Frozen hearts thaw
By bang kambing
Disclamer: Masashi kishimoto
Pairing: sasunaru
Ini yaoi, jika tidak berminat tidak usah baca saja yah, dari pada nanti pada berantem dan ini sasunaru, kalo emang gak suka ya udah menjauh aja dulu. Kan tiap orang punya kesukaannya masing2 yah? Dari pada berantem kan gak enak :3
Cerita sebelumnya:
"Uhh itu kelamaan, aku tidak tahan. Bagaimana denganmu saja? Kau saja yang berpura-pura jadi pacarku," Kata Naruto membuat mata Sasuke terbelak mendengar usul Naruto yang sangat blak-blakan tanpa basa-babsi itu.
"A-ap, apa? Uhh boleh juga. Baiklah, aku setuju," Jawab Sasuke menyetujui tawaran Naruto yang cukup mengejutkan hatinya dan membuat Sasuke merasa berdebar.
"Eh? Benarkah?" Tanya Naruto ragu, karena kenapa bisa-bisanya Sasuke menyetujui itu tanpa berpikir panjang.
"I-iya," jawab Sasuke dengan malu.
'Eh? Kenapa Sasuke berwajah seperti itu. Kenapa seolah-olah aku beneran menembaknya? Aneh sekali' pikir Naruto, namun Naruto tak ambil pusing karena tanpa sadar Naruto mengucapkan hal itu, aneh memang.
"Baiklah, mulai sekarang, aku adalah pacarmu, Sasuke." Ujar Naruto keras hingga seluruh penghuni kelas dapat mendengarnya dan menengok kea rah Sasu Naru. Dan Kakashi yang baru memasuki ruang kelas tersebut saja dapat mendengar apa yang diucapkan Naruto.
"Ya Uzumaki, pacarannya dilanjut nanti saja. Sekarang mulai pelajaran dulu," Celetuk Kakashhi tiba-tiba.
"Eh? Sudah masuk ya? Sejak kapan?" Tanya Naruto bingung.
"Ya keluarkan buku pelajarannya," Ucap Kakashi.
"Baik sensei," Sahut semua murid.
Chapter 4: cinta
Status naruto saat ini adalah berpacaran, ya tentu saja itu tidak sungguhan karena status itu hanya untuk mengusir orang yang meneror Naruto. Dan tentu saja pacar pura-puranya adalah murid baru yang bernama Sasuke. Naruto hanya menganggap ini pura-pura tapi lain halnya dengan Sasuke yang memang suka pada Naruto.
Hari demi hari di lalui bersama, mereka seperti sepasang kekasih beneran, tapi Naruto tidak menyadari perasaannya dan tetap menganggap bahwa itu adalah akting untuk mengusir orang aneh yang menerornya lewat telfon, dan bagaimana dengan Sasuke, walau kecewa tapi dia juga senang karena dapat bersama dengan Naruto.
Dan semakin hari orang yang menerot Naruto mulai jarang menghubunginya lagi. Mungkin karena orang tersebut mengetahui bahwa Naruto sudah mempunyai paacar sehingga berhenti menerornya.
Tapi tiba-tiba ponsel Naruto pun berdering tanda panggilan masuk, dan ketika Naruto melihat layar ternyata orang aneh yang menerornya lagi, karena Naruto hafal betul nomor orang tersebut. Naruto mematikannya, tapi ponsel Naruto berdering kembali. Karena kesal lantas Naruto mengangkatnya.
"Halo... apa mau mu?" Tanya Naruto dengan suara keras.
"Hm jadi sudah punya kekasih kah? Bukankah sudah ku bilang kalau kau itu milikku, cintaku dan kekasihku. Kau tidak boleh dengan orang lain terlebih dengan adikku," Ucap sang penelpon.
"Adik? Siapa adikmu?" Naruto bingung dan bertanya, namun sambungan telpon langsung di putus oleh orang aneh yang menelponnya.
