Chapter 4: Demand

.

Itachi menghela nafas, berkali-kali dia mencoba menghubungi Kyuubi. Namun nihil. Ditelpon malah di-reject, sms tak juga dibalas. Itachi meremas rambutnya.

Sumpah, dia sama sekali tak bermaksud melecehkan Kyuubi. Dia hanya tidak rela Kyuubi jatuh ke tangan orang lain. Tapi, karena ucapannya yang salah, Kyuubi jadi marah padanya.

Uchiha sulung itu merebahkan badannya di kasur. Manik hitamnya melirik foto di meja samping kasurnya, foto dia bersama Kyuubi. Waktu wisata kelas ke Okinawa. Gadis merah itu tertawa saat digendong di punggungnya, dirinya sendiri memasang wajah cemberut karena menahan tubuh Kyuubi yang berat.

Seulas senyum getir terulas di bibir Itachi. Dulu dia tidak suka Kyuubi memaksa-maksanya untuk menggendong tubuhnya yang lumayan berat. Dia juga tidak suka diganggu Kyuubi kalau sedang serius belajar.

Namun, sekarang, rasanya dia rindu rengekan dan wajah cemberut Kyuubi.

Ya, seminggu sudah mereka tidak bertegur sapa. Di kelas, depan rumah, sebrang kamar. Tak sekali pun gadis cantik itu menggubris Itachi semenjak kejadian minggu lalu.

Uchiha sulung berdiri di depan jendela yang mengarah tepat ke jendela kamar Kyuubi. Dia kembali menghela nafas. Memejamkan matanya. Tangannya bergerak menyibak gorden jendela, memandangi kamar Kyuubi.

"Apa yang harus kulakukan, Kyuu?"

xxxXXXxxx

"Jadi, jangan anda harus sering check up agar kankernya tidak menyebar. Karena-..."

Klik.

"Tidak mudah untuk membuat kalkun panggang. Namun demi hari-..."

Klik.

"Sunday monday tuesday wednesday-..."

Klik.

"Aku sudah tahu siapa kau sebenarnya, Madam!"

Klik.

"Aaaah, kakak! Yang bener dong. Naru pusing nih nontonnya!" protes anak pirang. Sang kakak hanya melirik dia sejenak lalu menyerahkan remote TV padanya. Dia sendiri masuk ke kamarnya.

Anak pirang itu mengerjapkan matanya, heran. "Kenapa kak Kyuu, ya? Akhir-akhir ini jadi begitu." Gumamnya pelan.

Sementara Kyuubi tidur-tiduran di kamarnya. Iris merahnya melirik foto berbingkai manis di meja samping tempat tidurnya. Fotonya bersama Itachi saat wisata kelas. Gadis itu menghela nafas. Kaki jenjangnya bergerak ke jendela yang mengarah ke jendela kamar Itachi di sebelah rumahnya. Tangannya bergerak menyibak gorden itu ke samping.

Onyx dan ruby bertemu.

Keduanya sama-sama kaget.

Bibir Itachi tertarik membentuk sebuah senyuman, tangannya melambai kecil pada Kyuubi.

Kyuubi sendiri langsung menutup gordennya. Gadis itu kembali merebahkan diri di kasur. Rasanya rindu sekali pada Uchiha sulung, namun hatinya masih ngilu gara-gara minggu kemarin.

Itachi menghela nafas. Dia juga menutup gordennya lalu bersandar di tembok dekat jendela.

'Aku merindukannya...'

Tanpa sadar mereka membatin bersamaan.

Cupid tersenyum, anak-anak manusia ini tak ada yang mau terus terang. Haruskah Ia mengeluarkan panah dengan kekuatan super agar mereka saling mengakui?

xxxXXXxxx

"Kepada seluruh siswa-siswi kelas 12, harap segera memasuki aula sekolah. Sekali lagi, kepada seluruh siswa-siswi kelas 12, harap segera memasuki aula sekolah."

