_Sebelumnya_

Naruto dan Shikamaru akhirnya pindah ke Kota Suna, sedangkan Sasuke tengah merencanakan pesta pernikahan keduanya dengan Sakura seminggu lagi. Disisi lain, keluarga Uchiha yang entah darimana mengetahui kabar perceraian anggota keluarga terbungsunya datang 'berkunjung' ke kediaman Sasuke dan Sakura. Juga munculnya tiga orang serba merah tetangga Naru dan Shika di kota Suna. Dan keraguan Sasuke mengenai rencana pernikahannya dengan Sakura, menjadi akhir chap 5 yang lalu..

"Menurutku, kita undur saja hari pernikahan kita, Sakura…"

Disclaimer : Masashi Kisimoto

Genre : Romance & Drama

Main chara : SasuFemNaru / ShikaFemNaru slight SasuSaku, GaaKarin, Sasoxxxx

Rating : T

Story by : Yashina Uzumaki

WARNING : Abal, gaje, Typo(s), gender bender, (agak) OOC, dll

Seketika gerakan tangan Sakura terhenti. Pandangan bingung ia arahkan pada onyx Sasuke yang balik menatap iris hijaunya.

"A-apa maksudmu, Sasuke?"

Sasuke terdiam. Tiba-tiba saja nafsu makannya menguap entah kemana. Sasuke mencoba kembali berbicara walau ini akan sangat mengecewakan untuk Sakura.

"Kita undur saja pernikahan kita, Sakura." Iris hijau Sakura sukses membulat. Pendengarannya benar-benar tidak salah. Yang Sasuke ucapkan tadi benar-benar jelas di tangkap indra pendengarannya.

'Sa-sasuke ingin mengundur pernikahan kami? Apa Sasuke ingin membatalkannya?' Batin Sakura bertanya-tanya. Hatinya kini gelisah. Tidak cukupkah keluarga Sasuke memakinya kemarin? Lantas kali ini Sasuke juga ingin membuatnya terpuruk?

"Ta-tapi kenapa?" Tanya Sakura dengan suara bergetar menahan tangis. Sasuke yang di tanya malah terdiam, bingung harus menjawab apa.

"Entahlah… Aku hanya kurang yakin dengan rencana pernikahan ini."

BRAKK!

Seketika Sakura langsung menggebrak meja makan, berdiri dari duduknya dan menatap Sasuke tak percaya.

"Kau kurang yakin!? Aku mengandung anakmu Sasuke, ada darah dagingmu di dalam sini! Apa kau masih bisa bicara kalau kau tidak yakin?! Kau mau menelantarkannya, HAH!?" Emosi Sakura memuncak. Sakura sudah melangkah sejauh ini, Ia tinggal meresmikan hubungannya dengan Sasuke dan semuanya akan merakhir bahagia –menurutnya–, dan itu tinggal satu langkah lagi. Tapi di langkah yang hanya tinggal satu ini kenapa justru Sasuke yang ingin mundur?

"Aku hanya tidak yakin–"

"DIAM!"

PRANG

Sakura melempar gelas yang ada di meja tepat ke bawah kaki Sasuke. Keduanya terdiam, dan Sasuke terlihat tidak suka dengan kelakuan Sakura, membentak dan melempar barang padanya

"Hentikan ini Sakura. Kau bisa membuat–"

"Ku bilang DIAM!" Tanpa memperdulikan kandungannya, sekali lagi, seperti orang kerasukan, Sakura memukul meja hingga suara debamannya begitu nyaring. "Apa yang kau harapkan dengan membatalkan pernikahan kita, hah? Kembali ke sisi mantan istrimu?" Tanyanya dengan nada meremehkan. Sasuke yang mendengarnya menatap nyalang Sakura yang juga menatap onyx Sasuke penuh emosi. "Kenapa? Kau tidak suka aku membicarakan mantan istri bodohmu–"

PLAKK

"Jaga bicaramu, Sakura!"

Habis sudah kesabaran Sasuke. Satu tamparan yang Ia arahkan pada sisi kanan wajah putih mulus Sakura sudah mampu menunjukkan betapa tidak sukanya Sasuke dengan kelakuan emosional calon istri barunya ini. Tanpa di sadari Sasuke, entah kenapa Ia amat tidak suka mendengar Sakura mengatai Naruto seperti itu. Hatinya terasa berdenyut sakit bila mengingat Naruto.

