Harry Potter © J. K. Rowling

Wizard Love © Delphini Diggory

A/N: Fanfiksi ini saya publish di tahun 2011 di mana pada saat itu saya masih seorang bocah yang terobsesi dengan Dramione sehingga membuat cerita yang tidak jelas ini. Maka cerita ini saya rombak besar-besaran. Untuk pembaca lama, dengan maaf sebesar-besarnya saya akan mengubah seluruh cerita ini dengan versi baru dan menghapus seluruh versi lama. Terima kasih dukungan terhadap cerita ini selama lima tahun belakangan ini dan sudah memberikan semangat kepada saya yang hampir tidak melanjutkan cerita ini.

.

.

.

Hermione Granger—lulusan Hogwarts dengan nilai sempurna. Salah satu pahlawan dunia sihir, sahabat sang penyelamat dunia sihir—Harry Potter. Ia telah tumbuh cantik, rambut ikalnya yang panjang kini telah tertata dengan rapi tidak seperti dulu yang terlihat seperti semak belukar.

Ia berjalan di tengah keramaian Los Angeles dengan baju modisnya. Topi snapback bergaris hitam putih dan kacamata hitam menutupi wajah putihnya. Ia berjalan dengan cepat sambil menunduk di keramaian. Hingga akhirnya ia sampai di depan gedung besar bertuliskan Hit Records Studio terpampang besar di depan gedung tersebut.

Hermione mengeluarkan telepon gengam dari kantung celana jeans putih yang ia kenakan kemudian menekan nomor yang telah ia ingat jelas.

"Anna," panggilnya ketika telepon tersambung dan orang di seberang mengangkat panggilannya. "Aku sudah di depan studio—ah, mereka sudah di dalam? Oke, aku masuk." Kemudian pangilan tersebut putus dan Hermione memasukkan ponselnya kembali ke dalam kantung celananya sebelum ia beranjak masuk ke dalam studio.

Mungkin banyak orang bertanya ketika melihat Hermione Granger yang kini telah berusia duapuluh tiga tahun—bagaimana bisa? Dan jawaban yang terlontar dari mulut gadis yang telah tumbuh cantik jelita tersebut akan bervariasi, tergantung konteks pertanyaan tersebut.

Bagaimana bisa ia tumbuh menjadi sangat cantik?

Terkadang pertanyaan tersebut membuat Hermione memutar matanya dan mendengus tanpa menjawab. Atau hanya dijawabnya dengan nada datar, "Pubertas." Adalah jawabannya dan terkadang ia melihat sang penanya seperti orang tersebut adalah orang terbodoh di dunia.

Bagaiaman bisa ia lebih memilih berkarir di dunia Muggle sementara akademisnya sangat sempurna?

Hermione lelah dengan pertanyaan yang sering terlontar ini. Ya, dia lebih memilih berkarir di dunia Muggle—tepatnya menjadi seorang aktris. Oh, ya, benar sekali. Namun sebelum itu, setelah ia lulus dari Hogwarts dan mendapat tawaran pekerjaan dari Kementrian Sihir yang Hermione tolak (dan mengundang banyak pertanyaan dari segala pihak) karena ia ingin melanjutkan pendidikannya di dunia Muggle—dia ingin kuliah. Tepat sekali.

Jadi, setelah lulus dari Hogwarts, Hermione menjalani masa kuliahnya selama empat tahun di salah satu universitas ternama di Inggris hingga ia lulus dua tahun yang lalu dan pindah ke benua Amerika, tepatnya ke negara Amerika Serikat dan memulai karirnya di dunia hiburan. Hal tersbeut dipengaruhi karena ketika ia menjalani masa kuliahnya, Hermione mengikuti klub teater dan ia merasa bahwa akting dan dirinya sudah sangat menyatu maka ia berambisi untuk menjadi aktris papan atas. Pun, karena ia tinggal di dunia Muggle, Hermione menjadi jarang menggunakan sihir sehingga ia terkadang merindukan Hogwarts dan teman-temannya yang bekerja di Kementrian Sihir saat ini.

Karirnya selama dua tahun ini berjalan mulus. Debutnya di dunia akting pun terbilang sukses karena setelah ia debut dengan bermain film bersama salah satu aktor ternama di dunia (walau hanya sebagai pemeran pembantu) namanya langsung melejit dan tawaran bermain film pun membanjiri dirinya.

Tak hanya tawaran bermain film, tawaran menjadi model video klip pun sering datang. Atau tawaran untuk bernyanyi karena seseorang menyebarkan rumor tentang dirinya bahwa ia memiliki suara merdu (hal ini membuat Hermione memutar matanya karena menurutnya si penyebar rumor sangat berlebihan).

Dan beberapa minggu yang lalu, Anna—manajer Hermione—mendapatkan tawaran untuk Hermione debut sebagai penyanyi yang—awalnya—Hermione tolak mentah-mentah, namun dikatakan bahwa ia akan berduet dengan seorang pendatang baru juga. Maka dengan diskusi a lot bersama manajer serta agensinya, ia menerima tawaran tersebut dan di sinilah ia sekarang. Berjalan di koridor studio menuju tempat pertemuan pertamanya dengan siapa pun penyanyi pendatang baru tersebut.

Maka ketika Hermione membuka pintu ruangan yang disebutkan manajernya sebagai tempat pertemuannya, Hermione menahan napasnya ketika melihat seorang lelaki yang ia kenal selama ia bersekolah dengan rambut pirang platina miliknya yang selalu menganggu penglihatannya karena ia selalu melihat rambut tersebut di mana-mana dan kini ia tengah menyeringai ke arah dirinya.

"Malfoy," panggilnya dengan wajah terkejut yang membuat seringaian laki-laki tersebut bertambah besar.

TBC