Where Is It?

By : Natsu D. Luffy

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Rate : T

Genre : Fantasy, Romance

Main Pair : NaruHina

Warning : (miss) Typo, OOC, GaJe, Abal-abal, SKS (Sistem Kebut Sejam)

.

.

Chapter 1 : Stranded?

.

.

Pagi hari di desa Konoha sungguh sangat menyegarkan. Waktu yang tepat untuk memulai aktifitas. Baik untuk para warga non-shinobi maupun shinobi. Sekarang, di halaman academy terlihat beberapa anak yang tengah asik melatih kemampuan ninja mereka yang masih bisa dibilang baru tahap awal. Semua orang di desa Konoha tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing, tak terkecuali Hokage keenam kita, Uzumaki Naruto.

Di dalam rimbunnya hutan Konoha, terlihat beberapa kali kilatan cahaya kuning emas yang tiba-tiba muncul dan tiba-tiba menghilang. Ya, tepat sekali. Itu adalah Hiraishin No Jutsu. Dan, siapa lagi yang bisa melakukan jurus legendaris milik Hokage keempat itu kalau bukan Hokage terhebat sepanjang sejarah Konoha, Uzumaki Naruto.

Walaupun telah jauh melampaui ayahnya, Naruto tetap tidak puas dengan kemampuannya saat ini. Saat ini, ia berencana akan menyempurnakan Jurus Hiraishin milik mendiang ayahnya tersebut.

"Hh.. masih kurang!" Seru Naruto dengan begitu semangat walaupun peluh telah membasahi sekujur tubuhnya. "Kali ini harus berhasil, paling tidak aku harus sampai di Sunagakure." Gumam naruto. Setelah membentuk segel dengan tangannya, Narutopun menghilang dibalik kilatan cahaya kuning keemasan itu. Tapi hal yang aneh terjadi, sudah beberapa detik sejak Naruto menghilang, tapi cahaya tersebut tak kunjung hilang.

Cahaya itu lama kelamaan malah semakin membesar, membesar dan membesar. Lama kelamaan, cahaya itu juga berubah menjadi semacam pusaran dengan titik pusar ditengahnya. Dan tak lama setelah itu.. *DUAR* timbul ledakan besar di hutan Konoha.

.

.

Natsu D. Luffy

.

.

Pagi yang cerah di kota Tokyo, Jepang. Disebuah SMA terfavorit di Tokyo, terlihat segerombolan anak laki-laki berjalan dengan angkuhnya di tengah halaman diiringi teriakan kagum dari para siswi-siswi yang mengelilingi mereka.

"KYAAAA…! Sasuke-kun..!"

"Gaara-kun..!"

"Kiba-kun, I Love You..!"

"Neji-kun! KYAAA..!"

Kira-kira seperti itulah segelintir teriakan dari para siswi-siswi Tokyo Senior High School ini. Para lelaki yang tengah mereka teriakan namanya itu adalah 'Pangeran' disekolah ini. Mereka terdiri dari Uchiha Sasuke (Leader), Sabaku No Gaara, Hyuuga Neji, dan Inuzuka Kiba. Mereka terkenal dengan gaya mereka yang cool dan sikap mereka yang dingin –kecuali Kiba-.

Hampir semua wanita di sekolah ini mengidolakan mereka. Hampir? Ya, tentu saja. Karena ada 1 wanita yang sama sekali tidak tertarik dengan mereka. Waw, wanita gila macam apa dia? Tidak, ia tidak gila, ia sangat waras malah. Ia hanya bosan. Bosan dengan sikap-sikap dari para lelaki jaman sekarang. Hanya melihat wanita dari fisik, sudah dapat dipastikan lelaki jaman sekarang tidaklah setia.

Oh, kalian mungkin penasaran dengan gadis yang satu ini. Gadis ini bernama Hyuuga Hinata, adik sepupu dari Hyuuga Neji. Banyak lelaki yang telah 'menembaknya', tapi selalu ia tolak. Bahkan, seorang Uchiha Sasuke pun ia tolak! Tak heran memang, dengan wajah yang bagaikan bidadari tanpa sayap dan sikap lemah lembut, siapa yang tidak tertarik dengannya? Heiress Hyuuga ini memang sangat sempurna.

.

.

Ditaman belakang Tokyo Senior High School, terlihat seorang gadis cantik tengah menikmati pagi yang cerah ini dengan duduk disalah satu bangku yang ada di taman itu. Ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya pelan. Jika dilihat lebih dekat lagi, kita akan mengenali gadis ini sebagai Hyuuga Hinata, sang Heiress Hyuuga.

"Hh… sungguh pagi yang indah." Gumam Hinata sembari menghembuskan nafasnya pelan. "Tidak terasa sebentar lagi aku akan lulus dari sekolah ini, dan umurku sekarang 18 tahun. Hh.. setelah lulus SMA aku harus menikah dengan lelaki pilihan Otou-san jika aku belum mempunyai kekasih." Gumam Hinata dengan wajah yang sedikit murung. Kewajiban sebagai seorang Hyuuga memang selalu menyiksanya.

