Hi, I'm back again

Sorry for late update … ceritanya makin gaje aja ….

Title : As Long As You Love Me

Rate : M - NC

Genre : Family, Friendship, Romance, M-preg, Yaoi, Hurt, Happy Ending

Length : Chapter 17 /?

Pairing : Yunjae, 2Joong, Yoosu, Sibum, Hanchul, Minjoon, Minkyu, Minkhun, Jongki, Miram

Cast : Kim Jae Joong, Jung Yun Ho, Park Yoo Chun, Kim Jun Su, Choi Si Won, Kim Ki Bum, Kim Hee Chul, Kim Hyun Joong, Han Geng as Lee Han Kyung, Park Jung Min, Kim Hyung Joon, Shim Chang Min as Jung Chang Min, Choi Jong Hoon as Jung Jong Hoon, Choi Min Ho as Jung Min Ho, Karam as Jung Karam, Nichkhun as Park Nichkhun, Cho Kyu Hyun as Choi Kyu Hyun, Lee Hong KI, Lee Mika, Jung Jessica, Noh Min Woo and Other Cast ( SS501, SUJU, FT. ISLAND, 2PM, MBLAQ, THE BOSS, BIGBANG, SHINEE, Jung Ji Hoon aka Rain, Song Hye Gyo, SNSD, CN Blue)

Jung's Mansion

" Umma, appa, hyungdul dan dongsaengdul aku ingin bicara " suara Yonghwa mengagetkan keasikan mereka. Mereka pun memandang Yonghwa penuh tanda tanya.

" Waeyo, Yongie ? " tanya Mrs. Jung penasaran. Sebenarnya Yonghwa sangat gugup tapi dia mampu menyembunyikan kegugupannya dengan baik, karakter Jung tidak bisa diabaikan dalam dirinya, dengan tatapan tajam khas seorang Jung dia menatap tegas umma dan appanya bergantian, sedangkan hyungdul dan istri mereka hanya diam menunggu Yonghwa mengutarakan maksudnya. Sebelumnya Yonghwa tahu Jonghyun sedang pergi keluar, dia tidak tahu entah kemana tapi menurutnya ini momen yang tepat mengutarakan isi hatinya pada keluarganya tanpa Jonghyun tahu.

" Yongie akan menikahi Jonghyun " dengan jawaban tegasnya, Mr. dan Mrs. Jung tak berkedip, mereka diam, apa yang didengar mereka itu benar atau hanya halusinasi saja.

" Jonghyunnie hanya milikku " akhirnya kesadaran mereka pun kembali, seulas senyum terukir manis dibibir mereka.

" Benarkah nak ? " Mr. Jung ingin meyakinkan lagi apa dia tak salah dengar.

" Ya, appa ! " Mr. Jung bangkit dari duduknya dan memeluk Yonghwa.

" Ini baru anak appa " ucap Mr. Jung dan mengacak rambut Yonghwa dengan sayang. Tatapan Yonghwa beralih pada ummanya yang tersenyum lembut padanya begitu juga dengan saudaranya yang lain.

" Akh tidak seru … tidak ada kisah dramatisnya, padahal awalnya ingin melihat Yongie menderita dulu mengejar cinta Jonghyunnie " Yonghwa bingung dengan perkataan Kibum, dia menatap anggota keluarganya penuh tanya.

" Sebenarnya siapa yang ingin menjodohkan Jonghyunnie pada namja lain " Yunho berkata jujur pada dongsaengnya.

" Maksudnya hyung ? "

" Hahaha, kami kan hanya pura-pura saja " jawab Junsu. Yonghwa masih belum mengerti.

" Kami hanya ingin melihat reaksimu saat mendengar berita perjodohan Jonghyunnie " jelas Yunho dengan seringaian di bibirnya.

" Jadi kalian bersengkongkol membohongiku oh tidak membodohiku lebih tepatnya " kesal Yonghwa dengan wajah memerah menahan malu. Dia tidak menyangka masuk dalam sandiwara keluarganya dan mereka tertawa melihat semburat merah di wajah Yonghwa.

HAHAHAHA

" Setidaknya kau menyadari perasaanmu pada Jonghyunnie " goda Yoochun.

" Aghh, ide gila siapa ini ! " tuntut Yonghwa mengacak rambutnya sendiri seolah tak terima dengan permainan ini.

" Hahaha, ideku dong Yongie hyung yang tampan tapi tak setampan Joongie " tunjuk Jaejoong pada dirinya sendiri dengan kerlingan dimatanya.

" Dasar centil " ujar Yunho sambil menarik hidung mancung Jaejoong.

" Tapi aku ingin mengatakannya saat Jonghyun ulang tahun " pinta Yonghwa.

" Kapan Jonghyun ulang tahun ? " tanya Mr. Jung antusias.

" Bulan depan tepat pada tanggal 15 " jawab Yonghwa.

" Hmm, sepertinya ide yang bagus kalian bertunangan tepat ulang tahun Jonghyun nanti " saran Mrs. Jung yang dianggukkan oleh yang lainnya.

" Baiklah kita akan bersandiwara lagi " putus Mr. Jung dan diangguki semuanya.

