A Super Junior Fanfiction

~Romantic Princess~

Pair : Kyumin,Haehyuk and other couple

Warning : Genderswitch,Typo,tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar. All uke as yeojya.

a/n : fict ini terinspirasi dari drama Taiwan yang berjudul sama, alur cerita mungkin juga sama dan ada beberapa adegan yang mungkin ditambah.

.

.

~EXTRA CHAPTER~

'kau makan dengan baik, Kyu?'

Kyuhyun tersenyum mendengar suara lembut yang tiga tahun itu selalu terdengar dari line telpon. Suara kekasih tercinta yang masih menempuh pendidikan bisnisnya di Amerika. "ne, aku baru saja makan siang. Kau sedang apa? bukannya sudah malam disana?"

'ne, aku baru saja menyelesaikan tugas akhirku. Aku sudah mau tidur sekarang. Lelah sekali rasanya.'

Ini memang hampir tiga tahun mereka terpisah. Tetapi Kangin dengan kemurahan hatinya tidak membatasi komunikasi mereka. Dan Kyuhyun bersyukur akan itu. "yasudah, kau istirahatlah. Aku mencintaimu."

Suara kekehan Sungmin terdengar dari seberang. 'ne, nado saranghae.'

Kyuhyun menutup saluran telponnya. Lama dia memandangi wallpaper ponselnya yang terdapat wajah pouting Sungmin dengan beanie merah muda dan pemandangan patung liberty dibelakangnya. "hah, aku benar-benar merindukanmu." Gumamnya.

.

.

Dua orang yang tertidur diatas lantai itu meraup nafas dengan rakus. Bulir keringat nampak membasahi seluruh badan mereka.

"hah… kau yang terhebat Hyukie." Gumam si namja.

Sang yeoja yang ternyata Eunhyuk itu mengulingkan tubuhnya. Dia merangkak mendekat kearah Donghae yang masih meraup nafas sambil terlentang itu. "kau juga hebat. Sanggup mengimbangiku." Ucapnya.

Donghae mendongak. Mengamati wajah Eunhyuk yang tepat berada diatas wajahnya. "kan aku sudah bilang kalau aku dulunya ketua klub dance saat dikampus. Kau tidak percaya padaku sih."

"ya sekarang aku percaya padamu." Eunhyuk menegakan tubuhnya. Duduk tepat disamping Donghae yang masih asyik berbaring diatas lantai kayu itu. "Hae, ini sudah hampir malam. Ayo mandi!"

Ucapan Eunhyuk barusan ditanggapi Donghae dengan senyum usil khas namja childish itu. "kita mandi berdua?"

Eunhyuk menarik pipi Donghae dengan kencang. "tentu saja tidak bodoh! Mesum sekali anak ini!"

"Hyuk! Ini sakit sekali!" Pekik Donghae. Jelas, kuku Eunhyuk yang cukup panjang seperti menancap dipipinya.

Eunhyuk terkekeh dan mengelus pipi kiri Donghae yang mulai memerah karena ulahnya itu. "cepat bangun, ini sudah malam nanti kau sakit. Besok kau ada jadwal pagi-pagi sekali bukan?" Donghae mengangguk sambil membangunkan tubuhnya dari atas lantai.

Gadis itu berniat berdiri tetapi Donghae menarik lengannya membuat gadis itu kembali berjongkok. "apa?" Eunhyuk bertanya dengan kerutan di dahinya saat melihat Donghae yang hanya senyum-senyum tak jelas.

"kiss."

Rolling eyes Eunhyuk lakukan. Namja ini. Batinnya. "tidak ada kiss, cepat mandi dan istirahat!" Perintah Eunhyuk.

Donghae mengeleng pelan. Memasang jurus andalannya yakni memasang tampang puppy eyes yang dipastikan akan membuat Eunhyuk luluh dibuatnya. "aku lelah sekali. Kau tau kan ciuman bisa membuat penambah semangat untukku?"

"alasanmu tidak masuk akal sama sekali." Meskipun menggerutu Eunhyuk tetap mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Donghae sekilas. "sudah, ayo bangun dan bersihkan dirimu."

Donghae bangkit. Mengambil sport bag nya dan berjalan keluar ruang latihan penuh dengan kaca –ruang dance—sambil merangkul bahu Eunhyuk.

Bertanya kenapa mereka bisa berbaikan dan menjadi kekasih?

-FLASHBACK-

Setelah benar-benar sembuh dari cideranya. Eunhyuk memutuskan kembali kerja di Strawberry café tempatnya dulu. Dia bekerja seperti biasanya, tidak ada halangan yang berarti. Hingga Donghae datang bersama seorang wanita cantik dan itu mimpi buruk baginya. Dan sialnya lagi, hanya dia yang free sedangkan yang lainnya sibuk menghandle para tamu yang memang sedang ramai disiang hari ini.

"selamat datang, sudah siap memesan?" Eunhyuk berusaha menahan sikap biasa saja saat Donghae menoleh kearahnya. pemuda itu dengan sengaja merangkul wanita cantik itu dengan mesra.

"kau ingin pesan apa sayang?" Tanya Donghae.

Wanita itu tersenyum cantik. "samakan saja denganmu."

Donghae mengangguk. "dua tenderloin steak dan lime squash."

Eunhyuk mencatat pesanan keduanya dan mengulanginya lagi. Setelah itu dia menjauh dari pojok ruangan itu kearah jendela yang menghubungkan bagian front line dengan kitchen. Menaruh kertas pesanan tersebut dan berjalan lesu kearah kasir.

"kenapa memasang ekpresi jelek seperti itu? Membuat wajahmu tambah jelek saja!" Biasanya Eunhyuk akan keki dan membalas ucapan yeoja berkulit putih susu itu meskipun dia pemilik café ini. Kim Heechul. Tapi kali ini Eunhyuk hanya melirik sekilas kearah Heechul dan memilih memandangi Donghae yang masih asyik bermesraan dengan wanita bak model itu.

