Author: Yo minna! Kali ini akatsuki bakal jadi anak sekolahan….Ide ceritanya pasti basi, soalnya udah banyak yang bikin kaya gini *pundung*. Oh, ya yang mau req pairing bilang aja lewat email nanti author coba bikin, soalnya bakal muncul banyak tokoh-tokoh naruto (namanya juga sekolah pasti rame). Sama yang mau jadi char OC di fic sini boleh asal kasih deskripsi penggambaran OC kalian.

Pein: Di baca ya walaupun fic ini sepertinya akan kembali gaje *di deathglare author*.

Author: Fic ini cukup baik untuk di konsumsi tapi buat waspada aja saia rated K+

READ AND ENJOY!.


Akatsuki Masuk Sekolah

Chapter 1

Minggu siang itu tampak ada sekelompok mahkluk yang tengah berjemur di depan markas akatsuki…..Siapa ya kira-kira mahkluk yang berani-beraninya mejeng di depan markas geng yang terkenal mengerikan itu? Ohhh…Rupanya mahkluk-mahkluk itu adalah akatsuki sendiri.

"Gila di dalem panas banget!" seru Itachi yang kayanya sih udah melepas jubah akatsukinya dan sekarang dia tinggal make kaos singlet aja sama jeans hitam panjang.

"Banget…." sambung Kisame yang sekarang lagi megap-megap tiduran diatas batu kaya ikan terdampar.

"Iya nih tumben banget panas begini" kata Hidan ikutan kegerahan (ini anak sih udah duduk jongkok diatas batu Cuma pake celana jeans pendek doang, jubah akatsukinya malah di buat kipasan sama dia).

"Perlu gue sirem?" tanya Zetsu sambil bawa-bawa selang, yang emang pas itu lagi nyiremin tanemannya.

"Lu aja sini gue sirem!" bales Hidan dengan tatapan deathglare dan sukses bikin Zetsu ngacir.

"Ngomong-ngomong yang laen kemana?" tanya Kisame yang bangun dari posisi sekaratnya (baca: tiduran).

"Konan sama Kakuzu lagi belanja mingguan" jawab Itachi.

"Belum balik?" tanya Kisame heran, perasaan ini udah hampir jam 12 siang, masa belum balik juga.

"Halah, kaya gak tau Kakuzu aja lu! Dia kan kalau belanja pasti lama, belum nawarnya, belum milih barangnya, belum lagi ngancem yang jual minta diskon, dll, dll." Kata Hidan yang kayanya hapal bener ama kebiasaan Kakuzu yang satu itu, Yang lain Cuma manggut-manggut mengerti.

"Terus..Deidara kemana?" tanya Kisame yang sebenernya sih dia nanya buat ngilangin jenuh doang dan cari bahan obrolan.

"Pagi-pagi banget dia pergi sama Tobi" kali ini Zetsu yang menjawab, karena kebetulan pas pagi-pagi dia emang sempet ngeliat Deidara pergi sama Tobi.

'Bukan pergi kencan kan…' batin semua akatsuki bertanya-tanya dalam hati.

"Sasori kemana? Dia juga gak ada deh dari pagi…." Tanya Hidan yang sepertinya kehilangan temen tengkarnya.

"Dia pergi ke Konoha, kan kita mau didaftarin masuk sekolah sama si Pein" jawab Itachi bikin yang lain melongo.

"Sekolah?" tanya yang lainnya dengan masang tampang –gue gak salah denger kan?-.

"Iya, katanya si Pein sih begitu dan dia nyuruh Sasori daftarin kita masuk sekolah Konoha Gakuen".

"Buset…." Bales yang lain bingung mau komen apa sambil membatin 'ada-ada aja ulah si Pein'.

"Trus si Peinnya mana ?" tanya Zetsu santai sambil nyiremin bunga-bunga tercintanya.

"Si Pein mah masih molor kali, ada noh di kamarnya!" kata Kisame yang di sambit eh di sambut dengan gelengan kepala yang lain.

"Gila aja tuh anak, badak bener gini hari masih molor" Itachi gak nyangka kalau selama ini ketua mereka adalah seekor badak (?).