…SKIP TIME…

Setelah pengakuan Yonghwa tentang perasaannya terhadap Jonghyun kemarin, Yonghwa bersikap cuek pada Jonghyun dan selalu menempel pada Jessica yang membuat Jonghyun tampak sedih. Jonghyun lebih sering menyendiri dan berdiam diri. Mr. dan Mrs. Jung tidak tahan melihat kerapuhan Jonghyun tapi apa yang harus dilakukan, mereka berjanji merahasiakan hingga ulang tahun Jonghyun tiba.

" Umma, aku pergi dulu ada janji dengan Jessica , bye " setelah berpamitan mencium pipi ummanya, Yonghwa berlalu pergi tanpa menatap Jonghyun yang tengah menatapnya dengan sendu. Jonghyun menundukkan kepalanya menghindari tatapan Mrs. Jung yang menatapnya.

" Hyunnie sayang, jangan sedih nak, umma yakin kau pasti akan mendapatkan cintamu, percayalah " Mrs. Jung berusaha menenangkan hati Jonghyun dengan mengusap punggung yang mulai bergetar itu. Mrs Jung merasa bersalah dan tidak tega melihat air mata itu mulai menetes dipipi Jonghyun. Mrs. Jung mendesah dan berharap sandiwara ini segera berakhir.

' Yonghwa, umma ingin rasanya mencincangmu saat ini ' umpat Mrs. Jung kesal dengan sandiwara yang dibuat oleh putra keduanya.

" Hyunnie, lebih baik kau temani umma shopping yuk, bagaimana ? " bujuk Mrs. Jung yang disanggupi oleh Jonghyun. Jonghyun beranjak ke kamarnya dan mulai merapikan dirinya.

" Umma, kita pergi sekarang " ujar Jonghyun lemah setelah selesai merapikan dirinya yang terlihat kacau sebelumnya.

" Ayo, senyum yang manis Jonghyunie, umma menyukai senyumanmu nak " Jonghyun mencoba tersenyum walau terlihat terpaksa tapi setidaknya lebih baik daripada cemberut menurut Mrs. Jung. Perjalanan tampak hening. Mrs. Jung yang tidak begitu menyukai keheningan memulai pembicaraan.

" Oh ya, umma tidak tahu kapan kamu ulang tahun sayang " tanya Mrs. Jung antusias.

" Tanggal 15 Mei " jawab Jonghyun singkat.

" Berarti bulan depan, ide bagus kalau ulang tahunmu dirayakan " Jonghyun tampak terkejut.

" Ttapi … " Jonghyun ragu.

" Tenang saja, kita akan buat sandiwara seolah-olah kamu akan bertunangan dengan anak laki-laki relasi perusahaan Jung, kita akan lihat reaksi Yonghwa, arra ? " Jonghyun hanya diam.

" Umma tidak suka dibantah " tegas Mrs. Jung yang diangguki oleh Jonghyun.

…. SKIP TIME ….

Next Day

" Yunnie, ayo bangun baby, hari ini restoranku akan dibuka " Jaejoong berusaha membangunkan Yunho tapi tampaknya dia sama sekali tak menunjukkan tanda akan bangun. Jaejoong merengut kesal, suami tercintanya kalau tidur seperti beruang susah bangun. Sekali lagi Jaejoong mendesah.

" Uuhh, Yunnie pabo kalau tidur seperti orang mati saja " dumel Jaejoong sambil berusaha membangunkan suaminya lagi.

" Jung Yunho jika kau tak bangun tidak ada jatah selama sebulan untukmu " ternyata telinga Yunho begitu sensitive mendengar ancaman itu dan tentu saja dia langsung bangun dengan wajah masih mengantuk.

HOAM

" Aku masih mengantuk baby " dengan malas-malasan Yunho bangun dan memeluk Jaejoong yang meronta minta dilepas.

HOAM

" Cepat mandi sekarang ! " tegas Jaejoong dengan tatapan tajam ala Jaejoong walau menurut Yunho itu sebuah tatapan nakal untuknya.

" Boojae, jangan menatapku seperti itu kau membuatku ingin memakanmu lagi " goda Yunho dengan menaikkan alis matanya.

" Cepat mandi atau aku tak segan-segan menghajarmu " Jaejoong benar-benar kesal dengan tingkah mesum suaminya, diapun menghajar Yunho dengan bantal dan guling secara brutal.

PLUK

PLUK

" Ei, okey aku mandi uuh " Yunho pun menyerah dan berlari ke kamar mandi sambil mendumel tak jelas.

" DasarBoojaekejamlihatsajaakuakanmemakanmunantimalam "

" Yakh, Jung Yunho aku masih mendengar dumelanmu, aku bakal mencincang juniormu, arra ! "

" Kau tak mungkin mencincangnya, saat kau melihatnya pasti kau akan memintaku merasukimu baby " teriak Yunho dari celah pintu kamar mandi yang sedikit terbuka mengamati reaksi istri tercintanya dan benar saja Jaejoong yang kesal dengan kemesuman suaminya meneriaki namanya dan melempar sandal hello kitty miliknya kearah Yunho, tentu saja Yunho dengan reflex menutup pintu kamar mandi sambil tertawa.

" Yakh ! Jung Yun Hoo ! "

BLAMM

HAHAHAHA

.

.

Jaejoong masih mendumel saat memasuki dapur, Jonghyun yang mendengar dumelannya, tersenyum dan mengacak rambut Jaejoong penuh sayang seorang hyung pada dongsaengnya.

" Pagi-pagi kok mendumel baby Joongie ? " tanya Jonghyun saat melihat Jaejoong mulai berkutat dengan bahan-bahan makanan yang akan dimasak untuk sarapan pagi keluarganya.

