Minna-san... *di lempar barang barang rongsokan*

Hontouni Gomenasai, ToRu (auTOr RUsuh) telat update T.T soalnya mikoto-nee (sebenernya, ToRu itu singkatan mikoTO fuRUya *nggak Tanya tuh!*) sibuk nyelesein pekerjaanya di laptop, buat 'sesuatu' #plaakk dan tinggalah Furu yang ngetik ni cerita di netbook pinjeman *dasar nggak modal!* Furu tau ini lama sekali T.T maka dari itu Furu –mewakili mikoto nee juga- berusaha bikin chap yang lebih panjang dari biasanya, walaupun dikit…. Semoga readers bisa memaklumi…

Walaupun biasanya yang ngetik itu Furu tapi rasanya ada yang kurang kalau mikoto-nee nggak ikut bantuin -_-(yah meski dia juga nyempetin buat plot chapter ini yang furu yakin isinya bakal menyimpang dari plot)

Yak, udahlah

Saatnya membalas review… tentunya atas nama 'Toru' dong XDDD

Kurukurun3ikochan: hwaaaaa gomen…. Memang Toru males ngoreksi sihh…. Hehehehe #plaaak wkwkwkwk…. Maaf baru update hehehehe arigatou reviewnya…

NO name: Waw maaf yah, tadinya sih kepikiran begitu, tapi saya lebih sreg kalau namanya tuh Naruto… maaf kalau kelihatanya nyolot banget tapi saya benar-benar kurang cocok dengan nama 'Naruko' kecuali kalau Naruto di fic saya punya saudara kembar maka saya akan menggunakan nama Naruko tersebut, sekali lagi saya minta maaf u_u

Kimi-kimi rezakiano: Hmm… hehehehe ya tuhhh Sasu kasian *dijitak Sasu*Sasu: heeii lagian lu yang bikin gw kayak gini* eh… tapi di chapi. Ni rahasia naru terbongkar lho… hehehehe Arigatou udah review

Cool Zero 1613: gppp kok… udah di review aja sy udah seneng hehehehe… tapiiii hwaaaaaaaaaaaaaaa…. Toru maluuuuuu….. maluuuu banget rasanya pengen ngumpet di kolong mejaaaa…. *nutupin muka pake tangan* ternyata setelah dilihat lagi tuh ternyata 'Hanalala' hwaaa saya kira tuh 'cherry'… gara2 ada orang bilang mirip komik 'Cherry' saya kira tuh Merupuri… haaah gara-gara nggak teliti… Hehehehe… Arigatou udah diingatkan dan juga Arigatou untuk reviewnyaaaaaa…. ^^ dan (lagi) Gomen telat… hehhehe

Rose: waaa iyaaaa… Sasu kesian… tapi tenang ajah… di chapie ni rahasia Naru bakal terbongkar khok, Dan soal permainan kedua orang tua itu… lebih baik baca ajah ya… ^^ gomen telat dan nggak bisa ngasih tau dulu… Hehehe Arigatou atas reviewnya…

Ashahi Kagari-kun: Hwaaa… maafin Toru…. Toru nggak bermaksud buat ngejek… Tapi… yah hanya untuk mengisi kekosongan semata *lho?* dan setiap orang pasti punya pendapat sendiri-sendiri… jadi Toru minta maaf ya…. Terutama buat Fans-nya Ryuuk *nunduk 90 derajat* sekali lagi maaf

Akira Ezakiya phantomthief: Hwaaaa… Toru jadi blushing di bilang kayak gitu… yahhh di chapie ini akan lebih Toru panjangin khoq… Arigatou karena udah meluangkan waktunya buat ngisi kotak review. Gomen telat.

Nukoi Reitsuya: yahhh nggak papa… Arigatou udah review

Jujur… Furu sempet mikir… kenapa nggak furu bales pake pm aja yak? Kan banyak yang login… ah tapi, biarlah…

Arigatou juga buat yang telah mem-fav/alert story ini:

KyouyaxCloud, nukoi reitsuya, NaruDobe Listachan, baka nesiachan, Arashi Chika, chielasu88, cherrysakusasu, Cool Zero 1613, aozora setsuna, kazuko mizushima, hontouni arigato. (maaf baru ucapin terimakasih XDDD)

dan juga bagi silent readerssss….. hehehehe *ngarep*

Okayyy Readers Enjoy it!

