Naruto : Kagebunshin no jutsu!

Ariaseta : Heh! Sini dulu loe. (narik kerah baju Naruto)

Naruto : Apaan? Gue lagi tarung ngelawan Pein nihh!

Ariaseta : Ahh! Pause dulu tarungnya. Gue nawarin elo maen peran yang laen.

Naruto : Lu kira gue aktor? Ogah! Izin dulu ama Masashi sono!

Ariaseta : Aih gampang! Beliau udah ngebolehin kok. Sepertinya. *dirasengan shuriken ama Naruto*

Kyuubi : (Ngacungin pisau bedah) Elu Cuma mau nawarin si Naruto doang? *mau mati loe?*

Ariaseta : Santai aja tuh piso – ralat pisau – ya nggak mungkin lah gue Cuma ngajak Naruto doang. Ngajak Naruto mah Cuma formalitas aja!

Naruto : WUAPPAA?

Ariaseta : Hehhe. Peace. Becanda kok.

Sakura : Yups! Mari kita mulai cerita pertama dari author amatir kita. (dengan penuh semangat)

Ariaseta : Amatirr?

- Chapter 1 : My bigbro, -

Kyuubi _buru-buru menggebrak pintu kamar adeknya setelah lebih dulu ngelempar tasnya begitu aja dilantai.

"Heh Naru! Elo malu-maluin banget seh! Kalo' emang nggak bisa ngelawan nggak usah sok-sok jadi pahlawan deh loe!" Sungut Kyuubi begitu mendapati adeknya yang lagi meringkuk disudut kamar – ngapain tuh anak? – .

"Maaf, Kyuu…"

"Hahhh…. Elo bener-bener bikin malu gue tau! Mana didepan dia lagi!" Lanjut Kyuubi sambil berkacak pinggang n ngebungkukin badannya biar sejajar ama wajah nunduk Naruto. "Gue sih nggak ada masalah sama perlawanan elo yang sama sekali nggak berguna tadi. Hanya saja gue udah bilang berkali-kali kan, kalo' elo harus berhenti ngelakuin hal-hal kecewekan kayak tadi."

"Tapi, Kyuu…. Gue cuma kasian aja sama kucing tadi…."

"Naru sayang, apa yang Kyuu lakuin tadi adalah sikap yang paling tepat buat nolong kucing tadi. Dengan begitu dia bisa cepet masuk surga kan?" Kata Kyuu sambil nampilin senyum malaikatnya bahkan bisa dibilang wajah Kyuubi itu melebihi anggunnya malaikat. "Gue cuma ngelakuin yang terbaik buat hidup kita." Kyuubi masih melanjutkan ceramah mautnya yang langsung disambut anggukan oleh sang adik yang tetap meringkuk meski Kyuubi memberikan senyum bak malaikatnya. Lebih tepat kebaikan untuk hidup elo aja! Desis Naruto hanya dalam hati.

Flashback kejadian sepulang sekolah tadi.

Sepulang sekolah. Naruto biasa ngelewatin jalan yang disampingnya terhampar pemandangan sungai besar. Secara nggak sengaja mata Naruto nangkep sosok Uchiha bungsu yang selalu sendiri n ngajak dia buat pulang bareng karna Naruto tau kalo' dia ngajak si Sasuke ini, cewek yang disukai Naruto, Haruno Sakura, pasti bakal ikutan pulang bareng. Yah, bukannya niat mau manfaatin sihh…. Sambil menyelam minum air lah. Tapi aku juga tertarik untuk temenan ama Sasuke kok.

"Hei Naruto, itu Kyuubi-kun kan?" Tanya Sakura begitu melihat sesosok ah maksudku dua sosok orang dibawah pohon besar dipinggir sungai sambil memegang kucing?

"Ah eh i… iya." Sahut Naruto memicingkan mata untuk memastikan siapa kedua orang itu. Salah satunya memang benar Kyuu tapi siapa cewek berambut hitam panjang disebelahnya itu? Pacar Kyuu kah? Naruto merinding menyadari kenyataan tragis yang mungkin akan segera menimpa cewek berambut panjang terikat itu jika benar dia pacar Kyuu.

"Hm…. Itachi?" Sasuke akhirnya berbicara setelah lama diam.