" Huft, gimana tidak ribut hyung, suami tercintaku susah dibangunkan " gerutu Jaejoong.

" Hahaha … biasa itu selepas 'bermain', dia kelelahan " jawaban Jonghyun benar-benar membuat wajah Jaejoong memerah.

" Hyung ini apa-apaan sih, 'bermain' apa ? " elak Jaejoong dan wajahnya semakin memerah, Jonghyun yang melihatnya pun tertawa.

HAHAHAHAHAHA

" Aish, hyung ada-ada saja " Jaejoong yang malu menundukkan wajahnya sambil mengingat kejadian tadi malam yang membuatnya merinding tiba-tiba.

" Dan hyung tahu, tingkat kemesumannya … ya, ampuuuun terkadang Joongie berpikir umma Jung ngidam apa ya sewaktu mengandung Yunnie " perkataan Jaejoong semakin membuat Jonghyun tertawa menatap raut wajah Jaejoong yang tampak lucu menurutnya.

HAHAHAHAHAHA

" Joongie, kamu ini selain cantik juga imuttttttt " Jonghyun yang gemas menarik kedua pipi Jaejoong brutal.

" Awwhhh, Jonghyunhhhhhyunghhh appoooohhhhh "

HAHAHAHAHAHA

" Yakh ! Jaejoongie kau selingkuh dengan Jonghyunnie hyung " teriakan cempreng yang sangat Jaejoong dan Jonghyun kenal menghentikan candaan mereka. Tiba-tiba Kibum datang dan memukul kepalanya.

PLAK

" Aww, appooh … Bummie kenapa kau memukul kepalaku ? " Junsu menatap tajam Kibum tapi sama sekali tidak ditanggapi oleh Kibum.

" Aish, kau … menyebalkan ! "

" Sudah-sudah, kalian ini sudah menikah dan menjadi seorang ibu, tapi tingkah laku kalian seperti anak-anak saja " Jaejoong tidak menyadari perubahan raut wajah Kibum menjadi sendu.

" Aku belum menjadi seorang ibu Jaejoongie " kata Kibum pelan dan lemah tapi masih dapat didengar mereka, Jaejoong yang menyadari langsung memeluk Kibum yang mulai memegang peralatan masak untuk membantu Jaejoong.

" Maafkan aku Bummie, aku tidak bermaksud menyinggungmu " Jaejoong merasa bersalah mengatakan hal itu didepan Kibum.

" Aku tahu, karena itu aku tidak mempermasalahkannya " Kibum tersenyum lembut pada Jaejoong.

" Bummie yang sabar ya " tiba-tiba Junsu memeluk Kibum dan mereka berakhir saling berpelukan bersama. Jonghyun yang melihatnya terharu.

" Boleh aku ikut berpelukan dengan kalian ? " Jaejoong, Kibum dan Junsu saling bertatapan lalu mereka memeluk Jonghyun.

" Kok aku merasa seperti keluarga teletubbies ya oh bukan teletukes lebih tepatnya " perkataan Junsu membuat mereka tertawa bahagia.

HAHAHAHAHA

.

.

.

Jaejoong dan Yunho baru saja meresmikan restoran milik Jaejoong yang diberikan nama YJ Restaurant, seluruh keluarga dan para undangan relasi juga menghadiri pembukaan restoran ini. Bukan itu saja, undangan terbuka buat siapa saja yang ingin datang dan mencoba berbagai hidangan yang disajikan di restoran mereka. Mereka tidak menyangka begitu banyak pengunjung yang datang.

Jaejoong merekrut kembali teman-temannya yang dulu pernah bekerja dengannya saat memiliki toko kue. Jaejoong dibantu Jonghyun dan Kibum tampak sibuk di dapur mengolah makanan yang dipesan para pengunjung sedangkan Junsu dan Yoochun lebih memilih melayani para pengunjung dan Siwon memegang tempat sebagai kasir. Yoochun dan Siwon hanya membantu saat peresmian restoran ini saja karena jumlah pengunjung yang banyak tidak sebanding dengan tenaga pelayan saat ini. Yunho, Yonghwa, baby Jungmin dan baby Hyungjoon lebih memilih duduk di sudut restoran menikmati hidangan lezat sambil menatap taman dan jalan yang tampak lenggang dari kemacetan. Hyungjun dan Jungmin terus berceloteh tentang hal-hal yang tidak dimengerti oleh orang dewasa, tentu saja menimbulkan gelak tawa Yunho mendengar celotehan ala balita seusia mereka. Apalagi sekali-sekali Hyungjoon berteriak kesal dengan ulah Yonghwa dan Jungmin yang mengganggunya dan tak jarang hal ini menjadi pusat perhatian para pengunjung yang gemas melihat kelucuan dua balita imut itu dan kekaguman menatap dua pria tampan di sana.

" Aaahh, cangan ambil es crim Junnieeeee, pabooo " teriak Hyungjoon kesal pada Jungmin yang ikut memakan es krimnya.

" Uuhh, pelitttt " balas Jungmin tak kalah kesal dan mengambil potongan kue milik Hyungjoon.

" Aaaaaahhh " Hyungjun yang geram pada Jungmin memukul kepalanya dengan sendok es krim miliknya.

PLAK

" Junnie tidak boleh memukul ya sayang " Yunho menasehati Hyungjun yang hanya mempout bibirnya.

