Sumpah ini character ini bukan milik gw!
Gw nyewa dari komikusnya 1hari 500 yen
Pandangan Pertama
Siapa yang ada didepannya? Mengapa orang itu memegang pisau yang berlumuran dengan darah? Kenapa aku perutku terasa sakit? Kemudian Naruto memegang perutnya? Tidddaaaaaaakkk...
Saat itu juga Naruto pun terbangun dari mimpinya, kemudian melihat jam bekernya yang dengan sukses ada dilantai menunjukkan pukul 9.20.
"Waaaaaa…..telat!"
Naruto pun langsung bangun saat itu juga dan segera bersiap – siap untuk berangkat kesekolah.
Hari ini adalah awal masuknya murid baru masuk kesekolah Konoha, murid – murid baru memasuki ke ruangan yang multi fungsi sebagai tempat adakan acara indoor ataupun olahraga.
Tampak murid – murid baru rapi berjajar berbaris rapi dengan seragam baru berbalutan blazer dan dasi yang rapi.
Yang disambut kepala sekolah, guru – guru dan para osis yang mengatur semua.
Semua murid baru berada disana terkecuali satu orang yaitu Naruto, saat itu Naruto terlambat bangun hingga melewatkan acara penerimaan murid baru.
Naruto yang berjalan langsung menuju kekelasnya terhenti karena dibelakangnya seorang guru pengawas memanggilnya.
"Hei kau murid baru jangan mengecat rambut, sebutkan nama dan dari kelas mana" Kata Kakuzu sensei pengawas disekolah Konoha.
Ck mampus lebih baik ku kabur daripada harus jelasin panjang lebar. Saat itu pula Naruto berlari menghindari Kakuzu sensei.
Setelah merasa yakin Kakuzu sensei tidak mengejarnya dengan menengok belakang tanpa disadari. Dirinya menabrak seseorang hingga jatuh dan memposisikan Naruto berada diatasnya orang yang ditabraknya.
"Sakit…" kata Naruto kemudian memandang orang yang ditabraknya, mata mereka pun saling memandang dengan warna bola mata biru langit cerah dengan hitam malam kelam.
Kemudian Naruto berdiri saat akan menolong orang yang ditabraknya terdengar suara dibelakang. "Hei murid baru ternyata kau ada disini" saat itu juga Naruto mengambil langkah seribu untuk menghindari Kakuzu sensei.
"Murid – murid sekarang semakin lama semakin bermasalah" keluh Kakuzu sensei
Orang yang tadi ditabrak Naruto segera berdiri tidak menujukkan reaksi apapun.
"Sasuke, kau sebagai ketua osis harus lebih memperhatikan murid – murid baru jangan sampai mereka melanggar peraturan sekolah ini" kata Kakuzu sensei
"Hn" ucapan Sasuke
Kakuzu sensei pun meninggalkan Sasuke untuk kembali keruangannya, sedangkan Sasuke memandang kearah larinya murid baru yang tadi menabraknya lalu berjalan menuju ruang osis.
Naruto masih lari untuk kembali kekelasnya, saat tiba dikelasnya Naruto pun segera duduk di bangkunya. "Selamat … selamat" kata Naruto pada dirinya.
"Woi, kenapa Naruto?" Tanya Kiba yang dari tadi dikelas dan memperhatikan Naruto yang baru masuk seperti habis dikejar – kejar.
"Tadi aku ketemu ama sensei dengan tampang galak, dia minta nama dan kelasku karena malas ngejelasin warna rambutku memang dari bayi kaya begini karena keturunan. aku langsung ambil langkah seribu" kata Naruto menerangkan.
"Salah sendiri sudah bolos acara penerimaan murid baru sekarang malah melarikan diri dari sensei itu" kata Kiba senyum
"Itu bukan salahku, semua gara – gara jam weker ga berbunyi" kata Naruto membela diri.
"Ga usah beralasan, meski jam weker berbunyi juga mank bisa bangun, ada juga dilempar" kata Kiba dengan senyum kemenangan.
Naruto hanya menatap Kiba dengan tajam dan diam karena dirinya tahu apa yang dikatakan Kiba benar.
" Lalu saat lari tanpa sengaja aku tadi nabrak seseorang sepertinya senpai kita, semoga tidak marah padaku" kata Naruto kembali melanjutkan ceritanya.