"ah, sedang patah hati rupanya." Gumam Heechul.

.

Sore hari, Eunhyuk lebih menghabiskan waktunya untuk menari bersama anggota klub dance nya ditaman tempat biasa. Setelah setengah jam menari, Eunhyuk mengistirahatkan dirinya dipinggir lapangan. Baru saja dia akan menengguk air mineral yang dibawanya, matanya bisa menangkap sosok namja yang dikenalinya itu memperhatikannya dari jauh.

"Donghae." Gumamnya pelan.

Eunhyuk bangkit dan menghampiri Donghae dengan senyum manisnya. "hai, kau kemari."

"memangnya tidak boleh? Ini taman umum kan." Senyum Eunhyuk luntur saat itu juga, nada bicara Donghae yang terkesan dingin dan cuek membuatnya yakin jika namja ini masih membencinya.

"boleh bicara sebentar?"

"bicara saja."

"aku ingin minta maaf padamu." Donghae menaikan sebelah alisnya. Memandang wajah Eunhyuk seolah bertanya 'maaf untuk apa.'

"saat di apartement. Saat ulangtahun Sungmin—

"aku kan sudah bilang tidak ada urusannya denganku. Kau berciuman dengan Siwon ataupun dengan siapa saja itu bukan urusanku."

Eunhyuk mengangguk. "iya aku tau. hanya ingin menyampaikan apa yang mengganjal dihatiku." Yeoja itu menatap Donghae yang memandang lurus ke depan. "entah kenapa aku sedih kau mendiamiku seperti ini. Tapi aku sadar, aku terlalu berharap jika ingin terus dekat dan berteman denganmu. Kita berbeda bukan?"

Donghae diam. Tidak menanggapi apapun kalimat yang Eunhyuk ucapkan.

"aku pergi, maaf sudah menganggumu." Donghae tetap berdiri memandang lurus kedepan. Tetapi sesaat dia menoleh untuk melihat punggung Eunhyuk yang berjalan menjauhinya.

"hanya berteman?" gumam Donghae.

.

Donghae memutar bola matanya saat hanya sosok yang paling dihindarinya itulah yang berada didalam mini bar mansion Lee. Pemuda itu berniat beranjak pergi tetapi panggilan Siwon membuat langkahnya terhenti.

"ikan, aku tau kau menghindariku." Siwon membuka botol soju yang ada dihadapannya. "ayolah, kita bicarakan ini baik-baik. Jangan seperti anak kecil."

"apa yang ingin kau bicarakan?" Donghae bersuara ketika sudah duduk disingle sofa disamping Siwon.

"ini tentang Eunhyuk."

"bisakah tidak usah membicarakan yeoja itu."

Siwon tersenyum ketika melihat wajah kusut Donghae. "hei, kau salah paham. Aku memang menciumnya karena itu terbawa suasana, dia cantik sekali malam itu."

"aku pergi." Donghae langsung bangkit dan berjalan dengan cepat kearah pintu keluar. Tetapi ucapan Siwon selanjutnya membuat langkahnya terpaku.

"dia menangis setelah mengejarmu. Dia menyesal. Dia mencintaimu."

Donghae membalikan badannya. "apa katamu?"

Siwon tersenyum seraya berkata. "aku tau kau tidak tuli. Kejar dia sebelum terlambat."

"apa maksudmu?"

"Eunhyuk akan ke Jepang untuk mengambil beasiswa yang didapatnya."

Senyum Siwon makin melebar saat Donghae berlari keluar dari mini bar seraya melontarkan makian untuknya. "dasar ikan bodoh!"

.

"Hyuk! Jangan pergi!" Eunhyuk sedikit kaget saat Donghae berada dihalaman rumahnya. Dia memandang pemuda itu dengan penuh tanda tanya.

"Hyuk tolong jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu, kau dengar? Aku mengaku salah karena mendiamimu beberapa hari lalu. jangan tinggalkan aku please?" Pintanya sambil menguncangkan bahu Eunhyuk.

"Donghae, kau ini kenapa sih?" gadis itu sedikit terkejut saat tiba-tiba Donghae muncul dan memohon seperti ini padanya. Pake acara ucapan cinta segala.

"kau akan pergi ke Jepang dan tidak akan kembali kemari kan? Tolong fikirkan lagi, setidaknya fikirkan aku yang mencintaimu ini." Donghae memulai wajah puppy nya.

Alis Eunhyuk menyatu bingung. "siapa yang akan pergi ke Jepang? Aku hanya akan ke Gyonggi-do untuk menjenguk nenek yang sedang sakit." Wajah Donghae langsung memucat. Umpatan untuk Siwon diucapkannya dalam hati.

"jadi, kau tidak pergi ke Jepang?"

Eunhyuk menggeleng dengan wajah geli.

"aish, kuda itu mengerjaiku." Sembari membuang muka, Donghae mengumpat pada Siwon.

"aku harus pergi sekarang juga. Sebentar lagi kereta terakhir akan berangkat. Bye." Eunhyuk baru beberapa langkah meninggalkan Donghae tetapi lengan namja itu menariknya.

Baru saja Eunhyuk akan bersuara, tetapi ucapannya kembali tertelan saat bibir tipis Donghae mendarat tepat diatas bibirnya. Tidak lama, lima detik kemudian namja itu menjauhkan wajahnya lalu menunduk.

"jadi pacarku ya?"

"huh?"

Donghae memberanikan diri untuk memeluk Eunhyuk terlebih dahulu. "Yaa! Kau belum menjawabku." Eunhyuk hanya terdiam. Lebih tepatnya terkejut dengan pelukan tiba-tiba Donghae. Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang, bahkan melebihi saat dia bersama dengan Siwon.

"Hyuk-ah." Panggil Donghae.

Tidak ada respon apapun.