Aula sekolah segera penuh oleh siswa-siswi kelas 12, mereka duduk di kursi yang sudah disediakan.

Sementara tokoh kita yang berambut merah ini berlari kecil, dia baru saja dari toilet. Dia bergegas masuk ke aula.

"Aduh, duduk di mana ya?" gumamnya. Bingung melihat hampir semua kursi sudah terisi. Itachi melihatnya, baru saja mau memanggil Kyuubi agar duduk di sampingnya,

"Kyuu-chan! Duduk di sini!" panggil seseorang. Itachi memutar kedua matanya. Tidak asing dengan suara tadi, siapa lagi kalau bukan Madara. Kyuubi tersenyum lalu melangkah ke dekat Madara dan duduk di sampingnya. Dan Itachi boleh gigit jari, Kyuubi mulai asyik berbicara dengan sepupunya itu.

"Selamat siang." Siswa-siswi kelas 12 segera diam saat acara dimulai. Pihak sekolah kedatangan tamu dari universitas-universitas yang menawarkan jalur undangan maupun test.

"... kami juga menawarkan beasiswa ke luar negri untuk yang berprestasi, jadi kalian bisa bersaing secara maksimal. Lalu, selain itu..."

Itachi dan Kyuubi tercekat. Luar negri?

xxxXXXxxx

"Hei, pengumuman hasil test di Universitas Konoha sudah ada!"

"Di mana?"

"Ada di papan pengumuman!"

"Whaa, ada namaku tidak, ya?"

"Ayo lihat!"

Siswa-siswi kelas 12 sedang heboh melihat pengumuman daftar pelajar yang diterima di Universitas Konoha. Kyuubi berjalan malas ke pengumuman itu.

"Yaah, aku tidak diterima."

"Sabar ya. Aku juga sama kok."

"Wah aku diterima! Walau paling terakhir sih. Hehe."

"Siapa yang teratas?"

"Hmm, sebentar. Oh, dari klan Uchiha. Tidak aneh."

"Yang kedua?"

"Dari Namikaze. Yang ketiga dari Hyuuga."

"Keren ya."

Kyuubi menatap kertas yang ditempel di papan itu. Ada namanya tertera di baris kedua, di bawah Uchiha Itachi dan di atas Hyuuga Neji.

"Selamat ya. Kau mau mengambilnya atau mencari Universitas lain dulu?" Kata suara datar dari sampingnya. Kyuubi melirik pemilik suara itu. Seorang pemuda berambut panjang sedang menatap kertas itu juga.

"Aku akan mengambilnya. Oh ya, selamat juga..."

"... Hyuuga."

Pemuda itu mengangguk. Lalu berjalan meninggalkan Kyuubi. Iris merah gadis itu menatap nama yang tertera di nomor satu. Uchiha Itachi.

Sepertinya sudah lama sekali, ya.

xxxXXXxxx

Hari ini adalah perayaan kelulusan di sekolah Itachi, sekolah menyelenggarakan banyak acara seperti bazar (dilaksanakan oleh kelas 10 dan 11), pelepasan burung merpati, dan acara lain yang memeriahkan perayaan itu.

Itachi menatap cermin di depannya, membetulkan ikatan obinya. Dalam acara ini memang kelas 12 memakai pakaian tradisional. Itachi mengenakan kimono biru tua.

Setelah membetulkan hakama(celana)nya, Itachi pun berangkat ke sekolah. Sesampainya di sana, teman-temannya sudah banyak yang datang, semuanya berdandan sebagus mungkin untuk acara ini.

"Hei, Itachi, kau menggandeng siapa nanti?" tanya salah seorang teman perempuannya. Sepertinya berharap menjadi pasangan Itachi di pesta dansa nanti malam.

Itachi mengangkat sebelah alisnya, "Memangnya harus, ya? Entahlah." Kata Uchiha itu sambil berlalu. Dia berjalan menuju kelasnya, saat tiba di sana Uchiha itu terpana. Kelasnya sudah dihias sedemikian rupa, jadi seperti ruangan pesta.

