HURT

DBSK and other God

HURT © Ca

Rated : M

Genre : Romance, Hurt/Comfort

Pairing : HoMin slight YunJae, MinSu, YooKi, (Yoochun x Joongki)[Bertambah seiring waktu]

Warning :

Rated M, Typo(s), Boys Love, Don't Like? Don't Read.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.


Changmin terdiam di dorm-nya dan Yunho, dia menatap jam dinding yang bergerak perlahan. Sudah 4 jam Yunho pergi dengan alasan mencari angin. Tentu dia khawatir, besok jadwal TVXQ yang menumpuk menunggu mereka berdua. Sedangkan ini sudah jam tengah malam lebih.

Changmin mendesah pelan, dia dari tadi sudah mondar-mandir di depan TV yang berada di ruang tengah mereka.

"Ting tong." Mendadak suara bel yang berada di dorm mereka berbunyi nyaring. Changmin bergegas menuju ke pintu depan. Setelah membuka pintu mendadak ada seseorang yang jatuh ke pelukkannya. Changmin menundukan wajahnya dan melihat leader-nya dalam keadaan mabuk sambil merancau tidak jelas. Changmin segera menutup pintu dan membawa Yunho masuk ke dalam. Tentu itu bukan hal yang mudah karena mengingat berat tubuh Yunho yang lebih berat daripada dirinya sendiri.

Setelah bersusah payah Changmin berhasil membawa leader-nya itu ke kamar mereka berdua. Setelah melihat Yunho tertidur dengan tenang dia melepaskan sepatu Yunho dan menaruhnya ke tempat seharusnya. Dia juga melepas Jaket yang Yunho kenakan.

Changmin berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih dan meletakkannya ke samping Yunho, karena siapa tahu leader-nya itu haus malam-malam. Jadi dia tak perlu mengambil air ke dapur. Changmin mendudukan dirinya di samping Yunho. Dia menyibakkan rambut depan Yunho ke samping.

Changmin merasa khawatir dengan keadaan hyung nya yang akhir-akhir ini sering mabuk-mabukkan. Sedangkan dia tahu persis bahwa perut Yunho itu tak kuat dengan minuman yang bernama Alkohol.

Semenjak ketiga hyung nya memutuskan keluar dari SM Entertaiment, dan juga meninggalkan mereka. Yunho menjadi terpuruk, apalagi saat Kim Jaejoong memutuskan hubungan dengannya. Ya, Kim Jaejoong adalah kekasih dari Jung Yunho sejak sebelum mereka debut. Sedangkan Shim Changmin sendiri sudah mencintai Yunho sejak awal mereka bertemu, walau Yunho sendiri memberikan kesan yang tidak begitu baik kepada Changmin. Dan Changmin sendiri sudah menyerah sejak awal karena kemesraan kedua hyung nya, juga dia merasa Jaejoong lebih pantas bersanding dengan Yunho dari pada dirinya sendiri.

Tidak jarang dia sering melirik iri pasangan YunJae yang terlihat sempurna saat bersama. Dia menatap Yunho yang masih tertidur. Changmin masih mengelus puncak kepala milik Yunho. Tiba-tiba tangan Changmin ditangkap oleh Yunho lalu menarik tubuh Changmin jatuh kepelukan Yunho. Mendadak Yunho menelusupkan kepalanya di leher Changmin. Dan itu sukses membuat Changmin merinding karena merasakan nafas Yunho di lehernya.

"Kau harum." Yunho menjilat leher Changmin, dan membuat Changmin mendesah pelan. Tangan Yunho juga sudah memulai menggerayangi tubuh Changmin. Yunho meniup telinga Changmin pelan sebelum melumat-nya. Bau nafas Yunho mengandung alkohol. Dan Changmin tahu bahwa hyung-nya itu sedang dalam pengaruh alkohol. Tetapi Changmin tak bisa menolak segala sentuhan Yunho. Karena segala sentuhan hyung-nya itu seperti membuat tubuhnya membeku.

Changmin benci saat dia tak bisa melawan Yunho, Changmin benci saat dia menikmati sentuhan yang seharusnya tidak dia terima.

