TAXI's love
Seira Montgomery
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : Drama/Romance
Warning : OOC, typo.
Chapter 3 : Sasuke, Sakura, Sasuke, Sakura.
.
.
Cinta itu datang dan pergi secepat angin
Cinta itu ilusi nyata
Cinta itu tak memandang siapa sasarannya
Cinta itu perasaan
Cinta itu manis dan pahit seperti coklat
Cinta itu ada, walaupun bermula di dalam sebuah TAXI
.
.
08.00
"Selamat pagi Sakura-chan!"
"Pagi."
"Sakuraa! Selamat pagi!"
"Pagi."
"Pagi yang cerah ya Sakura-san!"
"Iya Lee."
Sakura menjawab semua ucapan selamat pagi dari teman-teman kantornya dengan senyum yang mengembang, kejadian selama 2 hari ini berputar-putar dikepalanya. Sasuke dan dirinya sama sekali tidak pernah menyangka jika mereka akan jadi seperti ini. Ini terlalu tiba-tiba, sangat tiba-tiba. Sakura tersadar dari lamunannya saat seseorang menepuk pundaknya.
"Hei, melamun?" Tanya pria itu, Sasori-san.
"Ehem.. Iya. Hehe. "
"Ada apa? Karirmu bisa menurun jika kau tidak bersemangat seperti ini." Ujar Sasori lagi.
"Ah, aku hanya saedikit capek, dan lagi.. aku kekurangan uang." Untuk kalimat terakhir itu Sakura mengecilkan suaranya dan terdengar seperti desisan. Sasori mengangkat alisnya dan menatap penuh tanya pada Sakura.
"Sudahlah, lupakan. Bagaimana kalu jam makan siang nanti kita makan bersama?" Ajak Sasori.
"Tapi ak-"
"Aku yang traktir." Tambah Sasori sambil tersenyum. Sakura langsung mengangguk dan berpamitan karena sudah sampai di ruangannya.
'Ya ampun Sasori-san ini benar-benar baik.' Pikir Sakura, dia duduk dengan tenang di kursinya, presentasinya sudah selesai kemarin dan sekarang dia hanya menunggu jadwal wawancara. Dia membuka buku catatannya dan menuliskan beberapa hal penting yang mungkin dilupakannya. Gerakan menulis tangannya berhenti tepat saat merasakan getaran handphone-nya.
From : xxxxx
Subject : -
Hai Sakura, aku rasa aku tak akan pulang hari ini. Aku tahu kau sedang dalam krisis, makanan sudah aku taruh di balkon mu. Jaa~
p.s : aku mengambil alamat e-mailmu dari buku telfon, ternyata kau itu pelupa ya?
-Sasuke
Dahi Sakura mengerut melihat isi e-mail dari Sasuke yang menurutnya sangat menyebalkan, tapi dia membenarkan kata-kata bahwa dia memang pelupa. Sakura menghela nafas saat akan membalas e-mail dari Sasuke, rasanya berat sekali memencet keypad di handphone-nya itu.
To : Sasuke-kun
Subject : -
Iya, terimakasih.
Akhirnya hanya dua kata yang berhasil dia pikirkan, kenapa hanya dua? Sakura merasa otaknya mulai beku karena Sasuke, Dikepalanya terlintas wajah Sasori-san. Ah, apakah dia masih menyukai—ralat mencintai atasannya itu? Ajakan makan siang Sasori-san itu pun hanya membuatnya sedikit senang, hanya—sedikit. Dia merasa sesuatu telah terjadi didalam hidup tenangnya selama ini.
Sakura melirik meja Ino, kosong. Kemana sih Ino? Pikir Sakura sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menge-mailnya saja. Beberapa menit menunggu balasan dari Ino membuatnya suntuk, dia tidak mengharapkan balasan dari Sasuke karena tidak mungkin ada balasan dari kalimatnya, paling hanya kata 'sama-sama'. Tangan Sakura bergerak cepat saat melihat ada e-mail yang masuk, dia merasa sangat fanatic dengan e-mail, saat ini.
From : Ino-chan
Subject :
Sakuraaa! Aku sedang dalam masa persiapan pesta pernikahan adik sepupuku..
Maaf tidak aku beritahukan sebelumnya, aku pun lupa. Hehe ^^
Jadi, maukah kau datang kesini? Aku ingin kau yang mendesain baju pernikahannya.