" Junnie baby mau Minnie matan bibirnya " ujar Jungmin polos, Hyungjun hanya mengerjapkan kedua matanya sedangkan Yunho dan Yonghwa melongo dengan perkataan Jungmin yang terlalu dewasa menurut mereka.

" Appa Minnie cuka matan bibir umma calau bibir umma dimonyongi ceperti itu " Yunho dan Yonghwa benar-benar mengutuk kebiasaan buruk si jidat lebar itu.

' Dasar jidat lebar mesum Park ' Yunho membatin, tangannya begitu gatal untuk menghajar sahabat sekaligus sepupunya itu.

' Aish aku harus menyelamatkan keponakanku dari keturunan mesum Park ' pikir Yonghwa.

PLAK

" Aaaahh appooohh huhuhu, Junnie kok mukul kepala Minnie " tanpa mereka sadari, Hyungjun yang masih kesal dengan Jungmin malah memukul kepalanya lagi dengan sendok es krim. Yunho dan Yonghwa berusaha menahan tawa mereka.

" Belani matan bibir Junnie gak bacal Junnie kacih jatah Minnie " perkataan Hyungjun membuat Yunho dan Yonghwa sweatdrop. Yonghwa berdehem.

EHEM EHEM

" Apa maksudnya hyung ?! " bisik Yonghwa dengan nada suara dan delikan tajam pada Yunho. Yunho yang malu menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, dia gugup dan merutuki Jaejoong yang selalu mengancamnya tidak memberi jatah 'gituan' kalau dia membuat kesal Jaejoong.

" Uuhhh, Minnie gak bacal nacal lagi tapi jatah Minnie minta ya baby " Hyungjun menganggukkan kepalanya dan langsung mencium bibir Jungmin, walau hanya sekedar menempel tapi melekat dalam waktu lama. Yunho dan Yonghwa semakin shock dengan apa yang mereka lihat, rasanya kepala mereka mulai pusing. Yonghwa yang kesal menghadiahi hyung tersayangnya dengan pukulan tepat dikepalanya dan juga geraman.

PLAK

" Kau dan si jidat lebar mengajari Junnie dan Minnie hal mesum hyung, aish …. " Yunho hanya terkekeh melihat kefrustasian Yonghwa. Siwon menghampiri meja yang ditempati Yunho dan Yonghwa bersama duo fighter kecil mereka.

" Apa ada yang bisa dibanting diantara kalian, tuan-tuan tampan " Siwon menyapa mereka dengan gaya khas seorang pelayan.

" Ada, tolong banting diri hyung mesumku ini sekarang " jawab Yonghwa mengejek.

" Eits, dasar dongsaeng durhaka " kesal Yunho dan menghadiahi sebuah pukulan telak di kepala Yonghwa yang membuatnya meringis dan sedikit mendumel. Yunho dan Siwon mengabaikannya.

" Mana Yoochun ? " heran Yunho saat melihat Siwon tanpa Yoochun, setahunya mereka berdua tadi membantu melayani beberapa pengunjung. Siwon hanya mengedikkan bahu tak tahu.

" Paling appahhnyam menggodanyamyojanyamnyammuda (Paling appa menggoda yoja muda) " jawab Jungmin dengan mulut penuh makanan Akhirnya Hyungjun membagi kue miliknya pada Jungmin.

" Acar laybo (dasar playboy) " Hyungjun menimpali dan ketiga namja dewasa itu diliputi pertanyaan darimana kedua balita ini mengetahui kata-kata itu.

.

.

Tak terasa hari mulai beranjak sore, suasana restoran masih saja ramai, Hyungjun dan Jungmin sudah tertidur sejak dua jam yang lalu. Yunho menjaga mereka berdua di kamar khusus yang sengaja disediakan untuk mereka beristirahat.

" Jaejoongie, istirahatlah dulu dari tadi kau tidak berhenti bekerja " Yonghwa menghampiri Jaejoong yang sedang menyandarkan tubuhnya di kursi.

" Serahkan padaku, bagaimanapun aku juga pernah bekerja di kafe setidaknya kemampuan masakku lebih baik daripada Yunho hyung " timpal Yonghwa sedikit mengejek Yunho, untung saja hyungnya itu tidak disini jika dia mendengar pasti habislah riwayatnya pikir Yonghwa. Jaejoong menanggapinnya dengan kekehan.

HEHEHEHE

" Asal kau tidak membakar dapurku ini hyung " sindir Jaejoong.

" You own me baby " jawab Yonghwa dibuat sedikit sensual menyentuh wajah Jaejoong dengan jari telunjuknya. Jaejoong hanya tertawa melihat Yonghwa menggodanya, ternyata darah Jung benar-benar keturunan penggoda dan mesum pikirnya. Jaejoong bangkit lalu memberi isyarat pada seseorang dibelakang Yonghwa tanpa disadari oleh Yonghwa.

" Yunho melihatmu menggodaku hyungku tercinta " bisik Jaejoong sensual ditelinga Yonghwa lalu beranjak pergi dari dapur dengan seringaiannya, Yonghwa membalikkan tubuhnya dan seketika jeritan Yonghwa menggema didapur kala tubuhnya dipeluk bahkan kedua pipinya dicium si banci itulah julukan Yonghwa pada makhluk aneh itu, tentu saja menimbulkan gelak tawa siapa saja yang melihat mereka.

