Title : Fat?

Disclaimer : 2Jun milik ibu mereka, saya cuma punya ceritanya..

Warnings : my first incest! Dunno what did I think since this fic was planned to be a YooSu, not 2Jun.. ._. But, I dunno why, I made it into 2Jun.. sorry, guys :( Genderswitch! Romance attack, fluff overload, full of incest between Xiah Junsu with his twin brother Zuno Junho.. Kissing scene are possible.. Leave this page immediately, especially if you don't like incest! I've warned you. Humor gagal juga..

Keterangan : di cerita ini, Kim Family punya 4 anak.. yang paling tua Kim Jaejoong, anak kedua kembar (Kim Junho-Kim Junsu) dan yang ketiga (atau keempat?) Kim Kyuhyun..

Note : disini Yoochun belom tau kalo 2Jun itu kembar.. soalnya kan keliatan banget kalo muka mereka beda jauh.. Dan satu lagi, bayangkan Jaejoong seperti di MV TVXQ yg Tri-Angle yaa :D disana Jaemma cantik banget XD

.

.


Happy reading, enjoy!


.

.

"Bagaimana bisa kau lupa kalau kau sedang diet dan malah makan sebanyak itu?" Eunhyuk bertanya dengan mata membulat dan mulut menganga lebar. Junsu hanya bisa nyengir kuda.

"Ah, nan mollayo~~~ Kan aku lupaaaa~~" Junsu mengacak rambutnya sendiri. Terlihat frustasi. "Bagaimana kalau beratku naik lagiiii~~ Pasti Yoochun-oppa takkan menyukaikuuuu!" lengkingnya keras, menarik-narik rambutnya dengan frustasi.

Eunhyuk menepuk-nepuk punggung sahabatnya dengan iba, "Sudah, sudah, Su... Jangan berpikiran seperti itu.." Eunhyuk memeluk Junsu yang kini menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Jangan mikir seperti itu, nanti Yoochun—"

"Junsu-ie!"

Seruan dari Junho langsung memotong ucapan Eunhyuk yang kini ganti menatap Junho dengan pandangan bingung. Namja tinggi tegap itu berjalan cepat menuju Eunhyuk dan Junsu, kemudian menumpukan badannya di meja Junsu.

"Junsu-ya.." Junho tersenyum lebar, "Ayo makan bersamaku! Kau tadi pagi belum makan kan? Nanti kau sakit.."

"Tidak mau!" tolak Junsu langsung sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Kemarin aku sudah makan banyak, aku nggak mau gendut lagi!"

"Tapi kan kemarin itu cuma—"

"Nggak mau, pokoknya nggak mau!"

"Su-ie..." Junho mendekat lagi, kemudian mendudukkan dirinya di bangku yang ada didepan Junsu dan Eunhyuk. "Tapi kau kemarin itu cuma keceplosan makan kan? Kemarin kan kau nggak makan dengan perasaan, jadi kalorinya nggak mungkin masuk ke tubuh.."

Junsu melotot mendengar ucapan saudara kembarnya, "Jun, makan itu pakai mulut, bukan pakai perasaan! Sudah, pokoknya aku nggak mau makan!"

"Tapi kalau aku yang mengajak makan, kamu mau tidak?" sebuah suara yang tidak asing ditelinga Kim Twins terdengar dari arah pintu kelas. Terlihat di pintu kelas Kim Twins, seorang Park Yoochun berdiri menyandar di kusen pintu sambil membawa dua bungkus bekal makanan. Bibirnya tersenyum kecil, dan matanya menatap Junsu dengan hangat.

Perlahan, namja berjidat lebar itu berjalan masuk kedalam kelas Junsu, masih dengan pandangannya terkunci pada yeoja manis itu. Wajah Junsu memerah samar, kemudian secepat kilat ia mengalihkan pandangannya kearah lain. Sementara itu, Junho sudah sedari tadi mengalihkan pandangannya keluar jendela ketika melihat sosok Yoochun.

Yoochun dengan lembut meraih tangan Junsu, lalu menariknya hingga berdiri. "Su-ie... temani aku makan ya? Aku sendirian lagi siang ini.. Kau mau menemaniku?"

"Eh... eng.." wajah Junsu merona makin heboh, "T-tapi, bukannya biasanya banyak yeoja yang ingin menghabiskan waktu istirahat denganmu? Apa...aku tidak mengganggu?" tanya Junsu dengan malu-malu.

Yoochun menggeleng, "Tentu saja tidak.. Malah aku berharap bisa makan siang denganmu hari ini.." namja itu tersenyum lebar, yang langsung melelehkan hati Junsu. "Bagaimana? Su-ie mau?"

Dan terang saja, Junsu mengangguk cepat. Dilupakannya kata-katanya tadi pada Junho yang mengatakan ia tidak mau makan. Baginya, makan siang bersama namja yang disukainya itu merupakan anugerah yang hanya datang sekali seumur hidup.

"Ne, aku mau!" kata Junsu, kemudian mulai berjalan beriringan dengan Yoochun keluar kelas, tanpa tahu bahwa kini Junho tengah menatapnya dengan pandangan kecewa.