Donghae tersenyum lemah. Baru saja dia berniat menjauhkan badannya tetapi lengan Eunhyuk balik memeluknya. "ya, aku mau." Bisiknya pelan.

-FLASHBACK END-

Setelah dua tahun berlalu, hubungan keduanya berjalan lancar. Meskipun kadang Donghae suka cemburu dengan pekerjaan Eunhyuk yang seorang dancer. Namja Cho itu terkadang harus menahan rasa cemburunya saat Eunhyuk melakukan sexy dancer dengan artis lain dibawah management artis yang sama dengannya.

.

.

BYURRR…

Cipratan air dari dalam kolam membuat sosok yeoja yang sedang duduk dipinggiran kolam menggerutu. Sedangkan sang pelaku cipratan air itu hanya tersenyum dan melanjutkan olahraga renangnya.

"CHOI SIWOOON! KAU MEMBUAT BAJUKU BASAH!" Kibum-yeoja itu- memekik kesal. Sedangkan Siwon berenang mendekat kearah Kibum dan memegangi kaki yeoja itu yang terendam didalam air.

"ayolah, kau harus ikut berenang sepertiku. Untuk apa datang kemari jika hanya duduk dipinggir?"

Kibum memutar bola matanya. "kau yang menyuruhku datang kesini jika kau tidak lupa." Ucapnya.

Tawa Siwon terdengar memenuhi hall renang mansion keluarga Lee. "iya iya kau benar."

"jadi untuk apa menyuruhku datang malam-malam kesini? Kau tau eomma marah karena aku pergi." Tanya Kibum.

Siwon mengenggam lengan Kibum dengan lembut. Yeoja itu menyerengitkan dahinya bingung. "aku ingin kita bertunangan." Ucapnya.

"mwo?" Pekik Kibum kaget.

Mereka berdua sudah menjalin hubungan sejak setahun yang lalu. Dan kali ini Siwon benar-benar ingin melanjutkan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius lagi.

Well, selamat untuk Siwon dan Kibum.

—o0o—

Setelah kejadian di kolam malam itu, sebulan kemudian Siwon benar-benar serius dengan ucapannya. Bisa dilihat dari mansion keluarga Lee yang sudah dihias sedemikian rupa. Para pelayan, penata altar, koki semuanya sibuk mengurus persiapan untuk acara pertunangan besok.

Tadinya keluarga Choi ingin melangsungkan pesta pertunangan ini di salah satu hotel mereka. Tetapi Kangin bersikeras menyuruh keluarga itu untuk melangsungkan pesta pertunangan keduanya di kediamannya saja. Kalau begini, keluarga Choi hanya bisa mengangguk.

"apa Sungmin akan pulang?" Tanya Kyuhyun. Sore hari ini dia memutuskan untuk mengunjungi Siwon, sekaligus bertemu dengan Tuan Muda lainnya. Maklum, semenjak bekerja di perusahaan asal China itu Kyuhyun memutuskan untuk menyewa apartemen sendiri meskipun Kangin sudah menawarkan dirinya untuk tetap tinggal di Mansion Lee.

"Emp bilang belum tentu. Dia sedang banyak ujian belakangan ini." Jawab Siwon.

Huh. Kyuhyun menghela nafas kecewa. Memang benar, saat berbincang dengan Sungmin di telpon kemarin yeoja itu bilang sedang sibuk mengurus tugas akhirnya. Padahal ini adalah moment yang pas untuk mereka bertemu, tapi sepertinya keadaan tidak memakluminya.

"kau merindukan Sungmin?" Tanya Siwon.

Kyuhyun tertawa pelan. "tentu saja. Hampir 3 tahun tidak bertemu dan kami hanya berhubungan lewat telpon ataupun skype." Jawabnya.

Siwon menepuk bahu Kyuhyun dengan pelan. "percayalah, kalian akan berbahagia nanti." Ucapnya.

Kyuhyun mengangguk. Sedikit mengedarkan pandangannya kearah para pegawai yang sibuk berlalu lalang didepan mereka untuk mempersiapkan pesta untuk besok. "aku tidak melihat Donghae dan Han, dimana mereka?" Tanyanya.

"adikmu sedang sibuk dengan dunia keartisannya, kau tau?" Kyuhyun mengangguk paham.

Donghae memang berbakat dalam bidang tarik suara dan tari. Lalu adiknya itu memutuskan untuk mengikuti audisi pencari bakat dan lolos. Dan sekarang nama Cho Donghae sedang hangat-hangatnya dibicarakan karena terbongkarnya hubungan asmaranya dengan dancer Lee Hyukjae.

"Hankyung?"

"huh? Entahlah, anak itu selalu menghilang. Pasti sedang mengunjungi mantan kekasihnya itu. Yeah, walaupun secara sembunyi-sembunyi." Ejek Siwon.

Kyuhyun mengangguk. Beberapa waktu yang lalu dia mendengar bahwa Kim Heechul, mantan kekasih Hankyung baru saja kembali dari Paris.

"Yaa! Aku mau tidur. Tubuhku butuh istirahat untuk acara besok, menginaplah." Siwon bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Kyuhyun yang masih duduk santai diruang keluarga. Sepertinya saran Siwon boleh dicoba.

Kyuhyun bangkit dari duduknya. Sembari berjalan kearah kamarnya dia mengeluarkan ponsel dari saku jasnya untuk menghubungi Sungmin. Dahinya menyerengit saat nomor yang dihubunginya tidak aktif. Sekali lagi dia coba dan hasilnya tetap sama.

Apa Sungmin sedang sibuk. Gumamnya dalam hati.

Setibanya di kamarnya terdahulu, Kyuhyun langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang lalu mengangkat ponselnya. Mengamati wajah cantik Sungmin yang memenuhi wallpaper ponselnya. "aku merindukanmu." Setelah berujar demikian, mata Kyuhyun terpejam dan pemuda itu larut dalam mimpi indahnya.