Cklek…

Clap… lampu kembali menyala bersamaan dengan dibukanya pintu oleh Sasuke.

"Naru…

.

.

.

DISCLAIMER: NARUTO punya siapa yah?

Yah… anak Tk juga tau kalau….

NARUTO AND ALL CHARA

BELONGS TO

MASASHI KISHIMOTO

and

MERUPURI BELONGS TO HINO MATSURI

WARNING: GAJE, OOC, TYPO(S) DAN KEKURANGAN LAINYA Cerita ini terinspirasi dari Merupuri karya Hino matsuri

IF YOU LIKE… READ IT!

BUT IF YOU DON'T LIKE UP TO YOU…

Tapi saranku sih mendingan nggak usah baca! *di cekek *

RATED: T

PAIRING: SASUFEMNARU, kibahina de el el

MY LITLE ANGEL chapter 4

.

.

"Naru… kau di mana?" Panggil Sasuke pada Naruto

"Naru…" panggil Sasuke sekali lagi.

Karena tidak mendapatkan jawaban, Ia mengedarkan pandanganya ke sekeliling. Seketika matanya tertuju pada sebuah gundukan besar di atas kasurnya. Karena penasaran, Ia pun menarik selimut yang menutup gundukan tadi. Tetapi gudukan tersebut seakan tidak mau menampakan dirinya. Akhirnya Sasuke menarik selimut itu lebih kuat lagi dan betapa terkejutnya Sasuke ketika melihat Isi dari gundukan itu…

'glek'

'jangan… kumohon halusinasi ini… menghilanglah… jangan lagi… please…..' Sasuke menggeleng gelengkan kepalanya lagi untuk mengusir hal yang dianggapnya halusinasi. Sasuke perlahan melengkahkan kakinya ke belakang.

"Sasu-nii… "

Glekkh

Brugh

Seketika kaki Sasuke lemas dan Ia ambruk ke lantai.

"Jangaaaan… ukh…" Suara sasuke seakan tercekat di kerongkonganya.

Melihat sasuke yang terlihat menyedihkan, membuat Naruto sedikit iba. Bagaimanapun juga Sasuke adalah orang yang telah memungutnya waktu itu, walaupun kejadian itu memang sudah di rencanakan Naruto sejak awal. Tetapi entah mengapa ada sesuatu yang terselip di hatinya. Semacam rasa kasihan mungkin, atau… ada sesuatu yang lain… seperti… 'like' atau 'love' *ehem*

Yah pada akhirnya Naruto memutuskan untuk mengatakan sejujurnya

Hal yang selama ini *nggak lama-lama banget sihh* di sembunyikanya…

"Hmm… Hei… sudahlah… sebegitu takutnyakah kau padaku… heh? Padahal aku bermaksud untuk menyembunyikanya lebih lama" Ujar seseorang dengan Nada sarkatis.

Loading…

'Tring'

Otak Sasuke mulai mencerna apa yang di katakan 'orang tadi'

"grrrr… kauuu…. Jadi selama ini kau membohongi ku? Hm… tidak… lebih tepatnya membohongi semuanya Naru…" ujar sasuke geram

"heh? Memang salah siapa percaya dengan begitu saja? Huh…" Ujar 'orang tadi' yang notabene adalah Naruto dengan nada meremehkan

"Hn… tapi kau terlalu 'Dobe' dengan memberitahukanya langsung padaku"

"heh?" sergah naruto heran

Sasuke menyeringai evil.

'yes… yes… yes…. Aku bukan pedofil…. Horaaaayyy…' inner sasuke jingkrak jingkrak nggak karuan saking bahagianya

"Khe… khe… khe… lihat apa yang-"

"BAKA OTOUTO…"

Suara sasuke terputus karena mendengar panggilan dari seseorang yang di kenalnya, yah siapa lagi kalau bukan anikinya alias Itachi uchiha.

"Baka otouto…. Kau tidak apa-apa…. Kau ada di kamar?" panggil Itachi sekali lagi.

'glek' sasuke menelan ludahnya

'bagaimana ini!' Batin Sasuke

Drap drap drap

Terdengar suara langkah kaki yang semakin lama kian mendekat.

"Hei kau cepat bersembunyi…" lirihnya pada Naruto

"Iya… Tapi dimana?" Tanya Naruto kebingungan

" –Ng…. ah… di kamar mandi saja!" tukas Naruto menambahi.

