Disclaimer:
Naruto © Masashi Kishimoto
Posesif © Author Unyu
Genre: Drama, Romance.
Pairing: NaruHina
Rating: T(een)
Warning: OOC, AU, ABAL, OOT, Typo(s), Bad EYD, Dll.
Summary: Naruto, adalah seorang pria kasar namun dapat membuat seorang Hyuuga Hinata cinta mati. Naruto yang selalu bersikap posesif dan kasar terhadap Hinata membuat gadis itu juga tertekan. Konflik dan Persaingan memenuhi kisah cinta mereka.
RnR Please !
...
Don't Like, Don't Read.
.
.
.
~Posesif~
PLAAKK
"Akhh..."
"Sudah kukatakan berkali-kali... agar kau tidak usah menjemputku !" terlihat seorang pria berambut pirang tengah meneriaki seorang wanita sekaligus kekasihnya. Pria itu terlihat geram menghadapi tingkah kekasihnya yang menurutnya terlalu berlebihan. Bahkan cengkraman di kerah kemeja yang digunakan sang gadis pun semakin kuat.
"T-tapi? A-aku—Akkh..." wanita berambut gelap itu benar-benar pasrah. Pria yang ia cintai selalu saja bertingkah seperti ini, membuatnya harus menahan perih di hati maupun perih di fisik. Ia selalu merasa bersalah walaupun sejujurnya kekasihnya lah yang salah.
"Kuperingatkan sekali lagi. Jangan pernah datang kemari... kau mengerti?" bisik pria itu di telinga sang gadis yang sedari tadi hanya mengeluarkan isakan kecil. Berharap agar isakannya tidak membuat pria itu marah.
"I-iya..."
"Hhh... maaf 'kan aku, sekarang pulanglah..." suruh pria itu dengan lembut. Sifatnya kini berubah drastis, tetapi sifat inilah yang gadis itu sukai. Namun, prianya jarang memperlihatkannya. Walau ia harus mendapat perlakuan buruk di awalnya. Tetapi jika pria itu sudah melakukannya maka ia akan meminta maaf. Seakan-akan semua perbuatannya bisa di tebus dengan kata maaf saja. Tetapi, kata maaf dari seorang Naruto Uzumaki sudah mampu membuat hati gadis itu kembali hangat.
.
.
.
Semenjak kejadian semalam, gadis yang di kenal sebagai Hinata Hyuuga itu tidak datang ke apartement Naruto di pagi ini. Padahal wanita cantik itu selalu saja datang sebelum Naruto bangun dari tidur panjangnya—dengan bau alkohol yang sangat menyengat.
Hari ini Naruto bangun dan berjalan dengan gontai menuju kamar mandi. Tanpa memikirkan kejadian semalam yang membuat gadisnya harus menelan kekecewaan yang mendalam. Di tampar dari seorang kekasih membuat siapapun akan merasakan sakit di hati. Bahkan melebihi sakit di fisik. Tetapi, itu tidak berlaku bagi seorang Naruto. Menurutnya itu adalah hal yang wajar yang di lakukan oleh seorang kekasih terhadap gadisnya. Ya... ia berpikiran seperti itu karena tiada hari tanpa menyakiti sang gadis—dalam artian ia sudah terbiasa.
Anehnya, Hinata masih saja bertahan untuk tetap berhubungan dengannya hingga hubungan mereka sudah tiga tahun. Salahkan wanita itu yang selalu di perlakukan layaknya seorang budak. Terkadang pria itu juga akan melakukan apapun yang ia mau dari Hinata. Bercinta jika ia menginginkannya, meminta uang jika ia membutuhkannya. Bahkan Naruto juga tidak akan segan-segan untuk memukul Hinata sebagai tempat pelampiasannya—jika ia punya masalah di luar. Membuat Hinata harus menangis dan hanya bisa menangis.