Perlahan Hinata menutup matanya, menyatukan kedua tangannya di dadanya. 'Kami-sama, tolong kirimkan aku salah satu dari malaikatmu untuk menemani hidupku yang hampa ini.' Gumam Hinata dalam hati. Perlahan Hinata membuka matanya dan menghembuskan nafas lagi.

Saat hinata menatap kolam kecil yang ada di tengah taman, tiba-tiba ia melihat sebuah cahaya kuning keemasan muncul diatas kolam tersebut. "Waaaaa…!" *BYUURR* bersamaan dengan hilangnya cahaya misterius tersebut, Hinata mendengar suara seorang lelaki yang berteriak diikuti suara seperti ada sesuatu yang jatuh kedalam kolam.

Karena penasaran, perlahan Hinata pun mendekati kolam itu. Dan saat Hinata melihat kedalam kolam itu, mata Hinata terbelalak seketika. Sekarang, Hinata melihat seonggok tubuh tak berdaya yang mengambang di kolam. Karena ukuran kolam yang tidak terlalu besar, tanpa ba-bi-bu lagi, Hinata segera menarik tubuh itu keluar dari kolam.

Setelah berhasil mengeluarkannya dari kolam, dengan susah payah Hinata membopong tubuh itu ke salah satu kursi taman yang terdekat. Hinata sama sekali tidak mengenal ataupun pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya, tapi entah kenapa, perasaan Hinata berkata bahwa ia harus menolongnya, tak peduli walau sekarang baju seragamnya menjadi basah kuyup.

Setelah membaringkannya disalah satu bangku, Hinata memperhatikan orang yang tengah pingsan yang ada di hadapannya ini. Pakaiannya cukup aneh. Ia mengenakan jubah bermotif api dan sebagian besar di dominasi warna hitam. Kemudian, di kedua pipinya terdapat tiga buah garis kembar membentuk seperti kumis kucing. Kulitnya berwarna tan dan rambutnya kuning jabrik agak panjang.

Hanya ada satu kata yang terlihat di pikiran Hinata saat itu, yaitu 'tampan'. Karena tak kunjung sadar, akhirnya Hinata memutuskan untuk pergi ke ruang UKS dan mengambil beberapa obat disana untuk nantinya diberikan pada orang asing tersebut.

.

.

Saat Hinata kembali, ia kaget karena tidak menemukan lelaki yang baru saja ia tolong ada di tempat dimana ia meninggalkannya. Hinata-pun mencari keseluruh penjuru taman, tapi hasilnya nihil. Ia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan orang lain selain dirinya di taman itu. Saat Hinata mulai menyerah dan memutuskan akan kembali kedalam sekolah, sebuah suara asing menghentikan langkahnya.

"Hinata-chan?" refleks, Hinata menoleh kearah sumber suara. Dan saat itu juga mata Hinata terbelalak, Semua obat-obatan yang ada di tangannya jatuh, tubuhnya menegang. Bayangkan saja, saat ini, Hinata tengah melihat seorang malaikat dengan iris mata biru safir yang sangat memikat. Tapi kemudian Hinata sadar, bahwa orang yang menyapanya tadi adalah lelaki yang baru saja ia tolong. Menyadari hal itu, Hinata pun cepat-cepat menggelengkan kepalanya.

"Oh, ternyata itu benar kau, Hinata-chan. Aku senang bisa bertemu denganmu disini. Omong-omong, ini tempat apa ya, Hinata-chan? Aku tadi sedang melatih Hiraishin No Jutsu tapi sepertinya terjadi kesalahan sehingga.." ucap lelaki yang ternyata Naruto dengan wajah Innocent sembari melangkah mendekat kearah Hinata. "Jangan Mendekat!" seru Hinata tiba-tiba. "Eh?" melihat Hinata seperti orang ketakutan, Narutopun menghentikan langkahnya dan memiringkan kepalanya, tanda bingung.

"Kau kenapa Hinata-chan?" Tanya Naruto bingung. "Dari mana kau tahu namaku?" seru Hinata mengacuhkan pertanyaan dari Naruto. Mendengar pertanyaan Hinata, Naruto-pun tertawa terbahak-bahak, "Tentu saja aku tahu, Hinata-chan.. kita kan sudah bersama semenjak di akademi ninja.. dan aku juga tidak akan lupa nama orang yang telah menyatakan cinta padaku saat aku melawan pain.." jawab Naruo dengan nada sedikit menggoda.

Melihat tingkah Naruto yang sepertinya bukan orang jahat, Hinatapun mulai mencoba berpikir positif. "Hh.. kau ini bicara apa, kita belum pernah bertemu sebelumnya. Dan kau.. darimana asalmu? Kenapa memakai pakaian aneh seperti itu?" Tanya Hinata dengan nada yang terdengar lebih tenang daripada sebelumnya. Mendengar pertanyaan Hinata, Naruto langsung membelalakkan matanya.

