Tittle : Love or Lust.

Author : Momo.

Rate : M

Genre : Romance, Drama, etc.

Warning! : Yaoi, BL, Rape, OOC, typos, etc.

# Setelah sekian lama menjadi reader di Ffn, akhirnya momo bisa publish fanfic juga.

Sebagai newbie di dunia perfanfic-kan, momo mohon bimbingannya pada para senpai2 senior maupun junior. Yoroshiku onegaishimasu m(=.=)m

Douzo...

Summary: Sasuke lelah dengan sikap Naruto yang terus mengikutinya. "Bagaimana caranya membuat si dobe itu menyingkir dari kehidupanku?" "Aku punya ide bagus untukmu, Sasuke..."

_##########******Sasu'momo'Naru*******###########_

Seorang pemuda tampan berkulit putih berjalan cepat menyusuri lorong-lorong gelap di dalam gua raksasa bawah tanah itu. Sesekali umpatan-umpatan kasar meluncur pelan dari belahan ke2 bibir tipisnya. Dibelakangnya, seorang pria berkacamata bulat dengan setia masih mengikuti.

"anak rubah itu mengganggumu lagi ya?"

Tak ada jawaban, hanya geraman pelan yang mengiyakan pertanyaan pria tadi.

"Sebaiknya kau diskusikan hal ini pada tuan Orochimaru, mungkin dia bisa membantumu" ucap pria itu lagi.

Pemuda bernama Sasuke itu akhirnya menghentikan langkahnya, dan pria berkacamata bernama Kabutopun ikut berhenti, seringai kemenangan tercetak jelas di wajahnya.

"Aku tidak butuh saran dari 'ular tua' itu" ucap Sasuke tegas.

"Hm... tapi sebagai salah satu dari 3 sannin rasanya julukanmu pada tuan Orochimaru itu sama sekali tidak berpengaruh"

Sasuke menghela nafas panjang. Bosan dengan sikap Kabuto yang selalu membanggakan Orochimaru.

"Hn" gumamnya pelan.

_#######******Sasu'momo'Naru******########_

Konoha...

"Lebih baik kau hentikan saja pencarian sia-siamu ini Naruto"

Pria berambut putih panjang itu menatap miris sosok yang kini terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit.

"Kau tahu kalu ucapanmu itu tak akan mengubah pendirianku sennin mesum... aku sudah berjanji pada Sakura, dan lagi... aku yang akan menolong Sasuke, hanya aku yang bisa menariknya kembali dari jalan kegelapan..."

Pria berusia setengah abad itu hanya bisa menghela nafas pasrah mendengar penuturan sang murid.

"Kau terlalu terobsesi dengan keinginanmu ini Naruto, bahkan Sakura sudah menyerah. Pikirkan impianmu sendiri, pikirkan bagaimana perasaan semua teman-teman yang menghawatirkanmu!"

Iris biru saphire itu tertutup perlahan.

"Aku tidak akan pernah menyerah, karen itu adalah jalan ninjaku!"

"Sasuke sudah terlalu jauh menyimpang, dia bahkan tidak pernah memikirkanmu. Apapun yang kau lakukan tidak akan berpengaruh apapu baginya. Kau bilang kalau kau ingin menjadi seorang Hokage, dan saat itu kau harus berpikir lebih dewasa, kau tidak bisa terus-terusan bersikap naif dan egois seperti sekarang"

Jiraiya pergi meninggalkan kamar itu. Meninggalkan sang Hokage Wanna be dalam kesunyian malam yang tak berujung.

Naruto membalikkan tubuhnya, menatap bulan purnama lewat jendela kamar sementaranya. Bulan berwarna keperakan yang sungguh indah sekaligus menyedihkan, karena bulan itu kesepian. Sama seperti dirinya saat ini.

'apa benar kau tidak pernah memikirkanku Sasuke?'

_#######*****Sasu'momo'Naru*******#########_

Orochimaru's cave...

"Aku dengar dari Kabuto kalau kau ingin menyingkirkan bocah rubah itu ya hmm... Sasuke?"

"Kalau kau sudah tahu jangan bertanya lagi padaku"

"Kau tetap tidak sopan seperti biasanya, paling tidak hargailah gurumu ini Sasuke.."

"Aku tidak datang kemari untuk mendengarkan keluhanmu"

Pria berkulit pucat dengan rambut eboni sepanjang punggung itu tertawa pelan. Disisi lain dia sangat senang karena sekarang Sasuke sudah sangat terpengaruh olehnya, ia tidak perlu menghawatirkan jikalau pemuda bermarga Uchiha ini tiba-tiba berubah pikiran, dan ia juga tak perlu menghawatirkan adanya penghalang yang mungkin akan menghalangi tujuannya.

"Bocah seperti Naruto tidak akan menurut hanya dengan ucapan maupun tindakan sembarangan, kuakui dia adalah tipe orang yang memiliki pendirian yang kuat. Karena itu... untuk membuatnya jera kau harus menghancurkan mentalnya, hancurkan harga diri, dan pendirian kuatnya... buat agar dia 'takut' padamu. Dengan begitu dia tidak akan lebih dari selembar kertas yang sangt mudah untuk dihancurkan. Bagaimana Sasuke, apa kau sudah mendapatkan ide?"

Sasuke terdiam sejenak. Detik berikutnya sebuah seringaian tampak jelas menghiasi wajah putihnya.

"Aku memang sudah mendapatkan ide yang amat sangat bagus..."

TBC...

Mohon reviewnya...

Momo menerima segala kritik dan saran, maupun flame yang membangun atau tidak.