"Sa-sasuke.." Sakura tertunduk dalam. Tangannya terangkat menyentuh bekas tamparan Sasuke di pipinya. Genangan air mata di kedua bola mata indahnya sudah hampir mendesak keluar. Dan benar saja, saat di lihatnya Sasuke berjalan menjauh dari meja makan, meninggalkan Sakura sendirian dan pergi entah kemana, air mata itu akhirnya jatuh, bibir itu bergetar, dan isakan halus yang berubah menjadi teriakan histeris mengalun dari ruang makan sampai ke indra pendengaran Sasuke yang mulai menjalankan mobilnya menjauh dari rumah mereka.

"Hahhhh… Apa yang harusku lakukan.." Bisik Sasuke entah pada siapa..

.

.

.

.

"Hari-hati di jalan ya Shika…, jangan lupa tolong masukkan aku bekerja di sana ya? Jadi perawat lagi seperti kemarin.." Cengiran lima jari Naruto tunjukan untuk membuat Shikamaru mengabulkan permintaannya sejak pagi tadi.

"Kau..! Sudahku bilang bukan, tidak ya tidak. Diam saja di rumah, tunggu aku pulang." Jawab Shikamaru malas-malasan karna sudah bosan dengan permintaan Naruto yang itu-itu saja.

"Huft! Kau pelit! Jangan harap dapat makan malam dariku." Di tutupnya pintu apartemen itu meninggalkan Shikamaru yang hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Wanita yang merepotkan." Bisik Shikamaru sambil berjalan menjauh meninggalkan apartemennya dengan Naruto.

Sepeninggalan Shikamaru, Naruto langsung beres-beres rumah dan tidak lupa menggerutu sambil memanyunkan bibirnya.

"Huuh~ Dasar Shikamaru bodoh! Tidak tau apa kalau aku ini bosan kalau di rumah saja. huft!" Naruto terus menggerutu sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya, menyapu dan mengepel ruang. "Hahhhh…setelah ini apa yang harus aku lakukan..?" Tanyanya pada sapu yang sedang Ia pegang. Naruto tatap sapu itu dengan intesn, seakan menunggu keajaiban sang sapu memberinya jawaban. "AH! benar, aku jalan-jalan saja melihat pemandangan kota Suna ini.. Hm..hm..Yosh! Itu rencanaku." Ucapnya semangat dengan wajah sumringah membayangkan apa saja hal menyenangkan yang akan di lihatnya nanti.

Tanpa menunggu lagi, Naruto langsung membersihkan dirinya, mandi dan pergi keluar untuk melihat-lihat pemandangan kota tempat tinggal barunya.

...

"Tetangga baru?" Naruto menoleh kebelakang, dimana seorang wanita bersurai merah darah dengan pakaian sexy menegurnya.

"Umm…kau bicara padaku?" Tanya Naruto ragu karna siapa tau wanita di depannya ini bukan bicara padanya.

"Ya iyalah.., memang siapa lagi. Di sini Cuma ada kau yang bisaku tanyai." Wanita berambut merah itu memperhatikan penampilan Naruto dari ujung rambut sampai ujung kaki. Rambut pirang, kulit berwarna tan dan bola mata bitu langit siang. Cantik. Dan Karin akui itu.

"O-oh..hehe.. Iya, aku tentangga baru..–" Naruto mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan lawan bicaranya, "Salam kenal, Aku Uzumaki Naruto."

"Baiklah Naruto-chan…, Aku Karin, salam kenal."Karin menjabat tangan Naruto dengan semangat dan melanjutkan, "Kekasihku tinggal di sebelahmu." Di arahkan jempol tangannya kearah pintu di belakannya, tepat di samping kamar apartemen ShikaNaru. "Dia seorang pemuda tampan pujaan hati setiap kaum wanita. Rambutnya berwarna merah darah, sepertiku..–" Di belainya rambut merah panjang miliknya dengan centil dan kembali melanjutkan,– "Di mata dan keningnya terdapat tato yang amat sangat keren. Ku beritahu lagi, KEREN bukan KELEN, kenapa aku bilang seperti itu, karna kekasihku itu tidak bisa menyebut kata keren dengan R melainkan dengan L. Ck, aku bingung, dia itu cadel apa bodoh ya…? Ah, kenapa aku membahas itu…?" Karin terlihat menggaruk-garuk belakang kepalanya dengan senyum bingung yang sukses membuat Naruto menaikan sebelah halisnya, ikut bingung. "Jadi yang sebenarnya aku ingin beri tahu adalah, jangan dekati dia, okey? Dia milikku." Tegasnya dengan sedikit seringai yang kini bermain di bibirnya.

