Ohayo minna …..

Haiiii….hajimemashite … Toru author baru disini….. dan ini fic pertama Toru harap maklum yaaa….karena Toru sadar pasti banyak kesalahan yang Toru perbuat _" juga kata-katanya yg nggak nyambung hiks T_T. Selain itu para senpai harap masukanya yaaaa….! Oh iya disini toru menerima flame karena toru yakin pasti fic toru ini gaje dan banyak kekuranganya …. Tapi jangan pairingnya ya…. Please….! Ok readers selamat membaca!

.

.

.

DISCLAIMER: NARUTO PUNYA MASASHI KISHIMOTO

WARNING: GAJE, OOC, DLL

IF YOU LIKE… READ IT!

BUT IF YOU DON'T LIKE UP TO YOU…

Tapi saranku sih mendingan nggak usah baca! *di death glare*

RATED: T

PAIRING: SASUFEMNARU

MY LITLE ANGEL

Seorang gadis kecil sedang menangis dalam gang sempit yang jarang di lewati orang. Rambutnya yg berwarna kuning cerah diikat 2 kini terlihat acak acakan. Butiran-butiran air mata terjun dari matanya yg berwarna blue sapphire menenggelamkan keindahan matanya. Dia memakai baju atau lebih tepatnya gaun yg lebih mirip seperti gaun kerajaan berwarna oranye berenda dibalut dengan kain-kain yang melingkar membalut leher dan tanganya. Gaun yg tadinya Nampak indah itu kini terlihat kusut. Sang gadis kecil pemilik gaun yg diketahui bernama Uzumaki Naruto tidak memepedulikanya melainkan terus menerus menangis tanpa henti.

"Hiks …. Hiks… huweeeee….. Naru dimana ?"

"Ini semua karena Naru tidak hati-hati…. Harusnya Naru menuruti semua kata Kaa-san…. Kalau saja Naru tidak belajar terbang sendirian pasti Naru tidak akan begini… huaaaaa…. Kaa-san… Tou-san…. tolong Naru…. Naru takut sendirian…. Naru takut…. Naru janji tidak akan jadi anak nakal lagi!"

"Hiks…. Hiks…. Huwaaaaaaaaa!"

Tiba- tiba tedengar suara langkah sepatu orang yg datang. Terlihat siluet hitam mendekati anak kecil itu ak.a Naruto. Mau tak mau Naruto berjalan melangkah mundur karena ketakutan.

"Si-si-apa itu…."

SASUKE POV

"…. Naru takut…. Naru janji tidak akan jadi anak nakal lagi!"

'Suara siapa itu' batin ku

"Hei Sasuke kau kenapa? Kok berhenti?" Tanya sahabatku yg memiliki rambut berwarna coklat dan memiliki tanda lahir berbentuk segitiga terbalik berwarna merah di pipinya. Orang paling berisik plus maniak anjing ak.a Kiba

"Tidak… hmm… apa kau mendengar suara anak kecil tadi? Sepertinya dari gang sempit itu…" Tanyaku pada Kiba

"Tidak… mungkin hanya perasaanmu saja….. atau jangan-jangan hantu lagi…. Hiiiiiii"

"Tolong jawab pertanyaanku dengan jawaban yg masuk akal Baka!"

"Terus apa lagi…. Kata teman-temanku di gang itu angker…. Banyak penghuninya…. Dan… hei …. Kau mau kemana Sasuke….. heiiiii…. Sasuke"

"Hn" jawabku singkat sembari meninggalkan Kiba yg terus memanggil namaku. Namun tak ku pedulikan. Sepertinya kalau lebih lama lagi aku mendengarnya bercerita bisa-bisa aku ketularan penyakit bodohnya.

NORMAL POV

Sasuke berjalan meninggalkan Kiba tanpa menghiraukan panggilanya. Kakinya melangkah mendekati gang sepi yg ia lewati tadi. Entah kenapa ada suatu hal yang menarik hatinya.

"Hiks…. Hiks…. Huweeeeeeeeee!"

"Si-si-apa itu…." Ujar Naruto dengan terbata

Sasuke pun mendekatkan dirinya kearah Naruto yg sedang ketakutan.

