―untuk [FFC] Infantrum; Seven Minutes in Heaven. (prompt: 7 Heavenly Virtues.)
Disklaimer: Katekyo Hitman Reborn! karya Amano Akira. Tidak ada keuntungan komersil yang dibuat dari sini.
Peringatan: mungkin Canon, dengan situasi Mukuro belum bebas dari Vendicare; OOC; typo. Kind of ficlet. MukuroXHibari / 6918.
Let Me Spend Seven Minutes With You: 2012: M. Gabriella
.
tujuh: la fine
[akhir]
-ten years later-
Crash. Crash. Crash.
Darah menyembur dan mengalir keluar dari setiap pembuluh arteri dan vena. Bau karat dan besi memenuhi gedung tua yang sebelumnya akan digunakan sebagai tempat bernegosiasi dua keluarga.
Sayang, keluarga yang mengajukan permintaan negosiasi pada Vongola itu malah berkhianat. Mengira bahwa membawa sejumlah skuad mereka akan sanggup mengalahkan seorang utusan dari Vongola yang mereka ajak bernegosiasi.
Yang tentu saja gagal.
Ha. Meremehkan Vongola rupanya.
Satu orang yang telah mengalahkan puluhan orang itu menatap datar pada tumpukan tubuh di hadapannya. Pemuda tegap berambut hitam kelam itu membuka mulutnya untuk mengeluarkan nada monoton, "Sudah, begitu saja?"
Melihat tidak ada jawaban, ia beranjak dari gedung tua tersebut. Menendang pintu masuk gedung dan melangkah keluar dengan santai, seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
Setelah cukup jauh dari gedung, ia memasukkan kembali duri-duri yang tadi ia gunakan ke dalam badan tonfa. Ha, ia bahkan tidak perlu menggunakan Cloud Flame miliknya. Setelah selesai mengurus duri-duri itu, ia mengaitkan kembali sepasang tonfanya ke sisi kiri dan kanan pinggangnya.
Pemuda itu lalu mengambil ponsel dari sakunya, lalu menekan nomor yang sudah ia hapal luar kepala.
Tuut. Tuut. Tuu―
"Halo?"
" … "
"Hibari-san?"
"Sudah beres."
Clik.
Tut. Tut. Tut.
Pemuda yang disebut Hibari-san ―dan bernama lengkap Hibari Kyoya―itu memutuskan hubungan telepon secara sepihak. Ia yakin, atasannya itu sudah mengerti akan maksud pesannya; seperti biasa.
Hibari kemudian memutuskan untuk tidak langsung kembali ke Vongola Headquarters. Di sana sudah dipastikan akan sangat berisik, mengingat sekarang adalah Sabtu malam. Kebanyakan Guardian menggunakan saat ini untuk beristirahat dari misi, kecuali yang memang mendapat misi darurat.
Dan itu berarti keramaian; sesuatu yang Hibari Kyoya benci dari dulu hingga sekarang.
Sesuatu yang ia benci meski telah sepuluh tahun berlalu.
Ah, iya; sudah sepuluh tahun.
'Tak terasa, ia sudah bukan prefek haus pertarungan yang menyerang secara brutal seperti dahulu. Ia yang sekarang adalah pria matang yang berpikir lebih rasional dalam segala hal dan lebih tenang.
Ia bahkan sudah mengakui Sawada Tsunayoshi sebagai atasannya; meski hanya secara implisit. Sepuluh tahun telah membuat segalanya berubah. Kemampuan Sawada Tsunayoshi yang sekarang sanggup membuatnya menyebut nama pemuda tersebut; bukan lagi hanya "herbivora".
Namun untuk satu-dua hal, ia tetap membencinya. Termasuk keributan.
Termasuk ilusionis.
Ilusionis manapun. Seperti ilusionis Varia yang dengan datarnya selalu mengatakan hal-hal menyebalkan.
Atau seperti Rokudo Mukuro.
Hibari tersenyum tipis.