" You own me baby mmuachhhh " Yonghwa dibuat merinding melihat si banci ini, memiliki tubuh kekar, sangat genit dan rajin menjamah setiap melihat Yonghwa eh bukan melihat namja tampan sepertinya.

" JUNG JAEJOONG ! " Yonghwa meneriaki nama Jaejoong dan berusaha kabur dari pelukan banci itu.

Jaejoong berlari meninggalkan dapur sambil tertawa tanpa melihat jalan dan menabrak seseorang yang berjalan menuju salah satu meja yang kosong.

" Ma..maafkan saya tuan, saya tidak sengaja " Jaejoong dengan membungkukkan badannya meminta maaf pada seseorang yang ditabraknya.

" Hmm, tidak apa-apa, saya yang salah " pria itu juga merasa bersalah tapi Jaejoong sedikit kaget mendengar suara pria itu.

' Suara ini sepertinya aku mengenalnya ' pikir Jaejoong. Jaejoong mengangkat kepalanya yang tertunduk dan kedua matanya mengerjap menatap pria yang didepannya. KAGET !

" Aaapa aku mengenalmu " jawab Jaejoong gugup melihat wajah dan penampilan pria itu. Pria itu hanya tersenyum manis pada Jaejoong membuat Jaejoong tersipu malu. Jaejoong kembali melamun menatap pria dihadapannya tanpa menyadari pria itu memanggilnya.

" Hey … hey … hey … "

' Mirip seperti pria itu tapi penampilan pria ini tidak arogan seperti 'dia' dan senyumannya terkesan ramah ' Jaejoong berkata dalam hatinya sambil mengingat dan membandingkan sosok didepannya dengan seseorang yang pernah menyakitinya dulu.

" Hey … hey … " pria dihadapannya mengibaskan kedua tangannya dihadapan Jaejoong berusaha menyadarkan Jaejoong dari lamunannya.

' Pabo .. pabo .. mereka dua orang berbeda ' Jaejoong memukul kepalanya, menyadarkannya dari pikiran yang dianggapnya bodoh.

" Hey … hey … hey … "

' Penampilan pria ini lebih sederhana, dengan kacamta minus yang membuatnya terlihat tampan dan tampak lebih muda sedangkan ' dia ' …. aaghh, kok aku memikirkan pria itu, tidakkkkkk ' Jaejoong merutuki dirinya sendiri.

" Hey .. hey … " pria yang dihadapannya terus mengibaskan tangannya dihadapan Jaejoong.

" Ahh, ya … maaf, anda mirip dengan seseorang " akhirnya Jaejoong sadar dari pikirannya.

" Oh, kekasihmu ? " tanya pria itu dan hanya ditanggapi senyuman oleh Jaejoong.

" Saya minta maaf sebelumnya dan permisi tuan " setelah mengatakan itu, Jaejoong beranjak pergi tanpa menyadari tatapan pria itu jatuh padanya dan sebuah seringaian terukir dibibirnya.

" Noh Min Woo " kata Yoochun pelan seakan sebuah bisikan saat mengenali sosok pria yang tidak sengaja menabrak Jaejoong, ingin rasanya dia menghampiri orang itu dan menghajarnya tapi dia mengurungkan niatnya, dia tidak mau membuat keributan di hari pertama pembukaan restoran milik Jaejoong apalagi pria itu tidak mengganggu Jaejoong dan sepertinya Jaejoong tidak mengenalinya.

" Sebaiknya aku diam saja saat ini " tatapan Yoochun masih mengarah pada Min Woo sampai tepukan pada bahunya menyadarkannya.

" Siapa yang kau lihat Chun ? " Yoochun mengalihkan tatapannya sebentar pada Siwon tapi tak berkata apapun.

" …. " Siwon mengikuti arah pandangan Yoochun, seketika kedua matanya melebar.

" Noh Min Woo " desis Siwon marah dan hendak menghampiri pria itu tapi tangan kanannya langsung dicekal Yoochun yang membuat Siwon bingung.

" Jangan gegabah, kita awasi saja dia, belum tentu dia akan berbuat jahat, masih ingat komentar yang diberikannya saat Yonghwa mengupload foto Hyungjun di acara penyambutan kelahirannya " Siwon mengingat isi komentar itu lalu mengangguk.

" Sebaiknya kita diam saja dulu " ujar Yoochun.

" Penampilannya tidak terlihat arogan seperti terakhir kali kita lihat " jelas Siwon, Yoochun hanya mengangguk menanggapinya.

" Kemungkinan berubah bisa saja tapi kita tetap waspada " Siwon tak berkata lagi dan berlalu pergi meninggalkan Yoochun yang masih menatap Minwoo dengan tatapan sulit diartikan.

' Aku takkan tinggal diam Noh Min Woo jika kau berencana menyakiti Yunho dan Jaejoong lagi ' Yoochun bertekad dalam hati lalu melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

(yang penasaran Noh Min Woo yang saya maksud nah ini dia, best friendnya si Jaejoong, sama2 dari SM Ent. dan sama2 sudah keluar dari SM Ent., main di Fullhouse 2 , my gf is gumiho dll)

.

.

.