"He? Kau kenal cewek itu?" Tanya Naruto penasaran. Ternyata Sasuke punya kenalan cewek SMA ya. Ya, Kyuubi memang masih SMA tepatnya kelas sepuluh. Sedang NaruSasuSaku baru duduk dikelas delapan SMP.

"Hmp."

"HAHHHAHAHAHHA" Tawa Sasuke meledak sedemikian puasnya yang langsung ngebuat Naruto n Sakura kebingungan mungkin lebih tepatnya terpesona bagi Sakura melihat tawa renyah dari sosok yang nyaris tidak pernah lepas dari para penggemarnya. Entah cowok atau cewek.

"Ke…. Kenapa elo ketawa Sasuke?" Naruto makin bingung karna tawa Sasuke nggak berhenti-henti.

"Iya. Dia memang kenalan gue. Ya, lebih tepatnya kakak gue. Dia memang cewek yang cantik. Sayangnya jadi-jadian." Jelas Sasuke sambil menahan perutnya yang sakit karna tawanya tadi.

"Jadi Sasuke-kun punya kakak?" Sakura tertarik.

"Setidaknya gue masih mengakuinya."

"Tunggu, tunggu, tadi kata elo cewek jadi-jadian?" Naruto memotong pembicaraan Sasuke begitu menyadari kalimat terakhirnya tadi.

"Hm. Elo pikir Itachi itu cewek? Hah, dia itu laki-laki menyebalkan yang suka sekali menebarkan pesonanya pada cewek-cewek." Jelas Sasuke lagi. Jelas ada nada tidak suka dikata-katanya.

"Jadi itu Kyuubi-kun yang selalu disebut Itachi?"

"Iya. Kenapa elo juga kenal kakak gue."

"Mengetahui seluk beluk orang lain adalah hal mudah bagi jenius seperti gue." Kata Sasuke sambil berjalan menuju pohon besar dipinggir sungai itu.

"Heh? Sombong sekali loe?"

"Huh!" Sasuke acuh n tetap berjalan.

I…. Iya, Sasuke memang benar. Jenius. Jenius sekali. Sorak Sakura dalam hati.

"Hei! Tunggu mau kemana elo, Sasuke?" Naruto n Sakura lari menyusul Sasuke.

Naruto terbelalak ngeliat sesuatu yang digenggam ditangan kanan kakaknya itu.

"Kyuu! Apa yang elo lakuin?" teriak Naruto sambil ngerebut kucing yang digendong dilengan kiri Kyuubi.

"Eh! Hei! Hei! Balikin tuh kucing!" Kyuu balik teriak dua kali lipat lebih keras dari Naru n ngegenggam lengan adeknya yang megang kucing hasil rebutannya dari Kakaknya itu. "Nggak! Elo mau ngapain nih kucing, ha?" bentak Naruto yang langsung nunduk karena dipelototin ama kakaknya.

"Bukan urusan elo! N ngapain elo disini? Bukannya buruan pulang!"

"Oh, jadi elo yang namanya Naru-chan." Ucap cowok disamping Kyuubi. "I, iya."

"Hmm…. Ternyata adeknya Kyuubi-chan manis juga ya~~ pasti hasil didikan kakaknya yang lebih manis ini."

Twitch. "APA KATA LOE?" Sentak Kyuubi.

"Aduh Kyuu-chan, hari ini elo banyak sekali berteriak jadi tampak manis sekali."

"Huft…" Kyuubi menarik napas dongkol. "Naru, kemarikan kucing itu. N cepatlah pulang, jangan ganggu kegiatan gue." Kata Kyuubi setelah berhasil mengontrol dirinya n menampilkan senyum mautnya. Glek. NaruSaku nelen ludah saking takutnya.

"Eng…. Enggak…" kata Naruto sambil ngebalikin badannya buat ngehalangin Kyuubi meraih kucing itu. "Gue benci kebiasaan Kyuubi menyakiti hewan-hewan, apalagi kucing – soalnya Naruto paling suka ama hewan yang disebut kucing, bahkan wajahnya aja sampe dicoretin garis-garis yang menyerupai kumis kucing (atau rubah?). Hehhe – ."