"Hai, Itachi! Ayo bergabung kemari!" seru salah satu temannya. Itachi hanya tersenyum lalu menghampiri mereka, mulai mengobrol mengenai kelanjutan studi mereka.

"Wuaaaah~ cantik sekali..."

"Aku baru sadar dia cantik. Ckckck."

"Kira-kira digandeng nanti malam bisa tidak, ya?"

Itachi melirik pintu masuk kelasnya, di mana para laki-laki sedang berkumpul. "Kalian sedang apa?" tanya Uchiha itu. Mereka menoleh, "Eh, Uchiha. Hehehe. Lihat sini, teman sebangkumu jadi primadona hari ini." Kata salah satu dari mereka. Itachi mengangkat sebelah alisnya.

"Kyuubi, maksudmu?"

Temannya terkekeh. "Tentu saja, memangnya siapa lagi?"

Itachi pun berjalan menuju pintu, mencoba melihat apa yang teman-temannya katakan tadi.

Terlihat seorang gadis berambut merah, dikuncir dua, mengenakan kimono merah. Sedang dikerumuni segerombolan anak laki-laki yang sepertinya mengajak gadis itu menjadi pasangan mereka nanti malam.

Onyx Itachi membulat.

"Ayolah, pergi denganku saja nanti malam. Ya?"

"Jangan dengarkan dia, lebih baik denganku saja."

Kyuubi terlihat kikuk, "E-eh? Aku..." irisnya mencari sosok yang bisa menyelamatkannya dari kerumunan ini.

"Ayolaah~ kau belum ada yang mengajak 'kan? Denganku saja. Nanti aku kenalkan kau pada orangtuaku."

"Eh?"

Kyuubi makin kikuk, mendadak sebuah tangan menarik tangannya keluar dari kerumunan itu. Kyuubi melirik orang yang menariknya.

Uchiha Madara.

"Kalian, Kyuubi bersamaku nanti malam, jadi tidak usah mengerumuninya seperti itu." Kata pemuda itu sambil menatap kerumunan itu, dingin. Para laki-laki itu bergidik, akhirnya membubarkan diri.

"Haah~ terima kasih, ya, Madara-kun." Kata Kyuubi sambil menghela nafas lega. Madara tersenyum lalu mengangguk. "Tidak masalah, sebenarnya itu juga karenamu, sih~" kata Madara sambil terkekeh.

Kyuubi membulatkan matanya, "Gara-gara aku? Apanya?" tanya gadis itu heran. Madara tersenyum, dia menyudutkan Kyuubi ke dinding, mengelus pipinya lembut, "Habis kau hari ini cantik sekali, jadinya banyak yang tertarik. Kau tidak sadar dirimu jadi pusat perhatian?" kata Uchiha itu sambil menggenggam tangan Kyuubi. Wajahnya dengan wajah Kyuubi dekat sekali sekarang.

Gadis itu bersemu, menunduk.

"Bagaimana kalau nanti malam kau ke pesta dansa bersamaku, hm?" tawar Madara. Kyuubi menggigit bibir bawahnya, "A-aku..."

"Atau kau sudah diajak Itachi? Wah, aku terlambat ya?"

"E-eh? Tidak kok. Aku mau jadi p-pasanganmu nanti malam." Kata Kyuubi. Madara mengangkat sebelah alisnya. Bukankah Itachi suka gadis ini? Kenapa belum mengajaknya, ya?

"Oh, baguslah, kalau begitu aku jemput jam delapan nanti, ya." Kata pemuda itu sambil berlalu. Kyuubi menghela nafas, berusaha tersenyum.

"Sabar, Chi, sabaar~" teman-teman Itachi sedang mengipas-ngipasi anak Fugaku itu. Entah kenapa mendadak pemuda itu menendang meja sampai patah. Asumsi teman-temannya sih karena Uchiha itu cemburu melihat Kyuubi didekati Madara.