"U-um…aku paham..hehe" Jawab Naruto dengan senyum kikuk. Merasa aneh juga takut dengan tetangga barunya yang setelah Ia ingat-ingat lagi adalah wanita yang tengah bermesraan dengan pacarnya itu kemarin di depan pintu. Mengingat itu membuat Naruto menjadi malu sendiri dan semburan merah kini mulai meronai pipi chabinya.

"Bagus! Jadi, kau mau kemana?" Tanya Karin sembari mereka berjalan menuju lift.

"Aku mau ke minimarket, membeli bahan untuk makan malam." Jawab Naruto dengan senyumnya yang tak lepas dari bibirnya. Walau aneh, tapi Naruto merasa Karin bisa menjadi temannya di kota tempat tinggal barunya ini.

"Oh..kalau begitu sama dong, aku juga mau beli cemilan. Kita pergi sama-sama ya? Tempatnya juga tidak jauh, jadi kita jalan kaki saja, okey?"

"Haha..iya Karin-chan.., kau lebih cerewet dari aku ya..hihi" Akhirnya tawa geli yang sedari tadi Naruto tahan keluar juga. Di lihatnya Karin yang cemberut karna di katai cerewet membuat Naruto tertawa makin keras.

"Aaahhh..kau ini. Oya, kau sudah berkeluarga?" Pertanyaan Karin yang sukses membuat tawa Naruto berhenti mendadak di ganti dengan lengkungan senyum yang di paksakan. Tidak langsung menjawab, Naruto lebih memilih memandang kakinya dan trotoar jalan yang Ia pijak. Kepalanya tertunduk dan itu sukses membuat Karin mengernyit heran.

Karin terus memandangi Naruto yang tidak kunjung mengangkat kepalanya. Saat Karin hendak menyentuh bahu Naruto untuk memastikan teman barunya ini tidak apa-apa, Naruto tiba-tiba mengangkat kepalanya..–

"Belum, hehe…" Jawab Naruto di sertai cengiran khasnya. Biarlah Naruto menjawab seperti ini. Bukan waktunya pula Karin tau apa yang terjadi dalam hidupnya sebelum sampai di kota Suna ini.

"Um..baiklah. Jadi, kau tinggal sendiri di sini?" Naruto terlihat salah tingkah, ntah malu harus memberitahu bahwa Ia tinggal dengan Shika atau merasa risih karna Karin banyak tanya. Tapi pada akhirnya Naruto juga menjawab karna tidak ingin teman barunya tersinggung.

"Tidak, aku tinggal dengan teman."Jawab Naruto akhirnya.

"Laki-laki?"

"a.a a a..bu-bukan–"

"Aha! Sudahku duga. Kalian sepasang kekasih yang kabur dari rumah, ya kan?" Karin memotong ucapan Naruto dan kembali melanjutkan celotehannya.., "Atau kalian sedang liburan? Atau sedang meneruskan pendidikan di sini, atau um.., apa lagi ya.." Abaikan celotehan Karin yang sekarang sukses membuat Naruto cengo dengan muka bodohnya terus mendengarkan Karin bicara sepanjang jalan..

"Lain kali carilah tempat lain untuk berbuat mesum, dasar bodoh." Sindir Sasori pada Gaara saat di lihat adik kembarnya itu keluar dari kamar yang semalam menjadi tempat maksiat Gaara dan kekasihnya, Karin .

"Sirik saja kau. Makanya jangan lama-lama menjomblo." Sindiran balik dari Gaara membuat sebuah perempatan di jidat Sasori, kesal. Tanpa peduli ekspresi jengkel kakaknya, Gaara kembali melanjutkan, "Lupakan kekasih lamamu itu Sasori…, lagi pula bukannya sudah kau buang, kenapa masih kau pikirkan sekarang?" Sasori tertunduk dalam. Haruskan adiknya itu mengungkin luka lama hatinya pagi-pagi begini? Moodnya sekarang hancur menjadi buruk.