"Ya Sudah cepat Baka! Jangan Cuma bicara!"

Narutopun bergegas menuju kekamar mandi dengan masih menggunakan selimut yang masih melilit di tubuhnya

dan…

Cklek

Suara pintu di buka oleh Itachi.

"Hmm… ternyata kau di kamar… kenapa tidak menjawab panggilanku tadi? Heh? Dasar otouto tidak tahu sopan santun…" ujar Itachi agak sedikit terkesan memarahi. Walaupun sebenarnya dia sudah terbiasa dengan sikap otoutonya itu.

"Hn… kaulah yang tidak tau sopan santun… masuk kamar orang tanpa mengetuk pintu dulu… dasar baka aniki…" Jawab Sasuke dengan nada datar tanpa intonasi.

"Hah? Mana ada aturan seperti itu… lagipula aku anikimu bukan?"

"Hn… sudahlah aku malas berdebat denganmu baka Aniki…"

"Aishh… dasar baka otouto… ah lebih baik aku main sama Naru ah…" ujar Itachi seraya membalik tubuhnya bermaksud meninggalkan kamar Sasuke

Deg… Glekh

Sasuke menelan ludah mendengar kata 'Naru' yang tadi di serukan oleh itachi.

"He-eh baka aniki tunggu dulu…" panggil Sasuke pada anikinya seraya memegang tangan Itachi

Itachi yang di panggil reflek menengok ke arah Sasuke.

"Ada apa lagi baka Otouto?"

"Eh.. eng… Buatkan aku Nasi goreng…"

"Hah? Apa?" Itachi mengorek telinganya memeriksa kalau-kalau dia salah dengar

"Buatkan Aku Nasi goreng… jangan lupa dengan tomat yang banyak… apa itu masih kurang jelas bagimu baka aniki?" Sasuke berkata dengan nada agak sarkatis untuk menutupi kepanikanya.

"Hah? Benarkah? Aneh… pasti ada apa-apa… bukan begitu Otouto?" Itachi menyipitkan matanya tanda kurang percaya dengan omongan otoutonya

"Haaaaaah" Sasuke menghela nafas

"Tidak ada… hanya saja… sudah lama aku tidak makan Nasi goreng buatanmu" Bohong Sasuke pada Itachi.

Tentunya kalian tahu alasan Sasuke berbohong pada Anikinya bukan?

Tetapi walaupun begitu di sisi lain Sasuke juga sangat senang jikalau Anikinya mau membuatkan Nasi goreng untuknya.

"Waaaa… ternyata baka otouto-ku punya sisi manis juga yahh…. Hehehe"

Perkataan Itachi Tadi sukses mendapat Death Glare dari Sasuke.

"Ya sudah… Aniki ke dapur dulu yaaaaa…. Hwaaa rasanya tak menyangka kalau kau menaruh sedikit perhatianmu padaku"

Itachi meninggalkan Sasuke dan kemudian bergegas ke dapur.

"Haaaah" Sasuke menghela Nafas lega karena masalahnya sudah terselesaikan. Walaupun ia tahu pastinya ada masalah baru yang akan datang setelah ini.

Sasuke menutup pintu kamarnya. Setelah merasa aman, ia membuka pintu kamar mandi di mana Naruto bersembunyi tadi.

"Hei… Naruto sudah aman… cepat keluar dan ganti bajumu!" Sasuke berkata dengan nada lirih takut-takut anikinya mendengar dari luar *padahal sih nggak mungkin*

"Hmm… baiklah tapi sebelumnya…."

"Hn? Apa Dobe?"

"Cium aku" Tukas Naruto

Blush

Sontak wajah Sasuke terhiasi semburat pink mendengar perkataan yang tadi dilontarkan Naruto.

"A-apa Maksudmu Naru?" Tanya Sasuke terbata

"Cium Baka! Kau tak tahu? Kisu… Kiss… Baiser… Beso*" Ujar Naruto menjelaskan, Tetapi malah semakin tak jelas *lho?*

/*= Bahasa lain Cium/(nyontek doujinshi sasunaru#plaakkkk)

"Kek-kenapa aku harus menciummu?" Tanya Sasuke lagi

"Ya… supaya aku jadi kecil lagi! Kau pikir untuk apa? Cepat lakukan Baka!" Naruto dengan innocentnya berkata pada Sasuke yang mukanya sudah seperti kepiting rebus.