"Kalian sedang apa?" sebuah suara terdengar, pemilik suara itu sedang berdiri di depan pintu. Mereka saling pandang, "Tidak kok," jawab mereka. Kyuubi –pemilik suara itu- mengangkat sebelah alisnya. Dia pun berjalan ke arah bangkunya dan duduk di sana.

"Ne, Kyuu, kau pergi dengan siapa nanti malam?" beberapa anak laki-laki mulai mendekati Kyuubi, berusaha mencari perhatiannya. Kyuubi menghela nafas, "Aku dengan Madara."

"Yaaaah~" sambut mereka, kecewa. "Hei, kukira kau akan bersama Itachi?" tanya salah seorang temannya. Kyuubi tersenyum kikuk, "A-ahaha, tidak." Jawabnya.

"Eh, ngomong-ngomong Itachi ke mana? Bukannya tadi masih ada?" teman-temannya mencari sosok Uchiha itu, namun tidak ada. Kyuubi pun keluar kelas, berusaha mencari Itachi. Yah, sepertinya sudah lama sekali mereka tidak bicara.

Beberapa langkah berjalan dari kelas, Kyuubi mendapati Uchiha itu sedang dikerumuni gadis-gadis yang ingin menjadi pasangannya di pesta dansa nanti malam.

Entah kenapa dada Kyuubi mendadak terasa sesak saat Itachi tersenyum ramah pada mereka. Kyuubi tidak tahu kenapa bisa begitu, karena biasanya Itachi menanggapi dingin gadis-gadis itu.

"Ne, bagaimana kalau denganku, Itachi-kun?"

"Aku saja, kau tidak akan menyesal. Aku jago berdansa lho."

Itachi tersenyum –terpaksa sih sebenarnya, "Aku tidak berminat pergi dengan siapa-siapa, maaf ya."

Terdengar suara kekecewaan dari kerumunan itu. Itachi kembali tersenyum, "Permisi, aku harus ke depan." Kata Uchiha itu sambil berlalu.

Kyuubi melangkah, mengikuti kemana pemuda itu pergi. Gadis-gadis tadi meliriknya, sinis.

"Lihat, ada yang baru saja menggaet Uchiha Madara."

"Itachi sudah, sekarang Madara. Ckckck, tidak tahu bersyukur."

"Pantas Itachi tidak mengajaknya."

Kyuubi hanya menulikan pendengarannya. Terus melangkah mengikuti Itachi. Ternyata pemuda itu berjalan menuju gerbang sekolah, baru saja mau memanggil, suara lain mendahuluinya.

"Itachi!"

Seorang laki-laki paruh baya menghampiri pemuda itu, tidak lain adalah ayahnya Itachi sendiri. Uchiha Fugaku.

"Ada apa, Yah? Tiba-tiba menelponku."

"Kau diterima!"

Itachi membulatkan matanya, "Diterima? Di Australia?" tanya Uchiha sulung, kaget. Ayahnya mengangguk, menepuk-nepuk bahunya. "Ayah bangga padamu, nak! Baiklah, ini suratnya, Ayah mau pulang dulu." Kata ayahnya sambil menyerahkan secarik kertas pada Itachi. Lalu dia bergegas pulang.

Kyuubi mundur selangkah, menutup mulutnya tidak percaya. 'Itachi akan kuliah di Australia?'

Mendadak Uchiha yang berjarak tidak lebih dari 2 meter di depannya berbalik, Kyuubi masih diam di tempatnya. Itachi berjalan kembali ke kelas, tak menghiraukan keberadaan Kyuubi sama sekali.

Tangan Kyuubi menyambar tangan Itachi, menahannya sejenak. "T-tunggu," gadis itu menghela nafas, "kau mau kuliah di Australia?" tanya Kyuubi. Itachi melepaskan tangannya, "Kurasa itu bukan urusanmu." Pemuda itu berjalan menjauh dari Kyuubi.

