Disclaimer: Eyeshield 21 ©Riichiro Inagaki and Yusuke Murata. I made no profit from this fanfiction.
Warning: 1st POV, Shonen ai, OCC-maybe, drabble, f-words
Notes: Dedicated to Eyeshield 21 Fanfiction Award: Heart Expression

.


Devotion

by Sapphire


.

Ada lima hal yang ingin Hiruma katakan pada Clifford—dan satu hal yang tidak akan pernah bisa ia katakan.

1. Fvck you!

Aku tidak tahu kenapa, tapi rasanya tidak lengkap saja jika bertemu denganmu tanpa mengatakan itu.

(Belakangan aku baru menyadari bahwa kata-kata itu kita ucapkan sebagai pengganti dari kata-kata yang lain yang terlalu sulit untuk kita ucapkan—kau tahu maksudku?)

.

2. I'm no Superman, and neither do you.

Karena itu berhenti lah bersikap menjadi Tuan-Bisa-Segalanya. Semua gertakan memuakkanmu itu terkadang membuatku jengkel. Kau selalu ingin meninggalkan kesan kuat, selalu ingin orang lain tunduk di kakimu.

Kau harus tahu, kau tidak memiliki sayap—kau bisa jatuh juga. Tidak ada salahnya untuk sekali saja membuka topeng 'Aku Clifford si Bangsawan' dan menjadi dirimu sendiri.

Aku tahu kau, kau tahu aku—kita serupa, dua pemuda keras kepala yang sudah memiliki mindset di otaknya untuk selalu menang. Aku tidak mau menjadi hipokrit dengan menceramahimu ini-itu—tapi terkadang aku butuh sekali saja melihatmu terlihat lemah dan tidak sok berkuasa.

Jangan takut untuk jatuh, Idiot. Ada aku yang akan menangkapmu.

.

3. I fvckin' hate you.

Kau toh sudah tahu, jadi apa lagi yang harus kukatakan?

.

4. Why the fvck do you exist?

Kau hanya membuatku sakit kepala. Hanya membuat kesehatan jantungku memburuk.

Terkadang aku ingin mengutuk wanita sialan yang telah melahirkanmu ke dunia.

(Atau malah berterimakasih? Oh, lupakan saja.)

.

5. What the fvck happened to us?

Karena serius, sejak kapan kita menjadi seperti ini? Sejak kapan aku tidak bisa lagi memandangmu dengan cara yang sama? Sejak kapan intensitas pertemuan kita menjadi begitu sering? Sejak kapan kita tidak lagi membicarakan poker ataupun amefuto dan malah membicarakan ... hal lain?

Dan sejak kapan ada kata 'kita'?

Kau membenciku, aku membencimu—benarkah begitu?

.

6. ...

Aku tidak mungkin mengatakannya, tapi kau toh sudah tahu apa yang ingin kukatakan. Kita tidak perlu kata-kata untuk saling memahami. Tidak perlu kata-kata untuk memberitahu apa yang kurasakan padamu.

(Walau terkadang aku harap aku bisa mengatakannya. Aku harap aku bisa mengatakannya lebih sering.)

.

.

.

...iloveyou.

Yep, fvck you very much!


E N D


Notes: Hiruma OOC banget ya :"| duh, gak pede sebenarnya publish ini, kualitas tulisan saya makin hari makin jelek aja. Tapi saya kangen FESI, jadi ya nekat aja lah. Terima kasih telah membaca, review jika berkenan.

Jakarta, 31 Maret 2012 – 19.49 PM