THE STONE SMILE

Present by Loveless Sevensins

Characters © Masashi Kishimoto

a newbie! so don't expect anything from me... -.-

super short chapters! be aware!

Prolog

Drap drap drap…

Suara derap kaki terasa menggema.

Semua suara lenyap, hanya deru nafas yang mendengung di telinga.

Tetes hujan bagai jarum es, menusuk kulit membekukan setiap sel yang ada.

Jantungku berdebar keras menghantam rusuk seakan ingin bebas dari ruang hampa udara.

Pandangan memudar, tubuhku lelah namun kedua kakiku tak mau berhenti.

Lari...

Harus lari...

Hanya itu yang terlintas di otakku...

Ku tak tau harus lari kemana.

Otak maupun hatiku meneriakkan bahwa aku harus lari.

Lari sejauh mungkin dengan harapan dapat lari dari kenyataan ini .

Agar esok aku tetap dapat tersenyum seolah-olah tak terjadi apapun...

Seolah-olah ku tak tau apapun...

Walau ku tau hatiku telah hancur dan jiwaku telah binasa...

Namun hanya cinta inilah yang kumiliki.

Apapun akan kulakukan, semua akan kuberikan.

Demi berada di sisimu, kuberikan senyum yang telah kuukir di wajahku dengan airmata dan luka...


Chapter 1: the omen

Pagi telah tiba, sang surya mulai menunjukkan dirinya.

Di celah-celah gorden menerobos masuk cahaya yang memperlihatkan dua sosok manusia tertidur lelap berdampingan di sebuah kasur berukuran king size.

Bagai matahari dan bulan melengkapi satu sama lain.

"ngh..." ku usap mataku yang terasa perih karena cahaya yang tiba-tiba mengenai mataku.

Kulihat sekelilingku, terlihat jam waker yang menunjukkan jam 5:45 a.m.

'ternyata aku bangun kecepatan...' pikirku seraya mematikan alarm yang bahkan belum memenuhi tugasnya untuk membangunkan orang yang masih tertidur lelap di sampingku.

Kuperhatikan wajahnya, bulu mata yang cukup panjang...

'walau tak sepanjang bulu mataku sih' pikirku tersenyum geli.

Hidung mancung sempurna, garis wajah yang tegas, bibir tipis agak pucat, alis yang rapi, rambut hitam halus yang kontras dengan kulit putihnya. Ketampanannya tak dapat di deskripsikan dengan kata-kata.

Mengingat masa laluku, saat ini bagaikan mimpi.

Kutelusuri pipinya dengan jariku. Kaget dengan sentuhan yang tiba-tiba, matanya perlahan terbuka memperlihatkan bola matanya yang sekelam langit malam tak berbintang.

"...dobe..."

"selamat pagi teme...", kataku tersenyum.

Ya, dia adalah si teme sasuke, orang yang paling kucintai.

"ah!"

tiba-tiba tangannya menarik leherku dan mengunci bibir kami berdua.

"selamat pagi naruto", kata sasuke tersenyum sambil menempelkan hidung kami membuat wajahku memanas. "ayo mandi", lanjutnya.

"umm...", gumamku masih dengan wajah yang memerah seraya bangun dari kasur dan

berjalan mengikuti sasuke ke kamar mandi.

hari ini akan jadi hari yang panjang.

XxXxX

"ne sasuke..."

"hn?"

"..."

"ada apa dobe?"

"...apa benar tidak apa kalau aku ikut?"

"bicara apa sih kau dobe! Kita sudah membicarakan ini berkali-kali dan sudah berkali-kali juga kukatakan. Kau. Harus. Ikut."

"ta-tapi..."

"jangan buat aku marah dobe."

"tapi aku malu teme..."

"kenapa kau harus malu? Kau sangat cantik naruto."

Sasuke memegang kedua pipiku dan menempelkan dahi kami hingga hidung kami bersentuhan.

Aku yakin sekali kalau wajahku sekarang pasti lebih merah dari tomat kesukaan sasuke saat kulihat cengiran Uchiha™ di wajahnya.

Ck, teme.

kami sekarang akan pergi ke pesta reuni sma sasuke. Sebenarnya aku tak mau ikut karena aku tak terbiasa berpergian keluar rumah, apalagi pergi ke pesta. Tubuhku yang lemah dan sering anemia ini membuatku sulit untuk bersosialisasi.

Pertemuanku dengan sasuke pun pasti sebuah keajaiban.

Ya, keajaiban. Dia sangat tampan dan kaya. Pasti banyak gadis yang mengincarnya. Alasannya kenapa mau denganku yang laki-laki dan sakit-sakitan ini pun masih misteri untukku.

