Title : Midnight

Cast : JaeMin/ JoongShim/ SoulFighter Couple

Genre : Romance

Rated : R (maybe?)

Type : Yaoi

Length : One Shot (maybe again)

Summary : I Don't know :p *mehrong

Disclaimer : Changmin appa saya. Jaejoong tetangga saya, istrinya Yunho ahjussi *taboked. Tapi saya membiarkan mereka pacaran, mumpung umma saya (read: Kyuhyun) lagi sama suami saya (read: Heechul). Hehehe kidding. Mereka berdua milik Tuhan :')

Warning : This is YAOI fic! Boyxboy! Do not bash! YunJae shipper jangan bashing saya. Saya juga YunJae shipper kok.

A/n : Maaf aja kalau jalan ceritanya udah keseringan baca di FF author lain. FF ini dibuat buat nyebarin virus JaeMin. Yang suka JaeMin angkat tangan? ^o^/

.

.

.

.

Backsound

# DBSK – Mirotic

.

"Ungh…"

Changmin membuka matanya dan terbangun dari mimpi buruknya. Wajahnya berkeringat, dari pelipis hingga menetes ke leher. Matanya yang sedikit sayu mencari letak jam dinding, dan setelah menemukannya ia mengetahui pukul berapa ia bangun. Tengah malam. Mimpi buruk mengganggu malamnya kembali. Itu bukan salahanya. Itu semua salah namja itu. Namja yang membuatnya pernah berpikir untuk membunuh leader mereka hanya untuk mendapatkan dia. Tetapi, pikirannya masih bisa menahan dirinya untuk tidak mengambil sebilah pisau sekarang dari dapur, lalu masuk ke dalam kamar leader grupnya dan memenggal kepalanya hingga ia mati. Dan akhirnya ia dapat memiliki hyung tercantik yang sejak dahulu ia cintai.

Tetapi ia tidak dapat melakukannya.

Changmin berjalan keluar dari kamarnya lalu beranjak ke arah dapur untuk mengambil segelas air dingin. Mungkin segelas air itu dapat menjernihkan pikirannya kembali.

"Min…"

Changmin berbalik ketika sebuah suara memanggil namanya. Dia mengurungkan dirinya untuk mengambil segelas air dan memilih untuk berbalik. Namja yang memanggilnya berjalan menghampiri Changmin dan Changmin tahu siapa dia walaupun lampu seluruh ruangan di dalam dorm dimatikan.

"Kenapa belum tidur?"

"Aku baru saja terbangun." Changmin menjawab dengan suara kecil dan seulas senyuman tipis. "Gara-gara mimpi buruk."

"Begitu?" namja itu mendekat kearah Changmin lalu mengusap punggungnya lembut.

Changmin tersenyum samar. Ia suka dengan sentuhannya. Apalagi jika hyung-nya itu melakukan pelukan atau sentuhan lain di depan public. Tetapi, para fans mereka selalu berkata. 'Hubungan antara umma dan anak,' 'Mereka cocok sekali sebagai ibu dan anak,' 'Jaejoong memperlakukan Changmin seperti anaknya sendiri, Yunho sangat beruntung mempunya istri seperti dia,'. Mengapa mereka tidak menganggap sesuatu yang lebih akan kedekatan mereka. Sungguh, Changmin membenci YunJae. Changmin membenci apapun yang menyangkut tentang YunJae. Sejujurnya, dia sangat mencintai namja yang selalu dikatakan sebagai 'ibu'nya.

"Ada sesuatu yang kau pikirkan?" Jaejoong bertanya dengan nada yang sangat lembut. Menatap Changmin dengan kedua bola matanya dan membuat Changmin gugup.

Dia sudah sangat lelah memendam semua ini. Dia tidak tahu, apakah Yunho dan Jaejoong benar-benar menjalin sebuah hubungan yang special atau tidak. Mereka tidak pernah menceritakannya. Mereka hanya mempublikasikan kemesraan mereka dalam sebuah fanservice, walau Changmin yakin para YunJae shipper tidak akan menganggap seperti itu. Mereka menganggap semuanya nyata.

"Ada… ada sesuatu yang ingin kubicarakan padamu, hyung."

