"Kembalilah ke Jepang, Byakuya,"

Pria dengan bola mata abu-abu seketika menoleh pada seorang kakek yang duduk di sampingnya. Untuk sejenak, lelaki yang bernama Byakuya meletakkan benda yang menjadi mainan kesayangannya ke meja, yaitu gundam.

"Maaf, bisa kakek ulangi lagi? Sepertinya aku salah dengar bahwa kakek menyuruhku pulang ke Jepang," katanya sopan tanpa ekspresi wajah.

"Ya, aku memang menyuruhmu kembali ke Jepang. Aku khawatir dengan keadaan Rukia,"

"... Dia sudah dewasa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kakek tahu? Rukia sudah bisa memberikan kado ulang tahunku seperangkat rakitan gundam model baru tahun lalu,"

Jujur saja, si kakek bingung dengan kata-kata Byakuya. "Maksudnya? Lalu apa hubungannya dengan dewasa?"

"Dia sudah bisa membelikan barang mahal untukku dengan uangnya sendiri, itu cukup membuktikan bahwa Rukia sudah dewasa,"

... alasan aneh.

"Hh, pokoknya aku ingin kau segera pulang! Aku tidak bisa berhenti memikirkan keadaan Rukia. Bagaimana mungkin kau meninggalkan seorang remaja perawan sendirian? Asal kau tahu, Byakuya, jaman sekarang sudah gila! Ada anak SMP melahirkan! Bagaimana kalau di luar sana banyak yang berlaku tidak senonoh pada Rukia? Bagaimana kalau Rukia disuruh menarikan Gangnam Style dengan keadaan telanjang? Bagaimana kalau Rukia diperkaos? Bagaimana kalau Rukia dijadikan BB, Bintang Bokep kemudian videonya disebar luaskan? Bagaimana kalau kita tidak bisa menghubungi kak Seto untuk minta perlindungan! BAGAIMANA KALAU RUKIA DIJADIKAN ARTIS MEME SEPERTI BAD LUCK BRIAN!"

Tunggu, kalimat yang terakhir terlalu mengerikan! Author minta maaf!

Meski si kakek mengutarakan kekhawatirannya secara beruntun, Byakuya tetap saja cuek, asyik kembali pada kegiatannya saat ini yaitu merakit gundam. Sikap Byakuya membuat si kakek panas, dengan tindakan seperti seorang preman merebut dompet orang kaya, si kakek merengut barang kesayangan Byakuya hanya dengan sekali sambaran.

"Ekh! Kake-"

"JIKA KAU TIDAK KEMBALI KE JEPANG, TIDAK ADA LAGI KIRIMAN GUNDAM UNTUKMU!"

Byakuya facepalm. Mau tidak mau dia harus menuruti kemauan sang kakek...

.

.

.

Disclaimer :: Tite Kubo

Warning :: OOC, AU, Typo(s), Gaje, Abal, aneh dll~

Give Me Your Kiss

Chapter 6

.

.

.

"Grimmjow bodoh! Cengo! Bego! Hina! Terkutuk! Asem! Garong! Kenapa kau memukul kakak Rukia! Argh! Bagaimana ini! Aku pasti tidak dapat restu olehnya jika kesan pertama bertemu dengannya saja sudah tidak sopan! Ngelontok wajahku!" Ichigo frustasi level 7. Habis-habisan dia merutuki tindakan Grimmjow yang memukul Byakuya sampai memar di pipi. Sementara Grimmjow sendiri tampak santai. Tidak ada rasa bersalah sedikitpun jika melihat dari ekspresi wajahnya. Pria itu malah asyik memainkan game di ponselnya, pura-pura seolah tidak mendengar ocehan Ichigo.

Cenut! Muncul tanda kekesalan di dahi Ichigo.

"Grimmjow, dengarkan aku!"

"Apa sih? Lagipula cuma satu pukulan di pipi, itu tidak akan membuatnya mati kok. Dan aku bingung, kenapa kau begitu cemas padanya? Kau menyukai Byakuya dalam sekali pandang? Ingat, kau ini uke-ku!" balas Grimmjow sinis atau mungkin lebih tepatnya ia cemburu karena Ichigo begitu memikirkan keadaan pria lain. Jelas saja perkataan Grimmjow makin merusak pikiran jernih Ichigo.

