Cowok Keren Betawi
Naruto punya Kishimoto-sensei
Ada baiknya jika saya mengingatkan, fic inipenuh hal GAJE, AU, OOC ... XXD
Authour : Go Mio
Sebuah sedan merah keluaran Eropa, tampak berhenti di bawah pohon Beringin. Dua pasang mata emerald dan giok nan indah di dalam mobil terlihat asik mengamati keramaian yang terjadi di seberang dekat taman.
Mereka berdua begitu takjub menyaksikan apa yang tersaji di depan sana itu. Dua orang itu bernama Haruno Sakura dan Yamanaka Ino.
"Not bad! Apalagi doi ganteng. Tapi apa dia mau? Noh lihat sendiri, he looks like a celebrity," jawab Sakura sambil menepuk-nepuk kemudinya.
"We never know, before we ask, right! Sudah kita ke sana saja, Saku. Siapa tau si doi bisa di ajak kerjasama?" ajak Ino.
Sakura mengangkat bahunya. Ya, benar kata Ino nggak ada salahnya mencoba. Siapa tahu cowok yang jadi incaran itu mau ikut dalam permainan kecil-kecilan mereka. Mereka membuka pintu depan mobil. Ino berjalan memutar dan berdiri di samping Sakura yang masih sibuk membetulkan roknya.
"Nah, gue bilang juga apa? Rok loe bikin susah, doang! Mending loe ganti deh!" bisik Ino.
"Lah, ini kan bukan di rumah! Gimana dong, gue kan nggak mau di anggap murahan!" jawab Sakura.
"Kebetulan sebelum keluar dari kamar loe, gue masukin celana jeans panjang loe di tas gue. Rencananya tadi gue mau pinjem," ucap Ino. "Ganti deh di jok belakang!"
Sakura sedikit melototi Ino. Dia agak keki mendengar Ino mau meminjam celana jeansnya tanpa ngomong-ngomong dulu. Tapi ada untungnya. Karena dia nggak perlu ketemu cowok incaran itu dengan memakai rok pendek banget. Bukan apa-apa, Sakura hanya nggak mau di anggap cewek murahan. Apalagi saat ini dia butuh bantuan cowok itu. Jadi penampilan sopan, point untuk tuh cowok rela membantu tanpa berpikir macam-macam tentang dirinya.
Tanpa diminta dua kali. Sakura membuka pintu belakang mobil. Tubuhnya pun menghilang di balik pintu belakang. Untungnya kaca mobilnya dilapisi kaca film hitam tebal. Jadi pandangan orang dari luar nggak mungkin tembus. Dia membuka tas Ino dan menemukan celana jeans hitam kesayangannya ada di dalam. Dengan cepat sambil merutuk kesal memikirkan kekurangajaran Ino, Sakura pun mengganti rok pendeknya dengan celana panjang.
.
.
.
.
Sakura dan Ino menyebrangi jalan. Tujuan mereka menemui cowok yang diharapkan mampu membantu masalah yang dihadapi Sakura. Setibanya di sana, Sakura dan Ino ragu. Karena mereka melihat cowok itu di kerubungi banyak cewek. Mulai dari ibu-ibu genit, karyawati menor, anak kuliah ganjen dan anak SMU centil.
"Loe yakin dia bakal mau, Ino? See, he has a lot of fans!" bisik Sakura.
"Don't try this at home. But try this on the street," balas Ino.
"Artinya?" heran Sakura.
"Kalo kita coba tanya doi di rumahnya, nggak akan mungkin. Kan kita nggak tahu di mana rumahnya. Jadi tanya di sini aja! Mumpung doi ada di depan mata," jelas Ino panjang.
"Weks! Jauh amat penjelasan loe si, Ino. Gue jadi headache, nih!" cemberut Sakura.
Untungnya, gerombolan kupu-kupu yang berterbangan di sekitar cowok incaran mereka pada bubar satu persatu. Kini hanya tinggal Sakura, Ino dan cowok itu. Si cowok yang merasa ada dua pasang mata yang sedang memandang dirinya, berhenti dari kegiatan mencuci piringnya. Dia berdiri menghadap Sakura dan Ino. Dari jarak dekat, Sakura dan Ino baru melihat jelas kegagahan cowok yang memakai kaos oblong biru dengan celana jeans panjang.