"Diamlah." Balas Sasori, malas berdebat lagi karna sudah di pastikan Ia yang akan kalah.

"Kira-kira, sedang apa dia sekarang, hm?" Tanya Gaara. Sasori yang hendak memakai jas biru dongkernya menghentikan gerakannya sesaat. Berpikir. Berpikir apa jawaban dari pertanyaan Gaara.

'Sedang apa kau sekarang? Apa kau baik-baik saja? Apa kau sehat? A-apa anak kita–'

"Makanya, sudahku bilang bukan, pakai pengaman saat kalian berhubungan. Kau dokter, tapi kau juga yang bodoh." Cibir Gaara.

"Sudahku bilang diamlah!" Geram Sasori. Ada apa dengan adiknya itu, kenapa Ia berubah cerewet dan malah berceloteh panjang lebar tentang masala lalunya? Sekarang Gaara bodoh itu sukses memperburuk suasana hatinya dengan mengingatkannya pada wanita yang telah Ia campakkan.

"Hm"

Hening tercipta di antara keduanya. Gaara yang sibuk mencari sesuatu dan Sasori yang tiba-tiba terdiam, melamunkan hal yang membuatnya lupa kalau harus berangkat kerja.

Lama terdiam, akhirnya Gaara kembali membuka suara..

"Oya, minggu depan aku akan ke Konoha, kau mau ikut?" Sasori melirik malas Gaara yang tengah membuat secangkir kopi untuk Ia nikmati.

"Untuk apa kau kesana?"

"Menghadiri pesta pernikahan rekan bisnis. Atau liburan." Memutar kedua bola matanya bosan, Sasori tau bukan hal menguntungkan mengikuti adiknya liburan. Yang ada Ia hanya jadi kacang dan kembali mendengar suara-suara aneh setiap malam, dan itu sukses membuatnya…, iri?

"Hm, tidak. Aku sibuk." Dan pada akhirnya Sasori menolak dengan alasan yang selalu sama. Ia lebih memilih menyibukkan dirinya karna itu dapat membuatnya melupakan seorang wanita yang sampai saat ini meninggalkan penyesalan mendalam dalam hatinya ketimbang harus menjadi orang ketiga saat adiknya itu pacaran, tidak, terimakasih.

"Ya…ya… Kau dan hobi anehmu mengacak-acak isi perut orang."

"Itu namanya operasi Gaara, pembedahan. Dan aku tidak mengacak-acak isi perut pasienku."

"Ha Ha.."

"Tsk! Sesukamulah, aku berangkat ke rumah sakit dulu."

"Ha Ha Ha.." Dan tawa mengejek Gaara pun mengakhiri pembicaraan saudara kembar ini.

.

.

.

.

Biasanya setiap pagi hari Sakura akan menyirami tanaman yang Ia tanam di halaman rumah mereka, biasanya begitu. Dan seharusnya kali ini pun Sakura melakukan kunjungan ke Rumah Sakit untuk memeriksakan kandungannya yang menginjak tujuh bulan, harusnya juga begitu. Tapi tidak seperti biasanya untuk hari ini.

Sakura terlihat tengah duduk di balkon rumahnya dan memandang langit dengan tatapan kosong. Entah apa yang di pikirkannya tapi dari seringai yang mulai tercetak di bibirnya sudah di pastika Sakura tengah memikirkan sesuatu yang membuatnya kini tertawa seperti orang kesetanan,

"HAHAHAHAHA…, tidak akanku biarkan kau juga meninggalkan aku Sasuke. Kau milikku. Kita akan membuat sebuah keluarga yang harmonis.. Iya, harmonis." Di elusnya perutnya yang membesar dengan janin tujuh bulan di dalamnya. Ia elus penuh sayang, lembu, begitu hati-hati seakan semua harapan akhirnya ada dalam kandungannya.

Ya. Semua masa depan yang Sakura impikan memang ada di dalam perutnya, calon anaknya dengan…, "Iyakan sayang? Kau akan membuat Ayah-mu menikahiku dan hanya mencintaiku seorangkan? Haha..iya, pasti begitu…~"

Tersenyum aneh, Sakura lantas mengambil telpon genggamnya dan mengirimi pesan singkat pada Sasuke,

["Aku akan ke kantormu sekarang, Sasuke-kun."]