"Oke2. Gue bakal berhenti nyakitin hewan-hewan itu n mulai besok gue bakal beralih menyiksa manusia!"

"Bu…. Bukan begitu…." Naruto masih tetep ngerangkul kucing yang makin meronta ngerasa ada hal yang ngancem – kenapa baru nyadar sekarang sehh? – . Tentu aja baru kerasa sekarang karna Kyuubi pinter banget ngatur suasana orang-orang maupun hewan-hewan yang ada disekitarnya jadi tenang n nyaman. Tapi sekarang aura super horror-nya lagi muncul n ngebuat semua bergidik kecuali Uchiha bersaudara yang tetep berdiri tegak. Sedang Naruto meski tiap hari dipeluk-peluk n dilemparin senyum bak malaikatnya sang kakak, tetep aja ngerasa takut setengah mati.

"Naru, gue sayang banget sama elo. Tapi elo udah cukup buat gue naik pitam." Kata Kyuubi tetap dengan senyumnya. "Gue saranin elo buat ngasihin tuh kucing ke kakak elo aja!" Sasuke ngerasa nyesel karna udah ngajakin buat nyamperin tuh dua orang gila – Kyuubi n Itachi - .

"Nggak!" Naruto bersikeras. Kyuubi langsung narik bahu Naruto yang ngebuat adeknya itu sampe jatuh tersungkur. Masih ngelindungin kucing. "Lemah!" geram Kyuubi.

Pisau yang dari tadi dipegang ditangan kanan Kyuubi sekarang udah terhunus n mengarah kedada Naruto. "Kyuubi-kun! Jangan!" teriak Sakura yang entah sejak kapan udah sembunyi dibalik punggung Sasuke.

ZLEB!

Pisau itu menancap tepat dijantung n ngebuat yang punya jantung itu bergetar hebat. Kyuubi menggerakkan pisau yang masih menancap itu kekiri n kanan, menusuknya semakin dalam n semakin melebarkan luka untuk memastikan jantung itu berhenti berdetak. Bau anyir menyeruak keluar seiring mengalirnya darah segar dari luka tusukan itu. Kyuubi memasukkan tangannya keluka yang disebabkannya, melumuri tangannya dengan darah merah n menjilat jari manisnya. "Khehhehe." Kyuubi menyeringai puas. Semua terbelalak, lagi-lagi kecuali Uchiha bersaudara – he? Berarti Cuma Sakura aja dong yang terbelalak! – . "Na…. Naru…. To…."

Naruto pingsan seketika itu juga – lho? Kok pingsan? Bukannya mati? – tentu aja pingsan coz pisaunya kan nancep dijantung sikucing malang n Naruto yang amat sangat phobia darah itu langsung pingsan ditempat begitu nyium bau anyir darah – itu baru nyium baunya! Gimana kalo' dia sampe ngeliat darah yang meleleh keluar (kok meleleh?) – .

"Adik elo bener-bener manis ya."

"Memalukan!"

"Gue heran gimana cara elo ngebesarin dia."

"Shut up!"

"Ternyata elo semua masih ngelakuin hal yang nggak berguna ya." Celetuk Sasuke.

"Ahahhhaha. Gue bukan tipe kakak yang nggak bakal bisa ngebunuh adik sendiri!"

"Penggertak!" sungut Kyuubi kesal karna ngerasa disindir.

"Gue harap elo belum mati duluan sebelum sempet ngebunuh gue." Kata Sasuke dingin sambil ngangkat tubuh Naruto yang masih belum sadar n langsung pergi meninggalkan Dua orang gila!

Apaan sih? Kok begini? Apa yang sebenernya terjadi antara Sasuke-kun, Kyuubi-kun, n Itachi-kun yang katanya kakak Sasuke-kun? Gue…. Gue…. Akkhhhhh! Sakura pingsan juga setelah berdialog dengan dirinya sendiri. Nggak kuat mencerna aura kuat n serem yang dipancarkan ke-tiga orang tadi.

.

.

.

"Kenapa kucing tadi nggak dilepasin aja sih!" Sasuke bicara pada Naruto yang terduduk lemas dipunggung Sasuke – soalnya Naruto digendong punggung sama Sasuke – Narito terdiam. Mulutnya menganga n mengeluarkan buih-buih busa. Masih shock.

