Where Is It? : After Life!

By : Natsu D. Luffy

Discalimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Rate : T

Genre : Fantasy, Romance

Main Pair : NaruHina

Warning : (miss) Typo, OOC, OC, GaJe, Abal, Amatir, SKS.

.

.

.

.

"Sebenarnya siapa kau… Naruto-kun?"

"A-aku…"

*Boooommmmmm*

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja Naruto mendengar suara ledakan yang sangat keras diikuti runtuhnya sebagian atap mansion Namikaze. Refleks, Naruto langsung membuat sebuahKage Bunshin dan membawa kedua wanita di ruangan itu –Hinata dan Kushina- menuju halaman mansion via Shunshin.

Setelah kembali muncul di halaman mansion, Naruto langsung menurunkan kedua wanita yang saat ini tengah dalam keadaan shock di rerumputan.

Melihat sebagian bangunan mansion yang telah hancur, Naruto langsung mengaktifkan Rinnegan miliknya untuk melihat ke dalam kepulan asap dan debu yang tercipta paska ledakan tadi. Mata Rinnegan yang merupakan bentuk sempurna dari Sharingan, memungkinkannya melihat sumber chakra sekecil apapun dalam keadaan apapun.

Dan benar saja. Dalam kepulan asap dan debu itu, Naruto melihat dua orang yang tengah berdiri dengan santai tanpa menghiraukan puing-puing bangunan yang berjatuhan di sekitarnya.

'Siapa mereka? Mereka hanya memiliki chakra seperti rata-rata orang biasa, tidak mungkin mereka ninja. Tapi apa itu yang mengalir dalam tubuh mereka? Tenaga dalam selain chakra…' batin Naruto sembari membuat handsign secara cepat.

"Fuuton : Daitoppa!" bersamaan dengan teriakan itu, Naruto meniupkan angin dari mulutnya dengan intensitas yang cukup besar untuk menerbangkan debu-debu dan asap-asap di sekitar bangunan.

Segera setelah penglihatannya tak terhalang lagi oleh asap dan debu, Naruto kini dapat melihat sosok di hadapannya dengan jelas.

'Itachi… Kisame…' batin Naruto sembari meneliti kembali aliran tenaga dalam aneh milik mereka yang kini mulai meluap-luap hingga keluar tubuh mereka.

"Uzumaki Naruto. Sebuah kehormatan dapat bertemu denganmu." Ujar Itachi sembari melihat langsung ke mata Rinnegan milik Naruto dengan mata hitam kelamnya. 'Matanya berubah… sama seperti Pain-sama.' Batin Itachi cukup terkejut.

Kembali melihat sekitar, Itachi kembali terkejut saat melihat sosok Naruto yang lain berada di depan dua wanita yang tengah terduduk di rerumputan dengan ekspresi shock.

'Pertama angin… kemudian mengkopi diri… dia memiliki lebih dari satu jenis sihir.' Batin Itachi kembali memfokuskan pandangannya pada Naruto.

"Cukup basa-basinya, Itachi! Aku akan langsung menangkap gadis berdarah Hyuuga itu!" dengan itu, Kisame langsung melesat ke arah bunshin Naruto, Hinata, dan Kushina berada.

Melihat Kisame melesat ke arahnya, bunshin Naruto langsung melesat ke arah Kisame dengan dengan Rasengan di tangannya. Belum sempat melancarkan serangannya, bunshin Naruto langsung menghilang saat Kisame membelah bunshin Naruto dengan pedang Samehada miliknya.

'Hah, lemah.' Batin Kisame kembali menerjang ke arah Hinata dan Kushina yang kini tengah melihatnya dengan pandangan ketakutan.

"Aku dapatkan kau, Hyuu-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba di hadapannya muncul cahaya kuning menyilaukan yang ternyata adalah sosok Naruto dengan kedua tangannya yang mengarah tepat ke dadanya.

"Shinra Tensei"

"Graaaahhhh…!" tiba-tiba saja, Kisame langsung terlempar ke belakang hingga menabrak puing-puing mansion Namikaze dengan rasa sakit yang teramat di dadanya.

