Title: HOME

Disclaimer:Naruto © Masashi Kishimoto

Author: Taiyou no Akashi

Pairing:SasuNaru dan pasangan lainnya

Rating: T

Genre: Family/Humor/Romance

Warning:AU, BL, Shounen-ai, Yaoi, OOC, Gaje, Sedikit (?) Shotacon, dll

Summary:Sasuke Uchiha, pemuda berusia 23 tahun yang memiliki segalanya. Dia tampan, kaya, cerdas… dan juga playboy. Tidak ada kata cinta dalam kamusnya. Namun apa jadinya jika dia jatuh cinta pada adik laki-laki angkatnya sendiri?

Nggak Tahan? Nggak Suka? Silahkan tekan tombol 'Back'

Home 01: Love At The First Sight

Bandara Sungakure - 08.00 am

"Jaga dirimu baik-baik disana ya Naruto," kata Fugaku lembut sambil mengelus-elus rambut blondemilik anak angkatnya itu.

"Baiklah ayah," jawab Naruto dengan nada sopan.

"Ibu akan sangat merindukanmu Naru-chan!" kata Mikoto sedih sembari memeluk erat Naruto.

"Aku juga akan sangat merindukan ibu," kata Naruto manis sembari memeluk erat ibu angkatnya itu.

"Perjalanan ke Konoha akan makan waktu yang cukup lama. Jaga dirimu baik-baik dan rukun-rukunlah dengan Sasu-chan ya Naru-chan," kata Itachi sambil tersenyum lembut pada Naruto.

"Siap Ita-nii!" jawab Naruto dengan bersemangat.

Melihat tingkah Naruto itu, membuat Fugaku, Mikoto, dan Itachi hanya bisa tersenyum kecil.

"Pesawat dengan nomor penerbangan KA-505 dengan tujuan Konohagakure telah siap. Terima Kasih."

"Nah itu pesawatku! Aku pergi dulu ya Ayah, Ibu, Ita-nii," kata Naruto sembari menyampirkan tas gendongnya ke bahunya.

"Semoga perjalananmu menyenangkan Naru-chan dan barang-barangmu akan tiba di Konoha dalam waktu 2 minggu," kata Itachi lagi.

"YOSH! Aku berangkat!" kata Naruto sembari berlari masuk ke dalam terminal keberangkatan. Sebuah senyum manis terukir di wajah tan Naruto.

'Konohagakure, Naruto Uzumaki come!' jerit Naruto kesenangan dalam hati.

Baik Fugaku, Mikoto, maupun Itachi, terus memandangi punggung Naruto yang terus berjalan menjauh dari diri mereka dalam diam. Setelah Naruto menghilang tiba-tiba Itachi teringat sesuatu.

"Ayah," panggil Itachi.

"Hn?"

"Apakah Ayah sudah memberitahu Sasu-chan bahwa Naru-chan akan tinggal di Konoha?" tanya Itachi dengan nada cemas.

"Sepertinya..." Fugaku terdiam. Raut wajahnya terlihat serius. "Ayah belum memberitahu Sasuke," lanjut Fugaku dengan nada serius pula.

"Hah... Sudah kuduga. Tapi memberitahu Sasu-chan soal kedatangan Naru-chan sih perkara mudah. Tapi lain lagi ceritanya jika ayah belum memberitahu soal Naru-chan sama sekali pada Sasu-chan. Hahaha..." kata Itachi dengan nada santai.

"Itachi," panggil Fugaku dengan pelan.

"Hm?"

"Sepertinya Ayah juga lupa memberitahu Sasuke soal Naruto," kata Fugaku dengan nada kalem.

"WHAAATTT?" tanya Itachi dengan histeris. Mata onyx-nya melotot memandangi ayahnya.

"Sepertinya Ayah harus menelepon Sasuke sekarang," kata Fugaku datar sembari mengeluarkan ponsel dari balik yukata yang dikenakannya.

Baik Mikoto maupun Itachi hanya bisa pasrah melihat salah satu kelakuan aneh Fugaku itu...

Konohagakure di waktu yang sama...

Minggu pagi yang cerah di Konoha. Banyak penduduk Konoha yang memulai pagi yang cerah itu dengan perasaan bersemangat.