"Kau hangat seperti biasa, Joongie." Racau Yunho sambil memberi tanda kissmark di leher jenjang Changmin. Hati Changmin mencelos saat Yunho memanggil nama Jaejoong, bukan dirinya.

"Hy—shhh, ini aku Changmin bukan Jae hyung, AHHH." Changmin mencoba mencoba menyadarkan hyungnya itu. Namun Yunho semakin ganas menyerangnya.

"Shhh, Joongie diamlah dan nikmati." Yunho merobek dengan kasar kaos yang Changmin kenakan. Sekarang Yunho mendorong tubuh Changmin ke kasur. Dengan posisi dia menindih Changmin, Yunho dapat dengan leluasa mempermainkan tubuh magnae-nya itu.

Segera dia jilat nipple berwarna pink kecoklatan milik Changmin, sedangkan tangannya memainkan yang satunya. Dia menggigit keras nipple Changmin sehingga membuat magnae-nya itu mengerang keras.

"Yunhhhoo... ARGHHH." Changmin mengerang kesakitan sekaligus nikmat saat Yunho kembali menggigiti nipple Changmin sambil membelai perut Changmin yang sedah membentuk six pack.

Yunho mengarahkan lidahnya turun menyusuri perut Changmin. Dia berhenti karena melihat penghalang yang tak lain adalah celana jeans milik Changmin. Yunho menatap celana itu kesal karena mengganggu dirinya. Dia segera melepas celana itu sekaligus dengan boxer yang di kenakan oleh Changmin.

Changmin sendiri bergidik karena merasakan udara dingin di bagian tersensitifnya. Yunho mengelus pelan paha Changmin.

"Ahh...Yunhh." Desah Changmin saat tagan Yunho makin nakal menggerayangi paha dalamnya. Sedangkan Yunho hanya tersenyum saat penis Changmin makin berdiri. Dia memegang penis Changmin dengan tangannya dan meremasnya pelan.

"Uhhh... hyung... akhh." Changmin mendesah saat lidah yunho menjilat penisnya. Yunho segera memasukkan penis Changmin ke dalam mulutnya. Tangannya juga tidak diam saja, jari-jari milik Yunho sudah membelai anus Changmin dengan gerakan seduktif.

"Nnhh...Ahh...Anghhh..." Changmin menggenggam seprai yang sudah acak-acakan sedari tadi. Dia merasa seluruh darahnya berkumpul di bagian bawahnya.

Mendadak Yunho memasukkan tiga jari langsung ke dalam anus Changmin. "ARGHHH!" Teriak Changmin, rasanya anusnya seperti disobek menjadi dua. Sedangkan Yunho tetap mengulum penis Changmin sambil memaju mundurkan tangannya.

"Ahhh! Ah! Ahnnn! Yunhh..." Desah Changmin karena Yunho berhasil menemukan sweet spot milik Changmin. Changmin merasa spermanya telah berkumpul di ujung penisnya dan siap di keluarkan. Tak lama kemudia .

Crot... Crot... Crot...

Changmin mengeluarkan spermanya di mulut Yunho. Yunho segera melepas penis Changmin. Sambil menelan sperma Changmin dia mendekat ke wajah Changmin.

"Kau sangat manis Joongie." Yunho mengelus sisi wajah Changmin. Yunho melumat bibir Changmin dengan ganas. Changmin yang masih merasa lelah karena habis mengalami ejakulasi pertamanya hanya bisa pasrah.

"Yunhh...cpkk...Emhh..." Changmin mendesah lagi karena tangan Yunho telah meremas penisnya hingga berdiri lagi. Yunho bangkit dan segera melepas semua bajunya hingga mereka berdua telanjang polos. Changmin hanya bisa menelan Yunho melihat tubuh Yunho yang bisa dibilang sempurna. Apalagi penis Yunho yang berdiri dengan liarnya. Changmin tak tahu perasaan apa ini, tapi yang ia tahu sekarang ia merasa sedikit ketakutan.

Yunho segera menindih Changmin, dan membuat penis mereka bergesekkan. "Shhh..." Desis Yunho. Yunho segera mendudukkan dirinya, lalu dia mengangkat Changmin. Dan menurunkan Changmin dengan kasar sehingga penisya masuk dengan sekali dorong.

