Rose is KID, Violet is Meitantei
Genre: Romance
Rating: T
Pairing: KIDShin (KID x Shinichi)
Warning: AU, ONESHOT, OOC, pendek, abal, typo, and SHONEN-AI ALERT!
Don't like? Don't Read!
.
Disclaimer:
Detective Conan © Aoyama Gosho
Rose is KID, Violet is Meitantei © MSN1412
.
Summary: Roses are Red, Violets are Blue…. Bagaimana kalau saat itu sang mawar adalah KID sedangkan sang violet adalah Meitantei favoritnya?
—
Violets are blue, roses are red. Violets are blue, I love my loves. —Victor Hugo
=w=w=w=w=w=w=w=w=w=w=
"Wo hoo … ternyata kau datang juga pada malam ini, Meitantei…?"
"Hehh…." Meitantei yang masih berstatus siswa SMA itu hanya bisa mengeluh panjang dan menyipitkan kedua matanya … terhadap seorang berjubah putih dan mengenakan topi layaknya pesulap yang sedang bertengger di atas pagar, seperti seekor burung merpati yang mengistirahatkan sayapnya setelah terbang bebas menelusuri alam langit yang hitam gelap. Dari posenya, sepertinya dia ingin meninggalkan gedung yang ia tempati beberapa menit yang lalu setelah melakukan sesuatu yang telah ia kerjakan, namun ia menundanya begitu seseorang yang ia sukai langsung datang begitu saja.
Dia masih menyeringai tipis terhadap Meitantei yang masih berdiri tepat di depan kedua matanya.
"Bukannya ini salahmu yang menyuruhku tuk datang menghampirimu?" tanya Meitantei itu bosan dan mulai berbicara.
"Eeeh … apa maksudmu, Tantei-kun?" tanyanya balik sambil berekspresi pura-pura tidak tahu.
'Tantei-kun' itu pun mengeluh panjang, dan memasukkan kepalan tangannya ke dalam saku jas seragamnya dengan wajah yang sedikit tersipu. Diambilah secarik kertas yang telah lusuh dan di tata rapikan kembali, kemudian dia menunjukkan kertas yang sedikit lusuh—meskipun telah ia rapikan—kepada pemuda yang masih bertengger di situ. Tanpa merasakan sebuah pegal dan masih menatap dirinya dengan seringai tipis yang masih saja ia pasang, merasa terpesona akan kehadiran Tantei-kun pada malam itu.
"'Roses are Red, Violets are Blue. If you're my 'blue', then come to meet 'your red' before 14th.' Itu kan yang kau ucapkan di nota kecilmu, KID?" gumamnya.
KID hanya tertegun dan melirik malam yang hanya ditemani oleh beberapa bintang kecil, lalu meloncat dirinya dari pagar, menghentak ke bumi dan menatap ke arah Meitantei yang masih menunjukkan nota darinya. Dengan tapak per tapak, KID mengarahkan dirinya tepat ke muka Tantei-kun, melihat itu … dia hanya terdiam bisu dan muka sipunya semakin memerah.
"Dan … bagaimana kau mengetahui kalau itu tertuju untukmu?" tanya KID halus, serasa suara dengungnya mengikuti arah angin dan mengarah ke telinga Tantei-kun tuk merasakan aura nada darinya.
"Heh, kau tahu sendiri, kan?" Dia hanya tertawa kecil, lalu berkata kembali, "Kau selalu saja memberikan setangkai mawar biru seperti warna violet kepadaku, padahal … kau selalu memberikan setangkai mawar putih terhadap fans cewekmu. Apa itu seperti 'tidak masuk akal'?"
KID ber-hmph terhadapnya. "Kau mau tahu … alasan aku memberikan mawar biru untukmu?"
Dia hanya mengangguk pelan.
"Apakah kau tahu … kalau warna-warna bunga mawar itu mempunyai sebuah arti?" tanya KID sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana putihnya.
Dia menggeleng cepat, "Tidak. Lagipula, aku tidak tertarik dengan mawar ataupun sebuah arti dari warnanya," gumamnya.