"Cup….cup jangan menangis, jangan takut, kakak akan menolongmu…." Kata Sasuke lembut sambil menggendong anak perempuan berambut pirang panjang di ikat dua yg memiliki mata berwarna blue sapphire ak.a Naruto. Sasuke belum pernah bertingkah selembut ini pada anak kecil. Biasanya Sasuke selalu menolak apabila di suruh mengurus anak kecil. Tetapi entah kenapa tiba-tiba saja hatinya tergerak untuk menolong anak itu *duh kayaknya Sasu mulai OOC tuh*

"Ka-kakak siapa?…. Hiks…" Ujar Naruto yg tangisnya mulai mereda karena bertemu orang yg mungkin akan menolongnya.

"Nama kakak Uchiha Sasuke…. Namamu siapa anak manis?"

"Naru… Uzumaki Naruto" ujar Naruto dengan wajah polosnya

"Kenapa Naru-chan sendirian di sini?"

"Naru tadi… tadi… belajar terbang, tapiiii Naru terperangkap di sebuah pusaran hitam dan akhirnya Naru tidak bisa bertemu Kaa-san dan Tou-san ini semua karena Naru nakal…"

'Huh anak kecil sukanya berkhayal yg aneh-aneh!' batin Sasuke

"Naru-chan berasal dari mana?"

"Dari cermin ini" di tunjukkanya sebuah cermin berbentuk segitiga dan memiliki bingkai berwarna kuning cerah. Alis Sasuke yg sebelah kanan berkedut mendengar pejelasan dari gadis kecil berambut pirang tadi a.k.a Naruto.

"Naru-chan… jangan bercanda, kalau Naru-chan bercanda terus nanti Naru tidak dapat menemukan orang tua Naru… apa Naru mau tinggal sendirian disini terus menerus?" ujar Sasuke sedikit geram mendengar pebjelasan tidak masuk akal dari Naruto.

"Tidak…. Walaupun Naru nakal, Naru bukan seorang pembohong… kakak jangan asal menuduh ya…. Naru jujur…. Naru memang berasal dari cermin itu!"

'Hn, kalau begini terus tidak akan selesai-selesai… percuma berdebat dengan anak kecil'

"Ya sudahlah Naru-chan mau ikut kakak?"

"Kemana?"

"Ke rumah kakak untuk sementara waktu, sampai nanti pihak kepolisian menemukan orang tuamu"

-skip time-

Sesampainya di rumah –atau lebih tepatnya mansion- keluarga Uchiha, Sasuke pun membawa Naruto masuk ke dalam rumahnya. Dan menyuruh para pelayannya untuk membersihkan badan Naruto serta memberikan pakaian yang layak untuk di pakai. Setelah Naruto selesai 'di dandani' oleh pelayan- pelayannya, Sasuke dan Naruto makan malam bersama. Hanya mereka berdua, maklumlah keluarga Sasuke itu adalah business man yang super duper sibuk, membosankan yah! Sangat ! karena aku juga merasakanya *curcol*.

Keadaan di meja makan itu sangat hening. Hanya terdengar suara piring dan sendok beradu –walau tak begitu keras karena ada molton-nya-. Sementara itu Naruto yg tidak suka keheningan akhirnya memutuskan untuk bicara.

"Unnn… Sasuke-niichan tinggal sendirian?... kok Naru tidak melihat Kaa-san dan Tou-san –nya Sasuke-nii?" Tanya Naruto dangan wajah polosnya.

"Naru-chan… sudah jangan membahas itu yahh… setelah makan malam, cuci kaki lalu tidur, Naru maukan jadi anak manis?" ujar Sasuke mengubah topic pembicaraan. Sasuke memang tidak senang apabila diungkit tentang orang tuanya, yang notabene telah dianggap Sasuke sebagai pemisah dirinya dengan anikinya yang sangat Ia sayangi. Menurutnya orang tuanya itu sangatlah gila kerja sampai-sampai ia tidak di pedulikan. Memang sih, hidupnya bergelimangan harta. Dirinya sendiri adalah seorang yg sempurna –ditinjau dari sudut pandang orang lain-, mulai dari ketampananya,kejeniusanya, ke'cool' an nya wuiiiih bisa dibilang PERVERT –Coret maksud author- PERFECT. Kecuali –menurut author- rambutnya yang mirip err pantat ayam. Tetapi Ia juga manusia yang butuh kasih sayang.

