Ini fic pertama Snow-chan di fandom Junjou Romantica.

Sebenernya si Snow-chan sedikit malu mengakui kalau Snow-chan itu seorang fujoshi. :D

Disclaimer: Junjou Romantica miliknya Shungiku Nakamura

Fic ini punyanya Snow-chan

RATE: T

WARNING: typos, OOC, OOT, rate bisa berubah

ENJOY~!


"Hahhhh... Hari ini lelah sekali. Ternyata bekerja itu walau sesuai dengan yang kita sukai tetap saja melelahkan," ungkap Misaki kelelahan. "Mungkin lebih baik aku ke cafe disana dulu."

Misaki tengah menikmati secangkir kopi hangatnya lalu tiba-tiba terdengar suara yang dikenalnya. "Apa maksudmu menanyakan itu, Nowaki?" ucap sumber suara tersebut.

"DEVIL KAMIJYOU! What the hell he's doing here! Mati aku," teriak Misaki dalam hatinya sambil bercucuran keringat dingin dan gemetaran hebat. Walaupun sudah bekerja, Misaki belum sepenuhnya lulus kuliah dan masih mendapatkan kelasnya Kamijyou Hiroki dosen yang bagaikan iblis. Misaki tengah dalam fase ketakutan setengah mati karena berhadapan punggung dengan punggung dengan Devil Kamijyou.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin tahu saja seperti apa hubunganmu dulu dengan Usami Akihiko-san. Aku melihat kamu menyimpan foto kalian berdua dengan sangat baik, padahal kau kan bukan orang yang akan menyimpan foto seperti itu. Aku hanya tahu kau dulu mencintainya walau bertepuk sebelah tangan itu saja," ungkap lawan bicara Kamijyou.

"Eh.. Kok mereka membicarakan Usagi-san?" Misaki penasaran dan mengintip siapa lawan bicara Kamijou. "Lho itukan kakak yang jualan bunga di florist di seberang kafe? Ada apa sebenernya ini?" batin Misaki yang bertekad untuk menguping pembicaraan mereka.

"Aku mencintaimu Hiro-san," ungkap Nowaki dengan lembut. "Makanya aku ingin tahu mengenaimu lebih dalam lagi, karena dirimulah yang terpenting di hidupku," lanjutnya sambil menggenggam kedua tangan Kamijou dan mengecup lembut tangan tersebut. Kamijou memalingkan wajahnya kesamping dengan muka merah padam. "Apa-apaan kau di muka umum begini, Nowaki!" seru Kamijou.

"Eh, tunggu apa maksudnya ini? Jadi, Kamijou-sensei itu GAY? Terlebih lagi, the devil of M University ternyata UKE! What!" Batin Misaki dengan kaget. "Lalu, apa yang dimaksud dengan Kamijou-sensei menyukai Usagi-san? Usagi-san memang pernah bilang sih kalau dia berteman dengan Kamijou-sensei dari SD, tapi apa maksudnya suka itu?" Misaki bertanya-tanya di dalam hatinya.

"Kumohon, ceritakan padaku, Hiro-san," ucap Nowaki lagi.

"Eh.., itu.., ba-baiklah..," jawab Kamijou dengan terbata-bata.

"Ketika aku SD dulu, aku selalu memaksakan diri untuk mengikuti berbagai kegiatan, aku jadi stress sendiri, tapi tidak bisa berhenti karena prestasiku juga bagus. Kau tahukan aku paling tidak suka kalah. Ketika aku kabur dari kursus ke markas rahasiaku waktu kecil, awalnya aku ingin menyendiri karena sedang menangis, tapi malah ketemu dengan Akihiko yang waktu itu baru pindah ke dekat rumahku. Singkatnya dia menghiburku yang sedang tak karuan dan menciumku supaya aku berhenti berteriak-teriak. Akihiko sering sekali menolongku, baik ketika aku hampir tenggelam dan masih banyak lagi. Aku pun jatuh cinta padanya sejak aku masih kecil," Kamijou mengawali cerita panjangnya.