"Heh? Eh… I-iya ba-baiklah"

Dan mulailah Sasuke mendekati Naruto.

0,5 meter…

0,2 meter

Naruto menaikan sebelah alisnya karena bingung dengan apa yang sedang dilakukan Sasuke.

10 cm

5 cm

Naruto mulai sadar

Dan…

Belum sampai Sasuke mendekat lebih jauh lagi….

Blush…

BuAAAAGGGGh

Suara sesuatu yang menghantam sesuatu atau kata lainya tangan Naruto yang menghantam Muka Sasuke.

"Hei… apa-apaan kau Dobe?"

"Dasar TEME!" Karena Saking kagetnya, keluarlah kata yang lebih mirip umpatan –err sebenarnya memang umpatan- dari mulut Naruto.

"Heeeh? Apa maksudmu 'Teme' dobe?" Ujar sasuke yang sudah mulai Naik pitam –karena dipukul Naruto- seraya menekankan intonasi pada kata 'Teme'

Sementara itu Naruto yang blushing menjawab tergagap

"Ma-maksudku bu- bukan cium bibir… ta-tapi cium tangan atau pipi saja sudah cukup Teme!"

"He-eh? Kenapa tak bilang dari tadi? Dasar Dobe!"

Akhirnya berakhirlah pertengkaran kecil tadi dengan Sasuke mencium tangan Naruto dan Berubahnya Naruto jadi kecil.

'Hmm… jadi begitu ya… dia jadi besar ketika gelap dan jadi kecil lagi setelah aku menciumnya…' pikir Sasuke. Tak sulit bagi Sasuke yang otaknya encer untuk menangkap kesimpulan secepat itu bukan?

"Kau tunggu disini… Aku akan meminta baju gantimu pada Iruka"

Sasuke pun berjalan meninggalkan Naruto, bergegas menemui sang pelayan pribadi yang merangkap sebagai tukang kebun itu.

.

.

"Iruka-san bisakah kau berikan padaku baju ganti Naru?" Ujar Sasuke pada pelayannya yang tak lain dan tak bukan adalah Iruka Umino.

"E-eh baju ganti nona N-Naru? U-untuk apa? Ehm m-maksudku ba-ik-lah… Sasuke sama" si pelayan menjawab terbata. Entah karena apa ia jadi gelagapan begitu.

Si pelayan alias Iruka Umino pun menuruti perintah tuanya. Sang Majikan a.k.a Sasuke Uchiha juga tidak terlalu peduli dengan tindak-tanduk pelayanya itu.

.

.

"Baiklah Naru… sekarang cepat ganti bajumu dan bergegas pergi ke kamarmu"

"Ya…ya… ya "

Narutopun menuruti perintah Sasuke dan hendak bergegas menuju ke kamarnya. Tetapi belum Naruto sampai di pintu

Cklek

"Haii… Baka otouto… Nasi gorengmu sudah siap!"

Kalian tentunya tahu siapa itu bukan? Yak tepat sekali! Itachi Uchiha lah orangnya!

"Hn"

"Waaaah… Nasi goreng buatan Ita-nii harum sekaliiii…. Ummm Ita-nii… Bolehkah Naru minta?"

"Ehh… tentu saja boleh… Tapi yang ini khusus untuk Sasu-nii… punya Naru nanti biar Sasu nii buatkan lagi ya?"

"Yaaiy… ok Ita-nii baik deh hehehe"

Malam hari itu berakhir dengan acara makan Nasi goreng bersama…

Sampai akhirnya mereka terlelap menuju alam mimpi.

.

.

.

Esok telah tiba. Mentari menyambut datangnya pagi.

Seluruh anggota mansion Uchiha pun seperti biasanya… sibuk dengan kegiatannya masing masing.

"Aku berangkat dulu" ujang si bungsu Uchiha datar setelah menghabiskan Roti Sarapanya.

"Ya… hati-hati di jalan…" Si sulung Uchiha melepas kepergian otoutonya dengan senyum yang masih terpampang di bibirnya.

.

SASUKE POV

'hmmh… aku pergi ke sekolah apa si Dobe tidak apa-apa ya…' pikirku.