Malamnya...

"Kakaaaak~ ada yang mencarimu!" teriak Naruto dari ruang depan. Kyuubi yang sedang membetulkan ikatan rambutnya berteriak menjawab, "Suruh tunggu sebentar!"

Naruto mencibir, lalu menoleh pada pemuda yang sedang berdiri di depan pintu.

"Kak duduk aja dulu, ya. Kakakku pasti masih dandan." Kata anak itu, menggembungkan pipinya sehingga terlihat lucu. Pemuda di depannya terkekeh, "Iya, adik manis. Bagaimana kalau menemani kakak di sini?" katanya sambil mencubit pipi anak itu. Naruto mengangguk. Bocah itu pun duduk di samping pemuda itu.

"Nama kakak siapa? Naru baru melihat kakak ke sini. Kalau Kak Itachi sih sering banget ke sini."

Madara –pemuda itu tertawa kecil, "Namaku Uchiha Madara, Itachi sering ke sini ya? Tidak heran, dia 'kan bertetangga dengan kalian."

"Iya, kak. Mereka udah kayak pacaran lho~"

"Naruto."

Anak itu menoleh takut-takut ke belakang, di mana kakaknya sedang menatapnya dengan seram. Kyuubi mengepalkan tangannya keras, "Kerjakan PR sana, dicubit Ibu baru tahu rasa kau."

Naruto segera lari dari sana, ketakutan. Kyuubi menghela nafas.

"Maaf, ya. Dia memang cerewet." Kata gadis itu, memijat pelipisnya pusing. Sementara Madara sendiri dari tadi terdiam, menatap Kyuubi dari atas sampai bawah.

Gadis itu mengenakan chiffon dress berwarna hitam dan rambutnya dikumpulkan dalam satu ikatan tinggi-tinggi. Satu kata. Awesome.

"Madara-kun?"

"Eh?" Madara mengedipkan matanya, sadar. "Ah, iya. Maaf. Ayo berangkat." Kata Madara sambil berdiri, mengulurkan tangannya ala pangeran. Kyuubi mengulum senyumnya, lalu meletakkan tangannya di atas tangan Madara.

xxxXXXxxx

"Hei, Itachi, jadi kau tidak menggandeng siapa-siapa? Aneh sekali. Bahkan Kakuzu saja bisa menggandeng wanita lho." Tanya seorang temannya. Itachi mendengus malas.

"Aku tidak berminat."

"Tidak berminat atau keburu diambil orang~?"

Onyx Itachi menajam, menusuk tepat ke mata temannya, "Tidak. Berminat." Ucapnya dengan nada tajam yang sangat kentara. Temannya bergidik lalu meninggalkan pemuda itu untuk bergabung dengan yang lain. Itachi sendiri sedang duduk di sudut ruangan di aula sekolah mereka yang sudah diubah jadi ruangan dansa itu. Dia mengenakan tuxedo hitam dengan dasi merah sebagai pelengkapnya.

"Waah..."

"I-itu Kyuubi 'kan?"

"Cantik sekali..."

"Pantas saja Madara mengajaknya."

"Hei, harusnya Kyuubi yang bersyukur Madara mengajaknya." (Yang bilang begini pasti perempuan)

"Apa sih, berisik kau."

Itachi berdiri dengan malas, mencari sosok yang mendadak jadi pusat perhatian. Onyx nya tertumbuk pada sepasang manusia yang sedang berjalan menuju tengah ruangan.

Sial, bahkan dirinya tidak bisa mengelak kalau Kyuubi sangat cocok dengan Madara. Sepupunya itu mengenakan tuxedo putih, berbanding terbalik dengan chiffon dress Kyuubi yang berwarna hitam.

Dan musik dansa pun dimulai.

Madara dan Kyuubi mulai berdansa mengikuti alunan musik. Sementara Itachi tetap diam di sudut ruangan, tidak selera sama sekali melirik pasangan yang sedang jadi pusat perhatian.

