Title: Discipline!
Author: Inchangel aka. Inchan aka. Jung Junghee
Genre: Romance, School life
Main cast: KangTeuk, SiBum, and other couple
Disclaimer: SuJu belong to SME, para uke adalah milik seme masing-masing tapi ceritadan Leeteuk ini sah milik saya! *digampar angels*
Warning: YAOI, don't like don't read! School life (emang ini warning?), typos, gaje, mbulet, dan sodara-sodaranya
.
Annyeong~ G&A belom tamat, saya sudah bikin ff baru. Hehe, mian.. namanya juga ide, dateng tiba-tiba kan? Ketimbang kebuang sia-sia mending ditulis terus di shyer (share) ke readerdeul. Hehehe.. semoga nggak ngebosenin. FF kali ini ringan kok temanya.
Cekidot guys!
…..
~oOo~
….
Leeteuk pov
PLAK!
Tongkat sepanjang 30 sentimeter yang memiliki nama dagang 'penggaris' itu kutimpuk ke punggung namja yang tengah jongkok didepanku.
"Ya, Lee DongHae! Sadarlah! Kau sudah berulang kali membuat kerusuhan seperti ini! Tak puaskah kau memenuhi buku kejadian siswamu, hn?" tanyaku sarkastik. Penggaris itu kutaruh didagu namja itu dan kuangkat wajahnya agar bisa menatap mataku yang kini tengah berkobar-kobar menahan amarah.
"Aish, hyung! Kau tak perlu sekasar itu padaku! Aku tahu yang aku lakukan. Aku hanya membela diri! Dia yang memulai duluan duduk perkaranya!" ucapnya sambil menghempaskan diri dari penggarisku lalu menunjuk dagu pada namja disebelahnya.
Damn, anak ini lagi.
"Kim Youngwoon!" bentakku sambil menghentakkan penggaris di meja kerjaku.
"Wae, hyung?" tanyanya sok innocent padahal tampang udah babak belur gitu.
"Kau itu juga sama aja kayak ikan teri ini! Buku kejadian siswamu sudah hampir penuh! Kau ingin dikeluarkan dari sekolah ini, heuh?" ucapku kasar.
"Jangan samakan aku dengan ikan teri itu!" ia menunjuk dagu pada Donghae dan dibalas dengan tatapan menantang.
"Sudah, sudah! Leeteuk sunbae, lebih baik kau segera beri mereka hukuman agar ruangan ini kembali tenang. Aku penat mendengarkan teriakan kalian bertiga," ucap Siwon dari arah meja ketua OSIS
"Baiklah. Lee Donghae, jangan harap karena kau sepupuku lalu kau bisa seenak mata kakimu itu berkelakuan disini! Lalu Kim Youngwoon, meskipun kau juara tae kwon do provinsi, nasional, internasional atau seluruh galaksi sekalipun, jangan jadikan itu alasan untukmu selalu membuat onar dengan SIAPAPUN!"
"Kalian berdua, aku skors selama 3 hari. Kuharap setelah 3 hari itu selesai, akan terjadi perubahan dari diri kalian," ucapku menahan denyut nadi yang mengeras di pelipisku karena stress.
"Hyung, gwaenchana?" tanya Donghae panik. Bagaimanapun ia sudah kuanggap adik, begitu juga dengannya. Normal ia merasa khawatir seperti itu.
"Hah, ne gwaen. Jebal, kalian keluarlah dari ruangan ini. Aku ingin istirahat. Ah, hukuman kalian akan dimulai sejak esok hari. Jadi hari ini kalian masih bisa sekolah dengan normal. Sekarang silakan keluar," ucapku secara halus mengusir mereka dari ruangan ini.
…..
~oOo~
….
Menjadi Ketua Divisi Kedisiplinan Sekolah kau kira gampang? Sebenarnya baru mendengar namanya saja sudah eneg duluan. Ayolah, jaman sekarang mana ada anak yang benar-benar taat pada peraturan yang berlaku?