'S-sialan, s-sihir apa tadi itu?! Kuso! Tulang rusukku patah' batin Kisame sambil terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

Itachi yang sedari tadi hanya melihat hanya bisa membelalakkan matanya saat melihat rekannya dapat di kalahkan hanya dengan satu serangan dari Uzumaki Naruto.

'Ini akan menjadi pertarungan serius, aku harus mengeluarkan semua yang kupunya.' Batin Itachi. Tiba-tiba saja, tubuh Itachi langsung diselubungi oleh api hitam yang perlahan membesar dan membuat bentuk ksatria dengan pedang dan kendi di kedua tangannya.

"Sangat mengagumkan, Uzumaki Naruto. Aku tidak menyangka aku akan mengeluarkan Susanoo di sini." Ujar Itachi sembari berjalan ke arah Naruto.

Naruto yang mendengar pernyataan Itachi tiba-tiba saja langsung tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya yang terlihat kesakitan, membuat Itachi memandanginya dengan pandangan 'apa-kau-gila'.

"Hahahaha, hah… hah… hah… pffftttt… ahahaha, aduh, maaf, maaf. Maaf Itachi, tapi jika itu yang kau sebut Susanoo, maka kau telah mempermalukan nama Susanoo." Ujar Naruto sembari menahan tawanya.

'B-bagaimana dia tahu namaku?! Dan, memang apa yang dia tahu tentang Susanoo?!' batin Itachi kaget bercampur marah. Tidak ada orang yang berani menghina Susanoo miliknya dan dapat bertahan hidup setelahnya.

"Susanoo, jutsu yang dikisahkan dapat mencipakan sosok Dewa Susanoo dan membuat pemilik jutsu memiliki pertahanan mutlak. Tapi jika ini yang kau sebut dengan Susanoo…" Naruto mengambil jeda sejenak saat melihat sosok Susanoo milik Itachi tengah mengayunkan pedang dari api hitam miliknya tepat ke arah Naruto.

"Aku akan menghancurkannya dengan mudah."

*Blaaaaarrrrrrrrrr*

Bersamaan dengan itu, sosok Naruto langsung tertelan dalam ledakan api hitam dari pedang Susanoo milik Itachi.

"Jangan pernah lengah, Uzumaki-kun." Ujar Itachi saat melihat api hitam yang terus berkobar di hadapannya.

"Naruto-kun!" teriak Hinata dan Kushina secara bersamaan. Air mata perlahan namun pasti mengalir dari sepasang permata indah mereka sebelum akhirnya berubah menjadi isak tangis yang menyayat hati.

Hinata, tentu saja, menangis karena melihat satu-satunya orang yang dicintainya sepenuh hati terbakar di hadapannya. Di sisi lain, Kushina, entah kenapa… seperti melihat anaknya sendiri yang terbakar di hadapannya hanya demi melindungi dirinya.

"Huh, itu tadi hampir saja, ne?" sebuah suara yang telah familiar bagi mereka tiba-tiba saja terdengar tepat dari belakang Itachi.

Belum sempat Itachi menengokkan kepalanya ke belakang untuk melihat sang sumber suara, tiba-tiba saja sesuatu menghantam tubuhnya dengan keras, menembus lapisan api hitam miliknya.

"Yokai Rasengan!" dengan sekali hentakan, Naruto menghantamkan Rasengan hitam miliknya ke tubuh bagian belakang Itachi, membuat Itachi terpental jauh ke depan dengan kecepatan yangluar biasa. Sayangnya, Naruto lupa satu hal.

Itachi terlempar tepat ke arah Hinata dan Kushina!

Menyadari keuntungan yang didapatnya di tengah rasa sakitnya yang luar biasa, Itachi langsung mengambil napas dalam-dalam sebelum melancarkan serangannya tepat ke arah Hinata dan Kushina.

"Hell magic release : Demon Roar!"

Dengan itu, Itachi langsung menyemburkan api hitam dengan kecepatan dan skala yang luar biasa tepat ke arah Hinata dan Kushina.