"Iya… Sasu-nii" ujar Naruto menurut dan melakukan semua yang Sasuke perintahkan tadi.

.

.

.

JLEGAAAAAAR

"KYAAAAAAAA" teriak Naruto sekuat mungkin.

Sasuke yg mendengar teriakan Naruto bergegas menuju kamar Naruto takut-takut terjadi apa-apa padanya.

"Ada apa Naru-chan" ujar Sasuke dengan nada agak panic

"HUWAAAAAA…. NARU TAKUUUUUT… NARU TAKUT PETIR SASU-NIIIIIIII NARU TAKUUUUUUT" Teriak Naruto sekencang kencangnya.

NGIIIIIIING

Telinga Sasuke berdenging mendengar suara Naruto yang notabene dapat menghancurkan benda-benda di sekelilingnya itu *lebaaaaay*

"Iya… iya… Naru-chan… kalau Naru mau, Naru bisa tidur bersama Sasuke-nii? Bagaimana? Mau?" kata Sasuke menawarkan

"I-iya N-Naru ma-mau!" jawab Naruto agak sedikit ragu

Setelah itu Narutopun pergi ke kamar Sasuke. Tapi bukanya malah tenang, Naruto semakin menggila. Teriakkan-teriakanya memekakan telinga Sasuke sehingga Ia tidak bisa tidur. Sasuke semakin bingung akan berbuat apa. Berbagai cara telah ia lakukan agar Naruto mau diam, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya Sasuke memilih untuk pasrah saja.

Sabaaaaar…. Sabaaaaar Sasuke…. Kasihan sekali dirimu!*kan loe yg bikin gue begini! Dasar author geblek!*dichidori*kyaaaaaaaaa! –tepar-*

.

.

Beberapa saat kemudian hujanpun berhenti. Diiringi dengan berhentinya `nyanyian indah` Naruto. Sasuke akhirnya menghela nafas lega 'akhirnya penderitaanku berakhir sudah'. Seketika itu Sasuke melihat Naruto yg sedang terlelap 'manisnyaaaa anak ini!' batin Sasuke. Karena wajah Naruto yg terlalu manis, Sasuke terpesona dan akhirnya mendaratkan sebuah ciuman di pipi Naruto.

"Oyasumi Dobe" bisik Sasuke, kemudian mematikan lampu kamarnya. Iapun akhirnya terlelap karena kelelahan setelah `meladeni` Naruto tadi.

Tanpa Sasuke sadari, di hari esok akan terjadi sesuatu yg tak terduga. Sesuatu yg mungkin akan merubah hidupnya.

.

.

Pagi hari yg tenang. Seperti biasa sang pemuda bermata onyx bangun dari mimpi indahnya. Namun…

"Hoaaaaaaaam…" Sasuke menguap kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Hn…. Haaaaah" pemuda itu menghela nafas teringat kejadian semalam ketika Sasuke mencoba menenangan Naruto yg berteriak-teriak gaje karena takut petir. Seketika itu juga ia tertawa sendiri, mengingat sebelum Naruto hadir di kehidupanya ia belum pernah mendengar suara-suara bising seperti itu. Setelah beberapa saat melamun ia akhirnya ia memutuskan untuk membangunkan Naruto yg masih terlelap di sampingnya.

"Selamat pagi Naru- HYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriakan Sasuke membahana ke seluruh penjuru mansion hingga yg mendengarnya langsung bergegas menuju sumber suara takut-takut terjadi apa-apa terhadap tuan mudanya itu. Tak lama kemudian…. Datanglah seluruh bodyguard Sasuke bersiap siaga di depan pintu kamar tuan mudanya.