Tolong ya? Sakura-SAN.
Seketika senyum Sakura mengembang saat membaca e-mail Ino. Ini adalah pertama kalinya dia benar-benar merancang baju untuk seseorang, baju pernikahan seorang gadis! Dia benar-benar senang. Sakura pun menanyakan alamat rumah yang dikatakan Ino.
"Jln. Ame no 21, Oto." Gumam Sakura, dia pun kembali pusing bagaimana bisa sampai disana sedangkan dia tidak punya uang lagi.
"Baiklah, saatnya memakai tabunganku!" Seru Sakura dengan suara keras, beruntung nona Ino yang satu ruangan dengannya tidak ada, bisa saja sekarang Sakura tengah meringis karena dilempari vas bunga.
Di bagian Sasuke~
Sasuke tengah berjalan ringan masuk ke sebuah rumah kecil yang agak tersembunyi di sudut kota Oto.
"Hai, Sasuke." Sapa seseorang dari dalam.
"Hai." Jawab Sasuke, dia masuk dan langsung duduk di atas meja. Seorang pria berumur kira-kira 20 tahun terlihat biasa saja melihat tingkah Sasuke yang kelewat biasa.
"Sudah mulai ya? Tapi, apa kau benar-benar mau merebut Uchiha? Aku kira kau pergi dulu karena sudah rela Uchiha corp ada pada aniki-mu." Ujar pria itu.
"Hn, sudahlah Naruto.. ada seseorang yang membuatku ingin merebutnya kembali, aniki-ku sudah bertindak keluar batas."
"Bukannya biasa saja? Aniki-mu itu orang hebat Sasu!" Naruto berjalan kearah sofa dan duduk dengan manis disana.
"Dia menelantarkan nasib anak dan istrinya di Seoul dan itu kau bilang orang hebat? Perusahaan di Seoul membutuhkannya! Tapi dia memilih perusahaan di jepang hanya untuk seorang gadis! Kau dengar Naruto? Gadis!" Ujar Sasuke, wajahnya tampak kesal karena mengingat wajah gadis yang di anggapnya sialan itu.
"Kau tahukan, Itachi punya rahasia tersendiri Sasuke, kau tidak perlu seperti anak-anak begini, tapi.. aku tidak yakin juga." Sasuke menghela nafas mendengar penuturan Naruto.
"Sudahlah, kau harus membantuku. Lagipula, dengan adanya Uchiha Corp padaku.. kau akan untung Naruto, kau bisa membangun lagi kafe-mu itu. Dan—bagaimana dengan nona Hinata itu?" Tanya Sasuke, tangannya merogoh saku celanannya dan mengeluarkan handphone-nya.
"Hinata-sama terlalu jauh bagiku, dia itu bagai.." Naruto mengankat tangannya seolah ingin menggapai sesuatu diatas sana.
"Bulan." Ujarnya lagi, kemudian tersenyum kecut.
"Heh? Pesimis sekali kau ya.." Ujar Sasuke, matanya tak lepas dari layar handphone-nya.
"Ngomong-ngomong kau jatuh cinta ya? Saskey?" Sasuke melihat kearah Naruto sambil menyeringai.
"Kau tahu saja.." Ujar Sasuke, matanya menerawang membayangkan gadis itu—Sakura.
"Ayo kita selesaikan ini semua, kemudian kita akan mulai sesuatu yang baru, Naruto-sama." Lanjutnya lagi.
Dibagian Sakura~
"Sudah jam 12.. aku lapar." Ujar Sakura, kemudian dia berjalan keluar ruangannya dan mencari Sasori.
"Sakura, kau mencariku?" Ujar Sasori menyapa Sakura.
"Iya, benar." Ujar Sakura, senyumnya merekah sangat manis sekali dan itu membuat sasori jadi gugup.
"Ayo, aku juga sudah lapar." Ujarnya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju kafe yang berada disamping kantor itu, sesekali mereka bercanda dan tertawa bersama. Sampailah mereka didepan kafe itu, walaupun berada di samping kantornya Sakura tak pernah sekalipun kesini, karena dia selalu membawa bekal. Sakura mengamati kafe ini dengan seksama, Pagarnya terbuat dari tumpukan batu alam yang sudah ditumbuhi tanaman rambat dengan sulur-sulur yang menyentuh tanah, bangunan kafe itu sendiri bergaya country dengan banyak bunga Aster dimana-mana. Seketika Sakura tersenyum dan kakinya mulai melangkah maju memasuki kafe itu.