Jleb.

"ARGHHH!" jerit Changmin kesakitan, setetes air mata turun dari matanya. Rasanya sangat sakit, Changmin terisak kecil. Namun Yunho tetap menggerakkan pinggul Changmin dengan cepat.

Changmin hanya bisa menangis dalam hati. Setelah hatinya yang di sakiti, Yunho juga menyakiti fisiknya.

"Ahhh!" Desah Yunho saat merasakan dinding anus Changmin meremas penisnya dengan lembut. "Joongie..." Ucap Yunho, yang membuat hati Changmin dihujam ribuan pisau. Changmin tetap menangis, namun sayangnya Yunho tidak memperdulikan itu. Dia tetap menggerakkan pinggul Changmin dengan liar. "Emhhh...Nnhhh.." Changmin mulai mendesah saat Yunho menemukan titik sensitifnya.

Yunho segera mengganti posisi mengganti doggy style. Changmin mendesah desah tak karuan karena Yunho selalu berhasil menemukan sweet spot miliknya. Dan hal ini membuat Changmin ingin segera ejakulasi lagi.

Crot...crot

Changmin akhirnya mengeluarkan spremanya dan membasahi seprai. Sedangkan Yunho sama sekali belum menunjukkan dia akan ejakulasi.

Yunho menggani posisi dengan Changmin berada di bawah dia. Yunho menaikkan kaki Changmin di bahunya. Yunho menggenjot anus Changmin makin liar. Sedangkan Changmin hanya bisa pasrah dan mendesah. Yunho menggengam penis Changmin yang sedari tadi terlupakan, sedangkan tangan satunya memelintir nipple milik Changmin. Changmin merasa berada di surga karena tiga titik sensitifnya dimanja secara bersamaan.

"Ahhh...Nnnhh...ahhh..." Desahnya tak karuan. Changmin menatap Yunho yang sedang memanja dirinya. Tak lama kemudian Changmin mencapai puncaknya yang ketiga kalinya. Saat itu Yunho merasa dinding anus Changmin makin menjepit penisnya makin erat. "Ahhhh..." Yunho mendesah lega karena dia sudah mencapai ejakulasinya. Dan Yunho terjatuh di atas Changmin dan tertidur.

Changmin memandang Yunho sendu, di memindahkan posisi Yunho menjadi di sampingnya dan dia memeluk tubuh hyungnya itu. Menghiraukan rasa sakit yang menyerang sekujur tubuhnya dia jatuh tertidur.

.

Paginya Yunho terbangun, entah kenapa dia merasa kepalanya pusing juga sekujur tubuhnya pegal. Dia merasa seseorang memeluknya, saat menegokkan kepalanya. Ternyata dia adalah Changmin, magnae-nya. Yunho memandang sekeliling dan saat hendak bangun dia merasa penisnya berada di suatu tempat yang hangat. Saat menyibak selimut ternyata penisnya masih tertanam di anus magnaenya. Yunho mencabutnya dengan perlahan agar Changmin tak terbangun. Dia menatap tubuh polos Changmin serta baju yang bertebaran sekali lagi.

'Sial, pasti aku melakukannya lagi tadi malam.' Yunho segera beranjak meninggal Changmin yang masih tertidur. Dipungutnya baju miliknya, setelah dia pakai Yunho menuju ka kamar mandi.

Tak lama kemudia Changmin bangun. "Arghh," rintihnya pelan. Rasanya tubuhnya remuk, apalagi bagian bawahnya yang terasa sakit. Changmin mendudukkan dirinya dikasur dengan susah payah karena pantatnya yang sakit. Changmin melirik kasur sebelahnya. Kosong.

Changmin hanya tersenyum miris saat itu. Entah kenapa hatinya sakit, seolah luka yang semalam di goreskan Yunho di hatinya kembali berdarah. Changmin kembali meringkuk di kasur. Tak dia pedulikan seprai yang berantakan atau sperma yang bertebaran. Yang dia rasakan hanya satu, sakit... rasa sakit mendalam yang berasal dari hatinya. Yang ditorehkan oleh namja yang ia cintai, Jung Yunho.


To Be Continued


.

.

Mind to Review?