Next Morning, Jung's Mansion

Akhirnya hari keberangkatan Yunho ke Jepang tiba, dia akan mengurusi beberapa perusahaan di sana setelah urusan di Jepang selesai, dia akan terbang ke Inggris lalu berakhir di Amerika dan kembali ke Korea Selatan. Tentu saja hal ini membuat Yunho kesal karena dia harus pergi tanpa Jaejoong dan putra kesayangannya. Yunho ingin sekali mengajak Jaejoong dan putra mereka tapi Yunho menyadari Jaejoong memiliki tanggung jawab di restoran yang baru dirintisnya. Selama 2 minggu ini dia harus jauh dari dua orang kecintaannya, rasanya berat sekali tidak melihat mereka setiap hari itulah yang dipikirkan Yunho.

HHHHH

" Waeyo Yun ? pagi-pagi sudah menghela nafas kayak gitu " tanya Jaejoong sambil memasang dasi di leher Yunho.

" Aku pasti merindukan kalian " rajuk Yunho dan memeluk Jaejoong erat setelah dasi terpasang di leher Yunho.

" Yun, kau ini hanya pergi selama 2 minggu saja sayang " Jaejoong membelai wajah tampan suami tercintanya, Yunho yang merasakan sentuhan lembut itu tersenyum manis dan mencium bibir ranum Jaejoong.

CUP

" Dua minggu serasa setahun sayang, aku tidak bisa hidup tanpamu sedetik saja " ucap Yunho setelah melepaskan ciuman mereka.

" Uuhhh, dasar gombal …. hehehe " Jaejoong terkekeh dengan gombalan Yunho yang membuat wajahnya memerah.

" Tapi kau menyukainya, lihat wajahmu memerah, sungguh cantik " goda Yunho.

" Uuhh, sudah sana pergi jangan menggodaku lagi nanti kau terlambat ke bandara " rajuk Jaejoong walau sebenarnya dia sangat malu dengan godaan suaminya dan memukul pelan bahu Yunho yang terkekeh dengan sifat malu-malu Jaejoong yang tidak pernah berubah sejak mereka bersama.

Yunho dan Jaejoong melangkahkan kaki mereka menuruni tangga menuju ruang makan, Mr. dan Mrs. Jung, Yonghwa, Jonghyun dan baby Jun, sudah menunggu mereka di meja makan.

" Pagi semua " sapa Yunho dan Jaejoong bersamaan. Hyungjoon yang melihat appa dan ummanya, langsung turun dari kursinya dibantu Mrs. Jung dan berlari tertatih memeluk kaki Yunho dan Jaejoong bergantian.

" Paaaa maaa " sapa Hyungjun dengan riang dan mendongakkan kepalanya menatap kedua orang tuanya dengan senyuman yang selalu sukses menyejukkan hati mereka. Yunho mengangkat putra kesayangannya dan menciumi seluruh tubuhnya. Hyungjun kegelian dan tertawa senang.

" Hahaha pa eli hahaha ( hahaha pa geli hahaha ) "

" Hmm, anak appa wangi sekali "

" Jongunie ajuci anditan Jun pa (Jonghyunnie ahjusi mandikan Joon pa) " ucap Hyungjun masih riang.

" Sudah bilang terima kasih sama Jonghyun ahjusi ? " tanya Yunho , Jaejoong yang disebelahnya hanya tersenyum dan mengelus kepala Hyungjun sayang.

" Dahhh apppa " teriak Hyungjun penuh semangat, melihat tingkah lucu Hyungjun membuat mereka tertawa, sungguh pagi yang cerah bukan. Mereka memulai makan pagi dengan celotehan tak jelas Hyungjun dan keributan kecil antara Hyungjun, Yonghwa dan Jonghyun berebut makanan enak.

.

.

.

HIKHIKHIKHIK

" Baby Jun sayang, appa pergi dulu yah, jangan nangis " Yunho berusaha menenangkan Hyungjun yang menangis dalam gendongannya, sejak selesai makan pagi Hyungjun tidak mau lepas dari appanya, dia tahu appanya akan pergi ke suatu tempat dalam waktu lama dan dia tak suka.

" Appa hikhik appa hikhik ngan gi (Appa hikhik appa hikhik jangan pergi) " lirih Hyungjun dengan isakan tangisnya, dia memeluk leher Yunho dengan erat. Mr. dan Mrs. Jung tak bisa berbuat apa-apa kalau cucu mereka ini menangis menginginkan appanya. Hyungjun terlalu dimanjakan dan selalu mendapatkan apa yang diinginkannya kecuali saat ini, di saat appanya akan pergi untuk mengurusi perusahaan milik Jung di luar negeri.

" Ck, sepertinya umma diabaikan baby Junnie ahh, baby tidak sayang umma lagi hikhik " Jaejoong pura-pura merajuk dan seakan mulai menangis. Hyungjun yang melihat ummanya merajuk lalu menatapnya dan berhenti menangis walau masih sesegukan.

" Ma ma hikhik, Junnie cayang ma, mian (Junnie sayang ma, mian) " bujuk Hyungjun dan minta digendong Jaejoong. Jaejoong pun menggendong Hyungjun yang merasa bersalah.

" Sayang jangan menangis lagi, appa cuma 2 minggu pergi tapi kalau kerjaan appa cepat selesai, appa akan segera pulang, appa janji selalu menelpon kalian " bujuk Yunho dan mengelus rambut Hyungjun penuh sayang. Hyungjung menatap dalam diam.

