Catatan: Fic yang satu ini sebenarnya terinspirasi dari percakapan tengah malam antara Scarlett dan Eleamaya beberapa malam yang lalu. Hanya aja baru diketik gara-gara stress bantuin ade bikin skripsi. Lumayan buat pelampiasan. Oia, ini akan jadi kumpulan cerita singkat LuHan loh!
Disclaimer: Eiichiro Oda
.
.
.
Gaun Pesta
Boa Hancock melihat bayangan dirinya di kaca. Gaun velvet merah yang membungkus tubuhnya terlihat sempurna, menampilkan lekuk tubuhnya yang seksi dan memperlihatkan bagian punggungnya sedikit lebih terbuka daripada dugaannya semula. Dia terlihat sangat cantik. Luffy pasti gembira melihat diriku, pikirnya senang. Jadi penasaran, apa ya pendapatnya tentang gaunku ini?
Sang ratu bajak laut langsung cepat-cepat membuka pintu ruang ganti dan bertanya, "Luffy, apa pendapatmu tentang gaunku…?"
Senyum yang terkembang di wajah Hancock langsung menghilang saat ia menyadari bahwa Luffy tengah memperhatikan seorang wanita cantik berambut pirang. Wanita itu berdiri tidak jauh dari Luffy. Apa yang sedang Luffy lakukan?
"Luffy…." Tenggorokannya serasa tercekat. Oh, Luffy….
"Hey, Hancock!" Luffy tersenyum lebar, menunjuk wanita pirang itu, "dia terlihat menarik… hmm, apa sih itu…."
Luffy sedang memuji wanita itu di hadapanku? Apakah hal ini dapat disebut… perselingkuhan?
"Shishishi, aku berpikir…" kedua mata Luffy masih lekat memandang sang wanita, yang masih sibuk memilih pakaian.
Hancock tidak tahan lagi. Ia berteriak dengan kencang di tengah-tengah para pengunjung toko yang sedang sibuk dengan urusan masing-masing. "LUFFY! KENAPA KAU TERUS MEMANDANGI WANITA ITU? BAHKAN BERANI MEMBICARAKANNYA? APA AKU TIDAK CANTIK LAGI?"
"Hancock!"
"KAU KEJAM!"
Pria yang selalu menggunakan pakaian berwarna merah dan biru itu, Monkey D. Luffy sangat terkejut saat ia mendapati Hancock yang berlari menjauh darinya. Dia menangis. Semua pengunjung di sana pun tak kalah terkejut dengan Luffy. Mereka sulit mempercayai bahwa seorang pria bertampang bodoh mampu membuat wanita yang sangat cantik dan menawan menangis tersedu-sedu.
"Dasar tolol, kok bisa sih…"
"Aku takkan pernah membuat wanita secantik itu menangis…."
"Ah, benar-benar keterlaluan…."
Luffy menggeram marah. Otomatis ia langsung berlari mengejar Hancock dan mengerahkan jurusnya, "gomu-gomu no Hancock catch!"
Tangan Luffy seketika memanjang, melewati banyak orang, dan mencari Hancock. Hancock menjerit pelan saat tangan Luffy mencengkeram tubuhnya dan menariknya kembali ke arahnya.
"LUFFY!"
Seorang pria yang simpati terhadap Hancock langsung pasang badan, berusaha menolong Hancock dengan menyerang Luffy, akan tetapi Luffy melumpuhkannya dengan sekali pukul.
"BUKAN URUSANMU!"
Luffy benar-benar tidak tahu apa yang tengah terjadi. Hancock berada di pelukannya, tetapi wajahnya menunjukkan hal yang jarang sekali ia lihat. Hancock terlihat sangat cemburu dan terluka. Wanita itu berusaha menahan tangisnya sekuat tenaga. Namun tetap saja air mata jatuh dari kedua matanya yang biru.
"Hancock!" Luffy kembali mencengkeram bahunya, membalikkan tubuhnya agar ia bisa melihat wajah Hancock dengan jelas. "Ada apa sih?"