Tapi sepertinya kata 'semangat' tidak berlaku untuk pemuda tampan yang satu ini. Buktinya saja dia masih terbuai dalam dunia mimpi indahnya.

Mungkin hari itu memang bukan hari yang baik baginya. Sedang enak-enaknya tidur, tiba-tiba ponselnya berbunyi nyaring. Lagu Uragiri no Yuuyake milik THEATRE BROOK (1) mengalun keras, membangunkan sang empunya ponsel.

Dengan ogah-ogahan, sang pemuda berambut ravenitu segera meraba-raba kasurnya untuk menemukan sang ponsel. Setelah ketemu, pemuda bermata onyx itu membaca nama sang penelepon di layar ponsel itu.

Dengan sedikit erangan dan gumaman, akhirnya ibu jari pemuda itu menekan tombol hijau di ponselnya dan menempelkan benda elektronik itu ke telinganya

"Moshi-moshi (2)," gumam pemuda itu dengan nada mengantuk.

"Kau baru bangun Sasuke?"tanya sang penelepon langsung begitu telepon diangkat.

"Begitulah," gumam pemuda itu lagi yang ternyata bernama Sasuke. "Ada apa ayah meneleponku pagi-pagi begini?" tanya Sasuke langsung pada pokok permasalahanan.

"Akan ada orang yang berkunjung kesana,"kata sang penelepon yang ternyata ayah Sasuke sendiri, Fugaku Uchiha.

"Kolega? Baiklah aku akan mencari hotel berbintang terbaik disini. Berapa lama dia akan tinggal?" tanya Sasuke malas.

"Dia akan tinggal di Konoha untuk belajar. Dia anak SMA."

'Aneh. Kolega ayah 'kan tidak ada yang anak SMA. Mungkin dia anak kolega ayah,' pikir Sasuke bingung dalam hati. Kantuk sepenuhnya melepaskan pengaruhnya dari diri Sasuke.

"Baiklah. Aku akan mencarikan apartemen untuknya," kata Sasuke dengan nada serius.

"Itu tidak perlu. Sebab dia akan tinggal bersamamu, Sasuke. Sebab dia adik angkatmu," kata Fugaku tenang.

"Eh? Tadi ayah bilang apa?" tanya Sasuke memastikan.

"Adik angkatmu akan tinggal disana."

"APPAAAA?" teriak Sasuke begitu mendengar perkataan ayahnya.

"ADIK ANGKATMU AKAN TINGGAL DISANA!" teriak Fugaku dengan suara keras yang membuat Sasuke harus menjauhkan ponsel dari telinganya jika dia tidak ingin tuli mendadak.

"Apa yang ayah lakukan sih?" omel Sasuke dengan nada kesal.

"Tadi kau 'kan bertanya 'Apa'," kata Fugaku dengan nada kalem.

"Apa yang kumaksud 'kan bukan itu artinya. Ah sudahlah... Lalu seperti apa adik angkatku itu?" tanya Sasuke dengan nada kesal.

"Biar Itachi saja yang mendeskripsikan sosok Naruto untukmu," kata Fugaku lagi.

"..." Sasuke hanya terdiam begitu mendengar suara kasak kusuk di seberangnya.

"Yo Sasu-chan!" panggil sebuah suara tiba-tiba.

"Cih... Baka aniki (3)," gumam Sasuke.

"Jahatnya... Apa kau tidak kangen pada anikimu yang baik hati dan tampan ini?" tanya Itachi dengan nada (sok) sedih.

"Tidak baka ero (4). Nah sekarang cepat beritahu aku bagaimana ciri-ciri fisik anak itu!" kata Sasuke dengan nada dingin.

"Baiklah. Umh... Bagaimana ya menggambarkan Naruto? Dia itu manis sekali untuk ukuran anak laki-laki. Badanya mungil dengan kulit kecoklatan yang eksotis. Mata blue saffire-nya begitu indah. Rambut blonde-nya begitu wangi. Dia juga enak dipeluk. Dia sangat suka ramen. Lalu... Blablabla..." Itachi terus mendeskripsikan hal-hal mengenai Naruto, baik hal penting maupun tambahan tidak pentingnya.

"..." Sasuke hanya bisa membisu begitu mendengar ocehan tidak penting Itachi.

"Hah... Aku sedih dia harus tinggal bersamamu Sasu-chan," kata Itachi dengan nada sendu.