" Sayang jangan diam gitu, appa janji nanti bawa mainan banyak buat baby " Hyungjun hanya mengerjapkan matanya, menambah kesan imut dan cantik padanya. Siapa saja yang melihatnya ingin sekali mencubit gemas anak itu. Yunho mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Hyungjun. Hyungjun pun mengangguk lalu mencium kedua pipi Yunho yang tersenyum padanya.

" Jagoan appa jaga umma ya, kalau umma diganggu pria hidung belang tendang bokong mereka dan kalau ummamu selingkuh jewer telinganya sayang okey "

" Key " jawaban polos Hyungjun menimbulkan gelak tawa mereka semua, Jaejoong hanya pasang wajah seolah kesal pada mereka tapi dalam hatinya menghangat. Dia mencintai keluarganya ini. Yunho pun berpamitan dengan keluarganya.

.

.

.

Jaejoong POV

Tadi pagi Yunho pergi ke Jepang dan selama 2 minggu ini, dia tak ada disisiku. Padahal baru 4 jam yang lalu kami berpisah tapi aku sudah merindukannya. Apalagi putraku yang manjanya setinggi langit ini terus saja menanyakan Yunho tiada henti. Appa sudah sampai apa belum ma? Appa kapan telpon kita ma? Appa merindukan kita apa tidak ma ? Appa kapan pulang ma ? blablabla … Hhhhh, aku hanya bisa menghela nafas mengingat semua pertanyaan putraku.

" Oh ya, bagaimana keadaan umma dan appa Kim yah " tanyaku pada diriku sendiri. Sudah hampir 2 minggu ini umma dan appa tidak menjengukku dan Hyungjun. Setiap aku ingin berkunjung, appa dan umma selalu beralasan banyak sekali pengunjung beberapa hari ini. Uh ! Sebaiknya aku berkunjung saja hari ini.

" Baby Junnie, kamu mau ikut umma bertemu haraboji dan halmoni Kim sayang " tanyaku pada putraku yang sedang asik bermain robot kura-kura ninja pemberian haraboji Jung diselingi dengan ocehan yang tak jelas khas anak-anak seusianya, tanpa mengalihkan keasikannya, putraku hanya mengangguk saja. Aku segera berganti pakaian dan memasukkan beberapa perlengkapan Hyungjun dalam tas lalu aku mengganti pakaian putraku ini. Aku menggendong putraku dan mencari keberadaan umma Jung.

" Umma, aku pergi ke rumah appa dan umma Kim dulu, nanti sore kami kembali " aku meminta izin pada umma Jung saat aku melihat dia dan Jonghyun sedang asik mengobrol di ruang keluarga.

" Sampaikan salam umma untuk mereka dan Jonghyun ikutlah bersama Joongie, kau pasti bosan seharian di rumah saja "

" Baiklah ahjumma "

" Acik Nie ajuci itut (asik Hyunnie ajusi ikut) " Hyungjoon melompat-lompat senang mendengar jawaban Jonghyun yang tersenyum hangat pada putraku dan mengelus sayang rambutnya.

" Almonie, Junnie gi dulu an ngan indutan Junnie yah (halmonie, Junnie pergi dulu dan jangan merindukan Junnie yah) " kami tertawa dengan kata-kata Hyungjun yang lucu saat berpamitan. Hyungjun memeluk halmoninya dan mencium kedua pipinya begitu juga umma Jung mencium kedua pipi putraku.

.

.

.

Rumah keluarga Kim memang tidak jauh, hanya butuh setengah jam saja untuk tiba disana. Selama perjalanan Hyungjun tidak berhenti bernyanyi dan berceloteh bahkan mengganggu Jonghyun yang sedang mengemudi. Setidaknya ini lebih baik daripada Hyungjun terus teringat appa Yunho, bisa gawat pikirku. Akhirnya kami tiba di kediaman keluarga Kim yang minimalis. Aku merindukan rumah ini dan keluarga Kim tentu saja.

" Joongie, baby Junnie, Jonghyun sayang, umma merindukan kalian " saat kami keluar dari mobil, umma menyambut kami lalu memeluk kami bergantian. Sebelumnya aku sudah mengirim pesan pada umma Kim kalau aku dan Hyungjun akan berkunjung.

" Mana appa, umma ? " tanyaku saat tak melihat appa.

" Hhhh jangan tanya pak tua itu dimana kalau jam segini " rajuk umma Kim. Aku cukup mengenal kebiasaan appa Kim kalau sudah bekerja yah tentu lupa waktu.

" Ah, Joongie lupa umma hahaha "

" Umma dah cua adi pitun, almonie (umma sudah tua jadi pikun halmonie) " aku mempout bibirku karena putraku mengejek ummanya sendiri. Dasar ini anak keci-kecil sudah ada jiwa evil. Umma dan Jonghyun tertawa menanggapi celotehan asal Hyungjun. Ternyata umma sudah mempersiapkan jamuan pada kami, lihat saja putraku ini langsung mengambil kue yang dihidangkan di meja ruang keluarga lalu menarik Jonghyun ke halaman belakang sambil mengunyah kue itu.

Aku sangat merindukan rumah ini, begitu banyak kenangan yang masih dapat aku ingat karena sampai kapanpun tentangmu akan menjadi kenangan terindah bagiku. Kedua kakiku melangkah ke lantai dua tepat pada kamar kami, aku membuka knop pintu dan melihat isinya tidak ada yang berubah. Aku melangkah memasuki kamar kami, menatap foto pernikahan kami yang terpajang di dinding, aku membelai wajahmu seakan aku masih bisa merasakannya, tanpa aku sadari aku menitikkan air mata dan umma menyadarkanku dengan suaranya.