Entah kenapa semenjak ku bertemu si dobe, hidupku jadi semakin berwarna. Tingkahnya yang lucu dan menggemaskan, senyumnya… dan juga… kejadian-kejadian aneh yang ku alami semenjak bertemu denganya. Uhh rasanya ingin tersenyum sendiri jika membayangkan wajahnya. Kenapa ya? Apa aku jatuh cinta padanya… mungkinkah? Ahh entahlah aku sendiri juga tidak tahu…

SASUKE POV end

"Hoi Sasuke!"

Terdengar suara cempreng yang Sasuke kenali. Siapalagi kalau bukan Inuzuka Kiba? Pemuda yang mempunyai tanda lahir berupa 2 segitiga terbalik di kedua pipinya plus maniak anjing yang kini menjabat sebagai sahabat karib Sasuke itu menghampirinya.

"Ayo kita masuk kelas bersama sama"

"hn"

.

Kemudian di mulailah jam-jam membosankan bagi mereka berdua. Walaupun Sasuke merupakan murid yang pintar, tetapi tetap saja ia bisa bosan bukan? apa lagi pelajaran pertama diisi dengan pelajaran Kewarganegaraan yang menurut sebagian siswa merupakan pelajaran yang bisa membuat kantuk. Walaupun begitu tak heran juga mereka tidak ada yang berani tidur karena guru yang satu itu termasuk salah satu dari guru killer di Konoha High School yah sebut saja Asuma Sensei. Tetapi tetap saja, sesuatu di dunia ini tidaklah mutlak atau pasti. Semua yang ada di dunia ini mesti punya pengecualian. Nah kali ini pengecualian itu adalah seorang anak di kuncir nanas yang diketahui bernama Nara Shikamaru. Murid yang Notabene Sangat cerdas itu tidak mau mengindahkan ke killer-an gurunya *lho?*. Disaat gurunya mengajar dirinya malah enak-anakan tidur. Tetapi kenapa Asuma Sensei tidak menegurnya? Malahan Ia hanya menutup mata akan kejadian tersebut seolah olah tidak terjadi apa-apa pada Anak didiknya. Ironis memang… mengapa hanya anak itu yang di perbolehkan tidur sedangkan yang lain tidak? Hmm sebenarnya alasanya sangat simple… yaitu karena Ia anak yang Jenius. Seorang anak jenius yang dengan mudahnya menjawab soal tanpa belajar hanya dengan logikanya yang tinggi. Andai author bisa kayak gitu… tapi itu nggak mungkin… haaaah.

"Ya anak anak FAHAM-FAHAM ideology secara umum digolongkan menjadi tiga KONZEP yaitu Thesa Synthesa dan Antithesa" Ujar Asuma Sensei menjelaskan dengan memberikan penekanan intonasi pada kata berhuruf capital dan taklupa Bold sebagai penegasnya.

"Ada pertanyaan? Sudah jelas sampai disini?" Tanya sang guru

"JELAAAAAAS" ujar semua murid di kelas bersamaan yah walaupun ada yang belum merasa jelas, tetap saja mereka enggan untuk mengatakanya. Terlalu malas mungkin…

Teeeet teeeeet

Bel pergantian jam berbunyi. Tetapi bukanya merasa senang, murid kelas X.6 yang ternyata kelas Sasuke, malah terlihat semakin murung. Mengapa? Yah bagaimana tidak murung? Kewarganegaraan berlalu… Matematika datang. Siapa yang tidak sebal coba? Yah walaupun ada segelintir orang yang suka dengan Matematika karena semua yang ada di dunia ini pastilah ada pengecualianya.

"Selamat pagi anak anak…"

"Pagi Kakashi sensei…"

"ya langsung saja kita ke materi hari ini yaitu logaritma"

Dan mulailah sang guru menulis soal TANPA memberikan rumus terlebih dahulu. Siapa yang nggak kesel coba? Tetapi sang Uchiha yang sedari tadi melamun tentu saja tidak mempedulikan kelakuan gurunya itu ,

'hmm Naruto bagaimana ya? Apa dia baik-baik saja di rumah? Hmm kenapa aku jadi teringat dia ya? Ah wajahnya itu…. Matanya-' batin Sasuke.

Bletak

Sebuah penghapus papan tulis mendarat mulus di kepalanya.

"Sedang apa tuan Uchiha? Tidak bisakah anda sedikit mengindahkan pelajaran saya?"