"Sasori-san, ini adalah tempat yang mengagumkan, aku cinta tempat ini. Tapi kenapa aku baru melihatnya sekarang?" Celoteh Sakura riang sambil mencari tempat duduk yang paling nyaman.
"Karena.. Tempat ini terpojok dan Uchiha-san tidak menyukai tempat ini, dia juga sudah memerintahkan semua pegawainya untuk tidak pernah makan disini." Ujar Sasori-san santai sambil membaca-baca menu yang ada.
"Hah? Kenapa begitu? Lalu kenapa kita makan disini Sasori-san?" Tanya Sakura dengan kilatan mata sebal.
"Karena Uchiha-san tidak tahu kita makan disini."
"Kau belum menjawab pertanyaan ku yang pertama, kenapaUchiha-san tidak menyukai tempat ini?" Sakura melipat tangannya didepan dada sambil cemberut. Sasori melirik ke arah Sakura dan tertawa kecil.
"Itu rahasia Sakura, akupun tidak tahu." Ujarnya di sela-sela tawanya.
"Permisi, tuan dan nona, anda ingin memesan apa?" Seorang pelayan berambut kuning jabrik mengalihkan perhatian Sakura dan Sasori. Mata Safir pelayan itu melihat wajah Sakura dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Ehem.. saya ingin beef steak dan orange juice, kamu Sakura-chan?" Ujar Sasori dengan penekanan pada kata chan.
"Salad dan strawberry milkshake." Ujar Sakura, dia membaca name tag yang ada di dada pelayan itu.
"Uzumaki-san, eng.. apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Sakura, pelayan itu hanya tersenyum.
"Mungkin." Bisiknya kemudian dia pergi ke belakang. Sasori yang melihat kejadian itu jadi sebal dengan pelayan yang sok tampan itu. Sakura yang menyadari raut kesal di wajah Sasori mencoba untuk membuatnya kembali senang dengan bercerita tentang rencananya mendesain baju pernikahan sepupu Ino. Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang.
"Ini pesanannya tuan dan nona." Sakura terkejut dan melihat kearah sang pelayan.
"Sa-suke.." Ujarnya perlahan, Sasuke hanya tersenyum kecut. Dia meletakkan pesanan dengan sangat professional dan tersenyum pada Sakura sekali lagi sebelum akhirnya melangkah pergi. Sakura benar-benar tak percaya akan kehadiran Sauke, dia terus mengawasi gerak-gerik Sasuke sampai Sasori menepuk pundaknya.
"Kau kenal dia?" Tanya Sasori penasaran. Sakura menggangguk dan mulai makan, di kepalanya masih terbayang wajah terluka Sasuke.
'Apa dia cemburu? Ah tidak, dia tidak akan cemburu, dia kan hanya bercanda bilang bahwa dia mencintaiku.' Pikir Sakura. Saat hendak minum, handphone Sakura bergetar. Dia mengambil handphone-nya dan membaca e-mail yang ada disana.
From : Sasuke-kun
Subject : -
Sakura, aku tidak tahu kau menyukai pria itu. Jujur saja aku merasa sangat terganggu karena 'DIA'. Segera menyingkirlah dari 'DIA'...
Sakura hampir tersedak minumannya ketika membaca e-mail dari Sasuke, dia pun merasa lega karena Sasuke benar-benar cemburu. Sakura heran kenapa dia merasa selega itu.
"Dari siapa Sakura?" Tanya Sasori.
"Dari—Ino." Ujar Sakura berbohong, dia tidak tahu kenapa dia harus berbohong pada Sasori. Padahal dia bisa saja mengatakan bahwa itu e-mail dari Sasuke dan Sasuke adalah kekasihnya.
"Oh, dia bilang apa?" Tanya Sasori menatap mata Sakura lekat-lekat.
"Eng.. Ino bilang aku harus kerumah sepupunya besok pagi." Ujar Sakura, tangannya bergetar dan suaranya seperti tercekat. Tapi, Sasori terlihat biasa saja malah dia tersenyum pada Sakura.
"Kau tidak perlu berbohong, jika itu privasimu aku tak akan memaksamu memberitahukan hal itu padaku, tenanglah Sakura.. dan pernahkah aku bilang bahwa matamu sangat indah?" Ujar Sasori, tangannya membelai lembut pucuk kepala Sakura dan itu sukses membuat sakura merona.