—o0o—

Acara pertunangan Siwon dan Kibum sudah berlangsung sejak 15 menit lalu. Kyuhyun memilih menyingkir dari kepadatan tamu undangan didalam mansion. Berkali-kali dia mencoba menghubungi Sungmin dan yeoja itu tidak sekalipun mengangkat panggilannya. Sebegitu sibuknya kah dia?

Kyuhyun melangkahkan kakinya kearah rumah kaca yang berada disamping kanan mansion. Sudah lama rasanya dia tidak mengunjungi tempat ini. Baru saja dia membuka pintu rumah kaca itu, dia terpaku saat melihat sosok yeoja dengan gaun berwarna peach itu berdiri membelakanginya.

Tamu? Tanya Kyuhyun dalam hati.

Tetapi jika dilihat kembali. Tinggi sosok itu sedikit familiar dalam ingatannya. Kyuhyun berdehem pelan lalu bertanya. "nuguya?"

Yeoja itu sedikit tersentak, lalu dengan anggun yeoja itu berbalik dan tersenyum dengan cerah kearah Kyuhyun. "long time no see, Kyuhyun-ah." Sapanya.

"Sungmin."

Sungmin melangkah kearah Kyuhyun yang masih terpaku. Yeoja itu tersenyum setelah berdiri tepat dihadapan Kyuhyun. "tidak ingin memelukku?" Tanyanya.

Kyuhyun langsung memeluk Sungmin dengan erat. Menenggelamkan wajahnya dibahu Sungmin. menghirup aroma khas Sungmin yang sudah lama tidak bisa dirasakannya. "aku merindukanmu." Ucapnya.

Sungmin membalas pelukan Kyuhyun tidak kalah erat. "aku juga."

Kangin dan Mr Shin tersenyum dari pintu masuk saat melihat keduanya saling berpelukan dengan erat. Melepas rindu. "ayo kita pergi. Jangan menganggu acara romantic cucuku." Mr Shin mengikuti langkah Kangin yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam mansionnya.

.

.

Sejak Sungmin masuk kedalam mansion keluarga Lee. Para pemburu berita yang tadinya sedang mewawancarai sang pemilik pesta maupun Donghae langsung berbalik dan mengerubungi Sungmin.

"Nona Lee, apa anda berniat bertunangan dengan Kyuhyun-sshi?"

"bagaimana pendidikan anda di Amerika?"

Mr Shin barusaja akan menyuruh para pengawal untuk melindungi Sungmin dari para wartawan tetapi Kangin malah melarangnya. "biarkan saja." Kangin hanya memperhatikan mereka berdua, sesekali kekehan keluar dari bibirnya.

.

Setelah bebas dari para wartawan. Diam-diam Kyuhyun mengajak Sungmin pergi ke Busan. Tepatnya Gwangalli beach. Pantai favorit mereka. Selama perjalanan yang mereka tempuh dari Seoul hingga Busan, kedua tangan mereka tidak terlepas sama sekali.

"senangnya bisa kembali ke sini." Sungmin berujar saat mereka berdua sudah tiba di tempat tujuan. Kyuhyun tersenyum dan mengikuti langkah Sungmin dan memeluk yeoja itu dari belakang.

"aku selalu kesini jika merindukanmu." Ucap Kyuhyun.

"jongmalyo?"

Kyuhyun mengangguk dalam bahu Sungmin.

"aku tidak bisa terlalu lama disini. Besok pagi-pagi sekali aku harus kembali ke Amerika." Kyuhyun melepaskan pelukannya pada Sungmin lalu membalikan yeoja itu. "kenapa cepat sekali?".

Sungmin bisa menangkap nada kecewa dalam ucapan Kyuhyun. Tapi mau bagaimana lagi? Memang pendidikan bisnisnya tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Dia sudah berjanji akan belajar dengan serius dan memimpin Lee Group.

"pendidikanku di Amerika hanya tinggal tugas akhir saja. Mau kah kau menungguku?" Kyuhyun menganggukan kepalanya. Bibir Sungmin mengulas senyum manis dan bergumam terima kasih.

"aku menunggumu, selalu menunggumu."

—o0o—

Pagi-pagi sekali Sungmin sudah bersiap-siap untuk kembali ke Amerika. Begitupun Kyuhyun yang sudah sedari tadi menemaninya. Membantu Sungmin memasukan barang-barangnya yang memang tidak banyak.

"tidak ada yang tertinggal?" Tanya Kyuhyun.

Sungmin menggelengkan kepalanya. Perjalanannya dari US ke Seoul begitupun sebaliknya menggunakan jet pribadi milik Lee Group.

"tunggu! Ada yang tertinggal!" Seruan Kyuhyun membuat dahi Sungmin menyatu. Wajahnya melukiskan keheranan saat Kyuhyun bangkit dari atas kasur lalu menghampirinya. Namja itu terlihat merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak beludru merah. Mata Sungmin membulat sempurna saat melihat sebuah cincin dengan ukiran sederhana berhiaskan batu garnet itu.

"Kyu-ah, ini—

Kyuhyun tersenyum dengan sangat tampannya. "ini sebagai tanda pengikat kita. Aku akan mengantinya dengan cincin pernikahan setelah kau selesai dengan pendidikanmu." Namja itu mengeluarkan cincin tersebut dan memasangkannya ke jari manis Sungmin lalu mengecupnya.

Mata Sungmin menghangat. Bukan karena kesedihan, tetapi karena kebahagiaan yang memenuhi dadanya hingga dia tidak tau harus berbuat apalagi selain menangis. "Kyu, aku mencintaimu." Lirihnya.

Bibir Kyuhyun mendarat di kening Sungmin dan membuat yeoja itu menutup matanya. Lalu kecupan itu beralih pada kedua kelopak mata Sungmin yang terpejam. Hidung dan terakhir di bibir shape M itu.