-oo-

Junsu dengan malu-malu melahap sepotong sushi yang ada didalam kotak bekal Yoochun yang kedua. Yah, ternyata Yoochun memang membawa dua kotak bekal. Katanya sih, karena ingin makan bersama Junsu dan malas ke kantin. Junsu sih menerima saja, yang penting makan berdua dengan Yoochun.

Sekarang mereka berdua sedang berada di taman belakang sekolah mereka. Suasana yang sejuk langsung menyapa ketika menginjakkan kaki disana. Mereka berdua duduk berdampingan di salah satu bangku yang memang disediakan disana, kemudian mulai membuka bekal masing-masing, dan makan dengan tenang.

Junsu kembali menyuapkan nori kering ke mulutnya, merasa gugup sendiri. Sesekali matanya mencuri-curi pandang kearah Yoochun yang masih makan dengan lahap hingga pipinya mengembung karena makanan. Ingin rasanya Junsu mencubit pipi Yoochun saking gemasnya.

"Kenapa, Su-ie?"

Satu suara dari Yoochun yang ternyata tahu bahwa Junsu tengah mengamatinya, dan Junsu langsung kaget. Nyaris saja ia tersedak nori yang tadi dikunyahnya. Junsu menelan nori-nya, kemudian tersenyum kearah Yoochun. "Ti...dak apa-apa kok.. Hanya saja...tadi wajahmu imut sekali, jadi aku—"

"Kau berpendapat wajahku imut?" tanya Yoochun dengan senyum terukir di bibirnya yang seksi. Kotak bekalnya ia letakkan di tempat yang masih kosong di bangku tersebut, kemudian menghadap kearah Junsu yang mulai merona lagi.

"Kau menyukaiku, Su?"

"E..eh?" Junsu nyaris menjatuhkan kotak bekal yang diberikan Yoochun itu. Kemudian pandangannya ia alihkan kearah lain seiring dengan wajahnya yang semakin merah. "Bi-bicara apa kau, Chun? A-aku tidak—"

"Sebenarnya aku hanya bercanda waktu itu.." kata Yoochun, kemudian meraih tangan Junsu. Menggenggamnya hingga tangan mungil itu terasa hangat.

"Hah?"

"Aku...cuma bercanda saat menolakmu dulu.." lanjut Yoochun, "Kau...lupa ya? Hari itu kan tanggal 1 April. Tadinya kupikir aku ingin membuat sedikit kejutan untukmu, tapi ternyata kau keburu pergi.." kata Yoochun, kemudian menunduk penuh rasa bersalah. Sementara Junsu masih membiarkan tangannya digenggam oleh Yoochun, tapi tidak berkata apa-apa.

"Oleh karena itu, Kim Junsu." Yoochun menegakkan tubuhnya, kemudian berpindah berlutut didepan Junsu yang masih duduk, "Untuk menebus rasa bersalahku karena aku sempat mengerjaimu waktu itu..." Yoochun berdehem sejenak, "Kau...kau mau jadi kekasihku?"

Junsu melotot mendengarnya. Bibirnya terbuka dengan kaget ketika dirasanya Yoochun menggenggam tangannya makin erat. Dilihatnya wajah tampan Yoochun. Mata sipit namja itu memandang penuh permohonan padanya, sementara tangannya menggenggam tangan Junsu erat-erat. Berusaha mencari kebohongan di mata Yoochun, tapi yang tampak hanyalah sorot mata yang sarat dengan permintaan maaf.

"Chun..." Junsu nyaris menangis saking senangnya mendapati Yoochun memiliki perasaan yang sama dengannya, "Nde.. Aku mau!"

-oo-

"Damn!" maki seorang namja lain yang bersembunyi dibalik tembok yang membatasi antara taman belakang dengan kawasan sekolah. Namja itu adalah Junho. Junho diam-diam mengikuti Junsu ketika dilihatnya Yoochun membawa yeoja yang dicintainya itu ke taman belakang. Namun, ternyata perbuatannya adalah suatu kesalahan karena kenyataan yang ia lihat sekarang justru menyakiti dirinya lebih dalam lagi.

"Damn, Su-ie!" Junho menghantam dadanya dengan pukulannya sendiri beberapa kali, "Kenapa...kenapa kau menerima namja itu?" lirih Junho, seraya mengacak rambutnya sendiri dengan frustasi. "Tidak bisakah kau memberiku kesempatan, satu kali saja..."

.

.


=TBC=

.

.


tuh kan aku nepatin janji :3 yang Fat? diupdate sebelum akhir desember XD *plak*

Happy 1st day of December, chingudeul^^ semoga bulan Desember ngebawa banyak berkat buat kita semua, hehe.. :D

Anyway, maaf kalo pendek.. aku masih pengen tahu, masih berapa reader yang masih inget sm ff ini.. :3 kalo hasilnya sesuai harapan, ntar aku post lagi lanjutannya yang lebih panjang.. :3 ne?

Dan maaf blm bisa bales review _ reviewnya bikin bingung (?) ._. Sekalian bales kalo update lagi aja ya, hehe :3 dan makasih buat yang review di ff yang I Believe :3 makasih banyak lho ^^

Dan…mind to leave a review here too? Aku Cuma minta reviewnya sekolom aja kok, gak banyak2 XD isinya terserah reader deh :D hehehe..

Ciao!

Iino Sayuri.