'Apa aku masih mencintai Sasori-san padahal sudah ada Sasuke?' Pikir nya. Wajah Sasuke kembali terbayang di pelupuk matanya.
"Sasori-san.. aku—terimakasih." Ujar Sakura gelagapan.
Di bagian Sasuke~
"Sasuke, maafkan aku. Aku tidak tahu bahwa dia adalah orang yang kau cintai, seharusnya mereka aku halangi saja dari depan tadi. Seharusnya aku tak memaksamu menemaniku bekerja dahulu—aku benar-benar minta maaf." Naruto terduduk di sebuah kursi kayu dan menatap Sasuke penuh harap.
"Tidak apa Naruto." Ujar Sasuke, wajahnya tertekuk dalam-dalam dan tangannya memerah karena terlalu banyak digenggamkan. Berkali-kali dia melihat ke arah meja no 7, tempat Sakura dan pria itu duduk. Nafasnya tercekat saat melihat pria itu mengusap pucuk kepala Sakura dan Sakura tidak memberikan perlawanan, dia langsung jatuh terduduk dan menjambak rambutnya frustasi.
"Naruto, katakan padaku bagaimana caranya membuat seorang perempuan percaya bahwa aku benar-benar mencintainya! Katakan padaku Naruto!" Ujar Sasuke, emosi. Naruto menatap sahabatnya itu dengan pandangan kasihan.
"Entahlah.. aku—tidak tahu."
"Apakah cinta selama 2 hari itu tidak ada? Apakah ini memang terlalu cepat? Apakah ini omong kosong Naruto? Jawab aku! Aku benar-benar—sangat mencintainya." Sasuke memegang dadanya, rasa pedih menjalar cepat dari hatinya.
"Ternyata kau benar-benar cinta ya Sasuke?" Naruto tersenyum kecut.
"Aku harus bagaimana? Sakura tidak percaya! Aku nyaris berharap Sakura adalah penyakitan sehingga hanya aku seoranglah yang mengurusnya? Konyolkah? Aku sudah tidak peduli lagi." Ujar Sasuke setengah berteriak, dengan nafas tersenggal-senggal dia berjalan keluar ruangan itu. Naruto mencoba menghalangi Sasuke, namun tenaga Sasuke lebih kuat, akibatnya Naruto terjengkang kebelakang. Mata Sasuke membulat saat melihat siapa yang tengah berdiri didepan pintu keluar. Gadis itu menunduk sementara bening-bening air mata mengalir deras membasahi ujung sepatunya, dan bahunya bergetar.
"Sakura.." Ujar Sasuke lirih, kemudian dia tersenyum kecut. Sasuke menarik pundak Sakura dan menghimpitnya di dinding. Mata emerald Sakura basah oleh airmata dan bibirnya bergetar.
"Sasuke.. aku tidak tahu bahwa kau—Maaf." Ujar Sakura terbata-bata.
"Kau sudah ku beritahu berkali-kali Sakura, bukan salahmu kau tak percaya padaku. Lagipula— kau sudah bilang bahwa kau sudah memiliki orang yang kau cintai. Sudahlah aku—" Sasuke mendekatkan wajahnya kearah Sakura, dan Sakura menutup matanya. Namun, setelah beberapa detik tak ada yang terjadi, Sasuke—tidak menciumnya. Sasuke hanya menatap Sakura tajam dan berbisik.
"Aku tidak pantas merebut ciumanmu, karena hatimu belum kumiliki." Kemudian Sasuke pergi, Sakura jatuh terduduk dan menangis disitu. Naruto yang melihat semuanya menghampiri gadis itu dan mengusap kepalanya.
"Tenanglah Sakura-chan, Sasuke hanya bercanda kok." Ujar Naruto sambil tertawa.
"Dia sudah menceritakan semua kepadaku, tentangmu. Bahkan dia bilang dia sangat kagum padamu, karena—walaupun masa lalumu sangat gelap.. kau tetap memandang kedepan dan tidak berpikiran ingin bunuh diri atau hal-hal semacam itu." Sakura tetap menangis dan memeluk lututnya.
