AYUZAWA
- a story by REAGANJACKIE -
Genre: Crime, Drama and Romance
Rated: T
Disclaimer: Saya bukan Hiro Fujiwara.
Chapter 3: The Devil's Nightmare
Suara derit pintu yang terbuka membuat pria itu terbangun dari tidurnya. Keringat mengucur deras dari dahinya. Napasnya tidak teratur dan cepat. Terengah-engah seolah-olah ia baru saja berlari dengan rute Manhattan-Pennsylvania berulang-ulang tanpa henti. Tidak, ia bukan orang kurang kerjaan yang mau mencoba hal gila tersebut. Ia hanya mengalami mimpi buruk. Mimpi yang cukup buruk sampai membuatnya tetap terdiam selama 5 menit dengan mata terbelalak dan jari-jari rampingnya mencengkeram erat kedua lengan kursi yang ia duduki.
"Mimpi buruk lagi, Tuan?"
Suara bariton yang tenang tetapi tegas itu membawanya kembali ke dunia nyata. Ia menggelengkan kepalanya sambil memutar kursinya menghadap pria ramping dengan rambut yang sudah memutih seluruhnya dan wajah tirus yang menampakkan beberapa otot muka yang sudah mengendur. Pria berumur ini memakai jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya beserta dasi kupu-kupu dan serbet putih yang menggantung di tangan kanannya. Menegaskan bahwa ia adalah seorang pelayan.
Pria yang ditanya hanya tertawa kecil. "Yah, begitulah…" Melihat pelayannya memasang muka khawatir, ia tersenyum kecil. "Jangan khawatirkan aku, Leo. I'm perfectly fine."
"Same nightmare, Sir?" tanya Leo sambil menaikkan salah satu alis matanya.
Lawan bicaranya mengangguk. "Tapi aku yakin, setelah semua ini selesai, mimpi buruk ini akan berakhir dan aku akan hidup dalam kedamaian yang selama ini kucari."
Leo terdiam sejenak sambil mencerna perkataan tuannya tersebut. "Bagaimana Tuan dapat menggapai kedamaian yang Tuan dambakan jika Tuan membunuh orang-orang yang tak bersalah?" ia mengucapkannya dengan hati-hati, mengingat bagaimana labilnya emosi Tuannya belakangan ini. Ia tidak mau membangunkan singa yang sedang tertidur.
"Binatang-binatang yang kubunuh itu semua hanya alatku untuk mencapai targetku yang sesungguhnya," kedua pria di ruangan itu menahan napas "aku yakin ia sudah mendapatkan hadiah pertamaku itu…fufufu, aku bisa membayangkan wajahnya yang berpikir keras memecahkan kasus yang kubuat."
"Aku masih tidak percaya Tuan Ayuzawa bisa berbuat hal seperti itu, Shin. Ia pria yang sangat baik, tidak mungkin ia melakukan hal kejam begitu….."
"KAU BERANI MEMPERTANYAKAN INGATANKU?" pria yang dipanggil Shin itu balas berteriak. "ASAL KAU TAHU SAJA, MALAM ITU ADALAH MALAM YANG TAK AKAN PERNAH KULUPAKAN SAMPAI AKU MATI! AKU MASIH INGAT DARI MANA ANGIN BERHEMBUS MALAM ITU, SUARA IBU YANG MENENANGANKU, JERITAN AYAH DAN SUARA TEMBAKAN, WANGI DARAH…."
Shin terengah-engah lagi. Leo hanya bisa melihat Tuannya itu dengan sedih dan kasihan.
"Aku tidak akan pernah lupa ketika kambing tua itu meletakkan moncong pistolnya ke dahi ibuku, sementara aku menangis di pelukan ibuku, lalu ia menarik pelatuknya dan sedetik kemudian, darah ibuku ada dimana-mana!"
Shin memijat dahinya dengan tangan kananya, terlalu capai untuk mengingat malam dimana kedua orangtua yang sangat ia cintai itu dibunuh oleh paman yang ia idolakan, paman Sakuya Ayuzawa.
Setelah detak jantungnya mulai normal, Shin melanjutkan, "I despise Uncle Ayuzawa more than anything in the world. And I swear upon my parents' grave, I will do my revenge and make their daughter's life a living hell." Shin memasang seringai jahatnya. "Dan Ayuzawa Misaki akan menanggung hukuman dari dosa yang dibuat oleh ayah brengseknya itu."
"kekekekeke…HAHAHAHAHAHAHAHAHA!" ketawa jahat Shin menggelegar bahkan sampai ke ruang bawah tanah tempat ia menawan semua tahanan yang akan menjadi korban selanjutnya…..
YAK! SAMPAI SITU DULU CERITANYA! KEKEKEKEKEKE~ SAYA MEMANG JAHAT!
Maaf gak update2 selama berabad-abad! Writer's Block + Laziness = Saya menghilang. Chapter ini pendek, saya tahu, tapi saya jamin chapter 4 bakal diupdate tidak lama setelah chapter ini. Oh ya, saya sudah meng-enable-kan fitur Anonymous Review, jadi review-lah cerita ini sodara2!
Terima kasih untuk review dari Lennachi yang sangat membangun dan menyulutkan api semangat saya untuk menulis kembali *lophe-lophe bertebaran di udara* Juga buat Kisiki Nagome dan Dilivia Takumi yang mau review chapter 2, arigatou!
Saran dan kritik sangat diterima, REVIEW PLEASE! :D