Miasalnya saja yeoja. Rok dipendekin, lengan baju dipendekin, baju dibikin press body, dasi panjang diganti dasi pita, kancing baju dibiarkan terbuka 2 butir, membawa alat kosmetik, memakai alat kosmetik, dan sebagainya itu. Haish, tak sadarkah bahwa yang mereka lakukan itu hanya menambah masalah diluar sana? Gimana kalo ketemu sama ahjussi nakal? Haah, ujung-ujungnya cuman nangis dan menyesali perbuatannya. Penyesalan memang selalu datang terakhir, kan?
Lalu namja. Mengenakan kaus, kemeja tidak dimasukkan, kancing baju dibuka hingga bagian dada, membawa majalah 'tidak pantas', mencoret-coret seragam mereka, dan lain sebagainya itu. Kalian mau bilang ada ahjuma nakal yang menggoda mereka? Kejauhan =="
Baik, aku termasuk namja yang mengenakan kaus tapi kudobeli dengan kemeja seragam! Korea tidak sepanas Indonesia (dibandem). Makanya aku tenang-tenang saja memakai pakaian lapis tiga seperti ini. Kaus, kemeja, lalu blazer.
Tak hanya masalah penampilan, namun masalah perkelahian seperti yang dialami Donghae dan Youngwoon tadi adalah salah satu bagianku. Menyebalkan kubilang. Aku paling tidak suka dengan perkelahian. Itu mengeluarkan darah dan aku benci darah.
Leeteuk pov end
…..
~oOo~
….
Author pov
Siwon masih berkutat dengan lembaran-lembaran laporan event yang harus ia setujui atau ia tolak. Leeteuk menghampirinya sambil membawa dua kaleng kopi dingin dari mesin minuman di ruangan mereka.
"Wonnie, minumlah. Kurasa kau membutuhkan ini," ucap Leeteuk yang membuat namja kekar itu berhenti menatap kertas-kertas itu dan berbalik menatap asistennya kini.
"Ne, Teukie hyung," ia langsung menurut dan meletakkan ballpoint serta kacamata yang sedari 1 jam yang lalu bertengger manis di hidung mancungnya.
"bagaimana dengan hukuman yang kuberikan tadi? Apakah menurutmu terlalu berlebihan?" tanya Leeteuk membuka pembicaraan.
"Ani. Itu sudah cukup, hyung. Kurasa mereka pantas mendapatkannya. Dan kulihat sebenarnya mereka bisa mendapatkan 'diskon' lebih daripada itu," ucap siwon menyindir Leeteuk. Diskon yang dimaksud adalah skors itu sendiri. Dari badan OSIS, kata skors merujuk pada pemotongan hari belajar siswa. Itulah sebabnya karena ada kesamaan antara skors dan diskon, mereka memilih menggunakan kode kata 'diskon' pada tiap pembicaraan tentang 'skors'.
"Yah, aku pikir juga begitu. Namun bagaimanapun juga mereka baru kelas 1 dan sudah berbuat seenaknya saja? Kurasa mereka tak pantas melakukannya!"
"Ne hyung. Untuk urusan seperti itu kuserahkan padamu saja," sebenarnya kata-katanya belum selesai namun Siwon mendapatkan panggilan dari seseornag yang sepertinya sangat ia harapkan. Terbukti matanya yang terlihat lelah langsung berbinar-binar begitu melihat nama kontak yang tertera di handphone-nya. Kim Kibum
"Yaoboseo, nae chagi~ Waeyo?" ucapnya riang.
"Ani, hanya ingin memastikan keadaanmu saja hyung," ucap diseberang sana.
Daripada melihat OOC yang terjadi pada Siwon, lebih baik aku kea tap saja. Begitu pikir Leeteuk.
…..
~oOo~
….
Sepi. Diatap sini memang tak banyak yang datang. Itulah sebabnya kadang-kadang Leeteuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya disini.