"Sudah selesai?" tanya Sasuke memastikan.

"Sudah!" kata Itachi bersemangat.

"Lalu jam berapa pesawatnya akan tiba di Konoha?"

"Mungkin sekitar jam 12.00 siang," kata Itachi santai.

"Baiklah. Aku akan menjemputnya nanti di bandara Konoha. Sekarang bisa tidak aku mendapat jatah tidurku lagi?" tanya Sasuke dengan nada sinis.

"As your want Sasu-chan!" kata Itachi dengan nada manis. Sasuke hanya bisa mendengus mendengar perkataan aniki semata wayangnya itu. Tidak berapa lama kemudian telepon pun akhirnya diputus oleh Itachi.

"Hoam... Lebih baik aku tidur lagi sekarang," gumam Sasuke malas sembari masuk ke dalam selimut lagi.

Bandara Konoha - 11.58 pm

Sasuke bersandar malas di salah satu dinding terminal kedatangan. Mata memandang lalu lalang orang dengan tatapan datar.

'2 menit lagi...' kata Sasuke dalam hati sembari melihat jam tangannya.

"Uragiri no yuuyake yakkai ni karamitsuku ase o, kirisaku you ni shite mashin wa sakebu utau you ni (5)"

Sasuke segera merogoh kantong bajunya begitu mendengar lagu Uragiri no Yuuyake dari ponselnya mengalun. Begitu melihat nama sang penelepon, Sasuke segera mengangkat telepon itu.

"Moshi-moshi."

"Yo Sas! Kau ada dimana sekarang?" tanya sang penelepon langsung pada Sasuke.

"Bandara. Memang ada apa Neji?" tanya Sasuke datar pada sang penelepon.

"Untuk apa kau ke bandara? Mau pergi keluar kota ya?" tanya sang penelepon aka Neji dengan nada penasaran.

"Bukan. Aku mau menjemput adikku," jawab Sasuke dengan nada enggan.

"Adik? Bukankah kau anak bungsu di keluargamu? Bagaimana ceritanya kau bisa punya adik? Orang tuamu buat lagi ya?" tanya Neji dengan nada usil.

"Baka ero, dia itu adik angkatku. Lagian coba kau pikir baik-baik... Mana ada anak yang baru lahir langsung terbang ke Konoha SENDIRIAN," kata Sasuke dengan nada sinis.

"Oke... Oke... Aku 'kan cuma bercanda. Padahal tadinya aku mau mengajakmu ke cafe langgananku. Lumayan buat refreshing."

"Ada apa-apanya disana?" tanya Sasuke dengan nada curiga. Dia tahu betul isi otak Neji itu 60% hanya berisi hal-hal yang berbau ero (6).

"Tidak ada apa-apa kok. Cuma ada seorang pemuda manis yang bekerja sebagai pelayan disini. Dengan rambut berwarna merah bata serta mata berwarna emerald menawan yang membuatku naksir padanya."

"Mau taruhan untuk berapa lama kau akan suka pada cowok itu?" tanya Sasuke sinis.

"Tidak. Aku pasti akan terus menyukai pemuda ini,"kata Neji dengan nada mantap.

"Kenapa kau begitu yakin baka (7)?"

"Sebab aku jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihatnya," jawab Neji mantap...

Lapangan Udara Bandara Konoha pada saat yang sama...

"Para penumpang yang terhormat kita telah sampai di Konohagakure. Terima kasih karena telah menggunakan jasa penerbangan kami."

Naruto tersenyum senang begitu mendengar pengumuman tersebut. Dengan penuh semangat pemuda enerjik itu segera mengambil tas ranselnya dan menyampirkannya ke punggungnya.

"Terima kasih karena telah menggunakan jasa penerbangan kami," kata seorang pramugari ramah sembari tersenyum manis pada Naruto. Sebagai sopan santun Naruto pun membalas senyum manis sang pramugari dengan senyum yang tak kalah manis pula. Membuat wajah sang pramugari merah padam begitu melihatnya.

'Huwaaaa... Jadi begini ya Konoha?' tanya Naruto dalam hati sembari mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling dengan penuh semangat. Dihirupnya udara disekitarnya dengan penuh semangat.