Dengan kecelakaan kecil ini, yaitu memukul telak kakak Rukia sampai pingsan adalah suatu langkah yang akan menumbuhkan pandangan negatif Byakuya pada Ichigo, yah, walau bukan Ichigo pelakunya, tetap saja ia terlibat karena bersama dengan Grimmjow dan Rukia. Stress. Harusnya sebagai kekasih Rukia, ia memberi kesan baik di mata Byakuya. Menyambut kedatangannya penuh senyum, memperlihatkan kesopanan, berlaku baik agar mendapat kepercayaan dari Byakuya. Namun semua angan itu telah pupus diterpa angin bersama debu, yang ada hanyalah rumput bergoyang-goyang karena digoyangkan kucing liar. Gaje banget ah. Yang kini bisa ia lakukan adalah pasrah, kalau bisa pun ia memohon semoga Byakuya amnesia atau terkena penyakit 'putri tidur' atau raja singa sekalian. Ngeri.

"Lagipula, kau kan sudah dapat ciuman Rukia, kenapa tidak meninggalkannya? Bukannya kau pernah bilang padaku, setelah mendapat ciuman si pendek, kau berniat meninggalkannya?"

"A-apa!? Kapan aku bicara begitu!" wajah Ichigo langsung memucat panik karena ucapan Grimmjow. Untungnya Rukia sedang pergi membeli makan malam, jadi gadis itu tidak mendengar kalimat mengerikan Grimmjow.

Grimmjow menunjukkan cengiran kuda begitu melihat ekspresi Ichigo. Pemuda rambut biru itu mendekat dan mendesak Ichigo hingga dia terpojok, terkurung di tubuh besar Grimmjow.

"H-hey, mau apa kau, sialan!" Ichigo berniat mendorong dada Grimmjow agar menjauh darinya, namun sayang sekali, lawannya lebih gesit sehingga membuat pergerakan Ichigo terhenti lebih dulu.

"Sudah lama ya aku tidak menggodaimu. Sikapmu memang menunjukkan kau tidak suka hal-hal berbau yaoi, tapi rona merah di wajahmu sayang sekali tidak bisa disembunyikan, my uke!"

BLUSH!

Tidak dapat dipungkiri lagi, wajah Ichigo semakin memerah. Oke, dia memang jijik, tapi... apa ini? Kenapa ada debaran luar biasa yang ia rasakan ketika Grimmjow sedekat ini dengannya? Oh, dia ingat! Jangan-jangan ini efek karena menonton Junjou Romantica dan Sekai-ichi Hatsukoi bersama Rukia kemarin? UOOOOOH! Ichigo langsung berusaha sekuat tenaga mengganti bayangan Grimmjow dengan Rukia di otaknya saat ini, mengusir bayang-bayang yaoinya.

Aku bukan maho!

Aku normal!

Aku normal!

Aku normal!, berkali-kali Ichigo membatin seperti itu.

"SU-SUDAH CUKUP! KAU INI APA-APAAN SIH, AKU SUDAH PUNYA RUKI-"

Cklak.

Sial. Hari ini benar-benar sialan untuk Ichigo. Pertama, ia terlibat kasus pingsannya kakak Rukia dan ia mendapat amanat dari Rukia untuk menjaga sang kakak dari luar kamar bersama Grimmjow selagi dia pergi membeli makan malam, kedua, Grimmjow menggodainya, ketiga... Kuchiki Byakuya membuka pintu kamar tempatnya diistirahatkan dan secara langsung melihat Ichigo dan Grimmjow dalam posisi tidak menyenangkan, Grimmjow mendempet Ichigo! ke dinding Ngelontok sudah wajahnya level 2.

"A-aaa-" Ichigo pucat seketika. Di dorongnya Grimmjow sampai pria berambut biru itu menabrak bak sampah, sementara si Byakuya masih terbelalak kaget tanpa kata gara-gara melihat pemandangan barusan.