"Memang nabrak siapa?" Tanya Kiba penasaran
"aku tidak tahu namanya yang pasti orangnya tinggi, berkulit putih, warna bola matanya hitam dan model rambutnya kaya pantat ayam" kata Naruto mendeskripsikan orang yang ditabraknya.
"Gawat! Sepertinya yang kau tabrak senpai Sasuke ketua osis sekolah ini kalau sesuai dengan yang dideskripsikan yang kau jelaskan" kata Kiba dengan muka serius.
Naruto cuma terdiam was – was apabila benar orang yang ditabraknya Sasuke ketua osis.
Kemudian dirinya diam berharap Sasuke tidak akan mempermasalahkannya.
Tak lama setelah itu Shikamaru ada didepan pintu kelas dengan malas – malasan mata melihat kelas tersebut.
"Yang namanya Uzumaki Naruto yang mana?" Tanya Shikamaru didepan pintu
"Aku" kata Naruto langsung mengangkat tangannya.
"Ketua osis ingin kau pergi ke ruang musik menemui dia setelah pulang sekolah" kata Shikamaru kemudian pergi untuk kembali kekelasnya.
"Mampus" kata Naruto pada dirinya sendiri.
"Sudahlah dengarkan saja apapun yang dikatakannya, semua akan baik - baik saja, jangan lupa minta maaf karena tadi kau menabraknya" kata Kiba kemudian menepuk pundak Naruto untuk menenangkannya.
Naruto pun hanya mengangguk tidak bicara meski hatinya gelisah, Kurasa ini hari sial ku pikir Naruto.
Dan Naruto pun melewatkan hari ini dengan keadaan gelisah tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh Ketua osisnya.
Hingga bel sekolah pun berbunyi, lalu Naruto pun berjalan menuju ruang musik, sesampainya disana dilihat sekeliling ruang musik ternyata ruangan itu kosong hanya berisi peralatan – peralatan musik.
Kenapa dia menyuruhku bertemu di ruang musik bukan ruang osis batin Naruto.
Sesaat dirinya melamun memikirkan apa yang akan dikatakan oleh ketua osis, pintu ruang musik terbuka saat itu Sasuke masuk dan segera mengunci pintu tersebut.
Naruto yang tadinya sibuk dengan pikirannyapun akhirnya menyadari orang yang memanggilnya sudah datang.
"Kita ketemu lagi" kata Sasuke.
Naruto hanya diam memandangi Sasuke memastikan dialah yang tadi ditabrakanya.
Kemudian Sasuke berjalan mendekati Naruto untuk mempersempit jarak diantara mereka.
Kurasa aku harus minta maaf terlebih dahulu atas ketidak sengajaan tabrak tadi pikir Naruto.
"Ano… maa…"kata – kata Naruto terhenti karena tiba – tiba tangan Sasuke menyentuh rambut Naruto.
"Warna rambut ini terlihat cocok untukmu" kata Sasuke tetap datar kemudian diturunkan tangannya. Naruto hanya diam mencerna maksud perkataan dan tindakan yang tadi dilakukan Sasuke.
Kemudian Naruto berpendapat bahwa dirinya dipanggil karena warna rambutnya " Ini bukan kemauanku, rambutku ini karena keturunan dari rambut ayahku berwarna pirang karena masih ada keturunan barat makanya rambutku juga berwarna pirang" kata Naruto menerangkan.
"Kau akan menyukaiku" Kata Sasuke tenang tiba - tiba tapi matanya tetap melihat Naruto.
Apa maksud perkataanya? Tanya Naruto dalam hatinya.
"Kau pasti berpikir alasan ku memanggilmu adalah karena tabrakan tadi ataupun mempermasalahkan warna rambutmu." Kata Sasuke kemudian menyeringai.
Hal ini membuat insting Naruto langsung mengatakan orang ini berbahaya .
"Jika karena bukan itu aku permisi dulu" kata Naruto yang berjalan melewati Sasuke menuju pintu.
"Belum, kita belum selesai berbicara" kata Sasuke yang langsung memegang lengan Naruto untuk menahannya.
"Lepaskan!" teriak Naruto sambil menarik tangannya.