"Tuan Sasuke anda tidak apa-apa?" Tanya seseorang dari luar yg tak lain adalah bodyguard Sasuke

"…" tidak ada jawaban. Rupanya Sasuke masih syok dengan apa yg dilihatnya kini.

"Tuan Sasuke….? Apa yg terjadi?" ujar orang tadi mengulang pertanyaanya

"…" hening. Kelihatanya otak Sasuke yg biasanya cepat tanggap kini menjadi sangat lemot memproses kejadian yg terjadi saat ini.

"Tuan Sasuke…. Maafkan kami bila kami lancang … tapi apa boleh buat… ini jalan satu-satunya…" ujar seseorang di luar yg nampaknya mulai khawatir akan apa yg terjadi.

1

2

3

BRAAAAAAAK

TRIIING

Otak Sasuke kini mulai bisa mencerna apa yg terjadi dan dengan reflek menarik selimutnya ke atas, menutupi tubuh orang yg ada di sampingnya.

"Tuan Sasuke anda tidak apa-apa?" orang yg tadi mendobrak pintu kamar Sasuke membuka pembicaraan. Agaknya mulai khawatir melihat ekspresi yg di suguhkan tuan Uchiha padanya. Ya… benar saja dia khawatir… melihat tuan mudanya kini berwajah pucat pasi dan hidungnya yg memerah akibat menahan nosebleed. Oh sungguh tidak memancarkan seorang Uchiha.

"Ti-ti-dak a-pa apa!" ujar Sasuke terbata

"Tapi… tadi kami mendengar anda berteriak…"

"O-oh i-i-tu tadi ada …. Kecoa!" sungguh jawaban yg tidak elit untuk seorang Uchiha Sasuke yg berteriak hanya karena seekor kecoa!. Jawaban Sang bungsu Uchihapun sontak membuat semua orang yg ada disitu ber- sweatdrop massal.

"Heh kalian mau apa di situ terus! Cepat sana pergi!" perintah Sasuke yg mulai sadar dan kembali memasang tampang stoic-nya. Semua orang yg ada di kamar Sasukepun pun bubar dan menutup pintu kamar Sasuke. Untungnya pintu itu terbuat dari bahan yg mahal sehingga hanya segelkuncinya yg terlepas. Kembali ke Sasunaru. Sebenarnya apa yg terjadi tadi? Lebih jelasnya kita lihat flashback yuuuk!

FLASHBACK

Pagi hari yg tenang. Seperti biasa sang pemuda bermata onyx bangun dari mimpi indahnya. Namun…

SASUKE POV

"Hoaaaaaaaam…" Aku menguap kemudian mengerjap-ngerjapkan mataku.

"Hn…. Haaaaah" Aku menghela nafas teringat kejadian semalam ketikaku mencoba menenangan `si Dobe` yg berteriak-teriak gaje karena takut petir. Aku jadi tertawa sendiri, mengingat sebelum Naruto hadir di kehidupaku, aku belum pernah mendengar suara-suara bising seperti itu. Setelah beberapa saat melamun akhirnya aku memutuskan untuk membangunkan Naruto yg masih terlelap di sampingku.

"Selamat pagi Naru- HYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriaku. Aku benar benar kaget melihat seorang gadis berumur kira-kira sebaya denganku tidur di sampingku dengan keadaan polos tanpa memakai kain sehelaipun. Yah walaupun aku hanya melihat di bagian leher dan pundaknya saja –karena bagian dada kebawah tertutupi selimut- aku yakin kalau dia telanjang. Aku benar benar tidak tahu harus berbuat apa dan rasanya aku ingin pingsan melihat wajahnya yg imut, rambut kuningnya yg acak-acakan, tiga garis di pipi kanan dan kirinya yg membuat wajahnya semakuin manis. Ughhhh aku tak tahan lagi ingin mengeluarkan darah yg nyaris keluar di hidungku. Tiba-tiba terdengar suara dari arah luar pintu kamarku.

"Tuan Sasuke anda tidak apa-apa?" Tanya seseorang dari luar.

"…" aku tidak menjawab karena masih syok dengan apa yg dilihatku kini

"Tuan Sasuke….? Apa yg terjadi?" ujar orang tadi mengulang pertanyaanya

"…" hening. Kelihatanya otaku yg biasanya cepat tanggap kini menjadi sangat lemot memproses kejadian yg terjadi saat ini.