"Aku—bukannya tidak percaya, aku hanya belum mengerti Sasuke. Ini terlalu cepat." Ujar Sakura sambil terisak, sekarang dia merasakan matanya berkunang-kunang dan nafasnya tercekat seirama dengan rasa sakit dihatinya.
"Tidak ada kata terlalu cepat jika kau benar-benar mencintai seseorang, ini bukanlah komik picisan yang semuanya berakhir happy ending, ini kehidupan yang dapat berubah kapan saja. Sekarang putuskanlah siapa yang benar-benar kau cintai." Ujar Naruto, dia membantu Sakura berdiri dan berjalan menuju meja no 7. Sakura menutup matanya lekat-lekat berusaha menghilangkan airmata yang menghalangi penglihatannya, sebenarnya kenapa dia menangis jika dia sebenarnya tidak mencintai Sasuke? Apa ini cinta?
"Sakura, aku dan Sasuke akan mengambil alih Uchiha Corp dan itu berisiko. Aku harap kau dapat memilih dengan bijaksana." Ujar Naruto setengah berbisik. Sakura menoleh ke arah Naruto dengan heran. Kejadian selama 2 hari ini berputar-putar didalam kepalanya, saat bertemu Sasuke di taksi, Sasuke pindah ke apartemennya, makan malam bersama Sasuke, bercerita pada Sasuke, melarikan diri dari Sasuke. Segalanya tentang Sasuke menghantui pikiran Sakura. Kemudian matanya menangkap sesosok pria berambut merah yang tengah berlari ke arah nya dengan wajah cemas, Sasori. Sekarang hati Sakura mendua, Sasori-san seseorang yang sudah dicintainya selama 1 tahun ini, atau Sasuke, orang yang telah berhasil merebut hatinya selama 2 hari.
'Kamisama.. tolong aku.'
To be continued~
Hallo minna~ ini adalah bagian yang saya potong ketika mengetik chap 2, karena saya rasa itu kepanjangan. Dan ternyata feel nya gak dapat sama sekali.
Saya mohon maaf, saya masih pemula.. masih sangat pemula.
Saya mohon maaf jika fic saya ada kesamaannya dengan author lain.
Tapi saya TIDAK PERNAH meniru fic orang lain, saya tidak suka meniru. Lebih baik saya membuat fic sendiri dengan kata-kata yang sederhana dari pada meniru fic orang lain.
Maaf kan saya, maaf kan saya, maaf kan saya, maaf kan saya..
Fic saya gak bagus, jelek, alur lambat, gak dpt feelnya, pasaran..
Itu karena saya yang bodoh..
Sakura-san, Sasuke-san, Ino-san, semua chara jadi jelek karena ada di fic saya, saya mohon maaf..
GOMENNASAI
Saya akan berusaha sebaik mungkin lagi..
Saya akan BERUSAHA..
Jadi, Sasuke-san memang sangat OOC disini..
Terimakasih yang sudah memberi congcrit :D saya juga tidak mau terlalu bertele-tele.
Ini.. benar-benar hasil pemikiran saya..
TERIMAKASIH yang sudah membaca dan member review
Saya akan melanjutkan fic ini walaupun ada yang tidak suka, karena ini fic saya dan saya akan membuatnya 'the end'.
Tolong bantu dengan memberi dukungan dan kritik, saya sangat membutuhkan kalian..
Terimakasih MINNA-SAN.
Thanks to : Rurippe no kimi, Nurama Nurmala, Vhiehime, Maya, Yori Fujisaki, Devii koikoi, Natasya, lawranakaido, Eun Jo, me, 4ntk4-ch4n, bakaminnasan, Evan Uchiha Niwa, Hikaru Kin, Nanahara Miyu, OraRi HinaRa, ckckvivi, Pink Uchiha, Fidya Raina Malfoy, Rizuka Hanayuuki, HAa, Ichaa Hatake Youchi ga login, kauman b'tomat, x, Yola-chan, Uchiha Eky-chan, Michiko haruno, Ameliamaraqy, Risuki Taka, Sky Pea-chan, rottenass, ermaMothredglittle, Cheinn Rini PinkTom, sasusaku lovers, Senayuki-chan, Yamanaka Chika, UchihaKeyRaSHINee20, SasuSaku LoVer'z 4EveR, Kristal, Nanahara Miyu, TaroChiha, Anak hilang, Michiko Michiharu, Natsume Yuka, Kaito, Kazuma B'tomat.
Mind to review ?