'YOSH! Sekarang tinggal cari Sasu-nii di terminal kedatangan!' kata Naruto lagi dalam hati sambil melangkahkan kakinya menuju terminal kedatangan.

Tawa Sasuke langsung meledak begitu mendengar perkataan Neji. Membuat Sasuke langsung sakit perut karena kebanyakan tertawa.

"Hahahaha... Neji... Neji... Hahahaha..."

"Kau kenapa sih, Sas? Obatmu habis ya?" tanya Neji dengan nada kebingungan.

"Hahahaha... Kata-katamu itu lucu sekali. Hahahaha..." kata Sasuke disela-sela tawanya.

"..."Neji hanya diam saja mendengar perkataan Sasuke.

"Hah..." Sasuke menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya, sedangkan Neji masih tetap diam membisu.

"Kau sudah selesai?"tanya Neji datar.

"Begitulah..." jawab Sasuke tak kalah datar.

"Jadi bisa kau jelaskan padaku apa yang lucu Uchiha-san?"

"Kata-katamu Neji. Kata-katamu yang lucu," jawab Sasuke dengan enteng.

"Oh ya?" tanya Neji dengan nada dingin.

"Iya. Tadi kau bilang soal apa tadi? Cinta pada pandangan pertama ya? Kau pasti bercanda."

"Aku tidak sedang melucu Uchiha-san,"jawab Neji sinis. "Memang apa salahnya soal cinta pada pandangan pertama?"

"Aku hanya merasa heran saja. Seorang playboymesum sepertimu bicara sesuatu tentang cinta pada pandangan pertama. Asal kau tahu, itu kedengarannya konyol sekali," jawab Sasuke dengan nada santai.

"Perasaan manusia bukan seperti sebuah batu karang yang bisa terus-menerus kokoh walau diterjang air laut. Perasaan manusia lebih mirip seperti air yang terus berubah sesuai wadahnya. Jadi wajar bukan bahwa perasaanku berubah?" tanya Neji pelan.

"Memang wajar sih. Tapi cinta pada pandangan pertama? Demi Tuhan Neji, itu adalah hal yang paling konyol diantara hal konyol lainnya yang pernah kau ucapkan padaku," jawab Sasuke santai.

"Jadi kau tidak percaya pada cinta pandangan pertama?" tanya Neji ingin tahu.

"Tentu saja aku tidak per..." belum selesai Sasuke bicara, tiba-tiba ada sebuah suara yang menegur Sasuke dari arah samping dirinya.

"Sasuke-nii?"

Sasuke menoleh untuk melihat siapa gerangan orang yang telah menegurnya. Mata onyx-nya langsung tertawan pada mata blue saffiremilik lawan bicaranya begitu Sasuke bertemu pandang dengan sang lawan bicara.

"Ternyata benar Sasuke-nii! Wah ternyata Sasuke-nii jauh lebih tampan dari fotonya ya," kata lawan bicara Sasuke dengan nada manis. Sebuah senyum manis terukir jelas di wajah manis anak laki-laki itu. Entah kenapa melihat senyum itu membuat Sasuke berdebar-debar.

'Aku... Kenapa? Kenapa aku berdebar-debar seperti ini karena melihat senyum anak itu? Apa yang sebenarnya terjadi padaku?' tanya Sasuke bingung dalam hati.

"Kau ini... Siapa?" tanya Sasuke setelah berhasil menguasai dirinya sendiri.

"Naruto Uzumaki. Anak angkat keluarga Uchiha. Salam kenal nii-san!" jawab Naruto sembari tersenyum manis. Melihat senyum Naruto membuat wajah Sasuke memanas.

'Kenapa wajahku terasa panas? Kenapa aku jadi aneh begini di dekat anak ini? Ya Tuhan perasaan apa ini? Apa ini yang disebut cinta pada pandangan pertama?' tanya Sasuke bimbang dalam hati.

Sepertinya Sasuke telah terkena hukum karma bukan?

T B C

Catatan:

(1) Uragiri no Yuuyake (THEATRE BROOK) - DuRaRaRa! OP 01. Fans DRRR pasti tahu lagu ini. :)

(2) Moshi-moshi: halo

(3) Baka aniki: kakak bodoh

(4) Baka ero: mesum bodoh

(5) Lirik pembuka Uragiri no Yuuyake

(6) Ero: mesum

(7) Baka: bodoh