"Tuan Sasuke…. Maafkan kami bila kami lancang … tapi apa boleh buat… ini jalan satu-satunya…" ujar seseorang di luar yg nampaknya mulai khawatir akan apa yg terjadi.

1

2

3

BRAAAAAAAK

TRIIING

Otaku kini mulai bisa mencerna apa yg terjadi dan dengan reflek menarik selimutku ke atas, menutupi tubuh Naruto yg berada di sampingku

"Tuan Sasuke anda tidak apa-apa?" orang yg tadi mendobrak pintu kamarku tadi mulai membuka pembicaraan. Agaknya ia khawatir melihat ku yg jelas-jelas sangat kelihatan aneh ini.

"Ti-ti-dak a-pa apa!" ujarku terbata

"Tapi… tadi kami mendengar anda berteriak…"

"O-oh i-i-tu tadi ada …. Kecoa!" sungguh jawaban yg tidak elit untuk seorang Uchiha Sasuke yg berteriak hanya karena seekor kecoa!. Ooh ingin sekali aku mejambak rambutku sendiri dan terjun ke jurang yg sangat curam. Dalam hatipun aku merutuki diriku sendiri. Jawaban yg sangat tidak masuk akal itu terlontar begitu saja sebegitu dangkalnyakah pemikiran seorang Uchiha?... memalukan.

"Heh kalian mau apa di situ terus! Cepat sana pergi!" perintahku yg mulai sadar dan kembali memasang tampang stoic-ku. Semua orang yg ada di kamarkupun pun bubar dan menutup pintu kamar yg sempat di dobrak tadi. Untungnya pintu itu terbuat dari bahan yg mahal sehingga hanya segelkuncinya yg terlepas.

SASUKE POV END

FLASBACK END

Setelah yakin semua orang telah pergi, Sasuke mulai membangunkan seseorang yg berada di kamar tidurnya tadi.

"HOIII KAU BANGUN BAKA! APA YG KAU LAKUKAN DI KAMARKU DENGAN KEADAAN YG SEPERTI ITU! DASAR WANITA TIDAK TAHU MALU!" bentak Sasuke dengan nada naik 2 oktav sembari mengoncangkan tubuh perempuan tadi.

"Nggggh…." Sang gadis yg di maksudkan tadi menggeliat kemudian mengerjap-erjapkan matanya. Matanya yg berwarna blue sapphire itu pun mulai terlihat, berkesan sangat indah.

'Mata ituuuuu… sepertinya aku kenal' batin Sasuke.

"Ohayo Sasu-nii" ujar gadis itu sembari melemparkan senyuman khasnya yg terlihat sangat manis.

'Diaaaaa manis… wajahnya itu… benar benar…. Hoi Sasuke kenapa kau memikirkan gadis itu… bukanya kau harus memarahinya karena masuk kamar orang tanpa izin?... dasar Sasuke bodoh' inner Sasuke berteriak.

"HOI BAKA! APA-APAAN KAU SEENAKNYA SAJA MASUK KAMAR ORANG TANPA IZIN! KAU INI… MEMANGNYA INI HOTEL APA… DAN BAGAIMANA PULA PAKAIANMU ITU!" bentak Sasuke

Tapi Bukanya memberi jawaban atas pertanyaan Sasuke, gadis tersebut malah menangis

"Hiks… hiks… hiks… hiks… kenapa? Hiks.. hiks… hiks…"

"E-eh ka-kau kenapa? Ke-kenapa malah menangis? Apa a-aku melakukan salah padamu?" Sasuke mulai bingung di buatnya. 'Kenapa pula gadis itu harus menangis?... atau jangan- jangan melihat keadaan pakaianya tadi… apa aku…. hyaaaaa i-itu tidak mungkin… tadi malamkan aku bersama Naru lagipula mungkin saja gadis ini penipu yg hendak merampok rumahku…'

"Chehhh… jangan harap kau bisa menipuku dengan air mata buayamu itu!" ujar Sasuke ketus

"Hiks… hiks… hiks… Sasu-nii kenapa? Apa Naru nakal? Naru berbuat salah apa pada Sasu-nii? Hiks…"

"A-apa Na-Na-Na-Naru? Ba-bagaimana bisa? Naru ja –Eeeeeeh kau pasti bukan Naruto kan? Jangan bohong… walaupun wajahmu mirip tapi tetap saja kau bukan Naruto huahahahhaha" Sasuke tertawa garing.