Jam menunjukkan pukul 10:20 pagi. Naruto keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan di pinggang beserta handuk kecil yang di sampirkan di bahunya yang tegap. Pria itu berjalan ke dapur dan membuka kulkas yang berisikan bahan makanan. Bahkan ia sudah lupa, kapan terakhir kali ia mengisi sendiri bahan makanan menggunakan uangnya di dalam kulkas itu. Ya, karena selama ini Hinata—kekasihnya lah yang selalu melakukannya.
Krieett
Bunyi deritan pintu apartement Naruto, menandakan seseorang kini masuk kedalam tempat tinggal pria itu. Naruto bejalan ke pintu utama dan menemukan seorang gadis kini sibuk melepaskan sepatu haq-nya. Seakan tidak melihat siapa-siapa pria itu hanya berjalan melalui sang gadis tanpa tersenyum ataupun mengeluarkan suara untuk—hanya sekedar bertanya atau basa-basi. Hingga akhirnya sang wanita lah yang mengalah,
"Naruto-kun, sudah makan?" tanya gadis itu dengan suara lembutnya. Namun, tidak ada jawaban sama sekali dari Naruto. Bahkan hanya sekedar berbalik untuk merespon pertanyaan gadis tersebut juga tidak.
"Pasti belum 'kan? ayo kita makan di luar," ajak Hinata masih dengan suara lembutnya. Naruto hanya mengangguk seraya melangkahkan kakinya menuju kamar dan meninggalkan Hinata sendirian di ruang santai.
...Sepuluh menit berlalu, Naruto keluar dari kamar dengan penampilan yang masih acak-acakan. Kemeja putih yang belum di kancing—memperlihatkan dadanya yang bidang, rambut pirang yang acak-acakan membuat Hinata hanya tersenyum melihat penampilan kekasihnya yang tidak pernah berubah. Segera saja Hinata berjalan menuju ke arah Naruto dan mengancingkan baju kekasihnya itu. Naruto juga terlihat tidak keberatan. Dengan perlahan di kecupnya kening Hinata dan menarik pinggang gadis itu menggunakan tangan kirinya, membuat Hinata bersandar dengan sempurnanya di dada Naruto yang tegap.
Momen-momen seperti inilah yang Hinata suka, di saat Naruto menjadi seseorang yang lembut. Di saat Naruto menjadi kekasihnya seutuhnya. Benar-benar membuat dirinya terasa sangat hangat dalam pelukan kekasih tersayangnya. Tetapi, momen di saat seperti itu harus terganggu akibat dering handphone Hinata.
Naruto yang berada dekat dengan handphone Hinata membuat ia orang pertama yang melihat siapa nama yang tertera di layar handphone.
"Gaara? siapa dia?" tanya Naruto dengan tatapan intimidasi andalannya. Membuat hati Hinata berdebar tak karuan.
"B-bukan siapa-siapa, Naruto-kun!" jawab Hinata seraya melangkahkan kaki untuk mundur. Perasaan takut kembali menyelimuti dirinya ketika harus melawan tatapan Naruto.
"Benarkah? SIAPA DIAAA...?" teriak Naruto membuat Hinata bungkam. Hinata menghentikan langkahnya, sekujur tubuhnya bergetar hebat. Ia takut ketika Naruto akan bertindak kasar kepadanya.
"Di-d-dia, bukan siapa-siapa aku, Naruto-kun. Su-sungguh!" jawab Hinata lagi membuat Naruto benar-benar naik pitam. "d-dia hanya teman kantorku..." tambah Hinata membuat Naruto sedikit menyipitkan matanya. Segera saja Naruto menekan tombol untuk menjawab panggilan tersebut.
"Halo... ini siapa?"
~To Be Continued~
A/N: Oke guys, aku Newbie di sini... whatever jika kalian ingin ngeflame. I don't care... Kritik dan saran di terima. Yang penting review, oke aku pamit.
Salam kenal, By Author Unyu. ^_^