Yunho's Revenge
Dong Bang Shin Ki / YunJae / Humor / Crack fanfiction
I don't own the character(s)
Summary : Karena permintaan kedua orang tua yang merupakan petinggi kampus, Jung Yunho dan Kim Jaejoong yang muak satu sama lain harus kembali bertemu. Awalnya Yunho menolak, tapi ide balas dendam begitu saja melintas dipikirannya.
Don't blame me because I post weird thingy like this ~
.
.
11.00 AM
Canteen, Korea International University
"Suit suit~ pacarnya Jaejoongie datang.."
Yunho langsung menjambak kepala Yoochun dan mendaratkannya ke atas meja kantin dengan kecepatan cahaya, yang menghasilkan benjolan besar di dahi lebar Yoochun yang seperti lapangan sepak bola. "Siapa yang kau panggil pacarnya Jaejoongie, huh!"
"Siapa lagi kalau bukan kau.. Kau itu kan Yunnie-nya Jaejoongie.." cengir Yoochun, cengirannya menghilang begitu saja ketika merasakan aura-aura hitam yang dikeluarkan Yunho. "Bercanda.."
Yunho membuang muka malas dan menaikkan kakinya ke atas meja sambil menenggak sekaleng soda dengan sengak. "Si Jaejoong kecebong itu bodoh sekali, ya."
"Itu karena dia amnesia, makanya dia tidak mengenalimu, bodoh. Kalau ingatannya sudah kembali pasti dia tidak akan mau dekat-dekat denganmu barang radius 900 kilometer sekalipun!" tutur Yoochun sambil mencomot kue keringnya.
Yunho memandang Yoochun ragu, berpikir sejenak. "Benar juga.. Kata bocah bohay itu manusia itu kan amnesia temporer, bagaimana kalau tiba-tiba ingatannya kembali sementara aku belum balas dendam bagaimana?"
Yoochun meminum habis botol minumnya, "ya maka dari itu kau lancarkan aksi balas dendammu secepat mungkin! Sebelum dia sadar, lebih cepat lebih baik! Badan aja gede, gitu doang ga ngerti!"
"YA!" Yunho melotot. "Baiklah.. Tapi apa yang harus aku lakukan.."
"JADI SAMPAI SEKARANG KAU BELUM TAHU BAGAIMANA CARANYA? KAU INI NIAT BALAS DENDAM GAK SIH? HAAAAAAAH?" semprot Yoochun emosi. Yunho menutup kedua telinganya.
"...jadi bagaimana."
"ADUH OM INI LU DIDIK ANAK LU PAKE APAAN SIH KOK BEGO BANGET!" teriak Yoochun sambil menggampar Yunho frustasi. "Kau kurang berguru padaku sih!"
Yunho cemberut. Sementara Yoochun memberi isyarat untuk membisikan sesuatu.
"Psst.. psst.. psstt.."
Yunho nyengir.
"Muehehehe, Kim Jaejoong.. Sebentar lagi... Tunggu saja..!"
.
.
01.30 PM
Room 112, Seoul Hospital
"Ah, Yunnie! Kau sudah datang!" seru Jaejoong senang sambil memeluk Yunho yang langsung dibalas pelukan dan kecupan hangat Yunho.
"Maaf aku terlambat, sayang.. Apa yang kau lakukan selama aku tidak ada disini?" tanya Yunho lembut sambil menciumi telinga Jaejoong dan membaringkannya di tempat tidur.
"Hmmh~" Jaejoong melenguh dengan sensasi yang Yunho berikan. "A-aku~ menunggumu kembali-hh~"
Yunho tersenyum setan, ia mengigit ujung hidung Jaejoong dengan gemas. "Kalau begitu kau jadi anak baik selama aku tidak ada disini, hm?"
"Ne~" Jaejoong tersenyum manis, kedua tangannya masih memeluk Yunho tanpa niat sedikitpun ingin melepaskan Yunho dari dirinya. "Aku sayang Yunnie~~"
"Aku juga," jawab Yunho tersenyum sambil mengelus lembut kepala Jaejoong. "Makan siangnya sudah dimakan, Joongie?"
Jaejoong menggelengkan kepala dan mengerucutkan bibirnya imut, "Joongie belum makan~ tunggu Yunnie datang dan menyuapi Joongie~"
Yunho tertawa kecil, "anak nakal.. Kalau begitu biar aku suapi, mau ya?"