KID hanya ber-ck kepadanya, dan mengulurkan tangannya tepat di depan muka Tantei-kun.
*PLOP*
Setangkai mawar biru muncul dari tangan yang berselimut putih, dan dia memberikannya kepada Tantei-kun-nya … lagi. Tantei-kun hanya menerimanya 'hadiah' dari KID dengan tersipu malu.
"Biru … seperti warna langit—"
"Langit…? Ku pikir biru itu warna yang cocok untuk laut?" bantahnya selagi memotong perkataan KID. "Warna tuk langit dan laut itu beda tahu. Jangan disamakan."
"Hehh dasar… kau tak bisa berimajinasi ya?" tanya KID mengeluh balik dengan menyipitkan kedua matanya, sama seperti pertanyaan yang dia berikan pada waktu kasus 'Blue Wonder' di saat Tantei-kun yang ia tatapi sekarang … masih dalam fisik kecilnya.
"Barou, tentu saja aku bisa," omelnya pelan dengan nada sindir.
"Permisi…?"
"Na … nandemo. Cuma bergumam terhadap diriku sendiri kok," sahutnya ragu-ragu, dan KID hanya mencibirkan bibirnya, dan berubah sesaat menjadi senyuman tipis yang ia pasang.
"Oke aku lanjutkan." KID pun mengarahkan kepalanya dan berbisik ke telinga Tantei-kun, seperti seekor lalat yang hinggap di telinganya. Tapi … lalat yang satu ini tidak membuat gatal, melainkan membuat pipinya tersipu malu kembali.
"That blue rose means … unrequited love for you~," bisiknya halus, lalu mengarahkan kepalanya jauh dari dirinya. Respons dari Tantei-kun dari telinga, lalu mengalir ke saraf-saraf otak yang cepat dari biasanya. Sang sensorik dan motorik pun bekerja kilat. Dia hanya bisa speechless, terdiam kaku sambil menatap lurus ke KID. Seperti pandangan matanya telah terkunci lipat.
"Unrequited love? 'Cinta yang tak terbalas' maksudmu?" tanyanya tidak jelas dengan pipi halusnya yang semakin memerah. Dicobalah tuk menyembunyikan pipi malunya dibalik selimut kegelapan yang masih menyelimuti langit. "Emangnya … kapan terakhir kali aku menyukaimu, KID?"
"Lho…? Kau lupa satu hal ya…?" tanya KID balik.
"Satu … hal?" Dia hanya bisa keheranan.
"Kau mau tahu … kenapa aku mengundangmu sebelum tanggal 14 Februari?"
"Tidak…," jawabnya pelan, "memangnya kau ingin apa pada malam i—"
*DEENG DEEENG DEENG*
Saking mereka bercurhat di tempat yang masih mereka tapaki, KID dan Tantei-kun tidak menyadari kalau waktu telah menunjukkan pukul 12 tengah malam. Tanggal 13 pun berpindah alih langsung ke tanggal 14. Mendengar jam antik yang tidak jauh dari tempat mereka, KID dengan halusnya … memegang satu tangan Tantei-kun yang bebas, dan mengulurkan tangannya kembali.
*PLOP*
Setangkai mawar pun muncul kembali dengan sulap kecilnya. Namun, bukan mawar biru yang ia keluarkan seperti tadi, melainkan mawar berwarna merah yang ia keluarkan dan diberikan tuk pertama kalinya … untuk dirinya, untuk Tantei-kun. Tak ada orang lain yang diberikan setangkai mawar merah darinya, melainkan dirinya … yang mungkin bisa merasa beruntung karena mendapatkan setangkai mawar merah pertama dari seorang Kaitou KID.
"K … KID, i … ini—"
Dia mengangguk sambil mengarahkan mawar merah kepadanya, "Ya … untukmu. Untuk malam spesial ini."
Tantei-kun pun menerima hadiah dari KID. Dua mawar dalam semalam sekaligus, seperti anugerah atau kecurigaan. 'Malam … spesial…?' pikirnya heran.