Kulirik sasuke dan memperhatikan penampilannya dengan kagum. Malam ini dia terlihat sedikit berbeda. Mungkin karena sisiran rambutnya. Dia memakai kemeja merah bergaris hitam yang dua kancing atasnya tidak dikancing dan tuxedo hitam.

3 tahun sudah kami berpacaran dan sampai saat ini aku masih belum bisa terbiasa melihatnya. Dia terlalu sempurna untuk kebaikan umat manusia.

"..be...DOBE!"

Kaget, aku tersadar dari lamunanku. Kulihat sasuke yang sudah membukakan pintu mobil untukku.

Ternyata kami sudah sampai. 'sudah berapa lama aku melamun ya?' tanyaku dalam hati.

"cepatlah turun. Kau membuatku terlihat konyol."

"maaf," kataku tersenyum.

"ck, dobe."

Sasuke menggerutu tapi aku tau dia tak marah padaku. Karena dia tersenyum lembut. Senyum yang mungkin hanya pernah diperlihatkannya padaku mengingat bahwa seorang uchiha kebanyakan antisosial. Kebanyakan. Ada beberapa yang masih bisa bersosialisasi walau tak sering, contohnya Itachi-niisan. Kakak laki-lakinya sasuke.

'Yah walaupun itu berkat kyuu-nee sih' pikirku tersenyum geli mengingat bagaimana sikap itachi-niisan saat berhadapan dengan kyuu-nii.

Pikiranku terpotong saat kami masuk keruangan pesta. Suasana ramai menyeruak. Semua orang berpenampilan rapi dan modis. Saling bicara dengan satu sama lain sambil tetap menjaga sikap dan keeleganan. Dekorasi ruangan yang megah serta hidangan-hidangan kelas satu.

Orang kaya.

Itulah yang terbersit dipikiranku saat sasuke menggenggam tanganku dan menunutunku semakin masuk kedalam.

Entah perasaanku saja atau semua mata sedang tertuju kepada kami?

Ah, aku lupa. Saat ini aku sedang ke pesta reuni bersama uchiha sasuke yang agung.

Dan berkat itu, aku jadi ingin lari dan bersembunyi di bawah meja. Terima kasih sasuke.

"tenanglah dobe," ucap sasuke seolah membaca pikiranku.

"a-aku tenang kok teme!" teriakku pelan.

"hn. Tanganmu dingin."

Aku membuka mulutku hendak membalas ucapannya, tapi kuurungkan niatku saat seseorang menghampiri kami.

"sasuke! Lama tidak bertemu."

"hn."

"ya ampun. Kau masih saja irit bicara."

"dan kau masih tetap pink, sakura"

Sakura, nama yang sesuai dengannya. Rambut pink yang terlihat lembut disanggul dengan rapi serta kimono pink bercorak bunga sakura menunjukkan lekuk tubuh yang proposional.

Benar-benar seorang lady. Cantik dan terlihat cerdas.

"ck, uchiha."

"haruno."

Gumam mereka kemudian tertawa-sakura, sasuke hanya uchiha-.

"dan siapa gadis mungil yang manis ini?" tanya sakura melirikku.

"aku laki-laki." Sungutku.

"e-eh? Kau laki-laki? Maaf kukira perempuan."

Ya, banyak yang sering salah sangka. Wajar saja, apalagi dengan penampilanku malam ini.

Aku berani bertaruh kalau semua orang diruangan ini mengira bahwa aku perempuan.

Aku memakai string-minidress hitam dengan renda putih di ujung roknya. Choker hitam dengan permata shapire. Rambut pirang cerahku yang panjang kugerai dengan jepitan rambut berwarna biru di kedua sisi kepalaku. Aku bahkan memakai sepatu berhak rendah.

Semua hal itu sangat medukung wajahku yang feminim dan tubuhku yang mungil.

Kenapa aku memakainya? Tanyakan saja pada pacarku tercinta ini.

Well, aku tak keberatan sih. Karena ironisnya aku sudah terbiasa dengan pakaian perempuan.

"..."

"a-ada apa?"

Tanyaku bingung dan agak gugup karna sejak tadi wanita bernama sakura ini memerhatikanku dengan seksama.

"ini sungguh tidak adil! Bagaimana bisa laki-laki punya wajah secantik ini dan tubuh mungil yang diidam-idamkan wanita seperti ini?" kata sakura tiba-tiba seraya memegangi kedua pipiku, "bahkan kulitnya pun sangat halus! Apa kau setidaknya memiliki bulu-bulu halus di badanmu?"

"e-eh?"