"Parah emang…..Panas-panas gini masih bisa tidur aja….Kalau gua sih gak bakal bisa tidur deh" kata Hidan yang makin lama makin kenceng ngipasin badannya pake jubah akatsuki miliknya. Tapi saking semangatnya jubah yang dia pake buat kipas malah kelempar tepat ke muka Itachi yang berdiri di depan dia.

"Ati-ati dong lu! Kena muka gue nih!" omel Itachi yang gak rela wajahnya yang tampan dan rupawan *narsis mode on* telah ternista kan sama jubahnya si Hidan.

"Balikin jubah gua!" kata Hidan gak peduli protes nya si Itachi. Dengan tanpa berperasaan Itachi ngelempar balik itu jubah ke mukanya Hidan kenceng-kenceng.

"WADAW! Demi Dewa Jashin gua tabok juga lu!" Hidan mencak-mencak kesakitan berkat lemparan sakti Itachi, dan ngebales balik. Tapi sayang sekali saudara-saudara, lemparan Hidan malah miring dan meleset, walhasil jubah akatsuki miliknya sekarang bertengger di sebuah pohon duren! Eh bukan, tapi bertengger tepat diatas kepala Pein yang baru aja keluar dari markas.

"Kurang asem lu!" kata Pein yang kena ampasnya Itachi dan sekarang balik ngelempar itu jubah ke sang pelempar aka Hidan dengan segenap jiwa raga. Lemparan Pein sukses menumbangkan Hidan yang lagi jongkok diatas batu alias jatuh kebelakang.

"Dasar hyperaktif lu semua, siang bolong panas begini, masih sempet-sempetnya bercanda" komen Kisame yang sepertinya ogah ikut-ikutan ketiga temennya yang gak bisa diem.

Pein sukses di kejar-kejar Hidan, sedangkan Pein ngejar Itachi sambil nunjuk-nunjuk sang Uchiha dan berkata "Dia nih biangnya!" sambil ngelilingin batu yang emang dengan sangat indahnya ada banyak di depan markas mereka.


"Wiihh! Lagi pada main kejar-kejaran yang senpai!" tanya Tobi yang baru sampe dengan nada girang.

"Dari mane lu Tob?" tanya Kisame yang sekarang balik lagi tiduran, tapi kali ini dia tiduran di kolam ikan yang dia buat di depan markas akatsuki.

"Dari lari pagi sama Deidara-senpai !" jawab Tobi dengan riang.

"Hah? Lari pagi?" Zetsu jawdrop "Bukannya lo pergi dari jam 5 pagi ya?" tanya Zetsu heran.

"Iya senpai!".

"Lha kok? Kenapa jam 12 gini baru pulang?" tanya Kisame ikutan bingung.

"Tobi anak nakal un!" terlihat Deidara yang baru sampai udah ngos-ngosan kayak abis di paksa kerja rodi sama kompeni.

"Kenapa lu Dei?" tanya Itachi setengah ngeledek.

"Ini si Tobi, main ninggal gue aja un! Padahal gue udah bawa banyak belanjaannya dia un!" jawab Deidara yang akhirnya bisa juga melampiaskan kekesalannya.

"Maap ya Deidara-senpai, abisnya Tobi seneng banget sih bisa jalan-jalan ma Deidara-senpai!" kata Tobi yang seperti tidak mempedulikan kondisi Deidara yang ikutan megap-megap kaya Kisame.

'Pantes lama…..Orang jalan-jalan, bukan lari pagi ck ck ck' batin semua akatsuki yang akhirnya menghetahui kenapa si Deidara sama Tobi bisa lama perginya.

"Ngomong-ngomong Pein, emangnya bener ya, lo mau daftarin kita ke sekolah Konoha Gakuen?" tanya Itachi yang udah berenti lari-larinya.

"He eh!" jawab Pein sok cool.

"Asik sekolah!" teriak Tobi girang dan malah nyanyi-nyanyi gaje.