"Lalu, apa yang terjadi ketika aku pertama bertemu denganmu waktu itu? Pasti terjadi sesuatukan antara kau dan Usami-san?" tanya Nowaki lagi. Nowaki menahan perasaan cemburunya mendengar cerita dari kekasihnya itu. Rasa penasaran dan rasa percaya kepada Hiro-san tersayang bahwa saat ini yg dicintainya hanya Nowaki saja mengalahkan rasa cemburunya.

"Waktu itu, Takahiro, orang yang dicintai Akihiko jadian dengan seorang cewek. Akihiko, walaupun nampak kuat aku tahu kalau dia patah hati. Aku pun mengambil kesempatan itu. Aku yang tidak berani menyatakan perasaanku kepadanya langsung, memintanya untuk menutup matanya dengan sehelai kain dan menganggapku sebagai Takahiro. Kami pun berhubungan, namun Akihiko memanggil nama Takahiro di tengah-tengah. Melihat ekspresi Akihiko yang sangat bersalah dan tersiksa, aku tahu bahwa aku sudah tidak punya kesempatan lagi," ceritanya.

"APA! Jadi Usagi-san dan Kamijou-sensei pernah melakukan itu! Dasar pervert old-man! Baka-Usagi!" teriak Misaki dalam hatinya. "Yang benar saja! Apa-apaan dia itu!" Tanpa sadar Misaki meneteskan air mata, dan karena emosinya yang sudah tak terbendung lagi tanpa sadar Misaki menggebrak meja dan langsung melempar uang kepada kasir dan lari keluar kafe.

"Ta-ka-hashi Misaki-kun?" Ucap Kamijou lirih karena kaget tidak disangka orang yang duduk di belakangnya adalah salah satu mahasiswanya yang sering ia marahi dan juga kaget karena Misaki yang tiba-tiba menggebrak meja dan lari keluar.

.

.

.

"Apa-apaan itu tadi! Dan kenapa aku menangis sekarang?" Misaki yang masih emosi berlari menerobos pintu tempat tinggalnya. Wajahnya benar-benar banjir air mata dan otaknya sudah benar-benar tidak bisa berpikir sehingga benar-benar lupa dengan kemungkinan akan bertemu dengan Usami.

Usami yang melihat keadaan Misaki yang aneh pun segera menghadangnya. Dia bertanya pada Misaki, "Hey ada apa? Kau kenapa? Ada yang terluka? Kenapa kau jadi kusut begin?" Pertanyaan itu dilontarkannya dengan penuh rasa cemas. Tidak tahan melihat Misaki yang tidak berhenti menangis, dia berusaha mencium bibir Misaki agar anak tersebut tidak menangis lagi. Misaki dengan tenaga entah darimana mendorong Usami jauh-jauh sekuat tenaga yang mana tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Dia langsung berlari ke lantai atas menuju kamarnya dan mengunci pintu, lalu mendorong lemari agar pintu kamarnya tak dapat didobrak dari luar oleh si pemilik rumah.

"Misaki! Misaki! Kau kenapa? Ada apa denganmu? Hey! Buka pintunya Misaki! Hey! Misaki!" Teriak Usami menggedor-gedor pintu kamar Misaki dengan panik. Sedangkan di balik pintu tersebut, Misaki hanya terduduk dan menangis dan terus menangis dan dia sendiri tak paham mengapa perasaannya menjadi kacau seperti itu. Dia hanya menangis, menangis, dan menangis terus.


Huehhhh... Pendek ya... Sebenernya Snow-chan lagi kena Writer's Block untuk lanjutin fic di fandom sebelah.

Eh... Malah dapet ide nulis fic ini.

Kalo di tanya soal lemonnya... Hmmm... Bakal ada gak ya?

Jangan lupa review ya ;) But no flaming okay?