"A-aku bisa menjelaskan semua ini, aku-" di saat Ichigo gugup bukan main untuk menjelaskan, Rukia datang dengan sekantung berisikan makanan. Tepat waktu! Melihat Byakuya yang telah sadar dari pingsannya, Rukia pun berteriak, "KAKAK!" dan langsung berlari. Begitu juga Byakuya, melihat Rukia, dia ikut berteriak, "ADIK!" dan ikut berlari. Keduanya pun akhirnya berpelukan. Auranya sinetron banget.

.

.

.

"Eh? J-jadi kakek yang menyuruh kakak pulang ke Jepang?"

Byakuya mengangguk pelan merespon ucapan adiknya.

Suasananya tegang sekali, itu yang bisa di deskripsikan saat ini. Ichigo, Grimmjow, Byakuya dan Rukia duduk mengitari meja penuh makanan di tengah mereka. Sejak Rukia menawarkan makan malam bersama, tak sekalipun Ichigo berani menatap lurus ke arah Byakuya. Pernah sih, sesekali ia mencoba melirik Byakuya, sekedar ingin tahu ekspresi apa yang dipancarkan si Kuchiki muda itu dan hasilnya? Ternyata Byakuya berhasil menangkap lirikan matanya.

Mak Jleb.

Jantung Ichigo serasa ditusuk mendapat tatapan jijik dari Byakuya. Pasti Byakuya mengira dirinya dan Grimmjow punya kelainan seks gara-gara yang tadi.

"... Rukia,"

"Iya, kakak?"

Sambil mencomot snack di meja, Byakuya menatapi Ichigo dan Grimmjow bergiliran. "Siapa dua orang ini?" tanyanya.

Demi dewa Neptunus, Ichigo ingin melarikan diri ke toilet begitu Byakuya menyinggung soal dirinya dan Grimmjow. Ah, tidak, tidak, Ichigo! Kau harus berani menghadapi Byakuya! Tunjukkan kejantananmu! Tapi maksudnya bukan menunjukkan apa yang ada di balik celana Ichigo loh, saya memperingatkan bagi yang pikirannya ke mana-mana setelah membaca kalimat sebelumnya.

"Ah, mereka ini temanku. Ini Grimmjow Jeagerjaquez," Rukia menunjuk Grimmjow yang kemudian disambut senyum oleh pria berambut biru tersebut. "Lalu, yang ini Kurosaki Ichigo, uhmm... pa-pacarku..."

Ichigo merasa wajahnya kini menjadi Bad Luck Brian begitu mendengar Rukia to the point memamerkan bahwa dirinya adalah sang kekasih hati. Masalah satu pukulan itu sudah tidak lagi Ichigo pikirkan, tapi kini ganti menjadi masalah tentang Byakuya memergokinya bersama Grimmjow dalam posisi tidak menyenangkan. Oh, lihatlah, Byakuya langsung membeku dan matanya melotot tidak percaya bahwa dirinya adalah pacar Rukia.

"... kau serius dia ini pacarmu, Rukia? Kurosaki, kalau kau memang pacar Rukia, mengapa terlihat takut menghadapiku? Mengapa kau tidak menunjukkan kejantananmu kepadaku agar kau mendapat nilai plus di mataku,"

Baru saja dua patah kata Ichigo siap menjawab, Grimmjow langsung menyahut, "Rukia, kakakmu yaoi ya? Dia menyuruh Ichigo menunjukkan kejantanan-"

BLETAK!

Jitakan dari Ichigo menghasilkan benjolan sebesar bola baseball di kepala Grimmjow.

Kembali ke keadaan tegang antara Ichigo dan Byakuya, Ichigo berdehem mencairkan suasana yang sempat terganggu. Sekarang Ichigo memantapkan diri, ia benar-benar menyukai Rukia, maka dari itu, ia harus menunjukkan kesungguhannya di depan anggota Kuchiki. Ini kesempatan emas!

"Sebelumnya aku mengaku bahwa aku adalah playboy. Tapi semenjak bertemu Rukia, aku sudah sadar, aku telah menemukan gadis yang tepat untukku, yaitu dia. Meski Rukia pendek (mak jleb! untuk Rukia), berdada rata (mak jleb!), cerewet (jleb!), macho (dafuq!), dan galak, aku... jatuh cinta padanya. Rukia itu unik dan langka untukku! Baru kali ini aku menemukan perempuan seperti dia, makanya aku akan bersikukuh mempertahankan hubungan kami!"