"Hn" Ya amprit… Saskay … dirimu sungguh terlalu… masa' pertanyaan guru kau jawab kata sandi yang kau gunakan setiap saat itu… haah dasar Uchiha

'penggangu!' batin Sasuke

"merasa sudah bisa? Kalau begitu cepat kerjakan soal di papantulis! Oh iya sekalian juga terangkan pada teman-temanmu sana!" Sang guru berambut abu-abu yang arahnya melawan gravitasi alias si Kakashi sensei berkata dengan nada agak membentak, maksudnya sih buat mendidik anak didiknya *ya iyalah! Masa' anak ayam!*

"hn"

Sasuke pun maju ke depan dan mengerjakan soal di depan kelas

"5log5^6 + 2log32 + 100log1000

maka dari itu kita harus bisa MENYABOTASE-nya menjadi

6.5log5 + 2log2^5 + log1000/log100

setelah itu kita KONDISIKAN sehingga hasilnya...

6.1 + 5.2log2 + 10log10^3/10log10^2

lalu kita KONDISIKAN lagi menjadi...

6.1 + 5.1 + 3.10log10/2.10log10

nah maka dari itu hasilnya

6+5+3/2= 25/2= 12.5 "

Sang Guru hanya mendengus kesal melihat kelakuan muridnya yang satu ini.

"ya sudah cepat duduk sana!" seru Kakashi pada muridnya yang satu itu.

.

.

.

.

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Wajah masam Murid-murid KHS berganti dengan wajah ceria. Seperti biasa, semua murid pun mengemasi barang-barangnya. Tetapi tidak dengan Tuan Sasuke kita ini. Ia malah asyik bergelut dengan imajinasinya sendiri. Kalian pasti tau kan… apa yang sedang dipikirkan Uchiha kita yang satu ini. Apalagi kalau bukan si 'Dobe'.

"Hoi… Sasuke! Sedang apa kau? Ini sudah bel pulang! Kau mau terus di sekolah huh?" Ujar seseorang yang notabene adalah Kiba Inuzuka kepada sahabatnya.

"Hn" Sasuke yang sadar segera mengemasi barangnya dan bergegas pulang.

.

.

.

Di Fee palais

"Hmm… aku rasa si bungsu Uchiha yang satu itu mulai jatuh cinta pada putriku… bukan begitu Fugaku?" Tanya seorang berambut blonde kepada seorang di sampingnya.

"Ya… kupikir juga begitu Minato, tetapi aku juga merasa kalau putrimu juga menyimpan perasaan pada putraku" sahut Fugaku.

"Dengan begitu bukankah sudah cukup permainan kita kali ini?" ujar Kushina menambahi.

"Tidak…. Ini belum cukup sampai aku tahu seberapa besarnya perasaan putrimu pada putraku" Fugaku menolak dengan tegas permintaan Kushina.

"Hmm… benar, aku juga ingin tahu seberapa besar kesetiaan si bungsu Uchiha itu pada putriku" Tambah Minato

"Tapi… apabila seperti ini terus bukankah akan berdampak buruk bagi mereka…" Ujar kushina menambahi.

"Ya… benar… aku setuju pada Kushina… bukankah hal itu akan melukai perasaan mereka" Timpal Mikoto yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan ketiga orang di depanya.

"Hmm… kalau tidak begitu… kita tidak akan tahu bukan… seberapa besar perasaan mereka? Lagipula untuk memimpin negri ini… kita membutuhkan pemimpin yang bertanggung jawab… dan aku rasa permainan ini ada baiknya juga untuk melatih seberapa besar tanggung jawab mereka…" Ujar Minato panjang lebar.

"Ya… aku juga setuju dengan pendapat Minato" Ujar Fugaku

"Yah… baiklah… terserah kalian saja!" Kushina berkata seraya menghela nafas

"Hmm… keputusan ada di tangan kalian… kami para istri hanya bisa memberi saran" Ujar mikoto

"Tapi… bagaimana dengan Deidara… di kan paling tidak tahan kalau tidak bertemu adik kesayanganya walau hanya sehari…" Ujar Kushina

"Hmm… benar juga… aku juga tidak yakin kalau dia masih bisa berakting antagonis dalam permainan ini" Minato berkata seraya memegangi dagunya.

"Yah kita berharap saja semoga ia tidak berbuat macam-macam selagi ia pergi…" Timpal Kushina

.

.

.

Konohagakure

"Sasuke… aniki akan pergi ke luar negri… tadi mendadak ada telepon dari sekretaris aniki dari paris, katanya di sana ada beberapa proyek yang harus di tangani… Aniki minta maaf Sasuke… baik-baik ya! Jangan lupa jaga Naru!" Ujar Sasuke dengan sinis seraya memegangi kertas yang sedari tadi ada di atas buffet kecil kamarnya.