"ups, maaf menganggu. Aku hanya menyampaikan jet yang membawa Sungmin akan segera lepas landas." Ucapan Donghae membuat keduanya memisahkan diri dengan segera. Donghae segera berlalu sebelum keduanya menanggapi ucapannya.

"ayo segera bersiap!" Sungmin mengangguk dan mengikuti Kyuhyun yang membawa tas ditangan kirinya dan mengandeng lengannya disisi lainnya.

"Kyuhyun!"

"hm?"

CUP.

Kyuhyun sedikit kaget dengan kecupan yang diberikan Sungmin tadi. Tidak biasanya yeoja itu memulainya duluan.

"terima kasih sudah mencintaiku." Bisik Sungmin.

Kyuhyun membalikan badan sepenuhnya menghadap Sungmin. Melepaskan gengaman tangan mereka lalu mengelus pipi Sungmin dengan lembut. "ya, terima kasih juga sudah mencintaiku." Bisik Kyuhyun sebelum bibir tebalnya menabrak kembali bibir pinkish Sungmin.

.

.

Kyumin beserta Kangin dan yang lainnya sedang berdiri dihalaman belakang Mansion Lee yang luas. Tepatnya didepan landasan pacu dengan pesawat jet pribadi yang sudah terparkir rapih disana.

Tas Sungmin yang memang hanya satu sudah diangkut terlebih dahulu kedalam pesawat. Kini saatnya dia berpamitan dengan yang lainnya. Berpelukan dengan Siwon dan Kibum. Donghae dan Eunhyuk yang menyempatkan tinggal sebentar disela kesibukan keartisan mereka. hankyung, yeah walaupun tidak sampai memeluk. Mr Shin. Kangin. Dan terakhir Kyuhyun.

"focus pada pendidikanmu." Ucap Kyuhyun.

Sungmin mengangguk dalam pelukan Kyuhyun. Hidungnya mengendus wangi maskulin Kyuhyun yang sudah lama dirindukannya itu.

"aku akan memberikan kejutan untukmu setibanya nanti kau menginjakan kaki di Korea kembali." Bisik Kyuhyun ditelinga Sungmin.

"apa itu?"

Kyuhyun tersenyum penuh arti. "rahasia."

Dan pagi menjelang siang itu. Sungmin melangkah menaiki pesawat jet pribadi tersebut dan kembali ke Amerika.

Didalam pesawat, Sungmin terus memperhatikan bayangan wajah semua orang yang mengantarnya pergi tadi lalu kemudian menghilang. Yeoja itu mengangkat jemarinya yang dilingkari oleh cincin berbatu garnet itu. "aku mencintaimu Kyuhyun." Gumamnya.

—o0o—

Enam bulan berlalu begitu cepat. Sungmin bahkan sangat menantikan hari ini. Setelah dinyatakan lulus, dia langsung bergegas menghubungi Kangin untuk segera mengurus kepulangannya ke Korea.

Tidak peduli dengan acara perpisahan ataupun lainnya. Yang terpenting sekarang cepat-cepat dia kembali ke Korea dan bertemu Kyuhyun.

Ah, mengingat itu dia jadi penasaran apa kejutan yang akan diberikan Kyuhyun setelah kepulangannya nanti.

Tapi dibalik semua kebahagiaannya terselip kesedihan juga. Kangin tidak mengizinkan dirinya menggunakan jet pribadi untuk lebih cepat. Bahkan kakeknya itu dengan teganya menyuruh Sungmin mengurus sendiri kepulangannya ke Seoul dengan dalih banyak urusan bisnis.

"hehe, yang penting aku pulang! Korea, I'm Coming!" tidak dipedulikannya tatapan heran orang-orang di bandara kearahnya.

.

.

Sungmin mengendus sebal. Saat sudah tiba di Korea tidak ada satu orangpun yang menjemputnya. Keterlaluan. Dengusnya dalam hati.

Meskipun kesal. Sungmin harus tetap menunjukan sikap tenang dan anggun. Pelajaran manner yang diajarkan Mrs Johanna saat di Amerika.

Sungmin mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya saat sudah tiba diparkiran bandara. Mencoba menghubungi nomor pribadi Kangin ataupun Mr Shin. Tetapi hasilnya tetap nihil, keduanya sama sekali tidak mengangkat panggilannya.

Dia mencoba menghubungi Kyuhyun, tetapi dia urungkan niatnya. Takut menganggu Kyuhyun yang sedang bekerja. Dan dengan terpaksa dia menggunakan taksi.

Baru saja dia akan memanggil taksi. Tiba-tiba sebuah mobil SUV hitam berhenti tepat dihadapannya. Sempat bingung, tetapi Sungmin langsung berteriak saat beberapa orang berpakaian hitam keluar dan menyeretnya masuk kedalam.

Sungmin berusaha berontak dan berteriak meminta tolong. Dua orang yang berada di kedua sisinya mengeluarkan sapu tangan yang sudah dibubuhi oleh cairan penenang. Sungmin langsung pingsan saat itu juga.

.

.

"ngh..." mata indah itu mengerjap perlahan. Sungmin memegangi kepalanya yang terasa berdenyut karena menghirup aroma yang sangat tajam.

Tunggu. Dia keluar dari bandara. Orang-orang berpakaian hitam. Dia diculik?

"huaaaaa!"

Beberapa orang yang berada disekitar Sungmin terlonjak kaget saat yeoja itu berteriak kencang.

"Nona, anda tenanglah. Nanti riasannya bisa rusak." Ujar wanita yang ada disamping kanan Sungmin.

"kalian siapa? Kenapa aku bisa ada disini?!" Tanya Sungmin.

"Nona, ini adalah perintah Tuan Lee. Jadi saya harap nona bisa tenang." Sungmin menghela nafas lega. Dasar kakek. Apa sih yang direncanakannya? Gumamnya dalam hati.

"eh, tapi Kyuhyun—" Sungmin mencari-cari tas jinjing yang dibawanya saat dibandara tadi. "dimana tasku?"