Rokudo Mukuro. Setelah sepuluh tahun, ilusionis itu telah bebas dari Vindice dengan bantuan Vongola. Tetapi orang tersebut memilih menyerahkan jabatan Mist Guardian resmi Vongola-nya pada Dokuro Chrome. Mukuro memilih melaksanakan misi secara tersembunyi, sampai-sampai yang mengetahui eksistensinya di dunia ini mungkin hanya si pemberi misi, Sawada Tsunayoshi.
Tidak ada dari lima Guardian lain yang tahu (Chrome pasti tahu, tapi memilih bungkam) keberadaan Rokudo Mukuro kini. Termasuk Hibari Kyoya.
Sepuluh tahun berlalu, sampai sekarang ia masih tidak tahu di mana pendonor matanya itu berada.
Ah, iya; donor mata.
Di luar dugaannya, meski Mukuro dahulu menjanjikan tujuh menit baru akan memberikan penglihatan Hibari kembali, penglihatannya kembali tanpa Mukuro harus datang untuk menit ketujuh. Mengatasnamakan Vongola, mata kanannya ditransplantasi milik Mukuro hingga menjadi berwarna biru. Mengenai yang kiri, akhirnya ia menggunakan ilusi organ dari Chrome (yang katanya adalah perintah Mukuro-sama).
Berbicara soal donor mata, ia jadi teringat kebodohannya semasa menjadi remaja labil usia lima belas. Bagaimana dengan begitu-bukan-Hibari-Kyoya, ia melewati enam menit bersama ilusionis sialan itu.
Hibari tersenyum tipis lagi.
Harus ia akui, ia ingin menit ketujuh itu datang. Untuk menyampaikan terima kasih-nya; kalau niat untuk menghantam tonfa pada trisula bisa disebut ucapan terima kasih.
Ia yakin, suatu saat, ilusionis itu akan datang. Untuk menit ketujuhnya―
"Oya."
Ck. Panjang umur sekali.
Kabut berkumpul membentuk siluet pria berambut biru panjang dengan trisula.
"Datang juga kau."
"Oya, rajin sekali sampai tetap mengingat namaku hingga sekarang."
Hibari segera mengambil sepasang tonfa di pinggangnya. Mukuro menjentikkan jarinya, membuat sakura berguguran di sekitar mereka; di jalan yang gelap karena malam. Hibari menaikkan sebelah alisnya.
Seakan tahu maksud Hibari, Mukuro menjawab, "Untuk dramatisasi suasana."
Lalu Hibari menerjang Mukuro dengan cepat. Keduanya menyeringai.
"Untuk menit ketujuh, Mukuro."
"Untuk menit ketujuh, Kyoya."
Trang!
Dan denting pertemuan tonfa dan trisula terdengar lagi―setelah sepuluh tahun lamanya.
-end-
[words count; story only (without "separate particle" between one paragraph with another, like "…" or disclaimer-appearance-syalala):: 666 words]
[ "Rokudo Mukuro, is my prey, after all." ―Hibari Kyoya; Katekyo Hitman Reborn! 325: Opposition ]
A/N: HUAKHIRNYA SELESAI JUGA! TTATT multichapter kedua dari sekian banyak multichapter saya yang akhirnya tamat! i love 6918 to death! :").
penjelasan prompt tujuh: diligent;
rajin ga, sih, sampe sepuluh tahun, Hibari masih ingat kenangan mengenai menit-menit itu? kurang "rajin" apa? :'p
.
well, Review? [forthelast]
terimakasih kepada: cocoamilo • Authorjelek
dan terimakasih pada semua yang telah mendukung dibuatnya fanfiksi ini; kepada challenger (ardhan winchester-san), TANPAMU, 'TAK ADA FANFIKSI 6918 PERTAMAKU; kepada semua reviewer, baik anon maupun login; kepada semua yang telah memfavoritkan dan meng-alert; dan tentu saja kepada KAMU!
« sesto :: settimo