"Che… apa apaan itu! Baka aniki!"

Diremasnya kertas itu dan di lemparkanya ke sembarang arah.

Sebal, itu yang di rasakanya saat ini. Bagaimana tidak? baru saja ia merasakan hal yang di sebut dengan 'cinta' … tapi seketika itu pula aniki yang disayanginya –walau Sasuke tidak akan mau mengakuinya- pergi ke luar kota.

'Hmm… aku harus ambil sisi positifnya… kalau si baka aniki tidak ada… aku bisa berdua saja dengan si dobe'pikir Sasuke

'Tapi… untuk jaga-jaga… kalau-kalau si dobe melakukan hal-hal aneh lagi… lebih baik aku memulangkan para pelayan di mansion Uchiha ini…. Dan kalau soal bersih-bersih… aku bisa memanggil cleaning service ketika di perlukan… setidaknya, itu bisa mengurangi tingkat terbongkarnya rahasia Naruto' Pikir Sasuke lagi. Akhirnya setelah dipikirkan matang-matang tadi, Sasuke memutuskan untuk memulangkan semua pelayanya.

.

.

.

Tinggalah Sasuke dan Naruto kecil berdua di mansion itu.

"Huwee… Temeeeee~… aku lapar…"

Tanpa di beri penjelasanpun kalian sudah tahu suara siapa bukan?

"Hn, dobe… tahan sebentar… aku juga lapar, tapi aku mau membereskan buku dulu"

"Ya… tapi cepat teme! Ini semua juga gara-gara kau tahu! Siapa suruh memulangkan semua pelayanmu… jadi sekarang tidak ada yang memasak untuk kita" Ujar si blonde mengerucutkan bibirnya *wah… manisnyaaaa…*

"Itu juga demi kau kan"

"Hah maksudnya….?" Naruto bertanya penuh tanda Tanya *lho?*

"Supaya mereka tidak jadi gila gara-gara melihat kau yang aneh…" sahut Sasuke

Naruto pun berfikir sejenak Dan …

"pffft"

"Apa dobe?"

"HIHIHIHIHI! Teme, aku jadi ingat kejadian beberapa hari yang lalu… kau… kau seperti orang gila saat di rumah sakit….HIHIHIHIHI!" Naruto tertawa seraya memegangi perutnya. (Furu bingung kalo anak kecil ketawanya kayak gimana yak? Kalo di tulis 'HIHIHIHIHI' terkesan kaya suara ketawanya kuntilanak =.=")

'Twitch' empat siku-siku terpampang di wajah Sasuke

"Sudahlah DOBE! Jangan ungkit hal itu lagi!" Ujar Sasuke dingin

"hihihi…. Ya… ya…. Gitu saja ngambek dasar TEME!" Naruto berkata seraya mengibaskan tanganya.

"Hn… sudahlah… sekarang kau mau makan apa Dobe?"

"apa saja yang penting enak dilidah"

"Baiklah…. Kita pergi ke café langgananku saja"

.

.

Dan pergilah kedua sejoli itu ke cafe langganan Sasuke. Sesampainya di sana mereka pun makanan sesuai selera masing-masing (Furu males ngejelasinya #di gampar).

Tanpa di sadari mereka seseorang di seberang sana sedang menyeringai melihat pemandangan yang di suguhkan sang Uchiha bungsu itu.

.

.

"Hwaah… Teme aku kenyang!" Ujar Naruto kecil dengan bahagianya tanpa mengindahkan Sasuke yang sedari tadi merutuki dirinya karena membawa Naruto ke restoran yang harga menunya cukup mahal, sehingga ia harus merelakan uangnya yang tentunya tidak sedikit untuk membayar menu yang di pesan Naruto.

'Brak'

'eh?' Sasuke tersadar dari lamunanya dan menoleh kedepan, mendapati Naruto terjatuh karena tak sengaja menabrak orang di depanya. Refleks, ia pun membantu Naruto berdiri seraya mendongak kepada orang yang telah ditabrak Naruto.

"Eh Kiba?"

"Sasuke?"

"hei, Kiba… sedang apa kau disini?" Sasuke membersihkan baju Naruto yang sedikit kotor karena jatuh.