"semua barang-barang anda sudah dibawa oleh suruhan Tuan Lee." Jawab wanita itu kalem.

Sungmin menghela nafas bosan. Eh tunggu. Kalau diperhatikan lebih jelas lagi dari kaca besar didepannya. Kenapa pakaiannya seperti gaun pernikahan begini?

"Yaa! Siapa yang mengganti pakaianku?" Tanya Sungmin histeris. Bagaimana jika lelaki tadi yang mengganti bajunya. Hiy.

"saya yang mengantinya nona."

Huft…

.

.

Sebenarnya Sungmin tidak habis fikir. Kenapa dia mau-maunya disuruh mengikuti segala arahan pelayan wanita itu padanya. Setelah dihias ala pengantin, sekarang mobil yang ditumpanginya sudah berhenti didepan sebuah gereja.

"Pak, sebenarnya ada acara apa sih? kenapa aku harus pakai gaun pengantin kaya gini?" Tanya Sungmin pada sang pengemudi mobil.

"saya juga tidak tau nona."

Jawaban tidak memuaskan. Sungmin mengerucutkan bibirnya sebal.

Tok tok tok…

Tiba-tiba pintu kaca sebelahnya diketuk dari luar. Sungmin menurunkan kaca pintu mobil tersebut. Disana ada Kangin yang tersenyum kearahnya. "kenapa kakek tersenyum seperti itu? Menyeramkan." Gumamnya.

Senyum diwajah Kangin menghilang. "ayo cepat turun." Perintahnya.

Sungmin mengendus sebal lalu tetap mengikuti perintah Kangin. "kenapa harus memakai gaun seperti pengantin begini sih? memangnya siapa yang mau menikah?" Tanya Sungmin.

"kau."

Sungmin mendelik kaget sembari menunjuk dirinya sendiri. "aku?"

Kangin menarik lengan Sungmin dengan lembut. "ayo, semua sudah menunggu didalam."

"tapi, Kyuhyun—

Sungmin menghentikan ucapannya saat pintu gereja dibuka. Beberapa jemaat yang duduk menoleh kearahnya. Ada beberapa orang yang dikenalnya. Orangtua Choi dan Cho. Orangtua Kibum. Para Tuan Muda serta Kibum dan Eunhyuk. Tapi dimana Kyuhyun?

Dan saat menengok kearah altar Sungmin tertegun. Disana. Kekasihnya, Cho Kyuhyun berdiri dengan gagahnya dalam balutan tuxedo hitam membuatnya berkali-kali lipat lebih tampan.

Lagu A Thousand Years mengalun lembut memenuhi gereja. Kangin menuntun langkah Sungmin yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi didepannya kini.

"aku serahkan cucuku padamu." Gengaman tangan Kyuhyun seolah menyadarkan Sungmin dari keterkejutannya.

"selamat datang." Bisik Kyuhyun disertai dengan senyuman yang sangat dirindukan oleh Sungmin.

Dan acara pemberkatan pernikahan itu dimulai. Dari sang pastor membacakan ayat-ayat pernikahan lalu disusul oleh sumpah setia kedua pasangan mempelai. Bertukar cincin dan yang terakhir ciuman mesra.

.

.

"Sungmin! selamat yah!" Eunhyuk memeluk Sungmin dengan erat. Sungmin pun membalas pelukan sahabatnya itu tak kalah erat.

"wah, rencana Kyuhyun hyung berjalan dengan sangat lancar hari ini. Selamat untuk kalian berdua." Donghae datang dan merangkul pinggang Eunhyuk dengan mesra.

Sungmin menyerengitkan dahinya melihat keduanya. "kalian pacaran?" Tanyanya.

Kyuhyun yang sedari tadi hanya diam menjawab. "kau tidak tau? Berita mereka berdua pacaran sempat menggemparkan Korea dua bulan berturut-turut."

"selamat untuk kalian berdua." Ucap Kibum.

"terima kasih."

Siwon menggerutu disebelah Kibum. "kami yang bertunangan terlebih dahulu, kenapa kalian yang menikah duluan." Namja itu menjerit kecil saat Kibum mencubit pinggangnya.

"Sungmin." panggilan itu membuat sang pengantin wanita menoleh. Mata bulatnya membesar sempurna.

"eomma! Appa!" tidak peduli dengan high heels yang dipakainya. Sungmin berlari dan menubruk Ryeowook dan Yesung yang berdiri didepannya. "aku merindukan kalian." Gumam Sungmin.

"kami juga Sungmin. Kau cantik sekali sekarang." Ujar Ryeowook saat mereka melepaskan pelukan itu.

Sungmin tersenyum lebar. Bahagia sekali bisa berkumpul dengan keluarganya. "kalian menetap di Korea lagi kan?" pertanyaan Sungmin dijawab dengan anggukan oleh kedua pasangan suami-istri itu.

Kyuhyun berjalan menghampiri Sungmin dan Yewook. "sayang, ayo bergegas. Kita harus menghadiri resepsi di mansion Lee."

"resepsi?"

"hm… Emp membuat pesta resepsi untuk pernikahan kita disana. Ayo." Sungmin mengikuti Kyuhyun yang mengandengnya kearah limousin yang telah dihias sedemikian rupa dengan pita-pita merah muda. Khas mobil pengantin.

.

.

Suasana di Mansion Lee sangat ramai. Beberapa rekan bisnis Kangin beserta Kyuhyun hadir disana. Ada juga para wartawan yang sedari tadi meliput acara pernikahan cucu konglomerat nomer satu di Korea ini.

Sungmin sudah berganti pakaian dengan gaun berwarna peach. Panjang menutupi kakinya dan mengekspose lengan dan punggungnya yang indah. Ini adalah gaun yang dipesan oleh nyonya Cho dan dibuatkan khusus perancang gaun ternama di Prancis.