Sedangkan di lain sisi, Hinata dan Kushina yang hanya bisa terduduk kaku ketakutan telah pasrah pada apapun yang akan terjadi pada mereka.

Di detik terakhir sebelum api hitam itu menghantam Hinata dan Kushina, sebuah cahaya kuning tiba-tiba saja muncul di depan mereka.

*Bllllaaaaaarrrrrrrrrr*

Menutup mata mereka setelah mendengar ledakan besar terjadi, Hinata dan Kushina mengira mereka akan segera merasakan sakit yang luar biasa.

Satu detik, dua detik, tiga detik, mereka tidak merasakan apapun. Memberanikan diri, mereka pun membuka mata mereka. Dan saat itu juga, mereka langsung terbelalak dengan pemandangan di hadapan mereka.

Di hadapan mereka, berdiri Naruto yang tengah menghadap mereka, dengan senyum bahagia di wajahnya. Hampir di seluruh tubuhnya terdapat luka bakar. Bahkan, masih ada beberapa api hitam yang terus menyala di beberapa bagian tubuhnya.

Sedangkan Itachi, tidak lebih baik dari Naruto, tersungkur di tanah dengan lubang besar di punggungnya dan kulit yang mulai menghitam, terkena efek energi Yokai dari Rasengan milik Naruto. Ya, Yokai atau energi murni yang dihasilkan Juubi dan para Biju lainnya memang memiliki efek racun bagi manusia biasa –kecuali para Jinchuuriki.

"A-aku senang… ka-kalian s-sela… mat…" ucap Naruto terbata-bata dengan senyum tulus yang tak pernah meninggalkan wajahnya sebelum akhirnya tubuhnya tersungkur jatuh, memperlihatkan luka bakar yang bahkan lebih parah di bagian belakang tubuhnya.

"Naruto-kun!" teriak Hinata histeris sembari langsung membalikkan –membaringkan- tubuh Naruto dan mulai menangis sejadi-jadinya.

Kushina yang melihat itu, hanya bisa menangis dalam diam. Memang, dia tidak mengetahui dengan baik siapa anak muda pemberani yang memiliki kemampuan menakjubkan itu, tapi dalam hatinya, ia merasa memiliki ikatan khusus dengan pemuda itu, seperti ikatan anak dan ibu, membuatnya ikut menangis dalam diam.

"U-ugh… apa aku ketinggalan sesuatu?" tanya sebuah suara yang tiba-tiba saja muncul dari balik puing-puing bangunan mansion.

Perlahan, sosok itu berdiri dengan agak susah payah, menggunakan pedang besarnya sebagai tumpuan.

"Wow, ini pasti hari keberuntunganku." Ujar Kisame saat melihat tubuh Naruto dan Itachi yang tergeletak tak berdaya dengan luka parah di sekujur tubuh mereka. Sedangkan di sisi Naruto, terlihat gadis Hyuuga incarannya yang tengah menangis histeris.

"Baiklah, baiklah, aku tidak terlalusuka dengan gadis berisik dan cengeng." Ujar Kisame sembari berjalan menuju Hinata. 'Pengorbananmu sangat berarti, Itachi.' Batin Kisame saat sekilas kembali melihat tubuh Itachi yang terlihat tidak tertolong lagi.

"Diam dan ikut denganku!" seru Kisame sambil mengayunkan pedangnya ke arah Hinata.

"Ahhhh…!" Hinata yang terkena gelombang air berbentuk tajam dari pedang Samehada hanya bisa berteriak kesakitan saat pundaknya tercabik, menyebabkan darah miliknya turut tersebar di daerah sekitarnya.

"Hinata-chan!" teriak Kushina sembari menghampiri Hinata, berniat menolong Hinata.

"Aahhhhh…!" belum sempat mencapai Hinata, tubuh Kushina tiba-tiba langsung terlempar ke belakang saat terkena serangan dari Samehada. Lebih buruk dari Hinata, Kushina kini tergeletak tak berdaya dengan luka sayatan terbuka hampir di seluruh tubuhnya.

"Hahaha! Yeah! Itulah akibatnya jika berani menghalangi jalanku, sampah!" tawa Kisame sembari melangkah mendekati Hinata yang kini hanya bisa mengerang kesakitan.