DASAR NGGAK ROMANTIS! Memangnya aku manusia purba dikatakan unik dan langka!, batin Rukia. Jika saja tidak ada Byakuya mungkin dirinya sudah menonjok Ichigo dengan jurus tapak Buddha.

Byakuya masih memasang wajah datar. Pria itu kemudian menoleh kepada Rukia tiba-tiba, membuat gadis bermata violet itu menatap heran pada kakaknya.

"Ternyata benar perkiraan kakek," gumam Byakuya teringat mengapa dirinya dikirim pulang oleh sang kakek. Kembali Byakuya bertatap muka dengan Ichigo.

"Kurosaki, aku bersedia memberi restu hubungan kalian. Tapi dengan satu syarat, kau harus mampu menyelesaikan tantangan dariku,"

Serius. Mata abu-abu Byakuya berkilat, sangat tajam, namun Ichigo tidak gentar. Dia tetap terus maju tidak gentar karena ia membela yang benar. Tunggu, kenapa jadi lirik lagu.

"Demi Rukia, tantangan apapun aku terima!"

Seulas senyum tipis terlukis di wajah tampan Byakuya. Pemuda itu pun mengeluarkan sebuah kantung plastik hitam atau bahasa gaulnya kresek dari balik badannya. Kresek itu di sodorkannya kepada Ichigo.

"Buka," perintah Byakuya.

Dengan segenap jiwa dan raga serta tumpah keringat, Ichigo berhati-hati membuka ikatan kresek dari Byakuya. Rukia dan Grimmjow yang tidak mau ketinggalan sekaligus penasaran tentunya langsung mendekat pada Ichigo.

Dan isinya adalah... akan diberitahukan tiga hari tiga malam lagi! Nggaklah! Bercanda! Isinya cukup mengejutkan Ichigo, Rukia dan Grimmjow.

Rakitan gundam.

"Uhm, ini..." belum selesai Ichigo bicara, suaranya macet mendadak melihat seringaian iblis Byakuya.

"Tantangannya adalah merakit gundam. Jika kau mampu merakit gundam dalam waktu 12 jam tanpa bantuan siapapun, maka kau boleh mendapatkan Rukia,"

Muka Ichigo pucat seketika. Kalau merakit barbie sih tidak masalah, tapi ini... gundam... masa kecilnya itu tidak bahagia. Ayah Ichigo tidak pernah membelikannya gundam, mainan yang selalu ia dapat itu berpuluh-puluh bola plastik yang kemudian dimasukkan ke dalam ember alias mandi bola.

"Nah, Kurosaki, tunjukkan kesungguhanmu bahwa kau mencintai adikku,"

"Baiklah jika itu bisa membuatmu setuju dengan hubunganku dan Rukia!"

Byakuya tersenyum puas melihat kemantapan jawaban seorang Kurosaki Ichigo. Bisakah Ichigo yang bermodalkan pengalaman merakit barbie menyelesaikan rakitan gundam Byakuya?

"... Kurosaki," panggil Byakuya. Ichigo menoleh sambil masih mengutak-atik bagian-bagian gundam.

"Ya?"

"... kau setengah normal setengah maho ya?"

"TI-TIDAK! ANDA SALAH PAHAM!"

Ah, rupanya Byakuya masih saja ingat GrimmIchi.

To Be Continued...

.

.

.

Ada yang masih ingat saya? Haha, lama gak bikin fic rasanya jadi kaku banget =v=

Maaf hiatus lama, habis keasyikan nonton anime2 sih... apalagi bulan Oktober, banyak anime bagus yang rilis! Salah satunya yang paling saya tunggu, Code Breaker XD

#lha curcol!

Yah, pokoknya maaf kalo chapter ini hancur, jelek, abal, gaje, aneh, pendek, dll.

Dan makasih buat semua yang sudah repiu di chapter sebelumnya.

Dadah~ mau repiu lagi? :D