Setelah memorinya berputar mundur dengan kilat, memberikan ringkasan dari kejadian malam ini, dia pun langsung menyadari akan sesuatu. "Maksudmu, malam ini … adalah—"
"Ya." KID langsung berlutut tepat di depannya dengan gentleman, dan mengecup tangan Tantei-kun yang berkulit halus dengan lembut. Melihat itu, Tantei-kun masih saja terdiam kaku dan melihat KID dengan muka yang tersipu malu kembali. Sepertinya ia mengetahui alasan KID mengundangnya sebelum tanggal 14 Februari. Dimana 14 Februari itu….
"Roses are Red, Violets are Blue. If my Meitantei-kun is the Violet, I'll be your Rose and loving you forever," ucap KID lembut selagi dia berdiri dan menatap lurus ke arah Tantei-kun. Sebuah pengakuan cinta sang pencuri terhadap sang detektif dengan tersirat, pada malam itu … telah diucapkan.
Tanpa perlahan, mereka pun mendekati wajah mereka dan menekan bibir mereka satu sama lain. Serasa bibir mereka telah diklaim begitu saja. Mereka pun merasakan sentuhan halus yang dirasakan tuk sekarang, merasakan hawa yang begitu lembut dan hangat dari dalam sentuhan bibir itu. Dan sentuhan itu pun … dilepaskannya perlahan.
Setelah itu, mereka menatap face to face kembali. Dengan halusnya, KID berbisik ke telinga Tantei-kun tuk sekali lagi, "Red Rose … means romantic love for you, Tantei-kun….
… Happy Valentine. I love you so much," ucap KID lembut ke telinga Tantei-kun.
Dia pun menutup kedua matanya, dan mengetahui kalau sebenarnya … KID mengetahui kalau dirinya telah menyukainya sebelum malam ini. Namun, tak mungkin ia mengucapkan begitu saja secara instan. Dan perasaan yang tak terjawab itu pun terlepas … pada malam ini.
"Happy Valentine for you too. Terima kasih telah menjadi pencuri favoritku selama ini, and … I love you. Maaf … bila aku menyembunyikannya selama ini," balasnya kembali sehingga membuat KID tersipu malu pula. Tak ia sangka … kalau detektif yang ia favoritkan, telah menganggap dirinya sebagai pencuri yang ia sangat favoritkan.
"Tak apa-apa, Tantei-kun. Dicintai olehmu … dicintai oleh seseorang yang kucintai … telah membuatku merasa senang, really … happy," ucap KID tersenyum lebar. Setelah itu, mereka menyentuh bibir mereka tuk sekali lagi. Lengan Tantei-kun pun dilingkarkan ke belakang kepala KID, dan merasakan sebuah sensasi yang begitu hangat tuk malam ini.
Dan dua tangkai mawar yang diberikan dari KID … tergeletak begitu saja di lantai dan tempat yang tak begitu jauh dari mereka. Biru dan Merah, tampak bersatu.
Red and Blue … Rose and Violet….
Tak perlu sebatang cokelat untuk mengungkapkan perasaanmu terhadap yang kau cintai, dan tak perlu juga setangkai mawar untuk menandakan sebuah cinta. Yang kau butuhkan … hanyalah sebuah perasaan cinta yang kau berikan secara halus, terhadap seseorang yang kau cintai.
.
.
.
OWARI~~
A/N: sebenarnya ini fic lama yang aye bikin pas hari Valentine n dipost di blog aye. tapi ... aye edit n post aje di sini karena: cuman ingin kasih tau kalo aye masih 1/4 hidup di FFn ini /? ._.v *gegara galau hampir sebulan sih-_-*
tentang arti dari mawar ... jangan tanya._.v itupun dari pengetahuan aye yang minim banget-_-v dan kalian tau 'Tantei-kun' itu sapa kaaan? xDa #okaystop
.
at last, sankyuu yang telah membaca! :D and, terima kasih buat semuanya, soalnya aye masih dalem status 'Hiatus' sampe waktu yang belum aye tentukan v^^ last word, Review?
jaa matta-nee~~ :DD
Love and Peace, MSN1412...