"Argghhh... sial! Apa maksudnya dengan adiknya? Apa yang dia maksud itu adalah Sasuke, aku harus bicarakan ini dengan Sasuke,"
Naruto pun akhirnya menghubungi Sasuke dan membicarakan hal yang baru saja menimpanya.
"Itu pasti Itachi," celetuk Sasuke ditengah-tengah obrolan mereka yang tengah serius.
"Apakah Itachi itu kakakmu, Sasuke? Tadi dia bilang 'kau tidak boleh dengan yang lain terlebih adikku' jadi maksudnya kau adalah adik sang penelepon aneh itu?" tanya Naruto bertubi-tubi.
"Ayo kita cari dimana kakakku berada. Dan Naruto kau harus berhati-hati karena Itachi itu mengalami gangguan kejiwaan. Dia itu psycopath," jelas Sasuke pada Naruto.
"I... iya baiklah," Naruto menelan ludah ketakutan.
keesokan harinya di rumah Naruto...
"Sudah hari minggu saja, dan persediaan ramenku juga sudah habis. Kalau begitu aku harus segera membelinya," ucap Naruto dan bergegas berganti pakaian karena ingin pergi membeli ramen instan untuk persediaan makannya.
Selesai membeli ramen, saat hendak pulang tiba-tiba seeorang membekap Naruto dari belakang dan bersegera membawa Naruto pergi.
Sasuke's pov
Kemana Dobe itu, sedari tadi smsku tak di balas membuat khawatir saja. Ya mungkin memang ini hanyalah hubungan palsu saja tapi bagiku ini tidak palsu dan bukan pura-pura karena aku menyukainya.
Rasa khawatirku mulai membesar, ku putuskan untuk menghubungi dobe yang sedari tadi tak ada kabarnya.
Terdengar suara bahwa aku akan tersambung oleh dobe, tak berapa lama kemudian seseoranng mengangkat telponku, aku langsung saja berteriak menyebutkan nama dobe.
"DOBE...! DARI MANA SAJA KA..." belum sempat aku melanjutkan kalimatku untuk memakinya, terdengar suara dari sebrang sana dan itu bukan suara dobe. Suaranya berbeda ini terdengar seperti Itachi... jangan-jangan... dobe?
"Halo otouto-ku tercinta? Mencari Naruto-kun?" tanya anikiku.
"Dimana kau, Itachi? Mana Naruto-ku?" aku kesal karena dia membawa Naruto milikku, eh apa barusan yang ku bicarakan. Maksudku Naruto temanku.
"Aku berada di rumah kosong dekat rumah kita, Otouto. Kalau ingin Naruto, kau harus mengalahkanku terlebih dahulu, karena Naruto itu milikku." Jawab Itachi sambil Tertawa.
"Heh jangan bercanda. Aku tak kan membiarkanmu menyentuh dobeku," setelah aku membalas perkataan Itachi aku langsung mematikan ponsel dan bergegas menuju tempat yang dikatakan Itachi tadi. Semoga Naruto baik-baik saja, dan aku harus cepat.
Aku sampai di sebuah rumah kosong yang sudah lama kosong. Terasa lembab dan gelap tentu saja karena rumah ini sudah lama kosong, makanya disebut rumah kosong.
Aku mencari ke seluruh ruangan diamana Itachi dan Naruto berada. Namun tak kunjung ku dapatkan, hingga akhirnya aku mendengar suara teriakan.
"ARGGHHHH...!" suara teriakan seperti sedang kesakitan, itu terdengar seperti suara Naruto. Ah mungkin memang Naruto dan aku harus cepat. Aku berlari mengikuti bunyi suara tersebut.
Sampai di depan ruangan, ku dapati Itachi sedang memegang pisau dan menyayat kulit indah dobeku yang paling sexi eh apa yang ku pikirkan, lupakan itu sekarng yang terpenting menyelamatkan dobe dari orang brengsek itu dan lalu aku adalah pahlawan yang menyelamatkan sang putri dan aku bisa langsung dikasih hadiah mengecup bibirnya yang indah itu, arghh apa yang ku pikirkan. Maksudku aku akan segera menyelamatkan dobeku.