"Hahhhh…" Sasuke menghelah napas berat setelah membaca pesan singkat dari Sakura. Bukannya tidak suka Sakura datang ke kantornya karna biasanya juga seperti itu, hanya saja saat ini Ia sedang tidak berminat melihat wanita itu, rasanya masih ada kesal dan muak mengingat pertengkaran mereka pagi tadi. Tapi apa yang bisa Sasuke lakukan? Melarang Sakura datang ke kantornya bukanlah hal yang bagus, bisa saja Sakura kembali bersedih dan membuat anak mereka terancam keselamatannya.

"Hahhhh…" Sekali lagi Sasuke menghelah napas. Betapa Ia sangat menyayangi calon anaknya itu, bahkan Ia lebih mengharapkan anaknya ketimbang Sakura sebagai ibu dari anaknya dan wanita yang saat ini di cintainya. Memang kejam dan keterlaluan, tapi…itulah alasannya meninggalkan istrinya dulu.

Naruto

Ya… Ia meninggalkan Naruto karna calon anaknya, tapi tak dapat di pungkiri bila hatinya masih mengharapkan sentuhan mantan istrinya itu. Mantan istrinya, Naruto yang Sasuke ketahui sedang dekat dengan seorang dokter yang juga bekerja di Rumah Sakit Konoha. Dan itu membuat Sasuke sedikit…, cemburu?

'Tidak!'

Sasuke langsung menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran aneh yang tiba-tiba menembus otak jeniusnya.

Ia tidak cemburu, hanya saja Ia benar-benar kesal saat di persidangan minggu lalu Naruto datang dengan seorang laki-laki berambut nanas, dan mereka begitu terlihat dekat, Naruto juga terlihat begitu bergantung pada dokter Nara itu. Duduk selama berjam-jam di sisi laki-laki yang bagi Sasuke asing tanpa meliriknya sama sekali dan Sasuke memang kesal, setidaknya itulah perasaan aneh yang Sasuke simpulkan.

Krriiiiiiinngg!

Sasuke tersentak dari lamunannya saat mendengar telpon di ruangannya berdering.

"Apa yang ku pikirkan sih, ck!" Tidak mau berlama-lama memikirkan hal yang menurutnya 'tidak penting', Sasuke kembali berkutat dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya sambil menunggu Sakura datang.

.

.

.

.

"Jadi, apa saja yang kalian lakukan setiap malam? Berpelukan, berciuman, atau…, ah! Kenapa aku bodoh ya.. Sudah pasti kalian melakukan 'itu'..hahahaha"

"E-hehehe…tidak Karin-chan. Shika itu bukan kekasihku. Aku tadi sudah bilang beberapa kali bukan, kenapa kau tidak paham juga sih! Huft!" Habis sudah kesabaran Naruto. Ia sudah menjelaskan pada Karin berkali-kalai kalau hubungannya dengan Shikamaru hanyalah teman, tapi Karin selalu menghubung-hubungkannya dengan kekasih atau suami, dan itu membuat Naruto kesal sendiri.

"Hahahaha…aku senang bisa menggodamu Naru-chan, hahaha. Sudah ya, sampai nanti Naruto..~" Dan Karin pun menghilang di balik pintu apartemen kekasihnya.

"Hahhhh…~sial, ternyata dia mengerjaiku." Naruto merutuki kebodohannya karna bisa-bisanya di jaili oleh teman barunya itu. Tidak ingin lama-lama berdiam diri di depan pintu apartemen kekasih Karin, Naruto pun berjalan gontai ke dalam apartemennya dan langsung merebahkan tubuh lelahnya di sofa.

"Capeeeek…!" Jeritnya di apartemen sepi itu. "Tapi menyenangkan juga, aku jadi tidak sendirian keliling kota Suna..hehehe" Naruto melirik jam dan menghelah napas bosan saat tau kalau hari ini masih jam satu siang.

"Sekarang aku harus melakukan apa lagi? Hahhhh…Shika sih…"

Di pandanginya langit-langit ruangan dengan padangan menerawang. Sesekali Naruto kerjapkan kedua kelopak matanya pelan dan helaan nafas lembut pun keluar dari mulutnya.

Tangannya terangkat dan perlahan menyentuh perut langsingnya dengan hari-hati, seakan apa yang Ia sentuh adalah sesuatu yang rapuh dan bisa hancur kapan saja…–

Hancur…?