"Ung!" sahut Jaejoong sambil mengangguk semangat. "Umm, tapi Yunnie sedang apa? Katanya mau nyuapin Joongie.. Tapi kok malah dimakan sendiri saja?"
Yunho melirik Jaejoong yang menangkap basah dirinya yang sedang menyuapkan sesendok bubur ke mulutnya. "Ini juga mau nyuapin Jaejoong kok, begini.."
Yunho segera mendekati Jaejoong dan berada di atas Jaejoong, sementara Jaejoong hanya memejamkan matanya erat-erat hingga Yunho menindih tubuhnya dan meminta Jaejoong untuk membukanya.
Yunho menyuapi bubur tersebut dengan mulutnya sendiri, itu intinya.
Sementara Yunho yakin Jaejoong sudah menelan bubur yang baru saja ia berikan tersebut, lidah Yunho mulai bergerilya dalam mulut Jaejoong, dan tangan kiri Yunho yang bebas pun bergerilya ke dalam celana rumah sakit yang Jaejoong kenakan.
Shit. I can't stop this!
"Ngghh~~ Yunnie~~"
BERHENTI JUNG YUNHO!
Jaejoong memandang Yunho kecewa ketika Yunho melepaskan ciuman mereka, "Yunnie.. Joongie mau disuapin lagi.."
Yunho mengatur nafasnya yang tersengal, kemudian menatap Jaejoong dengan pandangan kalut. 'Sial, kenapa aku bisa kebablasan seperti itu tadi.. Haaaah.. Bahaya, ini bahaya..'
"Yunnie.." Jaejoong menarik-narik ujung jaket Yunho dan menyandarkan diri di dada bidang Yunho. "Joongie mau lagi.."
...MAU LAGI?
"No, baby~ besok lagi, kay?" ujar Yunho sambil tersenyum. "Sekarang aku suapin beneran, ya~"
"Ung! Tapi besok janji ya, besok harus lebih dari ini!" ujar Jaejoong semangat. Yunho melotot, tapi kemudian hanya meringis.
"Iya, besok lebih.."
JUNG YUNHO KAU GILA! AAAAAAAARGH!
.
.
06.00 PM
Doctor's Room, Seoul Hospital
"Jadi sebenarnya kapan hyung kami bisa pulih lagi ingatannya, dok?" tanya Changmin. "Dia hanya pingsan dan tidak sadarkan diri dalam waktu beberapa jam tetapi sepertinya kenapa separah itu sampai amnesia segala?"
"Dengar, Changmin. Di dunia ini hal-hal sepele itu kadang yang membuat masalah besar.. Jaejoong pingsan di tempat yang tidak strategis, ia pingsan dan jatuh tepat dengan posisi kepala duluan dan membentur kaki kursi yang agak tajam." Tutur dokter tersebut panjang lebar.
"...tidak masuk akal."
"Kalau begitu mau kupraktekkan biar kau jadi sama dengan Jaejoong?" tanya dokter itu kesal, kemampuannya diragukan!
"WEGAH!" tolak Changmin mentah-mentah. "Jadi bagaimana untuk memulihkannya?"
"Untuk amnesia temporer seperti ini, biasanya dari dalam diri pasien sendiri terjadi pemulihan alami dalam waktu tidak terlalu panjang. Mungkin saja besok Jaejoong sudah bisa mengingat sedikit dari apa yang ia ingat." Jawab dokter tersebut.
"Kalau ia tidak ingat juga bagaimana?" tanya Changmin sinis sambil menaikkan alis matanya.
"Kita taruhan goceng-goceng, mau?"
'Goceng-goceng?' batin Changmin. 'Boleh juga sih buat nambah-nambah modal buat beli momogi.'
"Oke, deal. Goceng-goceng!"
Dan keduanya pun berjabat tangan.
Kok nista sih.
.
.
5 hari kemudian..
09.00 AM
Japanese Culture and Language, Korea International University
"Sial, kalau gak gara-gara senior Kim itu amnesia gak bakal aku repot begini!" gerutu sesosok laki-laki tampan dengan perawakan tinggi yang kini berjalan tergesa-gesa dengan sekumpulan file di tangannya.