"Hiks… hiks… jadi Sasu-nii tidak percaya lagi sama Naru… hiks… hiks… HUAHmppph" Hampir saja tangis Naruto pecah kalau- kalau Sasuke tidak segera membungkam mulutnya.

.

Sementara itu beberapa meter dari rumah Sasuke terlihat mobil sport berwarna hitam yg kelihatanya menuju kediamanya.

"Hahahaha… baka otouto pasti senang kalau aku beri kejutan" Ujar seseorang berambut hitam di kuncir satu selaras dengan matanya yg berwarna onyx yg tentunya kalian tahu siapa.

.

Kembali ke Sasunaru.

"Hiks… hiks… jadi Sasu-nii tidak percaya lagi sama Naru… hiks… hiks… HUAHmppph" Hampir saja tangis Naruto pecah kalau- kalau Sasuke tidak segera membungkam mulut Naruto –dengan tangan tentunya-.

"Ja- ja- di kamu memang Naruto? Ta-tapi…" Sasuke berfikir sejenak dan melepaskan tangannya dari mulut Naruto.

SASUKE POV

"Ja- ja- di kamu memang Naruto? Ta-tapi…" akupun berfikir sejenak 'memangsih…. Tadi malam aku hanya bersama Naruto… tetapi rasanya tidak masuk akal sekali kalau dia Naruto… dan lagi ohhh Naruto… kemana dia…? Bukankah tadi malam dia masih bersamaku?...lalu –' belum sempat ku teruskan berfikirku tiba-tiba pandangan mataku terarah pada serpihan kain yg telah sobek. Lebih tepatnya Baju yg sudah tidak berbentuk baju lagi. 'baju ini…. Yg di pakai Naruto tadi malam… atau jangan-jangan Naruto berubah bertambah besar terlalu cepat karena kelainan hormone mungkin… tapi tetap saja tidak mungkin karena belum pernah aku lihat kejadian ini di belahan dunia manapun… jika toh ada pasti sudah disiarkan di berita bukan? Alah mungkin saja ini hanya tipu daya gadis itu!' aku mulai meyakinkan diriku sendiri dan memberanikan bicara

"HOI… KAU PIKIR AKU SEBODOH APA HAH? TIPUAN MACAM BEGITU… MANA MEMPAN PADAKU!" Bentakku pada gadis yg mengaku Naruto tadi.

"jadi Sasu-nii masih tidak percaya sama Naru… hiks… hiks… kalau begitu Naru mau pergi!" tukas gadis tadi padaku. Segera ia berdiri akan beranjak pergi dari kamarku, namun… ought… dia tidak memakai baju… 'mana bisa ku biarkan dia keluar dengan keadaan seperti itu. Yang ada malah aku akan dikira macam-macam padanya'. Akhirnya aku memutuskan untuk berdiri dan menarik tanganya. Naas bagiku karena kakiku tersangkut seprei oleng jatuh menindihnya. Dan tanpa sengaja aku mengecup pundaknya dan…

'POOOF' 'CKLEK' Suara pintu yg di buka bersamaan dengan berubahnya gadis itu menjadi Naruto kecil yg kemarin aku temui.

"Baka otou –KYAAAAAAAAAAAAAAAA….

SASUKE POV END

FLASHBACK

Beberapa saat yg lalu

Seseorang berambut hitam di kuncir satu bermata onyx dan mempunyai tanda lahir berupa dua kerutan di dekat hidungnya sedang memarkirkan mobil sportnya di halaman mansion Uchiha.

"Huuuuh rasanya….aku benar-benar merindukan suasana di rumah ini….!" Ujar pemuda itu

Tanpa pikir panjang lagi pemuda itupun masuk dan di sambut ramah oleh seluruh pelayan di mansion Uchiha.