END SASUKE"S POV
"Lepaskan dia, Itachi." Ucap Sasuke dingin.
"Kenapa aku harus melepaskan orang yang ku inginkan, baka Otouto?" Tanya Itachi.
"Sialan! Terima ini," Sasuke menyerang itachi dengan kampak, namun Itachi menghindari dan menusuk punggung Sasuke.
"Arghhhh...!" Jerit Sasuke kesakitan.
"Sasuke," Naruto yang melihat kejadian itu kaget bukan main.
"Dobe, kau duduk saja disana. Itachi biar aku saja yang mengurus," Kata Sasuke pada Naruto.
"Mana bisa aku diam saja, ketika orang yang ku sayangi sedang diserang seperti itu?" Oceh Naruto yang tidak sadar apa yang sedang dia ucapkan.
Sasuke terbalak kaget mendengar perkataan Naruto dan kemudian tersenyum "Tidak apa-apa, dobe. Aku senang." Setelah berkata demikian, Sasuke bangkit dan seperti mendapat kekuatan Extra, lalu menyerang Itachi bertubi-tubi hingga tak ada celah untuk Itachi menyerang balik. Dan akhirnya Itachi terkapar dengan kampak yang menancap di badannya.
Sasuke segera menghampiri Naruto. Mengecek keadaan Naruto dan memeluknya.
"Untunglah kau tidak apa-apa, Dobe."
"Ya kau juga, teme. Aku senang kau selamat dari serangan kakakmu," Naruto balas memeluk Naruto. Tapi tiba-tiba, Naruto teringat sesuatu, "Eh tapi kenapa kau sepeduli ini padaku, teme? Bukankah kita hanya sedang berpura-pura saja?" tanya Naruto dengan wajah polosnya.
"Itu, karena... karena aku menyukaimu, menyayangimu, mencintaimu tulus dari hati sejak pertama kali bertemu dan kau tahu dobe, betapa senangnya hatiku saat kau memintaku untuk menjadi pacarmu walau itu hanya berpura-pura," jelas Sasuke sambil mendekap Naruto erat sekali.
"Eh tapi aku tidak tahu perasaanku seperti apa," Ucap Naruto.
"Bukankah kau bilang kalau kau juga sayang padaku, dobe?" tanya Sasuke.
"Eh kapan?"
"Tadi kau bilang 'Mana bisa aku diam saja, ketika orang yang ku sayangi sedang diserang seperti itu' hm? Sasuke menjelaskan saat Naruto mengatakan hal seperti itu.
"Iya kah aku bilang seperti itu? I.. itu karena aku tidak sadar, teme." Sangkal Naruto masih tidak mau mengakuinya.
"Jadi itu ketidak sengajaan? Jadi kau tak suka padaku? Baiklah, maaf sudah salah," Ucap Sasuke berdiri hendak pergi.
"Eh tidak, aku suka pada teme kok," celetuk Naruto tiba-tiba sambil menahan Sasuke.
"Akhirnya mengaku juga," Ucap sasuke sambil menyeringai.
"ARGHH TEME SIALAN BERANINYA MENIPUKU,"
"Itu karena kau tak mau mengakuinya Dobe."
"Itu kan... aku... ano... uh," Naruto tak bisa membalas perkataan Sasuke. Wajah Naruto yang memerah dan tingkahnya yang salting seperti itu membuat Sasuke ingin menciumnya.
Chu
Sasuke akhirnya mencium Naruto tepat di bibir.
"TEME SIALAN, BERANINYA MENCIUMKU," Amarah Naruto hanya dibalas kekehan oleh Sasuke. Bagaimana pun Sasuke merasa senang karena Naruto sudah resmi menjadi kekasihnya bukan untuk akting lagi.
END
Wah gomenasai yah, jadi aneh gini.
Oh iya buat senpai yang lagi menghadapi ujian, semangat yah ujiannya :3 ganbatte
Review please :3
Yang review keren deh yang enggak mah, gak keren ah nyaahha
Bye bye sampai nanti yah nyahaha :3