Sungmin sedang berbincang dengan beberapa kenalan Kyuhyun juga Kangin. Mereka berdua terlihat seperti pangeran dan ratu dari negeri dongeng. Tampan dan cantik. Kaya dan berkelas. Tidak heran jika pernikahan kedua insane muda ini disebut-sebut sebagai pernikahan paling mewah di Korea.

Sungmin menyandarkan kepalanya pada bahu Kyuhyun. Membuat namja itu menoleh. "kau pasti lelah?"

Sungmin menganggukan kepalanya. Bayangkan saja. Setelah menempuh perjalanan beberapa jam dari Amerika ke Korea. Dilanjutkan dengan pernikahan dan resepsi? Jelas badannya letih luar biasa.

Kyuhyun mengelus lengan Sungmin dengan lembut. "ayo kita istirahat saja."

"tapi tamunya?"

"Emp akan mengerti, ayo."

Sungmin menurut saja saat Kyuhyun mengandengnya kearah kamar mereka. Meninggalkan pesta meriah yang memang disediakan untuk mereka. Tetapi Kangin mengerti, Sungmin pasti kelelahan dan dia butuh istirahat.

.

.

Kyuhyun melepaskan jas yang dipakainya. Lalu melonggarkan ikatan dasi yang terasa mencekiknya. Sedangkan Sungmin, yeoja itu sedang mematut diri didepan cermin dan melepaskan acecoris yang dipakainya.

Kyuhyun memasuki kamar mandi dan membersihkan diri. Sedangkan Sungmin menganti gaunnya dengan bathrobe yang tergantung dilemari pakaian.

Lima belas menit kemudian Kyuhyun keluar dengan rambut basah dan bathrobe yang menutupi tubuhnya. "aku sudah menyiapkan air hangat untukmu." Ucapnya.

Sungmin berjalan mendekati Kyuhyun. Sedikit berjinjit untuk mencium bibir sang terkasih. "terima kasih suamiku."

Kyuhyun menggeleng pelan melihat tingkah Sungmin. Dia mendudukan dirinya diatas kasur dan bersandar pada headbed dan membaca buku bisnis.

Cklek…

Kyuhyun mendongak. Hampir setengah jam istrinya itu membersihkan diri. Sungmin berjalan sembari mengeringkan rambutnya dan duduk disamping Kyuhyun. Namja itu mengambil alih handuk yang berada di tangan Sungmin, lalu dengan perhatiannya dia mengusap rambut Sungmin yang basah.

"lelah sekali." Gumam Sungmin sambil bersandar pada dada Kyuhyun.

Kyuhyun menaruh handuk basah tersebut diujung ranjang. Hidungnya mengendus wangi khas Sungmin yang menguar dari rambut setengah basahnya. "tidak ingin melewati malam pertama?" Ujarnya jahil.

"Kyuhyun!" Tawa Kyuhyun terdengar.

"yasudah ayo istirahat." Kyuhyun membawa tubuh keduanya berbaring dengan Sungmin dalam dekapannya.

"Kyu?"

Kyuhyun berdehem.

"setelah ku fikir, aku ingin tahu bagaimana malam pertama itu." Kyuhyun kembali tergelak saat mendengar ucapan Sungmin barusan.

Sedangkan yeoja itu mengendus sebal. "Kyu! Aku serius!" Decaknya.

Kyuhyun menghentikan tawanya. Sedikit mengangkat badannya dan memenjarakan tubuh Sungmin dengan kedua lengannya. Sungmin sedikit menahan nafas dengan posisi intim keduanya ini.

"kau siap?"

Sungmin menganggukan kepalanya.

Kyuhyun merendahkan tubuhnya. Mulai melumat bibir Sungmin dengan penuh gairah. "I love you." Ucapnya disela pangutannya.

"I love you too."

Well, biarlah malam ini keduanya meraih keindahan malam penuh cinta mereka.

—o0o—

Sesuai dengan kenyataannya. Sungmin mengurus Lee Group dengan pendidikan yang dia miliki. Dan Kyuhyun tetap bekerja dikantornya terdahulu. Jabatannya sudah tinggi kali ini. General Manager.

Tadinya mereka berdua ingin pindah kerumah yang sudah dibeli Kyuhyun. Tetapi Kangin melarang dan mengancam akan menceraikan mereka berdua jika berani keluar dari Mansion Lee. Alhasil mereka harus rela tinggal disini.

Tiga bulan setelah menikah membuat pasangan Kyumin terlihat mesra. Saat sarapan Sungmin dengan perhatiaannya menyiapkan makanan khusus untuk Kyuhyun. Benar-benar khusus karena dia sendiri yang memasaknya. Lalu menyempatkan makan siang bersama.

"kau pucat sekali hari ini. Merasa tidak enak badan?" Tanya Kyuhyun saat mereka berdua akan berangkat bersama. Sudah kebiasaan jika Kyuhyun mengantar istrinya terlebih dahulu ke Lee Tower baru ke tempatnya bekerja.

"aniya. Aku hanya pusing sedikit." Jawab Sungmin.

"nanti hubungi aku jika pusingmu tambah parah." Sungmin mengangguk dan keluar dari dalam mobil Kyuhyun.

.

.

Jam tujuh malam. Mansion Lee. Kyuhyun berjalan dengan cepat masuk kedalam kamarnya. Dia baru saja mendapat kabar dari Kibum jika Sungmin sempat pingsan di kantor. Kenapa istrinya itu tidak menghubunginya.

"Sungmin?" Panggilnya.

Sungmin yang sedang menonton televisi langsung bangkit dan memeluk Kyuhyun dengan erat. "sayang kenapa? Kibum bilang kau pingsan, gwenchana?" Tanya Kyuhyun.

Sungmin mengangguk dan tersenyum manis. Dia mendekatkan bibirnya ketelinga Kyuhyun. "I'm pregnant." Bisiknya.

"benarkah?"

