Title : S Lady

Rate : T plus (lol)

Warning : Ini PUISI, Absurd, Rima yang tidak rapi, Sasuke POV (?), OOC? Plot holes, Gaje, Typo?

.

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Dedicate to DA1A

Devil and Angel 1st Anniversary

Poem – 1 Tahun

.

.

.

Rona wajah yang sempurna

Bibir ranum yang memikat

Cerutu panjang dihisapnya

Hei, madam. Siapakah dia?

(…)

Kulit pucat, bak pualam

Bahu mungil, merayu nakal

Bulu mata yang turun, rendah

Ah, gadis yang istimewa

(…)

Surai lembut, menjuntai panjang

Perak bulat, bak kristal kaca

Aroma sarat, tatapan sirat

Tolong hei nyonya, panggilkan dia

(…)

Lentik jari menggoda hati

Anggukan kaki, menari-nari

Kain tebal, berlapis ganda

"Wahai tuan, siapakah anda?"

(…)

Getar suara, tanpa emosi

Wajah tenang, berdedikasi

Ekspresi tegas, menarik hati

Seringai tipis, kuberi kasih

(…)

Punggung kokoh, dan harga diri

Sisir emas, dan bunga putih

Lenggak lenggok, tubuh elokmu.

"Silahkan tuan, ini kamarmu,"

(…)

Futon hangat, t'lah kau bagi

Surga langka, yang kucicipi

Aroma terapi merasuk mimpi

Malam tenang, memadu kasih

(…)

Derap jantung, berdetak cepat

Lentera merah di sudut tempat

Seringai kejam, membuat luka

Sungguh, kecantikanmu adalah dosa

(…)

Bara api, menjilat arang

Salju putih, udara lembap

Ruang gelap, membuatmu leluasa

Ah, kau memang sempurna

(…)

Sarung tangan yang kulepas

Seringai tipis yang kusemat

Kecupan singkat, menggelitik, basah

Sungguh, kau tiada tara

(…)

Lekuk polos, aroma buah

Timpa tubuh, posisi sempurna

Kepala rendah, menyusup wajah

Sungguh nikmat, hei wanita muda

(…)

Jubah besar, berkibar lepas

Lembar dollar, habis 'kubakar'

Gengsi besar, kubawa pergi

Tunggulah, Hinata. Satu tahun lagi

(…)

Perang besar telah kembali

Perbudakan, di sana-sini

Bedak tipis, tersapu lembut

Luntur pergi, menyakitimu

(…)

Batu oniks, kulempar jauh

Memecah air di tepi sungai

Dandelion putih menari sendu

Sungguh Hinata, kurindu kamu

(…)

Kota besar berdiri gagah

Big ben kedua, kereta kuda

Penduduk tua berwajah asing

Tempat ini, telah berubah

(…)

Angin kencang menjambak kerah

Gugur daun, dan kelopak bunga

Terbang pergi membawa benda

Surat kabar, edisi lama

(…)

Krisan ungu, krisan putih

Terjatuh lembut diatas bukit

Pohon 'kuri' yang kusandari

Dibelakangnya, tertanam 'kamu'

(…)

Lembayung senja, di atas gunung

Semilir angin membelai lugu

Batu abu tertunduk pilu

Hei Hinata, sudah lama tak bertemu

(…)

Jepit emas, penghiasmu

Lipstik merah, langit kelabu

Perkamen kecil di atas batu

Surat ini, khusus untukmu …

(…)

Rintik malam, sesak di jiwa

Telah pergi, tanpa diduga

Tubuh rentan, penuh emosi

Jatuh pelan, begitu mati

(...)

Rumput hijau, tersingkap lagi

Senyum tulus, mengembang sunyi

Jubah emas kutinggal pergi

Sayonara, my lady.

.

.

.

Fin

A/N : Ini, ga jelas memang. Ya, puisi ini sangat ambigu. Tema yang dipaksa. Seandainya ada option 'takdir' ._. oh, maafkan saya. sungguh. Sekali lagi, maaf XD harusnya saya buat fanfic. Well … I actually, did write a long story (oneshot) before, but I guess, it really emotionless. it's better with this short-hell-poem, well … I hope so. Ehe~

Muchas Gracias, Amigo

RnR?

-Fuun-