Saat itu juga Sasuke sudah mencengkram kedua tangan Naruto diikat kencang kebelakang dengan dasi Sasuke yang langsung dilepasnya dari lehernya.
"SAKIT! LEPASKAN AKU" teriak Naruto.
Naruto yang tidak terima memberontak berusaha melepaskan dirinya, namun apa yang dilakukan sia – sia.
"HENTIKAN! APA YANG AKAN KAULAKUKAN!" teriak Naruto lagi
"Ruang musik adalah ruangan kedap suara tidak ada seorangpun yang akan mendengarkan teriakkanmu" bisik Sasuke ditelinga Naruto yang kemudian dijilat daun telingan dan digigit lembut telinga kanan Naruto membuat sensasi aneh di tubuh Naruto
Sasuke segera melepaskan celana yang digunakan Naruto hingga bagian bawah Naruto polos tanpa sehelai kainpun.
Dengan posisi Naruto membelakangi Sasuke ( dog style), Sasuke pun membuka relesetingnya dimainkan miliknya sebentar hingga menegang sempurna. Langsung diarahkan kejantannya tepat lubang pantat Naruto.
Segera Sasuke memasukan kejantanannya didalam diri Naruto namun terhambat karena sempitnya lubang yang akan dimasukin.
Saat itu juga Naruto berteriak karena rasa sakit yang dirasakan.
"Sempit sekali dobe" kata Sasuke lalu mengeluarkan miliknya lalu dengan menggunakan tiga jari yang telah dilumuri air liur miliknya tanpa ada persiapan segera dimasukan ketiga jari itu hanya untuk bisa membuat jalan agar miliknya masuk dengan mudah.
Hal ini membuat Naruto berteriak kembali karena sakit yang dirasakan hingga keseluruh tubuhnya.
Setelah merasa cukup dikeluarkan ketiga jarinya segera dicoba lagi kejantanannya untuk memasuki lubang milik Naruto.
"Kumohon hentikan" kata Naruto lirih saat merasakan apa yang ada diletakan lubang miliknya.
Sasuke yang tidak mempedulikan permohonannya segera memasukkan miliknya dalam sekali hentakan.
Diiringi dengan teriakkan Naruto lagi karena sakit yang berkali lipat dari yang dirasakannya tadi.
"Bisakah kau merasakan diriku didalammu" kata Sasuke yang tetap memaksa miliknya hingga akhirnya masuk seluruhnya.
Sasuke berhenti sebentar untuk memposisikan dirinya untuk kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya.
Lalu Sasuke menarik miliknya hingga kelihatan batang miliknya yang menyisakan ujung kejantanannya yang masih ada didalam lubang milik Naruto.
"Kumohon henti…TIDAAAAAAKKKKKKK!" teriak Naruto saat Sasuke menghentakkan miliknya dengan keras didalam Naruto.
Lalu diulangi lagi yang dilakukan tadi berkali – kali, tidak sedikitpun Sasuke mengurangi kecepatan gerakannya memasukkan dan mengeluarkan malah makin dipercepat gerakannya.
Naruto berteriak disaat Sasuke menghentakan dengan keras kedalam dirinya sebagai bukti dirinya kesakitan yang dirasakan, sampai air matanyapun keluar dari matanya.
Hingga tiba – tiba Sasuke mengeluarkan cairan miliknya didalam tubuh Naruto, Sasuke kemudian diam menikmati klimaks yang dirasakannya didalam tubuh Naruto lalu mengeluarkan kejantanannya dari lubang Naruto setelah mengeluarkan seluruh cairan miliknya hingga tidak tersisa.
Naruto diam tidak mampu menggerakkan tubuhnya karena sakit yang dirasakannya. Namun air matanya tetap keluar dari kedua matanya.
"Tubuhmu sangat nikmat, dobe" kata Sasuke saat merapikan dirinya lalu melepaskan ikatan yang berupa dasi yang ada pada tangan Naruto.
Digunakan kembali dasi tersebut disekitar lehernya Sasuke.
"BRENGSEK!" Teriak Naruto yang mencoba berdiri namun gerakannya terhenti karena merasakan sakit diseluruh tubuhnya terutama bagian pinggulnya.
"Jika kau tetap menggerakkan tubuhmu, itu akan memperburuk sakit yang kau rasakan. Apa kau baik – baik saja?" Tanya Sasuke yang mencoba membantu Naruto.