"Arrgggghh! Jorokk!"

"Nggak gue sangka ternyata selain bodoh elo juga jorok banget." Gerutu Sasuke yang tentu aja nggak ditanggepin ama Naruto yang masih teler. Sasuke tetap berjalan menuju rumah Naruto dengan Sakura yang ngebuntutin doi dibelakang. Berjalan sempoyongan. Mereka masih shock berat n sekali lagi kecuali Uchiha Sasuke yang masih tenang n damai seolah nggak pernah terjadi apa-apa.

Flashback end.

Naruto terlelap dipelukan kakaknya – mereka emang sering tidur bareng meski punya kamar sendiri-sendiri - . Doi ini meski ngerasa takut seperempat mati (?) tapi langsung luluh begitu Kyuu meluk-meluk n ngasih senyum manisnya karna emang Kyuubi satu-satunya orang yang doi kenal dari kecil. Orang tua Uzumaki brothers ini udah meninggal sejak Naruto umur 5 tahun. So, Kyuubi yang waktu itu baru kelas satu sekolah dasar harus bekerja ekstra buat ngebesarin adeknya itu n jadinya ya kayak begini lah – darimana mereka dapet uang buat makan, sekolah n rumah segede kediaman mereka ini? (jangan salah rumah kediaman Uzumaki brothers ini tergolong elit!) bahkan mereka masih sempet jajan n ngebeli barang-barang yang nggak penting kayak peralatan bedah yang lengkap! Pasti pada tanya-tanya 'darimana mereka dapet uang sebanyak itu?'. Hmm…. Maneketehe! Namanya juga fanfic :p .

Herannya walaupun dari kecil dirawat sama Kyuubi, nggak ada satupun sifat Kyuubi yang nurun keadeknya. Misalnya aja, Kyuubi yang senenng banget ngeliat darah, eh adeknya malah phobia. Kyuubi yang suka nyiksa binatang - Hobi Kyuubi yang suka banget nyiksa itu emang udah keliatan dari lahir. Waktu doi umur satu tahun aja dia suka banget mukul nyamuk tapi nggak sampe mati n mutilasi tubuh nyamuk itu jadi beberapa bagian - , eh adeknya malah penyayang binatang. Trus Kyuubi yang cerdas yang selalu rangking pertama (Kyuubi: kalo' aja nggak ada si Itachi!), eh adeknya malah Cuma ada diperingkat tujuh! (Naruto: Gah! Itu udah pake usaha maksimal…mal…mal). Padahal udah dibantuin belajar sama Kyuubi bahkan Kyuubi sampe nodongin pisau bedah keadeknya saking gregetannya dia.

"Emm…. Kyuu."

"Hm?" jawab Kyuubi yang sedari tadi masih terjaga.

"Gue penasaran sama hubungan elo n Itachi-kun. Kalian itu sahabat ya?"

"Elo bangun dari tidur loe Cuma buat nanyain hal begituan doang?" Kyuubi geleng-geleng.

"Salah ya?" tanya Naruto hati-hati. "Nggak salah kok. Gue kaget aja ternyata adek gue perhatian juga."

"Abisnya baru kali ini gue ngeliat Kyuu deket dengan orang laen."

"Bukan yang pertama kalinya kok. Gue juga deket sama Zabuza, Hidan, Kakuzu…."

"Eh? Mereka itu udah meninggal kan?" potong Naruto sambil berbalik mandang kakaknya itu.

"Ya. Mereka semua adalah orang yang pernah dekat sama gue. Udah. Cepet tidur lagi!"

"I, iya."

Gue jadi penasaran apa Itachi juga akan berakhir sama seperti mereka? Menarik.

.

.

.

Sementara itu. Di kediaman Uchiha. Lantai tiga.

"…. Jadi elo deket ya sama adeknya Kyuu-chan? N lagi Kyuu-chan itu…. Bla…. Bla…."

"Gue eneg denger semua cerita loe! Gue nggak deket ama dia, dia Cuma sering ngikutin gue. Sebenernya gue lebih suka sendiri. Buruan keluar dari kamar gue!"

"Ayolah Sasuke. Masa' elo begitu sih sama kakak elo sendiri."