Terkejut? Mungkin. Leeteuk melihat sesosok manusia sedang tiduran dekat dengan pagar pembatas atap gedung sekolahnya ini. Tiduran tapi entah dia sedang tertidur atau tidak. Leeteuk menghampiri teman berbagi atapnya yang baru itu. Kim Youngwoon.
Youngwoon sebenarnya membolos sejak keluar dari ruang OSIS tadi. Ia langsung tiduran diatap sini mengingat anak-anak yang lain sedang dalam proses KBM. Atau sebenarnya badan mereka saja yang ada didalam kelas namun pikiran mereka melayang-layang entah kemana? Entahlah, hanya tuhan dan author yang tahu.
.
Leeteuk pov
Aku berjalan kearah pagar yang tak jauh dari tempat Youngwoon tiduran. Memandangi indahnya langit siang dengan awan-awan yang bergerumul mesra diatas sana sambil meminum air mineral dari botol minuman yang kubeli saat perjalanan menuju atap ini. Hei mentari! Hangatkan aku dibawah sini! Angin sepoi-sepoi yang menggerumuk badan membuatku merinding tak karuan!
"Ah, sunbae," ucap seseorang dari belakang. Mengagetkanku yang sedang berdebat dengan salah satu benda angkasa itu.
"Ah, Youngwoon. Mengapa kau masih disini? Kembalilah ke kelasmu!" ucapku tegas
"Ani. Sekarang jam istirahat. Kau sendiri juga masih disini," ucapnya ringan sambil mengambil posisi duduk. Matanya yang sipit memicing tajam kearahku.
"Sunbae sendiri sedang apa?"
"Mau tahu saja. Haish, tak perlu jam istirahat kau juga pasti kesini dengan sendirinya kan? Atau kau sedang melakukan ritual perpisaan pada lantai alas tidur siangmu ini ya?" ucapku padanya sedikit kasar. Ayolah, kalau tak seperti itu kapan ia bisa menuruti peraturan?
"Nah itu kau tahu sendiri. Ah, aku haus. Minta ya, sunbae!" aku tidak awas sehingga dengan sigap tangan itu telah merebut botol air minum yang sedari tadi kugenggam. Dengan tidak elitnya ia menarik tanganku sehingga aku terjatuh diatasnya
BRUK!
Leeteuk pov end
.
Author pov
Leeteuk memejamkan mata dan meringis kesakitan. Sebenarnya hanya tangannya yang sakit karena tadi Youngwoon menariknya dengan cukup keras. Namun badannya terasa hangat dan nyaman. Empuk, tak seperti lantai yang seharusnya jadi tempat pendaratan.
Leeteuk mengangkat wajahnya yang ternyata jatuh di dada bidang Youngwoon. Youngwoon sendiri sedang mengelus-elus sayang kepala bagian belakangnya yang tadi mencium lantai atap dengan sangat mesra.
Dilihatnya wajah Youngwoon yang bersemu merah.
"Youngwoon? Gwenchana? Wajahmu merah sekali," tanyanya peduli sambil mulai meraba pipi Youngwoon yang tengah menatap horror (atau napsu? #plak) pad Leeteuk. Sebelum dirinya semakin kehilangan kendali, Youngwoon langsung memberdirikan Leeteuk dan juga dirinya sendiri yang tengah bertumpukan (?) diatas lantai atap itu.
"Ne. Lebih baik aku pulang dulu dan memulai hukumanku lebih awal," ucapnya sambil menundukkan kepala. Menyembunyikan betapa matangnya wajah putihnya itu.
"ah, ne," jawab Leeteuk sebisanya. Haish, mulai besok takkan ada lagi permasalahan perkelahian. Memang pembuat onar sekolah ini hanyalah mereka berdua, Lee Donghae dan Kim Youngwoon.
…..
~oOo~
….