"H-hah? Haha. Kau jangan bercanda, Hinata-chan, ini sama sekali tidak lucu." Ujar Naruto dengan senyum yang dipaksakan. "Kau pikir siapa disini yang bercanda,huh?" Tanya Hinata sedikit kesal. Mendengar itu, Naruto tiba-tiba saja ingat akan kejadian saat ia tengah berada di dimensi Hiraishin tadi. Saat Naruto akan keluar, tiba-tiba saja tubuhnya malah terseret oleh pusaran aneh yang membawanya ke jalur dimensi yang lain.

'J-jangan-jangan… aku….terdampar di dimensi lain!' batin Naruto gelisah. Wajah Narutopun semakin pucat, dan tak lama setelah itu.. "TIDAAAAKKK..!" teriak Naruto frustasi kemudian langsung jatuh pingsan ditempat. "Eh?" Hinata yang terkejut dengan Naruto yang tiba-tiba pingsan pun langsung refleks menahan tubuh Naruto agar tidak menyentuh tanah. Sekilas ia membaca kanji yang ada di punggung jubah Naruto. 'Hokage?' pikir Hinata bingung.

Tanpa buang banyak waktu, dengan sigap Hinata langsung menidurkan Naruto di rerumputan taman dan mengompresnya, berharap ia akan cepat sadar. Bel tanda masuk-pun berbunyi, Hinatapun terpaksa meninggalkan Naruto di taman itu. Tapi tidak apa-apa. Toh tidak akan ada orang yang ketaman itu selain dirinya.

.

.

Dikelas Hinata, tengah berlangsung pelajaran sejarah yang disampaikan oleh guru mesum mereka, Kakashi-sensei. Para murid ada yang tidur, ada yang asik berdandan sendiri, ada yang asik makan keripik kentang, dan macam-macam. Semua tidak memperhatikan penjelasan guru mereka, kecuali Hinata. Dengan seksama ia memperhatikan apa yang tengah disampaikan oleh gurunya tersebut.

"..dan saat itu wilayah Tokyo terbagi menjadi beberapa wilayah. Seperti contohnya Konohagakure, Sunagakure, Iwagakure, Kirigakure, dan Amegakure. Diantara wilayah itu, yang akan kita pelajari adal Konohagakure. Wilayah terkuat yang menurut cerita nenek moyang adalah sarang dari para ninja hebat yang dipimpin oleh seorang ninja terhebat yang disebut Hokage…" Kakashi-sensei terus menjelaskan panjang lebar. Mendengar kata Hokage, tiba-tiba Hinata terlonjak kaget. 'Hokage? Bukankah itu tulisan yang tertulis di jubah lelaki tadi?' batin Hinata tidak percaya.

Dengan ragu-ragu, Hinata mengacungkan tangannya. "Ya, Hyuuga-san?" Tanya Kakashi-sensei. "Umm.. Sensei.., apa sensei bisa ceritakan lebih tentang Hokage?" Tanya Hinata. "Ya, baiklah. Karena waktu yang masih cukup lama, akan aku ceritakan." Jawab Kakashi sensei dengan diiringi senyum tipis.

Setelah itu, Kakashi-sensei pun mulai bererita, "Di sejarah, Hokage yang pernah berkuasa di Konoha ada 10 orang. Dan Konoha mencapai masa keemasannya pada saat Hokage ke enam mereka berkuasa. Menurut sejarah Jepang, Hokage keenam Konoha adalah Hokage terkuat sepanjang sejarah. Bahkan menurut cerita rakyat yang beredar, konon Hokage keenam Konoha pernah mengalahkan Siluman legendaris Kyuubi dan juga membunuh Iblis Moryou. Hokage keenam juga merupakan Hokage termuda sepanjang sejarah Konoha. Ia menjadi Hokage pada usia 18 tahun dan.." Kakashi-sensei terus bercerita tanpa menyadari ada salah satu muridnya yang tengan terpaku dengan mata terbelalak dan mulut ternganga.

'S-Siapa sebenarnya l-lelaki i-itu..' batin Hinata.

.

.

.

To Be Continued

.

.

.

A/N : Yah, satu lagi fict gaje dari saya, author newbie yang gak konsisten. Belum selesai sama fict multi chapter yang lain, udah bikin yang baru. Masalahnya, sekarang ini lagi krisis NaruHina! Mungkin ini fict terakhir saya untuk 2 minggu kedepan atau malah 3 minggu kedepan. Soalnya.. tau sendiri lah.. ada 2 test. Maaf juga kalau ceritanya Super amburadul dan abal-abal. By the way, gimana pendapat para reader? Jangan ragu untuk memberikan saya feedback. Saya akan menerimanya dengan senang hati. Akhir kata, jangan lupa isi daftar hadir (Review) dan.. SEE YA!