"Good day. How are you?" sapa Ino dan Sakura tersenyum. Tadi telah disepakati Ino akan menjadi juru bicara bagi Sakura.
"Wah, Neng. Ngomong pake yang aye ngerti aje, nape! Kuping aye berdenging, nih! Gak tau ape artinye!" jawab si cowok.
"Hah! Kok, ngomong loe betawi abis," heran Ino. "Gue pikir loe tuh bule Korea yang lagi nyamar atau lagi ikutan acara reality show TV, gitu!"
Bukan hanya Ino yang terkejut. Begitu juga Sakura. Chasing cowok di depan mereka ini jelas mengandung pasal penipuan. Bayangin, si cowok itu tinggi tegap, rambut hitam yang agak kebiruan dan mencuat, mata onyx-nya yang kelam, kulitnya yang putih bersih dan agak kemerahan saat terkena matahari. Mirip artis korea yang sedang ngetren sekarang ini. Jelas banget kalo dari pertama mereka berdua menyangka cowok itu bule dari korea.
"Bukan, neng. Aye asli Betawi. Kebetulan aje ngkong ame nyak aye ntu ade keturunan dari koloni Jepang. Tapi aye sendiri gak tahu di mane tuh kota Jepang nye. Oya, aye Sasuke," jelas Sasuke.
"Jepang itu bukan kota. Tapi negara di benua Asia masih sama kaya Indonesia, Cuma beda Negara saja." Sakura tidak tahan ikut bicara dan membetulkan kesalahan Sasuke.
"Oh, kalo gitu aye gak bener, dong!" seru Sasuke, diikuti anggukan Sakura dan Ino sebagai jawaban. "Neng berdua mau beli Kerak telornye? Maaf, nih! Kerak telornya udah habis," tanya Sasuke sekaligus menjawab pertanyaannya sendiri.
"Nggak, tapi gue punya penawaran buat loe!" ucap Ino.
"Penawaran ape?" tanya Sasuke.
"Pokoknya menguntungkan, deh. Loe bakal dapet uang dua juta!" jawab Ino.
"Wah, itu uang semue ape pake daon?" heran Sasuke.
Sakura dan Ino tersenyum sambil saling menatap. Lalu dengan mendekat pada Sasuke dan mebisikan sesuatu ke telinga Sasuke Ino memberitahukan apa yang mesti dikerjakan sama Sasuke buat mendapatkan dua juta tersebut. Sasuke sendiri bingung, dia agak bimbang. Bisa apa nggak buat menjalankan tugas yang diberikan Ino.
"Wah, Neng. Aye kan bukan aktor! Aye takut nanti gagal!"
"Udah coba aja. Lagian dua juta ini bayarannya dalam waktu nggak lama. Paling beberapa jam, doang! mau nggak? Kalo mau setengah bayar dimuka!" seru Ino sambil mencolek Sakura untuk mengeluarkan uang satu juta dari tas tangannya.
Mata Sasuke berubah belo dan ijo, waktu ngeliat beberapa lembar uang di depannya. Dia menggaruk-garuk telapak tangan kanannya yang terasa gatal. Lalu telapak tangan kanannya itu diangsurkannya ke depan, siap sedia buat nerima uang yang di sodorkan Sakura.
"Oke, deh! Nih, alamat aye! Jemput tar malem! Pokonye aye udeh siap," tegas Sasuke dan dia pun memberikan alamat rumahnya. Sasuke pun pergi sambil bersiul-siul kecil dan juga tak lupa sambil memangul gerobak kerak telornya.
.
.
.
TBC
Catatan Kecil :
Ya ampuuunnn ..., sumpah ini Sasuke nya tuh OOC banget. Maaf ya bagi yang nggak suka Sasuke nya OOC kaya gitu. ^^v
Mmm ... saya boleh minta saran dan review dari para readers sekalian. Menurut para readers yang baca fic ini, apa menurut kalian semua fic ini pantes untuk di lanjut apa di delete aja?