"Ne, ne. Donghae berkelahi lagi ahjumma, makanya dia sekarang sedang mendapatkan hukuman skorsing 3 hari. Haha, ani ahjumma. Itu sudah kupertimbangkan baik-baik, kurasa tidak kurang. Mwo? Sebulanpun tak apa? Hahahha, ahjumma bisa aja. Ne.. ne.. Ne, arra. Annyeong" ujar Leeteuk panjang lebar. Dia harus mengabari tantenya itu atau dengan kata lain ibunya Donghae tentang apa saja yang sudah dilakukan oleh anaknya itu selama di Korea. Ya, ibunya Donghae sekarang sedang berada di Paris, Perancis untuk melakukan tur butiknya di Eropa sana. Ayahnya sedang berada di Jepang untuk mengurus bisnisnya. Kurang kasih sayang hnn? Itulah alasan Donghae menjadi berandalan seperti itu.
Leeteuk berjalan sambil mengeratkan lilitan syal di lehernya. Ditiupnya kedua tangannya untuk mendapatkan kehangatan lebih, dan mulai digesek-gesekkan kedua telapak tangannya. Musim gugur kali ini memang datang lebih cepat.
Namja manis itu berjalan sendirian sambil menggenggam udara didalam saku jaketnya. Jari-jarinya tak berhenti memilin jari lainnya, mencari kehangatan yang mungkin bisa didapatkan dari bersibuk diri didalam saku jaketnya.
Dengan penuh kesabaran ia berjalan dan terus berjalan hingga tak terasa tinggal beberapa blok lagi rumahnya sudah mulai terlihat. Donghae yang biasanya pulang bersamanya, saat ini sudah berada dirumah karena ia ternyata juga memulai masa 'diskon'nya lebih awal, seperti yang Youngwoon lakukan tadi.
…..
~oOo~
….
Keesokan harinya
.
Mulai hari ini, Youngwoon dan Donghae tidak masuk sekolah. Menanggapi kejadian itu banyak sekali reaksi yang dilontarkan murid-murid karena masalah 'dikon' yang dilakukan Divisi Kedisiplinan yang dipimpin oleh Leeteuk adalah untuk yang pertama kalinya.
"Ya! Nggak bisa lihat Hae nari lagi," ucap seorang yeoja berambut kepang
"Hu'um! Padahal aku selalu masuk sekolah agar bisa melihat dia memalak anak-anak. Masalahnya dia tidak terlihat seperti memalak mereka, melainkan seperti ingin 'menerkam' mereka! Kyaaa~" yang ini sudah dipastikan suara fujoshi. Ups, ternyata mayoritas yeoja disini adalah fujoshi seperti admin! Kekekeke~
Leeteuk hanya mengdengus pasrah melihat anak-anak yang saat ini sednag mengerubungi papan pengumuman sekolah. Di papan itulah terpampang tulisan dari Siwon, selaku Ketua OSIS mereka
Dengan diterbitkannya surat pengumuman ini, saya, Choi Siwon menyatakan untuk pemberlakuan hukuman skorsing kepada siswa-siswa berikut:
Lee Donghae , X-A
Kim Youngwoon, X-C
Selama 3 hari berturut-turut terhitung sejak surat ini dirilis.
Demikian pengumuman dari saya.
…..
Choi Siwon, Ketua OSIS
Heumh, hari ini pasti membosankan karena tidak ada kerjaan merazia anak-anak. Bos mereka saja sedang diskors, mereka berani berulah? Cari mati?
…..
~oOo~
….
Pulang sekolah.
Seharian ini Leeteuk benar-benar merasa bosan sekali. Tak ada yang menarik seperti kemarin-kemarin. Ia hanya duduk dikelas, mendengarkan gurunya bercerita, lalu istirahat, lalu mulai pelajaran lagi, lalu pulang. Bagaimana dengan urusan OSISnya? Karena dua dari gentho sekolah mereka di skors, tak ada yang berani macam-macam. Alhasil, hari itu berjalan dengan sangat mulusnya sampai waktu berjalan terlaaaluuu lama.
