruto bisa menguasai Mode Sage dengan sempurna yang bahkan Jiraiya yang seorang legenda Sannin pun tidak bisa menguasainya dengan sempurna, jadi di fic ini saya buat Naruto jadi jenius, saya tidak tahu jadi sehebat apa jika Naruto jenius dan ini hasil dari imajinasinsaya sendiri tentang pernyataan 'diatas'.

He he he . . . Maaf terlalu banyak ngelantur.

Summary : Naruto adalah shinobi yang jenius bahkan menyamai ayahnya, tetapi tidak

Tidak ada seorang pun yang menyadarinya

Disclaimer : Masashi Kishimoto sensei

Untuk 'pair' saat ini belum kepikiran tapi kedepannya pasti ada, untuk sementara ber genre Adventure dan mungkin diselingi Romance

Happy reading Reader's ^-^

Orange Ninja

Naruto POV

'Sekarang adalah pembagian kelompok, kira-kira aku sekelompok dengan siapa ya!' kataku dalam batin. Sebenarnya aku tidak peduli dengan siapa pun aku berkelompok. Selama ini yang mereka lihat dariku hanyalah Naruto yang bodoh yang tidak bisa apa-apa, tentu saja bila dibandingkan dengan Sasuke bagaikan bumi dan langit. Tapi itu hanyalah kepribadian palsu yang selama ini mereka lihat.

". . . Baiklah, sekarang yang masuk ke dalam anggota tim 7 adalah Uzumaki Naruto"

Aku kaget ketika guru Iruka menyebut namaku

"Haruno Sakura"

Aku berpura-pura gembira saat aku tahu bahwa aku sekelompok dengan Sakura. Ya, itu hanya untuk menutupi kepribadianku yang sebenarnya

" dan Uchiha Sasuke . . ." kata guru Iruka.

'Rupanya dengan si Uchiha itu' entah mengapa aku tidak suka dengan Uchiha bungsu itu, ya mungkin itu karena sifatnya yang terlalu dingin.

Skip Time pembagian kelompok

Sekarang adalah waktunya bertemu dengan guru pembimbing, aku tidak sabar sebenarnya siapa yang akan menjadi guru pembimbing kami. Lalu tiba-tiba muncullah kepulan asap dan dibalik kepulan asap itu terlihat seorang shinobi dengan menggunakan hitai ate yang menutup mata kirinya dan juga menggunakan masker yang menutupi setengah dari wajahnya sehingga yang terlihat hanya mata kanannya yang berwarna hitam.

"Oh rupanya kalian yang akan menjadi murid didikku, baiklah sekarang perkenalkan diri kalian mulai dari nama, hal yang kalian sukai, hal yang tidak kalian sukai, dan juga apa motivasi kalian ?" kata orang itu yang ternyata bernama Kakashi ('orang bodoh juga sudah tahu dasar author tolol' teriak para readers). "Contohnya seperti ini. Namaku Hatake Kakashi, hal yang kusukai adalah hal yang tidak kusukai dan hal yang tidak kusukai adalah hal yang kusukai, motivasi itu rahasia. Baiklah mulai dari kau" menunjuk ke arah Sakura "Namaku Haruno Sakura, hal yang kusukai adalah 'sambil malu-malu' Sasuke, dan hal yang tidak kusukai adalah 'melirik ke arah Naruto' dia, dan aku ingin menjadi seorang kunoichi yang hebat" ujar Sakura, "Sekarang giliranku" ujarku, kemudian setelah itu guru Kakashi menatapku dengan tatapan yang intens, aku yang merasa diperhatikan seperti itu segera melanjutkan ucapanku " Namaku Uzumaki Naruto, hal yang paling kusukai adalah ramen, hal yang paling tidak kusukai adalah si Teme itu 'sambil menunjuk ke arah Teme', dan cita-citaku adalah menjadi seorang Hokage", walaupun aku sudah menyelesaikan perkataanku tapi dia masih tetap saja menatapku dengan intens, lalu sedetik kemudian padangannya beralih kesebelahku "Aku Uchiha Sasule, hal yang kusukai tidak ada, dan hal yang tidak kusukai tidak ada, tujuanku adalah untuk 'membunuhnya' ".

