Disclaimer:
-Masashi Kishimoto-
Hallo!~ ini FF pertama, jadi kasih masukan juga yaaa ^^
SAKURA POV
" Sakura menikah denganku!" ucap Sasuke dengan mata onyx nya yang tajam memandang mataku.
"Apa maksudmu Sasuke?" kataku dengan muka tidak percaya.
"Aku membutuhkan engkau untuk membantuku mengembalikan clanku" katanya dengan muka tanpa ekspresi.
haaaah, aku selalu mengingat malam itu, dimana aku bertemu dengannya di dekat pintu desa. Siapa sangka uchiha yang dingin itu bisa melamarku yang selalu menganggapku ini pengganggu dan menyebalkan, bahkan dia pernah beberapa kali mencoba membunuhku.
Satu hal yang sangat membuatku bingung yaitu dia tidak menciumku sampai saat ini, bahkan dia tidak pernah menyentuhku sama sekali. Apa maksudnya ini? Seharusnya kalau memangnya dia ingin aku memberinya uchiha kecil, setidaknya kita sudah melakukannya kan?Aku terus bertanya-tanya dalam hati, apa dia tidak mencintaiku? Lantas mengapa dia memilih aku? Sudah berkali-kali aku coba menanyakah hal itu padanya.
"Sasuke-kun..."
"Hn. Apa maumu?"
"Mengapa kau memilih aku untuk mengembangkan clanmu kembali?"
"Karena kau akan berguna untukku," ucapnya singat dan langsung pergi meninggalkan aku.
Aku selalu tidak pernah mengerti dengan maksudnya itu.
Keanehan itu sudah mulai sejak dia melamarku, bahkan di saat pernikahanpun dia…
(Mari kita ceritakan dari awal XP)
FLASH BACK : ON
" Sakura! Selamat ya.. aku tak sangka si Uchiha itu akhirnya mau juga denganmu hahaha.." kata Ino.
"Sasuke, aku tak pernah tau selama ini kau tertarik pada si gadis pink itu," ucap Sai sambil tersenyum palsu.
Aku merasa ada yang memelukku dari belakang... aaah dia, "Naruto, apa yang kau lalukan!"
"Sakura – chan, aku … aku .. aku bahagia sekali, aku tak sangka akhirnya kalian bisa~~ hikss hikss," ucap Naruto dengan senyum besarnya, dan aku hanya tertawa melihat tingkahnya itu.
Memang ini bukan acara pernikahan yang besar, hanya ritual biasa saja karena Sasuke minta agar tidak merepotkan. Upacara pernikahan ini memang melelahkan dan pada akhirnya pemimpin upacara pernikahan ini meminta agak sang mempelai laki-laki mencium pengantinnya. Namun... deg deg yang membuat aku sangat kaget, Sasuke hanya mendekati bibirku namun tak sampai bibir kita berdua bersentuhan. Perasaanku mulai tidak enak sejak itu.
Ternyata bukan hanya saat pernikahan, aku mencoba mengerti Sasuke, mungkin dia malu hihihi karena dia memang tidak banyak berinteraksi dengan orang-orang.
Namun, saat sampai di rumah (kami tinggal di rumah sasuke yang dulu) …
" Mau apa kau ke kamar ini?" tanya Sasuke dengan ketus.
"Aku cape, tentu saja aku mau istirahat Sasuke-kun." ucapku sambil terus melangkah maju.
" Hah, kau pikir kau akan tidur denganku malam ini? Jangan berpikir yang macam-macam ya. Aku tidak akan melakukan malam pertama denganmu. Di sana ada kamar Itachi, kau bisa tinggal di situ." ucapnya sambil meninggalkan aku.
Mataku mulai berkaca-kaca mendengar ucapannya itu, sesak.. sakit sekali.. perih rasanya... Ya aku memang cengeng, tapi siapapun aku rasa akan sedih jika di perlakukan oleh suaminya setelah beberapa jam menikah.
Aku masuk ke kamar yang letaknya tidak terlalu jauh dari kamar si Uchiha yang dingin itu dengan air mata yang terus mengalir di pipiku yang masih penuh dengan riasan. Aku melepas semua pakaian yang membuatku sangat kepanasan, padahal saat ini sedang musim dingin, namun belum ada salju yang menghiasi desa. Setelah selesai membersihkan diri, aku merebahkan badanku yang terasa sangat kaku. Memandangi langit-langit kamar sambil memikirkan bagaimana nasibku selanjutnya. Terpikir di benakku, " Sampai kapan akan seperti ini? Apakah akan selamanya ?"
Pagi harinya saat aku membuka mata aku sempat bingung melihat sekelilingku. Ini bukan kamarku. Ah iya, aku lupa kalau sekarang aku sudah pindah ke rumah Sasuke. Aku segera ke kamar mandi, bersiap-siap menyiapkan sarapan dan setelah itu langsung pergi ke rumah sakit Konoha.
Makanan telah siap. " Sasuke! Sasuke-kun!" … tapi tidak ada jawaban sama sekali. Akhirnya aku naik ke atas untuk memanggilnya langsung. Betapa kagetnya aku saat aku hendak mengetuk pintu tiba-tiba Sasuke membuka pintu begitu saja.
" Apa maumu? Pagi-pagi sudah merepotkan,"
" Hm~ Sasuke-kun aku sudah membuatkan sarapan loh. Ayo kita makan," ucapku dengan lembut dan penuh senyuman. Tapi dia malah bersikap dingin padaku.
" Kau makan saja sendiri, aku tidak mau makan. Kau juga jangan terlalu sok perhatian padaku " Kata- kata itu saat menusuk bagiku. Aku hanya diam memandang sasuke yang malah pergi meninggalkan aku, dan entah pergi kemana.
Sungguh, kata-kata dan prilakunya itu sangat menyakitkan untukku. Air mata yang kukira tak akan jatuh ternyata malah menetes terus. Ya aku memang cengeng..
-To Be Continued-
Aaaaaaah kalo jelek dan agak ga enak gitu maaf yaaa~~~~ baru FF pertama nih .
oh ya, klo terlalu pendek juga maap~~ biar enak bacanya maksudnya .
Tunggu chapter 2nya yaaa~
Yang tertarik, ikutin terus ya cerita tentang kehidupan Sakura setelah menikah sm Sasuke-kun hehehe =P