Waktu menunjukkan pukul 9 malam ketika Kyuubi akhirnya memutuskan untuk duduk saja, lagipula kakinya sudah pegal. Karena gadis itu jarang sekali mengenakan high heels seperti sekarang, makanya kakinya jadi pegal karena terlalu lama berdiri.

"Mau kuambilkan minum?" tanya Madara, Kyuubi tersenyum, mengangguk. Madara pun berlalu, mengambilkan minum untuk Kyuubi.

Kyuubi tersenyum senang, acara ini ternyata sangat mengasyikkan.

"Senang, eh?" sebuah suara bariton masuk ke telinganya, Kyuubi menoleh pada pemilik suara itu. Uchiha Itachi. Kyuubi hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Itachi.

"Ini minumanmu, Kyuu-chan." Sosok Madara datang, menyodorkan gelas berisi orange juice pada Kyuubi. Gadis itu tersenyum, menerimanya dan langsung meminumnya hingga tandas.

"Terima kasih." Kata Kyuubi. Madara tersenyum, mengelus rambut Kyuubi, "Tidak apa-apa. Oh iya, aku minta maaf, aku disuruh pulang oleh keluargaku, mereka akan pergi ke London dan aku disuruh ikut. Tak apa kan kalau kau kutinggal?" tanya Uchiha itu dengan nada khawatir. Kyuubi tersenyum lalu mengangguk.

"Tidak apa-apa kok, hati-hati di jalan."

"Terima kasih banyak untuk hari ini, Kyuu-chan. Aku sangat senang bisa mendampingimu hari ini." Kata Madara sambil membungkukkan badannya. Kyuubi bersemu, "I-iya, terima kasih kembali."

Madara pun keluar dari ruangan itu.

"Heh, sang pangeran pergi. Ckckck. Sang putri ditinggal. Ironis~" sinis Itachi yang sedari tadi masih duduk di dekat Kyuubi. Gadis itu memilih untuk tidak menghiraukan Itachi.

Beberapa saat kemudian kepala sekolah mereka, Orochimaru-sama beserta guru kimia mereka, Tsunade-sama memasuki ruangan aula.

"Ayo, pesta dansa yang resmi akan dimulai, semuanya berdiri dengan pasangannya masing-masing. Diharap semuanya ikut dalam dansa ini." Kata Orochimaru-sama sambil menatap sekeliling. Siswa-siswinya pun segera berdiri dengan pasangannya masing-masing. Siap berdansa.

"Uzumaki, Uchiha, kenapa kalian masih duduk? Ayo berdiri!" kata Tsunade-sama galak. Kyuubi mulai bingung, "A-ano..."

Namun tangan Itachi segera menariknya untuk berdiri, Kyuubi tersentak. "Eh? Ta-.."

"Sst! Sudahlah ikuti saja maunya, aku malas mendengar ocehannya." Desis Itachi kesal. Dia meletakkan tangannya di pinggang Kyuubi, "Pegang bahuku."

"E-eh?"

"Ayolah, kau 'kan sudah berdansa dengan Madara tadi. Masa tidak ingat."

Akhirnya Kyuubi menyerah, dia mulai berdansa dengan Itachi, mengikuti alunan musik bersama dengan siswa-siswi lain.

Jantungnya berdegup kencang, dia tidak tahu kenapa bisa begini. Keadaan semakin sulit saat musik semakin melembut, berubah jadi musik yang sangat romantis. Kyuubi mulai sedih, teringat Itachi akan pergi ke Australia untuk melanjutkan studinya.

"Itachi..." bisik Kyuubi pelan, Itachi ber-hn ria. Kyuubi menggigit bibir bawahnya.

"Boleh aku minta satu hal?"

"Apa?"

Gadis itu menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya, mereka masih berdansa.