Hahaha…apa yang Ia pikirkan, heh? Bukankan apa yang ingin Ia perlakukan dengan lembut ini memang sudah hancur? Tidak ada. Sudah mati. Dan itu karna dua orang yang amat sangat Ia benci sekarang.

Hiks..

Naruto langsung menutup mulutnya. Ia tidak boleh lagi menangis, Tidak setelah Ia pergi jauh dari keadaan yang menyiksa, menekan batin juga fisiknya ini. Ia sudah berada jauh sekarang, tidak ada lagi sang Uchiha bungsu, tidak ada lagi wanita jalang itu. Kini Ia sendiri, di temani kesepian dan–

"Shika.."

Nama itu.., nama yang tanpa Ia sadari Ia ucapkan dalam kesendiriannya, dalam rasa kesepiannya. Shikamaru, seorang laki-laki baik hati yang kini mampu menyentuh hatinya…

Tanpa Naruto sadari, senyum tulus terukir manis di bibirnya. Memikirkan Shikamaru saat ini rasanya berbeda dengan dua bulan lalu. Ada perasaan hangat yang entah mengapa amat sangat nyaman Ia rasakan.

"Shika.." Lagi, Naruto menyebutkan nama sang dokter Nara yang kini sudah di pastikan mengambil alih sebagian hati dan pikirannya. Entah apa obat yang di berikan Shikamaru, bahkan hanya butuh waktu kurang dari empat bulan, Naruto sudah setiap hari memikirkan dirinya.

"Hihi…" Naruto tertawa geli, ya memikirkan dirinya, memikirkan Shikamaru…–

Seperti sekarang…

Merepotkan! Merepotkan! Merepotkan!

Itulah kata yang sedang berkeliaran di otak jenius sang dokter baru di Rumah Sakit Suna ini. Kenapa merepotkan? Karna seorang Nara Shikamaru tidak suka kerja hari pertama. Banyak laporan-laporan yang harus Ia kerjakan dan acara membereskan letak barang-barang bawaannya pun belum Ia lakukan. Dan itu merepotkan.

"Harusnya tadi aku membawa Naruto biar dia bisa membereskan ruanganku." Shikamaru senyum-senyum sendiri dengan niat liciknya memanfaatkan Naruto.

Aahhh…memikirkan wanitanya itu membuat Shikamaru merindukan suara Naruto. Dan tanpa menunggu waktu lama, Shikamaru langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Naruto.

Tidak menunggu waktu lama, Naruto sudah mengangkat telponnya. Dan sudah pasti yang akan di dapatkan Shikamaru adalah suara teriakan si pirang yang mungkin masih kesal karna permintaannya tadi pagi belum Shikamaru kabulkan.

'Ya…, Shika..~~!'

"A-a a a..tidak jadi!"

Ceklek! Tutt..tutt..tutt!

"E-eh!?" Naruto menatap telpon genggamnya dengan heran. "Apa-apaan itu. Menelpon tapi cuma bilang 'Tidak jadi'? Dasar Shikamaru menyebalkan! Huft! Padahal baru saja aku ingin bersikap manis padanya. Huuh!" Dengan wajah cemberut karna kesal, Naruto kembali membuat ramen untuk makan siangnya.

Tidak jauh beda, Shikamaru juga merenggut kesal sekarang. Ia pandangi telpon genggamnya dengan tatapan sweatdrop dan membantingnya ke meja dengan pelan(=,=')v

"Baka Naruto. Apa-apaan nada suaranya itu!? Ck. Sekarang otakku memikirkan hal yang iya-iya..hahhhh.." Shikamaru menghelah napas. Niatnya ingin mendengar suara berisik Naruto jadi hilang saat Naruto malah menyapanya dengan nada suara sok manja dan di buat seimut mungkin. Itu sukses membuat bulu kuduk Shikamaru berdiri semua.

"Ku telpon lagi tidak ya..–"

Tok! Tok! Tok!

Perhatian Shikamaru langsung tertuju pada pintu ruanggannya. Setelah menyuruh seseorang yang berada di balik pintu untuk masuk, terlihatlah Sasori dengan setelan jas dokternya, memberi salam dengan mengangkat tangan kanannya pada Shikamaru yang melihatnya dengan tatapan malas.