"Gue bosen dengerin celoteh elo tentang Kyuubi! Gue jadi heran kenapa elo bisa tau semua kegiatannya n apa aja yang pernah dilakuinnya. Elo pacaran ya?"

"Absolute no. Gue masih normal."

"Yeah. 'masih' itu berarti bisa saja elo jadi nggak normal kan?"

"Ahahaha."

GLUDUK GLUDUK

DIERR

Zrrssss…

"Hmm…. Hujan ya, menurut elo apa bakal ada orang yang mau main ujan-ujanan?" tanya Uchiha sulung ke adeknya yang berbaring dikasur nyamannya.

"What? Hanya orang bodoh yang mau main ujan-ujanan tengah malem kayak begini!" yup! Sekarang emang udah jam dua belas malem.

.

.

.

GLUDUK GLUDUK

Zrrsss…

Zzrrrrsssssss…

Mata Kyuubi berbinar-binar.

"Naru! Ayo bangun!"

"Huahhmmm…." Naruto Cuma nguap aja.

"Ayo kita main ujan-ujanan!" Ajak Kyuubi semangat '45.

"Emmm…. Nggak bisa. Gue besok harus sekolah, tadi kan elo nyuruh gue tidur." Jawab Naruto biasa. Soalnya kakaknya ini emang sering banget n paling suka maen ujan-ujanan nggak peduli siang atau malem!

"Ayo! Ayo!" kali ini Kyuubi ngerengek-ngerengek kayak Naruto yang minta dibeliin robot gundam sama kakaknya. Kyuubi mulai ngegeret piyama garis-garis biru yang lagi dipake Naruto, otomatis aja Naruto langsung keseret karna tenaga Kyuubi yang bisa dibilang gede kalo' dibandingin ama tubuhnya yang ramping – bukan kurus! - .

Jadilah dua orang bodoh yang disebut Sasuke lagi asyik maen air ujan, cipratan sana-sini ditengah malem!

"HUATSYII!"

"Hey, boy! Kenapa loe?" sahut Kiba yang udah disamping Naruto.

"Kayaknya gue keserang flu deh~~ Huatsyiii!" jawab Naruto yang langsung kepotong ama suara bersinnya sendiri.

"Hooo…. Kau butuh banyak olahraga sepertiku!" kata Lee sambil mamerin gigi kinclongnya – gaya Lee B.G.T. dahh! - .

"Oh begitu ya. Gue rasa juga begitu abisnya tiap pagi Kyuu pasti ngelakuin sit up dsb."

"Emang elo abis ngapain kok bisa sampe kena flu?" tanya Sakura yang tiba-tiba aja muncul n kalo' ada Sakura pasti ada Sasuke juga – bukan berarti mereka soulmate lhoo! Hanya saja Sakura itu selalu jadi buntutnya Sasuke. Ngekor kemana aja Sasuke pergi (kecuali toilet). Meski Sasuke rada sebel tapi dicuekkin aja tuh anak. Lama-lama juga bakal bosen pikir Sasuke - .

"Semalem gue ujan-ujanan ama Kyuu."

All sweatdrop!

Gue jadi inget obrolan gue ama Itachi semalem. Ternyata emang ada orang bodoh itu n parahnya lagi sobat gue! Sobat? Ahh…. Kayaknya gue kebawa kata-kata Itachi sialan itu deh! Pikir Sasuke – kenapa sih nih anak kebanyakan mikir? - .

"Wooww! Naruto-kun hebat! Aku saja tidak berani bermain air hujan ditengah malam! Lain kali akan aku coba sebagai bahan latihan fisik!" Lee semangat.

"Ah, tidak kok. Buktinya fisikku masih lemah."

"Kalo' gitu kapan-kapan gue mau ngajakkin Akamaru-boy latihan menahan dingin juga ah!" Kiba nggak mau kalah.

"Sayang. Gue nggak bisa manfaatin hari hujan soalnya kalo' gue ngelukis diluar waktu ujan, semua cat gue bakal luntur." Sai menambahkan yang langsung disambut ledakan tawa n suara bersin Naruto.

"Elo semua bodoh apa bego sehh? Tengah malem begitu kok malah mau pada ujan-ujanan?" Bentak Sasuke nggak kuat nahan pikirannya. Yang lain langsung pada nengok soalnya kesempatan langka bisa ngedenger suara Sasuke yang selalu lebih memilih sendiri itu.