'yang satu fans girl, yang satu manusia stoick, dan yang satu lagi . . .'batin Kakashi sambil melihat ke arahku. "Baiklah untuk sekarang cukup sampai disini saja dan untuk besok kalian kumpul di tempat yang sama pukul 6 pagi, kalau begitu sampai jumpa " ucap Kakashi kemudian menghilang dalam kepulan asap.

Saat perjalanan pulang

Aku sedang berjalan pulang menuju rumah, sebenarnya bukan rumah karena jika dilihat lebih mirip seperti gubuk, tapi apa boleh buat karena aku tidak punya tempat tinggal lagi. Dan tiba-tiba muncullah Kakahi didepanku dan seperti biasa menggunakan sunshin no jutsu "Kau tidak perlu berpura-pura bersikap bodoh didepanku, saat pertama kali melihat matamu tadi yang aku lihat adalah tatapan kebencian dan dendam yang bahkan jauh lebih pekat dari Sasuke" ucap Kakashi

"Rupanya saya tidak perlu berpura-pura bodoh didepan anda Kakashi sensei, bahkan tanpa menggunakan sharingan pun anda bisa mengetahui penyamaran sikap yang saya lakukan. Ternyata tidak salah bila anda dijuluki 'Copy Ninja' dan merupakan salah satu shinobi yang ditakuti bersama dengan Hokage ke empat di Perang Besar Shinobi ke 3" ucapku sambil mengeluarkan evil smile yang tidak pernah kutunjukkan pada siapapun

"Darimana kau tahu mengenai semua itu" ucapnya sedikit shock mendengar pernyataan dariku, "bahkan saya juga tahu bahwa sharingan yang anda dapatkan di mata kiri anda itu adalah milik Obito Uchiha"

"Sebenarnya siapa kau dan kenapa kau bisa mengetahui itu semua?" ucapnya sambil mengeluarkan deathglare, namun aku juga mengeluarkan deathglare yang sama pekat dengannya.

"Kenapa anda berkata seperti itu, anda juga pasti tahu bahwa saya adalah putra Hokage ke empat dan kenapa saya bisa mengetahui itu semua adalah karena saya memiliki kemampuan untuk melakukannya dan anda tahu, keberhasilan seorang shinobi itu ditentukan bukan oleh seberapa banyak dan sehebat apapun jutsu yang digunakan tapi sekeras apa ia berfikir dan berusaha untuk mencapai keberhasilan tersebut" ujarku

"Tapi dibutuhkan juga kemampuan untuk dapat merealisasikan apa yang kita pikirkan" ucapnya

"Ya anda benar, dibutuhkan pemikiran dan kemampuan yang seimbang untuk mewujudkan suatu keberhasilan" ujarku

"Saya cukup senang berdebat dengan anda Kakashi sensei, tapi saya yakin anda menemui saya tidak hanya ingin berdebat bukan? Tapi tenang saja, saya bukanlah orang yang berpikiran pendek seperti si Teme itu" ujarku kemudian. Lalu setelah itu kukeluarkan deathglare terbaikku dengan aura pekat biru keputihan yang menguar "Dan jika anda ingin tahu siapa saya yang sebenarnya, inilah kepribadianku yang sebenarnya"

"Ya baiklah, walau bagaimanapun kau sekarang adalah murid didikku dan kuharap kau bisa bekerjasama dengan baik bersama kedua rekanmu" ucapnya padaku.

"tentu saja" ucapku dengan ceria seperti biasa.

"Ya, kurasa mungkin hanya itu yang ingin kubisarakan denganmu. Jadi sampai bertemu besok. Jaa" balasnya kemudian menghilang seperti biasa.

