~BATAS KHAYALAN~

Summary: Ketika sebuah teh berubah rasa menjadi sangat pahit.

Masashi Kishimoto own(ed) Naruto.

.

"Malam, sayang. Kau terlihat sangat cantik."

"Terima kasih pujiannya. Terima kasih juga sudah menemaniku malam ini."

"Dengan senang hati. Ngomong-ngomong bagaimana harimu hari ini?"

"Tidak begitu menyenangkan. Banyak anak-anak kecil yang memang selalu mengisengiku. Apalagi tongkatku."

"Mereka hanya bercanda. Jangan terlalu emosi."

"Tapi, tongkat itu penting! Kau selalu membela mereka."

"Aku tidak membela mereka. Aku hanya ingin membuatmu agar selalu bahagia."

"Kau membuatku malu."

"Memang itu tugasku, sayang."

.

"Mengapa kau datang terlambat?"

"Sedang ada keperluan. Kau merindukanku?"

"Tentu saja. Aku selalu merindukanmu."

"Sandarkanlah kepalamu di bahuku."

"Hari ini aku senang sekali. Aku dapat membuat sebuah naskah tentang percintaan di komputer."

"Oh ya?"

"Yap. Aku senang. Keterbatan yang kumiliki tidak dapat menghalangiku untuk terus berkarya. Bukan begitu, sayang?"

"Tentu saja."

"Aku menyayangimu."

"Aku juga. Eratkanlah pelukanmu."

.

"Hei, kau di mana?"

"..."

"Hei? Gaara?"

"..."

"Kau membuatku marah."

.

"Kenapa dua hari yang lalu kau tak datang?"

"Aku sedang ada keperluan."

"Keperluan apa?"

"Tak perlu kau tahu."

"Oh, begitu ya. Sekarang main rahasia. Jangan-jangan kau selingkuh."

"Tidak. Aku tidak selingkuh. Sedang ada keperluan saja."

"Bohong ka—"

"Bagaimana? Ciumanku enak bukan?"

"Kurang ajar kau."

.

"Hei dengar! Aku bakal operasi mata."

"Oh ya? Baguslah kalau begitu."

"Sepertinya kau tidak senang mendengarnya."

"Memang."

"Oh jadi kau mengharapkanku agar buta untuk selamanya?"

"..."

"Kau pengecut. Di mana kau?"

"Aku di sini."

"Di mana?"

"Sedang mencium tengkukmu."

.

"Bagaimana, Ino? Sudah siap melihat dunia yang sebenarnya."

"Sangat siap."

"Baiklah."

"Cahayanya terang sekali."

"Efek awal. Tak berakibat apa-apa."

"Terima kasih, Pak Dokter."

.

"Gaara? Kau di mana? Aku tak sabar ingin melihatmu."

"..."

"Gaara? Aku benar-benar ingin melihatmu. Seutuhnya! Takkan ada lagi tongkat, takkan ada lagi kegelapan!"

"Tak ada gunanya."

"Mengapa?"

"Karena Gaara hanyalah dirimu sendiri."

~oOo~

A/N:

Fic ini jelek. Saya juga gak tahu kenapa tiba-tiba saya bikin fic ini.

Tapi tetap dong, saya minta review; kritikan dan saran. Terima kasih :]