Wajahku memanas menahan malu, 'apa sih yang dipikirkannya? Kok bisa-bisanya dia bertanya hal seperti itu ditempat ramai begini? Duh malunya!'

"Tidak. Hanya di bagian intim saja."

Aku terbelalak dan langsung menolehkan wajahku-yang masih dipegangi oleh sakura- ke arah pelaku pelanggaran hak privasi itu.

"te-TEME!" jeritku dengan wajah yang panas bagai teko yang mendidih.

Kurang ajar! Ingin rasanya kutampar wajahnya yang sedang menyeringai itu. Dia benar-benar brengsek!

"a-APA? KAU TSURUPETTA?" pekik sakura yang membuat seisi ruangan terdiam dan menoleh kearah kami.

"u-uhh~" malu. Sangat malu. Pandanganku agak kabur akibat menahan tangis.

"..."

Mereka berdua terdiam.

"ma-manisnya~!"

Geram sakura memelukku erat. Sedangkan sasuke hanya mengalihkan mukanya.

'kenapa dia?'

Setelah itu kami berbincang-bincang, dengan cepat aku dan sakura menjadi akrab. Ternyata dia orang yang asyik dan mudah bergaul-walau terkadang membuat malu-.

Aku senang sekali, karena ini pertama kalinya aku punya teman-selain sasuke- dan kuharap kami bisa semakin akrab.

Lama berbincang, sakura mohon permisi sebentar untuk ke belakang merapikan dandanannya-jadi wanita repot ya- dan meninggalkan kami berdua.

"apa kau lelah?"

"eh?"

"kita sudah berdiri cukup lama. Apa kau mau duduk dobe?"

"tidak. Aku tidak apa-apa, teme..." kataku tersenyum kecil. Senangnya diperhatikan orang yang kita cintai.

"hn. Kalau kau lelah bilang sa_.."

Ucapan sasuke tiba-tiba saja terhenti. Matanya melebar. Kaget dan tertegun.

Kuikuti pandangannya.

Di sana seorang wanita berambut pirang madu panjang diikat satu tinggi. Memakai gaun malam berwarna ungu. Ia tampak ikut serta melebarkan mata biru pucat kehijauannya.

Lama. Tak berkata apa-apa. Hanya saling berpadangan seolah mereka berdua dapat bicara satu sama lain hanya dengan mata.

"sa-sasuke?" lirihku.

Bagai di dunia lain, sasuke tak mengindahkan panggilanku. Tetap fokus pada wanita itu seakan dapat hilang jika berkedip.

Saat itu, entah kenapa dalam hatiku merasa akan ada sesuatu yang terjadi.

Sesuatu pertanda akan datangnya badai dalam hidupku.

Footnote:

Dobe /'dou'be'/ dead last or bodoh.

Teme /'teh'meh'/ kau dalam bentuk kasar bisa berarti brengsek dll.

Ne /'nE'/ eh atau hei dan sejenisnya.

...-niisan or ...-nii /nIi'san/ kakak laki-laki + suffix.

...-neesan or ...-nee /nEe'san/ kakak perempuan + suffix

Sakura /sa'kura/ bunga yang beasal dari jepang, mekar di awal musim semi, menjadi lambang kepolisian jepang dan mayoritas berwarna merah muda.

Kimono /'kI'mono/ salah satu baju tradisional jepang.

Tsurupetta / su'ru'peta/ tsuru = halus, lembut, licin/kelimis (polished, esp hairless). Petta = Pettan/pe'ta'n/ rata (mayoritas mengarah kebagian dada).

p.s:

perubahan pada penampilan dan karakter naruto ada alasannya. Jadi jangan protes!

Di sini naruto bertubuh mungil-lebih kecil(kira-kira sedagu) dari sakura- berambut panjang dan kulitnya berwarna cream(?) a.k.a HAMPIR seputih sasuke. Sedangkan karakter lainnya sama dengan yang telah di deskripsikan olh sang pencipta dan otak kalian. Walau ada satu hal yang sangat tidak bisa ku terima, yaitu model rambut sasuke bukanlah model pantat ayam ataupun bebek melainkan rambut emo jabrik style! Camkan itu jika kalian tidak mau dibunuh oleh sasuke lovers!

Dan mengenai wajah yang cantik, telah dikatakan dalam UU Naruto no.53 chap.498 Bahwa wajah naruto mirip ibunya, uzumaki kushina. Pernyataan UU ini dikatakan langsung oleh beliau a.k.a kushina, diketik oleh masahi kishimoto, dipublikasikan oleh SHUEISHA Inc., Tokyo. Dan di resmikan oleh Jepang.