"Jangan berwajah seperti itu Shika, harusnya kau menyapa sahabatmu ini dengan pelukan rindu." Cibir Sasori. Shikamaru yang mendengar itu lantas berdiri dari duduknya, berjalan mendekati Sasori yang berdiri di depan meja sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Harusnya kau yang memberi sambutan padaku, sobat!"

#

#

_TBC_

#

#

#

Minnaaaaa..~~! Maaf lama update..#bungkuk2#

Setelah di terror n di ingetin sana sini sampe ada yang ngancem mau benci ama Yas, akhirnya Yas nyerah n muncullah chap 6 yang aneh bin gak jelas ini..huweeee..maaf bila mengecewakan, kemampuan menulis Yas gak bisa lebih bagus dari ini, malah mungkin menurun.

Yas gak mau banyak janji lagi, udah kebanyakan bohong..#pundung# Pokoknya di tunggu aja ya Chap selanjutnya.

N buat ff Yas yang lainnya, maaf beribu2 maaf belom bisa Yas lanjutin.., belom punya ide yang bagus..T^T.. Tapi gak akan Ya discontinue kok..ciuss!#plakk#. Oke sekian curcolnya.

_Balasan Review_

Geng' Ashikaga Akane : Ini udah update….! Maaf lamao di chapy ini Yas mau buat Sakura dulu yang menderita, baru nanti Sasuke. Makasih ya udah RnR.., kalo sempet RnR lagi ya^o^

Queen The Reaper : Updateeeee..! Lain kali kalo ada penyiksaan SasuSaku Yas bakalan minta keluarga Uchiha ajak2 Queen deh..hehe makasih udah RnR yaa..

hyde sasunaru : Updateeee! Maaf lama..#bungkuk2# Yas benar-benar kena WB…ToT Kekasihnya Sasori siapa yaaa..hihi udah pasti ketebaklah. Di tunggu aja lanjutannya. Keluarga Uchiha nanti di munculin lagi buat bikin Sakura gila…hohoho makasih ya udah RnR..

RedRabbit is Deat : Iyaaa…! ShikaNaru! ShikaNaru! Kayaknya emang bakal jadi ShikaNaru nih ending..khukhukhu#plakk# Saso mantannya siapa ya…? Anaknya siapa ya..? Kasih tau gak yas..hehe di chap selanjutnya bakan di kasih tau. okey, makasih udah RnR...

Nakamura Nezumi : Hahaha..tebakanmu yang paling ekstrim synk…hihi liat aja deh chap depan Saso punya mantan siapa. Makasih udah RnR..

Kouyuki : Mungkin di sini SasuSaku belum menderita, tapi hubungan mereka udah yang buat kacau, jadi tunggulan kehancura mereka di chap depan…khukhukhu Mantan Saso siapa yaa…? Kasih tau gak yaa..?hehe.. makasih udah RnR.

Naru Freak : a-aaa . . . Bi-bingung mau bales reviewnya gimana, tapi review mu bikin Yas gereget sendiri..hehe makasih udah RnR.., d sini SasuSaku belum sepenuhnya menderita, tapi Yas udah buat hubungan mereka sedikit hancur..

Cinderella Man : Makasih..n ini udah update, maaf lama ya.. Buat anak yg di kandung Saku itu anak siapa, tunggu aja lanjutannya..

DheKyu : Updateeeee! Maaf lama yaa.. Saso..hmm…ntahlah, mungkin aja dia jadi penghalang ShikaNaru..hehe makasih udah RnR ya..

Puu Kyuukki : E-eh!? Ja-jangan nangiso ini udah update.., maaf lama yaa Puu-chan..

Nasumichan Uharu : Hehehe…histeris sekali..XD Ini udah update..n di sini SasuSaku belum menderita banget cuma udah Yas buat hubungan keduanya jadi buruk..hohoho um…soal yang kontraksi di rahim itu tadinya yas pengen buat Naruto pendarahan, Yas juga udah Tanya-tanya ama temen, tapi gak jadi deh, kasian kalo Naru-nya menderita mulu..hehe makasih udah RnR Nasu..

Namikaze Sora : Hallo…salam kenal juga. Panggil aja Yas-nee kalo Yas lebih tua..hehe Wah..syukurlah kalo Sora-chan suka, ini udah update, maaf lama yaa.. n buat mantan Saso di chap depan baru d kasih tau deh..XD makasih udh RnR yaaa..