"Jangan ngomel-ngomel mulu, hyung.. Toh salah hyung sendiri kenapa waktu itu hyung mau lewat depan kantor rektor. Kan hyung tahu sendiri selama senior Kim di rumah sakit Mr. Kim selalu nongkrong dengan wajah frustasi depan kantornya, sudah ramai juga katanya kalau Mr. Kim suka tiba-tiba histeris sendiri." Sahut lelaki dengan hidung lucu yang berjalan di sampingnya panjang lebar.
"Seobie, please jangan bikin hyung makin pusing." Balas lelaki pertama itu malas. "Kita masih ada rapat setelah meminta tanda tangan untuk semua proposal ini!"
Lelaki yang di panggil Seobie itu menghela nafas panjang. "Doojoon-hyung, aku bukan anak-anak lagi. Toh aku ini yang mengatur semua jadwalnya, tidak usah mengingatkan!"
"Terserah terserah! Pokoknya kalau senior Kim dan senior Jung muncul di hadapanku, akan habis mereka! Rawr!" geram Doojoon emosi sambil terus berjalan sendiri.
"Hyung! Ruangannya disini!"
Doojoon berbalik dan mendapati partner nya berada di depan pintu sebuah ruangan. "AISH, KENAPA KAU TIDAK BILANG DARI TADI TEMPATNYA DISITU?"
.
.
07.00 PM
Room 112, Seoul Hospital
Cantik, mata bulat yang lucu, bibir merah yang menawan, dan kulit selembut sutra.. Oh, kekasihku..
Yunho melotot, 'lelucon apa yang baru saja kau katakan barusan, Jung Yunho!'
"Yunniee~~ kenapa bengong disitu? Joongie mau makan~" panggil Jaejoong manja sambil mengerucutkan bibirnya lucu. "Yunnie kok jahat sih dari tadi Joongie panggilin nggak nyaut!"
"Maaf, sayang.. Gak lagi-lagi, oke?" ujar Yunho sambil mengecup tangan Jaejoong.
"Memangnya tadi Yunnie lagi mikirin apa sampai segitunya? Hayo mikirin apa~!" selidik Jaejoong sambil mendekati wajahnya ke wajah Yunho.
Yunho tertawa kecil, "memangnya apa lagi yang aku pikirkan kecuali Joongie, hm?"
"Yunnie gombal!" sahut Jaejoong sambil menundukkan kepalanya, wajahnya memerah malu.
"Ya sudah, kalau begitu suapin Joongie. Joongie lapar~~" perintah Jaejoong dengan manja. "Suapin Joongie~"
"Nde~"
Dan begitulah, semenjak hari pertama Yunho menyuapi Jaejoong dengan cara spesial, Yunho benar-benar tenggelam dalam akan sensasi yang ia terima dari Jaejoong. Dan itu juga yang membuat Yunho makin sulit mengontrol dirinya untuk memiliki Jaejoong seutuhnya, oh~
.
.
12.30 PM
Unknown Street, Seoul
"Hey, bohay!"
Junsu menengok dan mendapati Yoochun tengah berjalan ke arahnya. "Aku jarang sekali melihatmu sekarang ini, kemana saja?"
Junsu menaikkan alisnya, "memangnya apa pedulimu? Kau menyukaiku ya?"
Yoochun melotot. "Pedean banget!"
"Lagian, ngapain nanya-nanya. Sok akrab banget."
'Ish, anak ini.. Sabar Yoochun, sabar..'
"Temani aku makan di kafe itu, yuk! Ayo!" ajak Yoochun tiba-tiba sambil menggeret tangan Junsu ke kafe yang baru saja ditunjuknya. Seolah mengabaikan Junsu yang meronta minta dilepaskan.
'Muehehehe, lihat saja bocah ini pasti akan jadi milikku~'
.
.
06.00 AM
Room 112, Seoul Hospital
Jaejoong terbangun ketika merasakan sinar matahari yang menyusup dari tirai kamarnya, ia memegangi kepalanya yang terasa pening dan mengerang pelan. Uh~ kenapa aku ada disini?
Jaejoong merasakan sebuah nafas yang menerpa hangat tengkuknya dan dengkuran halus dari atas kepalanya, ia baru menyadari selama tadi malam ia tidur dengan dipeluk seseorang.
Tapi siapa..
Jaejoong menengadah dan mendapatkan Yunho tengah tertidur dengan damai sambil memeluknya.
Ia tersenyum dan mengelus pipi Yunho dengan sayang, lelaki di hadapannya ini memang sangat tampan. Chu~ Jaejoong mengecup sekilas bibir Yunho.