"Na-Naruto… -kun…" gumam Hinata untuk yang terakhir kalinya sebelum dirinya pingsan tak sadarkan diri karena banyaknya darah yang hilang.

Melihat Hinata yang kini telah tak sadarkan diri, seringai di wajah Kisame semakin lebar. 'Terlalu mudah' batin Kisame sambil menjunjung tubuh Hinata dan membawa tubuh Hinata di pundaknya.

"Hi-Hinata-chan…" belum sempat melangkah, Kisame kembali mendengar sebuah suara dari arah belakangnya.

Dilihatnya, tubuh penuh luka Naruto yang perlahan mencoba berdiri dengan susah payah.

"Le-lepas… H-Hinata…-chan…"

"Hah, coba saja dan aku akan membu-"

"Ku bilang, lepas Hinata-chan!"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, kalimat Kisame langsung saja dipotong oleh suara Naruto yang tiba-tiba saja berubah menjadi lebih… 'inhuman'.

"Sialan!"seru Kisame sembari melempar tubuh Hinata ke belakang dan langsung mengambil posisi menyerang.

"Water magic release : Dancing of the death!"

Sedikit demi sedikit, uap air di sekitar Naruto mulai berkumpul menjadi banyak bagian dan membentuk menjadi semacam proyektil tajam yang mengarah tepat ke arah Naruto.

Naruto yang kini telah dikelilingi proyektil tajam yang terbuat dari air milik Kisame malah terlihat tidak peduli. Penglihatannya lebih tertuju pada sosok Hinata yang baru saja dilemparkan Kisame tanpa belas kasihan ke tanah, menyebabkan darah Hinata mengalir semakin deras dari luka cabikan di pundaknya yang memang masih terbuka.

Tanpa sadar, mata Rinnegan milik Naruto kini berubah warna menjadi merah darah dengan sembilan tomoe yang turut muncul di sekitarnya.

"Beraninya, kau!" raung Naruto, tanpa sadar membanjiri daerah di sekitarnya dengan chakra Juubi hingga menyebabkan seluruh tumbuhan di sekitarnya mati layu seketika.

'Ini gawat' batin Kisame saat melihat aura hitam aneh yang kini mulai menyelubungi Naruto. Tanpa pikir panjang, Kisame langsung mengayunkan jarinya ke arah Naruto, menyebabkan proyektil-proyektil tajam yang tadi telah diciptakannya segera meluncur dari berbagai arah menuju Naruto.

Tepat beberapa seperdetik sebelum proyektil-proyektil itu menghantam tubuh Naruto, tubuh Naruto langsung membuat ledakan chakra hitam dengan skala yang amat besar hingga menjulang ke langit dan menciptakan lubang di awan.

"S-sialan! Apa ini! D-dia… penyihir macam apa dia?! Dia memiliki terlalu banyak jenis kekuatan sihir!" seru Kisame dalam ketakutan saat dilihatnya ledakan energi hitam tadi mulai memudar hingga akhirnya menunjukkan sosok Naruto dalam balutan energy hitam yang membentuk semacam ekor di belakangnya dan telinga di kepalanya. Dengan kecepatan di luar akal sehat, seluruh luka bakar parah di tubuh Naruto segera menghilang seakan tidak pernah terjadi apa-apa.

"Water magic release : Tsunami!" seru Kisame sembari mengayunkan pedang Samehada miliknya ke arah Naruto. Seketika itu juga, gelombang besar muncul dari Samehada dan mengarah dengan cepat ke arah Naruto.

"Sampah!" raung Naruto sembari mengayunkan tangan kosongnya ke arah gelombang yang datang, seketika itu juga memecahkan gelombang dan menghilangkannya menjadi uap.

Melihat salah satu serangan andalannya yang dapat dihentikan dengan mudah oleh Naruto hanya dengan tangan kosong, tubuh Kisame mulai gemetar dalam ketakutan.

"Sampah sepertimu, berani melukai orang yang berharga bagiku?!" Naruto kembali meraung sebelum akhirnya langsung menghilang dari pandangan Kisame.