"Buset….Mau jadi apa tuh sekolah kalau pasiennya kaya Tobi ck ck ck" kata Kisame sambil ngelempar bungkusan es krim ke arah Tobi. (Oalah rupanya dia daritadi asik makan es krim ck ck ck gakbagi-bagi lu!).

"Makanya di sekolahin!" jawab Pein cepet.

"Hore-hore! Asik-asik!" sekarang Tobi lompat-lompat diatas batu yang tadi di buat tiduran sama Kisame.

"Tobi jangan lompat-lompat aja dong un! Ini dong bawaannya di ambil" kata Deidara yang udah keberatan bawa belanjaan Tobi ampe 10 kantong plastik gede.

"Maap-senpai!" kata Tobi cengengesan dan turun dari batu.

"Tobi, belanjaan lo banyak amat, apaan aja tuh?" tanya Zetsu udah ngelirik bawaannya Tobi buanyak buener, ketauan Kakuzu bisa di potong jatah si Tobi selama 1 tahun.

"Ini, permen, ini pensil, ini es-krim, ini kue, ini coklat, ini lollipop, ini jus, ini chiki, ini buku, terus yang ini topeng-topeng jagoan fav Tobi senpai!" kata Tobi menjelaskan satu-satu isi dari kantong-kantong 'nista' tersebut dengan gaya iklan. Zetsu sama yang lainnya sweatdrop.

"Udah gih sana bawa kedalem! Ketauan Kakuzu aja lo, di omelin ntar" kata Pein seperti seorang ayah yang sedang memerintah anaknya.

"Siap Pein-senpai!" Tobi hormat, lalu dengan gerakan kilat langsung bawa itu barang-barang ke dalem markas.


Gak berapa lama nongol Kakuzu sama Konan yang baru balik dari belanja mingguannya.

"Konan chayank!" sapa Pein genit, tapi yang di sapa malah pasang muka bête dan melengos gitu aja masuk kedalem.

"Kok gue di cuekin?" tanya pein shock, yang lainnya cekikikan nahan ketawa (kalo keras-keras bisa kena rinnengan soalnya).

"Kenapa itu si Konan?" tanya Hidan ke Kakuzu yang langsung ikutan nongkrong di atas batu.

"Ah, gak apa-apa kok, Cuma tadi belanjanya lama" jawab Kakuzu santai, jelas aja lah si Konan bête, orang si Kakuzu kalo nawar gak kira-kira, bikin malu aja!.

"Lu udah tau kalo ketua itu daftarin kita buat masuk sekolah?" tanya Hidan ke Kakuzu yang tampaknya belum tau, di liat dari reaksinya yang langsung ngejomplang dari posisi duduknya.

"HAVA! SERIUS LU ?" tanya Kakuzu melotot natap Pein, yang di tatap malah jadi ngeri.

"Iya, gue udah suruh Sasori buat daftarin kita semua" jawab Pein sambil buang muka, takut di pelototin lagi (Pein : Kakuzu mengerikan gitu wajahnya kalo melotot * mulutnya di jait sama Kakuzu).

"BIAYANYA KAN MAHAL!" teriak Kakuzu lebay sampe burung-burung yang di atas pohon pada kabur.

"Owh, soal itu mah gak usah khawatir. Soalnya si nenek Tsunade ijinin kita masuk sekolah tanpa biaya masuk karena kita udah tobat" kata Pein yang dengan (sangat-amat) beraninya manggil Tsunade dengan sebutan 'nenek'. (Iyalah di belakangnya Tsunade dia berani, coba di depannya? Kalo gak di tonjok..Ya di gaplok).

"Tapi mana si Saos? Kok belum nongol-nongol?" tanya Kakuzu celingak-celinguk ikutin trademark Itachi.

"Gak tauh tuh" jawab Pein cuek.

"Jangan-jangan Sasori-danna nyasar un! Dia kan 'agak' buta arah" sambung Deidara harap-harap cemas.

"Halah, palingan itu bocah ketiduran di suatu tempat" kata Hidan sambil manggut-manggut gaje.

"Lagi ngejar kucing kali!" sambung Tobi yang baru keluar dari markas setelah membereskan (lebih tepatnya menyembunyikan) barang-barangnya biar gak ketauan Kakuzu.