Tapi kemudian Jaejoong mengernyitkan kepalanya, kepalanya terasa sangat sakit dan berputar. Ia memejamkan matanya, sakit sekali.
Memori-memori Jaejoong yang terdahulu seketika itu juga berputar dalam kepalanya seperti tontonan bioskop, mulai dari keluarganya, teman-teman masa kecilnya, kejadian-kejadian belakangan ini dan.. Jung Yunho.
Jaejoong membuka matanya dan menemukan Yunho masih tertidur sambil memeluknya.
Ia membulatkan matanya, "ja-jadi.. Selama ini.. Aku dan Yunho... !"
.
.
.
06.10 AM
Canteen, Seoul Hospital
"Ah, dokter Jang!" sapa Changmin. "Selamat pagi."
"Changmin, tumben sekali pagi-pagi begini sudah datang ke rumah sakit?" tanya dokter Jang. "Aku baru saja mau ke kamar Jaejoong pagi ini."
"Ah, tidak. Kebetulan tadi malam aku menginap di rumah temanku yang dekat dari sini, sambil membeli sarapan aku ingin mengunjungi hyung. Kalau begitu kita kesana bersama-sama saja, dok." Jawab Changmin sambil mengigit sebuah roti yang berada di tangannya.
.
.
"KAU! APA YANG KAU LAKUKAN DISINI!" teriak Jaejoong sambil menunjuk Yunho gak nyantai.
"Ya! Bisa tidak sih pelan sedikit bicaranya? Aku baru saja bangun dan kau sudah teriak-teriak begini, pusing tahu gak!" teriak Yunho kesal.
"Bodo! Apa yang kau lakukan disini, hah? Kenapa kau bisa tidur sambil memelukku? HAH? Akan kulaporkan kepada polisi dalam bentuk usaha memperkosa orang yang tidak berdaya!"
"LAPORKAN SAJA SANA!"
"PERGI DARI TEMPAT INI! CEPAAAAAAAAAAAAT!"
.
.
Sementara Changmin dan dokter Jang yang memperhatikan semua dari awal hanya melihat kepergian Yunho sambil melambaikan tangannya dengan gerakan slowmotion.
"Changmin.."
"Ya?"
"Kubilang juga apa, Jaejoong pasti akan pulih ingatannya. Sini goceng!"
Changmin mengerucutkan bibirnya dan memberikan selembar uang lima ribuan kepada dokter Jang dengan tidak rela.
.
.
"Chunnie, aku mau pesan sirloin steak~" gumam Junsu sambil melihat-lihat buku menu. "Umm, aku juga mau teriyaki beef! Lalu.. Lalu.."
Drrt drrt
"Yo, hyung. Yoochun is in da house yo! Apa? HEEEE? KOK BISA? ...oke-oke, setelah ini aku segera ke rumahmu. Jangan bunuh diri dulu, Yun! Oke? Bye!" Yoochun menekan tombol panggil merah di keypad handphone-nya dan memandangi layar handphone-nya dengan horor.
"Chunnie, ada apa?" tanya Junsu kebingungan.
"Suie, aku pergi dulu ya. Kau pesan saja apa yang kau suka, aku pergi dulu. Bye!" kata Yoochun sambil melemparkan kartu kreditnya dan menghilang begitu saja.
Junsu memandang kartu kredit Yoochun yang tergeletak begitu saja di meja dengan pandangan hampa.
.
.
"Ya! Jung Yunho! Jangan menangis terus!" teriak Yoochun frustasi sambil menjambak rambutnya. Saat ini di depan matanya Yunho tengah terkapar di atas karpet kamarnya dengan mata bengkak dan tisu berserakan dimana-mana.
"Yoochun.. Kenapa bisa begini.. Padahal aku sudah benar-benar menyukainya.. Huweeeeee!" tangis Yunho makin kencang.
"Ya, Yunho.. Jangan seperti ini, aku pusing melihatmu!" ujar Yoochun sambil mengusap wajahnya. Benar-benar frustasi.
"YOOCHUN!" Yunho langsung memeluk kakinya. "Aku benar-benar menyukai Jaejoongie sekarang, huweeeeeee. Ini bagaimanaaaaaaa!"
Sementara Yoochun hanya memandangi Yunho dengan sweatdrop. Hari-harinya ke depan pasti tidak akan mudah.
.
.
The end
Lol whats with the ending. Jayus banget ya, maaf atas kejayusannya dan telat update u.u