"Aku ni wa aku o!" dengan satu teriakan itu, Naruto tiba-tiba saja telah muncul di atas kepala Kisame dengan chakra hitam yang mulai berkumpul di tangannya. Bahkan sebelum Kisame sempat berpikir untuk menghindar, Naruto telah menghantamkan serangannya tepat ke atas kepala Kisame.

"Yokai Oodama Rasengan!"

*Blaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr*

.

.

.

"A-apa-apaan ini?!"

"Mansion Namikaze berubah menjadi kawah!"

"A-apa ledakan tadi itu ledakan bom atom yang jatuh di sini?!"

"Si-sialan! Tembok pembatas rumahku hancur terkena gelombang kejut ledakan itu!"

"Apa seluruh keluarga Namikaze sudah mati menjadi abu?!"

Kerumunan orang-orang yang tinggal tak jauh dari mansion Namikaze kini mulai berkumpul di sekeliling kawah besar yang dulunya adalah mansion Namikaze. Beruntung, mansion Namikaze memiliki wilayah yang sangat luas dan terletak jauh dari rumah-rumah lain, membuat dampak ledakan yang tadi terjadi tidak menimbulkan kerusakan yang terlalu berarti bagi rumah-rumah di sekitarnya.

"Baiklah saudara-saudara, harap mundur ke daerah yang lebih aman. Untuk sementara wilayah ini akan kami amankan untuk penyelidikan penyebab ledakan. Mohon untuk tidak melewati garis polisi." Seru seorang polisi kepada para orang-orang yang kini berangsur-angsur mulai menjauh dari kawah.

"Baiklah, segera pasang garis polisi! Cari semua bukti ataupun petunjuk yang ada! Segera laporkan kejadian ini ke departemen pertahanan! Ini bukan ancaman terorisme biasa. Bagaimanapun juga, tidak ada peledak murahan yang bisa menghasilkan kawah sebesar ini!"

"Baik, komandan!"

.

.

.

Natsu D. Luffy

.

.

.

"Jadi… Itachi dan Kisame telah mati?"

"Ha'i, Pain-sama."

"Baiklah, untuk saat ini, tetap awasi anak bernama Uzumaki Naruto dan Hyuuga Hinata itu. Jika benar Itachi dan Kisame bisa terbunuh oleh anak itu, kita tidak bisa meremehkannya."

Dengan itu, sosok manusia-menyerupai-tumbuhan itupun menghilang ke dalam tanah. Dilain sisi, terlihat sosok lain bermata Rinnegan yang tengah berdiri menghadap sebuah kerangkeng yang sangat besar dan gelap dengan segel bertuliskan huruf-huruf kuno untuk menguncinya.

'Sebentar lagi kau akan bebas… sang pencipta sihir… Kronos.' batin sosok bernama Pain itu sembari berbalik dan melangkah meninggalkan kerangkeng raksasa itu.

"Seberapa kuatpun sihir milikmu, sihir milik Kronos adalah mutlak. Dunia ini harus merasakan rasa sakit yang sebenarnya. Dan kau akan belajar tentang rasa sakit, Uzumaki Naruto."

.

.

.

.

To Be Continued

.

.

.

.

Keterangan :

Yokai : Energi murni yang hanya dimiliki oleh para siluman tingkat atas dan iblis.

Aku ni wa aku o : Kejahatan untuk kejahatan.

.

.

.

A/N : Yosh~! Itu dia chapter untuk kali ini. Maaf jika mengecewakan dan gaje. Oh, dan untuk chapter berikutnya MUNGKIN akan saya gunakan untuk mempererat hubungan si NaruHina ini. Jadi, konflik cukup sampai di sini dulu.

Makasih banyak buat : HatakeRin, ca kun, Nick name, scorpionz vx, Hina chan, Bromin, , Gulliet, Hina chan, Namimaki-chan, YGZ ; Makasih udah sempet review. Dan aw… makasih banget pujiannya~! Ini udah update, semoga gak mengecewakan~

Yang login, udah saya bales di PM.

OK, semoga hari anda menyenangkan. See ya!