" hehehe tentu saja sedang kencan sama hinata-koi ya kan hinata?" Kiba bertanya seraya merangkul gadis di sampingnya yang sedang menautkan jarinya didepan dada dengan wajah yang sudah seperti tomat masak.

"eh… ano… eto… i-iya" ujar si gadis

"Hahaha… eh? Sasuke? Kau membawa anak kecil? Siapa dia?" kiba mengerenyit heran menatap gadis kecil di samping Sasuke. 'ho… rupanya pangeran es ini sekarang menjadi baby sitter toh…' pikir kiba

"Bukan urusanmu" ujar Sasuke dingin kemudian melenggang pergi meninggalkan Kiba dan Hinata yang hanya angkat bahu karena sudah mengetahui watak sahabatnya itu.

.

.

.

.

"Temee~ aku tidur denganmu yaa~" Naruto kecil langsung melesat ke tempat tidur Sasuke tanpa aba-aba lagi. Tak mempedulikan Sasuke yang kaget setengah mati karenanya.

"Hei! Kalau mau tidur di kamarku… tidur di lantai saja sana!" ujar Sasuke setengah membentak kepada Naruto. Berusaha menutupi kegugupanya saat berada di dekat Naruto. Walaupun sebelumnya ia pernah tidur bersama Naruto, tetap saja rasanya lain ketika dia tau kalau Naruto seumuran denganya.

"Huwee~ Teme jahat! Masa' aku disuruh tidur di bawah… kan dingin!" rengek Naruto

"haaah, baiklah, aku yang tidur di bawah… kau yang di atas.. puas?" Sasuke pura-pura memasang muka marah terhadap Naruto. Dan membaringkan tubuhnya di lantai.

"Teme~ jangan maraaah~" rajuk Naruto

"…" Sasuke tak memberi jawaban, sehingga agaknya Naruto merasa bersalah.

"Maaf… Sasuke… kau jangan tidur di lantai.. nanti kau sakit… tidurlah disini…"

Sasuke tebelalak mendengar hal yang dituturkan oleh Naruto. Tapi sedetik kemudian ia menghela nafas.

"Haaah… innocent" Sasuke beranjak dari tempatnya tadi, kemudian merebahkan dirinya di kasur, memunggungi Naruto.

"Oyasumi Dobe"

"Oyasumi Teme"

.

.

.

Keesokan paginya, Sasuke bangun pagi-pagi sekali. Tentunya lebih pagi dari Naruto. Sasuke terdiam sejenak, memandang wajah gadis yang telah merebut hatinya. Seulas senyum tipis menghiasi wajahnya sebelum ia mengecup ringan kening Naruto dan beranjak dari kasurnya menuju ke kamar mandi. Meninggalkan gadis pirang yang masih bergelut dalam mimpinya.

.

Beberapa menit kemudian, Sasuke telah siap dengan seragamnya untuk pergi ke sekolah, setelah sebelumnya ia membuatkan sarapan untuk Naruto. Yah, Kalau hanya Onigiri sih Sasuke sudah hafal membuatnya.

.

.

.

.

Bel berbunyi, pertanda pelajaran pertama akan segera dimulai. Semua murid KHS pun telah berada di kelas masing-masing. Terkecuali tentunya, segelintir murid yang datang terlambat. Sasuke duduk menopang dagu, pandanganya memerawang jauh ke luar jendela. Matanya tidak terlalu tertarik untuk melirik senseinya yang beberapa detik lalu sudah masuk ke kelas. Pikirannya melayang entah kemana. Sehingga tanpa ia sadari ada seseorang bersurai pirang mengekor di belakang senseinya.

"Pssst… Sasuke… ada murid baru tuh…" ujar Kiba pada Sasuke yang sedang asyik melamun.

"hn…."

"hei… Sasuke setidaknya lihatlah dulu… dia lumayan manis lho…" Kiba menarik lengan baju Sasuke sehingga yang ditarik pun kesal dan menolehkan pandanganya ke depan kelas.

"itu…."

TBC

Uaaaaaaaah… selese juga… gomen telat…. Sebenernya sih kita lagi wb dan hanya adegan inilah yang terfikir di otak mikoto-nee dan furu…. Walau yang nge plot miko-nee sihh… hmm maaf kalo banyak TYPO seperti biasa… -_-" dan juga semakin gaje… serta alur kecepetan… hmm ok mind to RnR?