Ini pertama kali nya saya bikin fanfic KH, maka itu, maaf ya kalau saya kurang bagus nulis ceritanya. Cerita ini mengisahkan mengenai percintaan antara Terra dan Aqua, tapi jangan khawatir, Ventus ada kok disini, enjoy!
CHAPTER 1
TERRA'S FEELINGS
Di sebuah tempat yg bernama Land of Departure, terdapat seorang pria yg sedang berlatih dengan menggunakan senjatanya yg bernama 'keyblade'. Wajahnya bisa dibilang tampan dengan bola matanya yg berwarna biru, warna kulitnya kecoklatan, memiliki rambut lurus sepundak berwarna coklat tua dan dilengkapi dengan model spike yg ada di tengahnya, tubuhnya kekar berotot sehingga membuatnya unggul dalam hal strength atau kekuatan fisik. Dia lah Terra, seorang pemuda berusia 17 tahun yg juga merupakan murid dari seorang Keyblade Master yg bernama Eraqus. Dia tidak sendirian disini, selain diri nya ada 2 orang murid lagi yg terpilih menjadi calon 'Keyblade' Master. Yg seorang adalah seorang pemuda berusia 15 tahun berambut spike warna kuning dengan tubuh yg lebih pendek daripada Terra dan berkulit putih, ia bernama Ventus, biasanya dia dipanggil Ven, Ven unggul dalam hal kecepatan, dan memang dia paling lincah di antara kedua seniornya. Sementara yg satunya lagi adalah wanita, seorang wanita berambut pendek yg berwarna biru, ia memiliki bola mata yg berwarna sama dengan rambutnya, kulitnya putih dan parasnya terlihat semakin cantik berkat tubuhnya yg langsing, ia memiliki keunggulan dalam magic atau yg biasa disebut sebagai sihir, sehingga membuatnya sering dipuji oleh oleh sang guru. Namanya adalah Aqua, dia adalah seorang gadis berusia 17 tahun yg sangat baik dan perhatian kepada kedua temannya.
Selama ini mereka bertiga adalah sahabat baik, mereka bertiga sering berlatih bersama dan saling membantu juga. Mereka juga sama sekali tidak pernah merasakan ada sesuatu yg spesial dalam diri mereka, karena mereka terus merasa bahwa mereka hanyalah sahabat baik. Sampai pada saat itu, Aqua dan Terra pun mulai menyadari bahwa ada sesuatu yg tumbuh di dalam hati mereka, sesuatu yg sangat lain, sesuatu yg tidak pernah ada ketika mereka berkumpul bersama sama bertiga, sesuatu yg bernama... cinta. Ya, ternyata Terra sangat mencintai Aqua, dia sama sekali tak tahu kenapa perasaan ini tiba-tiba muncul di hatinya, yg dia tahu hanyalah bahwa dia sangat mencintai Aqua, sangat mencintainya hingga serasa tak mampu untuk melepaskannya. Sementara Aqua, dia sendiri tak tahu kenapa dia bisa sangat mencintai Terra, meski mereka sudah bersama sangat lama, namun perasaan cinta itu tiba-tiba saja menguat di hatinya, sehingga ia tidak menganggap Terra sebagai sahabat, melainkan sebagai seseorang yg sangat spesial. Namun, ada satu hal yg sangat disayangkan, mereka berdua tidak menyadari akan perasaan mereka masing-masing.
Pemuda tampan itu baru saja selesai berlatih dengan menggunakan Keybladenya, bisa terlihat beberapa tetes keringat mengucur dari kepalanya. Sudah beberapa hari ini Terra terus berlatih keras hingga tengah malam, berlatih keras sampai membuat tubuhnya terasa pegal-pegal. Saat kepala Terra mendongak ke atas untuk melihat jam di menara, ternyata jarum pendek sudah menunjuk ke angka 1, berarti sekarang sudah jam 1 malam. Sebenarnya ada alasan mengapa Terra sering sekali berlatih keras, itu semua disebabkan karena Terra itu 'spesial'. Kedengarannya menyenangkan? Jawabannya adalah tidak. Karena yg dimaksud dengan 'spesial' disini adalah kegelapan atau darkness yg ternyata juga bersarang di dalam diri Terra. Selama ini dia bisa menahan kekuatan kegelapan itu, namun jika emosinya sudah melewati batas, maka ia pun seakan berubah karena kegelapan yg menguasai dirinya. Perubahan itu ditandai dengan bola matanya yg berubah menjadi berwarna kuning, serta memiliki sifat yg sangat berbeda dengan sifat aslinya, dan sifat itu lebih jahat tentunya. Sampai sekarang Terra bingung bagaimana cara untuk melenyapkan kegelapan itu dari dalam dirinya, dia takut, takut jika dia akan melukai kedua temannya karena ini, terutama Aqua.
"Terra, lagi-lagi kau disini", tiba-tiba terdengar suara seseorang dari belakang, ternyata itu adalah Aqua, wajahnya terlihat cemas.
"Aqua... kenapa kau belum tidur?", tanya Terra.
"Aku terbangun karena mendengar suaramu yg sedang latihan, kenapa akhir-akhir ini kau selalu berlatih hingga tengah malam?", Aqua pun berjalan menuju kursi kayu yg ada disampingnya, dan duduk tak lama setelahnya.
"Aku... tidak, aku hanya ingin berlatih saja", jawab Terra, sambil melenyapkan Keybladenya.