"Habisnya~~ Kyuu paling suka maen ujan-ujanan. Mana bisa gue tolak meski tengah malem sekali pun."

"Lalu bagaimana keadaan Kyuubi-kun? Apa dia sakit juga?" Tanya Kiba. Sedang Sakura berusaha untuk berpura-pura tidak mendengar apa pun. Dia masih sedikit shock atas kejadian kemarin.

"Nggak. Kyuu baik-baik aja. Sangat baik bahkan. Gue juga nggak tau gimana caranya biar setangguh dia."

"Kyuubi itu tipe orang yang memiliki kemampuan memulihkan tubuhnya dengan cepat. Dia bahkan tidak akan mengeluarkan banyak darah meski tangannya dilukai dengan pisau sekali pun."

"Oh begitu ya Gaara." Kami langsung ber 'oh' ria setelah mendengar penjelasan dari Akamizu Gaara, murid pindahan sekitar 5 bulan yang lalu. Awalnya semua murid takut dengan cowok berambut merah yang nggak punya alis ini soalnya kata mereka Gaara kerasukan setan yang overprotective dengan dirinya. Dia bisa ngegerakkin semua benda disekitarnya berdasarkan pikirannya. Cuma Naruto yang mau deket dengannya n ketahuanlah bahwa doi sebenernya nggak kerasukan setan apa pun. Dia dijauhin sama anak-anak lainnya karna kemampuannya menggerakkan benda n karna dia nggak pernah bicara. Tapi sekarang Gaara udah berubah. Yah, bisa dibilang itu berkat Naruto makanya mereka jadi akrab begitu. Naruto mah fine-fine aja soalnya Gaara cerdas n sering ngajarin dia meski ujung-ujungnya Naruto selalu kabur.

"Gue jadi ngerasa nggak yakin kalo' elo itu dibesarin sama si Uzumaki Kyuubi." Kata Sasuke meragukan.

"Kok?"

"Iya juga ya. Kalo' dipikir-pikir Kyuubi-kun itu punya senyum bak malaikat n bla… bla…." Tenten berkicau kayak burung yang baru aja kena sinar matahari. Huh! Nggak dirumah or sekolah tetep aja ada orang yang segitunya kalo' ngomongin soal kakaknya Naruto ini! Gerutu Sasuke dalam hati.

"Bukan! Dia (Kyuubi) itu kayak setan!" kata Sakura dengan mata menerawang masih inget kejadian kemarin – nih anak kapan sadar dari shock-nya sih? - .

"Hei! Berani-beraninya kalian bicara kayak gitu tentang Naru-chan!" teriak Hyuuga Hinata yang udah nguping dari tadi – sejak kapan Hinata suka nguping n berani bentak-bentak gini? Ah, entahlah. - .

"Tenang nona Hinata." Ucap Neji kewalahan.

Sasuke berlalu ninggalin orang-orang aneh dikelasnya. Tentu aja Sakura buru-buru ngekor dibelakang Sasuke. Semua gila!

- bersambung -

Naruto : Kucingg….

Ariaseta : Udah lah. Nggak usah terlalu dipikirin.

Naruto : Hiks. Elu tega amat sihh…. Binatang kesayangan gue….

Kyuubi : Daripada elo yang gue tusuk lebih baek kucingnya kan?

Naruto : Lebih baik nggak ada yang elo tusuk kali, Kyuu!

Kyuubi : Hah! Cerewet loe!

Ariaseta : Udah. Jangan pada berantem!

KyuuNaru : Kita berantem juga kan gara-gara loe! Baru pertama bikin fanfic kenapa ceritanya malah bikin para tokoh disini jadi shock sehh! Bisa nggak sih loe?

Ariaseta : (cuek!) Nah buat para readers, kalian jangan coba-coba nyakitin kucing ya…. Nggak boleh! Sama sekali nggak boleh! Kalian bisa kena kutukan! :p

Kyuubi : Haahhhh…. Mana ada yang kayak gitu?

Ariaseta : Hmmm…. Liat aja entar! Hmmm…. Yo! Ditunggu nih review-nya~~~ *Halah!*