"Aku minta..." gadis itu merasa sesak tiba-tiba, "... kau tetap di sini." Ucapnya dengan nada yang lirih. Itachi menyadari itu, tubuh Kyuubi mulai bergetar tanda Ia menahan tangis.

"Aku... tidak tahu apa yang kupikirkan. Tapi, aku tidak bisa membayangkan kalau... kalau kau p-pergi dari sini." Lirih Uzumaki itu. Dia mulai terisak, Itachi menarik tubuhnya ke dalam pelukan sambil terus berdansa, berusaha menyembunyikan tangisan Kyuubi dari siswa-siswi lain.

"Aku.. kkh.. aku... aku tidak t-tahu perasaan apa ini... tapi..." Kyuubi mencengkeram erat punggung Itachi. Menenggelamkan wajahnya ke dada pemuda itu. "... tapi aku tidak mau kau tinggalkan..." air matanya semakin banyak mengalir.

"Kau bisa minta ayahmu membiayai kuliahmu di luar negri, Kyuu." Jawab Uchiha itu akhirnya, setelah beberapa saat diam, membiarkan Kyuubi menangis.

"Terlambat, bodoh. Aku... aku membatalkannya karena... kkkh~" Kyuubi makin erat mencengkeram punggung Itachi, "... karena k-kupikir kau tidak mengizinkanku pergi. Hik..."

Onyx Itachi membulat. Kyuubi menghargainya sampai sejauh itu?

"T-tapi sekarang... sekarang... kkh... k-kenapa malah kau yang meninggalkanku?" gadis itu berusaha menghentikan tangisnya namun gagal, tubuhnya malah makin bergetar, "K-kau selalu minta banyak hal dan aku mengabulkannya. Bolehkah... bolehkah aku minta satu hal ini? Satu saja, Itachi..."

Hening beberapa saat, sebelum akhirnya Itachi berhenti menggerakkan kakinya dan memeluk gadis itu lebih erat, "Aku akan mengabulkannya dengan satu syarat." Bisiknya di telinga Kyuubi. Gadis itu mendongakkan kepalanya, "Apa?" tanyanya pelan.

Uchiha tadi mendekatkan wajahnya dengan wajah Kyuubi hingga dahi mereka bersentuhan, lalu berbisik pelan, "Syaratnya adalah, kau tidak boleh menikah dengan orang lain kecuali aku. Bisa kau penuhi?" tanya Uchiha itu sambil tersenyum. Kyuubi terbelalak sesaat, sebelum tertawa kecil.

"Bodoh, aku membencimu." Kata Kyuubi sambil tersenyum, tangannya memukul pelan dada Itachi. Itachi tersenyum, "Apa itu urusanku?"

Mereka sama-sama tersenyum, menyadari betapa pentingnya arti dari satu sama lain. Itachi menarik tengkuk Kyuubi, menyatukan bibirnya dengan bibir Kyuubi dengan lembut.

'Kau milikku, Kyuubi. Hanya milikku seorang.'

The end

Apa-apaan ini endingnya? Sinetron banget! Gaaah~ terserahlah, saya gak terlalu bakat bikin romance yang manis-manis begitu -_- Saya juga minta maaf kalau chapter ini jadi sangat membosankan *ojigi*, beribu terima kasih kepada reviewers saya yang baik hatinya, saya tidak akan bisa berdiri kalau tanpa kalian ^^ tunggu sekuelnya ya~

ini balasan review~ terima kasih banyak sebelumnya ^^

Roronoa, terima kasih sudah setia -?- mereview fic saya, saya betul-betul newbie kok :) soal Itachi, dia kan ada apa-apa sama Kyuubi, jadi yaah~ begitulah

Sky pea-chan, ini update ^^ terima kasih sudah review

calista, terima kasih banyak juga sudah mereview fict ini ^^ hahaha, iya tuh~ kamu bilang ke Itachi gih XD

KyouyaxCloud, dia emang posesif kalo menyangkut Kyuubi XD terima kasih sudah review~

baiklah! Review please?