"Jangan memaksakan dirimu Terra, master Eraqus juga sudah sering bilang kan? Jangan berlatih terlalu keras", kata Aqua.
"... aku mau ke kamarku dulu", Terra pun membalikkan tubuhnya, dia bersikap seolah tak mendengar apa yg diucapkan Aqua.
"Terra, tunggu!", Aqua pun bangkit berdiri, tetapi ternyata Terra tetap pergi meninggalkannya.
Sebenarnya Terra sering tidak mendengarkan Aqua bukan karena dia membencinya, malahan sebaliknya, dia sangat menyukainya. Hanya saja, Terra selalu merasa bahwa dirinya berbahaya untuk di dekati oleh siapa pun, karena dia tahu, kalau kegelapan di dalam dirinya sedang bergejolak kuat. Jika sedang bergejolak kuat, kegelapan itu terkadang bisa muncul dari bagian-bagian tubuhnya, salah satu yg paling sering adalah di tangannya. Karena hal ini lah, Terra sering merasa khawatir, apakah ia sudah tidak bisa lagi berkumpul bersama teman-temannya? Dia takut kalau suatu saat dia akan membunuh orang-orang di sekelilingnya dengan tangannya ini.
"Maafkan aku Aqua... aku berjanji kalau aku akan memusnahkan kegelapan ini suatu saat nanti, aku berjanji", kata Terra sambil mengepalkan tangannya. Ia pun melanjutkan perjalanan sampai ke ruangannya.
Ruangan Terra terletak di lantai 2 Land of Departure. Ruangan yg sederhana tanpa tambahan apapun di dalamnya, dengan sebuah ranjang berwarna cokelat yg terletak di pinggir dekat dengan jendela. Disamping tempat tidur terdapat sebuah meja dengan 2 buah bingkai foto di atasnya, yg sebelah kiri merupakan fotonya bertiga dengan Ven dan Aqua, sementara yg sebelah kanan adalah... foto Aqua. Foto Aqua yg tersenyum lepas sehingga memamerkan deretan gigi nya putih serta wajahnya yg sangat cantik.
"... lebih baik aku segera tidur", gumam Terra.
Ia langsung berjalan menuju ke tempat tidurnya, dan tak lama kemudian ia pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Meski waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua malam, tetapi Terra tidak bisa langsung tertidur pulas, dia malah terus menatap langit-langit kamarnya yg berwarna putih polos, tanpa hiasan apapun selain sebuah lampu yg sepertinya sinarnya sudah mulai remang-remang.
TOK!
TOK!
Tiba-tiba terdengar suara seseorang yg mengetuk pintu kamar Terra, Terra pikir, siapa yg datang saat jam segini?
"Ini aku", ternyata itu adalah Aqua, oh benar juga, baru saja Terra menemui nya di Summit, "Terra, boleh aku masuk? "
"... tunggu sebentar", Terra segera bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju arah pintu, ia pun membukakan pintunya tak lama kemudian, di balik pintu itu, terlihat sosok Aqua yg tersenyum manis.
"Apa aku mengganggumu?", tanya Aqua. Terra pikir, mana mungkin dia menganggap Aqua sebagai pengganggu? Malahan dia senang akan kedatangannya.
"Tidak, masuklah", Terra pun mempersilahkan Aqua untuk masuk, "Kukira kau sudah kembali ke kamarmu"
"Sebenarnya, sudah beberapa hari ini aku tak bisa tidur, dan lagi sudah ke sekian kalinya aku melihatmu berlatih di Summit sampai lewat tengah malam. Kau tahu? Aku sangat khawatir denganmu ", kata Aqua sambil berjalan memasuki kamar Terra. Terra hanya terdiam mendengarnya, ternyata selama ini dia sudah membuat gadis yg disukainya cemas.
"... maaf", bisik Terra.
"Ng? Kau bilang apa?", tanya Aqua.
"Kubilang maaf, karena selama ini aku sudah membuatmu cemas, maafkan aku juga karena tadi aku tidak memperdulikanmu", kata Terra. Tak disangka kalau reaksi Aqua adalah senyuman, sebuah senyuman kecil.
" Terra, kita sahabat kan? Jujur, aku selalu berusaha untuk memahami mu, dan karena itu aku juga tidak bisa marah padamu", kata Aqua, dengan senyum yg terpampang di wajahnya.
"...oh", jawab Terra, yg ditanggapi Aqua dengan sebuah pandangan bingung.
"Terra...", Aqua pun berjalan menghampiri Terra, dan tak disangka dia malah menggenggam kedua tangan Terra, membuat Terra terkejut.
"A... Aqua?", tanya Terra.
"Ceritakanlah padaku kalau ada sesuatu yg membuatmu resah. Aku sebenarnya sangat khawatir dengan mu, karena akhir-akhir ini kau selalu mendiamkanku dan Ven meskipun kami berdua sering menegurmu", kata Aqua, "sebenarnya ada apa denganmu?"
Terra hanya bisa memandang bola mata Aqua, yg kini selalu memandangnya dengan rasa cemas. Melihat itu, Terra pun melepaskan genggaman Aqua, awalnya Aqua bingung dengan apa yg dilakukan oleh Terra, namun apa yg dilakukan setelahnya membuatnya lebih terkejut lagi. Terra pun langsung memeluk Aqua, memeluk Aqua dengan sangat erat.
"Aqua, aku... aku sungguh mencintaimu..."
So, how do u think? Apakah bagus? Mohon review, kritik, n sarannya ya.