Sungmin kembali mengangguk. Yeoja itu terpekik kaget saat tiba-tiba Kyuhyun mengangkat tubuhnya lalu berputar-putar. "aku menjadi ayah!" Teriaknya.

—o0o—

Masa kehamilan Sungmin berjalan tanpa ada hambatan. Sejak Kangin tau jika cucu kesayanganya itu mengandung, dia melarang Sungmin untuk mengurus Lee Group. Kepemimpinan Lee Group sementara diambil alih oleh Hankyung. Entah angina pa membuat namja itu terima-terima saja.

Dan waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Sungmin melahirkan anak laki-laki tampan dan manis. Sandeul. Cho Sandeul namanya. Semua perhatian dan kasih sayang melimpah untuknya. Bahkan Kangin dengan semangatnya sudah menyiapkan satu ruangan luas untuk cicitnya itu.

.

.

Sandeul kini berumur satu setengah tahun. Namja kecil itu sudah bisa merangkak dan berceloteh walaupun hanya dia yang mengerti. Sungmin dan Kyuhyun semakin menikmati peran mereka sebagai orangtua. Kyuhyun memutuskan untuk keluar dari perusahaan asal China itu dan mengurus Lee Group. Tadinya Sungmin menentangnya, tetapi buka Cho Kyuhyun jika tidak bisa menaklukannya.

"baby-yah. Ayo kesini sama kakek!" Sandeul merangkak dengan semangat kearah Kangin yang menyodorkan bola karet berwarna biru. "aigoo… Pangeran tampan ini." Kangin menggesekan kepalanya diperut Sandeul dan membuat baby gemuk itu tergelak lucu.

Hari minggu memang paling menyenangkan. Sungmin menyiapkan bubur bayi untuk Sandeul. "sayang, ayo makan dulu." Ujarnya.

Sandeul makan disuapi oleh Sungmin dengan masih dalam pangkuan Kangin. Bayi lucu itu dekat sekali dengan kakeknya.

Biasanya hari libur seperti ini. Sibum da Haehyuk suka menyempatkan diri untuk berkumpul di Mansion Lee. Apalagi setelah ada Sandeul, Donghae yang notabene menyukai anak kecil semangat sekali untuk menjaga keponakannya itu.

"baby Sanni, kami datang."

Benarkan? Donghae datang bersama dengan Eunhyuk membawa satu set mainan pesawat lengkap dengan remote controlnya. Dibelakang mereka ada Siwon dan Kibum yang membawa mobil berukuran sedang dengan mesin. Dan terakhir, Hankyung dan Heechul. Entah bagaimana keduanya bisa rujuk kembali. Yang Sungmin tau mereka sudah bersama beberapa waktu belakangan ini.

Donghae langsung mendekati Sandeul dan bercanda dengan baby gemuk itu. Membuat Sandeul tertawa terpingkal dibuatnya.

Sungmin bersyukur hidupnya penuh kebahagian. Dikaruniai suami bertanggung jawab seperti Kyuhyun dan baby lucu seperti Sandeul. Begitupun sekelilingnya. Orangtua Kim memutuskan membuka café di Korea. Siwon dan Kibum yang akan menikah bulan depan. Eunhyuk dan Donghae yang akan bertunangan dan waktu dekat. Dan untuk Hankyung dan Heechul, mereka sudah menjalin hubungan serius.

Sebuah lengan hangat memeluk Sungmin dari belakang. Sungmin balas memeluk lengan itu. "kebahagiaanku sudah sempurna Kyuhyun."

"akan lebih bahagia lagi jika kita memberikan adik perempuan untuk baby Sandeul." Bisik Kyuhyun menggoda.

Sungmin mencubit lengan Kyuhyun gemas. "dasar mesum!"

Kyuhyun melepaskan pelukannya dan membalikan tubuh Sungmin. Menyelami manik sekelam malam itu dengan intens. "terima kasih sudah hadir dalam hidupku. Juga Sandeul." Ucapnya.

"ya. Sama-sama. I love you Kyu."

Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan melumat bibir Sungmin dengan lembut. "I love you more than you know."

Pada akhirnya, mimpi Sungmin yang tadinya ingin menjadi seorang putri menjadi kenyataan. Mendapatkan seorang pangeran tampan dan diberi anak laki-laki ya tampan dan lucu.

.

.

END

.

.

HELLO EXTRA CHAPTERNYA DATANG! Pada protes endingnya gantung ya? Emang di dramanya gitu loooh. Maaf kalo cerita ini aneh ya, soalnya di drama aslinya gak ada nih beginian. Haha. Yooow yang kemaren minta extra chapternya direview yaaa. Makasih buat yang udah sempetin baca dari awal ataupun reviewer baru. Makasih juga buat yang udah favorit atau follow story ini yaaa. I love yooou guys.

Big thanks to : L HyeMi | hyo bin | Kyumin Town | Kang Dong Jae | rizkaendahagustin | chu | sry | love haehyuk | .777 | aey raa kms | cheonsa86 | Munhyunni1318 | hyuna | keykyu | sakuranatsu90 | sitara1083 | fitriahy | babychoi137 | Baby fangirl | Kyumin joyer | prfvckgyu | kimRyan2124 | Ping97EvilKyuFishyHae | adindapranatha | Gyumina | hazelsung | KikyWP16 | mirarose86 | asdfghkyu | runashine88 | Sparkyu | zaAra evilkyu | Adekyumin joyer | Heldamagnae | liu 13769 | cutevilpinkiss | edogawa ruffy | ayyaLaksita | HayatiLee | abilhikmah | dkyvmings | imSMinL | Cho Min Hwa | Kezia | DKyuMin137 | ratu kyuhae | | SazkiaSiwonestELF | Sandrimayy88 | kyumindy | and Guest.

Maaf kalo ada nama yang salah penulisan juga nama yang belum ditulis yaa. See you in another story.

.Thania Lee.