Jemari lentik Leeteuk masih bergerumul didalam jaket miliknya. Berusaha mencari kehangatan tapi bingung mau dicari kemana. Ada yang jual kah? *author digeplak*
Matanya tiba-tiba menangkap sesosok namja sedang mengenakan kemeja putih, celana hitam serta sebuah selemek berwarna hitam yang diikat di pinggangnya.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya namja itu.
Leeteuk tak menyadari bahwa tanpa sadar ia berjalan menuju namja itu.
"Youngwoon?"
"Ne. Jadi sunbae mau pesan apa?"
Leeteuk memasang tampang bingung melihat ini semua. Sebuah kenyataan yang pahit? Ngaco! *author ditimpuk cangkangnya Choco (?)*
"Eem, aku pesan yang menjadi andalan café ini saja," ujarnya kikuk. Youngwoon mengangguk patuh lalu mempersilakan Leeteuk untuk duduk disebuah bangku didalam café tersebut yang lumayan ramai.
Selagi Youngwoon mempersiapkan semua itu, ia berpikir keras apa yang sebenarnya barusan terjadi.
Crtik..
Semangkuk cake mungil degan hiasan cream berbentuk malaikat terpampang diatasnya. Semangkuk? Cake didalam mangkuk? Dengan saus berwarna putih apakah itu?
"Ini adalah andalan kami hari ini. Buatan spesial dari cheff kami, Kim Ryeowook. Namanya adalah les félicité,"
Leeteuk memiringkan wajahnya kanan, menunjukkan rasa penasarannya terhadap kosa kata baru itu.
"Les félicité adalah bahasa perancis. Artinya kebahagiaan. Atau mungkin juga kesenangan. Kulihat sunbae sedang kusut, jadi kupesankan ini," ujarnya.
"Youngwoon, mau kan kau temani aku? Sejak tadi pagi aku kesepian. Semuanya seperti menjauhiku," ujar Leeteuk menahan Youngwoon beranjak dari mejanya. Ia menurut, dan mulai menarik kursi di seberang kursi yang diduduki Leeteuk, dan mengambil posisi senyaman mungkin.
"Hah? Kau tidak bekerja? Kenapa malah duduk disini?" tanya Leeteuk
"Ya! Tadi sunbae yang minta aku nemenin. Sekarang malah ngusir? Arra, aku balik saja," ucap Youngwoon mulai beranjak dari tempat duduknya tapi kembali lagi duduk setelah Leeteuk menahannya.
"Ah, bukan begitu,"
..
"Jadi, kau kerja disini?" Sial! Itu pertanyaan bodoh, Leeteuk! Ujarnya dalam hati.
"Ne. Tak banyak yang tahu soal ini. Aku sudah lumayan lama bekerja disini.," dan begitulah obrolan mereka dimulai. Mereka terus bercakap tanpa mengenal dentang jam dinding telah menunjukkan pukul 4 sore.
"Eem, kurasa ini sudah waktunya aku ganti shift. Sunbae mau pulang sekarang atau masih mau disini?" tanyanya setelah mengecek jam di tangan kirinya.
"Eum, entah lah. Aku belum menghabiskan cake ini," ujar Leeteuk. Hampir 2 jam dia mendapatkan cake itu dan sampai sekarang belum habis, malah baru seperempatnya ia masukkan kedalam perut ratanya.
"Baiklah. Tunggu disini. Aku akan ganti baju dan kembali menemanimu," ujar Youngwoon yang mulai beranjak dari tempat duduknya setelah sesaat menggenggam tangan kiri Leeteuk seakan mengucapkan 'gwaenchana' padanya.
Setelah Youngwoon pergi, wajah Leeteuk langsung merah padam. Digenggamnya tangan yang tadi disentuh Youngwoon. Debaran jantung yang begitu tak normal hingga bisa ia dengar sendiri.
DEG
DEG
DEG
Aish, kau kenapa, Leeteuk?
*TBC
.
.
Mind to Review?
#inchan