Jaejoong menarik tangan Changmin ke ruang makan dan duduk di salah satu kursi yang berdampingan dengan Changmin yang mengambil tempat di sebelahnya. Jaejoong enggan menyalakan lampu dapur. Ia mengenal Changmin. Changmin lebih suka tempat yang damai dan sepi untuk membicarakan masalahnya. Suasana yang gelap di tengah malam sepertinya mendukung.

"Bicarakan saja padaku."

Changmin menelan ludahnya. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Berkata bahwa ia mencintai Jaejoong? Sekarang? Apakah ini waktu yang tepat?

"Hyung… aku…"

Jaejoong menunggu Changmin untuk menyempurnakan kalimatnya. Maknae itu sepertinya mengalami hal yang membuatnya tertekan.

Changmin berdiri dari duduknya dan duduk di atas meja, tepat di depan kursi dimana Jaejoong duduk. Dalam matanya seperti terdapat sebuah pernyataan yang membuat Jaejoong menatapnya lekat. Detik demi detik berlalu. Mereka masih dibalut dalam kesunyian ketika salah satu dari mereka tidak ada yang memilih untuk memulai permbicaraan. Mencoba melakukan komunikasi melalui mata.

"Hyung…"

Changmin berucap pelan sebelum akhirnya dia merendahkan tubuhnya hingga mencium bibir Jaejoong. Jaejoong sedikit menengadah dalam posisi duduknya. Sentuhan dari bibir Changmin tak mampu ia tolak. Sekarang Jaejoong yang mengendalikan semuanya. Dia membalas jilatan-jilatan lembut dari lidah Changmin. Menghisap lidahnya dan menggigitnya lembut. Changmin mendesah pelan dan membuat Jaejoong berdiri dari duduknya. Jaejoong mendorong tubuh Changmin hingga terbaring di atas meja lalu menindih tubuhnya. Kaki Changmin masih menggantung di meja. Jaejoong membelai pipi Changmin dan melepaskan ciumannya.

"Kenapa kau melakukannya?" Tanya Jaejoong.

"Kenapa hyung membalasnya?" Changmin kembali bertanya dan membuat Jaejoong terkekeh kecil. "Aku benci kau."

Jaejoong menampilkan raut wajah bingung dan Changmin menebusnya dengan kecupan ringan. "Aku benci kau… ketika kau bersama Yunho hyung."

Jaejoong tertawa pelan. Berarti selama ini perkiraannya benar, bahwa Changmin mencintainya. Tatapan marah selalu terlukis di wajah Changmin ketika dirinya melakukan fanservice bersama Yunho. Tidak salah lagi.

"Apa yang kau inginkan sekarang?" Jaejoong mengeluarkan seringainya.

Changmin memundurkan tubuhnya hingga kakinya berada di atas meja. Kakinya ditekuk sehingga tubuh Jaejoong berada di antara kedua pahanya.

"Yang aku inginkan hanya JoongShim dilihat oleh semua orang. Aku tidak mau mendengar YunJae di telingaku. Arraseo?" Changmin berbisik menggoda seraya menggesekkan selangkangannya di daerah pinggul Jaejoong.

Jaejoong menjilat dagu Changmin lalu beralih ke telinganya, "As you wish, my baby."

Jaejoong kembali menenggelamkan Changmin dalam ciuman-ciuman panasnya. Mencari lidah Changmin hingga membuat pemiliknya mendesah. Changmin mendorong tengkuk Jaejoong agar memperpanas setiah hisapan dan jilatannya. Tangan Jaejoong menelusup masuk ke dalam piyama Changmin, menelusuri setiap inci kulitnya hingga menemukan nipple yang mengeras. Jaejoong memelintirnya.

"Oh… Jaejoongie…"

"Mulai sekarang, akan kubuat JoongShim couple menjadi nyata. I love you, my sexy maknae."

Selanjutnya, hanyalah erangan, rintihan dan desahan yang terdengar dari ruang makan. Dan mereka tenggelam dalam kenikmatan mereka di tengah malam.

.

.

Oh ya berhubung aku sedang tidak ada pencerahan untuk membuat 'step yang lebih HOT' jadi adegannya skip aje ya hoho

Review pelase :3

JaeMin/ JoongShim/ SoulFighter Couple Fighting ^o^g

Yang mau JaeMin lagi bilang nyahahahaha

MinKyu juga boleh :3