Baru aja di omongin gak lama Sasori muncul juga kaya pahlawan kesiangan yang di sambut sama tepuk tangan dan geplakan.

"Nah tuh dia botol saos nongol" kata Itachi seenak udel sambil nunjuk-nunjuk penampakan bocah berambut merah *author di lemparin saos sama Sasori*.

"Lama amat lu Sas.." kata Pein sambil geleng-geleng.

"Gila lo Pein! Antriannya panjang banget ampe 3 jam gue nungguin baru kelar! Mana di belakang gue ada bocah reseh lagi sambil keluarin kata-kata kotor!" kata Sasori langsung meledak (kaya bom atom) marah-marah.

"Bahasa kotor gimana?" tanya Hidan ora mudeng.

"Ya kaya elo tuh!" Sasori nunjuk-nunjuk si rambut putih pake jari tengah.

"…" Hidan diem, tapi gak berapa lama muncul otak bejatnya buat ngerjain Sasori "Gua gak ngerti, bahasa kotor apaan sih? Kok malah nunjuk-nunjuk ke gua?" tanya Hidan (sok) polos.

"Hadeh….Ya kaya bahasa elo lah!" kata Sasori sambil narik napas.

"Gua juga gak ngerti Sas…Coba lo praktekin bahasa kotor yang di pake sama tuh anak" kata Itachi yang sepertinya mengerti rencana Hidan buat bikin Sasori mengeluarkan kata-kata penuh sensor.

"Eh…..Mmmmm" Sasori mikir sejenak sambil membatin 'kayanya gue di kerjain nih'. Tapi gak berapa lama si Sasori langsung nyengir gaje dan langsung berkata "Nih gue contohin. Dasar antrian kotor! Kotor lu semua!" akatsuki lain sweatdrop, Sasori langsung nyengir.

'Cih bisa aja tuh anak' batin Hidan dan Itachi yang gagal ngerjain Sasori.

"Tapi kok Sasori-danna lama un? Kan ngantrinya Cuma 3 jam un" kata Deidara yang akhirnya buka suara juga (saking capeknya dia, dari tadi diem aja).

"Iya, lo bukannya udah pergi dari jam 7 ya?" Pein ikutan nanya heran.

"Oh…..Itu abis daftar gue nolongin anak kucing yang ampir ketabrak becak, eh pas gue tolongin itu kucing gak terima kasih sama gue, main lari aja! Jadinya gue kejar! Tapi….Gara-gara ngejarnya gak jelas, gue jadi nyasar…Dan, karena gue cape abis ngejar-ngejar kucing, gue tiduran bentar tapi malah jadi ketiduran!" jawab Sasori panjang lebar, aneh dan gak jelas bikin yang lain sweatdrop.

"Trus gimana tuh daftarnya?" tanya Kakuzu wanti-wanti, jangan-jangan entar di suruh bayar lagi.

"Kata si Tsunade sih, kita udah boleh langsung masuk besok dan ada yang masuk ke kelas 3 sama kelas 2 nanti".

"Wah, siapa aja tuh yang masuk kelas 3 sama 2 ?" tanya Pein cemas, kali aja nanti dia terpisahkan dari sang Juliet –halah-.

"Itu gue juga gak tau, pokoknya besok dateng aja ke sekolahan jam 7 pagi, nanti di sana ada papan pengungumannya kok! Udah ah, gue masuk dulu mau mandi!" Akatsuki jawdrop.

"Lo belum mandi?" tanya Itachi kaget.

"Belom….Orang pagi-pagi gue udah di suruh Pein buat daftar!" jawab Sasori sambil nyengir polos dan langsung ngacir ke dalem.

"Udah, ah pada masuk-masuk!" kata Pein sambil nyuruh yang lainnya masuk, kaya nyuruh anak ayam masuk ke kandang. Yang lain sih manut-manut wae ngikutin apa kata Pein.

'Gua jadi pengen tau gimana jadinya besok…' batin Itachi dengan feeling besok pasti kacau.

TBC...