Hancock menghindari tatapan cemas Luffy. Hatinya hancur berkeping-keping. Mungkin Luffy bosan dengan dirinya. Mungkin selama ini Luffy tidak puas dengan semua yang telah ia lakukan. Mungkin sudah saatnya ia membiarkan Luffy pergi dari sisinya…. Hancock berbisik setengah putus asa, "aku tahu bahwa diriku… aku bukanlah orang yang pantas kau cintai… apakah… apakah kau ingin meninggalkanku? Itu… itu tidak masalah… Asalkan kau bahagia, Luffy…."
Baguslah, jika meninggalkanku dapat membahagiakanmu, Luffy. Aku sama sekali tidak akan menyesalinya. Ah, namun kenapa hatiku terasa sangat sakit? Harusnya kebahagiaan Luffy juga kebahagiaanku, bukan? Oh, Luffy cintaku. Kurasa ini akhir cinta kita….
"Hancock…."
"Wanita muda itu, kau menyukainya kan, jangan berbohong terhadapku…." Hancock berbicara dengan terbata-bata. Wajahnya memerah. "Luffy, aku tahu aku tidak lagi cantik, jadi aku…."
Hancock tidak mampu menyelesaikan kata-katanya. Luffy menyegel mulutnya dengan ciuman yang panas membara. Ciuman yang panjang, seolah menggambarkan semua perasaan yang ia miliki terhadap dirinya. Luffy tidak pernah menciumnya seperti itu. Tidak pernah.
"Luf…."
Luffy tidak melepaskan pelukannya. Ia terus mencium Hancock.
"Luff…."
Dia memaksa Hancock untuk menerima ciumannya. Akhirnya Hancock menyerah. Ia membiarkan Luffy menciumnya dengan cara yang begitu kasar, begitu bernafsu, namun penuh rasa cinta. Ciuman yang posesif. Luffy tidak pernah menciumnya secara begitu rupa. Hancock langsung meleleh dalam pelukan Luffy. Hatinya yang hancur perlahan pulih kembali.
"Luffy…" Hancock mendesah saat Luffy melepaskan dirinya. Dalam pandangannya, seluruh toko berubah menjadi lautan mawar merah yang membara, mengelilingi ia dan Luffy. Kupu-kupu yang cantik beterbangan dan burung-burung berkicau dengan indah, seolah menyanyikan tembang cinta untuk mereka. Di atas segalanya, ia merasa dicintai.
Luffy mencintainya.
"Oh, Luffy…."
"KAU WANITA TERCANTIK SEDUNIA!"
Mereka berdua benar-benar menarik perhatian semua pengunjung di sana. Tentu saja, siapa yang bisa mengacuhkan adegan percintaan romatis antara pasangan yang saling mencintai itu?
"Luffy…."
"KAU YANG PALING CANTIK!"
Hancock tersipu malu, wajahnya merona. "Dan kau… kau adalah pria paling tampan sedunia, eh bukan! Kau yang paling tampan sealam semesta ini Luffy."
Luffy mengorek lubang hidungnya dengan penuh semangat, lalu melempar kotorannya ke atas sana. "Lalu kenapa kau bertingkah seperti orang gila?"
Hancock membela dirinya, "habis kau terus menatap wanita pirang itu, jadi kupikir…."
"HEI KAMU! KAMU JELEK! AKU TIDAK MENYUKAIMU! AKU MENCINTAI ISTRIKU!" Luffy meneriaki wanita pirang yang menjadi awal percekcokan antara Hancock dan dirinya. "AKU HANYA MENYUKAI BAJU DAGINGMU ITU! WANGINYA BENAR-BENAR ENAK!"
.
.
.
Mudah-mudahan suka ya!
Kalian tahu siapa wanita pirang itu, bukan? Klo gak tahu langsung search google cari baju daging/meat dress aja ntar pasti ketahuan! *emangnya maling, pake ketahuan segala* Wah, emang dasar Luffy, otaknya daging terus! XD