" Kau merindukannya sayang ? " aku mengangguk sebagai jawabannya.

" Kita semua merindukannya, lelucon dan tawanya masih bisa umma rasakan di rumah ini tapi umma sadar dia sudah tenang di surga, umma menyimpan semua kenangan tentang Hyunnie di rumah ini karena itu tak ada yang berubah isinya dari hari terakhir dia bersama kita "

" Ummaaaaaa, hhh Joonnie pek (umma, Joonnie capek) " aku tak menyadari tiba-tiba Hyungjun dan Jonghyun sudah berada di kamar ini. Aku tertawa dengan sikap manja putraku apalagi dia mengadu capek padahal dia kan digendong Jonghyun.

" Capek darimana baby Junnie kan ahjusi yang gendong " Jonghyun mencubit gemas pipi putraku yang mempout bibirnya. Umma hanya senyum melihat tingkah cucunya ini.

" Ma, ni oto ma an papa Hyun? (ma, ini foto umma dan papa Hyun?) " aku hanya mengangguk padanya dan tersenyum.

Suatu ketika Yunho pernah menunjukkan fotonya bersama ketiga sahabatnya pada Hyungjun. Dia mengatakan jika pria ini appanya Hyungjun juga jadi harus panggil papa Hyunjoong. Putraku hanya menatap Yunho dan mengangguk. Putraku ini patuh dan sayang dengan Yunho. Jika waktunya sudah tepat kami akan memberitahukan kebenaran ini padanya. Hyungjun masih menatap foto itu tapi tidak bertanya lebih tentang foto pernikahanku dengan Hyunjoong karena putraku ini memang sangat polos.

.

.

.

Hari hampir sore tapi appa tidak juga pulang, aku ingin sekali bertemu dia sebelum kembali ke mansion Jung. Sebaiknya aku menemui appa di supermarket saja pikirku. Aku pamit sebentar pada umma untuk bertemu appa, tentu aku membawa putraku juga. Aku tahu appa,pasti sangat merindukan cucunya ini, tapi sebelum aku meninggalkan rumah aku menatap umma sekilas sepertinya ada sesuatu yang disimpannya, kedua mata umma tampak takut dan ragu. Entahlah aku tak sempat bertanya karena umma langsung masuk ke dalam rumah.

.

.

.

Kim's Supermarket

" Appa, anakmu yang tampan ini datang / Alboci ucumu ling ampan atang hehehe " teriakku bersama putraku pada pria paruh baya yang sangat aku hormati

' Ada apa ini? kenapa tatapan appa tampak sendu sama seperti umma tadi '

" Appa kenapa sedih ? appa tidak merindukanku yah ? appa tidak suka aku datang menjenguk appa ? " aku hampir saja menangis melihat reaksi appa yang terlihat kaku bukan tapi ketakutan sama seperti umma saat melepasku datang kemari.

" Tentu saja tidak anakku sayang, appa senang sekali kamu datang kemari nak, appa sangat merindukanmu " appa memelukku dengan penuh sayang, bisa aku rasakan tubuhnya bergetar. Aku bingung.

" Appa, kita hanya tidak bertemu sekitar 2 minggu saja tapi kenapa appa menangis kayak kita lama tidak bertemu sih " aku jadi heran tapi appa malah tertawa.

" Kamu ini, appa memang sangat merindukanmu nak " kata appa sambil mengelus kepalaku dengan sayang.

" Alaboci Kim dak lindu Joonnie " putraku menarik kemeja appa Kim meminta perhatiannya. Tentu appa tertawa melihat tingkah cucu satu-satunya ini.

" Appa merindukanmu baby Junnie sayang " appa menggendong dan mencium kedua pipi putraku.

" Annyong, ahjussi " Jonghyun menyapa appa dan memeluknya sebentar.

" Kajja, kita ke ruang kerja appa saja, appa ingin bincang-bincang bersama kalian " kami mengikuti langkah appa ke ruang kerjanya tapi langkah kakiku terhenti saat melihat sosok pria yang tak sengaja aku tabrak saat pembukaan restoranku berada di depanku.

" Kau … " kata-kataku terpotong dengan suara benda jatuh, ternyata dia terkejut juga melihatku dan tak sengaja menjatuhkan barang-barang yang dibawanya. Aku merasa bersalah. Kakiku melangkah ke arahnya dan mengutip barang-barang yang berserakan tapi tarikan pada tangan kiriku mengagetkanku.

" Appa ? waeyo ? " aku heran dengan reaksi appa, seperti takut.

" Mianhae " pria itu berlalu setelah mengutip barang-barang yang berserakan dan meminta maaf padaku, menurutku dia meminta maaf padaku karena aku melihat tatapan matanya hanya tertuju padaku, aku tak mengerti sungguh aneh sekali, aku tak merasa disakiti. Aku melirik appa yang tertunduk dan membeku ditempatnya.

" Ada apa ini? " lirihku, appa menatapku dan mengalihkan tatapannya dariku lalu melangkah ke ruangan kerjanya. Jonghyun menatapku dan mengedikkan bahu lalu mengikuti appa. Aku melihat pria itu yang menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Aku hanya tersenyum padanya dan melangkah ke ruangan appa. Aku harus bertanya pada appa.

JAEJOONG POV END

TAMAT ….

EH…

T.B.C