"Selamat datang Itachi-sama" ujar seluruh pelayan di mansion tersebut. Si pemuda yg diketahui bernama Itachi itupun tersenyum dan berkata "Hn, dimana baka otoutoku sekarang?"

"Sasuke-sama sedang berada di kamarnya Itachi-sama" Ujar seorang pelayan berambut coklat di kuncir menyerupai buah nanas dan memiliki tanda guratan di persimpangan hidungnya yg di ketahui bernama Iruka Umino, pelayan pribadi Sasuke.

"Hn baiklah kalau begitu! Bakka otouto… niichan datang…. !" Teriak Itachi deengan OOC-nya

Dengan semangat Itachi menaiki tangga dan berlari munuju kamar otouto nya. Dan

'CKLEK'

Itachi pun membuka pintu itu dan…

FLASHBACK END

"Baka otou –KYAAAAAAAAAAAAAAAA…." Betapa terkejutnya Itachi melihat apa yg ada di depan matanya saat ini. Ia melihat adiknya a.k.a Sasuke berpakaian agak tersingkap –karena jatuh tadi- menindih seorang gadis kecil yg tidak memakai baju… hanya di tutupi oleh sehelai selimut yg hanya menutupi bagian pinggang ke bawah.

BRAK

Karena syok Itachi reflek menutup pintu kamar Sasuke. Sementara itu Sasuke yg didalam hanya cengok melihat kelakuan kakaknya. 'huhhh itu hanya illusi… hanya ilusi… tidak mungki baka otouto ku adalah seorang lolicon/ pedofil! Sadarlah itachi!' inner Itachi menyemangatinya. Kemudian Ia pun mulai membuka pintu kamar Sasuke dan yg dilihatnya sama sekali tidak berubah.

"Huaaaaa baka otouto… apa yg kau lakukan dengan gadis kecil itu!"

"…" Sasuke yg cengok akan kelakuan kakaknya berserta kejadian ajaib yg baru saja terjadi hanya diam membisu tak memberi respon apapun.

"Woooi baka otouto lolicon! Pedofil! Apa yg sedang kau lakukan!" Itachi yg geram karena pertanyaanya tidak di jawab akhirnya menghadiahkan sumpah serapah untuk otouto kesayanganya.

Sadar akan posisi Sasuke saat ini, Itachi menarik gadis kecil itu ke pangkuanya beserta selimut yg membungkusnya. Itachi melihat jejak air mata di pipi gadis kecil itu pertanda kalau Ia habis menangis. Sepertinya itu akan memperparah keadaan, karena berhubung Itachi sedang berfikiran macam- macam dan keadaan Sasuke tadi lengkaplah sudah bukti dimata Itachi.

"Sasuke… kakak tidak menyangka kalau kau ternyata punya hoby seperti ini…" ujar itachi dengan nada yg semakin rendah.

"Suke-chan…"panggil itachi

"…" tidak ada jawaban

"Sasuke…."

"…"

'BLETAAAK'

Karena kesal panggilanya tidak di jawab, Itachipun menjitak Sasuke. Sasukepun sadar dan akhirnya menoleh kea rah sumber suara.

"Aaw… hei kau…. Eh baka aniki… kapan kau datang?" Tanya Sasuke dengan wajah innocent nya karena otaknya masih error karena melihat kejadian yg tidak dapat di terima akal sehat itu.

"Hei baka otouto jangan mencoba mengalihkan pembicaraan ya! Asal kau tau saja aku sudah tau apa yg kau lakukan selama ini selama tidak ada aku… pantas saja kau tidak pernah punya pacar… ternyata…. Kau…. Pedofil…." Ujar Itachi dengan nada sedikit *sangat* menyesal.

"Eh-eh ano ka-kau salah paham baka Aniki! Tadi itu aku…ngggg….

tbc

a/n: waaah gimana gaje ya? Pastinya! *bangga* (reders: dasar sinting) maafkan segala kekurangan fic ini ya *munduk2* aishh akhirkata review ya!