Tangan Sasuke segera ditepis "JANGAN SENTUH AKU!" teriak Naruto
"Kenapa?" Tanya Naruto menambahkan melihat langsung kearah Sasuke.
Airmatanya keluar lagi, karena tidak ketidakmengertian dan sakit yang masih ada ditubuhnya.
"Mengapa kau melakukan hal ini kepadaku?" kata Naruto mengeluarkan kebingungannya kepada Sasuke.
Sasuke memandang kedua bola mata Naruto, kemudian Sasuke berkata " Masihkah kau tidak ingat?"
Naruto yang mendengar hal ini hanya mampu diam tidak memahami maksud perkataanya.
"Saat ini kau tidak akan mengerti, tak lama lagi kau akan mengetahui. Bahwa kau akan membutuhkan aku" kata Sasuke menambahkan lalu Sasuke berjalan keluar dari ruang musik meninggalkan Naruto dalam kebingungannya.
Naruto membereskan dirinya dan berjalan susah payah menuju flat yang ditinggalinya, segera Naruto membersikan dirinya termasuk mengeluarkan seluruh cairan milik Sasuke yang ada dalam tubuhnya.
Setelah merasa bersih Naruto keluar dari kamar mandi lalu berjalan secara perlahan menuju kamarnya.
Dihempaskan tubuhnya saat ini dirinya tidak berselera untuk melakukan apapun bahkan untuk memakan ramen instant kesukaannya.
Pikirnya masih melayang kekejadian yang dialami diruang musik.
Brengsek!, mengapa dia memperkosaku? Masih diam bergerak di ranjangnya.
Laki – laki aneh dan bertanya apakah aku masih tidak ingat? kemudian mata Naruto melihat cermin yang ada dimeja.
Ditatap bola mata birunya untuk mencari sesuatu yang dirinya pun tidak mengetahuinya. Kata – kata Sasuke tetap terngiang – ngiang dikepalanya.
Kemudian kedua tanganya menutup kuping seolah Sasuke sedang sedang berkata kembali disebelahnya lalu mulai mennjambak rambutnya untuk mendapatkan sakit agar pikirannya teralihkan.
"Dia adalah orang yang paling buruk yang pernah kukenal" ucap Naruto kepada dirinya.
Lalu Naruto segera tidur menganggap ini semua mimpi yang tidak pernah terjadi, namun dirinya terbangun secara tiba – tiba berkali - kali karena trauma yang didapat.
Lalu mimpi itu datang kembali, Naruto bermimpi melihat sosok begitu mirip dengan dirinya yang sedang memakai kimono putih kemudian melihat kesekelilingnya yang berada di ruangan seperti penjara dengan sekitarnya adalah tembok yang terbuat dari batu, lalu sebuah lubang yang memperlihatkan saat itu gelap menandakan malam dan bulan sudah separuh yang menerangi ruangan tersebut.
Naruto pun diam melihat dirinya pun lalu Narutopun berjalan menuju sosok yang mirip dengan dirinya tersebut mencoba memegang namun tertembus, dicoba sekali lagi namun hasilnya sama begitu pula saat Naruto memnaggil dengan harapan dapat didengar .Narutopun kembali diam karena menyerah memandangi dirinya yang sedang duduk terdiam memandang bulan yang terlihat.
Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki, Naruto mendengarkan dalam diam. Kemudian suara bunyi kunci dimasukkan untuk membuka. Dirinya yang tadi melihat bulan menoleh kearah pintu untuk melihat siapa yang membuka pintu .
Saat itu juga matanya terbuka, Naruto diam diranjangnya memikirkan mimpi anehnya. Dirinya tidak mengerti akan mimpinya sepertinya masih berhubungan satu dengan yang lain. Sejak dirinya mulai masuk sekolah rasanya kejadian aneh dan buruk selalu menghampirinya.
Awalnya Naruto ingin bolos sekolah dan kembali tidur tapi karena dirinya tidak dapat kembali tidur, akhirnya Naruto pun bersiap – siap untuk sekolah. Dengan meyakinkan dirinya bahwa itu hanya kejadian sial dan memutuskan untuk menjauhi Sasuke.
-bersambung-
Akhirnya bisa aku upload juga ...