Wonder Blue : Makasih..makasih..#girangsangat# maaf lama update WB'nya benar-benar hinggap terus nih, jadi mlz banget buat fic n hasilnya jeek#pundung# tapi makasih ya udah RnR..

Kiriya Diciannove : Hehehe..gpp.. sibuk sekolah ya Nana..tetap semangat aja. Makasih udah RnR..

Miki Hibiki : Iya ini udah updateeee..! Um..tentang SasoSaku mungkin di ungkapkannya di chap depan. SasuSaku juga belum terlalu menderita di sini, tapi udah Yas buat hubungan keduanya merenggang. Makasih udah RnR..

Yuchan desu : Nanti kita gampar Sakura'nya bareng-bareng deh..XD ne, ini udah update, maaf lama, n makasih udh RnR..

The DeVil's eyes : Nyahahaha…amiiin! Nanti kita buat pesta pernikahan ShikaNaru yang meriah..XD makasih udh RnR Vi-chan..

Uchiha no Luti : Update Luuuut! Baca lagi yaaa..XD

ayy winny chaeyeoja : Makasih.. Pertama kali baca SasuNaru ya..hehe nanti juga Naru di buat bahagia kok..makasih udah RnR.

UzuChiha Rin : Nyahahaha…emosi banget saii..XD nanti kita botakin si Saku bareng-bareng..haha makasih udh RnR.., d tunggu aja ya ShikaNaru berbahagia..

Rizzy doubleZizi'y : Maaf lama update..n ja-jangan banting hp/computer, synko Oke, salam kenal dulu sebelumnya Rizzy-chan..makasih udh suka fic ini. SasuSaku belum Yas buat terlalu menderita, tapi hubungan mereka udah mulai Yas buat rusak. Ini lanjutannya, berminat RnR lagi?^^

KouruKasuga Okita : ShikaNaru memang cocok! Makanya…, HIDUP SHIKANARU!XD GaaKari kayaknya banyak yang protes nih..hehe pdhal mereka pasangat eksotis(?)lho..khukhukhu..

Miku In Hana : Salam kenal Miku-chan.. Apa ya yang bikin penasarannya? hehe..gak pandai bikin cerita yang bikin penasaran sih..XD
Ini udah update..makasih udah RnR..

Senju Koori : Ini udah update. Maaf lama ya Koo-chan. SasuSaku udah menderita belom nih? Kalo belum, tunggu chap depan yaa..

Princess Terry Hatakhe : Ini udah updateeee Naruuuu! Maaf lama,

Xhre : Maaf baru update..! Ini udah UAS n sampe UTS semester berikutnya pun yas belum update..T3T Pair ShikaNaru..hehe liat aja ya ampe akhir..makasih udh RnR..

Scythe no Shinigami : Makasih kalo suka..maaf lama update, n makasih udah RnR..

Parafams : Maaf..! Uwahhh…Yas kacau kalo soal EYD. Makasih sarannya yaa..

xxruuxx : Hehehe..gpp Wi..XD Yas salah masangin couple yaaa?o Habis yang terpikir waktu itu cuma GaaKarin.. Hehe..Saso jadi suka Naru gak yaaa..XD makasih udh RnR ya Wiii!#hug#

exeler bez's prowantkill : Hehehe..pb itu game ol kan?XD Bila masih berminat, silahkan baca lagi ya.., makasih udah RnR^^

widi orihara : Ini udah update. Makasih udah RnR ya^^ moga makin suka ama pair SasuFemNaru..

Kaze D'shinigami : Udah update Kaze…! Makasih udah RnR yaa..

Princess Li-chan : O,O Kayaknya sedih bener..hehe Ini udah update, makasih udah RnR yaa..

yuo an : Ini udah update, maaf lama yaao n makasih udah RnR..

Schein Mond : Gak pandai bikin yang misteri-misteri..T3T.. Ini udah update, makasih udah RnR..

.

.

Terimakasih semuaaaaa! Readers n silent readers yang udah RnR n nunggu FG ini..Yas semangat lanjutin tuh karna kalian..#hugall# Masih berminat RnR kan..?^o^

Kritik dan saran yang membangun sangat Yas harapkan…

RnR Please..(-^w^-)d