Aku kembali berjalan menuju apartemenku. Kemudian setelah sampai kurebahkan sejenak tubuhku di atas tempat tidur yang sudah usang, lalu setelah selesai beristirahat aku kumpulkan beberapa gulungan yang didalamnya adalah hasil latihanku selama ini dan hasilnya adalah aku sudah menguasai dua perubahan jenis chakra yaitu perubahan jenis chakra elemen air dan elemen angin. Selain itu aku juga sudah menguasai rasengan dan tambahan sebuah katana dengan gagang dan mata pisau berwarna hitam terpajang di dinding apartemenku serta sebuah pisau sihir yang tersimpan dengan rapi di laci meja yang merupakan pemberian dari Kyuunee, 'Sudah lama juga aku tidak menegurnya'.

Kemudian kubereskan gulungan-gulungan yang tadi kubuka lalu aku duduk bersila diatas tempat tidur, menutup dan berkonsentrasi. Setelah kubuka mataku aku langsung berada didepan sebuah gerbang raksasa yang didalamnya tentu saja ada Kyuu nee, tapi ada yang berbeda dengan gerbang itu jika sebelumnya gerbang itu disegel sekarang segelnya sudah tidak ada. Dan walau pun begitu Kyuunee tetap saja berada disana padahal jika ia mau ia bisa saja keluar dari tubuhku, justru karena Kyuunee berada disini aku jadi tidak merasa kesepian lagi.

Aku berjalan kedalam gerbang itu dan disana terlihat seorang gadis cantik yang seumuran denganku memakai kimono warna putih dan corak api merah dibagian bawahnya serta rambut merah panjangnya yang diikat ke belakang dengan menggunakan pita hitam, kecantikannya semakin sempurna dengan mata merah cerah dan juga senyuman lembut terpancar dari bibirnya.

"Hai Kyuunee" kataku sambil mengeluarkan senyuman khasku

"Sudah kubilang jangan memanggilku seperti itu! Lagipula kita terlihat seumuran. Oh ya, bagaimana kalau kita pindah tempat saja agar lebih nyaman " katanya.

Kemudian Kyuunee menjentikkan jarinya dan dalam sekejap kami berdua langsung berada ditempat yang serba putih dan didepan kami ada dua buah kursi dan ditengahnya ada sebuah meja kecil yang diatasnya sudah tersedia dua buah teh untuk kami berdua, lalu kami pun duduk di kursi tersebut.

"Bagaimana, apa kau sudah menguasai teknik pedang hitam?" tanyanya.

"emm, belum tinggal sedikit lagi aku bisa menguasainya dan sekarang aku sudah bisa melakukan Teleportation no jutsu (maaf ya author ga tau bahasa jepangnya) dengan pisau sihir yang Kyuunee berikan padaku" kataku

'BLETAKK . . .'

"AWW, SAKIIIT"

"Kenapa kau memukul kepalaku" kataku sambil memegang kepalaku yang baru dijitaknya.

"Sudah kubilang berapa kali jangan panggil aku Kyuunee panggil aku Kyuu saja" katanya

"Baiklah Kyuu chan" kataku

Tiba-tiba muncullah semburat merah di kedua pipi Kyuubi atau Tamamo dan ia langsung memalingkan wajahnya ke arah lain agar aku tidak melihat wajahnya yang memerah. Dan setelah itu ekspresi muka Kyuubi tiba-tiba berubah menjadi serius

"Baiklah aku tahu besok kau akan melakukan tes yang akan diberikan Kakashi padamu dan teman kelompokmu itu, pesanku jangan keluarkan kemampuanmu sampai 100% karena sejak awal Kakashi sudah mencurigaimu"

"Ya aku mengerti"

Ya, sampai disini dulu! Maaf kalo ceritanya kurang memuaskan dan tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena maklum juga masih sama-sama belajar.

Sekedar pemberitahuan :

Di Naruto Shippuden nanti penampilan Naruto akan berubah karena Kyuubi sudah keluar dari tubuh Naruto dan menjadi partnernya, serta kemungkinan Naruto berada dalam Tim Kakashi pun tidak akan lama.

Terima kasih bagi yang sudah membaca dan sebelum menekan tombol 'Back' tolong tinggalkan reviewnya pliss (ngeluarin Puppy Eyes No Jutsu)

Cerita ini mau dilanjut apa tidak Author terserah Reader's, karena Reader's yang menilai.